SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Tidur dan Istirahat
• Tidur merupakan kondisi tidak sadar
dimana individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensoris yang
sesuai, atau juga dapat dikatakan
sebagai keadaan tidak sadarkan diri
yang relative.
• Istirahat merupakan keadaan relaks
tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi
juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan.
•

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya

hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk
mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan
bangun.
•

Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunann saraf
pusat, saraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan
muskuloskeletal (Robinson 1993, dalam Potter).

•

Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam dengan:
Electroencephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak,
Electromiogram (EMG) untuk pengukuran tonus otot
Electrooculogram (EOG) untuk mengukur pergerakan
makan.
Fisiologi Kesehatan Tidur...
• Reticular Activating System (RAS) di bagian
batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel
khusus dalam memepertahankan kewaspadaan
dan kesadaran.
• RAS memberikan stimulus
visual, audiotori, nyeri, dan sensori raba dan
menerima stimulus dari korteks serebri
(emosi, proses pikir).
• Pada keadaan sadar mengakibatkan neuron
dalam RAS melepaskan katekolamin, misalnya
norepineprine.
• Saat tidur mungkin disebabkan oleh pelepasan
serotinin dari sel-sel spesifik di pons dan batang
otak tengah yaitu bulbar synhronizing regional
(BSR).
• Jika ruangan gelap dan tenang aktivitas RAS
menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum
serotinin.
Kebutuhan Istirahat dan Tidur
TINGKAT

JUMLAH KEBUTUHAN

PERKEMBANGAN

TIDUR

NO

USIA

1.

0 – 1 bulan

Neonatus

14 – 18 jam/hari

2.

1 – 18 bulan

Bayi

12 – 14 jam/hari

3.

18 bulan – 3 tahun

Anak

11 – 12 jam/hari

4.

3 – 6 tahun

Prasekolah

11 jam/hari

5.

6 – 12 tahun

Sekolah

10 jam/hari

6.

12 – 18 tahun

Remaja

8,5 jam/hari

7.

18 – 40 tahun

Dewasa Muda

7 – 8 jam/hari

8.

40 – 60 tahun

Paruh Baya

7 jam/hari

9.

> 60 tahun

Dewasa Tua

6 jam/hari
Jenis-jenis Tidur
1. Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)
Jenis tidur yang disebabkan oleh
menurunnya kegiatan dalam sistem
pengaktivasi reticularis, disebut
dengan tidur gelombang lambat (slow
wave sleep) karena gelombang otak
bergerak sangat lambat.
ciri-ciri:
a. Betul-betul istirahat penuh.
b. Tekanan darah menurun.
c. Frekuensi napas menurun.
d. Pergerakan bola mata melambat.
e. Mimpi berkurang.
f. Metabolisme turun.
Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)
• Perubahan selama proses tidur gelombang
lambat adalah melalui elektroensefalografi
dengan memperlihatkan gelombang otak
dan otak berada pada setiap tahap tidur,
yaitu:
1. Pertama, kewaspadaan penuh dengan
gelombang beta yang berfrekuensi
tinggi dan bervoltase rendah.
2. Istirahat tenang yang diperlihatkan
pada gelombang alfa.
3. Tidur ringan karena terjadi
perlambatan gelombang alfa ke jenis
teta atau delta yang bervoltase rendah.
4. Tidur nyenyak karena gelombang
lambat dengan gelombang delta
bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2
per detik.
Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)...
Tahap tidur NREM ada 4 tahapan
yaitu :
1. NREM tahap I
a. Tingkat transisi.
b. Merespon cahaya.
c. Berlangsung beberapa menit.
d. Mudah terbangun dengan
rangsangan.
e. Aktivitas fisik menurun,
tanda vital dan metabolisme
menurun.
f. Bila terbangun terasa sedang
bermimpi

2. NREM tahap II
a. Periode suara tidur.
b. Mulai relaksasi otot.
c. Berlangsung 10-20
menit.
d. Fungsi tubuh
berlangsung lambat.
e. Dapat dibangunkan
dengan mudah.
Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)...

3. NREM tahap III
a. Awal
tahap
dari
keadaan tidur nyanyak.
b. Sulit dibangunkan.
c. Relaksasi
otot
menyeluruh.
d. Tekanan
darah
menurun.
e. Berlangsung
15-30
menit.

4. NREM tahap IV
a. Tidur nyenyak.
b. Sulit untuk
dibangunkan, butuh
stimulus intensif.
c. Untuk restorasi dan
istirahat, tonus otot
menurun.
d. Sekresi lambung
menurun.
e. Gerak bola mata cepat.
Jenis-jenis Tidur: Tidur Rapid Eye Movement (REM)
2. Tidur Rapid Eye Movement (REM):
Ciri-ciri tidur paradoks adalah sebagai berikut:
• Biasanya disertai dengan mimpi aktif
• Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur
nyenyak gelombang lambat.
• Tonus otot selama tidur nyenyak sangat
tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal
atas sistem pengaktivasi retikularis.
• Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak
teratur.
• Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang
tidak teratur.
• Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan
irregular, tekanan darah meningkat atau
berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan
metabolisme meningkat.
• Tidur ini penting untuk keseimbangan
mental, emosi, juga berperan dalam
belajar, memori, dan adaptasi.
Secara umum, siklus tidur normal adalah sebagai berikut:

Bangun
REM
NREM I
NREM II

NREM II

NREM III

NREM III

NREM IV
Sumber: Potter & Perry 1997

NREM II
1.
2.
3.
4.

Menjaga keseimbangan mental
Emosional
Kesehatan
Mengurangi stress pada paru
kardiovaskular dan endokrin

Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari
tidur:
Efek pada sistem saraf yang diperkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan
saraf.
Efek pada struktur dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan.
Gangguan Tidur
1. Insomnia
a. Initial Insomnia, merupakan
ketidakmampuan untuk jatuh
tidur atau mengawali tidur.
b. Intermiten Insomnia, merupakan
ketidakmampuan tetap tidur
karena selalu terbangun pada
malam hari.
c. Terminal Insomnia, merupakan
ketidakmampuan untuk tidur
kembali setelah bangun tidur
pada malam hari.
Gangguan Tidur...
2. Hipersomnia
• Gangguan
tidur
dengan kriteria tidur
berlebihan,
pada
umumnya lebih dari
Sembilan jam pada
malam hari.
Gangguan Tidur...
3. Parasomnia
• Kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu
pola
tidur,
seperti
somnambulisme (berjalan-jalan dalam
tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak
5. Apnea Tidur dan Mendengkur
• Mendengkur disebabkan oleh
adanya rintangan dalam
pengaliran udara di hidung
dan mulut pada waktu tidur
• Mendengkur pada umumnya
tidak
termasuk
dalam
gangguan
tidur,
tetapi
mendengkur yang disertai
dengan keadaan apnea dapat
menjadi masalah.
Gangguan Tidur...
4. Enuresa
a. Enuresia
Nokturnal, merupakan
mengompol diwaktu tidur.
Enuresia nokturnal
umumnya merupakan
gangguan pada tidur NREM.
b. Enuresia
diurnal, merupakan
mengompol pada saat
bangun tidur.
Gangguan Tidur...
5. Narcolepsi
• Narcolepsi merupakan keadaan
mengendalikan diri untuk tidur
• Suatu gangguan neurologis.

tidak

dapat
Gangguan Tidur...
5. Mengigau
• Mengigau dikategorikan dalam
gangguan tidur bila terlalu
sering dan di luar kebiasaan
Gangguan Tidur...
6. Gangguan Pola Tidur secara Umum
Suatu keadaan di mana individu
mengalami atau mempunyai risiko
perubahan dalam jumlah dan kualitas
pola istirahat yang menyebabkan
ketidaknyamanan atau mengganggu
gaya hidup yang diinginkan.
terlihat pada pasien dengan kondisi
yang memperlihatkan perasaan lelah,
mudah terangsang dan gelisah, lesu
dan apatis, kehitaman di daerah
sekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, mata perih,
perhatian
terpecah-pecah,
sakit
kepala, dan sering menguap atau
mengantuk.
APLIKASI TEORI (KASUS)
Ny. KS, 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam
dengan diagnosis medis demam berdarah. Pasien
mengeluhkan mual, pusing, sakit kepala, dan sulit tidur.
Sudah 2 hari ini pasien tidak bisa tidur nyenyak dan setiap
tidur selalu mudah terbangun. Saat dijumpai perawat,
wajah pasien tampak sayu, ada lingkaran hitam di mata,
bicara tidak semangat, serta berulang kali menguap.
Tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 98 x/menit, pernapasan
16 x/menit, dan suhu 38,5⁰C. Pasien belum diizinkan turun
dari tempat tidur karena jumlah trombosit dari hasil
pemeriksaan darah adalah 78.000.
Pengkajian Keperawatan
• Data Subjektif: Ny. KS mengeluh
mual, pusing, sakit kepala, dan
sulit tidur.
• Data Objektif:
 Klien tidak bisa tidur nyenyak.
 Klien selalu mudah terbangun
saat tidur.
 Wajah klien tampak sayu.
 Lingkaran hitam di mata.
 Klien tidak semangat bicara.
 Klien berulang kali menguap.
Diagnosis Keperawatan
Gangguan pola tidur:
1. Insomnia b/d nyeri.
2. Insomnia b/d
demam.

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Tujuan:
Masalah gangguan
istirahat-tidur pasien dapat
teratasi.

1. Bandingkan pola tidur pasien saat
ini dengan kebiasaan tidur sebelum
di rawat atau episode gangguan
tidur saat ini.
2. Awasi dan mendiskusikan
kemungkinan penyebab gangguan
tidur.
3. Memberikan dorongan untuk
mengekspresikan perhatian bila
dan kapan tidak bisa tidur dengan
mudah.
4. Jelaskan penyebab gangguan tidur
dan kemungkinan untuk
mengatasinya.
5. Jelaskan bahwa pil tidur tidak akan
efektif setelah penggunaan selam 1
bulan dan pil ini dapat
memengaruhi kualitas tidur pada
siang hari.
6. Berikan obat-obat untuk
mengurangi rasa nyeri dan penurun
demam.

Kriteria Hasil:
1. Pasien tidur malam 5-7
jam/hari.
2. Tidak ada keluhan
insomnia.
3. Tidak ada tanda-tanda
kurang tidur (lingkaran
hitam di mata, lesu,
menguap terus).
4. Pasien melakukan
tindakan-tindakan yang
mempercepat tidur.
Implementasi (Pelaksanaan)
Hari/Tgl/Jam
Senin/ 20 Maret
2013 Pkl. 08.00

No. Diagnosis

Tindakan

Keperawatan
1

Hasil

Membandingkan pola tidur Perawat mengetahui
pasien

saat

ini

Tanda
Tangan
Said

dengan perbandingan perubahan

kebiasaan tidur sebelum di kebiasaan tidur pasien
rawat atau episode gangguan sebelum dan sesudah
tidur saat ini.

dirawat atau episode

gangguan tidur saat ini.

Pkl. 09.00

Mengawasi dan

Perawat mengetahui

mendiskusikan kemungkinan penyebab gangguan tidur
penyebab gangguan tidur.

yang dialami pasien yaitu
insomnia berdasarkan
nyeri dan demam.

Said
Pkl. 10.00

Memberikan

dorongan Pasien merasa nyaman

Salma

untuk mengekspresikan dan senang karena
perhatian bila dan kapan diberi perhatian oleh
tidak bisa tidur dengan perawat saat tidak bisa
mudah.

tidur dengan mudah
karena nyeri dan
demam.

Pkl. 11.00

menjelaskan

gangguan

penyebab Pasien atau keluarga

tidur

kemungkinan
mengatasinya.

dan pasien mengerti dan
untuk mengetahui penyebab
gangguan tidur yang
dialami pasien.

Salma
Pkl. 12.00

menjelaskan bahwa Pasien dan keluarga

Vica

pil tidur tidak akan pasien mengetahui
efektif

setelah bahwa pil tidur tidak

penggunaan selama efektif bila diberikan
1 bulan dan pil ini kepada pasien.
dapat memengaruhi
kualitas tidur pada
siang hari.

Pkl. 13.00

Berikan

obat-obat Insomnia

untuk

mengurangi berdasarkan nyeri

rasa

nyeri

dan dan demam yang

penurun demam.

pasien alami sudah
berkurang.

Vica
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur

More Related Content

What's hot

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
Yabniel Lit Jingga
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
Sri Nala
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
Bida Nirwana
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
alvin akbar
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
DINARIZ
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
pjj_kemenkes
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepChristine Aie
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
Muhammad Saubari
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
Abi Muhlies
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Desi Ardhina
 

What's hot (20)

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurmuhammad isra
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
pjj_kemenkes
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
Khomsha Sholikhah
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusiaModul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
pjj_kemenkes
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012haruna_06
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
pjj_kemenkes
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
Hafiz Sulistio Utomo
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
Anis Istiqomah
 
Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1dwihelynarti78
 
Hidroterapi
HidroterapiHidroterapi
Hidroterapi
Feby Septiana
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Thonce Thesia
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (18)

Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusiaModul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1
 
Penyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit pptPenyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit ppt
 
Hidroterapi
HidroterapiHidroterapi
Hidroterapi
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Similar to AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur

KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
NadhifahRahmawati
 
Kesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpiKesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpi
Seta Wicaksana
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
ssuser9df8d0
 
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptxTIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
ppgmauliawatirohmah0
 
The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
DonAmmar
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
Agung Rudianzyah
 
Gangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptxGangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptx
SuryanaAditya
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Danial Iskandar
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
hcubobbazzar
 
Istirahat & tidur2
Istirahat & tidur2Istirahat & tidur2
Istirahat & tidur2DeviiListy_
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
siakadurban
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Agus Mulyawan
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
Meidian DiAn
 
Bangun dan tidur
Bangun dan tidurBangun dan tidur
Bangun dan tidur
Esti Widya
 
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Andra Audina
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidurVhe Viie
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
Valny Majid
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
Cahya
 

Similar to AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur (20)

istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Kesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpiKesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpi
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptxTIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
TIDUR DAN RITME BIOLOGIS PADA MANUSIA.pptx
 
The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Gangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptxGangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptx
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
 
Istirahat & tidur2
Istirahat & tidur2Istirahat & tidur2
Istirahat & tidur2
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Bangun dan tidur
Bangun dan tidurBangun dan tidur
Bangun dan tidur
 
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 

More from Amee Hidayat

Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Amee Hidayat
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
Amee Hidayat
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeAmee Hidayat
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
Amee Hidayat
 
Buku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoidBuku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoid
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
Amee Hidayat
 
Herpes genital
Herpes genitalHerpes genital
Herpes genital
Amee Hidayat
 

More from Amee Hidayat (12)

Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
 
Buku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoidBuku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoid
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Herpes genital
Herpes genitalHerpes genital
Herpes genital
 

Recently uploaded

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 

AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur

  • 1.
  • 2.
  • 3. Pengertian Tidur dan Istirahat • Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relative. • Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
  • 4. • Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. • Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunann saraf pusat, saraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan muskuloskeletal (Robinson 1993, dalam Potter). • Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam dengan: Electroencephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak, Electromiogram (EMG) untuk pengukuran tonus otot Electrooculogram (EOG) untuk mengukur pergerakan makan.
  • 5. Fisiologi Kesehatan Tidur... • Reticular Activating System (RAS) di bagian batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel khusus dalam memepertahankan kewaspadaan dan kesadaran. • RAS memberikan stimulus visual, audiotori, nyeri, dan sensori raba dan menerima stimulus dari korteks serebri (emosi, proses pikir). • Pada keadaan sadar mengakibatkan neuron dalam RAS melepaskan katekolamin, misalnya norepineprine. • Saat tidur mungkin disebabkan oleh pelepasan serotinin dari sel-sel spesifik di pons dan batang otak tengah yaitu bulbar synhronizing regional (BSR). • Jika ruangan gelap dan tenang aktivitas RAS menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum serotinin.
  • 6. Kebutuhan Istirahat dan Tidur TINGKAT JUMLAH KEBUTUHAN PERKEMBANGAN TIDUR NO USIA 1. 0 – 1 bulan Neonatus 14 – 18 jam/hari 2. 1 – 18 bulan Bayi 12 – 14 jam/hari 3. 18 bulan – 3 tahun Anak 11 – 12 jam/hari 4. 3 – 6 tahun Prasekolah 11 jam/hari 5. 6 – 12 tahun Sekolah 10 jam/hari 6. 12 – 18 tahun Remaja 8,5 jam/hari 7. 18 – 40 tahun Dewasa Muda 7 – 8 jam/hari 8. 40 – 60 tahun Paruh Baya 7 jam/hari 9. > 60 tahun Dewasa Tua 6 jam/hari
  • 7. Jenis-jenis Tidur 1. Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM) Jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi reticularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep) karena gelombang otak bergerak sangat lambat. ciri-ciri: a. Betul-betul istirahat penuh. b. Tekanan darah menurun. c. Frekuensi napas menurun. d. Pergerakan bola mata melambat. e. Mimpi berkurang. f. Metabolisme turun.
  • 8. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM) • Perubahan selama proses tidur gelombang lambat adalah melalui elektroensefalografi dengan memperlihatkan gelombang otak dan otak berada pada setiap tahap tidur, yaitu: 1. Pertama, kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah. 2. Istirahat tenang yang diperlihatkan pada gelombang alfa. 3. Tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase rendah. 4. Tidur nyenyak karena gelombang lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2 per detik.
  • 9.
  • 10. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)... Tahap tidur NREM ada 4 tahapan yaitu : 1. NREM tahap I a. Tingkat transisi. b. Merespon cahaya. c. Berlangsung beberapa menit. d. Mudah terbangun dengan rangsangan. e. Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurun. f. Bila terbangun terasa sedang bermimpi 2. NREM tahap II a. Periode suara tidur. b. Mulai relaksasi otot. c. Berlangsung 10-20 menit. d. Fungsi tubuh berlangsung lambat. e. Dapat dibangunkan dengan mudah.
  • 11. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)... 3. NREM tahap III a. Awal tahap dari keadaan tidur nyanyak. b. Sulit dibangunkan. c. Relaksasi otot menyeluruh. d. Tekanan darah menurun. e. Berlangsung 15-30 menit. 4. NREM tahap IV a. Tidur nyenyak. b. Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif. c. Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun. d. Sekresi lambung menurun. e. Gerak bola mata cepat.
  • 12. Jenis-jenis Tidur: Tidur Rapid Eye Movement (REM) 2. Tidur Rapid Eye Movement (REM): Ciri-ciri tidur paradoks adalah sebagai berikut: • Biasanya disertai dengan mimpi aktif • Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak gelombang lambat. • Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis. • Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur. • Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur. • Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolisme meningkat. • Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.
  • 13. Secara umum, siklus tidur normal adalah sebagai berikut: Bangun REM NREM I NREM II NREM II NREM III NREM III NREM IV Sumber: Potter & Perry 1997 NREM II
  • 14. 1. 2. 3. 4. Menjaga keseimbangan mental Emosional Kesehatan Mengurangi stress pada paru kardiovaskular dan endokrin Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur: Efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Efek pada struktur dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.
  • 15.
  • 16. Gangguan Tidur 1. Insomnia a. Initial Insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk jatuh tidur atau mengawali tidur. b. Intermiten Insomnia, merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari. c. Terminal Insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari.
  • 17. Gangguan Tidur... 2. Hipersomnia • Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari Sembilan jam pada malam hari.
  • 18. Gangguan Tidur... 3. Parasomnia • Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur, seperti somnambulisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak
  • 19. 5. Apnea Tidur dan Mendengkur • Mendengkur disebabkan oleh adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung dan mulut pada waktu tidur • Mendengkur pada umumnya tidak termasuk dalam gangguan tidur, tetapi mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah.
  • 20. Gangguan Tidur... 4. Enuresa a. Enuresia Nokturnal, merupakan mengompol diwaktu tidur. Enuresia nokturnal umumnya merupakan gangguan pada tidur NREM. b. Enuresia diurnal, merupakan mengompol pada saat bangun tidur.
  • 21. Gangguan Tidur... 5. Narcolepsi • Narcolepsi merupakan keadaan mengendalikan diri untuk tidur • Suatu gangguan neurologis. tidak dapat
  • 22. Gangguan Tidur... 5. Mengigau • Mengigau dikategorikan dalam gangguan tidur bila terlalu sering dan di luar kebiasaan
  • 23. Gangguan Tidur... 6. Gangguan Pola Tidur secara Umum Suatu keadaan di mana individu mengalami atau mempunyai risiko perubahan dalam jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. terlihat pada pasien dengan kondisi yang memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk.
  • 24. APLIKASI TEORI (KASUS) Ny. KS, 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis medis demam berdarah. Pasien mengeluhkan mual, pusing, sakit kepala, dan sulit tidur. Sudah 2 hari ini pasien tidak bisa tidur nyenyak dan setiap tidur selalu mudah terbangun. Saat dijumpai perawat, wajah pasien tampak sayu, ada lingkaran hitam di mata, bicara tidak semangat, serta berulang kali menguap. Tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 98 x/menit, pernapasan 16 x/menit, dan suhu 38,5⁰C. Pasien belum diizinkan turun dari tempat tidur karena jumlah trombosit dari hasil pemeriksaan darah adalah 78.000.
  • 25. Pengkajian Keperawatan • Data Subjektif: Ny. KS mengeluh mual, pusing, sakit kepala, dan sulit tidur. • Data Objektif:  Klien tidak bisa tidur nyenyak.  Klien selalu mudah terbangun saat tidur.  Wajah klien tampak sayu.  Lingkaran hitam di mata.  Klien tidak semangat bicara.  Klien berulang kali menguap.
  • 26. Diagnosis Keperawatan Gangguan pola tidur: 1. Insomnia b/d nyeri. 2. Insomnia b/d demam. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Tujuan: Masalah gangguan istirahat-tidur pasien dapat teratasi. 1. Bandingkan pola tidur pasien saat ini dengan kebiasaan tidur sebelum di rawat atau episode gangguan tidur saat ini. 2. Awasi dan mendiskusikan kemungkinan penyebab gangguan tidur. 3. Memberikan dorongan untuk mengekspresikan perhatian bila dan kapan tidak bisa tidur dengan mudah. 4. Jelaskan penyebab gangguan tidur dan kemungkinan untuk mengatasinya. 5. Jelaskan bahwa pil tidur tidak akan efektif setelah penggunaan selam 1 bulan dan pil ini dapat memengaruhi kualitas tidur pada siang hari. 6. Berikan obat-obat untuk mengurangi rasa nyeri dan penurun demam. Kriteria Hasil: 1. Pasien tidur malam 5-7 jam/hari. 2. Tidak ada keluhan insomnia. 3. Tidak ada tanda-tanda kurang tidur (lingkaran hitam di mata, lesu, menguap terus). 4. Pasien melakukan tindakan-tindakan yang mempercepat tidur.
  • 27. Implementasi (Pelaksanaan) Hari/Tgl/Jam Senin/ 20 Maret 2013 Pkl. 08.00 No. Diagnosis Tindakan Keperawatan 1 Hasil Membandingkan pola tidur Perawat mengetahui pasien saat ini Tanda Tangan Said dengan perbandingan perubahan kebiasaan tidur sebelum di kebiasaan tidur pasien rawat atau episode gangguan sebelum dan sesudah tidur saat ini. dirawat atau episode gangguan tidur saat ini. Pkl. 09.00 Mengawasi dan Perawat mengetahui mendiskusikan kemungkinan penyebab gangguan tidur penyebab gangguan tidur. yang dialami pasien yaitu insomnia berdasarkan nyeri dan demam. Said
  • 28. Pkl. 10.00 Memberikan dorongan Pasien merasa nyaman Salma untuk mengekspresikan dan senang karena perhatian bila dan kapan diberi perhatian oleh tidak bisa tidur dengan perawat saat tidak bisa mudah. tidur dengan mudah karena nyeri dan demam. Pkl. 11.00 menjelaskan gangguan penyebab Pasien atau keluarga tidur kemungkinan mengatasinya. dan pasien mengerti dan untuk mengetahui penyebab gangguan tidur yang dialami pasien. Salma
  • 29. Pkl. 12.00 menjelaskan bahwa Pasien dan keluarga Vica pil tidur tidak akan pasien mengetahui efektif setelah bahwa pil tidur tidak penggunaan selama efektif bila diberikan 1 bulan dan pil ini kepada pasien. dapat memengaruhi kualitas tidur pada siang hari. Pkl. 13.00 Berikan obat-obat Insomnia untuk mengurangi berdasarkan nyeri rasa nyeri dan dan demam yang penurun demam. pasien alami sudah berkurang. Vica