Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan dokumentasi pasien di puskesmas, khususnya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembahasan mencakup pengertian rekam medis, dimana dan bagaimana memulai pengisian rekam medis, serta studi kasus implementasi sistem informasi berbasis komputer di sebuah puskesmas untuk mendokumentasikan data pasien secara terintegrasi antar ruangan.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS
Paper
Untuk memenuhi Tugas
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Di Susun Oleh:
ACHMAD LUKMAN HARUN
55517110045
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mencapai Indonesia Sehat Tahun 2016 adalah upaya untuk
meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut, perlu dukungan tenaga
kesehatan yang berkualitas dan profesional, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI No.
23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 32 ayat 4 dinyatakan bahwa pelaksanaan pengobatan
dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan. Salah satu
tenaga kesehatan yang menunjang terhadap keberhasilan pencapain Indonesia Sehat tersebut
adalah Perawat. Untuk itu perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan secara menyeluruh
berkontribusi pada pelayanan kesehatan melalui praktik keperawatan. Praktik keperawatan
merupakan suatu tindakan keperawatan profesional yang dilandasi oleh kaidah ilmu
pengetahuan, kode etik dan etika keperawatan, yang merupakan pedoman bagi perawat
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat menjamin masyarakat
mendapatkan pelayanan yang bertanggung jawab dan etis. Bentuk pelayanan yang
bertanggung jawab dan etis tidak hanya memberikan langsung pelayanan keperawatan ke
pasien dalam bentuk memberikan preventif, tindakan keperawatan maupun kuratif. Namun
selain hal tersebut ada hal yang termasuk salah satu indikator pelayanan yang bertanggung
jawab dan etis adalah dalam hal dokumentasi atau catatan pasien. Dalam melaksanakan
dokumentasi kepada pasien selain harus bertanggung jawab juga sebagai bentuk untuk
mengantisipasi tanggung gugat dari pasien. Dewasa ini pencatatan dokumentasi atau rekam
medik pasien banyak yang sudah menggunakan alat bantu modern yaitu dengan menggunakan
komputer. Namun hal tersebut belum semua melaksanakannya, tentunya dengan berbagai
alasan. Baik karena dana yang belum mencukupi, sumber daya manusia yang belum memadai
dan lain sebagainya.
Penggunaan catatan pasien yang terkomputerisasi (computerized patient records) yang
berkembang pesat, membutuhkan bahasa yang baku dalam menggambarkan masalah-masalah
pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi kebutuhan tersebut dan membantu menetapkan
lingkup praktik keperawatan, dengan menggambarkan kondisi perawat yang dapat merawat
secara mandiri. Diagnosis keperawatan menyertakan pemikiran kritis dan pembuatan
keputusan, serta menyediakan istilah yang dipahami secara universal dan konsisten diantara
para perawat yang bekerja pada beragam tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat jalan,
3. fasilitas perawatan lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik pribadi maupn swasta.
(Doenges et al. 1999).
Penggunaan catatan komputerisasi ini sudah banyak di lakukan di Rumah sakit-sakit
besar baik swasta maupun pemerintah, namun ada juga sebagian kecil beberapa puskesmas
yang sudah menggunakan dokumentasi secara komputerisasi.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk paper ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja jenis alternatif pengembangan sistem pada puskesmas?
2. Apa contoh implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di puskesmas
khususnya yang berbasis komputer?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari paper ini untuk:
1. Meningkatkan pemahaman tentang teknologi informatika di Puskesmas
2. Dapat memberikan masukan tentang penggunaan teknologi informatika di
puskesmas, terutama bagi perawat.
4. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi
1. Pengertian
Menurut Jogianto, sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung informasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
2. Fungsi Utama Sistem Informasi adalah untuk:
a. Mengambil sebagai input atau merupakan data capturing, artinya perekaman
data dari suatu peristiwa atau kejadian di dalam beberapa formulir seperti bukti
tindakan medis dan bukti pelayanan penunjang (radiologi dan laboratorium).
b. Mengolah, mentransformasi, dan mengkonversi data menjadi informasi.
c. Mendistribusikan informasi (reporting / disseminating) kepada para pemakai.
3. Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu perangkat keras
komputer, perangkat lunak komputer, spesialis informasi, pemakai, fasilitas,
database, dan informasi. Ketika para manajer suatu organisasi memutuskan untuk
menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus
menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumber daya informasi.
4. Kualitas Informasi.
Kebutuhan informasi merupakan hal yang penting untuk mendukung kegiatan
manajemen dan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajer,
sehingga diperlukan suatu informasi yang mempunyai kualitas.
B. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan cara-cara mengelola pekerjaan informasi
dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan prinsip prinsip manajemen.
Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data
dengan meneruskannya ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tersebut dapat
langsung digunakan, atau dapat juga dianggap data baru untuk diolah lagi menjadi informasi
sesuai keperluan unit bersangkutan. Dengan beredarnya informasi dari unit satu ke unit lain
maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antar unit.
5. C. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Rekam medis mempunyai pengertian yang
sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan atau pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian
sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien
mendapatkan pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani permintaan maupun peminjaman dari pasien atau untuk keperluan lainnya
Rekam medis mempunyai dua bagian yang perlu diperhatikan yaitu bagian pertama adalah
tentang individu yaitu suatu informasi tentang kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang
bersangkutan dan sering disebut patient record, bagian kedua adalah tentang manajemen yaitu
suatu informasi tentang pertanggungjawaban apakah dari segi manajemen maupun keuangan
dari kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan.
Rekam medis juga merupakan kompilasi fakta tentang kondisi kesehatan dan penyakit
seorang pasien yang meliputi : data terdokumentasi tentang keadaan sakit sekarang dan
waktu lampau, pengobatan yang telah dan akan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
secara tertulis. Secara umum, informasi yang tercantum dalam rekam medis seorang pasien
harus meliputi yaitu Siapa pasien tersebut dan Siapa yang memberikan pelayanan kesehatan
atau medis, Apa, Kapan, Kenapa dan Bagaimana pelayanan kesehatan atau medis diberikan,
hasil akhir atau dampak dari pelayanan kesehatan dan pengobatan.
D. Dimana memulai pengisian rekam medis
Rekam medis mulai diisi saat seorang pasien atau klien datang ke fasilitas kesehatan
meminta bantuan untuk memecahkan masalah kesehatannya. Pengisian rekam medis dimulai
dengan pengisian format informasi identitas pasien atau klien, dan format ini biasanya
diletakkan pada halaman terdepan dari dokumen rekam medis dan merupakan bagian dari
patient record. Format informasi tentang identitas pasien atau klien, biasanya berisi nama,
umur, jenis kelamin, status pernikahan, alamat dan lain-lain. Seluruh format dalam rekam
medis harus diisi sesuai kebutuhannya dan setiap tenaga kesehatan yang melakukan
pemeriksaan, pelayanan medis, konsultasi dan sebagainya harus mencantumkan nama jelas
dan tanda tangannya.
6. Dari Patient record tersebut, setiap sarana kesehatan harus melakukan rekapitulasi dari
semua variable yang dibutuhkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan rekam medis
di bidang manajemen. Variabelvariabel yang direkapitulasi antara lain: - Berapa banyak
pasien yang datang ke sarana kesehatan tersebut setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun? -
Jenis-jenis penyakit apa sajakah yang ditangani di sarana kesehatan tersebut ( Penyakit infeksi
dan tidak infeksi ) - Berapa dan Mengapa terjadi kasus kematian di sarana kesehatan tersebut
? - Bila terjadi kasus gawat darurat, berapakah response time nya ? - Siapa membayar
pelayanan kesehatan yang diberikan? Berapa proporsinya ? - Berapa banyak dan jenis obat
yang habis setiap hari, bulan dan tahun? Informasi-informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh
pihak manajemen untuk merencanakan kebutuhan sumber daya seperti tenaga kesehatan,
fasilitas, bahan habis pakai, peralatan medis dan nonmedis, kebutuhan air, listrik, cleaning
service dll agar pelayanan yang diberikan dapat optimal dan memuaskan pelanggan.
Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada saat pasien
itu berobat kembali (Petunjuk Teknis Penyelenggaraan rekam medis, 1991). Rekam medis
pasien harus siap apabila pasien berobat kembali. Tenaga kesehatan akan sulit dalam
melakukan tindakan atau terapi sebelum mengetahui sejarah penyakit, tindakan atau terapi
yang pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di dalam berkas rekam medis. Hal
penting dalam berkas rekam medis adalah ketersediaannya saat dibutuhkan dan kelengkapan
pengisiannya.
Kelengkapan pengisian berkas rekam medis oleh tenaga kesehatan akan memudahkan
tenaga kesehatan lain dalam memberikan tindakan atau terapi kepada pasien. Selain itu juga
sebagai sumber data pada bagian rekam medis dalam pengolahan data yang kemudian akan
menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam menentukan langkah-langkah
strategis untuk pengembangan pelayanan kesehatan. Penyajian informasi harus disesuaikan
dengan nilai kegunaan, kedudukan dan fungsi masing-masing bagian. Dokter misalnya, tidak
membutuhkan laporan keuangan pelayanan kesehatan. Begitu pula dengan manajer yang perlu
mengetahui informasi dalam bentuk laporan dan statistik dari masing masing bagian untuk
mendukung dalam pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang telah diolah dan
dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya dapat
bermanfaat dalam operasional dan manajemen (Sabarguna, 2005). Setelah berjalan cukup
lama akhirnya semua karyawan merasakan manfaatnya dari sistem manajemen dengan
menggunakan komputer. Namun hal tersebut perlu terus diciptakan iklim motivasi yang baik.
Menurut Keliat ( 2010 ) dalam manajemen keperawatan di komunitas khususnya
puskesmas, bahwa motivasi individu akan menunjukkan suatu perilaku jika perilaku tersebut
7. dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan dirinya. Artinya setelah individu merasakan
manfaatnya maka akan bekerja maksimal dalam melaksanakannya.
8. BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi diperoleh
penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
9. BAB IV
STUDI KASUS
PEMBAHASAN
Secara umum rekam medik yang dilakukan di puskesmas dilakukan ketika pasien
datang ke pendaftaran, setelah itu pasien langsung diberi selembar kertas kemudian menuju
ruangan yang akan dilakukan pengobatan misalnya pasien umum ke ruang Balai Pengobatan,
sementara pasien khusus misalnya pasien TBC ke ruang TBC, pasien KIA ke ruangan KIA
dan lain sebagainya. Setelah dari ruangan masing-masing maka mereka menuju ruangan obat
untuk selanjutnya mendapat obat.
Di pendaftaran mereka ditanta identittas berupa nama alat, umur dan lain sebagainya.
Selain itu mereka dtanya keluhan yang dirasakan. Setelah selesai mendaftar, pasien-pasien itu
ke ruangan yang mereka akan diperiksa, dan biasanya di ruangan tersebut mereka ditanya lagi
kadang hampir sama seperti di ruang pendaftaran. Baru setelah itu dilakukan pengobatan.
Namun yang dilakukan di puskesmas Cigeureung sudah mulai selangkah lebih maju.
Puskesmas ini atas inisiatif kepala puskesmas mulai menggunakan komputerisasi. Di setiap
ruangan sudah ada komputeri yang semua saling berhubungan. Ketika pasien datang maka
bagian pendaftaran menulis di komputer identitas dan keluhan pasien. Misalnya pasien TBC
maka setelah ditulis oleh bagian pendaftaran maka otomatis identitas pasien tersebut langsung
masuk ke komputer di ruang TBC. Sehingga ketika pasien datang ke ruangan tidak usah
menanyakan kembali identitas dan lain sebabagainya tapi langsung memberikan peawatan
dan pengobatan TBC. Perawat bagian TBC menulis di komputer apa yang akan diberikan
tindakan dan obatnya, maka laporan tersebut sudah masuk ke komputer bagian obat sehingga
bagian obat langsung mempersiapkan obat yang diperlukan pasien. Sehingga ketika beres
obat, maka bagian obat tinggal memanggil pasien untuk diberikan obat.
Keuntungan dari sistem ini adalah dari satu sumber pendaftaran maka identitas pasien
langsung masuk ke ruangan yang dituju. Di bagian bagian ruangan tersebut sudah ada data
pasien yang muncul, sehingga apabila pasien lama maka data-data sebelumnya sudah ada di
komputer tinggal mengevaluasi tindakan , obat yang telah diberikan sebelumnya.
Keuntungan dari sistem ini adalah yang pertama waktu pengumpulan data terkait identitas dan
keluhan yang dirasakan pasien lebih singkat sehingga akan lebih berfokus kepada tindakan
keperawatan/medis pada pasien. Kemudian yang kedua data-data yang ada pada hari itu
sudah langsung terekam di komputer sehingga ketika akhir dinas pagi tersebut sudah dapat
10. diketahui berapa pasien seluruhnya, berapa yang ke TBC, berapa yang ke Gizi dan lain
sebagainya.
Keuntungan lainnya adalah data data yang telah lalu semuanya ada di dalam
komputer, sehingga apabila memerlukan data bulan sebelumnya tinggal mengklik bulan lalu
maka sudah ada semuanya baik jumlah, pasin lama mapun pasien lama. Sehingga puskesmas
tersebut merupakan salah satu puskesmas yang selalu dipakai para mahasiswa D3
keperawatan sebagai lahan praktek maupun sebagai salah satu tempat yang dipakai untuk
mencari pasien untuk penelitian karya tulis ilmiah. Namun salah satu asfek kekurangannya
adalah karena menggunakan mesin, tentunya kadang suka terjadi eror atau kerusakan pada
alatnya, sehingga tidak menutup kemungkinan semua data akan hilang. Makanya tetap
meskipn data tersimpan dalam komputer, harus mempunyai cadangan dalam bentuk lain baik
CD mupun yang lainnya.
Untuk mencapai ke arah keberhasilan tersebut, memerlukan dana dan waktu yang
cukup lama. Diantaranya memberikan keyakinan kepada semua karyawan tentang keuntungan
memakai komputerisasi, kemudian menyediakan berbagai alat yang diperlukan. Setelah itu
melatih para karyawan untuk terampil menggunakannya. Sehingga berjalan dengan waktu
semja karyawan mulai merasa menikmati merubahan yang tadinya manual ke arah
komputerisasi.
KELEBIHAN
a. Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan bulanan, data penyakit
b.Data bisa diprint out sesuai kebutuhan
c. Mudah dipelajari
KEKURANGAN
a. Single user
b. PC digunakan seminimal mungkin untuk program lain
c. Rawan terhadap virus
d. Mati lampu program jadi crush
e. Pengisian form dan buku register terlalu banyak
f. Sulit mencari data sebelumnya
REKOMENDASI UNTUK SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
1. Aplikasi ini dapat diimplementasi secara total untuk sistem informasi puskesmas supaya
dapat dianalisa lebih lanjut tentang kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan sistem.
11. 2. Aplikasi ini hendaknya bukan hanya fokus pada kegiatan puskesmas saja tetapi dapat
diintegrasikan dengan sistem lainnya misalkan sistem apotek, sistem logistic puskesmas dan
sebagainya.
12. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen yang dilakukan di puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya
merupakan langkah yang sangat penting untuk melancarkan pekerjaan yang dilakukan oleh
puskesmas. Dengan mencoba terobosan baru yang awalnya memang sulit dilakukan karena
memerlukan dana dan pengembangan kemampuan para karyawannya untuk meningkatkan
kemapuan dibidang teknologi dalam melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan perawat.
Hasilnya adalah puskesmas ini dari segi pelaporan, data yang terkumpul setiap
bulannya lebih lengkap dibanding dengan puskesmas lainnya di Kota Tasikmalaya. Tindakan
dan hal yang dilakukan oleh para karyawannya terpantau oleh komputer yang ada di setiap
ruangan, sehingga akan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam memberikan layanan
perawatan dan pengobatan pada pasien. Selain hal tersebut adanya efesien waktu sehingga
dapat mengerjakan program atau kegiatan yang lainnya.