Dokumen tersebut membahas tentang advokasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa advokasi merupakan upaya strategis untuk memperoleh dukungan terhadap tujuan kesehatan tertentu, sedangkan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar mampu menyelesaikan masalah kesehatan mereka sendiri. Dokumen tersebut juga
2. Advokasi merupakan upaya atau proses
yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan
dari pihak-pihak yang
terkait(stakeholders).
advokasi adalah kombinasi kegiatan
individu dan sosial yang dirancang untuk
memperoleh komitmen politis, dukungan
kebijakan, penerimaan sosial dan sistem
yang mendukung tujuan atau program
kesehatan tertentu.
Advokasi akan lebih efektif bila
dilaksanakan dengan prinsip kemitraan,
yaitu dengan membentuk jejaring
advokasi atau forum kerjasama
2
4. Dengan pendekatan persuasive, secara dewasa, dan
bijak, sesuai keadaan yang memungkinkan tukar fikiran
secara baik (free choice). Menurut UNFPA dan BKKBN
2002, terdapat lima pendekatan utama dalam advokasi ,
yaitu :
4
5. Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi. Bisa bersifat
lokal, nasional bahkan internasional. Kasus yang
sebenarnya bersifat lokal kadang menjadi kasus
nasional karena pada kenyataannya pihak oposisi
melibatkan instansi yang bersifat nasional. Sebaliknya
kasus yang bersifat nasional, dapat ditarik oleh seorang
pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan dalam
dimensi yang lebih sempit misalnya ke dalam lingkup
instansi. Pada kasus flu burung, setelah ditemukannya
beberapa kasus di Indonesia pada 2005 serta
ditemukannya virus H5N1 pada populasi unggas di
beberapa negara di Eropa, kasus yang tadinya bersifat
regional berkembang menjadi kasus internasional.
Dampaknya adanya antisipasi alokasi penyediaan dana
yang lebih besar dari negara donor serta kesiapan tiap-
tiap negara dalam mengantisipasi pandemi flu burung.
5
6. Di Indonesia istilah Kemitraan atau
partnership masih relative baru,
namun demikian prakteknya di
masyarakat sebenarnya sudah
terjadi sejak zaman dahulu. Sejak
nenek moyang kita telah mengenal
istilah gotong royong yang
sebenarnya esensinya kemitraan.
6
8. Kerjasama antar kelompok,
organisasi dan Individu
Bersama-sama mencapai tujuan
tertentu (yang disepakati
bersama)
Saling menanggung resiko dan
keuntungan.
8
9. Oleh karena itu membangun
kemitraan harus didasarkan pada
hal-hal berikut:
Kesamaan perhatian (Commont
interest) atau kepentingan
Saling mempercayai dan
menghormati
Tujuan yang jelas dan terukur
Kesediaan berkorban baik waktu,
tenaga maupun sumber daya yang
lain.
9
10. upaya untuk meningkatkan, memampukan
masyarakat sehingga mampu untuk hidup
mandiri.
Pemberdayaan masyarakat (community
empowerment) kini telah dijadikan sebuah
strategi dalam membawa masyarakat dalam
kehidupan sejahtera secara adil dan merata.
Strategi ini cukup efektif memandirikan
masyarakat pada berbagai bidang, sehingga
dibutuhkan perhatian yang memadai. Oleh
kerena itu, Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Achmad Suyudi
mengingstruksikan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menggerakkan masyarakat
melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit.
10
11. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah
ditujukan pada perorangan, keluarga, dan
masyarakat umum.
Menurut Sharma ada 8 unsur dasar advokasi
1. Penetapan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
4. Pengembangan dan penyampain pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasif
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi
11
12. 1. Menumbuh kembangkan potensi
masyarakat
2. Menumbuhkan dan atau mengembangkan
peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan
3. Mengembangkan semangat kegiatan
kegotong-royongan dalam pembangunan
kesehatan.
4. Bekerja bersama dengan masyarakat
5. Penyerahan pengambilan keputusan
kepada masyarakat
6. Menggalang kemitraan dengan LSM dan
organisasi kemasyarakatan yang ada di
masyarakat.
7. Upaya dilakukan secara kemitraan dengan
berbagai pihak
12
13. Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan
Meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah disediakan oleh
pemerintah
Mengembangkan berbagai cara untuk
menggali dan memanfaat kan sumber
daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk
pembangunan kesehatan
Mengembangkan manajemen
sumberdaya yang dimiliki masyarakat
secara terbuka (transparan)
13
14. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah
upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya
memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem
kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat
darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan
Tujuan umum dri program kesehatan ibu dan anak adalah
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan
derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya.
Tujuan Khusus
Meningkatnya kemampuan ibu
Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak
balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.
14
15. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil
Pemantauan tumbuh kembang balita
Imunisasi
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai
aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Kunjungan rumah
Pengawasan dan bimbingan kepada
taman kanak-kanak dan para dukun bayi
serta kader-kader kesehatan.
15
16. 1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
4. Sistem pendonor darah
5. Sistem Informasi KB
16
17. upaya perubahan perilaku, yaitu:
a. Upaya mobilisasi sosial untuk
menyiagakan masyarakat saat
situasi gawat darurat, khususnya
untuk membantu ibu hamil saat
bersalin.
b. Upaya untuk menggunakan
sumberdaya yang dimiliki oleh
masyarakat dalam menolong
perempuan saat hamil dan
persalinan.
c. Upaya untuk menciptakan
perubahan perilaku sehingga
persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan profesional.
17
18. e. Merupakan proses
pemberdayaan masyarakat
sehingga mereka mampu
mengatasi masalah mereka
sendiri.
f. Upaya untuk melibatkan laki-laki
dalam mengatasi masalah
kesehatan maternal.
g. Upaya untuk melibatkan semua
pemanggku kepentingan
(stakeholders) dalam mengatasi
18
19. Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan
melalui Pemantauan Wilayah Setempat -
KIA (PWS-KIA)
Indikator Pemantauan Teknis :
1. Indikator Akses
2. Indikator Cakupan Ibu Hamil
3. Indikator Cakupan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan
4. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko
oleh Masyarakat
5. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh
Tenaga Kesehatan
6. Indikator Neonatal
19
20. Lankah – langkah PSM
1. Pertemuan / Pendekatan Tingkat DesaA
2. Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS )
3. Musyawarah Masyarakat Desa
4. Pelatihan Kader
5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat
6. Pembinaan Pelestarian Kegiatan
7. Pengenalan Sosio – Budaya Masyarakat Setempat
Secara umum, langkah – langkah dalam
mengembangkan Peran Serta Masyarakat adalah :
1. Melaksanakan penggalangan, pemimpin dan
organisasi di masyarakat melalui dialog untuk
mendapatkan dukungan
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengenal dan memecahkan masalah keluarga maupun
masyarakat dengan menggali dan menggerakkan sumber
daya yang dimiliki oleh masyarakat, apabila diperlukan
bantuan dari luar bentuknya hanya berupa perangsang
atau pelengkap sehingga tidak semata-mata bertumpu
pada bantuan tersebut.
20
21. 3. Menunbuhkan dan mengembangkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Peran serta masyarakat di dalam pembangunan
kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya
jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan
pelayanan kesehatan seperti memenfaatkan
puskesmas, polindes, puskesmas pembantu, mau hadir
ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, mau
menjadi peserta tabulin, JPKM, dan lain sebagainya.
4. Mengembangkan semangat gotong-royong dalam
pembangunan kesehatan
Semangat gotong royong yang merupakan warisan
budaya masyarakat Indonesia hendaknya dapat juga
ditentukan dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Adanya semangat
gotong-royong ini dapat diukur dengan melihat apakah
masyarakat bersedia bekerjasama dalam peningkatan
sanitasi lingkungan, penggalakan gerakan 3M dalam
upaya pembrantasan pnyakit demam berdarah dan
sebagainya
21
22. 5. Bekerja bersama masyarakat
Dalam setiap pembangunan kesehatan hendaknya
pemerintah atau petugas kesehatan menggunakan
prinsip bekerja untuk dan bersama masyarakat. Maka
akan meningkatkan motifasi dan kemampuan
masyarakat karena adanya bimbingan, dorongan, alih
pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan
kepada masyarakat.
6. Menggalang kemitraan dengan LSM dan organisasi
kemasyarakatan yang ada dimasyarakat.
Prinsip lain dari penggerakan PSM dibidang kesehatan
adalah pemerintah dan tenaga kesehatan hendaknya
memanfaatkan dan bekerja sama dengan LSM serta
organisasi kemasyarakatan yang ada di tempat tersebut.
Dengan demikian, upaya pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat lebih berhasil guna
(efektif) dan berdaya guna (efisien).
7. Penyerahan pengembalian keputusan kepada
masyarakat.
Semua bentuk upaya penggerakan PSM termasuk
dibidang kesehatan apabila ingin berhasil dan
berkesinambungan hendaknya bertumpu pada budaya
dan adat setempat. 22