Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi di sebuah klinik vaksinasi. Saat ini, klinik tersebut masih mencatat data pasien dan transaksi secara manual sehingga efisiensi dan efektivitas kerjanya rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi yang terintegrasi untuk mengelola data pasien, stok vaksin, dan transaksi dengan bantuan komputer guna meningkatkan pelayanan pasien."
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...Octhaviani Arbaniya
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
Kemajuan teknologi komputer sebagai pendukung pemrosesan data dan informasi telah menjadi kebutuhan pokok perusahaan. Instansi jasa pelayanan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, sangat membutuhkan kecepatan pelayanan informasi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggannya.
Proposal SIMRS/Software Rumah Sakit Khanza HMSKhanza Media
Berisi tentang proposal kerjasama dari Khanza Soft dengan rumah sakit yang membutuhkan SIM RS Khanza HMS. Software bersifat free dan bisa di download di elkhanza.wordpress.com/2013/05/19/free-software-sim-rs-software-rumah-sakitregistrasi-rekam-medik-apotek-keungan-penggajian-inventaris-presensi-dll/
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keungg...Tiara Anggraeni
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, Universitas Mercubuana, 2017
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...Octhaviani Arbaniya
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
Kemajuan teknologi komputer sebagai pendukung pemrosesan data dan informasi telah menjadi kebutuhan pokok perusahaan. Instansi jasa pelayanan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, sangat membutuhkan kecepatan pelayanan informasi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggannya.
Proposal SIMRS/Software Rumah Sakit Khanza HMSKhanza Media
Berisi tentang proposal kerjasama dari Khanza Soft dengan rumah sakit yang membutuhkan SIM RS Khanza HMS. Software bersifat free dan bisa di download di elkhanza.wordpress.com/2013/05/19/free-software-sim-rs-software-rumah-sakitregistrasi-rekam-medik-apotek-keungan-penggajian-inventaris-presensi-dll/
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keungg...Tiara Anggraeni
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, Universitas Mercubuana, 2017
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi untuk ...rika43116110306
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, universitas mercu buana, 2017
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klinik Vaksinasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TENTANG
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI KLINIK VAKSINASI
OLEH :
KHRISTINA DAMAYANTI (55516120065)
DOSEN :
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
2. HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
1.3.2 Tujuan khusus
1.4 Manfaat penelitian
BAB II PENGATAR SISTEM INFORMASI
2.1.Konsep Dasar Sistem,
2.2.Konsep Dasar Informasi,
2.3.Manajemen,
2.4.Sistem Informasi
2.5.Sistem Informasi Manajemen
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. ABSTRACT
Latar belakang : Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah
demikian pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang
besar dan mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil,
Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan
efektifitas kerja. Sebuah klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari
satu dokter dan vaksinator yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu
diperlukan suatu sistem yang sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.
Metode : Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis mencari dan mengumpulkan
data-data yang akan dijadikan bahan untuk menganalisa Sistem Informasi Pada Klinik
Vaksinasi di Jakarta. Data-data yang digunakan untuk menyusun laporan akhir ini adalah
data primer dan data sekunder.
Hasil: Selama ini dalam hal mencatat data kunjungan pasien serta pembelian dan penjualan
vaksin berlangsung secara manual, sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja.
Yang berakibat pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Yang berakibat
pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba
menerapkan konsep Sistem Informasi yang terintegrasi untuk mengelolah data pasien, data
reminder, data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan komputer, sejak dari pasien
datang untuk vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin ( Inventaris ), penanganan
pasien, hingga pencetakan laporan-laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
dan pemeliharaan basis data.
Simpulan: Proses-proses informasi dalam sistem informasi rekam medis dan reminder
seperti kegiatan pencatatan dan pengolahan data pada klinik masih menggunakan sitem
manual sehingga berakibat pada masalah-masalah dalam sistem informasi rekam medis ,
maka diperlukan sistem baru untuk mengatasi masalah tersebut melalui sistem informasi
rekam medis berbasis komputer.
4. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian
pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan
mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil,
Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan
efektifitas kerja.
Sebuah klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari satu dokter
dan vaksinator yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu diperlukan
suatu sistem yang sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Selain itu,
masih banyak klinik menggunakan cara manual untuk mencatat seluruh data kesehatan
pasien, sehingga data kesehatan pasien sulit dikontrol mengakibatkan human error dan
tidak dapat memberikan informasi yang akurat. Selama ini dalam hal mencatat data
kunjungan pasien serta pembelian dan penjualan vaksin berlangsung secara manual,
sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja. Yang berakibat pelayanan
terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba menerapkan
konsep Sistem Informasi yang terintegrasi untuk mengelolah data pasien, data reminder,
data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan komputer, sejak dari pasien datang untuk
vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin ( Inventaris ), penanganan pasien, hingga
pencetakan laporan-laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan
pemeliharaan basis data.
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka perlu melakukan penelitian
mengenai sistem informasi klinik vaksinasi dengan mengedepankan efektifitas, efisiensi
dari segi biaya, tenaga dan waktu, maka penulis mencoba untuk mengangkat sebuah Judul
yaitu: “ Implementasi Sistem Informasi Klinik Vaksinasi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah:
1. Bagaimana merancang dan membangun system informasi manjemen klinik vaksinasi
2. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi system informasi manajemen klinik
Vakisnasi
5. 1.3 Tujuan
1. Memperjelas bisnis proses dan merancang suatu sistem informasi yang efisien dan
efektif.
2. Memperbaki pencatatan data secara terstruktur dan benar mulai dari registrasi pasien
sampai data stok produk.
3. Meningkatkan pelayanan pada pasien dan membuat kinerja vaksinator menjadi lebih
baik
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pemilik klinik tentang bisnis proses dan system
informasi pada klinik vaksinasi.
2. Memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang data stok produk sehingga
mengurangi resiko stok kosong atau resiko produk hilang.
3. Mempermudah penjadwalan dan proses remider , sehingga dapat mengurangi
pemborosan biaya dan waktu dalam pengolahan data pasien
4. Memberikan informasi kepada pasien secara tepat dan akurat sehingga waktu tunggu
pasien dapat seefisien mungkin.
5. Mengetahui prosedur registrasi dan pelayanan pasien pada klinik vaksinasi serta
menghasilkan Sistem informasi manajemen berdasarkan kebutuhan klinik tersebut.
6. BAB II
PENGANTAR SISTEM INFORMASI
2.1.Pengertian Sistem
Hapzi Ali, 2011, Sistem :Kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen
yang saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi
(informasi/target/goal)
Menurut Budi Sutedjo (2002) sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan.
2.2.Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
7. menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem
yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem
tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output)
dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya
dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
8. mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
6. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem.
Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi
menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan
oleh manajemen.
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran
dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama,
seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat
diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang
merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives
yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan
bergantian dan tidak dibedakan.
9. 2.3.Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem
yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan
Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-
machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine
system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
10. benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem
tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh
yang baik saja.
Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup dapat digambarkan
sebagai berikut:
Suatu System yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui
arus sumber daya disebut system terbuka. Sebuah system pemanas atau
pendingin ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan
listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang
ditempatinya.
Dengan menggunakan logika yang sama, suatu system yang tidak
dihubungkan dengan lingkungannya adalah system tertutup. Sebagai
contohnya, system tertutup hanya terdapat pada situasi laboratorium yang
dikontrol ketat.
11. 2.4 Konsep Dasar Informasi,
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan
informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaat
lebih besar dibandingkan biaya untuk mendapatkannya.
Informasi : adalah Hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi
suatu bentuk yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai
(value) serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making)
(Hapzi Ali, 2011)
2.5 Sistem Informasi
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,
tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar
organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah
ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili
suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di
lingkungan fisik organisasi.
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan.
Definisi sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi lain sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan
sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
12. 2.6. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering
dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan
dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh system informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis system harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat
bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah
supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-
tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi system informasi antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan
akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara system
informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
system informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
system informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi.
13. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
system informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan system.
8. Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi-
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek-cek nasabah
dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah system keputusan, yaitu model dari system dengan mana
keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah system keputusan
tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak
diketahui dari lingkungan. Dalam system ini pengambil keputusan
dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat system dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang
memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua system.
c. Memilih system yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba,
volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah system keputusan tertutup jelas menganggap orang
rasional yang secara logis menguji semua system, mengurutkan
berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih systema yang membawa
kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan
keputusan biasanya adalah model system keputusan tertutup.
Sebuah system keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui.
Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses
keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan
dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak
memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh
14. latar belakang, pandangan atas system, kemampuan menangani suatu
model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling
berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan
operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada
tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang
keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada
pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang
dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan
sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat
kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian
dan taktis berada di tengahnya. Tabel 6 menunjukkan perbedaan tujuh
macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, system informasi untuk
perencanaan system tidaklah system dengan system informasi untuk
pengendalian operasional.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan
keputusan yang dapat dibuat dalam system pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu
dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki
persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan
pembelian sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan
15. untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan
program untuk memilih kandidat secara kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara system. Tetapi suatu aturan keputusan
yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa
menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh :
suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen
untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian,
merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia
operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian
manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
a. Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran,
dll)
b. Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
c. Sebab penyimpangan
d. Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :
(1) database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang
mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal
seperti perbandingan system dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen
adalah sebagai berikut :
1) Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari system informasi pengendalian manajemen adalah rencana dan
anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis situasi masalah,
keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
16. BAB III
METODE PENELITIAN
5.1 Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian adalah urutan langkah-langkah dalam pengumpulan data dan
informasi yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir. Metode penelitian pada data yang
penulis gunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
5.1.1 Jenis Data dan Sumber
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis mencari dan mengumpulkan
data-data yang akan dijadikan bahan untuk menganalisa Sistem Informasi Pada
Klinik Vaksinasi di Jakarta. Data-data yang digunakan untuk menyusun laporan
akhir ini adalah:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti yaitu
Klinik Vaksinasi seperti:
a. Rekam medis pasien.
b. Data riwayat vaksinasi pasien
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bahan buku-buku yang
menujang dalam penyusunan laporan akhir ini yang meliputi:
a. Sejarah berdirinya Klinik Vaksinasi
b. Struktur Organisasi Klinik Vaksinasi
c. Buku berisi teori system informasi
5.1.2 Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis dan sumber data serta maksud dan tujuan penyusunan Tugas
Akhir ini, maka dalam pengumpulan data penulisan menggunakan beberapa teknik
sebagai berikut:
1. Wawancara/interview Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan
data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak klinik,
yang dalam hal ini langsung kepada dr. X selaku pemilik klinik.
2. Survei/Observasi
Survei atau observasi adalah cara mengumpulkan data secara langsung kepada
klinik yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis melakukan survei pada bagian
medical proses vaksinasi dan contoh data yang dibutuhkan.
17. 3. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari
dan mencatat data dokumen yang tertulis dari buku-buku dan system yang
berhubungan dengan laporan akhir ini.
18. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Struktur Organisasi di Klinik Vaksinasi
Struktur organisasi di Klinik Vaksinasi tertuang dalam bagan berikut :
4.2 Bisnis Proses di Klinik Vaksinasi
Bisnis proses atau alur transaksi pasti unik dan berbeda – beda. Adapun alur transaksi yang
terjadi di Klinik Vaksinasi yaitu
1. Pasien yang di vaksin bisa datang langsung atau menghubungi via media elektronik ke
marketing klinik untuk menanyakan perihal biaya dan syarat vaksin.
2. Setelah mendapat kejelasan vaksin tesedia, marketing menginformasikan ke pasien dan
menjadwalkan kedatangan pasien. Marketing menulis di buku rencana kedatangan yang
berisi Nama, Tanggal Kedatangan, Jenis Vaksin.
Untuk setiap harinya, vaksinator mengecek di buku recana kedatangan, siapa saja pasien
yang akan di vaksin hari itu. Untuk pasien yang langsung vaksin, maka penanganan
langsung.
3. Pasein datang melakukan vaksinasi dilayani oleh vaksinator, Setelah pasien di vaksin,
maka vaksinator menulis data di form rekam medis lalu di input di excel, yang berisi
Nama, Tanggal Lahir, Tanggal Datang, Rencana Selanjutnya dan Nama Vaksin.
4. Selain itu Vaksinator/ Medis harus menulis juga pengeluaran produk di Kartu Stok.
5. Dari data di form rekam medis, vaksinator harus merekap dan di input ke data reminder
pasien di program excel.
6. Pasien membayar biaya vaksin ke Kasir.
19. 7. PIC Inventory akan merekap data keluar masuk produk dan menentukan perencanaan
pembelian untuk bulan depan.
8. PIC Inventory jika menemukan stock minimum maka akan melakukan pemesanan
vaksin ke distributor
9. Setelah pemesanan diproses, distributor akan mengantarkan pemesanan vaksin. Vaksin
akan diterima oleh bagian Inventory, dan bagian inventory melakukan penulisan di buku
stock, sehingga di buku stock akan telihat kembali jumlah stock yang tersedia.
10. Bagian distributor akan memberikan invoice penagihan dari PO yang dipesan.
11. Bagian Accounting&Finance akan melakukan pelunasan invoice dari distributor.
12. Data Reminder pasien yang selalu di update itu setiap harinya digunakan untuk
mengingatkan pasien jika dalam waktu dekat pasien tersebut harus di vaksin kembali.
Bagian marketing melakukan reminder ke pasien melalui media elektronik.
Dari alur tersebut, bisa digambarkan dalam flow diagram seperti pada gambar berikut :
20. Berdasarkan bisnis proses yang dijalankan saat ini di Klinik Vaksinasi dapat kita analisa
kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
Kekurangan :
1. Lambatnya Bisnis Proses karena Data tidak sinkron
Bisnis proses pada bagan alur diatas masih dilakukan secara manual, sehingga distribusi data
tidak langsung tersebar dengan baik. Sebagai contoh, misalkan ada pasien datang jam telfon
jam 5 sore, pasien tersebut ingin vaksin HPV. Marketing mengecek ke kartu stok, karena
dilihat di kartu stok masih ada, maka langsung di jadwalkan esok hari. Padahal dari kartu stok
tersebut belum semua di input, yaitu ada yang sudah booking dengan DP, dll.
Pada saat pasien datang di cek ke stok produk tidak ada, hanya tersisa 1 vaksin untuk orang
yang sudah DP.
Kesalahan data karena data tidak sinkron secara realtime akan membuat penjadwalan seperti
di atas salah dan akan merugikan konsumen dan perusahaan.
2. Tidak ada validasi data master
Data yang diinput dalam Excel atau Buku itu berupa free text dan tidak ada validasi dari standar
master. Misalkan ada pasien dengan Nama Pamungkas Jayuda, dengan No.KTP 12368167283.
Pasien tersebut diberikan vaksin Yellow Fever ( Demam Kuning ). Karena tidak ada validasi
dan standart penulisan maka vaksinator menuliskan nama vaksin Yellow Fever, sedangkan
vaksinator yang lain menuliskan Demam Kuning. Sehingga pada saat dibuat rekap, dua vaksin
tersebut dianggap berbeda.
3. Tidak ada history dari perubahan data
Perubahan data di Excel atau form sangat penting untuk di ketahui. Sebagai contoh, Ada pasien
yang menginginkan vaksin Hepatitis A, Marketing sudah menjadwalkan di file excel. Pada
hari H, pasien tersebut di vaksin dengan vaksin Hepatitis B oleh vaksinator. Karena kesalahan
ini vaksinator menunjukkan bukti bahwa di file Excel tersebut dijadwalkan vaksin Hepatitis B.
Setelah di konfirmasi ke bagian Marketing, pihak marketing menyatakan telah menulis
Hepatitis A. Jadi dalam kasus diatas kita tidak bisa mengetahui kapan dan oleh siapa file
tersebut di ubah.
4. Report Bulanan / Tahunan sulit di sajikan
Bisnis proses yang di jalankan manual mengakibatkan data yang tidak rapi dan tidak
terstruktur. Sehingga jika ingin ditarik data report maka harus mengerjakan manual juga satu
per satu.
21. Kelebihan :
1. Alur Transaksi lebih fleksibel
Dengan pencatatan manual memberikan akses penuh oleh Marketing, Vaksinator dll untuk
mengubah alur bisnis. Sehingga terkesan proses bisnis lebih cepat, padahal dengan
dilewatinya tahapan proses tersebut ada yang dilewati. Misalkan data pasien tidak ada No.
KTP dan NO. HP, dll
2. Tidak ada maslah jika mati listrik atau kondisi kerusakan yang lain.
Sistem yang manual atau di catat di Buku dan Excel membuat semua tahapan tidak
terkendala dengan teknologi.
4.3 Klasifikasi Sistem Informasi di Klinik Vaksinasi
Dilihat dari bisnis proses diatas system informasi yang ada klinik vaksinasi merupakan
close-loop, yaitu bisa digambarkan sebagai berikut :
4.4 Informasi Dan Sumber Informasi di Klinik Vaksinasi
Informasi yang bisa kita dapatkan dari transaksi yang terjadi di klinik vaksinasi yaitu :
a. Informasi Pasien
Data pasien tertuang didalam buku registrasi dan form rekam medis. Buku registrasi
hanya berisi data dasar, sedangkan untuk data yang lengkap dan valid berada di form
rekam medis. Sumber informasi pasien didapat langsung dari pasien yang datang ke
klinik vaksinasi.
Kolom yang tersedia di rekam medis yaitu:
22. 1. Data Pasien
• Nama Pasien
• Tanggal Lahir
• Alamat
• Nomor Handphone
• No KTP
• Nama Orangtua
• Pekerjaan
• Alergi
2. Data Vaksin
• Vaksin
• Tgl vaksin
• Merk Vaksin
• NIK Vaksinator
• Nama Vaksinator
• Tgl Vaksin Berikutnya
b. Informasi Distributor
Data distributor merupakan data distributor sebagai supplier produk vaksin di klinik
vaksinasi.
c. Informasi Stok Produk Vaksin
Data stok produk dari penerimaan dan pengeluaran tercatat di kartu stok produk.
d. Data Karyawan Klinik
Data karyawan yang bekerja di klinik vaksinasi.
23. 4.5 Rancang Bangun Sistem Informasi di Klinik Vaksinasi
Transaksi bisnis yang terjadi di klinik vaksinasi yang tertuang dalam gambar 4.1 dapat dibuat
flowchart sebagai berikut :
Dari flowchart data pada gambar di atas dapat kita buat Database Management Sistem
sebagai berikut :
1. Master Vaksin
Tabel ini berisi data produk vaksin yang tersedia di klinik, yang terdiri dari
• Nama Kolom : Kode_Vaksin ( Primary Key )
Tipe Data : int – Autoincreamßßent
File Size : -
• Nama Kolom : Jenis_Vaksin
Tipe Data : Text
File Size : 100
24. • Nama Kolom : Nama_Vaksin
Tipe Data : Text
File Size : 100
• Nama Kolom : Produk
Tipe Data : Text
File Size : 100
2. Master Pasien
Tabel ini berisi data pasien yang melakukan kunjungan ke klinik, yaitu
• Nama Kolom : Kode_Pasien ( Primary Key )
Tipe Data : int - Autoincrement
File Size : 100
• Nama Kolom : Nama
Tipe Data : Text
File Size : 255
• Nama Kolom : Tgl_Lahir
Tipe Data : datetime
File Size : -
• Nama Kolom : No_Hp
Tipe Data : Text
File Size : 15
• Nama Kolom : Email
Tipe Data : Text
File Size : 100
• Nama Kolom : Visit_Date
Tipe Data : datetime
File Size : -
3. Data Rekam Medis
Tabel rekam medis berisi data pasien yang telah datang dan melakukan vaksinasi.
Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_Pasien
Diambil dari Master Pasien
• Nama Kolom : Kode_Vaksin
Diambil dari master vaksin
• Nama Kolom : Kode_Transaksi
Diambil dari table transaksi
25. • Nama Kolom : Tglvaksin
Tipe Data : Datetime
File Size : -
4. Transaksi Vaksin
Tabel transaksi vaksin berisi pencatatan kapan pasien di vaksin dengan menggunakan
produk vaksin yang mana. Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_Transaksi ( Primary Key )
Tipe Data : int – Autoincreament
File Size : -
• Nama Kolom : Kode Pasien
Mengambil dari master pasien
• Nama Kolom : Kode Vaksin
Mengambil dari master vaksin
• Nama Kolom : Tanggal Perencanaan
Tipe Data : datetime
File Size : -
• Nama Kolom : Tanggal Vaksin
Tipe Data : datetime
File Size : -
• Nama Kolom : Tgl_Vaksin_Berikutnya
Tipe Data : datetime
File Size : -
• Nama Kolom : Vaksin_Counter
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : StatusPembayaran
Tipe Data : boolean
File Size : -
• Nama Kolom : TotalHarga
Tipe Data : money
File Size : -
5. Stok Vaksin
Yaitu table rekap stok per produk. Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_Vaksin
Diambil dari Master Vaksin
26. • Nama Kolom : NoBatch
Tipe Data : String
File Size : 20
• Nama Kolom : Periode
Tipe Data : String
File Size : -
• Nama Kolom : ExpiredDate
Tipe Data : Datetime
File Size : -
• Nama Kolom : SaldoAwal
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : QtyIN
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : QtyOUT
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : QtySALDO
Formula Fielad dari SaldoAwal + QtyIN - QtyOUT
6. Transaksi OUT
Yaitu table pengeluaran produk. Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_Vaksin
Diambil dari Master Vaksin
• Nama Kolom : Kode_Transaksi
Diambil dari Table Transaksi
• Nama Kolom : NoBatch
Tipe Data : String
File Size : 20
• Nama Kolom : QtyOUT
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : Tgl Keluar
Tipe Data : Datetime
File Size : -
27. 7. Transaksi IN
Yaitu table penerimaan produk dari distributor. Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_Vaksin
Diambil dari Master Vaksin
• Nama Kolom : Kode_PO
Diambil dari Table PO Pembelian
• Nama Kolom : NoBatch
Tipe Data : String
File Size : 20
• Nama Kolom : QtyIN
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : TglTerima
Tipe Data : Datetime
File Size : -
8. PO Pembelian
Yaitu table yang berisi data PO ke distributor. Adapun kolomnya yaitu :
• Nama Kolom : Kode_PO ( Primary Key)
Tipe Data : String
File Size : 20
• Nama Kolom : Kode_Vaksin
Diambil dari Table Master Vaksin
• Nama Kolom : Qty
Tipe Data : int
File Size : -
• Nama Kolom : TglPO
Tipe Data : Datetime
File Size : -
• Nama Kolom : StatusPembayaran
Tipe Data : boolean
File Size : -
• Nama Kolom : TotalBiaya
Tipe Data : money
File Size : -
Sehingga DBMS dari table diatas bisa digambarkan sebagai berikut :
28. Dengan adanya rancan bangun dan desain DBMS di atas maka, kelemahan dari system manual
pada Bab 4.1 dapat diperbaiki. Adapun perbaikannya yaitu:
1. Sinkronisasi database
Dengan system informasi yang tepat, data disimpan dalam database server. Sehingga
setiap client yang memerlukan data atau mengupdate data akan tersimpan di server.
Disisi lain setiap user yang mau mengecek data juga bersumber langsung dari data di
server tersebut serhingga sinkronisasi data bisa terwujud.
2. DBMS untuk validasi inputan Data
DBMS yang di jelaskan dalam gambar XXXX memberikan kepastian bahwa data yang
tersimpan rapi dan tidak ada data yang redundent
3. Penggunaan Triger untuk mencatat history perubahan
Triger merupakan fiture di Database sql untuk mencatat history dan log dari setiap
perubahan data di table. Misalkan Siapa yang mendelete ? Atau data siapa yang
mengubah kolom, dll.
4. Report mudah ditarik dengan adanya struktur table yang bagus sesuai DBMS
Dengan adanya DBMS report yang berasal dari berbagai transaksi bisa dengan mudah
di keluarkan datanya.
29. 4.6 Perangkat Sistem Informasi di Klinik Vaksinasi
a. Software
Berdasarkan rancang bangun dari bab 4.4 maka kita bisa membuat
software dengan database dan tampilan GUI ( Grafik User Interface
) untuk memudahkan departemen melakukan transaksi.
Adapun softare yang digunakan dan dibangun meliputi :
1. Database System
Database yang digunakan bisa menggunakan database
relational atau SQL seperti MySQL, PostgreSQL,
Microsoft SQL Server, dll atau bisa juga mengunakan
NoSQL seperti MongoDB, Casandra, dll.
Dari gambar 4.4 merupakan relasi antar table maka
disarankan menggunakan database SQL.
2. Software atau Aplikasi sesuai rancang bangun bab 4.4.
Transaksi dari klinik vaksinasi merupakan system yang
jarang di pakai. Sehingga program ini harus dibuat dari
awal. Untuk memudahkan maintenance dan memudahkan
pengembangan maka disarankan membangun aplikasi
berbasis web.
3. Software Client
Karena aplikasi yang dibangun merupakan web base, maka
aplikasi yang di install di client berupa web browser. Bisa
menggunakan Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google
Chrome, dll
30. b. Hardware Dan Komunikasi Network
Software yang akan dibangun untuk Sistem informasi Klinik
merupakan system internal. Sehingga koneksi atau komunikasi
network yang dibanguan cukup menggunakan LAN ( Local Area
Networks ). Sehingga dari sisi hardware dan network bisa
digambarkan sebagai berikut :
Sehingga dari sisi hardware yang diperlukan yaitu :
a. 4 buah PC Desktop untuk operasional masing – masing
departemen
b. 1 buah Switch
c. Server untuk sebagai database server dan webserver.
31. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.7 Kesimpulan
Bedasarkan hasil analisa dan pembahasan tentang Sistem Informasi Pada
Klinik Vaksinasi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses-proses informasi dalam sistem informasi rekam medis dan
reminder seperti kegiatan pencatatan dan pengolahan data pada klinik
masih menggunakan sitem manual sehingga berakibat pada masalah-
masalah dalam sistem informasi rekam medis , maka diperlukan sistem
baru untuk mengatasi masalah tersebut melalui sistem informasi rekam
medis berbasis komputer.
2. Sistem informasi rekam medis yang telah dirancang ini berfungsi untuk
mengolah data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan data rekam medis,
serta menampilkan laporan data kunjungan pasien, laporan penggunaan
vaksinasi dan laporan pembayaran.
3. Sistem Informasi Rekam Medis dapat menampilkan
output berupa data Identitas Vaksinasi, dan Kuitansi Pembayaran yang
pasti akan diperlukan bagi pihak-pihak terkait.
4.8 Saran
1. Dengan adanya sistem yang telah dikomputerisasi disarankan agar
sistem ini dapat digunakan karyawan yang berhubungan agar dapat
maksimal dalam penggunaan sistem.
2. Banyaknya data penting yang tersimpan dalam database maka perlu
dibuat file back-up agar keamanan data terjamin.
3. Agar data yang dihasilkan akurat, perlu dibutuhkan ketelitian dari
karyawan dalam menginputkan data.
32. DAFTAR PUSTAKA
1. Raden Sanjoyo, Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi SIM,
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sim.pdf
2. Kusrini,S.kom & Andri Koniyo, 2007, Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dengan Visual Basic dan Misrosoft SQL Server, Andi Offset.
3. Hapzi Ali, 2009, Sistem Informasi Manajemen, Berbasis Teknologi Informasi, Hasta Cipta
Mandiri, Jogyakarta.
4. Sutabri, Tata. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
5. Krismiaji, 2013 Sistem Informasi Akuntansi, edisi 4, YKPN, Yogyakarta.
6. Pusat Pendidikan dan pelatihan pengawasan badan pengawasan keuangan dan
pembangunan, Sistem Informasi Manajemen, 2007, Edisi Keempat.
7. SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis_Basis Data Dalam
Menejemen Informasi , Universitas Mercu Buana, 2017
8. Hapzi Ali, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal, Dasar – dasar intelegensi
bisnis : Basis data dalam menejemen informasi, Universitas Mercubuana
9. Fajar Melisa, 2014, Review Jurnal Ilmiah Rancang Bangun Sistem Informasi.
https://kugukugu.wordpress.com/2014/11/06/review-jurnal-ilmiah-rancang-bangun-
sistem-informasi-bimbingan-teknis-dengan-menggunakan-php-dan-mysql-pada-dinas-
perhubungan-komunikasi-informasi-dan-telematika-aceh/