SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
2014 
Sistem Pernapasan Burung 
Burung merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang tubuhnya 
SISTEM PERNAFASAN 
BURUNG 
ditutupi oleh bulu. Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh burung antara lain burung 
mempunyai paruh, sepasang sayap,sepasang kaki, dan berkembang biak dengan 
bertelur. Namun, ada kekhasan lain yang dimiliki oleh burung yaitu mengenai system 
pernapasannya. 
Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara 
yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam 
jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. 
Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang 
dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat 
menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru 
burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. 
Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan 
saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran 
oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam 
arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan. 
KELOMPOK 5 
Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada 
ujung yang satu, dan udara yang ini memberikan persediaan Kadek oksigen Andika telah digunakan Dwi keluar Putra melalui lubang (lainnya. 4) 
Hal 
yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi 
kebutuhannya akan I tingkat Putu energi Mayoga yang tinggi.Putra Dalam hal burung, bronkhus (15) 
(cabang 
batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung 
yang sangat kecil yang Kadek tersebar Mitta pada jaringan Arianti paru-paru. Bagian yang disebut 
(16) 
parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran 
sesungguhnya sehingga A.A. udara Putri mengalir Nadia dalam Paramitha satu arah melalui paru-paru…. 
(21) 
Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, 
bentuk paru-paru burung Putu dan Raisa keseluruhan Laksmi fungsi sistem Febriani pernapasannya (sangat 
22) 
berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, 
yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. 
XI IPA 2 
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem 
kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara 
teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. 
Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan 
burung akan jumlah oksigen yang tinggi. 
Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen 
yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar 
oksigen yang dibutuhkan untuk terbang. 
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. 
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi 
oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru 
atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang 
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak 
terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara 
yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam 
jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. 
Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang 
dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat 
menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru 
burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. 
Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan 
saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran 
oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam 
arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan. 
Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada 
ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal 
ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi 
kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.Dalam hal burung, bronkhus (cabang 
batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung 
yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut 
parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran 
sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru…. 
Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, 
bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat 
berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, 
yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. 
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem 
kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara 
teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. 
Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan 
burung akan jumlah oksigen yang tinggi. 
Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen 
yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar 
oksigen yang dibutuhkan untuk terbang. 
Burung memiliki alat pernapasan berupa paru-paru dan kantong-kantong udara 
berdinding tipis yang terhubung dengan paru-parunya. Ketika kantong-kantong udara 
digembungkan, tubuh burung sangat ringan. Kantong udara itu juga digunakan oleh 
burung untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin. 
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. 
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi 
oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru 
atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang 
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak 
terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya kantung-kantung 
udara maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung-kantung udara 
terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara 
tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di 
rongga perut (kantong udara abdominal). 
Struktur alat-alat pernapasan pada burung 
a. Lubang hidung luar 
Lubang hidung luar berjumlah dua buah atau sepasang yang terletak pada 
pangkal paruh sebelah atas. 
b. Lubang hidung dalam 
Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit di dalam rongga mulut. 
c. Celah tekak 
Celah tekak merupakan saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan 
berhubungan dengan trakea 
d. Trakea 
Trakea pada burung tersusun atas tulang-tulang rawan yang menyerupai 
lingkaran. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua 
bronkus tersebut akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Adapun 
pangkal percabangan pada trakea disebut dengan bifurkasi trakea. 
e. Siring 
Siring merupakan alat suara pada burung yang terletak pada bifurkasi trakea. 
Siring tersusun atas dua macam otot, yaitu otot sterno trakealis dan otot 
siringalis. 
Otot sterno trakealis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan 
tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis merupakan otot yang 
berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea bagian dalam. 
Siring akan mengeluarkan suara apabila lipatan yang berupa selaput pada 
sebelah dalam rongga siring bergetar. 
f. Paru-paru 
Burung mempunyai sepasang paru-paru yang menempel pada dinding rongga 
dada bagian dalam. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ukuran paru-paru 
burung relative kecil. 
Adapun struktur paru-paru burung adalah sebagai berikut: 
1. Bronkus primer yang bercabang lagi menjadi bronkiolus-bronkiolus. 
2. Bronkiolus terbesar disebut mesobronkus. Mesobronkus bercabang lagi 
menjadi bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus posterior 
(porsobronkus). Bronkus sekunder anterior dan posterior dihubungkan 
oleh parabronkus. Burung memiliki sekitar 1000 buah parabronkus dengan 
diameter mencapai 0,5 mm 
3. Paru-paru burung dilindungi oleh selaput pleura yang berhubungan dengan 
kantong udara atau pundi-pundi udara bagian dalam. Kantong-kantong 
udara tersebut disebut sakus pneumatikus yang terdapat pada pangkal 
leher, rongga dada, ketiak, dan antar tulang rusuk. 
4. Pundi-pundi udara mempunyai fungsi sebagai berikut: 
a. Sebagai alat bernapas ketika burung terbang 
b. Sebagai alat bantu untuk memperkeras suara karena pundi-pundi udara 
dapat memperluas ruang siring
c. Untuk menghangatkan tubuh burung karena pundi-pundi udara dapat 
menyelubungi organ-organ dalam dengan rongga udara 
d. Dapat memperkecil hilangnya suhu tubuh burung 
e. Dapat memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung pada 
saat terbang dan berenang sehingga dapat melakukan gerakan dengan 
mudah. 
5. Pundi-pundi udara pada burung berjumlah Sembilan buah, yaitu: 
a. Dua buah pundi-pundi udara di bagian leher (Cervical Air Sacs) 
b. Satu buah pundi-pundi udara di antara tulang selangka (Interclavicular 
Air Sacs) 
c. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian depan (Anterior Air Sacs) 
d. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian belakang (Posterior Air 
Sacs) 
e. Dua buah pundi-pundi udara di bagian perut (Abdominal Air Sacs) 
Proses Pernapasan pada Burung Saat Istirahat 
Seperti halnya pernapasan pada manusia, pernapasan pada burung pun 
meliputi tahapan inspirasi dan ekspirasi 
1. Proses Inspirasi 
Proses inspirasi pada burung dimulai dengan adanya pergerakan tulang 
rusuk ke arah depan bawah. Pada saat itu, rongga dada burung akan 
membesar, tetapi tekanan udara di dalam rongga dada mengecil. Keadaan 
ini akan diikuti dengan mengembangnya paru-paru dan mengecilnya 
tekanan udara di dalam rongga dada paru-paru. Keadaan ini akan 
mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran 
pernapasan yaitu melalui lubang hidung bagian luar, lubang hidung bagian 
dalam, celah tekak, trakea, siring dan terakhir akan masuk ke dalam paru-paru
Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus. 
Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan 
karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir 
sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi 
udara. 
2. Proses ekspirasi 
Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke 
semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan 
rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. 
Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga 
tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara 
keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.
Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus. 
Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan 
karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir 
sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi 
udara. 
2. Proses ekspirasi 
Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke 
semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan 
rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. 
Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga 
tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara 
keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.

More Related Content

What's hot

Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2UNIB
 
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan HewanPernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan Hewanrena alexandrea
 
Sistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanSistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanFauzan Riefla
 
Sistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaSistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaNadia_AZ
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem RespirasiEga CF
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiAhmad Ali
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrataReni Pratiwy
 
Biologi persentasi sistem pernapasan 2
Biologi persentasi sistem pernapasan 2 Biologi persentasi sistem pernapasan 2
Biologi persentasi sistem pernapasan 2 irzakhaira
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasanRose Rose
 
Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Khayris Rahmanto
 

What's hot (17)

Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Anatomi Aves
 
Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2
 
Respirasi hewan
Respirasi hewanRespirasi hewan
Respirasi hewan
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan HewanPernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
 
Alif
AlifAlif
Alif
 
Sistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanSistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi Hewan
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Sistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaSistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada molusca
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasi
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
 
Biologi persentasi sistem pernapasan 2
Biologi persentasi sistem pernapasan 2 Biologi persentasi sistem pernapasan 2
Biologi persentasi sistem pernapasan 2
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasan
 
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan HewanBiologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2
 

Viewers also liked

Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
Ppt aves jumi
Ppt aves jumiPpt aves jumi
Ppt aves jumijumiati26
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Gambel Moral
 
Tugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebrataTugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebratasittimang
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanxempat
 
Sistem Pernafasan Protozoa dan Vermes
Sistem Pernafasan Protozoa dan VermesSistem Pernafasan Protozoa dan Vermes
Sistem Pernafasan Protozoa dan VermesDewi Khairunnisa
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Avesarkhanprada
 
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaBerbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaAay' Oey
 
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaAsri Aini
 

Viewers also liked (19)

Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Biologi aves
Biologi avesBiologi aves
Biologi aves
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Avertebrata aves
Avertebrata avesAvertebrata aves
Avertebrata aves
 
Ppt aves jumi
Ppt aves jumiPpt aves jumi
Ppt aves jumi
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi
 
Makalah fisiologi
Makalah fisiologiMakalah fisiologi
Makalah fisiologi
 
Tugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebrataTugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebrata
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem Pernafasan Protozoa dan Vermes
Sistem Pernafasan Protozoa dan VermesSistem Pernafasan Protozoa dan Vermes
Sistem Pernafasan Protozoa dan Vermes
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Aves (bio 1)
Aves (bio 1)Aves (bio 1)
Aves (bio 1)
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
Aves (burung)
Aves (burung)Aves (burung)
Aves (burung)
 
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaBerbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
 
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia
 

Similar to Sistem pernapasan burung (1)

Similar to Sistem pernapasan burung (1) (20)

Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewan
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Reptil respirasi
Reptil respirasiReptil respirasi
Reptil respirasi
 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
SISTEM RESPIRASI-IBO.ppt
SISTEM RESPIRASI-IBO.pptSISTEM RESPIRASI-IBO.ppt
SISTEM RESPIRASI-IBO.ppt
 
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia   dr lelyyySistem pernafasan pada manusia   dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
 
Bahan Ajar_SP1_Anita.pdf
Bahan Ajar_SP1_Anita.pdfBahan Ajar_SP1_Anita.pdf
Bahan Ajar_SP1_Anita.pdf
 
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptxBAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
 
Aves gilang
Aves gilangAves gilang
Aves gilang
 
Pernapasan Hewan
Pernapasan HewanPernapasan Hewan
Pernapasan Hewan
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Sistem pernapasan burung (1)

  • 1. 2014 Sistem Pernapasan Burung Burung merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang tubuhnya SISTEM PERNAFASAN BURUNG ditutupi oleh bulu. Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh burung antara lain burung mempunyai paruh, sepasang sayap,sepasang kaki, dan berkembang biak dengan bertelur. Namun, ada kekhasan lain yang dimiliki oleh burung yaitu mengenai system pernapasannya. Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan. KELOMPOK 5 Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang ini memberikan persediaan Kadek oksigen Andika telah digunakan Dwi keluar Putra melalui lubang (lainnya. 4) Hal yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan I tingkat Putu energi Mayoga yang tinggi.Putra Dalam hal burung, bronkhus (15) (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang Kadek tersebar Mitta pada jaringan Arianti paru-paru. Bagian yang disebut (16) parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga A.A. udara Putri mengalir Nadia dalam Paramitha satu arah melalui paru-paru…. (21) Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung Putu dan Raisa keseluruhan Laksmi fungsi sistem Febriani pernapasannya (sangat 22) berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. XI IPA 2 Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi. Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar oksigen yang dibutuhkan untuk terbang. Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
  • 2. Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan. Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru…. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi. Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar oksigen yang dibutuhkan untuk terbang. Burung memiliki alat pernapasan berupa paru-paru dan kantong-kantong udara berdinding tipis yang terhubung dengan paru-parunya. Ketika kantong-kantong udara digembungkan, tubuh burung sangat ringan. Kantong udara itu juga digunakan oleh burung untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin. Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
  • 3. penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya kantung-kantung udara maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung-kantung udara terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal). Struktur alat-alat pernapasan pada burung a. Lubang hidung luar Lubang hidung luar berjumlah dua buah atau sepasang yang terletak pada pangkal paruh sebelah atas. b. Lubang hidung dalam Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit di dalam rongga mulut. c. Celah tekak Celah tekak merupakan saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan berhubungan dengan trakea d. Trakea Trakea pada burung tersusun atas tulang-tulang rawan yang menyerupai lingkaran. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua bronkus tersebut akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Adapun pangkal percabangan pada trakea disebut dengan bifurkasi trakea. e. Siring Siring merupakan alat suara pada burung yang terletak pada bifurkasi trakea. Siring tersusun atas dua macam otot, yaitu otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea bagian dalam. Siring akan mengeluarkan suara apabila lipatan yang berupa selaput pada sebelah dalam rongga siring bergetar. f. Paru-paru Burung mempunyai sepasang paru-paru yang menempel pada dinding rongga dada bagian dalam. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ukuran paru-paru burung relative kecil. Adapun struktur paru-paru burung adalah sebagai berikut: 1. Bronkus primer yang bercabang lagi menjadi bronkiolus-bronkiolus. 2. Bronkiolus terbesar disebut mesobronkus. Mesobronkus bercabang lagi menjadi bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus posterior (porsobronkus). Bronkus sekunder anterior dan posterior dihubungkan oleh parabronkus. Burung memiliki sekitar 1000 buah parabronkus dengan diameter mencapai 0,5 mm 3. Paru-paru burung dilindungi oleh selaput pleura yang berhubungan dengan kantong udara atau pundi-pundi udara bagian dalam. Kantong-kantong udara tersebut disebut sakus pneumatikus yang terdapat pada pangkal leher, rongga dada, ketiak, dan antar tulang rusuk. 4. Pundi-pundi udara mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Sebagai alat bernapas ketika burung terbang b. Sebagai alat bantu untuk memperkeras suara karena pundi-pundi udara dapat memperluas ruang siring
  • 4. c. Untuk menghangatkan tubuh burung karena pundi-pundi udara dapat menyelubungi organ-organ dalam dengan rongga udara d. Dapat memperkecil hilangnya suhu tubuh burung e. Dapat memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung pada saat terbang dan berenang sehingga dapat melakukan gerakan dengan mudah. 5. Pundi-pundi udara pada burung berjumlah Sembilan buah, yaitu: a. Dua buah pundi-pundi udara di bagian leher (Cervical Air Sacs) b. Satu buah pundi-pundi udara di antara tulang selangka (Interclavicular Air Sacs) c. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian depan (Anterior Air Sacs) d. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian belakang (Posterior Air Sacs) e. Dua buah pundi-pundi udara di bagian perut (Abdominal Air Sacs) Proses Pernapasan pada Burung Saat Istirahat Seperti halnya pernapasan pada manusia, pernapasan pada burung pun meliputi tahapan inspirasi dan ekspirasi 1. Proses Inspirasi Proses inspirasi pada burung dimulai dengan adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah. Pada saat itu, rongga dada burung akan membesar, tetapi tekanan udara di dalam rongga dada mengecil. Keadaan ini akan diikuti dengan mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan udara di dalam rongga dada paru-paru. Keadaan ini akan mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan yaitu melalui lubang hidung bagian luar, lubang hidung bagian dalam, celah tekak, trakea, siring dan terakhir akan masuk ke dalam paru-paru
  • 5. Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus. Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi udara. 2. Proses ekspirasi Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.
  • 6. Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus. Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi udara. 2. Proses ekspirasi Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.