1. Pengenalan
Asesmen
Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan proses evaluasi untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar siswa secara individual.
Proses ini melibatkan pengukuran, pengamatan, dan analisis untuk
menyediakan informasi yang berguna bagi pengembangan kurikulum
dan strategi pengajaran yang efektif.
by Luys Collen Channel
2. Tujuan Asesmen Diagnostik
Identifikasi Kekuatan dan
Kelemahan
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan siswa secara
individu.
Membantu Perencanaan
Pembelajaran
Memberikan informasi penting bagi guru
untuk merencanakan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Mendukung Pengambilan
Keputusan
Memberikan dasar bagi pengambilan
keputusan terkait program pembelajaran
dan bimbingan bagi siswa.
Melacak Kemajuan Siswa
Membantu dalam melacak perkembangan
akademik siswa dan mengidentifikasi area di
mana mereka memerlukan bantuan
tambahan.
3. Jenis-jenis asesmen
diagnostik
Asesmen Formatif: Penilaian berkala selama proses
pembelajaran.
Asesmen Sumatif: Penilaian akhir setelah proses pembelajaran.
Asesmen Normatif: Peringkat relatif di antara siswa.
4. Proses asesmen diagnostik
1 Pengumpulan data
Informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti observasi, tes, dan catatan.
2 Analisis data
Data diidentifikasi, diuji, dan dievaluasi untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam.
3 Interpretasi hasil
Hasil diinterpretasikan untuk membuat diagnosis yang akurat dan rekomendasi
tindakan.
5. Kelebihan Asesmen Diagnostik
Deteksi Masalah
Asesmen diagnostik membantu
mengidentifikasi masalah belajar spesifik
yang dihadapi siswa.
Perencanaan Pengajaran
Memberikan informasi untuk merancang
pengalaman belajar yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Pemetaan Kemajuan
Memungkinkan guru untuk memantau
perkembangan siswa secara individu
untuk memberikan bantuan yang tepat.
Pemahaman Holistik
Memberikan gambaran menyeluruh
tentang kemampuan siswa secara
keseluruhan, bukan hanya hasil tes
semata.
6. Keterbatasan Asesmen
Diagnostik
Keterbatasan
Keterandalan
Asesmen diagnostik mungkin
tidak selalu akurat dalam
mengukur kondisi atau
kemampuan seseorang
karena faktor-faktor seperti
kecemasan atau kelelahan.
Keterbatasan
Subyektivitas
Interpretasi yang subjektif
dapat memengaruhi hasil
asesmen, terutama dalam
situasi di mana penilaian
dilakukan oleh manusia.
Keterbatasan
Waktu dan Biaya
Proses asesmen diagnostik
seringkali membutuhkan
waktu dan biaya yang cukup
besar, terutama untuk
pemeriksaan yang sangat
mendetail.
7. Pengenalan
Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan sebuah proses evaluasi yang dilakukan
dalam rentang waktu tertentu untuk melihat perkembangan peserta
didik dalam belajar. Proses ini tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi
juga pada bagaimana peserta didik belajar dari waktu ke waktu.
8. Tujuan Asesmen
Formatif
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik yang
terarah kepada peserta didik sepanjang proses pembelajaran.
Umpan balik ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode
pengajaran sesuai kebutuhan individu siswa, sehingga meningkatkan
pemahaman dan pencapaian akademis mereka.
9. Proses Asesmen Formatif
1
Perencanaan
Identifikasi standar pembelajaran dan sumber sebelum memulai asesmen.
2
Pengumpulan Data
Mengumpulkan data sepanjang proses pembelajaran untuk feedback
kontinu.
3
Analisis Data
Menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk menilai perkembangan
siswa.
10. Kelebihan asesmen formatif
Fleksib…
Fleksibilitas
Mencakup berbagai bentuk
penilaian sepanjang
pembelajaran.
Dukun…
Dukungan
Pembelajaran
Memberikan umpan balik yang
dapat membantu siswa
mengembangkan pemahaman.
Penge…
Pengembangan
Kemampuan
Mendorong perkembangan
keterampilan dan pengetahuan
secara berkelanjutan.