SlideShare a Scribd company logo
Fortofolio 
Kamis, 21 Agustus 2014 
PERKEMBANGAN HEWAN 
Nama : Ivo S. Mamonto 
Nim : 12 310 648 
Kelas : F unggulan / Semester V 
Prinsip Dasar Perkembangan 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya. 
Biasanya 
pertumbuhan dan 
perkembangan 
ini diawali dari 
proses fertilisasi. 
Pertumbuhan dan 
perkembangan 
pada hewan 
termasuk 
manusia dapat 
dibedakan 
menjadi dua fase 
utama, yaitu 
pertumbuhan dan 
perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik 
1. Perkembangan Embriologi. 
Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadinya, tumbuh dan 
kembangya bayi sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. 
Fortofolio Page 1
Pada Zaman Islam ini ilmu Embriologi mengalami kebangkitan kembali. Ahli-ahli 
kedokteran dan physiologi Islam seperti Ibnu Sina, Ar-Razzi, dll mengembangkan 
konsep-konsep yang berkembang berasal dari Al-Qur’an. 
Menurut Islam embrio berasal dari penyatuan antara sel kelamin laki-laki yang 
terdapat dalam cairan yang dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki (semen/mani) dengan 
sel kelamin wanita (telur/ovum/ Nutfah/Sulalah min ma’a) yang terdapat cairan wanita 
(folikel /mani) yang dikeluarkan oleh alat kelamin wanita dan bukan dari darah 
menstruasi. Lalu embrio ini disimpan di dalam suatu tempat yang kokoh yaitu rahim. 
Embrio lalu mengalami proses perkembangan menjadi segumpal darah lalu segumpal 
daging dan kemudian mendapat tambahan tulang belulang yang disertai dengan 
perkembangan organ-organ tubuh lainnya dan kemudian menjadi bentuk manusia yang 
sempurna. 
Allah SWT berfirman: surat 
al-‘alaq (QS;1-19) 
Ilmu pertumbuhan 
embrio sejak pembuhan 
sampai kelahiran disebut 
juga ilmu mudigah. 
Cakupan ilmu ini meluas 
kepada masalah persiapan 
untuk terjadinya 
pembuahan serta masalah 
pembiakan pada umumnya. Bagi hewan yang memiliki tingkat berudu ilmu ini juga 
mencakup sampai saat berudu itu bermetamorphosis. 
2. Sejarah dan Perkembangan Embriologi 
Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan pembentukan dan 
pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu percaya bahwa organisme baru bisa 
timbul melalui reproduksi seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal 
abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan telur ayam 
sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. 
Fortofolio Page 2
Aristoteles (384- 
322 ) menggambarkan 
dua model historis 
penting yang dikenal 
sebagai Preformasi dan 
epigenesis. Menurut 
teori preformationist, 
embrio atau miniatur 
individu berkembang 
dalam telur ibu atau air mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang. 
Aristoteles percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam 
rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada substansi bahan yang 
disediakan oleh betina. William Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan 
dan membedah rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak dapat 
menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim sampai sekitar enam atau 
tujuh minggu setelah perkawinan itu terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey 
melakukan studi sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya 
menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu penambahan secara 
bertahap perkembangan. Namun demikian banyak pengikut Harvey menolak epigenesist 
dan beralih ke teori Preformasi. 
Marcello Malpighi (1628-1694) da Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang 
melakukan pengamatan dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori 
preformasi. 
Setelah Aristotiles, orang yang mempelajari embriologi adalah William Harvey 
(1578-1657), yang pada tahun 1651 menulis buku “Tentang Generasi Hewan”. Dikatakan 
bahwa semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat dengan penemuan R. de 
Graaf (1641-1673), menyatakan bahwa indung telur (ovarium) pada burung sama 
dengan indung telur pada kelinci. Ia juga merupakan peneliti pertama yang mengenal 
bersatunya sel telur dan sperma agar terbentuk embrio. De Graf juga membuktikan 
bahwa sel telur dan sperma sama- sama membawa bahan genetika untuk keturunannya. 
Selain itu, A. Van Leeunwenhook (1677) melihat spermatozoa orang dalam mani. 
Fortofolio Page 3
M. Schleiden dan T. Schwann (1839) menemukan “teori sel”, yang berbunyi; “sel 
adalah unit dasar kehidupan”. Semua hewan dan tumbuhan dibangun atas sel-sel. 
Sedangkan R. Virchow (1859) merumuskan pula istilah terkenal: “Omne cellula e 
cellula”, sel berasal dari sel yang telah lebih dulu ada. Itu berarti setiap sel tubuh berasal 
dari sel kelamin (gamet), dan setiap sel yang ada sekarang di bumi, baik hewan maupun 
tumbuhan, berasal dari sel yang relatif ada di masa purba. Sementara itu Spallanzani 
(1729 – 1799) mengatakan, bahwa hasil berkelamin jantan dan betina perlu untuk 
mulainya embriogenesis. 
Seiring berkembangnya pengetahuan tentang embriologi, maka para ilmuan banyak 
mengeluarkan teorinya masing-masing. Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh Jan 
Swammerdam, teori ini menganut teori performasi yaitu, embrio sudah ada dalam telur 
dan telah terbentuk sempurna, sebagai miniatur yang terkandung dalam biji. 
Pada abad ke- 18, teori preformasi berkembang dengan baik dan membentuk 
beberapa aliran diantaranya menyatakan bahwa ada kekuatan vital dalam benih 
organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio menurut pola 
perkembangan yang telah dibentuk sebelumya. Untuk membuktikannya harus dilakukan 
pengamatan secara empiris (percobaan). C. F. Wolff (1738- 1794) melaksanakan 
pengamatan ini dan mengemukakan teori epegenesis embriologi pada tahun 1759. Ia 
sendiri mengkritik teori preformasi dalam bukunya “Teori Generasi” hingga terus 
berkembangnya ilmu pengetahuan tentang embriologi. 
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik 
Pembelahan (cleavage). 
Zigot akan mengalami pembelahan 
secara mitosis, yaitu dari satu sel 
menjadi dua sel, dua sel menjadi 
empat sel, empat sel menjadi 
delapan sel, dan seterusnya. 
Pembelahan sel tersebut 
berlangsung cepat dan akan 
menghasilkan sel-sel anak yang 
Fortofolio Page 4
tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut 
morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki 
suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi. 
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus 
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses 
terbentuknya morula. 
Blastula adalah bentukan lanjutan 
dari morula yang terus mengalami 
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan 
mulai adanya perubahan sel dengan 
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. 
Di dalam blastula terdapat cairan sel yang 
disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu 
proses terbentuknya blastula. 
Gastrula adalah bentukan lanjutan 
dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah 
semakin nyata dan mempunyai lapisan 
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. 
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, 
seperti hewan tingkat rendah dan hewan 
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah 
lapisan dinding tubuh embrionya. 
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 
lapisan dinding tubuh embrio, berupa 
ektoderm, mesoderm dan endoderm. 
Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat 
tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, 
Echinodermata dan semua Vertebrata. 
Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 
lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan 
tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan 
gastrula. 
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. 
Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah 
terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan 
bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi 
merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam perkembangan 
selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan 
menghasilkan berbagai organ tubuh. 
Fortofolio Page 5
Organogenesis. Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh 
atau organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Ektoderm akan 
mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera. 
Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti 
testis dan ovarium), alat peredaran darah. 
Dan alat ekskresi. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat 
pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan. 
Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks. 
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus 
vitelinus, dan alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan, 
goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada 
di dalam rahim induknya. 
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik. 
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan 
perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang 
terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin), dan biasanya 
pula hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja. 
Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk 
tahap larva terlebih dahulu. Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan 
perkembangan pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh 
dan berkembang 
menjadi hewan 
dewasa. 
Pertumbuhan dan 
perkembangan pasca 
embrionik yang 
melalui tahap larva ini 
dikenal dengan 
metamorfosis. 
Metamorfosis adalah 
perubahan bentuk 
tubuh yang dialami 
oelh hewan dari tahap 
larva hingga mencapai 
bentuk dewasa. 
1. Metamorfosis pada Serangga. 
Serangga seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk larva dan 
dewasa sering hampir tdak ada kemiripan. Sedangkan pada beberapa serangga lainnya 
seperti belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik, bentuk larva (nimfa) mirip bentuk dewasa. 
Fortofolio Page 6
Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, yaitu pergantian kulit yang disebut 
molting. Serangga 
biasanya mengalami 
empat kali molting. 
Pada proses ini terjadi 
pembentukan kulit 
baru dan membentuk 
alat-alat tubuh yang 
diperlukan menjelang 
dewasa. Pada bentuk 
dewasa (imago) telah 
terjadi perkembangan 
organ reproduksi 
sehingga sudah 
mampu untuk 
bereproduksi. 
Berdasarkan 
kemiripan bentuk 
larva dan dewasa, 
metamorfosis pada 
serangga dapat 
dibedakan menjadi 
dua, yaitu 
metamorfosis sempurna dan 
metamorfosis tidak sempurna. 
Metamorfosis Sempurna 
(holometabola). Pada metamorfosis 
sempurna, serangga dalam daur 
hidupnya mengalami perubahan-perubahan 
yang mencolok pada 
bentuk luar dan organ tubuh dari 
berbagai stadiumnya. Metamorfosis 
sempurna perubahannya adalah 
sebagai berikut. 
Telur-larva-pupa (kepompong)- 
imago (dewasa). 
Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya mengalami molting empat kali 
sehingga terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat. Contoh serangga yang 
mengalami metamorfosis sempurna antara lain : kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah dan 
kumbang 
Fortofolio Page 7
3. Teori Pertumbuhan. 
1. Teori Preformasi. 
Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah dibentuk 
secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet (sperma atau telur). 
Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran spermatik atau 
spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran spermis beranggapan bahwa 
miniature tersebut berada didalam sperma, sedangkan telur hanya berperan 
sebagai medium nutritive saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan 
perkembangan. Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut 
dengan nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk 
miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran sperma hanya 
sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut dapat tumbuh menjadi 
besar. 
2. Teori Epigenetik. 
Teori Epigenetik dikemukakan oleh C.F. Wolff pada tahun 1759. Ia 
mengemukakan bahwa didalam gamet tidak ada makhluk dalam bentuk 
miniature. Menurut teori ini makhluk hidup berkembang secara bertahap dari 
struktur yang sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks. 
3. Hukum Von Baers. 
Hukum Von Baers dikemukakan oleh Karl Ernst Von Baers pada tahun 
1828. Menurut teori ini jika suatu organism berkembang dari suatu sel telur maka 
ciri-ciri yang lebih umum berkembang lebih awal, dan ciri-ciri spesifik 
berkembang belakangan. Misalnya pada perkembangan ayam, karakter yang 
pertama muncul adalah ciri-ciri umum dari chordata, sedangkan ciri-ciri khusus 
dari aves berkembang kemudian seperti bulu dan paruh. Paru ayam baru tampak 
dengan jelas pada umur inkubasi 15 hari. 
4. Teori Rekapitulasi. 
Berawal dari teori evolusi yang mengemukakan bahwa hewan dan 
tumbuhan berkembang secara bertahap jutaan tahun yang lalu dari organism 
uniseluler ke multiseluler. Beranjak dari ide teori evolusi, Frizt Muller (1864) 
mengemukakan bahwa dalam proses perkembangan organisme (misalnya ayam), 
Fortofolio Page 8
karakter-karakter leluhurnya tampak lebih dahulu dibandingkan dengan karakter-karakter 
yang baru (misalnya karakter ikan tampak lebih dahulu daripada krakter 
amphibian dan reptilian). Jadi secara philogenetik, karakter ikan tampak lebih 
dahulu dari pada karakter amphibian, reptilian dan burung. Dalam perkembangan 
ayam, karakter ikan seperti celah insang tampak lebih dahulu dibandingkan 
dengan karakter burung. Setelah mempelajari teori Muller, Ernst Haeckel (1886) 
memberi nama teori tersebut dengan nama Hukum biogenetik atau teori 
rekapitulasi dan menyimpulkan bahwa ontogeny merupakan rekapitulasi yang 
disederhanakan dari phylogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan makhluk 
hidup mulai saat fertilisasi, lahir dan mati. Sedangkan phylogeni adalah sejarah 
perkembangan makhluk hidup secara evolusi. 
5. Teori Plasma Germinal (Teori Determinan). 
Teori ini dikemukakan oleh Weismann (1834-1914). Ia mengemukakan 
bahwa di dalam proses perkembangan terjadi segregasi plasma germinal ke 
dalam keturunannya secara berkesinambungan. Didalam sel terdapat germ 
plasma dan somatoplasma. Didalam germ plasma terdapat determinan-determinan 
yang di segregasi secara berkesinambungan dari generasi ke generasi 
berikutnya. Pada setiap generasi germ plasma dan somatoplasma kembali 
dibentuk. Jadi Germ plasma bersifat abadi atau immortel germ plasma. 
4. Hukum Rekapitulasi Haechel. 
Di akhir abad ke-19, Ernst Haeckel mencetuskan teori rekapitulasi (hukum 
biogenesis) yang diterima luas. Prinsipnya yang terkenal adalah "ontogeni 
mencerminkan filogeni". Dalam versi aslinya, embrio dianggap mencerminkan 
bentuk dewasa organisme moyang evolusionernya. Versi ini sekarang ditolak 
namun modifikasinya sekarang diterima luas. Dalam versi modern, banyak 
dukungan bagi pernyataan "perkembangan embrio (ontogeni) mencerminkan 
bentuk embrio moyang evolusionernya". 
Fortofolio Page 9
Donald Williamson 
mengembangkan tesis ini lebih 
lanjut dengan menyatakan 
bahwa larva dan embrio 
menunjukkan perwujudan 
bentuk dewasa dari taksa yang 
lain yang mengalami transfer 
melalui hibridisasi (teori 
transfer larva). 
Teori Rekapitulasi 
Heackel, juga disebut hukum 
biogenetis, upaya untuk 
menjelaskan kesamaan jelas antara manusa dengan hewan lainnya. Bentuk awal 
dari hukum itu dirancang oleh zoologi Karl Estonia Ernest von Baer abad 
kesembilan belas, yang mengamati bahwa embrio bergerak menjalani 
perkembangan menuju diferensiasi yang meningkat, yang menunjukkan meskipun 
tidak membuktikan, adaptasi Heackel “ komunitas Keturunan”. Teori Rekapitulasi 
mengklaim bahwa perkembangan embrio individu dari setiap spesies (ontogeni) 
sepenuhnya mengulangi sejrah perkembangan spesies (filogeni). Dengan kata 
lain, setiap tahapan dalam perkembangan individu merupakan salah satu bentuk 
dewasa yang muncul dalam sejarah evolusinya. Biologi moderen menolak bentuk 
hafiah dan universal dari teori Heackel. Meskipun nenek monyang manusia tidak 
fungsional setara dengan orang dewasa dari nenek moyang yang bersama-sama. 
Dengan kata lain tidak ada “ikan” didefinisikan dan fungsional, “reptil” dan 
“mamalia” tahap-tahap perkembangan manusia dapat dilihat . Selain itu. 
pembangunan nonlinier. Sebagai contoh, selama perkembangan ginjal, pada satu 
waktu tertentu, daerah anterior ginjal kurang berkembang dibandingkan daerah 
posterior. 
Fakta bahwa ahli biologi kontemporer menolak bentuk hafiah atau 
universal teori rekapitulasi kadang-kadang telah digunakan sebagai argumentasi 
untuk melawan evolusi oleh beberapa kreasionis. Garis utama argumentasi dapat 
Fortofolio Page 10
diringkas sebagai berikut: jika hipotesis Haeckel itu disajikan sebagai bukti 
pendukung evolusi, dan sekarang, dalam bentuk yang kuat, secara ilmiah 
didiskreditkan, ada kurang mendukung teori evolusi secara umum. Alasan ini 
terlalu mnyederhanakan masalah yang dipertaruhkan, melainkan juga 
menyesatkan karena biologi modern tidak mengakui sejumlah hubungan antara 
ontogami dan filigeni, meraka menjelaskan menggunakan teori evolusi tanpa 
recourse pandangan tertentu Heackel, dan mereka menganggap sebagai bukti 
pendukung itu. 
Sumber : 
 Annonymus : http://id.wikipedia.org/wiki/Ernst_Haeckel 16/08/14(14.24). 
 Annonymus : http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Ernst_Haeckel 16/08/14(14.26). 
 Yatim, Wildan. Embryologi. Tarsito; Bandung. 1994 
 Annonymus :http://3.bp.blogspot.com/11.html. 16/08/14(14.35). 
 Annonymus : http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3400500182.html16/08/14(15.10). 
 Annonymus : http://ilmukitakita-bermanfaat.blogspot.com/2009/07/pertumbuhan-pada-hewan. 
htm 16/08/14(15.45). 
Fortofolio Page 11

More Related Content

What's hot

Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Rafika Nur Handayani
 
Blastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasiBlastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasi
Akhmad Rosadi
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
debora sumarti
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Guruku
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
UNESA
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
UNESA
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruf' yagami
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
dewisetiyana52
 

What's hot (20)

Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
 
Blastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasiBlastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasi
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Konsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnnKonsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnn
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
Peredaran pd reptilia
Peredaran pd reptiliaPeredaran pd reptilia
Peredaran pd reptilia
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 

Viewers also liked

prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanjulkarnaini
 
Prinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fixPrinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fix
Ranie Khoerunnisa
 
4 masalah teori dan hukum
4 masalah teori dan hukum4 masalah teori dan hukum
4 masalah teori dan hukumNuzli Muhammad
 
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayah
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayahPerwil 3 debat teori perencanaan wilayah
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayah
Imaniar Nastiti
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Imaniar Nastiti
 
Perwil12
Perwil12Perwil12
Perwil12
Imaniar Nastiti
 
Hout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruanganHout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruangan
Imaniar Nastiti
 
Hout keterkaitan desa kota
Hout keterkaitan desa kotaHout keterkaitan desa kota
Hout keterkaitan desa kota
Imaniar Nastiti
 
Power point hukum hukum perkembangan
Power point hukum hukum perkembanganPower point hukum hukum perkembangan
Power point hukum hukum perkembangan
nelly sari martini simbolon
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembanganAyu Laponda
 
Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
Maya Julia Trinisa
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidupNews
 

Viewers also liked (12)

prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewan
 
Prinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fixPrinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fix
 
4 masalah teori dan hukum
4 masalah teori dan hukum4 masalah teori dan hukum
4 masalah teori dan hukum
 
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayah
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayahPerwil 3 debat teori perencanaan wilayah
Perwil 3 debat teori perencanaan wilayah
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
 
Perwil12
Perwil12Perwil12
Perwil12
 
Hout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruanganHout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruangan
 
Hout keterkaitan desa kota
Hout keterkaitan desa kotaHout keterkaitan desa kota
Hout keterkaitan desa kota
 
Power point hukum hukum perkembangan
Power point hukum hukum perkembanganPower point hukum hukum perkembangan
Power point hukum hukum perkembangan
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembangan
 
Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
 

Similar to Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan

Ptt embriologi
Ptt embriologiPtt embriologi
Ptt embriologi
Kuiin Susanti
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
AgathaHaselvin
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
alhikmah13
 
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Wulandari Rima Kumari
 
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdfembriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
ssuser0d6781
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
Dani Ibrahim
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
Biologi sistem reproduksi pada manusia
Biologi sistem reproduksi pada manusiaBiologi sistem reproduksi pada manusia
Biologi sistem reproduksi pada manusiaArief Rahman
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
Alfie Kesturi
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
SMAN 2 Indramayu
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorIkhsan Ismail Safrani
 
Bab 2 reproduksi
Bab 2 reproduksiBab 2 reproduksi
Bab 2 reproduksi
sudana sudana
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
Emmy Kezia
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
amalia riamdani
 

Similar to Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan (20)

Embriologi
Embriologi Embriologi
Embriologi
 
Ptt embriologi
Ptt embriologiPtt embriologi
Ptt embriologi
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
 
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdfembriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
embriologi-140921192248-phpapp01 (1).pdf
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Biologi sistem reproduksi pada manusia
Biologi sistem reproduksi pada manusiaBiologi sistem reproduksi pada manusia
Biologi sistem reproduksi pada manusia
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculator
 
Bab 2 reproduksi
Bab 2 reproduksiBab 2 reproduksi
Bab 2 reproduksi
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
 

More from Ivho Mamonto

RUANG LINGKUP BIOLOGI
RUANG LINGKUP  BIOLOGIRUANG LINGKUP  BIOLOGI
RUANG LINGKUP BIOLOGI
Ivho Mamonto
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
Ivho Mamonto
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Ivho Mamonto
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
Ivho Mamonto
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jar
Ivho Mamonto
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasi
Ivho Mamonto
 
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGAN
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGANBab i pendahuluan KULTUR JARINGAN
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGANIvho Mamonto
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Ivho Mamonto
 

More from Ivho Mamonto (8)

RUANG LINGKUP BIOLOGI
RUANG LINGKUP  BIOLOGIRUANG LINGKUP  BIOLOGI
RUANG LINGKUP BIOLOGI
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jar
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasi
 
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGAN
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGANBab i pendahuluan KULTUR JARINGAN
Bab i pendahuluan KULTUR JARINGAN
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
 

Recently uploaded

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docxASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
rms1987mom3anak
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
SopiOktapiani
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 

Recently uploaded (7)

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docxASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 

Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan

  • 1. Fortofolio Kamis, 21 Agustus 2014 PERKEMBANGAN HEWAN Nama : Ivo S. Mamonto Nim : 12 310 648 Kelas : F unggulan / Semester V Prinsip Dasar Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Biasanya pertumbuhan dan perkembangan ini diawali dari proses fertilisasi. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik 1. Perkembangan Embriologi. Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadinya, tumbuh dan kembangya bayi sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Fortofolio Page 1
  • 2. Pada Zaman Islam ini ilmu Embriologi mengalami kebangkitan kembali. Ahli-ahli kedokteran dan physiologi Islam seperti Ibnu Sina, Ar-Razzi, dll mengembangkan konsep-konsep yang berkembang berasal dari Al-Qur’an. Menurut Islam embrio berasal dari penyatuan antara sel kelamin laki-laki yang terdapat dalam cairan yang dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki (semen/mani) dengan sel kelamin wanita (telur/ovum/ Nutfah/Sulalah min ma’a) yang terdapat cairan wanita (folikel /mani) yang dikeluarkan oleh alat kelamin wanita dan bukan dari darah menstruasi. Lalu embrio ini disimpan di dalam suatu tempat yang kokoh yaitu rahim. Embrio lalu mengalami proses perkembangan menjadi segumpal darah lalu segumpal daging dan kemudian mendapat tambahan tulang belulang yang disertai dengan perkembangan organ-organ tubuh lainnya dan kemudian menjadi bentuk manusia yang sempurna. Allah SWT berfirman: surat al-‘alaq (QS;1-19) Ilmu pertumbuhan embrio sejak pembuhan sampai kelahiran disebut juga ilmu mudigah. Cakupan ilmu ini meluas kepada masalah persiapan untuk terjadinya pembuahan serta masalah pembiakan pada umumnya. Bagi hewan yang memiliki tingkat berudu ilmu ini juga mencakup sampai saat berudu itu bermetamorphosis. 2. Sejarah dan Perkembangan Embriologi Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan pembentukan dan pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu percaya bahwa organisme baru bisa timbul melalui reproduksi seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. Fortofolio Page 2
  • 3. Aristoteles (384- 322 ) menggambarkan dua model historis penting yang dikenal sebagai Preformasi dan epigenesis. Menurut teori preformationist, embrio atau miniatur individu berkembang dalam telur ibu atau air mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang. Aristoteles percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada substansi bahan yang disediakan oleh betina. William Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan dan membedah rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak dapat menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim sampai sekitar enam atau tujuh minggu setelah perkawinan itu terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey melakukan studi sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu penambahan secara bertahap perkembangan. Namun demikian banyak pengikut Harvey menolak epigenesist dan beralih ke teori Preformasi. Marcello Malpighi (1628-1694) da Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori preformasi. Setelah Aristotiles, orang yang mempelajari embriologi adalah William Harvey (1578-1657), yang pada tahun 1651 menulis buku “Tentang Generasi Hewan”. Dikatakan bahwa semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat dengan penemuan R. de Graaf (1641-1673), menyatakan bahwa indung telur (ovarium) pada burung sama dengan indung telur pada kelinci. Ia juga merupakan peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel telur dan sperma agar terbentuk embrio. De Graf juga membuktikan bahwa sel telur dan sperma sama- sama membawa bahan genetika untuk keturunannya. Selain itu, A. Van Leeunwenhook (1677) melihat spermatozoa orang dalam mani. Fortofolio Page 3
  • 4. M. Schleiden dan T. Schwann (1839) menemukan “teori sel”, yang berbunyi; “sel adalah unit dasar kehidupan”. Semua hewan dan tumbuhan dibangun atas sel-sel. Sedangkan R. Virchow (1859) merumuskan pula istilah terkenal: “Omne cellula e cellula”, sel berasal dari sel yang telah lebih dulu ada. Itu berarti setiap sel tubuh berasal dari sel kelamin (gamet), dan setiap sel yang ada sekarang di bumi, baik hewan maupun tumbuhan, berasal dari sel yang relatif ada di masa purba. Sementara itu Spallanzani (1729 – 1799) mengatakan, bahwa hasil berkelamin jantan dan betina perlu untuk mulainya embriogenesis. Seiring berkembangnya pengetahuan tentang embriologi, maka para ilmuan banyak mengeluarkan teorinya masing-masing. Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh Jan Swammerdam, teori ini menganut teori performasi yaitu, embrio sudah ada dalam telur dan telah terbentuk sempurna, sebagai miniatur yang terkandung dalam biji. Pada abad ke- 18, teori preformasi berkembang dengan baik dan membentuk beberapa aliran diantaranya menyatakan bahwa ada kekuatan vital dalam benih organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio menurut pola perkembangan yang telah dibentuk sebelumya. Untuk membuktikannya harus dilakukan pengamatan secara empiris (percobaan). C. F. Wolff (1738- 1794) melaksanakan pengamatan ini dan mengemukakan teori epegenesis embriologi pada tahun 1759. Ia sendiri mengkritik teori preformasi dalam bukunya “Teori Generasi” hingga terus berkembangnya ilmu pengetahuan tentang embriologi. 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik Pembelahan (cleavage). Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghasilkan sel-sel anak yang Fortofolio Page 4
  • 5. tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi. Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula. Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula. Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh. Fortofolio Page 5
  • 6. Organogenesis. Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera. Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah. Dan alat ekskresi. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan. Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks. Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada di dalam rahim induknya. 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin), dan biasanya pula hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja. Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih dahulu. Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh dan berkembang menjadi hewan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik yang melalui tahap larva ini dikenal dengan metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oelh hewan dari tahap larva hingga mencapai bentuk dewasa. 1. Metamorfosis pada Serangga. Serangga seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk larva dan dewasa sering hampir tdak ada kemiripan. Sedangkan pada beberapa serangga lainnya seperti belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik, bentuk larva (nimfa) mirip bentuk dewasa. Fortofolio Page 6
  • 7. Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, yaitu pergantian kulit yang disebut molting. Serangga biasanya mengalami empat kali molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru dan membentuk alat-alat tubuh yang diperlukan menjelang dewasa. Pada bentuk dewasa (imago) telah terjadi perkembangan organ reproduksi sehingga sudah mampu untuk bereproduksi. Berdasarkan kemiripan bentuk larva dan dewasa, metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis Sempurna (holometabola). Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami perubahan-perubahan yang mencolok pada bentuk luar dan organ tubuh dari berbagai stadiumnya. Metamorfosis sempurna perubahannya adalah sebagai berikut. Telur-larva-pupa (kepompong)- imago (dewasa). Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya mengalami molting empat kali sehingga terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat. Contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain : kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah dan kumbang Fortofolio Page 7
  • 8. 3. Teori Pertumbuhan. 1. Teori Preformasi. Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah dibentuk secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet (sperma atau telur). Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran spermatik atau spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran spermis beranggapan bahwa miniature tersebut berada didalam sperma, sedangkan telur hanya berperan sebagai medium nutritive saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut dengan nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran sperma hanya sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut dapat tumbuh menjadi besar. 2. Teori Epigenetik. Teori Epigenetik dikemukakan oleh C.F. Wolff pada tahun 1759. Ia mengemukakan bahwa didalam gamet tidak ada makhluk dalam bentuk miniature. Menurut teori ini makhluk hidup berkembang secara bertahap dari struktur yang sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks. 3. Hukum Von Baers. Hukum Von Baers dikemukakan oleh Karl Ernst Von Baers pada tahun 1828. Menurut teori ini jika suatu organism berkembang dari suatu sel telur maka ciri-ciri yang lebih umum berkembang lebih awal, dan ciri-ciri spesifik berkembang belakangan. Misalnya pada perkembangan ayam, karakter yang pertama muncul adalah ciri-ciri umum dari chordata, sedangkan ciri-ciri khusus dari aves berkembang kemudian seperti bulu dan paruh. Paru ayam baru tampak dengan jelas pada umur inkubasi 15 hari. 4. Teori Rekapitulasi. Berawal dari teori evolusi yang mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan berkembang secara bertahap jutaan tahun yang lalu dari organism uniseluler ke multiseluler. Beranjak dari ide teori evolusi, Frizt Muller (1864) mengemukakan bahwa dalam proses perkembangan organisme (misalnya ayam), Fortofolio Page 8
  • 9. karakter-karakter leluhurnya tampak lebih dahulu dibandingkan dengan karakter-karakter yang baru (misalnya karakter ikan tampak lebih dahulu daripada krakter amphibian dan reptilian). Jadi secara philogenetik, karakter ikan tampak lebih dahulu dari pada karakter amphibian, reptilian dan burung. Dalam perkembangan ayam, karakter ikan seperti celah insang tampak lebih dahulu dibandingkan dengan karakter burung. Setelah mempelajari teori Muller, Ernst Haeckel (1886) memberi nama teori tersebut dengan nama Hukum biogenetik atau teori rekapitulasi dan menyimpulkan bahwa ontogeny merupakan rekapitulasi yang disederhanakan dari phylogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup mulai saat fertilisasi, lahir dan mati. Sedangkan phylogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup secara evolusi. 5. Teori Plasma Germinal (Teori Determinan). Teori ini dikemukakan oleh Weismann (1834-1914). Ia mengemukakan bahwa di dalam proses perkembangan terjadi segregasi plasma germinal ke dalam keturunannya secara berkesinambungan. Didalam sel terdapat germ plasma dan somatoplasma. Didalam germ plasma terdapat determinan-determinan yang di segregasi secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya. Pada setiap generasi germ plasma dan somatoplasma kembali dibentuk. Jadi Germ plasma bersifat abadi atau immortel germ plasma. 4. Hukum Rekapitulasi Haechel. Di akhir abad ke-19, Ernst Haeckel mencetuskan teori rekapitulasi (hukum biogenesis) yang diterima luas. Prinsipnya yang terkenal adalah "ontogeni mencerminkan filogeni". Dalam versi aslinya, embrio dianggap mencerminkan bentuk dewasa organisme moyang evolusionernya. Versi ini sekarang ditolak namun modifikasinya sekarang diterima luas. Dalam versi modern, banyak dukungan bagi pernyataan "perkembangan embrio (ontogeni) mencerminkan bentuk embrio moyang evolusionernya". Fortofolio Page 9
  • 10. Donald Williamson mengembangkan tesis ini lebih lanjut dengan menyatakan bahwa larva dan embrio menunjukkan perwujudan bentuk dewasa dari taksa yang lain yang mengalami transfer melalui hibridisasi (teori transfer larva). Teori Rekapitulasi Heackel, juga disebut hukum biogenetis, upaya untuk menjelaskan kesamaan jelas antara manusa dengan hewan lainnya. Bentuk awal dari hukum itu dirancang oleh zoologi Karl Estonia Ernest von Baer abad kesembilan belas, yang mengamati bahwa embrio bergerak menjalani perkembangan menuju diferensiasi yang meningkat, yang menunjukkan meskipun tidak membuktikan, adaptasi Heackel “ komunitas Keturunan”. Teori Rekapitulasi mengklaim bahwa perkembangan embrio individu dari setiap spesies (ontogeni) sepenuhnya mengulangi sejrah perkembangan spesies (filogeni). Dengan kata lain, setiap tahapan dalam perkembangan individu merupakan salah satu bentuk dewasa yang muncul dalam sejarah evolusinya. Biologi moderen menolak bentuk hafiah dan universal dari teori Heackel. Meskipun nenek monyang manusia tidak fungsional setara dengan orang dewasa dari nenek moyang yang bersama-sama. Dengan kata lain tidak ada “ikan” didefinisikan dan fungsional, “reptil” dan “mamalia” tahap-tahap perkembangan manusia dapat dilihat . Selain itu. pembangunan nonlinier. Sebagai contoh, selama perkembangan ginjal, pada satu waktu tertentu, daerah anterior ginjal kurang berkembang dibandingkan daerah posterior. Fakta bahwa ahli biologi kontemporer menolak bentuk hafiah atau universal teori rekapitulasi kadang-kadang telah digunakan sebagai argumentasi untuk melawan evolusi oleh beberapa kreasionis. Garis utama argumentasi dapat Fortofolio Page 10
  • 11. diringkas sebagai berikut: jika hipotesis Haeckel itu disajikan sebagai bukti pendukung evolusi, dan sekarang, dalam bentuk yang kuat, secara ilmiah didiskreditkan, ada kurang mendukung teori evolusi secara umum. Alasan ini terlalu mnyederhanakan masalah yang dipertaruhkan, melainkan juga menyesatkan karena biologi modern tidak mengakui sejumlah hubungan antara ontogami dan filigeni, meraka menjelaskan menggunakan teori evolusi tanpa recourse pandangan tertentu Heackel, dan mereka menganggap sebagai bukti pendukung itu. Sumber :  Annonymus : http://id.wikipedia.org/wiki/Ernst_Haeckel 16/08/14(14.24).  Annonymus : http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Ernst_Haeckel 16/08/14(14.26).  Yatim, Wildan. Embryologi. Tarsito; Bandung. 1994  Annonymus :http://3.bp.blogspot.com/11.html. 16/08/14(14.35).  Annonymus : http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3400500182.html16/08/14(15.10).  Annonymus : http://ilmukitakita-bermanfaat.blogspot.com/2009/07/pertumbuhan-pada-hewan. htm 16/08/14(15.45). Fortofolio Page 11