Sistem peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yang memisahkan darah beroksigen dan berkarbondioksida, mencegah campurannya. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan besar.
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. A. PENGERTIAN AVES SECARA UMUM
Aves merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan
perkecualian pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves/burung primitif.
Adapun klasifikasi dari aves sebagai berikut,
Ko]ingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata(tidak termasuk) Archosauria
Kelas : Aves
3. 1. CIRI MORFOLOGI AVES
1. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan
bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu
menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara
dingin.
2. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh.
3. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan
otot-otot terbang yang kuat.
4. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
4. 1. CIRI MORFOLOGI AVES
Susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
1. Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus.
Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak
2. Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail
3. Plumae, Bulu yang sempurna
4. Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu
menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari
• Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu
• Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu
• Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi
sumsum dan memiliki jaringan
• Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis
5. B. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ORGAN
a. Sistem skeleton muscular
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai dua artikular dorsal. Semua tulang
pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah takik(celah)
posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada ruas tulag sternum dan menarik tulang
hunerus ke bawah (berarti menarik sayap ke bawah).
6. b. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1. paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2. rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung
antara rongga mulut dan tanduk
3. faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat
pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai
tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat
4. lambung terdiri atas:
Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim
pencernaan, dinding ototnya tipis.
Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal.
Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang
tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu
pencernaan dan disebut sebagai " hen’steeth”
5. intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara
pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan
ileum.
7. c. Sistem Respirasi
Lubang hidung > Trakea > Bronkus > Paru-paru
1. Lubang Hidung
Letak dipangkal paruh di sebelah atas langit-langit rongga mulut.
2. Trakea
Mengalami penebalan tulang rawan
Pangkal trakea terdapat siring è suaraSiring bergetar dipengaruhi oleh otot.
Otot sternotrakealis > otot yang menghubungkan tulang dada dengan trakea.
Otot siringialis > otot yang menghubungkan siring dengan trakea bagian dalam.
3. Bronkus
Bronkus terdiri dari :
Bronkus primer.
Bronkus Sekunder (meso bronkus)
8. Kelenjar pencernaan burung meliputi:
1. Hati
2. kantung empedu
3. pankreas
Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu. Usus halus pada
burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
9. d. Sistem Sirkulasi
Aves (burung) mempunyai sistem sirkulasi tertutup (berarti bahwa darah tidak pernah
meninggalkan jaringan pembuluh darah; hasil: produksi ATP lebih cepat, lebih cepat ekskresi sisa
metabolisme, nutrisi lebih cepat pada sel-sel, dll)
Pembuluh balik (verra) dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung. System peredaran darah tipikal pada burung,
yaitu seperti pada mamalia. Bedanya hanya pada lengkung arteri tunggal yang terletak pada
sebelah kanan, sedangkan pada amalia terletak pada sebelah kiri.
e. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung pada
kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret semisolid (mengadung urat).
10. 1. Sistem Genitalia Jantan.
a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya
licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim
kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf
bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere
2. Sistem Genitalia Betina.
a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya
yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing
dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang
punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
11. f. Kelenjar Endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di bawah vena jugularis
dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pancreas terdiri atas pulau-pulau langerhans.
Kelenjar adrenal sepasang, dengan panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral ginjal.
g. Sistem Reproduksi
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka.
12. C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan,
bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari
paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida
yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran
darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
13. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput
perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang
berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih
tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan
vena.
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri,
serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak
mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur
dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang
berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan
peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.
14. KLASIFIKASI AVES
1. Burung unta (S. Camelus)
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes
Famili: Struthionidae
(Vigors, 1825)
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus
binomial: Struthio camelus
Linnaeus, 1758
Ciri-ciri:
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh
yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara,
tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan
sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip. Burung unta
mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari hingga 65 km/jam.
15. 2. Burung Kasuari (C. casuarius)
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius
binomial: Casuarius casuarius
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam
suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran
sangat besar dan tidak dapat terbang. Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah
di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian.Kasuari Gelambir-ganda adalah
satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.
KLASIFIKASI AVES
16. 6. AYAM HUTAN
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: P. gallus
binomial: Gallus gallus
Seluruhnya, ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India, Sri Lanka
sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat spesies itu adalah:
•Ayam-hutan Merah, Gallus gallus
•Ayam-hutan Srilangka, Gallus lafayetii
•Ayam-hutan Kelabu, Gallus sonneratii
•Ayam-hutan Hijau, Gallus varius
KLASIFIKASI AVES
17. D. HABITAT DAN PERSEBARAN
Aves/burung dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi. Mereka
dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi
pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa,
padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah
kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan
utamanya.
18. E. PERANAN AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Hampir seluruh potensi yang dimiliki burung telah dimanfaatkan manusia,
baik untuk kebutuhan konsumsi maupun ekonomi. Daging dan telur unggas
merupakan sumber lemak dan protein yang dibutuhkan manusia. Keindahan kicauan
dan warna jenis burung tertentu menyebabkan manusia tertarik untuk
memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan hiasan kepala oleh
sukusuku masyarakat di papua. Begitu juga kemempuan terbang beberapa jenis
merpati dimanfaatkan untuk suatu hobi atau diperlombakan.
19. UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
Wassalamualaikum Wr. Wb
Thanks For Your Attention
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371AJalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A