Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas analisis kadar aspirin dalam obat oskadon. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang aspirin sebagai bahan aktif dalam obat tersebut, proses sintesis aspirin, sifat fisika dan kimia aspirin, serta komposisi dan cara kerja obat oskadon yang merupakan kombinasi parasetamol dan ibuprofen.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas analisis kadar aspirin dalam obat oskadon. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang aspirin sebagai bahan aktif dalam obat tersebut, proses sintesis aspirin, sifat fisika dan kimia aspirin, serta komposisi dan cara kerja obat oskadon yang merupakan kombinasi parasetamol dan ibuprofen.
Tes kualitatif dan kuantitatif lipid dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan jenis lipid dalam suatu sampel, serta mengukur kadar lipid secara kuantitatif. Tes kualitatif meliputi uji kelarutan, emulsi, penyabunan, gliserol, Liebermann-Burchard, dan Salkowski, sedangkan tes kuantitatif meliputi penentuan angka asam dan kadar lemak kasar. Hasil tes menunjukkan karakteristik lipid dalam sampel
Dokumen tersebut membahas tentang Kimia Komputasi yang merupakan cabang kimia yang menggunakan hasil kimia teori yang diterjemahkan ke dalam program komputer untuk menghitung sifat molekul dan simulasi sistem besar seperti protein menggunakan metode seperti Hartree-Fock, DFT, dan semi-empiris. Kimia Komputasi bermanfaat untuk pembelajaran dan penelitian untuk menemukan titik awal sintesis, memahami mekan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Tes kualitatif dan kuantitatif lipid dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan jenis lipid dalam suatu sampel, serta mengukur kadar lipid secara kuantitatif. Tes kualitatif meliputi uji kelarutan, emulsi, penyabunan, gliserol, Liebermann-Burchard, dan Salkowski, sedangkan tes kuantitatif meliputi penentuan angka asam dan kadar lemak kasar. Hasil tes menunjukkan karakteristik lipid dalam sampel
Dokumen tersebut membahas tentang Kimia Komputasi yang merupakan cabang kimia yang menggunakan hasil kimia teori yang diterjemahkan ke dalam program komputer untuk menghitung sifat molekul dan simulasi sistem besar seperti protein menggunakan metode seperti Hartree-Fock, DFT, dan semi-empiris. Kimia Komputasi bermanfaat untuk pembelajaran dan penelitian untuk menemukan titik awal sintesis, memahami mekan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Tugas mata kuliah Teknik Penelitian Biokimia membahas metode ELISA sandwich dan indirect untuk mengukur hemoglobin A2 dan mengidentifikasi pembawa beta talasemia. Metode tersebut melibatkan imobilisasi antigen di plate, inkubasi dengan antibodi primer dan sekunder terkonjugasi enzim, penambahan substrat, dan deteksi sinyal warna."
Metode CMIA adalah modifikasi dari ELISA yang menggunakan konjugat akridinium dan mikropartikel paramagnetik. CMIA memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi berbagai analit seperti antigen virus, metabolit, dan penanda tumor. CMIA cocok untuk pemeriksaan skrining massal meskipun membutuhkan peralatan khusus dan biaya yang lebih tinggi.
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
Bio analysis and instrumentation for analysis of veterinary pharmacy branch science was used for determine unknown agent give poisoned in animal or animal product. The important of these domain was used for development of drug design and drug discovery especially for veterinary used
Materi presentasi mata kuliah Bioteknologi tentang macam-macam jenis immunoassay, mulai dari Fluorescence, Chemiluminescence, dan Homogenous immunoassay.
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptxRositNugroho1
Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan mutu pemeriksaan telur cacing di laboratorium. Pemantapan mutu terdiri dari pemantapan mutu internal dan eksternal, yang bertujuan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Pemantapan mutu internal meliputi tahapan pra-analisis, analisis, dan pasca-analisis, sedangkan pemantapan mutu eksternal dilakukan oleh pihak luar laboratorium.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis immunoassay seperti immunoassay berlabel enzim, fluoresens, dan radioisotop. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai prinsip kerja dan tahapan melakukan ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) untuk mendeteksi interleukin-5 (IL-5).
Dokumen ini membahas tentang elektroforesis protein. Metode ini memanfaatkan perbedaan muatan dan ukuran molekul protein untuk memisahkannya. Protein akan bergerak di dalam media penyangga sesuai dengan muatannya menuju kutub yang berlawanan. Dokumen ini menjelaskan prinsip, komponen, prosedur, dan pembacaan hasil elektroforesis protein.
1. ELISA dapat mendeteksi kehadiran antigen dan antibodi dalam suatu sampel dan digunakan untuk menentukan konsentrasi antibodi dalam serum atau mendeteksi kehadiran antigen.
2. Metode ini juga digunakan dalam industri makanan dan toksikologi.
3. Kelebihannya antara lain teknik yang sederhana, ekonomis, dan sensitif.
Dokumen tersebut membahas metode eksperimen farmakologi dan toksikologi untuk pengembangan obat, termasuk tujuan dan konsep utama dari eksperimen tersebut, batasan-batasan yang ada, objek uji pra-klinik, dan contoh aplikasi metode eksperimen farmakologi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prinsip dasar dan prosedur elektroforesis protein. Terdapat penjelasan mengenai komponen sistem elektroforesis, prinsip migrasi partikel bermuatan, faktor yang mempengaruhi kecepatan migrasi dan resolusi, serta prosedur elektroforesis mulai dari persiapan sampai pembacaan hasil.
Teks ini membahas tentang pengujian antibodi antinuklir (ANA) pada penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE). Metode pengujian ANA meliputi pemeriksaan imunofluoresensi pada sel Hep-2, tes ELISA, dan tes strip Euroline. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau SLE karena keberadaan ANA dapat menunjukkan aktivitas penyakit.
ELISA adalah teknik biokimia yang digunakan untuk mendeteksi kehadiran antigen dan antibodi dalam suatu sampel dengan memanfaatkan ikatan spesifik antara antigen dan antibodi. Metode ini memiliki berbagai penerapan, seperti untuk menentukan konsentrasi antibodi dalam serum dan mendeteksi kehadiran allergen dalam makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi klinik yang mencakup pemeriksaan hematologi, imunologi, mikrobiologi, dan jenis-jenis spesimen untuk diagnosis penyakit infeksi. Pemeriksaan hematologi meliputi hitung darah lengkap, sedangkan imunologi membahas respon imun dan tes laboratorium. Diagnosis infeksi bakteri dilakukan dengan mikroskopis langsung, kultur, dan tes serologi terhadap berbagai jenis sp
Dokumen tersebut merangkum prosedur analisis laboratorium untuk sampel semen dari pasien infertilitas. Analisis semen meliputi pemeriksaan makroskopis, mikroskopis, dan tes khusus seperti vitalitas, MAR, dan fragmentasi DNA. Hasil pemeriksaan dilaporkan secara terstruktur mencakup parameter seperti likuifaksi, viskositas, konsentrasi, dan morfologi sperma. Lab andrologi harus memenuhi standar fasilitas dan
Dokumen ini membahas tentang wabah virus SARS di dunia pada tahun 2002-2003, dimulai dari Tiongkok. Virus SARS diperkirakan berasal dari Provinsi Guangdong, Tiongkok pada November 2002. Gejala awal SARS mirip flu dan dapat menyebabkan sesak napas. Data WHO menunjukkan Tiongkok memiliki jumlah kasus terbanyak dengan 5327 kasus dan 348 kematian, diikuti Hong Kong dengan 1755 kasus dan 299 kematian. Kesimpulannya, Tiong
Kebutuhan aktivitas (mobilitias) merupakan kebutuhan dasar pasien untuk dapat bergerak dan beraktivitas. Makalah ini membahas tentang pentingnya mobilitias bagi pasien dan peran perawat dalam memfasilitasi mobilitias pasien.
Dokumen ini merupakan makalah tentang kebutuhan oksigenasi yang disusun oleh 10 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keprawatan I pada tahun 2014/2015. Makalah ini membahas tentang pentingnya oksigenasi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup.
The document discusses training principles, methods of training, and exercise physiology for physical activity. It covers topics like specificity, health and skill-related fitness components, energy systems, and adaptation. The goal is to provide knowledge for applying training methods to improve performance in physical activities through systematic programs that consider an individual's current fitness level and the demands of their sport or activity.
Cardiorespiratory training results in several adaptations that increase endurance. It increases VO2 max, cardiac output, stroke volume and capillarization of muscles. It decreases heart rate, blood pressure and lactate threshold. Respiratory adaptations include increased tidal volume and decreased respiratory rate at rest and submaximal exercise. Metabolic adaptations are increased fatty acid utilization and oxidative enzymes. The document discusses factors like heredity, age, gender and training specificity that influence adaptations.
During exercise, the respiratory system works to regulate gas exchange and maintain acid-base balance in the blood and tissues. Pulmonary ventilation increases to meet the higher oxygen demands of active muscles. Inspiration is an active process using respiratory muscles, while expiration is generally passive. Oxygen diffuses into the blood in the lungs, while carbon dioxide diffuses out, carried mainly by hemoglobin and bicarbonate in the blood. Regulation of breathing is controlled by brainstem centers but can be overridden voluntarily. Ventilation increases with exercise intensity to maintain appropriate blood gas levels and pH. Limitations can occur from respiratory muscle work or airway issues that affect gas exchange.
During exercise, the cardiovascular system responds in several ways to increase delivery of oxygen and nutrients to working muscles. The heart rate and stroke volume increase, elevating cardiac output. Blood is redistributed away from organs and toward active muscles. Blood pressure rises with intensity. Maximum heart rate depends on age. Prolonged exercise can cause cardiovascular drift and decreased plasma volume, impairing performance.
Metabolic adaptations to aerobic training include increasing muscle size, capillary density, mitochondria size and number, and enzyme activity which allows muscles to store more glycogen and triglycerides. Training the aerobic system should occur 3-5 days per week burning 700-900 calories through continuous or interval training at 50-85% of VO2 max for optimal adaptation. Anaerobic training adaptations increase ATP-PCr use, strength, enzyme activity, movement efficiency, and aerobic capacity which decreases lactic acid buildup and fatigue.
This document discusses energy systems and metabolism. It covers:
- Different forms of energy and how energy is stored and transferred in the body.
- The three main energy systems - ATP-PCr, glycolysis, and oxidative phosphorylation - and how they produce ATP.
- How carbohydrates, fats, and proteins are broken down to release energy.
- Factors that influence energy expenditure and causes of fatigue.
This document discusses muscular control of movement and summarizes the structure and function of skeletal muscles. It describes the types of muscles in the body, including skeletal muscles which allow for voluntary movement. Skeletal muscles are composed of fascicles, fibers, and myofibrils. Contraction occurs via the sliding filament theory when calcium binds to troponin, allowing myosin heads to bind actin and generate force through a power stroke. Recruitment of motor units and fiber types determines the force and endurance of muscle contractions. Factors like nutrition, training, genetics influence muscle development.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tentang pemeriksaan aktivitas listrik jantung menggunakan alat EKG dan interpretasi gambaran EKG. Mahasiswa akan belajar cara melakukan pemeriksaan EKG, mengidentifikasi komponen-komponen gambaran EKG, serta membuat kesimpulan mengenai kondisi jantung berdasarkan hasil EKG.
This document discusses physiological adaptations to exercise. It explains that acute adaptations during exercise involve the nervous and endocrine systems regulating muscle, heart, and breathing function. Long-term adaptations provide health benefits like increased endurance. It describes the energy systems of ATP-PCr, glycolysis, and aerobic respiration. Regular exercise leads to adaptations like increased oxygen consumption, ventilation, blood flow, and muscle fiber changes. Factors like intensity, duration, and frequency of training programs influence these adaptations.
The document discusses three energy systems - the ATP-CP system, anaerobic glycolysis, and aerobic respiration. It provides details on how each system works to produce energy for muscle contraction, including the breakdown of glucose and other fuels as well as the waste products produced. It also discusses how different energy systems are used for various types of exercise depending on intensity and duration, with sprint-based activities relying more on ATP-CP and anaerobic glycolysis while endurance activities utilize more aerobic respiration. Charts are included showing which energy systems various sports predominantly use.
The document summarizes key aspects of the nervous system, including:
1. It contrasts the somatic and autonomic nervous systems, noting their anatomical differences like neuron location and target tissues, as well as functional differences in control and response.
2. It describes the anatomy of the autonomic nervous system, including that the sympathetic division neurons are in the spinal cord and project to ganglia, while the parasympathetic division neurons are in the brainstem and sacral spinal cord.
3. It covers the physiology of the autonomic nervous system, such as the neurotransmitters, receptors, and effects of the sympathetic and parasympathetic divisions on various tissues. Regulation through autonomic reflexes involving
The document summarizes the anatomy and physiology of the nervous system, with a focus on comparing the somatic and autonomic nervous systems. It discusses:
1. The organization of the nervous system into the central nervous system (CNS) and peripheral nervous system (PNS). The PNS is further divided into the somatic and autonomic nervous systems.
2. Key differences between the somatic and autonomic nervous systems, including their target tissues, level of conscious control, number of neurons, and neurotransmitters.
3. The anatomy of the autonomic nervous system, including its division into the sympathetic and parasympathetic systems with their different locations of neuron cell bodies and pathways.
4
The document discusses the anatomy and physiology of the brain and cranial nerves. It describes the main divisions and structures of the brain including the cerebrum, cerebellum, brainstem, hypothalamus, thalamus, and diencephalon. It discusses the functions of these areas such as motor control, sensory processing, homeostasis, and cognition. It also outlines the cranial nerves and sensory and motor pathways in the central nervous system.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
11. Bahan yang dapat dianalisis
(sebagai Antigen) dengan metode
imunokimia
MikrobaMikroba patogenpatogen dandan
atauatau toksintoksin mikrobamikroba
ToksinToksin tanamantanaman,, hewanhewan
ProteinProtein spesifikspesifik atauatau
senyawasenyawa lain yanglain yang
berstrukturberstruktur spesifikspesifik
SenyawaSenyawa obatobat
((narkotiknarkotik,, psikotropikpsikotropik))
SenyawaSenyawa pestisidapestisida
21. Bahan yang diperlukan dalam reaksi Ag-
Ab dalam analisis imunokimia
AntigenAntigen
AntibodiAntibodi
MediaMedia penyanggapenyangga reaksireaksi
LarutanLarutan DaparDapar pelarutpelarut
LarutanLarutan DaparDapar pencucipencuci
SenyawaSenyawa “Label”“Label”
SubstratSubstrat
SenyawaSenyawa penghentipenghenti reaksireaksi
InstrumenInstrumen pendeteksipendeteksi hasilhasil reaksireaksi
22. Suatu larutan atau suspensi antigen (dapat pula dilakukan
sebaliknya yaitu dengan memasukkan antibodi terlebih
dahulu) dimasukkan kedalam sumur pelat solid, lalu
diinkubasi pada suhu tertentu selama waktu tertentu pula
(sesuai dengan jenis antigen dan antibodi yang
digunakan), lalu ditambahkan larutan pem”blok” untuk
menghindari ikatan non-spesifik
23. Larutan antibodi B (anti-antigen A) dimasukkan kedalam sumur
pelat tersebut setelah proses pencucian. Kompleks A-B akan
terbentuk dengan kuat. Suatu konjugat antibodi C (anti-antibodi B)
dengan suatu Label (misalnya suatu Enzim) ditambahkan sehingga
akan membentuk kompleks A-B-C-Enz.
24. Penambahan substrat tertentu akan menyebabkan
terbentuknya warna dan reaksi warna dihentikan dengan
penambahan senyawa lain agar warna yang terbentuk
stabil pada saat pengukuran.
25. Warna yang terbentuk diukur intensitasnya dengan menggunakan
alat spektrofotometer. Konsentrasi yang terukur akan sebanding
dengan antigen yang terikat pada reaksi yang terjadi