SlideShare a Scribd company logo
• cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah
pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui
sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik)
untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh.
Cairan hipotonik:
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum
(konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum),
sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas
serum.
Cairan Isotonik:
• Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati
serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus
berada di dalam pembuluh darah.
Cairan hipertonik:
• Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum,
sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan
sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan
tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan
mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya
kontradiktif dengan cairan hipotonik
Pengelompokan cairan
• Kristaloid :
• Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume
cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu
yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan
segera.
Cairan Tonusitas Na(mmol/l) Cl(mmol/l) K (mmol/) Ca (mmol/l)
Glukosa
(mg/dl)
Laktat
(mmol/l)
Asetat (mmol/l)
NaCl 0,9 %
308
(isotonus)
154 154
½ Saline
154
(hipotonus)
77 77
Nacl 3% 539
Dextrose 5 %
253
(hipotonus)
5000
D5NS
561
(hipertonus
154 154 5000
D5 ¼NS
330
(isotonus)
38,5 38,5 5000
2/3 D & 1/3 S Hipertonus 51 51 3333
Ringer Laktat
273
(isotonus)
130 109 4 3 28
D5 RL
273
(isotonus)
130 109 4 3 50 28
Ringer Asetat
273,4
(isotonus)
130 109 4 3 28
• Koloid
• Merupakan larutan yang terdiri dari molekul-molekul besar yang
sulit menembus membran kapiler, digunakan untuk mengganti
cairan intravaskuler.
• Albumin
• Komposisi : Albumin yang tersedia untuk keperluan klinis adalah protein 69-
kDa yang dimurnikan dari plasma manusia (cotoh: albumin 5%). Albumin
merupakan koloid alami dan lebih menguntungkan karena : volume yang
dibutuhkan lebih kecil, efek koagulopati lebih rendah, resiko akumulasi di
dalam jaringan pada penggunaan jangka lama yang lebih kecil
dibandingkan starches dan resiko terjadinya anafilaksis lebih kecil.
• Indikasi : Pengganti volume plasma atau protein pada keadaan syok
hipovolemia, hipoalbuminemia, atau hipoproteinemia, operasi, trauma,
cardiopulmonary bypass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut, pancretitis,
mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar.
• Hipoalbuminemia yang merupakan manifestasi dari keadaan malnutrisi,
kebakaran, operasi besar, infeksi (sepsis syok), berbagai macam kondisi
inflamasi, dan ekskresi renal berlebih.
• Kontraindikasi : gagal jantung, anemia berat.
• Produk : Plasbumin 20, Plasbumin 25.
• HES (Hydroxyetyl Starches)
• Komposisi : Starches tersusun atas 2 tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan
amilopektin.
• Indikasi : Penggunaan HES pada resusitasi post trauma dapat menurunkan
permeabilitas pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko kebocoran
kapiler.
• Kontraindikasi : Cardiopulmonary bypass, dapat meningkatkan resiko
perdarahan setelah operasi, hal ini terjadi karena HES berefek antikoagulan
pada dosis moderat (>20 ml/kg).
• Adverse reaction : HES dapat terakumulasi pada jaringan retikulo endotelial
jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan
pruritus.
• Contoh : HAES steril, Expafusin.
• Dextran
• Komposisi : dextran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri
Leuconostoc mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa.
• Indikasi : Penambah volume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis,
iskemia miokard, iskemia cerebral, dan penyakit vaskuler perifer.
• Kontraidikasi : pasien dengan tanda-tanda kerusakan hemostatik
(trombositopenia, hipofibrinogenemia), tanda-tanda gagal jantung, gangguan
ginjal dengan oliguria atau anuria yang parah.
• Adverse Reaction : Dextran dapat menyebabkan syok anafilaksis, dextran
juga sering dilaporkan dapat menyebabkan gagal ginjal akibat akumulasi
molekul-molekul dextran pada tubulus renal. Pada dosis tinggi, dextran
menimbulkan efek pendarahan yang signifikan.
• Contoh : hibiron, isotic tearin, tears naturale II, plasmafusin
• Gelatin
• Komposisi : Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bovine.
• Indikasi : Penambah volume plasma dan mempunyai efek
antikoagulan,
• Kontraindikasi : haemacel tersusun atas sejumlah besar kalsium,
sehingga harus dihindari pada keadaan hiperkalsemia.
• Adverse reaction : dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Pada
penelitian dengan 20.000 pasien, dilaporkan bahwa gelatin
mempunyai resiko anafilaksis yang tinggi bila dibandingkan
dengan starches.
• Contoh : haemacel, gelofusine
Cairan Khusus
• MANNITOL
• D-Manitol. C6H14O6
• Indikai : Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral, meningkatkan
diuresis pada pencegahan dan/atau pengobatan oliguria yang disebabkan gagal
ginjal, menurunkan tekanan intraokular, meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik,
sebagai larutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau operasi transuretral.
• ASERING
• Indikasi: Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat,
trauma.
• Komposisi: Setiap liter asering mengandung :
• Na 130 mEq
• K 4 mEq
• Cl 109 mEq
• Ca 3 mEq
• Asetat (garam) 28 mEq
• Keunggulan: Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien
yang mengalami gangguan hati
• · ·
• KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
• Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan
asupan oral terbatas
• Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
• Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
• Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
Kompisisi :
1.KA-EN 3A
• Tiap liter isi mengandung
• sodium klorida 2,34 g
• potassium klorida 0,75 g, sodium laktat 2,24 g
• anhydrous dekstros 27 g.
• Elektrolit (mEq/L)
• a.Na+ 60
• b.K+ 10
• c.Cl- 50
• D.laktat- 20
• e.glukosa : 27 g/L.
• f. kcal/L : 108
KA-EN MG3
Indikasi :
· Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
· Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
· Mensuplai kalium 20 mEq/L
· Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
Komposisi :
Tiap liter isi mengandung bahan :
- sodium klorida 1,75g,
- potassium klorida 1,5g,
- sodium laktat 2,24g,
- anhydrous dekstros 100g.
- Elektrolit (mEq/L) :
A. Na+ 50,
B. K+ 20,
C. Cl- 50,
D. laktat- 20,
E. glukosa 100 g/L;
F. kcal/L: 400
KA-EN 4A
Indikasi :
· Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
· Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium
serum normal
·Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
· Na 30 mEq/L
· K 0 mEq/L
· Cl 20 mEq/L
· Laktat 10 mEq/L
· Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
· Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
· Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
· Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
· Na 30 mEq/L
· K 8 mEq/L
· Cl 28 mEq/L
· Laktat 10 mEq/L
· Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NS
Indikasi:
· Untuk resusitasi
· Kehilangan Na > Cl, misal diare
· Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)
Mengandung elektrolit mEq/L
· Na+
= 154
· Cl-
= 154
Otsu-RL
Indikasi:
· Resusitasi
· Suplai ion bikarbonat
· Asidosis metabolik
Mengandung elektrolit mEq/L
· Na+
= 130
· Cl-
= 108.7
· K+
= 4
· Ca++
= 2.7
· Laktat = 28
MARTOS-10
Indikasi:
· Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
· Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat
dan defisiensi protein
· Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
· Mengandung 400 kcal/L
AMINOVEL-600
Indikasi:
· Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
· Penderita GI yang dipuasakan
· Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
· Stres metabolik sedang
· Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
Komposisi :
Tiap liter Aminovel 600 berisi
- amino acid (L-form) 50g,
- D-sorbitol 100g,
- ascorbic acid 400mg,
- inositol 500mg,
- nicotinamide 60mg,
- pyridoxine HCl 40mg,
- riboflavin sodium phosphate 2,5mg,
- Elektrolit :
- Elektrolit :
a. Sodium 35 mEq,
b. potassium 25 mEq,
c. magnesium 5 mEq,
d. acetate 35 mEq,
e. maleate 22 mEq,
f. chloride 38 mEq.
- Setiap 50g asam amino berisi :
a. L-isoleucine 3,2gram,
b. L-leucine 2,4g,
c. L-lysine (calculated as base) 2g,
d. L-methionine 3g,
e. L-phenylalanine 4g,
f. L-threonine 2g,
g. L-tryptophan 1g,
h. L-valine 3,2g,
i. L-arginine (calculated as base) 6,2g,
j. L-histidine (calculated as base) 1g,
k. L-alanine 6g,
l. glycine 14g,
m. L-proline 2g
PAN-AMIN G
Indikasi:
· Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
· Nutrisi dini pasca operasi
· Tifoid
Komposisi
Tiap liter infuse mengandung
- L-arginine HCl 2,7g,
- L-histidine HCl H2O 1,3g,
- L-isoleucine 1,8g,
- L-leucine 4,1g,
- L-lysine HCl 6,2g,
- L-methionine 2,4g,
- L-phenyilalanine 2,9g,
- L-threonine 1,8g,
- L-tryptophane 0,6g,
- L-valine 2g,
- glycine 3,4g,
- D-sorbitol 50g
- air.
TUTOFUSIN OPS
Per liter :
- Natrium 100 mEq,
- Kalium 18 mEq,
- Kalsium 4 mEq,
- Magnesium 6 mEg,
- Klorida 90 mEq,
- Asetat 38 mEq,
- Sorbitol 50 gram.
Indikasi :
o Air & elektrolit yang dibutuhkan pada fase sebelum, selama, & sesudah operasi.
O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama masa pra operasi, intra operasi dan pasca operasi
O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada keadaan dehidrasi isotonik dan kehilangan cairan intraselular
o Memenuhi kebutuhan karbohidrat secara parsial
Kontraindikasi :
O Insufisiensi ginjal
O intoleransi Fruktosa & Sorbitol
O kekurangan Fruktosa-1-6-difosfate
O keracunan Metil alkohol.
Hati-hati pada :
O Penyakit ginjal atau jantung
O retensi cairan
O hipernatremia.

More Related Content

What's hot

Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
koerniaso
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
Dina Awwe
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Seascape Surveys
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
Teguh Irawan
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
Azis Aimaduddin
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 
Px neurologi fix
Px neurologi fixPx neurologi fix
Px neurologi fix
DwiKartikaRukmi
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
Tabita P S, M.D
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
Anna Lestari
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
Giovanni Gilbiyanto
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
Usqi Krizdiana
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
Phil Adit R
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
eka yunita
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 

What's hot (20)

Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Px neurologi fix
Px neurologi fixPx neurologi fix
Px neurologi fix
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 

Viewers also liked

13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy fariantiresiy
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
pjj_kemenkes
 
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuhManajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Wayan Sutresna Yasa
 
Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makanan
Erick Alexander
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
pjj_kemenkes
 
Terapi bagi penderita kanker payudara
Terapi bagi penderita kanker payudaraTerapi bagi penderita kanker payudara
Terapi bagi penderita kanker payudara
Helmon Chan
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
BPJS Kesehatan RI
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
Dhytha Asyidiq
 
Seminar ibi deteksi dini kanker cervix
Seminar ibi deteksi dini kanker cervixSeminar ibi deteksi dini kanker cervix
Seminar ibi deteksi dini kanker cervix
Annisa Rabbani
 
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayiPemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
risdiana21
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Sulistia Rini
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
Nur Fadillah
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
pogisurabaya
 
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
Sutikno Tumingan
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Sulistia Rini
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsasmiyanto
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
Victorya Bambung
 

Viewers also liked (20)

Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 
Jenis infus
Jenis infusJenis infus
Jenis infus
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuhManajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
 
Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makanan
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
 
Terapi bagi penderita kanker payudara
Terapi bagi penderita kanker payudaraTerapi bagi penderita kanker payudara
Terapi bagi penderita kanker payudara
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
 
Seminar ibi deteksi dini kanker cervix
Seminar ibi deteksi dini kanker cervixSeminar ibi deteksi dini kanker cervix
Seminar ibi deteksi dini kanker cervix
 
Elektrolit
ElektrolitElektrolit
Elektrolit
 
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayiPemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 

Similar to Cairan infus

179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
Fennyrahmadhany
 
Dr richer
Dr richerDr richer
Dr richer
Richer Assa
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
RasyiduMashuri
 
resiko penambahan obat dalam larutan intra vena
resiko penambahan obat dalam larutan intra venaresiko penambahan obat dalam larutan intra vena
resiko penambahan obat dalam larutan intra vena4nakmans4
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
resiy
 
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptxAquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
tiara518427
 
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdfKONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
EstiNoviyanti6
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptx
kanh27
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
Gilang Rizki Al Farizi
 
Acute kidney injury
Acute kidney injuryAcute kidney injury
Acute kidney injury
Shela Rahmadani
 
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
elektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.pptelektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.ppt
ANDYABRAHAMRANGAN
 
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
MREmerald1
 
Intravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptxIntravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptx
YasmineSyamimiBtSham
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
RinaPurnamaSari6
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
Aris Rahmanda
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
SintiaEmiliana2
 

Similar to Cairan infus (20)

Jenis infus
Jenis infusJenis infus
Jenis infus
 
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
 
Dr richer
Dr richerDr richer
Dr richer
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
resiko penambahan obat dalam larutan intra vena
resiko penambahan obat dalam larutan intra venaresiko penambahan obat dalam larutan intra vena
resiko penambahan obat dalam larutan intra vena
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptxAquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
 
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdfKONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Acute kidney injury
Acute kidney injuryAcute kidney injury
Acute kidney injury
 
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Kdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolitKdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolit
 
elektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.pptelektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.ppt
 
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
 
Intravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptxIntravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptx
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
 
Th3
Th3Th3
Th3
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
 

Cairan infus

  • 1.
  • 2. • cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
  • 3. Cairan hipotonik: Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum.
  • 4. Cairan Isotonik: • Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
  • 5. Cairan hipertonik: • Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik
  • 6. Pengelompokan cairan • Kristaloid : • Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera.
  • 7. Cairan Tonusitas Na(mmol/l) Cl(mmol/l) K (mmol/) Ca (mmol/l) Glukosa (mg/dl) Laktat (mmol/l) Asetat (mmol/l) NaCl 0,9 % 308 (isotonus) 154 154 ½ Saline 154 (hipotonus) 77 77 Nacl 3% 539 Dextrose 5 % 253 (hipotonus) 5000 D5NS 561 (hipertonus 154 154 5000 D5 ¼NS 330 (isotonus) 38,5 38,5 5000 2/3 D & 1/3 S Hipertonus 51 51 3333 Ringer Laktat 273 (isotonus) 130 109 4 3 28 D5 RL 273 (isotonus) 130 109 4 3 50 28 Ringer Asetat 273,4 (isotonus) 130 109 4 3 28
  • 8. • Koloid • Merupakan larutan yang terdiri dari molekul-molekul besar yang sulit menembus membran kapiler, digunakan untuk mengganti cairan intravaskuler.
  • 9. • Albumin • Komposisi : Albumin yang tersedia untuk keperluan klinis adalah protein 69- kDa yang dimurnikan dari plasma manusia (cotoh: albumin 5%). Albumin merupakan koloid alami dan lebih menguntungkan karena : volume yang dibutuhkan lebih kecil, efek koagulopati lebih rendah, resiko akumulasi di dalam jaringan pada penggunaan jangka lama yang lebih kecil dibandingkan starches dan resiko terjadinya anafilaksis lebih kecil. • Indikasi : Pengganti volume plasma atau protein pada keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia, atau hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary bypass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut, pancretitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar. • Hipoalbuminemia yang merupakan manifestasi dari keadaan malnutrisi, kebakaran, operasi besar, infeksi (sepsis syok), berbagai macam kondisi inflamasi, dan ekskresi renal berlebih. • Kontraindikasi : gagal jantung, anemia berat. • Produk : Plasbumin 20, Plasbumin 25.
  • 10. • HES (Hydroxyetyl Starches) • Komposisi : Starches tersusun atas 2 tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. • Indikasi : Penggunaan HES pada resusitasi post trauma dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko kebocoran kapiler. • Kontraindikasi : Cardiopulmonary bypass, dapat meningkatkan resiko perdarahan setelah operasi, hal ini terjadi karena HES berefek antikoagulan pada dosis moderat (>20 ml/kg). • Adverse reaction : HES dapat terakumulasi pada jaringan retikulo endotelial jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan pruritus. • Contoh : HAES steril, Expafusin.
  • 11. • Dextran • Komposisi : dextran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri Leuconostoc mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa. • Indikasi : Penambah volume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis, iskemia miokard, iskemia cerebral, dan penyakit vaskuler perifer. • Kontraidikasi : pasien dengan tanda-tanda kerusakan hemostatik (trombositopenia, hipofibrinogenemia), tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal dengan oliguria atau anuria yang parah. • Adverse Reaction : Dextran dapat menyebabkan syok anafilaksis, dextran juga sering dilaporkan dapat menyebabkan gagal ginjal akibat akumulasi molekul-molekul dextran pada tubulus renal. Pada dosis tinggi, dextran menimbulkan efek pendarahan yang signifikan. • Contoh : hibiron, isotic tearin, tears naturale II, plasmafusin
  • 12. • Gelatin • Komposisi : Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bovine. • Indikasi : Penambah volume plasma dan mempunyai efek antikoagulan, • Kontraindikasi : haemacel tersusun atas sejumlah besar kalsium, sehingga harus dihindari pada keadaan hiperkalsemia. • Adverse reaction : dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Pada penelitian dengan 20.000 pasien, dilaporkan bahwa gelatin mempunyai resiko anafilaksis yang tinggi bila dibandingkan dengan starches. • Contoh : haemacel, gelofusine
  • 13. Cairan Khusus • MANNITOL • D-Manitol. C6H14O6 • Indikai : Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral, meningkatkan diuresis pada pencegahan dan/atau pengobatan oliguria yang disebabkan gagal ginjal, menurunkan tekanan intraokular, meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik, sebagai larutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau operasi transuretral. • ASERING • Indikasi: Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. • Komposisi: Setiap liter asering mengandung : • Na 130 mEq • K 4 mEq • Cl 109 mEq • Ca 3 mEq • Asetat (garam) 28 mEq • Keunggulan: Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati • · ·
  • 14. • KA-EN 3A & KA-EN 3B Indikasi: • Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas • Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) • Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A • Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B Kompisisi : 1.KA-EN 3A • Tiap liter isi mengandung • sodium klorida 2,34 g • potassium klorida 0,75 g, sodium laktat 2,24 g • anhydrous dekstros 27 g. • Elektrolit (mEq/L) • a.Na+ 60 • b.K+ 10 • c.Cl- 50 • D.laktat- 20 • e.glukosa : 27 g/L. • f. kcal/L : 108
  • 15. KA-EN MG3 Indikasi : · Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas · Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) · Mensuplai kalium 20 mEq/L · Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L Komposisi : Tiap liter isi mengandung bahan : - sodium klorida 1,75g, - potassium klorida 1,5g, - sodium laktat 2,24g, - anhydrous dekstros 100g. - Elektrolit (mEq/L) : A. Na+ 50, B. K+ 20, C. Cl- 50, D. laktat- 20, E. glukosa 100 g/L; F. kcal/L: 400
  • 16. KA-EN 4A Indikasi : · Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak · Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal ·Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi (per 1000 ml): · Na 30 mEq/L · K 0 mEq/L · Cl 20 mEq/L · Laktat 10 mEq/L · Glukosa 40 gr/L KA-EN 4B Indikasi: · Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun · Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia · Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi: · Na 30 mEq/L · K 8 mEq/L · Cl 28 mEq/L · Laktat 10 mEq/L · Glukosa 37,5 gr/L
  • 17. Otsu-NS Indikasi: · Untuk resusitasi · Kehilangan Na > Cl, misal diare · Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar) Mengandung elektrolit mEq/L · Na+ = 154 · Cl- = 154 Otsu-RL Indikasi: · Resusitasi · Suplai ion bikarbonat · Asidosis metabolik Mengandung elektrolit mEq/L · Na+ = 130 · Cl- = 108.7 · K+ = 4 · Ca++ = 2.7 · Laktat = 28
  • 18. MARTOS-10 Indikasi: · Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik · Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein · Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam · Mengandung 400 kcal/L
  • 19.
  • 20. AMINOVEL-600 Indikasi: · Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI · Penderita GI yang dipuasakan · Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) · Stres metabolik sedang · Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm) Komposisi : Tiap liter Aminovel 600 berisi - amino acid (L-form) 50g, - D-sorbitol 100g, - ascorbic acid 400mg, - inositol 500mg, - nicotinamide 60mg, - pyridoxine HCl 40mg, - riboflavin sodium phosphate 2,5mg, - Elektrolit : - Elektrolit : a. Sodium 35 mEq, b. potassium 25 mEq, c. magnesium 5 mEq, d. acetate 35 mEq, e. maleate 22 mEq, f. chloride 38 mEq. - Setiap 50g asam amino berisi : a. L-isoleucine 3,2gram, b. L-leucine 2,4g, c. L-lysine (calculated as base) 2g, d. L-methionine 3g, e. L-phenylalanine 4g, f. L-threonine 2g, g. L-tryptophan 1g, h. L-valine 3,2g, i. L-arginine (calculated as base) 6,2g, j. L-histidine (calculated as base) 1g, k. L-alanine 6g, l. glycine 14g, m. L-proline 2g
  • 21. PAN-AMIN G Indikasi: · Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan · Nutrisi dini pasca operasi · Tifoid Komposisi Tiap liter infuse mengandung - L-arginine HCl 2,7g, - L-histidine HCl H2O 1,3g, - L-isoleucine 1,8g, - L-leucine 4,1g, - L-lysine HCl 6,2g, - L-methionine 2,4g, - L-phenyilalanine 2,9g, - L-threonine 1,8g, - L-tryptophane 0,6g, - L-valine 2g, - glycine 3,4g, - D-sorbitol 50g - air.
  • 22. TUTOFUSIN OPS Per liter : - Natrium 100 mEq, - Kalium 18 mEq, - Kalsium 4 mEq, - Magnesium 6 mEg, - Klorida 90 mEq, - Asetat 38 mEq, - Sorbitol 50 gram. Indikasi : o Air & elektrolit yang dibutuhkan pada fase sebelum, selama, & sesudah operasi. O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama masa pra operasi, intra operasi dan pasca operasi O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada keadaan dehidrasi isotonik dan kehilangan cairan intraselular o Memenuhi kebutuhan karbohidrat secara parsial Kontraindikasi : O Insufisiensi ginjal O intoleransi Fruktosa & Sorbitol O kekurangan Fruktosa-1-6-difosfate O keracunan Metil alkohol. Hati-hati pada : O Penyakit ginjal atau jantung O retensi cairan O hipernatremia.