Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Istilah dan petunjuk dalam pengkodean ICD http://pikesstikpan.blogspot.com
untuk artikelnya di http://pikesstikpan.blogspot.sg/2015/04/istilah-dan-petunjuk-pengkodean-dalam.html
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Membahas tentang international Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis, kesehatan, pasien, agar dapat diberi kode yang tepat.
Istilah dan petunjuk dalam pengkodean ICD http://pikesstikpan.blogspot.com
untuk artikelnya di http://pikesstikpan.blogspot.sg/2015/04/istilah-dan-petunjuk-pengkodean-dalam.html
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Membahas tentang international Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis, kesehatan, pasien, agar dapat diberi kode yang tepat.
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
KONSEP DASAR REKAM MEDIS
(MATA KULIAH MIK I)
1. Istilah-Istilah Rekam Medis
2. Dasar-Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis
3. Kegunaan Rekam Medis Secara Umum
4. Syarat Rekam Medis yang Baik dan Berkualitas
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
KONSEP DASAR REKAM MEDIS
(MATA KULIAH MIK I)
1. Istilah-Istilah Rekam Medis
2. Dasar-Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis
3. Kegunaan Rekam Medis Secara Umum
4. Syarat Rekam Medis yang Baik dan Berkualitas
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Ishak Majid
ICD 10, adalah kode penyakit internasional oleh WHO versi 10. Terdiri atas 21 BAB, dimana pada BAB XIII adalah kode Penyakit sitem muskuloskeletal dan konektive tissu (M00-M99) yang banyak berhubungan dengan pekerjaan Fisioterapi.
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
(4) lead term & tata cara koding icd 10
1. LEAD TERM & TATA CARA
KODING ICD-10
Lily Kresnowati
2. KODING
• Translasi dari suatu diagnosis, prosedur, jasa
maupun pelayanan ke dalam kode numerik
dan/atau alfanumerik untuk tujuan pelaporan
statistik dan reimbursement.
• Membutuhkan pengetahuan tentang
terminologi medis menyangkut diagnosis, dan
prosedur untuk dapat mengalokasikan kode
secara akurat
• Bahasa Inggris yang memadai, terutama
terkait letak anatomik dan istilah2 medis
3. PROSEDUR KODING
1. Persiapan koding :
– Alat bantu koding (Buku ICD-10 Vol.1 & 3,
Kamus kedokteran/ Bhs Inggris)
– Dokumen Rekam Medis (RM) lengkap
(post-assembled)
2. Analisis dokumen RM untuk
menentukan item yang harus di-kode
3. Koding
4. ANALISIS DOKUMEN
REKAM MEDIS
Tujuan : agar kode terpilih dapat
merepresentasikan dengan tepat
diagnosis
Bagian RM yang dianalisis :
• Resume (Anamnesis, Pem. Fisik,
Diagnosis, Terapi, Follow-up)
• Pemeriksaan Penunjang (Patologi
Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi, dll)
• Laporan lain (Operasi, Fisioterapi, dll)
5. PEDOMAN SEDERHANA DALAM
KODING
1. Identifikasi tipe pernyataan
yang akan di-kode
2. Lihat lead term Vol 3
3. Baca seksama & ikuti petunjuk
catatan yang muncul di bawah
lead term
6. PENGGUNAAN Volume 3
(ALPHABETICAL INDEX)
1.Perhatikan struktur diagnosis
lead term
2.Tentukan penggolongan lead term
dalam bagian yg sesuai (Vol.3)
3.Perhatikan catatan & cross-
reference (Vol.3)
7. PEDOMAN SEDERHANA DALAM
KODING
4. Baca istilah yg terdapat dlm tanda
kurung “( )” sesudah lead term
5. Ikuti secara hati-hati setiap ‘cross -
references’ dan perhatikan ‘see’ & ‘see-
also’ yg ada dlm indeks
6. Lihat daftar tabulasi (Vol.1) untuk
melihat kode yg paling tepat. Bila ada .-
cari karakter ke-4
7. Ikuti ‘inclusion’ dan ‘exclusion’ Kode
8. Apakah Lead term ?
Lead Term atau Main Term adalah kata
kunci yang menjadi acuan pencarian
kode pada indeks alfabetik.
Di Indeks dicetak tebal di sisi kiri
Merupakan masalah (diagnosis, cedera,
dll) utama pada pasien.
Umumnya merupakan kelainan, kondisi,
gangguan
9. Letak Anatomik bukan ‘lead term’
• Jika kita tetap menjadikan letak anatomik
sebagai ‘lead term’ maka akan muncul
istilah ‘see condition’ yang berarti coder
harus merujuk pada kondisi si pasien dan
bukan letak anatomiknya.
• Indeks alfabetik telah disusun sedemikian
sehingga coder dapat mengalokasikan kode
yang tepat dengan mencari lead term dari
berbagai istilah yang berbeda
10. Cerebral — see condition
Cerebritis — see Encephalitis
Cerebrohepatorenal syndrome Q87.8
Cerebromalacia (see also Softening, brain)
G93.8
Cerebroside lipidosis E75.2
Cerebrospasticity (congenital) G80.0
Cerebrospinal — see condition
Cerebrum — see condition
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Alphabetical index , C.
11. LEAD TERM
Contoh : ‘Congestive Heart Failure’ akan dapat
dirujuk menggunakan istilah ‘congestive’ ataupun
‘failure’ dan menemukan kode yang sama yaitu
I50.0
Di bawah lead term akan disusun (list) sub term –
sub term yang menjelaskan kondisi pasien lebih
jauh. Umumnya berisikan ;
- Etiology (causa)
- Lokasi /site anatomik
- Tipe kelainan/penyakit
- Keterangan lebih lanjut ttg penyakitnya
12. Congestive Heart Failure
Failure, failed
- cardiac (see also Failure, heart) I50.9
- congestive (see also Failure, heart, congestive) I50.0
- heart (acute) (sudden) I50.9
- - with
- - - acute pulmonary edema — see Failure,
ventricular, left
- - - decompensation (see also Failure, heart,
congestive) I50.9
- - congestive I50.0
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, F.
13. Congestion, congestive (chronic) (passive)
- bladder N32.8
- bowel K63.8
- general R68.8
- glottis J37.0
- heart (see also Failure, heart, congestive) I50.0
- hepatic K76.1
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, C.
14. I50 Heart failure
Excludes: complicating:
• abortion or ectopic or molar pregnancy (O00–O07, O08.8)
• obstetric surgery and procedures (O75.4)
• due to hypertension (I11.0)
• with renal disease (I13.-)
• following cardiac surgery or due to presence of cardiac
prosthesis (I97.1)
• neonatal cardiac failure (P29.0)
I50.0 Congestive heart failure
Congestive heart disease
Right ventricular failure (secondary to left heart failure)
– Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Diseases of the circulatory
system.