Sistem pernapasan burung berbeda dari hewan menyusui karena burung membutuhkan oksigen lebih banyak. Paru-paru burung memiliki aliran udara searah dan terhubung dengan kantung-kantong udara untuk menyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh, membuat pernapasan burung lebih efisien.
1. 2014
Sistem Pernapasan Burung
Burung merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang tubuhnya
SISTEM PERNAFASAN
BURUNG
ditutupi oleh bulu. Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh burung antara lain burung
mempunyai paruh, sepasang sayap,sepasang kaki, dan berkembang biak dengan
bertelur. Namun, ada kekhasan lain yang dimiliki oleh burung yaitu mengenai system
pernapasannya.
Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara
yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam
jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui.
Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat
menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru
burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda.
Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan
saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran
oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam
arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.
KELOMPOK 5
Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada
ujung yang satu, dan udara yang ini memberikan persediaan Kadek oksigen Andika telah digunakan Dwi keluar Putra melalui lubang (lainnya. 4)
Hal
yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi
kebutuhannya akan I tingkat Putu energi Mayoga yang tinggi.Putra Dalam hal burung, bronkhus (15)
(cabang
batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung
yang sangat kecil yang Kadek tersebar Mitta pada jaringan Arianti paru-paru. Bagian yang disebut
(16)
parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran
sesungguhnya sehingga A.A. udara Putri mengalir Nadia dalam Paramitha satu arah melalui paru-paru….
(21)
Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu,
bentuk paru-paru burung Putu dan Raisa keseluruhan Laksmi fungsi sistem Febriani pernapasannya (sangat
22)
berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal,
yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun.
XI IPA 2
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem
kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara
teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru.
Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen
yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar
oksigen yang dibutuhkan untuk terbang.
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi
oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru
atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak
terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
2. Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara
yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam
jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui.
Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat
menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru
burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda.
Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan
saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran
oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam
arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.
Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada
ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal
ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi
kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.Dalam hal burung, bronkhus (cabang
batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung
yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut
parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran
sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru….
Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu,
bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat
berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal,
yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun.
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem
kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara
teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru.
Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen
yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar
oksigen yang dibutuhkan untuk terbang.
Burung memiliki alat pernapasan berupa paru-paru dan kantong-kantong udara
berdinding tipis yang terhubung dengan paru-parunya. Ketika kantong-kantong udara
digembungkan, tubuh burung sangat ringan. Kantong udara itu juga digunakan oleh
burung untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin.
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi
oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru
atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak
terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai
3. penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya kantung-kantung
udara maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung-kantung udara
terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara
tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di
rongga perut (kantong udara abdominal).
Struktur alat-alat pernapasan pada burung
a. Lubang hidung luar
Lubang hidung luar berjumlah dua buah atau sepasang yang terletak pada
pangkal paruh sebelah atas.
b. Lubang hidung dalam
Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit di dalam rongga mulut.
c. Celah tekak
Celah tekak merupakan saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan
berhubungan dengan trakea
d. Trakea
Trakea pada burung tersusun atas tulang-tulang rawan yang menyerupai
lingkaran. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua
bronkus tersebut akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Adapun
pangkal percabangan pada trakea disebut dengan bifurkasi trakea.
e. Siring
Siring merupakan alat suara pada burung yang terletak pada bifurkasi trakea.
Siring tersusun atas dua macam otot, yaitu otot sterno trakealis dan otot
siringalis.
Otot sterno trakealis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan
tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis merupakan otot yang
berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea bagian dalam.
Siring akan mengeluarkan suara apabila lipatan yang berupa selaput pada
sebelah dalam rongga siring bergetar.
f. Paru-paru
Burung mempunyai sepasang paru-paru yang menempel pada dinding rongga
dada bagian dalam. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ukuran paru-paru
burung relative kecil.
Adapun struktur paru-paru burung adalah sebagai berikut:
1. Bronkus primer yang bercabang lagi menjadi bronkiolus-bronkiolus.
2. Bronkiolus terbesar disebut mesobronkus. Mesobronkus bercabang lagi
menjadi bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus posterior
(porsobronkus). Bronkus sekunder anterior dan posterior dihubungkan
oleh parabronkus. Burung memiliki sekitar 1000 buah parabronkus dengan
diameter mencapai 0,5 mm
3. Paru-paru burung dilindungi oleh selaput pleura yang berhubungan dengan
kantong udara atau pundi-pundi udara bagian dalam. Kantong-kantong
udara tersebut disebut sakus pneumatikus yang terdapat pada pangkal
leher, rongga dada, ketiak, dan antar tulang rusuk.
4. Pundi-pundi udara mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai alat bernapas ketika burung terbang
b. Sebagai alat bantu untuk memperkeras suara karena pundi-pundi udara
dapat memperluas ruang siring
4. c. Untuk menghangatkan tubuh burung karena pundi-pundi udara dapat
menyelubungi organ-organ dalam dengan rongga udara
d. Dapat memperkecil hilangnya suhu tubuh burung
e. Dapat memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung pada
saat terbang dan berenang sehingga dapat melakukan gerakan dengan
mudah.
5. Pundi-pundi udara pada burung berjumlah Sembilan buah, yaitu:
a. Dua buah pundi-pundi udara di bagian leher (Cervical Air Sacs)
b. Satu buah pundi-pundi udara di antara tulang selangka (Interclavicular
Air Sacs)
c. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian depan (Anterior Air Sacs)
d. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian belakang (Posterior Air
Sacs)
e. Dua buah pundi-pundi udara di bagian perut (Abdominal Air Sacs)
Proses Pernapasan pada Burung Saat Istirahat
Seperti halnya pernapasan pada manusia, pernapasan pada burung pun
meliputi tahapan inspirasi dan ekspirasi
1. Proses Inspirasi
Proses inspirasi pada burung dimulai dengan adanya pergerakan tulang
rusuk ke arah depan bawah. Pada saat itu, rongga dada burung akan
membesar, tetapi tekanan udara di dalam rongga dada mengecil. Keadaan
ini akan diikuti dengan mengembangnya paru-paru dan mengecilnya
tekanan udara di dalam rongga dada paru-paru. Keadaan ini akan
mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan yaitu melalui lubang hidung bagian luar, lubang hidung bagian
dalam, celah tekak, trakea, siring dan terakhir akan masuk ke dalam paru-paru
5. Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus.
Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan
karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir
sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi
udara.
2. Proses ekspirasi
Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke
semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan
rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar.
Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga
tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara
keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.
6. Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus.
Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan
karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir
sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi
udara.
2. Proses ekspirasi
Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke
semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan
rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar.
Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga
tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara
keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.