Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
3. Impaksi serumen : lebih sering terjadi pada orang
tua, serumen membeku & menumpuk pada kanalis
auditorius eksterna.
Benda asing : Adanya obstruksi/dorongan benda
asing kedlm kanalis auditorius eksterna. Lebih sering
pada anak-anak
Otalgia : Nyeri akibat iritasi lokal ataupun nyeri alih
pindahan dari laring/faring.
OE ; Infeksi bakteri/jamur, kelainan endokrin.
Karsinoma sel basal pada pinna & karsinoma sel
skuamosa pada kanalis.
5. Gangguan Pada Telinga Tengah
Otitis Media
Otitis media akut
Otitis media serosa/efusi
Otitis media kronis
Perforasi Membran Timpani
6. OTITIS MEDIA
Adanya infeksi pada telinga tengah
Otitis Media Akut : Infeksi bakteri yang terjadi pada
kavum telinga tengah
Otitis Media dengan Efusi: Adanya cairan non
purulen dalam kavum telinga tengah.
OMA : Masalah infeksi terbanyak kedua pada anak
setelah ISPA
7. EPIDEMIOLOGI
Insiden tertinggi pada anak usia 2 tahun pertama
(khususx usia 6 – 12 tahun)
50% anak berusia 1 Tahun pernah mengalami satu
kali periode OMA
Mortalitas 50000/tahun diseluruh dunia
OM bisa disembuhkan dengan AB Selama 72 jam
8. Jenis Mikroba …
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenzae(non-typeable)
Moraxella catarrhalis
Group A Streptococcus
Staph aureus
Pseudomonas aeruginosa
9. Klasifikasi Otitis Media
Otitis Media Akut: adanya demam,
otalgia, dan penurunan pendengaran
Otitis Media dengan efusi: ada
pneumatis pada pemeriksaan otoskop
Recurrent Otitis Media:
Ketidakmampuan untuk membersihkan efusi
pada telinga tengah, terjadi 2-3 kali selama 6
bulan
Otitis Media Kronik: Terasa penuh pada
telinga, & tinitus, terjadi lebih dari 3 bulan.
10. Gambaran OE OMA
Otorea Bisa ada/tidak Ada ; perforasi MT
Otalgia Persisten Hilang ketika MT ruptur
Nyeri tekan Ada pada palpasi Tidak ada
aurikula
Gejala Sistemik Tidak ada Demam, ISPA, Rinitis
Edema kanalis Ada Tidak ada
Eksterna
Membran timpani Tampak normal Eritema,
mengelembung bahkan
perforasi
Kehilangan Konduktif Konduktif
pendengaran
11. Faktor Risiko
ISPA
Usia < 2 tahun
Alergi
Kraniofasial yang abnormal (cleft
palate)
Down’s Syndrome
Sinusitis kronik
Bottle propping
12. Patofisiologi
Obstruksi Tuba eustaschi : lebih
pendek pada anak dengan sudut 10
derajat, pada dewasa 45 derajat.
Daya tahan tubuh menurun
Mengikuti ISPA (Puncak insiden 2 -4
hari)
14. CON’T
Neonatus/Infant: change in behavior, iritabilitas,
tugging at ears, penurunan nafsu makan, muntah.
Anak(2-4): otalgia, demam, bising pada telinga,
pendengaran menurun, perubahan personality
Anak (>4): nyeri pada telinga, perubahan
personality
19. Patogenesis
Neurokimia & hormonal pada aliran
darah yang abnormal.
Malabsorbsi dalam sakus
endolimfatikus
Perubahan posisi yang meransang
ketidakseimbangan cairan endolimfe &
perilimfe