SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Pernahkah Anda mendengar istilah 
anak usia sekolah ? Jika pernah coba 
tuliskan apa yang anda ketahui tentang 
balita pada kotak berikut ini 
Bagaimana apakah sudah selesai anda 
menuliskannya, sekarang cocokkan 
jawaban anda dengan uraian berikut 
ini. 
A. Anak Usia Sekolah 
Masa sekolah terbentang antara 
umur 6 – 12 tahun. Masa sekolah 
sering dianggap sebagai masa 
latent atau masa tenang. Pada masa 
ini, hal-hal yang telah terjadi dan 
dipupuk pada masa sebelumnya, 
maka akan berlangsung terus 
untuk masa-masa selanjutnya. 
Tahap ini disebut juga sebagai 
masa kelompok (gangage), di mana 
anak mulai mengalihkan perhatian 
dan hubungan intim dalam 
keluarga kepada kerjasama antar 
teman dan sikap-sikap terhadap 
kerja atau belajar. Bila pada masa 
ini anak sering gagal dan merasa 
cemas, akan tumbuh rasa rendah 
diri, sebaliknya bila ia tahu 
bagaimana dan apa yang perlu 
dikerjakan dalam menghadapi 
tuntutan masyarakatnya dan 
ia berhasil mengatasi masalah 
dalam hubungan teman dan 
prestasi sekolahnya, maka akan 
timbul motivasi yang tinggi untuk 
berkreasi. 
1. Tumbuh Kembang Usia Sekolah 
(6-12 tahun) Pertumbuhan Usia 
Sekolah. Awal masa sekolah 
merupakan masa pertumbuhan 
fisik yang relative mantap 
yang kemudian akan berakhir 
dengan suatu percepatan 
tumbuh sekitar umur 10 tahun 
pada anak perempuan dan 
12 tahun pada anak laki-laki. 
Penambahan berat badan pada 
usia ini kurang lebih 2,5 kg dan 
tinggi badan 5 cm/tahun. 
2. Pertumbuhan lingkar kepala 
berjalan lambat, yaitu dari 
50 cm menjadi 52-53 cm 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dalam jangka waktu umur 
5-12 tahun. Pada akhir masa 
pertumbuhan ini lingkar kepala 
telah mencapai ukuran orang 
dewasa. 
3. Tulang punggung bertambah 
lurus, tetapi tubuh anak menjadi 
supel. Selama masa sekolah 
perkembangan tulang muka 
terus berlanjut hal ini akan jelas 
terlihat pada perluasan rongga 
sinus. Sinus frontalis akan 
Nampak pada umur 7 tahun. 
4. Gigi tetap pertama yaitu 
geraham pertama tumbuh 
pada umur 7 tahun. Bersamaan 
pada tumbuhnya keempat 
geraham pertama, gigi susu 
mulai tangal sesuai dengan 
waktu erupsinya. Pergantian 
gigi susu ini berlangsung 
dengan kecepatan kira-kira 4 
gigi pertahun selama waktu 5 
tahun berikutnya. Kemudian 
geraham tetap kedua biasanya 
timbul pada umur 14 tahun, 
sedangkan geraham tetap 
ketiga baru pada umur 
menjelang 20 tahun. 
5. Pada masa ini pertumbuhan 
jaringan limfatik sangat pesat 
dan mencapai puncaknya. 
6. Eliminasi Pada usia 6 tahun, 85% 
anak memiliki kendali penuh 
terhadap kandung kemih dan 
defekasi Pola eliminasi hampir 
sama dengan pola orang 
dewasa. Pengeluaran defekasi 
rata-rata 1-2 kali per hari. 
Pembuangan urine terjadi 6 
sampai 8 kali per hari. Rata-rata 
volume urine pada anak-anak 
adalah 500-1000 ml/hari. 
7. Masalah-masalah yang sering 
terjadi, enuresis nokturnal 
(mengompol) terjadi pada 
15% anak usia 6 tahun, 3% 
anak usia 12 tahun dan 1% 
anak usia 18 tahun. Enkropesia 
(kebocoran feses persisten) 
terjadi padalebih dari 1,5% 
anak yang berada di kelas 
dua. Anak laki-laki lebih sering 
memiliki masalah mengompol 
dan konstipasi dibandingkan 
anak perempuan. 
8. Perkembangan Usia Sekolah 
Perkembangan motorik. 
Motorik kasar Bersepeda, 
Sepatu roda dan papan 
seluncur Berlari dan melompat, 
BerenangMotorik halus, 
Menulis tanpa merangkai 
huruf, Menguasai keterampilan 
lebih besar misal bermain video 
games, Kemampuan bermain 
komputer 
9. Perkembangan Psikososial 
Tinjauan (Erikson) Erikson 
menyatakan krisis psikososial 
anak pada usia 6-12 tahun 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sebagai “industri vs inferioritas”. 
Hubungan dengan orang 
terdekat anak meluas hingga 
mencakup teman sekolah dan 
guru. Anak usia sekolah secara 
normal telah menguasai tiga 
tugas perkembangan pertama 
(kepercayaan, otonomi dan 
inisiatif) dan saat ini berfokus 
pada penguasaan kepandaian 
(industry) 
10. Perasaan industri berkembang 
dari suatu keinginan untuk 
pencapaian. Perasaan 
inferioritas dapat tumbuh dari 
harapan yang tidak realistis 
atau perasaan gagal dalam 
memenuhi standar yang 
ditetapkan orang lain untuk 
anak. Ketika anak merasa tidak 
adekuat, rasa percaya dirinya 
akan menurun 
11. Perkembangan Psikoseksual 
Tinjauan (Freud). Periode 
latensi, yang terjadi dari usia 
5-12 tahun, menunjukan tahap 
yang relatif tidak meperhatikan 
masalah seksual sebelum masa 
pubertas dan remaja. Selama 
periode ini, perkembangan 
harga diri berkaitan erat dengan 
perkembangan keterampilan 
untuk menghasilkan konsep 
nilai dan menghargai 
seseorang. 
12. Perkembangan KognitifSifat-sifat 
khas pada masa kelas 
rendah Sekolah Dasar : Adanya 
korelasi positif yang tinggi 
antara keadaan kesehatan 
pertumbuhan jasmani dengan 
prestasi sekolah. Adanya sikap 
mematuhi peraturan-peraturan 
permainan tradisional. Adanya 
kecenderungan memuji diri 
sendiri. Suka membanding-bandingkan 
dirinya dengan 
yang lain. Tidak menganggap 
penting dalam menyelesaikan 
suatu soal. Menghendaki nilai 
rapor yang baik 
13. Sifat-sifat khas pada masa kelas 
tinggi Sekolah Dasar : Adanya 
minat terhadap kehidupan 
praktis yang konkrit. Amat 
realistik, ingin tahu, dan ingin 
belajar. Ada kecenderungan 
berminat pada salah satu 
pelajaran. Membutuhkan 
guru atau orang lain dalam 
menyelesaikan tugas-tugasnya. 
Memandang nilai 
raport sebagai ukuran prestasi 
sekolah, gemar membentuk 
kelompok sebaya 
14. Perkembangan moral Menurut 
Kohlberg, anak-anak sampai 
pada tingkat konvensional 
tahap konformitas peran, 
biasanya antara usia 10-13 
tahun. Mereka mengalami 
peningkatan keinginan untuk 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menyenangkan orang lain. 
15. Peningkatan Kesejahteraan 
Umum. Menganjurkan 
keluarga untuk mengikuti 
rekomendasi untuk kunjungan 
perawatan anak sehat, skrining, 
imunisasi, dan keamanan. 
Nutrisi Menganjurkan pola 
makan yang sehat dan 
membantu membentuk pilihan 
makanan anak yang positif 
Mengingatkan anak dan 
pemberi asuh mereka untuk 
membatasi makanan siap saji 
yang tidak bergizi (junk food). 
Memberikan penyuluhan 
tentang dasar-dasar piramida 
makanan yang bergizi da tidak 
bergizi. 
16. Tidur. Menganjurkan 
keluarga untuk memberikan 
kesepakatan waktu tidur dan 
memberikan keleluasaan pada 
malam hari saat liburan sekolah 
Kesehatan meningkatkan 
perawatan diri dan kebersihan, 
termasuk flossing. Memantau 
anak terhadap masalah 
prilaku, bimbingan antisipasi. 
Mengajarkan anak tentang 
pubertas dan semua perubahan 
emosi serta fisik; obat-obatan, 
alkohol, tembakau; dan 
pendidikan seks. 
17. Penyakit dan hospitalisasi 
Tinjauan. Stersor meliputi 
imobilisasi, takut terhadap 
mutilasi dan kematian, 
dan perhatian terhadap 
kesopanan. Anak usia sekolah 
mengalami kesulitan dengan 
ketergantungan yang.Reaksi 
terhadap penyakit. Anak usia 
sekolah menganggap kekuatan 
dari luar sebagai penyebab 
penyakit. Mereka menyadari 
tingkat keparahan penyakit. 
18. Reaksi terhadap hospitalisasi. 
Mekanisme pertahanan 
utama anak usia sekolah 
adalah reaksi formasi. Anak 
usia sekolah dapat bereaksi 
terhadap perpisahan dengan 
menunjukan kesendirian, 
kebosanan, isolasi, dan depresi. 
19. Faktor-faktor yang 
Mempengaruhi Perkembangan 
Anak, a. Faktor Hereditas, b. 
Faktor Lingkungan 
20. Imunisasi yang di dapatkan 
pada usia sekolaha. Imunisasi 
Poliob. Imunisasi DPT 
21. Penyakit Masa Sekolah, 
Cacingan, Flu, Malnutrisi, 
Gondok, Cacar air, Cidera 
karena kecelakaan, Infeksi 
tangan dan mulut, Infeksi mata 
(konjungtivitis virus), Demam 
berdarah, Campak, Rubela 
(campak Jerman) http:// 
www.slideshare.net/rizmanaji/ 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
tumbuh-kembang-anak-usia-sekolah 
Gigi tetap pertama yaitu 
geraham pertama tumbuh 
pada umur 7 tahun. Bersamaan 
pada tumbuhnya keempat 
geraham pertama, gigi susu 
mulai tangal sesuai dengan 
waktu erupsinya. Pergantian 
gigi susu ini berlangsung 
dengan kecepatan kira-kira 4 
gigi pertahun selama waktu 5 
tahun berikutnya. Kemudian 
geraham tetap kedua biasanya 
timbul pada umur 14 tahun, 
sedangkan geraham tetap 
ketiga baru pada umur 
menjelang 20 tahun. 
22. Pada masa ini pertumbuhan 
jaringan limfatik sangat pesat 
dan mencapai puncaknya. 
23. Eliminasi. Pada usia 6 tahun, 85% 
anak memiliki kendali penuh 
terhadap kandung kemih 
dan defekasi. Pola eliminasi 
hampir sama dengan pola 
orang dewasa. Pengeluaran 
defekasi rata-rata 1-2 kali per 
hari. Pembuangan urine terjadi 
6 sampai 8 kali per hari. Rata-rata 
volume urine pada anak-anak 
adalah 500-1000 ml/hari. 
24. Masalah-masalah yang sering 
terjadi. Enuresis nokturnal 
(mengompol) terjadi pada 15% 
anak usia 6 tahun, 3% anak 
usia 12 tahun dan 1% anak 
usia 18 tahun. Enkropesia 
(kebocoran feses persisten) 
terjadi padalebih dari 1,5% 
anak yang berada di kelas 
dua. Anak laki-laki lebih sering 
memiliki masalah mengompol 
dan konstipasi dibandingkan 
anak perempuan. 
25. Perkembangan Usia Sekolah 
Perkembangan motorikMotorik 
kasar. Bersepeda, sepatu roda 
dan papan seluncur, berlari dan 
melompat, berenang. Motorik 
halus, menulis tanpa merangkai 
huruf, menguasai keterampilan 
lebih besar misal bermain video 
games, kemampuan bermain 
komputer 
26. Perkembangan Psikososial 
Tinjauan (Erikson). Erikson 
menyatakan krisis psikososial 
anak pada usia 6-12 tahun 
sebagai “industri vs inferioritas”. 
Hubungan dengan orang 
terdekat anak meluas hingga 
mencakup teman sekolah dan 
guru. Anak usia sekolah secara 
normal telah menguasai tiga 
tugas perkembangan pertama 
(kepercayaan, otonomi dan 
inisiatif) dan saat ini berfokus 
pada penguasaan kepandaian 
(industry) 
27. Perasaan industri berkembang 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dari suatu keinginan untuk 
pencapaian. Perasaan 
inferioritas dapat tumbuh dari 
harapan yang tidak realistis 
atau perasaan gagal dalam 
memenuhi standar yang 
ditetapkan orang lain untuk 
anak. Ketika anak merasa tidak 
adekuat, rasa percaya dirinya 
akan menurun 
28. Perkembangan Psikoseksual 
Tinjauan (Freud). Periode 
latensi, yang terjadi dari usia 
5-12 tahun, menunjukan tahap 
yang relatif tidak meperhatikan 
masalah seksual sebelum masa 
pubertas dan remaja. Selama 
periode ini, perkembangan 
harga diri berkaitan erat dengan 
perkembangan keterampilan 
untuk menghasilkan konsep 
nilai dan menghargai 
seseorang. 
29. Perkembangan Kognitif Sifat-sifat 
khas pada masa kelas 
rendah Sekolah Dasar : Adanya 
korelasi positif yang tinggi 
antara keadaan kesehatan 
pertumbuhan jasmani dengan 
prestasi sekolah. Adanya sikap 
mematuhi peraturan-peraturan 
permainan tradisional. Adanya 
kecenderungan memuji diri 
sendiri. Suka membanding-bandingkan 
dirinya dengan 
yang lain. Tidak menganggap 
penting dalam menyelesaikan 
suatu soal. Menghendaki nilai 
rapor yang baik 
30. Sifat-sifat khas pada masa kelas 
tinggi Sekolah Dasar : Adanya 
minat terhadap kehidupan 
praktis yang konkrit. Amat 
realistik, ingin tahu, dan ingin 
belajar. Ada kecenderungan 
berminat pada salah satu 
pelajaran. Membutuhkan 
guru atau orang lain dalam 
menyelesaikan tugas-tugasnya. 
Memandang nilai 
raport sebagai ukuran prestasi 
sekolah, gemar membentuk 
kelompok sebaya 
31. Perkembangan moral. Menurut 
Kohlberg, anak-anak sampai 
pada tingkat konvensional 
tahap konformitas peran, 
biasanya antara usia 10-13 
tahun. Mereka mengalami 
peningkatan keinginan untuk 
menyenangkan orang lain. 
32. Peningkatan Kesejahteraan 
Umum. Menganjurkan 
keluarga untuk mengikuti 
rekomendasi untuk kunjungan 
perawatan anak sehat, skrining, 
imunisasi, dan keamanan. 
Nutrisi. Menganjurkan pola 
makan yang sehat dan 
membantu membentuk pilihan 
makanan anak yang positif. 
Mengingatkan anak dan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
pemberi asuh mereka untuk 
membatasi makanan siap saji 
yang tidak bergizi (junk food). 
Memberikan penyuluhan 
tentang dasar-dasar piramida 
makanan yang bergizi da tidak 
bergizi. 
33. Tidur. Menganjurkan keluarga 
untuk memberikan kesepakatan 
waktu tidur dan memberikan 
keleluasaan pada malam 
hari saat liburan sekolah. 
Kesehatan meningkatkan 
perawatan diri dan kebersihan, 
termasuk flossing. Memantau 
anak terhadap masalah 
prilakuBimbingan antisipasi 
Mengajarkan anak tentang 
pubertas dan semua perubahan 
emosi serta fisik; obat-obatan, 
alkohol, tembakau; dan 
pendidikan seks. 
34. Penyakit dan hospitalisasi 
Tinjauan Stersor meliputi 
imobilisasi, takut terhadap 
mutilasi dan kematian, 
dan perhatian terhadap 
kesopanan Anak usia sekolah 
mengalami kesulitan dengan 
ketergantungan yang.Reaksi 
terhadap penyakit Anak usia 
sekolah menganggap kekuatan 
dari luar sebagai penyebab 
penyakit Mereka menyadari 
tingkat keparahan penyakit. 
35. Reaksi terhadap hospitalisasi 
Mekanisme pertahanan utama 
anak usia sekolah adalah reaksi 
formasi. Anak usia sekolah 
dapat bereaksi terhadap 
perpisahan dengan menunjukan 
kesendirian, kebosanan, isolasi, 
dan depresi. 
36. Faktor-faktor yang 
Mempengaruhi Perkembangan 
Anak, a. Faktor Hereditas, b. 
Faktor Lingkungan 
37. Imunisasi yang di dapatkan pada 
usia sekolaha. Imunisasi Poliob. 
Imunisasi DPT 
38. Penyakit Masa Sekolah: Cacingan, 
Flu Malnutrisi, Gondok, Cacar 
air, Cidera karena kecelakaan, 
Infeksi tangan dan mulut, Infeksi 
mata (konjungtivitis 
Remaja 
Masa Adolescence/puberty (masa 
remaja). Masa ini berlangsung antara 
usia 11 atau 13 tahun sampai 21 tahun. 
Masa remaja terbagi menjadi dua 
tahap yaitu : 
a. Masa Early Adolescence (remaja 
awal), yaitu antara usia 11 sampai 
15 tahun 
b. Masa Late Adolescence (remaja 
akhir), yaitu usia 16-17 tahun 
sampai memasuki masa kuliah di 
perguruan tinggi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Tahap Pertumbuhan Dan 
Perkembangan Remaja 
Remaja merupakan masa peralihan dari 
masa anak-anak menuju masa dewasa. 
Pada saat seorang anak memasuki 
masa remaja terjadilah peningkatan 
hormon seksual. Adanya peningkatan 
hormon seksual ini mengakibatkan 
perubahan yang besar pada tubuh 
bahkan pada emosi remaja. 
Pada anak perempuan, masa remaja 
dimulai 1-2 tahun lebih cepat dari anak 
laki-laki yaitu sekitar usia 11-12 tahun, 
sedangkan pada anak laki-laki terjadi 
sekitar 13-14 tahun. Namun, beberapa 
tahun terakhir ini, oleh karena adanya 
pengaruh gizi yang baik serta informasi 
pornografi yang dilihat anak, maka 
usia remaja menjadi semakin muda. 
Anak perempuan banyak yang sudah 
mulai baligh pada usia 9 tahun. 
Perubahan Fisik Remaja 
1. Pertumbuhan Tinggi dan Berat 
Badan 
Seseorang yang memasuki masa 
remaja mengalami pertumbuhan 
tinggi dan berat badan yang sangat 
pesat. Pada perempuan keadaan ini 
terjadi pada saat awal memasuki 
remaja (pubertas) dan pada laki-laki 
terjadi setelah organ seksual 
mereka menjadi sempurna. 
Pada tahap awal, pertumbuhan 
tinggi badan terjadi lebih cepat 
dibandingkan pertumbuhan 
berat badan sehingga remaja 
pada awalnya tampak tinggi dan 
kurus. Pada tahap selanjutnya 
terjadi pertumbuhan berat badan 
yang lebih cepat. Hal itu karena 
pembesaran tulang dan otot 
terutama pada paha, lengan, 
pinggul dan perut. 
Pertumbuhan tangan dan kaki lebih 
cepat dari pada lengan dan tungkai. 
Sedangkan pertumbuhan lengan 
dan tungkai lebih cepat daripada 
pertumbuhan badan dan kepala. 
Dengan demikian tubuh remaja 
tampak tidak proporsional. 
2. Perubahan Suara 
Pada masa remaja juga terjadi 
perubahan suara yaitu menjadi 
lebih besar; tetapi terutama pada 
laki-laki. Hal ini disebabkan karena 
adanya pertumbuhan pada pita 
suara. 
3. Tumbuh Jakun 
Pada remaja laki-laki terjadi 
pertumbuhan jakun di leher. 
4. Peningkatan Produksi Kelenjar 
Minyak dan Keringat 
Penigkatan hormon estrogen 
dan progesteron pada wanita 
dan testosteron pada laki-laki 
menyebabkan bertambahnya 
produksi kelenjar minyak dan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
keringat. Rambut dan kulit muka 
menjadi berminyak sehingga 
apabila tidak dibersihkan akan 
mengakibatkan tumbuhnya 
jerawat. Kulit mudah berkeringat 
dan mengeluarkan bau yang khas 
terutama pada ketiak, pangkal 
paha dan leher. Maka pada masa 
ini kebersihan pribadi harus lebih 
diperhatikan. 
5. Pertumbuhan dan Perkembangan 
Organ Pernapasan dan Peredaran 
Darah 
Sejalan dengan pertumbuhan dan 
perkembangan tubuh, jantung 
dan paru- paru juga membesar 
sehingga pernapasan menjadi lebih 
dalam serta lambat dan jantung 
bertambah besar. Faktor ini akan 
meningkatkan daya tahan dalam 
melakukan latihan fisik 
6. Pertumbuhan dan Perkembangan 
Organ Reproduksi 
a. Pada remaja laki- laki 
Pada awal memasuki masa 
remaja (pubertas) terjadi 
peningkatan produksi hormon 
testosteron yang menyebabkan 
terjadinya pertumbuhan dan 
perkembangan organ seksual 
yaitu penis membesar dan 
memanjang, buah zakar dan testis 
bertambah besar. Selanjutmya 
mulai tumbuh rambut di sekitar 
kemaluan, ketiak, dan pada tahap 
akhir diikuti oleh pertumbuhan 
rambut di tangan, kaki, dada 
dan wajah (kumis dan janggut). 
kemudian diikuti oleh terjadinya 
ejakulasi yaitu keluarnya semen/ 
airmani yang pertama dan 
biasanya terjadi pada saat mimpi 
yang lazim dikenal dengan istilah 
“mimpi basah” (wet dream). 
b. Pada remaja perempuan 
Pada awal memasuki remaja 
(pubertas) terjadi penigkatan 
produksi hormon estrogen dan 
progesteron yang menyebabkan 
terjadinya perubahan pada 
organ seksual yaitu : 
- Rahim (uterus) mulai 
membesar, buah dada mulai 
membesar, puting susu 
menonjol dan terasa sakit 
bila tersentuh. Tumbuhnya 
rambut di sekitar kemaluan, 
ketiak, tangan dan kaki. 
- Timbulnya ovulasi (keluarnya 
sel telur) yang pertama 
dan terjadinya haid yang 
pertama (menarche). 
Pertumbuhan dan 
perkembangan organ seksual 
ini terjadi dalam beberapa tahun 
(2-4 tahun). Terjadinya haid pada 
perempuan dan mimpi basah 
pada laki-laki, menunjukkan 
bahwa organ reproduksi telah 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
mencapai kematangan dan 
mulai berfungsi. Dengan telah 
berfungsinya organ reproduksi, 
maka kehamilan di usia remaja 
remaja dapat terjadi akibat 
adanya hubungan seksual. 
Perubahan Mental Emosional 
Remaja 
1. Perhatian terhadap lawan jenis 
dan ingin dipuja 
Peningkatan hormon seksual 
menyebabkan meningkatnya 
dorongan seksual pada remaja. 
Hal ini menyebabkan remaja 
mulai tertarik dan memberikan 
perhatian yang lebih terhadap 
lawan jenis. Tidak hanya 
memberikan perhatian, mereka 
juga ingin diperhatikan lawan 
jenisnya. Maka itu, mereka mulai 
senang bersolek dan berdandan 
yang dapat menarik perhatian 
lawan jenis. 
Seiring dengan adanya rasa 
ketertarikan pada lawan jenis, 
membuat remaja ingin tampil 
yang dapat menarik perhatian 
lawan jenisnya. Di antara sesama 
jenis pun ia ingin tampak lebih 
dari orang lain. Remaja selalu 
merasa ingin dipuja terutama 
oleh lawan jenis. 
2. Rasa setia terhadap kelompok 
seusia 
Dorongan untuk berkumpul 
dengan teman sebaya adalah 
ciri manusia sebagai makhluk 
sosial. Terlebih lagi pada masa 
remaja, saat ini dorongan untuk 
bersosialisasi (bermasyarakat) 
berada pada puncaknya. Bagi 
remaja, teman sebaya mendapat 
perhatian dan prioritas utama 
lebih dari perhatian dan prioritas 
bagi keluarga. Hal ini dapat terjadi 
karena teman-teman mereka 
lebih mudah memberikan 
pengertian, dukungan dan 
penampungan. Remaja lebih 
mudah membagi perasaan dan 
kesulitan-kesulitannya kepada 
teman sebayanya. 
Keterikatan dan kebersamaan 
di antara remaja akan 
menumbuhkan rasa setia 
kawan yang sangat kuat yang 
diwujudkan dengan ketaatan 
mereka terhadap aturan-aturan 
yang dibuat oleh kelompoknya. 
Pada akhirnya remaja akan 
membentuk sub kultur sendiri 
yang berbeda dari kelompok 
lainnya, misalnya mereka 
mempunyai bahasa, gaya, cara 
berpakaian dan aturan untuk 
kelompok (geng)nya saja. 
3. Mudah terpengaruh 
Remaja dapat disebut 
sebagai makhluk serba bukan. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Artinya bukan anak-anak juga 
bukan orang dewasa. Kondisi 
serba bukan ini menyebabkan 
mereka mengalami krisis 
identitas, “siapakah dirinya 
yang sesungguhnya?” sehingga 
mengalami labilitas kepribadian. 
Oleh karena kepribadian pada 
usia remaja masih dalam 
keadaan labil ditambah lagi 
dengan rasa setia kawan yang 
besar serta adanya pengaruh 
teman sebaya yang kuat, maka 
membuat remaja semakin 
mudah dipengaruhi terutama 
untuk melakukan hal-hal yang 
negatif. 
4. Bersifat egois 
Adanya perasaan bahwa 
dirinya telah dewasa meskipun 
di satu sisi remaja masih belum 
matang, membuat remaja tidak 
mau lagi diatur oleh orang 
lain terutama oleh orangtua. 
Umumnya remaja merasa telah 
mampu berdiri sendiri sehingga 
sering ingin berbuat segala 
sesuatunya sesuai kehendak 
sendiri. 
5. Ingin memperoleh 
persamaan hak 
Merasa keadaan fisik sudah 
sama seperti orang dewasa 
mendorong mereka ingin 
diakui seperti orang dewasa. 
Namun di sisi lain mereka 
masih belum cukup siap 
menjadi orang dewasa. 
Oleh karena itu remaja perlu 
bimbingan dan pengarahan. 
6. Timbul rasa kecewa, kesal, 
malu dan tertekan 
Pertumbuhan fisik yang 
tidak proporsional pada 
remaja menjadi beban 
bagi mereka. Bentuk fisik 
yang tidak proporsional 
menyebabkan mereka kurang 
leluasa bergerak karena 
keseimbangan tubuh yang 
kurang mantap. Belum lagi 
karena pengaruh hormon dan 
wajah yang ditumbuhi jerawat. 
Remaja belum siap menerima 
perubahan tersebut, karena itu 
mereka mudah tersinggung, 
marah, malu terhadap orang 
lain dan merasa tertekan. 
Melihat keadaan remaja 
yang sedang dalam masa 
pertumbuihan dan memiliki 
kepribadian yang rentan 
karena belum adanya 
kestabilan, maka sebagai orang 
dewasa, baik orang tua, guru 
atau siapapun berkewajiban 
melindungi, membimbing dan 
memberikan hak-hak remaja 
sebagai anak dan sebagai 
individu. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Karakteristik Perilaku Remaja 
Beberapa perilaku remaja yang 
kadang-kadang sulit diterima 
masyarakat, tetapi sebenarnya masih 
dalam keadaan normal 
1. Labil 
Tidak ada ketenangan 
merupakan ciri khas perilaku 
remaja. Semula ia dapat sangat 
manis, selalu mengalah, tapi 
dapat tiba-tiba uring-uringan 
dan melawan. Tentu saja 
orangtua tidak menyenangi hal 
ini. Tidak ada periode dalam 
kehidupan anak yang membuat 
orangtua harus begitu waspada, 
marah atau dongkol, dimana 
sebenarnya hal tersebut tidak 
perlu terjadi, bila mereka 
memahaminya. 
2. Murung 
Apapun penyebabnya, apakah 
karena hormonal atau hal 
lain remaja sangat mudah 
murung. Remaja sangat sensitif, 
umumnya terjadi pada awal 
masa remaja, penyebabnya 
dapat benar-benar ada atau 
tanpa sebab yang jelas yang 
dapat mencetuskan hingga 
perasaannya tiba-tiba berubah. 
Tinggal bersama seorang 
remaja, seperti kita sedang naik 
“roller coster”, emosinya tidak 
dapat ditebak, sangat mudah 
naik atau menurun dengan 
tajam.seseorang anak yang ceria 
dan mempunyai keyakinan diri, 
dapat berubah jadi pemarah, 
sakit hati atau menjadi pesimis. 
Kadang remaja merasa purtus 
asa yang mendalam, tapi tidak 
lama kemudian hidupnya 
sangat berarti dan tidak punya 
banyak masalah. Setelah melalui 
sisi itu, remaja membutuhkan 
waktu untuk menyendiri, 
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan 
yang timbul dalam 
dirinya seperti: “Siapa aku?”, 
“Menjadi apa aku kelak?” atau 
“Apa yang harus saya yakini?”. 
3. Tidak bisa diam 
Mengapa remaja tidak tahan 
akan kesunyian? Mereka sangat 
sering keluar rumah, dan pada 
remaja awal hal ini sangat 
jelas terlihat yaitu mereka tak 
bisa diam, bergerak. Keadaan 
ini lebih nyata bila mereka 
bersama-sama (berkelompok). 
Selain tangan dan kakinya tidak 
bisa diam, juga disertai bicara, 
tertawa cekikikan dan berteriak-teriak 
dengan keras hingga 
suaranya parau. 
Perhatikanlah bagaimana sikap 
remaja bila akan berangkat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sekolah, dia tampak mondar-mandir 
dalam rumah, membuka 
dan menutup pintu kamar, bahkan 
membanting pintu. Energi yang 
berlebihan dan ketegangan 
ini menyebabkan remaja ingin 
keluar dan tidak betah dirumah. 
inilah sebabnya aktivitas fisik 
sangat penting diberikan 
pada remaja, seperti senam, 
olahraga, atau ketangkasan lain 
untuk mengatasi energi yang 
berlebihan dan ketegangan 
yang ada dalam dirinya. 
Masalah bagi orangtua adalah 
bila remaja berada dalam 
rumah bukan karena perilaku 
mereka yang tidak tenang 
yang membuat orangtua 
jengkel tapi keisengannya 
seperti menyentuh semua 
barang-barang dalam rumah, 
dan kejahilannya yang sangat 
mengganggu ketenangan. 
4. Protes 
Sebagai orangtua bila kita 
menghadapi remaja dengan 
perilaku senang protes tentu 
bukan suatu hal yang lucu. 
Bentuk protes ini beraneka 
ragam, bisa dalam bentuk 
protes, tidak menunjukkan rasa 
terimakasih terhadap apa yang 
telah kita lakukan untuknya 
dengan susah payah, atau 
malah mengejek/ menghina. 
Hal demikian tentu saja sangat 
menyakitkan hati, perilaku ini 
bila tidak ditangani dengan baik 
dan bijaksana, kelak pada waktu 
dewasa bila hal ini menetap 
dapat membahayakan dirinya. 
Kompromi yang dapat 
dilakukan adalah dengan 
memberitahukan bahwa apapun 
yang dilakukannya, keluarga 
tetap dibelakangnya. Untuk itu 
bila hendak melakukan sesuatu, 
berfikirlah secara jernih. Karena 
seorang yang matang harus 
memikirkan perilaku yang 
diperbuatnya sekarang, dan 
bagaimana akibatnya kelak. 
Jadi tak ada cara lain untuk 
kebaikan seseorang untuk 
memikirkan hal ini karena waktu 
yang telah berjalan tak dapat 
surut kebelakang. 
Mungkin orang tua ingin agar 
remajanya dapat menerima 
segala sesuatu yang terjadi apa 
adanya dan menanggapinya 
secara pasif, tanpa suatu protes 
atau pemberontakan. Ini 
mungkin baik bagi orangtua 
tapi merupakan hal yang tidak 
normal dalam perkembangan 
jiwa remaja. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
5. Tidak Rapih 
Kamar seorang remaja 
merupakan tempat untuk 
segala keperluannya dan segala 
sesuatu ada ditempat itu. 
Namaun tak dapat disangkal 
bahwa beberapa remaja sangat 
apik dan senang kerapihan. 
Yang menjengkelkan orangtua 
karena pakaian dan buku 
berserakan dimana-mana. 
Kamar tak pernah dibersihkan, 
jendela dibiarkan tertutup, 
handuk bekas mandi tidak 
digantung pada tempatnya, 
gelas bekas minum ditumpuk 
dalam kamar, bungkus coklat 
dan permen bertebaran. 
Bagaimana orangtua tidak 
marah? Untuk mengatasi 
masalah ini sebaiknya orangtua 
dan anak bersama-sama 
membersihkan dan merapikan 
kamar 
Masa remaja adalah masa 
transisi diri periode anak ke dewasa. 
Apabila kita perhatikan dan kita ikuti 
pertumbuhan anak sejak lahir sampai 
besar, akan didapatilah bahwa anak 
itu tumbuh secara berangsur-angsur 
bersamaan dengan bertambahnya 
umur. Demikian pula halnya dengan 
pertumbuhan identitas/konsep diri 
juga berkembang seiring dengan 
bertambahnya berbagai pengalaman 
dan pengetahuan yang didapatnya 
baik dari pendidikan keluarga sekolah 
maupun dari masyarakat dimana ia 
tinggal. Selain pertumbuhan yang 
cepat, juga tembul tanda-tanda 
sex sekunder, serta diakhiri dengan 
berhentinya pertumbuhan. Khusus 
pada perempuan, masa ini merupakan 
masa persiapan untuk menjadi calon 
ibu. 
Aktivitas mereka pun meningkat, 
sehingga kebutuhan gizinya juga 
bertambah. Nafsu makan mereka 
umumnya baik. Brezeberapa masalah 
kesehatan yang dapat berpengaruh 
terhadap kesehatan remaja, antara lain 
Masalah Gizi Remaja 
Anemia karena kurang zat besi 
adalah masalah yang paling umum 
dijumpai terutama pada perempuan. 
Zat besi diperlukan untuk membentuk 
sel-sel darah merah, dikonversi menjadi 
hemoglobin, beredar ke seluruh 
jaringan tubuh, berfungsi sebagai 
pembawa oksigen. 
Remaja perempuan 
membutuhkan lebih banyak zat besi 
daripada laki-laki. Agar zat besi yang 
diabsorbsi lebih banyak tersedia 
oleh tubuh, maka diperlukan bahan 
makanan yang berkualitas tinggi. 
Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, 
selain itu bahan maknan yang tinggi 
vitamin C membantu penyerapan zat 
besi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Masalah Sex dan Sexualitas 
Para remaja dapat memperoleh 
informasi mengenai seks dan seksualitas 
dari berbagai sumber, termasuk dari 
teman sebaya, lewat media massa baik 
cetak ataupun eletronik termasuk di 
dalamnya iklan, buku ataupun situs 
di internet yang khusus menyediakan 
informasi tentang seks dan seksualitas. 
Sebagian informasi tersebut dapat 
dipercaya, sebagian lainnya mungkin 
tidak. Jadi pemberian pendidikan 
seks pada remaja sebenarnya adalah 
mencari tahu terlebih dahulu apa 
yang telah mereka ketahui mengenai 
seks dan seksualitas, menambahkan 
hal yang kurang serta membenarkan 
informasi yang ternyata tidak sesuai. 
Informasi yang salah tersebut 
seperti misalnya informasi bahwa 
berhubungan seksual merupakan salah 
satu pembuktian kasih sayang dan 
apabila berhubungan seksual cuma 
sekali saja tidak akan menyebabkan 
kehamilan atau bahwa penyakit AIDS 
sudah ada obat penyembuhnya. Tanpa 
adanya informasi yang tepat, maka 
akan dapat menjerumuskan kehidupan 
remaja. 
Pendidikan seks sendiri 
merupakan suatu proses untuk 
memperoleh informasi dan membentuk 
sikap serta keyakinan mengenai seks, 
identitas seksual serta hubungan. 
Pendidikan seks juga dapat membantu 
remaja untuk memiliki kemampuan 
sehingga mereka dapat bertindak 
sesuai apa yang mereka yakini dengan 
percaya diri. Hal ini berarti juga dapat 
membantu mereka untuk menghindari 
terjadinya penyalahgunaan seksual, 
ekploitasi seksual, terjadinya kehamilan 
yang tidak diinginkan serta penularan 
penyakit seksual serta HIV dan AIDS. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 17

More Related Content

What's hot

STUNTING HARDIKNAS.ppt
STUNTING HARDIKNAS.pptSTUNTING HARDIKNAS.ppt
STUNTING HARDIKNAS.ppt
AzizatulLaili3
 
Sistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesiaSistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesia
Amalia Senja
 
Buku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-MBuku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-M
Purwowidi Astanto
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita new
Triana Septianti
 
Gizi pada remaja
Gizi pada remajaGizi pada remaja
Gizi pada remaja
Ticha Dwita
 
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
PusdiklatKKB
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
kurniati dwi utami, S.Gz, M.PH
 
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Wulan Shonya Saputri
 
Ppt gizi kurang
Ppt gizi kurangPpt gizi kurang
Ppt gizi kurang
SalomoSimangunsong2
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasJoni Iswanto
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangcassiopeia91
 
Anemia pada remaja
Anemia pada remajaAnemia pada remaja
Anemia pada remaja
Rizal FebriPasa Saefaldi
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
NajMah Usman
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
Triana Septianti
 
ISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptxISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptx
Covidpetamburan
 
kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uks
Zakiah dr
 
Makanan sehat untuk anak
Makanan sehat untuk anakMakanan sehat untuk anak
Makanan sehat untuk anak
Dela Aristi
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
meiwulandari24
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
Lutfi Imansari
 

What's hot (20)

STUNTING HARDIKNAS.ppt
STUNTING HARDIKNAS.pptSTUNTING HARDIKNAS.ppt
STUNTING HARDIKNAS.ppt
 
Sistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesiaSistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesia
 
Buku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-MBuku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-M
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita new
 
Gizi pada remaja
Gizi pada remajaGizi pada remaja
Gizi pada remaja
 
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
 
Ppt gizi kurang
Ppt gizi kurangPpt gizi kurang
Ppt gizi kurang
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbang
 
Anemia pada remaja
Anemia pada remajaAnemia pada remaja
Anemia pada remaja
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
ISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptxISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptx
 
kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uks
 
Makanan sehat untuk anak
Makanan sehat untuk anakMakanan sehat untuk anak
Makanan sehat untuk anak
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
 

Viewers also liked

Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
weny maniez
 
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolahTumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Rizman Aji
 
Cover Letter
Cover LetterCover Letter
Cover Letter
Stephen Richards
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Rahmat Hidayat
 
perkembangan bahasa masa anak-anak akhir
perkembangan bahasa masa anak-anak akhirperkembangan bahasa masa anak-anak akhir
perkembangan bahasa masa anak-anak akhir
Ahmad Arif
 
Leaflet tumbang
Leaflet tumbangLeaflet tumbang
Leaflet tumbang
Warnet Raha
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Ryan Putra
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
Yunita Siswanti
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
nonregelektronika
 
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
putri mayana
 
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan KognitifStrategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Maizatul Malik
 
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Egar Fatmala
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
arnee mahyudi
 
Menu planning
Menu planningMenu planning
Menu planning
Cahyo Hadi-saputro
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
Umi Arifah
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
 

Viewers also liked (20)

Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolahTumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolah
 
Cover Letter
Cover LetterCover Letter
Cover Letter
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
perkembangan bahasa masa anak-anak akhir
perkembangan bahasa masa anak-anak akhirperkembangan bahasa masa anak-anak akhir
perkembangan bahasa masa anak-anak akhir
 
Leaflet tumbang
Leaflet tumbangLeaflet tumbang
Leaflet tumbang
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...
 
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan KognitifStrategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
 
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Menu planning
Menu planningMenu planning
Menu planning
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 

Similar to Anak Usia Sekolah dan Remaja

Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
Operator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanBarna Yudha SutanMudo
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
weniananta
 
Karakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sdKarakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sd
megakusumaputri1
 
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptxPERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
yacubsitorus92
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Adriana Dwi Ismita
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
JuEnn NaRa
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikimmochacha
 
Pjok7 bab 9
Pjok7 bab 9Pjok7 bab 9
Pjok7 bab 9
SMPK Stella Maris
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Perkembangan fisik
Perkembangan fisikPerkembangan fisik
Perkembangan fisik
Rella Rizkiawati
 
Balita
BalitaBalita
Balita
pjj_kemenkes
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
Hamidah Ibrahim
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Nurul Hazanah
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
DedeYayan
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
RifkaAnisa6
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
Emirita Reta
 

Similar to Anak Usia Sekolah dan Remaja (20)

Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 
Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
 
Karakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sdKarakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sd
 
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptxPERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Pjok7 bab 9
Pjok7 bab 9Pjok7 bab 9
Pjok7 bab 9
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Motorik anak
 
Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Motorik anak
 
Perkembangan fisik
Perkembangan fisikPerkembangan fisik
Perkembangan fisik
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Anak Usia Sekolah dan Remaja

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Pernahkah Anda mendengar istilah anak usia sekolah ? Jika pernah coba tuliskan apa yang anda ketahui tentang balita pada kotak berikut ini Bagaimana apakah sudah selesai anda menuliskannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini. A. Anak Usia Sekolah Masa sekolah terbentang antara umur 6 – 12 tahun. Masa sekolah sering dianggap sebagai masa latent atau masa tenang. Pada masa ini, hal-hal yang telah terjadi dan dipupuk pada masa sebelumnya, maka akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya. Tahap ini disebut juga sebagai masa kelompok (gangage), di mana anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan intim dalam keluarga kepada kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap kerja atau belajar. Bila pada masa ini anak sering gagal dan merasa cemas, akan tumbuh rasa rendah diri, sebaliknya bila ia tahu bagaimana dan apa yang perlu dikerjakan dalam menghadapi tuntutan masyarakatnya dan ia berhasil mengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolahnya, maka akan timbul motivasi yang tinggi untuk berkreasi. 1. Tumbuh Kembang Usia Sekolah (6-12 tahun) Pertumbuhan Usia Sekolah. Awal masa sekolah merupakan masa pertumbuhan fisik yang relative mantap yang kemudian akan berakhir dengan suatu percepatan tumbuh sekitar umur 10 tahun pada anak perempuan dan 12 tahun pada anak laki-laki. Penambahan berat badan pada usia ini kurang lebih 2,5 kg dan tinggi badan 5 cm/tahun. 2. Pertumbuhan lingkar kepala berjalan lambat, yaitu dari 50 cm menjadi 52-53 cm Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam jangka waktu umur 5-12 tahun. Pada akhir masa pertumbuhan ini lingkar kepala telah mencapai ukuran orang dewasa. 3. Tulang punggung bertambah lurus, tetapi tubuh anak menjadi supel. Selama masa sekolah perkembangan tulang muka terus berlanjut hal ini akan jelas terlihat pada perluasan rongga sinus. Sinus frontalis akan Nampak pada umur 7 tahun. 4. Gigi tetap pertama yaitu geraham pertama tumbuh pada umur 7 tahun. Bersamaan pada tumbuhnya keempat geraham pertama, gigi susu mulai tangal sesuai dengan waktu erupsinya. Pergantian gigi susu ini berlangsung dengan kecepatan kira-kira 4 gigi pertahun selama waktu 5 tahun berikutnya. Kemudian geraham tetap kedua biasanya timbul pada umur 14 tahun, sedangkan geraham tetap ketiga baru pada umur menjelang 20 tahun. 5. Pada masa ini pertumbuhan jaringan limfatik sangat pesat dan mencapai puncaknya. 6. Eliminasi Pada usia 6 tahun, 85% anak memiliki kendali penuh terhadap kandung kemih dan defekasi Pola eliminasi hampir sama dengan pola orang dewasa. Pengeluaran defekasi rata-rata 1-2 kali per hari. Pembuangan urine terjadi 6 sampai 8 kali per hari. Rata-rata volume urine pada anak-anak adalah 500-1000 ml/hari. 7. Masalah-masalah yang sering terjadi, enuresis nokturnal (mengompol) terjadi pada 15% anak usia 6 tahun, 3% anak usia 12 tahun dan 1% anak usia 18 tahun. Enkropesia (kebocoran feses persisten) terjadi padalebih dari 1,5% anak yang berada di kelas dua. Anak laki-laki lebih sering memiliki masalah mengompol dan konstipasi dibandingkan anak perempuan. 8. Perkembangan Usia Sekolah Perkembangan motorik. Motorik kasar Bersepeda, Sepatu roda dan papan seluncur Berlari dan melompat, BerenangMotorik halus, Menulis tanpa merangkai huruf, Menguasai keterampilan lebih besar misal bermain video games, Kemampuan bermain komputer 9. Perkembangan Psikososial Tinjauan (Erikson) Erikson menyatakan krisis psikososial anak pada usia 6-12 tahun Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sebagai “industri vs inferioritas”. Hubungan dengan orang terdekat anak meluas hingga mencakup teman sekolah dan guru. Anak usia sekolah secara normal telah menguasai tiga tugas perkembangan pertama (kepercayaan, otonomi dan inisiatif) dan saat ini berfokus pada penguasaan kepandaian (industry) 10. Perasaan industri berkembang dari suatu keinginan untuk pencapaian. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak realistis atau perasaan gagal dalam memenuhi standar yang ditetapkan orang lain untuk anak. Ketika anak merasa tidak adekuat, rasa percaya dirinya akan menurun 11. Perkembangan Psikoseksual Tinjauan (Freud). Periode latensi, yang terjadi dari usia 5-12 tahun, menunjukan tahap yang relatif tidak meperhatikan masalah seksual sebelum masa pubertas dan remaja. Selama periode ini, perkembangan harga diri berkaitan erat dengan perkembangan keterampilan untuk menghasilkan konsep nilai dan menghargai seseorang. 12. Perkembangan KognitifSifat-sifat khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar : Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain. Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal. Menghendaki nilai rapor yang baik 13. Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar : Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran. Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah, gemar membentuk kelompok sebaya 14. Perkembangan moral Menurut Kohlberg, anak-anak sampai pada tingkat konvensional tahap konformitas peran, biasanya antara usia 10-13 tahun. Mereka mengalami peningkatan keinginan untuk Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menyenangkan orang lain. 15. Peningkatan Kesejahteraan Umum. Menganjurkan keluarga untuk mengikuti rekomendasi untuk kunjungan perawatan anak sehat, skrining, imunisasi, dan keamanan. Nutrisi Menganjurkan pola makan yang sehat dan membantu membentuk pilihan makanan anak yang positif Mengingatkan anak dan pemberi asuh mereka untuk membatasi makanan siap saji yang tidak bergizi (junk food). Memberikan penyuluhan tentang dasar-dasar piramida makanan yang bergizi da tidak bergizi. 16. Tidur. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kesepakatan waktu tidur dan memberikan keleluasaan pada malam hari saat liburan sekolah Kesehatan meningkatkan perawatan diri dan kebersihan, termasuk flossing. Memantau anak terhadap masalah prilaku, bimbingan antisipasi. Mengajarkan anak tentang pubertas dan semua perubahan emosi serta fisik; obat-obatan, alkohol, tembakau; dan pendidikan seks. 17. Penyakit dan hospitalisasi Tinjauan. Stersor meliputi imobilisasi, takut terhadap mutilasi dan kematian, dan perhatian terhadap kesopanan. Anak usia sekolah mengalami kesulitan dengan ketergantungan yang.Reaksi terhadap penyakit. Anak usia sekolah menganggap kekuatan dari luar sebagai penyebab penyakit. Mereka menyadari tingkat keparahan penyakit. 18. Reaksi terhadap hospitalisasi. Mekanisme pertahanan utama anak usia sekolah adalah reaksi formasi. Anak usia sekolah dapat bereaksi terhadap perpisahan dengan menunjukan kesendirian, kebosanan, isolasi, dan depresi. 19. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak, a. Faktor Hereditas, b. Faktor Lingkungan 20. Imunisasi yang di dapatkan pada usia sekolaha. Imunisasi Poliob. Imunisasi DPT 21. Penyakit Masa Sekolah, Cacingan, Flu, Malnutrisi, Gondok, Cacar air, Cidera karena kecelakaan, Infeksi tangan dan mulut, Infeksi mata (konjungtivitis virus), Demam berdarah, Campak, Rubela (campak Jerman) http:// www.slideshare.net/rizmanaji/ Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan tumbuh-kembang-anak-usia-sekolah Gigi tetap pertama yaitu geraham pertama tumbuh pada umur 7 tahun. Bersamaan pada tumbuhnya keempat geraham pertama, gigi susu mulai tangal sesuai dengan waktu erupsinya. Pergantian gigi susu ini berlangsung dengan kecepatan kira-kira 4 gigi pertahun selama waktu 5 tahun berikutnya. Kemudian geraham tetap kedua biasanya timbul pada umur 14 tahun, sedangkan geraham tetap ketiga baru pada umur menjelang 20 tahun. 22. Pada masa ini pertumbuhan jaringan limfatik sangat pesat dan mencapai puncaknya. 23. Eliminasi. Pada usia 6 tahun, 85% anak memiliki kendali penuh terhadap kandung kemih dan defekasi. Pola eliminasi hampir sama dengan pola orang dewasa. Pengeluaran defekasi rata-rata 1-2 kali per hari. Pembuangan urine terjadi 6 sampai 8 kali per hari. Rata-rata volume urine pada anak-anak adalah 500-1000 ml/hari. 24. Masalah-masalah yang sering terjadi. Enuresis nokturnal (mengompol) terjadi pada 15% anak usia 6 tahun, 3% anak usia 12 tahun dan 1% anak usia 18 tahun. Enkropesia (kebocoran feses persisten) terjadi padalebih dari 1,5% anak yang berada di kelas dua. Anak laki-laki lebih sering memiliki masalah mengompol dan konstipasi dibandingkan anak perempuan. 25. Perkembangan Usia Sekolah Perkembangan motorikMotorik kasar. Bersepeda, sepatu roda dan papan seluncur, berlari dan melompat, berenang. Motorik halus, menulis tanpa merangkai huruf, menguasai keterampilan lebih besar misal bermain video games, kemampuan bermain komputer 26. Perkembangan Psikososial Tinjauan (Erikson). Erikson menyatakan krisis psikososial anak pada usia 6-12 tahun sebagai “industri vs inferioritas”. Hubungan dengan orang terdekat anak meluas hingga mencakup teman sekolah dan guru. Anak usia sekolah secara normal telah menguasai tiga tugas perkembangan pertama (kepercayaan, otonomi dan inisiatif) dan saat ini berfokus pada penguasaan kepandaian (industry) 27. Perasaan industri berkembang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dari suatu keinginan untuk pencapaian. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak realistis atau perasaan gagal dalam memenuhi standar yang ditetapkan orang lain untuk anak. Ketika anak merasa tidak adekuat, rasa percaya dirinya akan menurun 28. Perkembangan Psikoseksual Tinjauan (Freud). Periode latensi, yang terjadi dari usia 5-12 tahun, menunjukan tahap yang relatif tidak meperhatikan masalah seksual sebelum masa pubertas dan remaja. Selama periode ini, perkembangan harga diri berkaitan erat dengan perkembangan keterampilan untuk menghasilkan konsep nilai dan menghargai seseorang. 29. Perkembangan Kognitif Sifat-sifat khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar : Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain. Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal. Menghendaki nilai rapor yang baik 30. Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar : Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran. Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah, gemar membentuk kelompok sebaya 31. Perkembangan moral. Menurut Kohlberg, anak-anak sampai pada tingkat konvensional tahap konformitas peran, biasanya antara usia 10-13 tahun. Mereka mengalami peningkatan keinginan untuk menyenangkan orang lain. 32. Peningkatan Kesejahteraan Umum. Menganjurkan keluarga untuk mengikuti rekomendasi untuk kunjungan perawatan anak sehat, skrining, imunisasi, dan keamanan. Nutrisi. Menganjurkan pola makan yang sehat dan membantu membentuk pilihan makanan anak yang positif. Mengingatkan anak dan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pemberi asuh mereka untuk membatasi makanan siap saji yang tidak bergizi (junk food). Memberikan penyuluhan tentang dasar-dasar piramida makanan yang bergizi da tidak bergizi. 33. Tidur. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kesepakatan waktu tidur dan memberikan keleluasaan pada malam hari saat liburan sekolah. Kesehatan meningkatkan perawatan diri dan kebersihan, termasuk flossing. Memantau anak terhadap masalah prilakuBimbingan antisipasi Mengajarkan anak tentang pubertas dan semua perubahan emosi serta fisik; obat-obatan, alkohol, tembakau; dan pendidikan seks. 34. Penyakit dan hospitalisasi Tinjauan Stersor meliputi imobilisasi, takut terhadap mutilasi dan kematian, dan perhatian terhadap kesopanan Anak usia sekolah mengalami kesulitan dengan ketergantungan yang.Reaksi terhadap penyakit Anak usia sekolah menganggap kekuatan dari luar sebagai penyebab penyakit Mereka menyadari tingkat keparahan penyakit. 35. Reaksi terhadap hospitalisasi Mekanisme pertahanan utama anak usia sekolah adalah reaksi formasi. Anak usia sekolah dapat bereaksi terhadap perpisahan dengan menunjukan kesendirian, kebosanan, isolasi, dan depresi. 36. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak, a. Faktor Hereditas, b. Faktor Lingkungan 37. Imunisasi yang di dapatkan pada usia sekolaha. Imunisasi Poliob. Imunisasi DPT 38. Penyakit Masa Sekolah: Cacingan, Flu Malnutrisi, Gondok, Cacar air, Cidera karena kecelakaan, Infeksi tangan dan mulut, Infeksi mata (konjungtivitis Remaja Masa Adolescence/puberty (masa remaja). Masa ini berlangsung antara usia 11 atau 13 tahun sampai 21 tahun. Masa remaja terbagi menjadi dua tahap yaitu : a. Masa Early Adolescence (remaja awal), yaitu antara usia 11 sampai 15 tahun b. Masa Late Adolescence (remaja akhir), yaitu usia 16-17 tahun sampai memasuki masa kuliah di perguruan tinggi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada saat seorang anak memasuki masa remaja terjadilah peningkatan hormon seksual. Adanya peningkatan hormon seksual ini mengakibatkan perubahan yang besar pada tubuh bahkan pada emosi remaja. Pada anak perempuan, masa remaja dimulai 1-2 tahun lebih cepat dari anak laki-laki yaitu sekitar usia 11-12 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi sekitar 13-14 tahun. Namun, beberapa tahun terakhir ini, oleh karena adanya pengaruh gizi yang baik serta informasi pornografi yang dilihat anak, maka usia remaja menjadi semakin muda. Anak perempuan banyak yang sudah mulai baligh pada usia 9 tahun. Perubahan Fisik Remaja 1. Pertumbuhan Tinggi dan Berat Badan Seseorang yang memasuki masa remaja mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan yang sangat pesat. Pada perempuan keadaan ini terjadi pada saat awal memasuki remaja (pubertas) dan pada laki-laki terjadi setelah organ seksual mereka menjadi sempurna. Pada tahap awal, pertumbuhan tinggi badan terjadi lebih cepat dibandingkan pertumbuhan berat badan sehingga remaja pada awalnya tampak tinggi dan kurus. Pada tahap selanjutnya terjadi pertumbuhan berat badan yang lebih cepat. Hal itu karena pembesaran tulang dan otot terutama pada paha, lengan, pinggul dan perut. Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dari pada lengan dan tungkai. Sedangkan pertumbuhan lengan dan tungkai lebih cepat daripada pertumbuhan badan dan kepala. Dengan demikian tubuh remaja tampak tidak proporsional. 2. Perubahan Suara Pada masa remaja juga terjadi perubahan suara yaitu menjadi lebih besar; tetapi terutama pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan pada pita suara. 3. Tumbuh Jakun Pada remaja laki-laki terjadi pertumbuhan jakun di leher. 4. Peningkatan Produksi Kelenjar Minyak dan Keringat Penigkatan hormon estrogen dan progesteron pada wanita dan testosteron pada laki-laki menyebabkan bertambahnya produksi kelenjar minyak dan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan keringat. Rambut dan kulit muka menjadi berminyak sehingga apabila tidak dibersihkan akan mengakibatkan tumbuhnya jerawat. Kulit mudah berkeringat dan mengeluarkan bau yang khas terutama pada ketiak, pangkal paha dan leher. Maka pada masa ini kebersihan pribadi harus lebih diperhatikan. 5. Pertumbuhan dan Perkembangan Organ Pernapasan dan Peredaran Darah Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh, jantung dan paru- paru juga membesar sehingga pernapasan menjadi lebih dalam serta lambat dan jantung bertambah besar. Faktor ini akan meningkatkan daya tahan dalam melakukan latihan fisik 6. Pertumbuhan dan Perkembangan Organ Reproduksi a. Pada remaja laki- laki Pada awal memasuki masa remaja (pubertas) terjadi peningkatan produksi hormon testosteron yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan organ seksual yaitu penis membesar dan memanjang, buah zakar dan testis bertambah besar. Selanjutmya mulai tumbuh rambut di sekitar kemaluan, ketiak, dan pada tahap akhir diikuti oleh pertumbuhan rambut di tangan, kaki, dada dan wajah (kumis dan janggut). kemudian diikuti oleh terjadinya ejakulasi yaitu keluarnya semen/ airmani yang pertama dan biasanya terjadi pada saat mimpi yang lazim dikenal dengan istilah “mimpi basah” (wet dream). b. Pada remaja perempuan Pada awal memasuki remaja (pubertas) terjadi penigkatan produksi hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan terjadinya perubahan pada organ seksual yaitu : - Rahim (uterus) mulai membesar, buah dada mulai membesar, puting susu menonjol dan terasa sakit bila tersentuh. Tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan, ketiak, tangan dan kaki. - Timbulnya ovulasi (keluarnya sel telur) yang pertama dan terjadinya haid yang pertama (menarche). Pertumbuhan dan perkembangan organ seksual ini terjadi dalam beberapa tahun (2-4 tahun). Terjadinya haid pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki, menunjukkan bahwa organ reproduksi telah Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan mencapai kematangan dan mulai berfungsi. Dengan telah berfungsinya organ reproduksi, maka kehamilan di usia remaja remaja dapat terjadi akibat adanya hubungan seksual. Perubahan Mental Emosional Remaja 1. Perhatian terhadap lawan jenis dan ingin dipuja Peningkatan hormon seksual menyebabkan meningkatnya dorongan seksual pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja mulai tertarik dan memberikan perhatian yang lebih terhadap lawan jenis. Tidak hanya memberikan perhatian, mereka juga ingin diperhatikan lawan jenisnya. Maka itu, mereka mulai senang bersolek dan berdandan yang dapat menarik perhatian lawan jenis. Seiring dengan adanya rasa ketertarikan pada lawan jenis, membuat remaja ingin tampil yang dapat menarik perhatian lawan jenisnya. Di antara sesama jenis pun ia ingin tampak lebih dari orang lain. Remaja selalu merasa ingin dipuja terutama oleh lawan jenis. 2. Rasa setia terhadap kelompok seusia Dorongan untuk berkumpul dengan teman sebaya adalah ciri manusia sebagai makhluk sosial. Terlebih lagi pada masa remaja, saat ini dorongan untuk bersosialisasi (bermasyarakat) berada pada puncaknya. Bagi remaja, teman sebaya mendapat perhatian dan prioritas utama lebih dari perhatian dan prioritas bagi keluarga. Hal ini dapat terjadi karena teman-teman mereka lebih mudah memberikan pengertian, dukungan dan penampungan. Remaja lebih mudah membagi perasaan dan kesulitan-kesulitannya kepada teman sebayanya. Keterikatan dan kebersamaan di antara remaja akan menumbuhkan rasa setia kawan yang sangat kuat yang diwujudkan dengan ketaatan mereka terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh kelompoknya. Pada akhirnya remaja akan membentuk sub kultur sendiri yang berbeda dari kelompok lainnya, misalnya mereka mempunyai bahasa, gaya, cara berpakaian dan aturan untuk kelompok (geng)nya saja. 3. Mudah terpengaruh Remaja dapat disebut sebagai makhluk serba bukan. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Artinya bukan anak-anak juga bukan orang dewasa. Kondisi serba bukan ini menyebabkan mereka mengalami krisis identitas, “siapakah dirinya yang sesungguhnya?” sehingga mengalami labilitas kepribadian. Oleh karena kepribadian pada usia remaja masih dalam keadaan labil ditambah lagi dengan rasa setia kawan yang besar serta adanya pengaruh teman sebaya yang kuat, maka membuat remaja semakin mudah dipengaruhi terutama untuk melakukan hal-hal yang negatif. 4. Bersifat egois Adanya perasaan bahwa dirinya telah dewasa meskipun di satu sisi remaja masih belum matang, membuat remaja tidak mau lagi diatur oleh orang lain terutama oleh orangtua. Umumnya remaja merasa telah mampu berdiri sendiri sehingga sering ingin berbuat segala sesuatunya sesuai kehendak sendiri. 5. Ingin memperoleh persamaan hak Merasa keadaan fisik sudah sama seperti orang dewasa mendorong mereka ingin diakui seperti orang dewasa. Namun di sisi lain mereka masih belum cukup siap menjadi orang dewasa. Oleh karena itu remaja perlu bimbingan dan pengarahan. 6. Timbul rasa kecewa, kesal, malu dan tertekan Pertumbuhan fisik yang tidak proporsional pada remaja menjadi beban bagi mereka. Bentuk fisik yang tidak proporsional menyebabkan mereka kurang leluasa bergerak karena keseimbangan tubuh yang kurang mantap. Belum lagi karena pengaruh hormon dan wajah yang ditumbuhi jerawat. Remaja belum siap menerima perubahan tersebut, karena itu mereka mudah tersinggung, marah, malu terhadap orang lain dan merasa tertekan. Melihat keadaan remaja yang sedang dalam masa pertumbuihan dan memiliki kepribadian yang rentan karena belum adanya kestabilan, maka sebagai orang dewasa, baik orang tua, guru atau siapapun berkewajiban melindungi, membimbing dan memberikan hak-hak remaja sebagai anak dan sebagai individu. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Karakteristik Perilaku Remaja Beberapa perilaku remaja yang kadang-kadang sulit diterima masyarakat, tetapi sebenarnya masih dalam keadaan normal 1. Labil Tidak ada ketenangan merupakan ciri khas perilaku remaja. Semula ia dapat sangat manis, selalu mengalah, tapi dapat tiba-tiba uring-uringan dan melawan. Tentu saja orangtua tidak menyenangi hal ini. Tidak ada periode dalam kehidupan anak yang membuat orangtua harus begitu waspada, marah atau dongkol, dimana sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi, bila mereka memahaminya. 2. Murung Apapun penyebabnya, apakah karena hormonal atau hal lain remaja sangat mudah murung. Remaja sangat sensitif, umumnya terjadi pada awal masa remaja, penyebabnya dapat benar-benar ada atau tanpa sebab yang jelas yang dapat mencetuskan hingga perasaannya tiba-tiba berubah. Tinggal bersama seorang remaja, seperti kita sedang naik “roller coster”, emosinya tidak dapat ditebak, sangat mudah naik atau menurun dengan tajam.seseorang anak yang ceria dan mempunyai keyakinan diri, dapat berubah jadi pemarah, sakit hati atau menjadi pesimis. Kadang remaja merasa purtus asa yang mendalam, tapi tidak lama kemudian hidupnya sangat berarti dan tidak punya banyak masalah. Setelah melalui sisi itu, remaja membutuhkan waktu untuk menyendiri, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam dirinya seperti: “Siapa aku?”, “Menjadi apa aku kelak?” atau “Apa yang harus saya yakini?”. 3. Tidak bisa diam Mengapa remaja tidak tahan akan kesunyian? Mereka sangat sering keluar rumah, dan pada remaja awal hal ini sangat jelas terlihat yaitu mereka tak bisa diam, bergerak. Keadaan ini lebih nyata bila mereka bersama-sama (berkelompok). Selain tangan dan kakinya tidak bisa diam, juga disertai bicara, tertawa cekikikan dan berteriak-teriak dengan keras hingga suaranya parau. Perhatikanlah bagaimana sikap remaja bila akan berangkat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sekolah, dia tampak mondar-mandir dalam rumah, membuka dan menutup pintu kamar, bahkan membanting pintu. Energi yang berlebihan dan ketegangan ini menyebabkan remaja ingin keluar dan tidak betah dirumah. inilah sebabnya aktivitas fisik sangat penting diberikan pada remaja, seperti senam, olahraga, atau ketangkasan lain untuk mengatasi energi yang berlebihan dan ketegangan yang ada dalam dirinya. Masalah bagi orangtua adalah bila remaja berada dalam rumah bukan karena perilaku mereka yang tidak tenang yang membuat orangtua jengkel tapi keisengannya seperti menyentuh semua barang-barang dalam rumah, dan kejahilannya yang sangat mengganggu ketenangan. 4. Protes Sebagai orangtua bila kita menghadapi remaja dengan perilaku senang protes tentu bukan suatu hal yang lucu. Bentuk protes ini beraneka ragam, bisa dalam bentuk protes, tidak menunjukkan rasa terimakasih terhadap apa yang telah kita lakukan untuknya dengan susah payah, atau malah mengejek/ menghina. Hal demikian tentu saja sangat menyakitkan hati, perilaku ini bila tidak ditangani dengan baik dan bijaksana, kelak pada waktu dewasa bila hal ini menetap dapat membahayakan dirinya. Kompromi yang dapat dilakukan adalah dengan memberitahukan bahwa apapun yang dilakukannya, keluarga tetap dibelakangnya. Untuk itu bila hendak melakukan sesuatu, berfikirlah secara jernih. Karena seorang yang matang harus memikirkan perilaku yang diperbuatnya sekarang, dan bagaimana akibatnya kelak. Jadi tak ada cara lain untuk kebaikan seseorang untuk memikirkan hal ini karena waktu yang telah berjalan tak dapat surut kebelakang. Mungkin orang tua ingin agar remajanya dapat menerima segala sesuatu yang terjadi apa adanya dan menanggapinya secara pasif, tanpa suatu protes atau pemberontakan. Ini mungkin baik bagi orangtua tapi merupakan hal yang tidak normal dalam perkembangan jiwa remaja. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5. Tidak Rapih Kamar seorang remaja merupakan tempat untuk segala keperluannya dan segala sesuatu ada ditempat itu. Namaun tak dapat disangkal bahwa beberapa remaja sangat apik dan senang kerapihan. Yang menjengkelkan orangtua karena pakaian dan buku berserakan dimana-mana. Kamar tak pernah dibersihkan, jendela dibiarkan tertutup, handuk bekas mandi tidak digantung pada tempatnya, gelas bekas minum ditumpuk dalam kamar, bungkus coklat dan permen bertebaran. Bagaimana orangtua tidak marah? Untuk mengatasi masalah ini sebaiknya orangtua dan anak bersama-sama membersihkan dan merapikan kamar Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan bertambahnya umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga sekolah maupun dari masyarakat dimana ia tinggal. Selain pertumbuhan yang cepat, juga tembul tanda-tanda sex sekunder, serta diakhiri dengan berhentinya pertumbuhan. Khusus pada perempuan, masa ini merupakan masa persiapan untuk menjadi calon ibu. Aktivitas mereka pun meningkat, sehingga kebutuhan gizinya juga bertambah. Nafsu makan mereka umumnya baik. Brezeberapa masalah kesehatan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan remaja, antara lain Masalah Gizi Remaja Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 16
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Masalah Sex dan Sexualitas Para remaja dapat memperoleh informasi mengenai seks dan seksualitas dari berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media massa baik cetak ataupun eletronik termasuk di dalamnya iklan, buku ataupun situs di internet yang khusus menyediakan informasi tentang seks dan seksualitas. Sebagian informasi tersebut dapat dipercaya, sebagian lainnya mungkin tidak. Jadi pemberian pendidikan seks pada remaja sebenarnya adalah mencari tahu terlebih dahulu apa yang telah mereka ketahui mengenai seks dan seksualitas, menambahkan hal yang kurang serta membenarkan informasi yang ternyata tidak sesuai. Informasi yang salah tersebut seperti misalnya informasi bahwa berhubungan seksual merupakan salah satu pembuktian kasih sayang dan apabila berhubungan seksual cuma sekali saja tidak akan menyebabkan kehamilan atau bahwa penyakit AIDS sudah ada obat penyembuhnya. Tanpa adanya informasi yang tepat, maka akan dapat menjerumuskan kehidupan remaja. Pendidikan seks sendiri merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi dan membentuk sikap serta keyakinan mengenai seks, identitas seksual serta hubungan. Pendidikan seks juga dapat membantu remaja untuk memiliki kemampuan sehingga mereka dapat bertindak sesuai apa yang mereka yakini dengan percaya diri. Hal ini berarti juga dapat membantu mereka untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan seksual, ekploitasi seksual, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta penularan penyakit seksual serta HIV dan AIDS. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 17