Filum Mollusca meliputi hewan lunak seperti siput, kerang, dan cumi-cumi. Mollusca memiliki ciri khas tubuh lunak dan bagian dorsal yang membentuk mantel. Ada 4 kelas utama Mollusca yaitu Amphineura, Scaphopoda, Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda. Kelas Gastropoda mencakup siput dan keong, seperti bekicot (Achatina fulica) yang memiliki tubuh berbentuk spiral dilindungi cangkang.
3. Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin
mollis/molluscus yang berarti lunak. Oleh karena
itu, ciri utama hewan yang tergolong filum ini
tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat
kepala, kaki terletak dibagian ventral, dan bagian
dorsal berisi organ-organ viseral. Umumnya
tubuhnya bercangkang, tetapi ada juga yang tidak.
Anggota filum mollusca antara lain remis, tiram,
cumi-cumi, dan siput.
4. Ciri-ciri umum
1.Tubuh bersimetri bilateral,tidak bersegmen,kecuali pada Monoplacophora.
2. Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
3. Coelom mereduksi,dinding tubuh tebal dan berotot.
4. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum
digunakan untuk bergerak.
5. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu
mantel atu pallium. Fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi
rongga mantel yang di dalamnya berisi insang.
6. Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka kedalam rongga mantel.
7. Saluran pencernaan berkembang baik.
8. Memiliki sistem peredaran darah dan jantung.
9. Organ ekskresi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya
berjumlah satu buah.
10. Memiliki sebuah cincin saraf yang berhubungan dengan dua pasang tali saraf.
11. Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur.
5. Fisiologi
a. Sistem gerak
Kaki biasanya berfungsi untuk pergerakan. Pada beberapa spesies siput dan
keong
b. Sistem respirasi
Pada sebagian besar Mollusca organ respirasi adalah insang. Pada Mollusca,
insang disebut juga ktenidium (Yunani : kteis: sebuah sisir). Ktenidia terdiri atas
kumpulan filamen (lamela) yang ditutupi silia. Gerakan silia menyebabkan air
melintasi permukaan filemen, oksigen berdifusi melintasi membran menuju
kedarah, dan karbondioksida berdifusi keluar.
c. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi Mollusca terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
d. Sistem koordinasi
Sistem saraf pusat Mollusca secara khas terdiri atas sebuah cincin saraf.
e. Sistem ekskresi
Mollusca memiliki sepasang atau lebih nephridia.
f. Sistem reproduksi
Sebagian besar Mollusca berkelamin satu, namun ada juga yang bersifat
hemafrodit.
6. Pembagian Kelas dalam Filum Mollusca.
• Kelas Amphineura
• Kelas Scaphopoda
• Kelas Pelecypoda
• Kelas Gastropoda
• Kelas Cephalopoda
7.
8.
9. Kelas Amphineura
Kelas Amphineura termasuk dalam filum
mollusca yang hidupnya melekat di dasar perairan.
Tubuhnya dilindungi cangkang (cangkok) yang
tersusun secara tumpang tindih seperti genting.
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua),
fertilisasi eksternal (pertemuan sel telur dan sperma
terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp
atau chiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva
trokoper.
10. • Chiton
a. Struktur tubuh
Bentuk tubuh Chiton, oval, pipih dorsal-ventral, dan pada
dorsal tubuhnya dilindungi oleh delapan keping cangkang yang tersusun
tumpang tindihseperti genting. Cangkang chiton hanya terdiri atas dua
lapisan. Lapisan terluar adalah tegmentum tersusun atas konsiolin dan
kalsium karbonat, sedangkan Lapisan terdalam yaitu artikulamentum
yang bersifat kalkareus. Pada bagian ventro-anterior tubuh terdapat
kepala berukuran kecil yang tidak begitu nyata, tidak memiliki mata dan
tentakel. Mantel tebal, di posterior kepala terdapat kaki berotot yang
pipih dan luas untuk memudahkan melekat pada substrat. Ukuran tubuh
Chiton bervariasi dari 3mm sampai 40 cm, tetapi sebagian besar spesies
berukuran 3 sampai 12 cm. Spesies Chiton yang memiliki ukuran tubuh
terbesar adalah Cryptochiton stelleri.
11.
12. b. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan Chiton tersusun atas : mulut yang terletak
didaerah pusat kepala, kemudian berlanjut pada faring yang mengandung
jajaran gigi keras(radula). Fungsi radula tersebut memotong-motong
makanan menjadi fragmen-fragmen kecil. Dibelakang faring terdapat
esofagus yang bermuara ke lambung. Dari lambung berlanjut ke usus
yang panjang dan bermuara pada anus.
c. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah Chiton terdiri atas : jantung dan
pembuluh darah. Jantung terletak didalam rongga perikardium yang
terletak di posterior –dorsal (dibawah dua keping lempeng cangkang
terakhir). Dari jantung keluar pembuluh darah yang bercabang-cabang.
Darah yang keluar dari jantung mengalir ke tubuh dan kembali ke jantung
melalui sinus.
d. Sistem pernafasan
Alat respirasi pada Chiton.sp adalah insang bipectinate
(ktenidia) yang terletak di dalam lekuk mantel yaitu ruang yang
terbentuk, terlihat jumlah insang antara 6-8 pasang yang tersusun dalam
suatu garis pada kedua sisi tubuhnya.
13. e. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi Chiton terdiri atas nefridium yang berjumlah
sepasang bermuara pada lekuk mantel. Fungsi nefridium membuang
limbah nitrogen dari darah ke luar tubuh melalui nefridiofor.
f. Sistem saraf
Sistem saraf Chiton terdiri atas cincin sirkum-esofangeal dan
dua pasang tali saraf longitudinal, satu pasang tali saraf tersebut
menginversi pada kaki dan sepasang lainnya menginervasi mantel,
tidak memiliki ganglion atau perkembangannya sangat sederhana.
Tali saraf saling berhubungan oleh karena adanya saraf penghubung.
Pada cangkang juga terdapat sejumlah penonjolan kecil yang masing-
masing penonjolan tersebut membawa sebuah organ sensori yaitu
esthete. Esthete merupakan reseptor taktil dan visual yang sederhana,
sedangkan pada beberapa spesies Mollusca, mata berkembang
dengan baik bahkan dilengkapi dengan lensa. Organ tersebut
berperan dalam mendeteksi adanya predator.
14. g. Sistem reproduksi
Sistem reproduksinya terdiri atas sebuah gonad yang
terdapat di anterior perikardium dibawah keping cangkang bagian
pertengahan. Chiton bersifat dioecious. Telur atau sperma
dilepaskan dan gonad kedalam air (lingkungan sekitarnya) melalui
gonofor. Chiton tidak melakukan kopulasi. Hewan jantan
melepaskan sperma yang selanjutnya diikutkan aliran air untuk
respirasinya. Fertilisasi terjadi dikingkungan eksternal atau didalam
rongga mantel hewan betina. Telur yang telah dibuahi berkembang
menjadi larva trokofor dan tidak memiliki fase larva veliger
17. Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata =
-. Gaster : perut
-. podos : kaki.
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh
lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini
disebut kaki
Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi
tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa
contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica),
siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut
(Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis
(Lemnaea trunculata).
18. • Achatina fulica
a. Struktur tubuh
Tubuh Achatina sp. terdiri atas kepala, leher, kaki dan masa jerohan. Pada
kepalanya terdapat dua tentakel yaitu sepasang berukuran pendek terletak
dianterior dan mengandung saraf pembau, serta sepasang dua berukuran lebih
panjang mengandung mata. Mulut Achatina sp. terletak dibagian anterior kepala,
diventral tentakel. Tepat dibawah mulut terdapat lubang yang berhubungan
dengan kelenjar mukosa kaki (pedal). Kaki lebar dan pipih, terdiri atas otot.
Kaki merupakan organ yang berfungsi untuk bergerak (lokomosi) dan
mengandung selaput mukosa yang menghasilkan lendir untuk membantu selama
bergerak. Kaki dan kepala dapat ditarik kedalam cangkang.
Cangkang berbentuk spiral melindungi masa jerohan yang terdiri atas
bagian-bagian dari saluran pencernaan, alat peredaran, alat respirasi, dan alat
reproduksi. Dibagian dalam cangkang dilapisi mantel yang tipis, kecuali yang
berhubungan dengan kaki. Pada bagian ini terdapat kollar yang tebal , berfungsi
mensekresi cangkang.
b. Sistem pencernaan
sistem pencernaannya terdiri atas mulut, masa bukal, esofagus, kelenjar
ludah, tembolok, lambung, kelenjar pencernaan, usus, rektum, dan anus.
19. c. Sistem pernafasan
Darah bekicot terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah
yang tidak berwarna. Fungsi alat sirkulasi yaitu mengedarkan zat
makanan, oksigen dan membawa sisa metabolisme dari jaringan ke
ginjal. Jantung terletak didalam ruang perikardium dan terdiri atas
atrium dan ventrikel berotot yang akan memompa darah keseluruh
bagian tubuh dengan pulsasi yang berirama. Pada apek ventrikel
jantung keluar sebuah aorta yang membentuk cabang-cabang.
Cabang posterior berfungsi mensuplai darah menuju kelenjar
pencernaan, lambung, dan ovotestis. Cabang anterior mensuplai
darah menuju ke kaki dan kepala. Darah dari kapiler arteri menuju
kekapiler vena dan akhirnya kesinus. Dari sinus darah mengalir ke
vena untuk menuju kedinding rongga mantel, tempat terjadinya
pertukaran udara. Darah yang kaya oksigen masuk ke vena
pulmonari untuk selanjutnya menuju ke atrium dan ventrikel,
kemudian keseluruh bagian tubuh.
d. Sistem ekskresi
Sistem ekskresinya terdiri atas ginjal yang terletak dekat
jantung. Ureter yang merupakan saluran ginjal terletak disisi
sepanjang rektum dan bermuara dekat anus.
20. e. Sistem saraf
Sebagian besar jaringan saraf berpusat
dibelakang masa bukal dan membentuk cincin disekitar
esofagus. Memiliki lima pasang ganglion dan empat
pembesaran ganglion. Ganglion supraesofageal atau
ganglion serebral, berpasangan dan terletak didorsal
esofagus. Dari ganglion ini keluar saraf yang menuju
keganglion bukal, ke mata, ke ganglion okuler, ke
ganglion olfaktori dan ke mulut. Saraf penghubung
yang disebut komisura adalah penghubung ganglion
supraesofageal dengan ganglion yang terletak dibawah
esofagus. Pada tempat ini terdapat empat pasang
ganglion yang letaknya berdekatan yaitu ganglion
pedal, ganglion pleura, ganglion parietal dan ganglion
viseral. Saraf-saraf dari ganglion tersebut menuju ke
masa jerohan dan bagian badan lainnya.
21. f. Sistem reproduksi
Reproduksi beberapa spesies gastropoda bersifat
dioecious, sedangkan yang lainnya bersifat monocioeus. Bekicot
bersifat monocioeus(hermafrodit), namun untuk pembuahan sel
telur diperlukan individu pasangnya karena spermatozoa dari
suatu individu tidak bisa bergabung dengan telur dari individu
yang sama. Spermatozoa dihasilkan oleh ovotestis keluar
menuju kesaluran hermafroditikus kemudian kesaluran sperma
untuk selanjutnya menuju ke vasdeferens. Untuk pemindahan
spermatozoa kedalam vagina individu lain dibantu oleh penis.
Telur juga berasal dari ovotestis, keluar menuju kesaluran
hermafrodituikus, selanjutnya akan dibungkus oleh albumin dari
kelenjar albumin. Kemudian telur akan bergerak meluncur
kesaluran oviduk dan masuk kedalam vagina. Dalam oviduk
telur akan dibungkus oleh cangkang yang dihasilkan oleh epitel
saluran tersebut. Kedalam vagina bermuara kelenjar lendir,
kantung duri dan duktus spermateka. Vagina maupun penis
bermuara kedalam atrium genital.