SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
1

MATA KULIAH:

PERTEMUAN 11

ARITMATIKA

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
CREATED BY:

FRANS RUMENGAN D
1129040049
PTIK 02 2011

2
PENDAHULUAN
Operasi dasar dalam semua komputer digital adalah penambahan atau

pengurangan dua bilangan. Operasi aritmatika berlangsung di level
instruksi mesin. Operasi tersebut diterapkan dengan fungsi logika dasar
seperti AND, OR, NOT dan EXCLUSIVE-OR (XOR), dalam subsistem ALU

prosesor.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi penambahan
mempengaruhi performa prosesor. Operasi perkalian dan pembagian
yang

memerlukan

sirkuit

lebih

kompleks

daripada

penambahan atau pengurangan, juga mempengaruhi performa.

operasi
Penambahan dan Pengurangan Bilangan
Bertanda

xi

yi

Carry-in ci

Sum si

Carry out ci+1

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

1

0

1

0

0

1

1

0

1

1

0

0

1

0

1

0

1

0

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1
Penambahan dan Pengurangan Bilangan Bertanda
xi

yi

Carry-in ci

Sum si

Carry out ci+1

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

1

0

1

0

0

1

1

0

1

1

0

0

1

0

1

0

1

0

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

Gambar 1; tabel spesifikasi logika untuk suatu tingkat penambahan biner

Gambar diatas menunjukkan tabel kebenaran logika untuk fungsi sum dan
carry-out untuk penambahan weighted bit xi dan yi yang setara dalam dua
bilangan X dan Y.
Unit logika penambahan / pengurangan

Gambar 2 Logika penambahan /pengurangan biner
PERKALIAN BILANGAN POSITIF
Algoritma biasa untuk mengalikan integer secara manual diilustrasikan
pada gambar berikut untuk sistem biner . Algoritma ini di terapkan ke
bilangan tidak bertanda dan kebilangan positif

bertanda . Hasil kali

bilangan n-digit dapat diakomodasi dalam 2n-digit, sehingga hasil kali dua
bilangan 4-bit dalam contoh ini masuk dalam 8 bit, sebagaimana yang
ditunjukkan. Dalam sistem biner perkalian multiplicand di masukkan ke
dalam posisi yang tepat untuk ditambahkan ke hasil kali parsial. Jika bit
multiplier adalah 0, maka o dimasukkan , seperti pada contoh
Perkalian biner operand positif
1

1

1

0

1

X

1

1

1

0

0

1
1

0

1

0

0

0

1
0

1

(13) multiplicand

1

(11) multiplier

1

1

1

0

0

0

1

0

1

Gambar 3

1

1
• Perkalian Operand Bertanda
Pada saat kita menambahkan multiplicand negatif ke produk parsial,

kita harus memperluas nilai bit bertanda multiplicand tersebut kekiri
sejauh produk tersebut dapat diperluas.
Untuk multiplier negatif, solusi langsungnya adalah memebentuk 2`s-

complement pada kedua multiplier dan multiplicand dan berlanjut seperti
dalam

hal

multiplier

positif.

Hal

ini

dapat

dilakukan

karena

komplementasi kedua operand tidak mengubah nilai atau tanda produk.
Teknik yang bekerja sama baiknya untuk kedua multiplier negatif dan
positif, disebut algoritma booth.
Algorima booth
Perkalian algoritma Booth adalah algoritma perkalian yang menggandakan
dua masukan biner angka dalam notasi 2’s-complement. Algoritma ini

diciptakan oleh Andrew Donald Booth pada tahun 1951 saat melakukan
penelitian tentangKristalografi di Birkbeck College diBloomsbury, London.
Booth menggunakan kalkulator meja yang lebih cepat pada pergeseran dari
menambah dan menciptakan algoritma untuk meningkatkan kecepatan
mereka. Algoritma booth adalah kepentingan dalam studi arsitektur
komputer.
Contoh
Perkalian 2’s- complement antara 7 (0 1 1 1) dan 3 (0 0 1 1)
Dimana :
isi register M adalah 0 1 1 1
isi register Q adalah 0 0 1 1

Hasil perkalian antara 3 dan 7 adalah 0 0 0 1 0 1 0 1 = 21
CARRY-SAVE
Sebuah carry-save adder adalah jenis adder digital, digunakan dalam
mikroarsitektur komputer untuk menghitung jumlah tiga atau lebih-bit

bilangan n dalam biner. Ini berbeda dari adders digital lainnya dalam hal ini
output dua angka dari dimensi yang sama seperti input, satu yang
merupakan urutan bit jumlah parsial dan lain yang merupakan urutan
membawa bit.
Pembagian Integer
Suatu sirkuit yang menerapkan pembagian dengan metode

longhand ini beroperasi sebagai berikut : menentukan posisi
dividsor sesuai dengan dividend

dan melakukan pengurangan.

Jika sisanya nol atau positif, maka bit hasil bagi 1 ditentukan, dan
sisanya

diperluas

ditempatkan

ulang,

dengan
dan

bit

lain

dilakukan

dari

dividend,

pengurangan

divisor

yang

lain.

Sebaliknya jika negatif, maka ditetapkan bit hasil bagi 0, dividend
dipulihkan dengan menambahkan kembali dividsor tersebut, dan
dividsor ditempatkan ulang untuk pengurangan lain.
Gambar sirkuit pembagian biner
Pembagian Restoring
Gambar 6.21 menunjukkan pengaturan sirkuit logika
yang menerapkan pembagian restoring (restoring dividsion). n-bit
divisor positif di-load kedalam register M bit hasil bagi berada
dalam register dan n-bit dividend positif di-load kedalam register

Ú pada awal operasi. Register A diset ke 0. Setelah pembagian
selesai, n-bit hasil bagi berada dalam register Ú dan sisanya
berada dalam register A. pengurangan yang dimaksud difasilitasi

dengan menggunakan aritmatika 2’s-complement. Posisi bit
ekstra pada ujung kiri A dan M mengakomodasi bit tanda selama
pengurangan.
Pembagian Restoring (lanjutan)
Algoritma untuk melakukan pembagian restoring :

Lakukan hal berikut n kali:
1.Geser A dan Ú kekiri satu posisi bit.
2.Kurankan M dari A dan tempatkan jawabannya kembali ke A .
3.Jika tanda A adalah 1, maka set q0ke 0 dan tambahkan M
kembali ke A (sehingga, memulihkan A); jika tidak maka set q0ke
1.
Pembagian nonrestoring
Algoritma

pembagian-restoring

dapat

dikembangkan

dengan menghindari kebutuhan untuk memulihkan A setelah
pengurangan yang gagal. Pengurangan disebit gagal jika hasilnya
negatif.

Jika

A

positif,

maka

kita

menggeser

kekiri

dan

mengurangi M, yaitu kita melakukan 2A-M. jika A negatif, maka
kita memulihkannya dengan melakukan A+M, dan kemudian kiat
menggesernya dan mengurangkan M. hal ini setara dengan
melakukan2A+M. bit q0 diset ke 0 ATA 1 yang sesuai setelah
operasi yang tepat dilakukan.
Pembagian nonrestoring (lanjutan)
Algoritma pembagian notrestoring :
• Jika tanda A adalah 0, geser A dan Q kekiri satu posisi bit dan
kurangkan M dari A;
• jika tidak, geser A dan Ú ke kiri dan tambahkan M ke A .
Sekarang, jika tanda A adalah 0 set q0 ke 1; jika tidak set q0 ke 0
•jika tanda A adalah 1, tambahkan M ke A.
BILANGAN DAN OPERASI FLOATING-POINT
Floating-point atau bilangan titik mengambang, adalah sebuah
format bilangan yang dapat digunakan untuk merepresentasikan
sebuah nilai yang sangat besar atau sangat kecil. Bilangan ini
direpresentasikan menjadi dua bagian, yakni bagian mantisa dan
bagian eksponen (E). Bagian mantisa menentukan digit dalam

angka tersebut, sementara eksponen menentukan nilai berapa
besar pangkat pada bagian mantisa tersebut (pada posisi titik
desimal). Sebagai contoh, bilangan 314600000 dan bilangan

0.0000451 dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan
floating point: 3146E5 dan 451E-7 (artinya 3146 * 10 pangkat 5,
dan 451 * 10 pangkat -7).
Standar

IEEE

untuk

bilangan

floating

point
± X1X2X3X4X5X6X7x10±Y1Y2

Dimana XiYiadalah digit desimal. Kedua bilangan tersebut adalah digit
signifikan (7) dan
perhitungan

rentang eksponen (±99) cukup untuk rentang lebar

ilmiah.

Dimungkinkan

untuk

memperkirakan

presisi

mantissa dan rentang faktor skala ini dalam representasi biner yang
memiliki 32 bit, yang merupakan word length komputer standar.. Oleh
karena itu diperlukan total 32 bit.
Ini disebut format excess-27. Nilai akhir rentang ini, 0 dan 255.
Format Floating-point standar IEEE
IEEE (Institute of Engineers Electrical dan Electronics) telah
menghasilkan standar untuk aritmatika floating point.. Standar ini

menetapkan cara tunggal presisi (32 bit) dan presisi ganda (64 bit)
bilangan floating point untuk diwakili, serta bagaimana aritmatika harus
dilakukan pada mereka.
S
Tanda bilangan
0 menandakan
+
dan
1
menanakan -

E’

32 bits

M

8 –bit signed
23-bit
exponent dalam
mantisa fractions
representasi
excess-127
Value reppresented= ± .M x 2E’-127
0

00101000

001010

Nilai yang direpresentasikan = 1.001010….0 x 2-87
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

Aplikasi CapCut. 2023.pdf
Aplikasi CapCut. 2023.pdfAplikasi CapCut. 2023.pdf
Aplikasi CapCut. 2023.pdfssuser834456
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanRoziq Bahtiar
 
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013tmkinedu
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistemguestb7aaaf1e
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Ch 02- Multiprocessing System
Ch 02- Multiprocessing SystemCh 02- Multiprocessing System
Ch 02- Multiprocessing SystemTri Sugihartono
 
ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM (Asynchronous Transfer Mode)ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM (Asynchronous Transfer Mode)Nabilah Rahmadani
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalAndree Ddoank
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citraFebriyani Syafri
 
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa cprogram konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa ckir yy
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 ahmad haidaroh
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasidaru2501
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01KuliahKita
 

What's hot (20)

Aplikasi CapCut. 2023.pdf
Aplikasi CapCut. 2023.pdfAplikasi CapCut. 2023.pdf
Aplikasi CapCut. 2023.pdf
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
Metode sugeno
Metode sugenoMetode sugeno
Metode sugeno
 
Modul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalanModul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalan
 
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013
MODUL TUTORIAL POWERPOINT 2013
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Ch 02- Multiprocessing System
Ch 02- Multiprocessing SystemCh 02- Multiprocessing System
Ch 02- Multiprocessing System
 
ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM (Asynchronous Transfer Mode)ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM (Asynchronous Transfer Mode)
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digital
 
Sistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi DigitalSistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi Digital
 
Bab 5 komputer sederhana sap-1
Bab 5   komputer sederhana sap-1Bab 5   komputer sederhana sap-1
Bab 5 komputer sederhana sap-1
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
 
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa cprogram konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
 

Similar to ARITMATIKA

operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
ppt arsitektur.pptx
ppt arsitektur.pptxppt arsitektur.pptx
ppt arsitektur.pptxDeKaYT
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaBambang Apriyanto
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp0209 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02Haris Ismail
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofYuda Bima Mimpi
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterKurniawan Suganda
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptxAndreasNovrianto
 

Similar to ARITMATIKA (20)

Pert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatikaPert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatika
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
ppt arsitektur.pptx
ppt arsitektur.pptxppt arsitektur.pptx
ppt arsitektur.pptx
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logika
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp0209 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
 
Matlab 2
Matlab 2Matlab 2
Matlab 2
 
Ppt tugas teknik digital 3
Ppt tugas teknik digital 3Ppt tugas teknik digital 3
Ppt tugas teknik digital 3
 
Ppt tugas teknik digital 3
Ppt tugas teknik digital 3Ppt tugas teknik digital 3
Ppt tugas teknik digital 3
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
Kalkulator 32 bit
Kalkulator 32 bitKalkulator 32 bit
Kalkulator 32 bit
 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
 

More from France Rhezhek

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanFrance Rhezhek
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesFrance Rhezhek
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakFrance Rhezhek
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasFrance Rhezhek
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1France Rhezhek
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1France Rhezhek
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1France Rhezhek
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1France Rhezhek
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2France Rhezhek
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1France Rhezhek
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001France Rhezhek
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 

More from France Rhezhek (20)

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat output
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat proses
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat input
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputer
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputer
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1
 
Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 

ARITMATIKA

  • 1. 1 MATA KULIAH: PERTEMUAN 11 ARITMATIKA PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013
  • 2. CREATED BY: FRANS RUMENGAN D 1129040049 PTIK 02 2011 2
  • 3. PENDAHULUAN Operasi dasar dalam semua komputer digital adalah penambahan atau pengurangan dua bilangan. Operasi aritmatika berlangsung di level instruksi mesin. Operasi tersebut diterapkan dengan fungsi logika dasar seperti AND, OR, NOT dan EXCLUSIVE-OR (XOR), dalam subsistem ALU prosesor. Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi penambahan mempengaruhi performa prosesor. Operasi perkalian dan pembagian yang memerlukan sirkuit lebih kompleks daripada penambahan atau pengurangan, juga mempengaruhi performa. operasi
  • 4. Penambahan dan Pengurangan Bilangan Bertanda xi yi Carry-in ci Sum si Carry out ci+1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
  • 5. Penambahan dan Pengurangan Bilangan Bertanda xi yi Carry-in ci Sum si Carry out ci+1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 Gambar 1; tabel spesifikasi logika untuk suatu tingkat penambahan biner Gambar diatas menunjukkan tabel kebenaran logika untuk fungsi sum dan carry-out untuk penambahan weighted bit xi dan yi yang setara dalam dua bilangan X dan Y.
  • 6. Unit logika penambahan / pengurangan Gambar 2 Logika penambahan /pengurangan biner
  • 7. PERKALIAN BILANGAN POSITIF Algoritma biasa untuk mengalikan integer secara manual diilustrasikan pada gambar berikut untuk sistem biner . Algoritma ini di terapkan ke bilangan tidak bertanda dan kebilangan positif bertanda . Hasil kali bilangan n-digit dapat diakomodasi dalam 2n-digit, sehingga hasil kali dua bilangan 4-bit dalam contoh ini masuk dalam 8 bit, sebagaimana yang ditunjukkan. Dalam sistem biner perkalian multiplicand di masukkan ke dalam posisi yang tepat untuk ditambahkan ke hasil kali parsial. Jika bit multiplier adalah 0, maka o dimasukkan , seperti pada contoh
  • 8. Perkalian biner operand positif 1 1 1 0 1 X 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 (13) multiplicand 1 (11) multiplier 1 1 1 0 0 0 1 0 1 Gambar 3 1 1
  • 9. • Perkalian Operand Bertanda Pada saat kita menambahkan multiplicand negatif ke produk parsial, kita harus memperluas nilai bit bertanda multiplicand tersebut kekiri sejauh produk tersebut dapat diperluas. Untuk multiplier negatif, solusi langsungnya adalah memebentuk 2`s- complement pada kedua multiplier dan multiplicand dan berlanjut seperti dalam hal multiplier positif. Hal ini dapat dilakukan karena komplementasi kedua operand tidak mengubah nilai atau tanda produk. Teknik yang bekerja sama baiknya untuk kedua multiplier negatif dan positif, disebut algoritma booth.
  • 10. Algorima booth Perkalian algoritma Booth adalah algoritma perkalian yang menggandakan dua masukan biner angka dalam notasi 2’s-complement. Algoritma ini diciptakan oleh Andrew Donald Booth pada tahun 1951 saat melakukan penelitian tentangKristalografi di Birkbeck College diBloomsbury, London. Booth menggunakan kalkulator meja yang lebih cepat pada pergeseran dari menambah dan menciptakan algoritma untuk meningkatkan kecepatan mereka. Algoritma booth adalah kepentingan dalam studi arsitektur komputer.
  • 11. Contoh Perkalian 2’s- complement antara 7 (0 1 1 1) dan 3 (0 0 1 1) Dimana : isi register M adalah 0 1 1 1 isi register Q adalah 0 0 1 1 Hasil perkalian antara 3 dan 7 adalah 0 0 0 1 0 1 0 1 = 21
  • 12. CARRY-SAVE Sebuah carry-save adder adalah jenis adder digital, digunakan dalam mikroarsitektur komputer untuk menghitung jumlah tiga atau lebih-bit bilangan n dalam biner. Ini berbeda dari adders digital lainnya dalam hal ini output dua angka dari dimensi yang sama seperti input, satu yang merupakan urutan bit jumlah parsial dan lain yang merupakan urutan membawa bit.
  • 13. Pembagian Integer Suatu sirkuit yang menerapkan pembagian dengan metode longhand ini beroperasi sebagai berikut : menentukan posisi dividsor sesuai dengan dividend dan melakukan pengurangan. Jika sisanya nol atau positif, maka bit hasil bagi 1 ditentukan, dan sisanya diperluas ditempatkan ulang, dengan dan bit lain dilakukan dari dividend, pengurangan divisor yang lain. Sebaliknya jika negatif, maka ditetapkan bit hasil bagi 0, dividend dipulihkan dengan menambahkan kembali dividsor tersebut, dan dividsor ditempatkan ulang untuk pengurangan lain.
  • 15. Pembagian Restoring Gambar 6.21 menunjukkan pengaturan sirkuit logika yang menerapkan pembagian restoring (restoring dividsion). n-bit divisor positif di-load kedalam register M bit hasil bagi berada dalam register dan n-bit dividend positif di-load kedalam register Ú pada awal operasi. Register A diset ke 0. Setelah pembagian selesai, n-bit hasil bagi berada dalam register Ú dan sisanya berada dalam register A. pengurangan yang dimaksud difasilitasi dengan menggunakan aritmatika 2’s-complement. Posisi bit ekstra pada ujung kiri A dan M mengakomodasi bit tanda selama pengurangan.
  • 16. Pembagian Restoring (lanjutan) Algoritma untuk melakukan pembagian restoring : Lakukan hal berikut n kali: 1.Geser A dan Ú kekiri satu posisi bit. 2.Kurankan M dari A dan tempatkan jawabannya kembali ke A . 3.Jika tanda A adalah 1, maka set q0ke 0 dan tambahkan M kembali ke A (sehingga, memulihkan A); jika tidak maka set q0ke 1.
  • 17. Pembagian nonrestoring Algoritma pembagian-restoring dapat dikembangkan dengan menghindari kebutuhan untuk memulihkan A setelah pengurangan yang gagal. Pengurangan disebit gagal jika hasilnya negatif. Jika A positif, maka kita menggeser kekiri dan mengurangi M, yaitu kita melakukan 2A-M. jika A negatif, maka kita memulihkannya dengan melakukan A+M, dan kemudian kiat menggesernya dan mengurangkan M. hal ini setara dengan melakukan2A+M. bit q0 diset ke 0 ATA 1 yang sesuai setelah operasi yang tepat dilakukan.
  • 18. Pembagian nonrestoring (lanjutan) Algoritma pembagian notrestoring : • Jika tanda A adalah 0, geser A dan Q kekiri satu posisi bit dan kurangkan M dari A; • jika tidak, geser A dan Ú ke kiri dan tambahkan M ke A . Sekarang, jika tanda A adalah 0 set q0 ke 1; jika tidak set q0 ke 0 •jika tanda A adalah 1, tambahkan M ke A.
  • 19. BILANGAN DAN OPERASI FLOATING-POINT Floating-point atau bilangan titik mengambang, adalah sebuah format bilangan yang dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah nilai yang sangat besar atau sangat kecil. Bilangan ini direpresentasikan menjadi dua bagian, yakni bagian mantisa dan bagian eksponen (E). Bagian mantisa menentukan digit dalam angka tersebut, sementara eksponen menentukan nilai berapa besar pangkat pada bagian mantisa tersebut (pada posisi titik desimal). Sebagai contoh, bilangan 314600000 dan bilangan 0.0000451 dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan floating point: 3146E5 dan 451E-7 (artinya 3146 * 10 pangkat 5, dan 451 * 10 pangkat -7).
  • 20. Standar IEEE untuk bilangan floating point ± X1X2X3X4X5X6X7x10±Y1Y2 Dimana XiYiadalah digit desimal. Kedua bilangan tersebut adalah digit signifikan (7) dan perhitungan rentang eksponen (±99) cukup untuk rentang lebar ilmiah. Dimungkinkan untuk memperkirakan presisi mantissa dan rentang faktor skala ini dalam representasi biner yang memiliki 32 bit, yang merupakan word length komputer standar.. Oleh karena itu diperlukan total 32 bit. Ini disebut format excess-27. Nilai akhir rentang ini, 0 dan 255.
  • 21. Format Floating-point standar IEEE IEEE (Institute of Engineers Electrical dan Electronics) telah menghasilkan standar untuk aritmatika floating point.. Standar ini menetapkan cara tunggal presisi (32 bit) dan presisi ganda (64 bit) bilangan floating point untuk diwakili, serta bagaimana aritmatika harus dilakukan pada mereka. S Tanda bilangan 0 menandakan + dan 1 menanakan - E’ 32 bits M 8 –bit signed 23-bit exponent dalam mantisa fractions representasi excess-127 Value reppresented= ± .M x 2E’-127 0 00101000 001010 Nilai yang direpresentasikan = 1.001010….0 x 2-87