3. PENGERTIAN-PENGERTIAN
• Heinrich, Peterson dan Roos, 1980 : Suatu kejadian yang tidak
terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau
reaksi suatu obyek, bahan, orang atau radiasi yang
mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya;
• AS/NZS 4801 : 2001 : semua kejadian yang tidak direncanakan
yang menyebabkan atau berpotensial mengakibatkan cidera,
kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya;
• OHSAS 18001 : 2007 : Kejadian yang berhubungan dengan
pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan
(tergantung dari keparahannya) kejadian kematian atau kejadian
yang dapat menyebabkan kematian. Pengertian ini juga
digunakan untuk kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan atau yang berpotensi menyebabkan kerusakan
lingkungan;
• Permenaker 03 Tahun 1998 :
Kecelakaan : suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda
Kejadian Berbahaya lainnya : suatu kejadian yang potensial,
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja kecuali kebakaran, peledakan dan bahaya
4. Keppres 22 Tahun 1993 dan Permenaker No.
01 Tahun 1981 : Penyakit Akibat Kerja
adalah Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
5. PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Kondisi yang
tidak aman
(unsafe
condition).
Prilaku yang
tidak aman
(unsafe act)
menjadi faktor yang
paling dominan
penyebab
kecelakaan kerja
(50 -80 %)
Kecelakaan Kerja
6. TEORI KECELAKAAN KERJA
• W. H. Heinrich's Domino
Theory : ”Terjadinya suatu cidera disebabkan
dari faktor-faktor yang berurutan secara kompleks,
urutan terakhir adalah kecelakaan itu sendiri.
Kecelakaan disebabkan atau dimungkinkan
adanya tindakan tidak aman atau mesin atau
potensi physical lainnya”
8. ( FRANK BIRD JR, 1970 )
LACK OF
CONTROL
Lack of
Control
BASIC
CAUSES
ORIGIN
IMMEDIATED
CAUSES
SYMPTOM
INCIDENT /
ACCIDENT
CONTACT
INJURY /
DAMAGE
Loss
9. ( ILCI model - Bird & German, 1985 )
( ILCI model - Bird & German, 1985 )
11. BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
$5 ~ $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYAYANG TAK
DIASURANSIKAN)
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
•Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
•Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
•Upah lembur
•Ekstra waktu untuk kerja administrasi
•Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
•Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
•Kerusakan peralatan
•Kerusakan produk dan material
•Hambatan dan ganguan produksi
•Biaya legal hukum
•Biaya fasilitas dan perawatan gawat
darurat
•Sewa peralatan
•Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
$1 ~ $3
13. 5 LANGKAH ANALISIS KECELAKAAN
1. Secure the scene/ mengaman area
2. Pemeriksaan di lapangan
Pemeriksaan dilapangan dimaksudkan untuk :
Pengumpulan data :
•Data Korban
•Penyebab dan Akibat Kecelakaan
•Kerugian
•dll
Mengetahui secara pasti kronologis kejadian
3. Analisa Kecelakaan
4. Rekomendasi perbaikan
5. Write report/ membuat laporan
14. 1. SECURE THE SCENE/ MENGAMAN AREA
Tujuan utama pada langkah ini adalah untuk
mengumpulkan informasi kecelakaan yang dapat
memberikan petunjuk penyebab-penyebab kecelakaan.
Untuk itu Anda harus pertama : mengamankan area
kecelakaan.
Kapan waktu yang tepat untuk memulai investigasi ?
______________________________________________
Metoda apa yang efektif untuk mengamankan area
kecelakaan ?
______________________________________________
15. 2. MENGUMPULKAN DATA
Pengumpulan data mengenai kecelakaan kerja merupakan hal
terpenting dalam melaksanakan analisa kecelakaan kerja. Akurasi
data yang dikumpulkan sangat menentukan hasil analisa
kecelakaan.
People
Property
Process
(Profit)
Loss
A.
Akibat
kecelakaan
Korban manusia
Meninggal
Luka berat
Luka ringan
Kerugian Material (Rp…………)
Bangunan
Peralatan/Mesin
Bahan Baku
Bahan setengah jadi
Bahan jadi
Kerugian waktu kerja
……… jam kerja orang
16. 1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
B.
Sumber
Kecelakaan
Contact
With
Energy or
Substance
Incident
17. 1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
C.
Type
Kecelakaan
Contact
With
Energy or
Substance
Incident
18. 1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
D.
Kondisi
berbahaya
Substandard
Acts
Substandard
Conditions
Immediate
Causes
19. 1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-
lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri
yang ditentukan.
10. Lain-lain.
E.
Tindakan
berbahaya
Substandard
Acts
Substandard
Conditions
Immediate
Causes
20. 3. DEVELOP SEQUENCE OF EVENT / BUAT KRONOLOGI
Kecelakaan adalah urutan terakhir dalam proses
kecelakaan
Dalam langkah ini, kita mengambil informasi
yang diperoleh dalam langkah ke 2, untuk
menentukan kejadian sesaat, selama dan
setelah kejadian.
Bila satu (kejadian) event dapat dg jelas
dimengerti, kita dapat melanjutkan untuk
menguji setiap event baik kondisi atau tindakan
yang berbahaya.
21. Setiap kejadian kecelakaan pasti ada :
Actor - Individual or object
Seseorang mengawali suatu perubahan
dengan melakukan atau mengagalkan
sehingga membuahkan suatu tindakan.
Seorang ini dapat terlibat dalam kejadian
atau hanya observer
Action – tindakan /perbuatan
Tindakan dapat atau tidak dapat
diobservasi
Tindakan dapat menjelaskan sesuatu yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan
22. 4. DETERMINE CAUSES / MENENTUKAN PENYEBAB
Dibelakang setiap kecelakaan ada banyak
faktor (contributing factors, causes, and
subcauses).
Faktor-faktor ini berkombinasi secara
random sebagai penyebab kecelakaan.
Kita harus menemukan root causes dan
memperbaikinya untuk mencegah terulang
lagi.
23. Steps in cause analysis
1.Menganalisa kejadian cidera (injury event) untuk
mengidentifikasi dan menggambarkan direct cause of injury.
Contoh :
• Luka sobek di siku disebabkan terkena dengan pisau yang
berputar.
• Luka memar di kepala akibat terbentur lantai
2.Menganalisa kejadian muncul sesaat sebelum kejadian
cidera untuk menidentifikasi kondisi dan tindakan tidak aman
(primary surface causes) for the accident.
Contoh
• Pisau tidak berpengaman (condition or behavior?)
• bekerja pada ketinggian tanpa proteksi (condition or
behavior?)
11
24. 3. Menganalisa kondisi dan tindakan menentukan
kondisi dan tindakan yang ikut khusus yang
membantu terjadinya kecelakaan (contributing surface
causes) .
Contoh :
• Supervisor tidak melakukan inspeksi mingguan
(condition or behavior?)
• Peralatan APD hilang (condition or behavior?)
4. Menganalisa setiap contributing condition and
behavior untuk menentukan apakah ada
kelemahan pada kebijakan K3, program,
perencanaan, proses, prosedur dan cara kerja
Contoh :
• Inspeksi K3 dilakukan tidak konsisten
• K3 tidak diberikan dengan memadai pada pekerja
baru.
11
25. mesin produksi terbakar
Pemeliharaan yang tidak teratur/terjadwal
Sarana dan prasarana
memadai
Kurangnya teknisi yang
melaksanakan pemeliharan
Dana yang belum Memadai
Teknisi tidak ada Kurangnya pelatihan
bagi teknisi
Job yang tidak jelas
Akibat
Masalah Utama
Penyebab
26. Mencegah mesin terbakar
Mesin terpelihara/terawat
Pelaksanaan pemeliharaan yang teratur
Adanya teknisi yang kompeten
Sosialisasi / penyuluhan
Melaksanakan diklat Menyelengarakan
evaluasi & penunjukan
27. The Accident Weed
Injury or Illness
Direct Cause of Injury
• Paparan energi yang berbahaya
• Kinetik, panas, kima, Fisika dll.
Primary Surface Causes
• Penyebab langsung cidera (injury event)
• Kondisi berbahaya yang unik
• Tindakan individual yg tdk aman
• Faktor yang terkontrol & tidak dapat
• Kejadian sebelum adanya cidera (injury event
• Kegagalan melakukan kerja, prosedur, proses yang aman.
• Keterlibatan korban dan yang lainnya
Secondary Surface Causes
• Penyebab tidak langsung cidera
• Kondisi tidak aman yang khusus
• Tindakan individu yang tidak aman
• Faktor yang terkontrol & tidak dapat
• Kejadian sebelum adanya cidera
• Kegagalan melakukan kerja, prosedur, proses yang aman.
• Asisten pekerja, supervisor, kapan saja dan dimana saja
Implementation Root Causes
• Kondisi dan tindakan yang umum
• ketidaksempurnaan implentasi terhadap kebijakan, program dan
rencana K3
• Ketidaksempurnaan design of processes, procedures
• Adanya proses dan prosedur yang tidak terkontrol
• Terdapat di semua lapisan management, kapan saja dan dimana
saja
System Design Root Causes
• Ketidaksempurnaan design kebijakan, program dan rencana K3
• telah ada penyebab-penyeba lain
• Pengawasan
• Direksi, top management, anytime, anywhere
External Environmental Causes
• Peraturan pemerintah (Government regulation)
• Sumber daya alam
• Sumber daya manusia
• kondisi sosial
Fails to inspect
No recognition plan
Inadequate training plan
No accountability policy No inspection policy
No discipline procedures
Outdated hazcom program
No orientation process
Unguarded machine Horseplay
Fails to train
To much work
Defective PPE Fails to report injury
Inadequate training
Create a hazard
Fails to enforce
Untrained worker
Broken tools
Ignore a hazard
Lack of time
Inadequate labeling
No recognition
Cuts
Burns
Lack
of
vision
Strains
No
mission
statement
Chemical spill
Accidents – always the final event in an unplanned process.
(selalu merupakan kejadian akhir dari suatu proses yang tak
terencana ?
True/False?
28. Weed out the causes of injuries and illnesses
Inadequate training plan
No accountability policy No inspection policy
No discipline procedures
Outdated Procedures
No orientation process
Inadequate training
Fails to enforce
Lack of time
Inadequate labeling procedures
Cuts
Burns
Strains
Conditions Behaviors
Surface Causes of the
Accident
Root Causes of the Accident
Direct Causes of Injury/Illness
29. 5. DEVELOP CORRECTIVE ACTION/ REKOMENDASI PERBAIKAN
Rekomendasi perbaikan diberikan guna menghindari
terjadinya kecelakaan diwaktu yang akan datang.
Setelah suatu kecelakaan dapat dianalisa maka perlu
dilakukan langkah-langkah pengendalian K3 terhadap
penyebab kecelakaan.
Dalam melakukan pengendalian K3 dikenal hierarki
pengendalian K3, sbb :
a)Eliminasi
Menghilangkan sumber bahaya
b)Substitusi
Mengganti bahan atau peralatan yang berbahaya dengan bahan
atau alat yang tidak berbahaya, mis. Mengganti bahan berbentuk
serbuk dengan bahan berbentuk pasta
c)Engineering Control/Rekayasa Teknik
31. d) Administration Control / Kontrol Administrasi
meliputi : pengaturan shift kerja, waktu
pemajanan, izin kerja, dll
e) PPE / Alat Pelindung Diri
Penyediaan Alat Pelindung diri yang sesuai
dengan potensi bahaya
32. 6. WRITE REPORT/ MEMBUAT LAPORAN
Pelaporan Kecelakaan kerja merupakan salah
satu hal penting dalam pencegahan kecelakaan
kerja
Dalam laporan kecelakaan kerja termuat
informasi-informasi penting terkait kecelakaan
kerja sebagai referensi dalam menyusun langkah-
langkah pengendalian agar kecelakaan tidak
terulang lagi
Tepat atau tidaknya langkah pengendalian yang
akan disusun sangat dipengaruhi oleh akurasi
laporan
33. Laporan kecelakaan kerja yang baik sekurang-
kurangnya mampu menggambarkan informasi-
informasi tentang :
a) Waktu Kejadian (Jam, hari, tgl, bulan dan tahun)
dan kronologis kejadian
b) Data/Identitas Korban
c) Bagian pekerjaan
d) Akibat Kecelakaan (injury/damage) dan langkah
pengobatan
e) Perbuatan tidak aman dan Kondisi tidak aman
f) Tindakan/rekomendasi perbaikan (corective
action) & cara pencegahan
g) Tanda tangan pelapor, manajemen, dsb
h) Dokumentasi
34.
35. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang
terjadi berhubung dengan hubungan
kerja, termasuk penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja,
dan pulang kerumah melalui jalan yang
biasa atau wajar dilalui
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
36.
37. JAMINAN KECELAKAAN KERJA
Yg termasuk TK
Magang & Murid yg bekerja pd prsh baik menerima
Upah/tidak
Mereka yg memborong pekerjaan kecuali jika
Yg memborong adalah perusahaan
Narapidana yg dipekerjakan pd perusahaan
TK
Tertimpa
KK
Biaya pengangkutan
Berhak
menerima
Biaya pemeriksaan,pengobatan &
/atau perawatan
Biaya Rehabilitasi
santunan
38.
39. Rp. 750.000 ( darat )
Rp. 1.000.000 ( laut )
Rp. 2.000.000 ( udara )
- Santunan Sekaligus
% table x 80 bl upah
- % kurang fungsi x
% tabel x 80 bl upah
1.Santunan Sekaligus
70% x 80 bl upah
= 56 X Upah
2.Santunan berkala
Rp.200.000 / bl
selama 24 bulan
1. Santunan Sekaligus
60% x 80 bulan upah
= 48 x Upah
2.Santunan Berkala
Rp 200.000 selama
24 bulan
3.Biaya pemakaman
Rp 2.000.000
1. Biaya Pengobatan
Rp. 20.000.000
2. Santunan STMB
- 4 Bl. pertama 100% upah
- 4 Bl. kedua 75 % upah
- Selanjutnya 50% upah.
3. Biaya Rehabilitasi Medik
Rp.2.000.000