Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan kognitif anak pada masa pertengahan dan akhir anak-anak, termasuk perkembangan berat badan, tinggi badan, motorik, memori, pemikiran kritis, intelegensi, kecerdasan emosional, spiritual, dan kreativitas.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 2-3 tahun. Terdapat penjelasan mengenai definisi pertumbuhan dan perkembangan, teori-teori perkembangan anak, prinsip pertumbuhan dan perkembangan, serta gangguan yang mungkin terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...putri mayana
Dokumen ini membahas aspek perkembangan fisik dan motorik pada anak usia sekolah dasar. Terdapat empat aspek perkembangan fisik individu yaitu sistem syaraf, otot, kelenjar endokrin, dan struktur tubuh. Perkembangan ketrampilan motorik penting bagi perkembangan pribadi anak. Dokumen ini juga memberikan beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan motorik anak seperti bermain, memperkenalkan berbagai keterampil
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
Makalah ini membahas pertumbuhan fisik dan motorik pada tiga masa, yaitu masa anak usia dini, masa anak-anak, dan masa remaja. Pada masa anak usia dini, pertumbuhan fisik dan motorik sangat pesat, seperti berat badan dan tinggi badan. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik melambat dan kekuatan otot bertambah. Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang signifikan se
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 2-3 tahun. Terdapat penjelasan mengenai definisi pertumbuhan dan perkembangan, teori-teori perkembangan anak, prinsip pertumbuhan dan perkembangan, serta gangguan yang mungkin terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
Aspek perkembangan fisik motorik anak usia sd dan upaya mengoptimalkan perkem...putri mayana
Dokumen ini membahas aspek perkembangan fisik dan motorik pada anak usia sekolah dasar. Terdapat empat aspek perkembangan fisik individu yaitu sistem syaraf, otot, kelenjar endokrin, dan struktur tubuh. Perkembangan ketrampilan motorik penting bagi perkembangan pribadi anak. Dokumen ini juga memberikan beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan motorik anak seperti bermain, memperkenalkan berbagai keterampil
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
Makalah ini membahas pertumbuhan fisik dan motorik pada tiga masa, yaitu masa anak usia dini, masa anak-anak, dan masa remaja. Pada masa anak usia dini, pertumbuhan fisik dan motorik sangat pesat, seperti berat badan dan tinggi badan. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik melambat dan kekuatan otot bertambah. Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang signifikan se
menjelaskan tentang perkembangan anak usia 3-5 tahun (balita) dari berbagai aspek, penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi e-mail saya di indah_ulis@yahoo.com
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan motorik anak prasekolah hingga masa perguruan tinggi. Ia menjelaskan ciri-ciri dan tugas perkembangan pada setiap jenjang, serta penerapannya dalam pendidikan seperti melukis, bermain, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Teori perkembangan Arnold Gesell, Robert Havighurst dan G. Stanley Hall membahasikan 3 teori utama tentang perkembangan kanak-kanak yaitu teori kematangan Arnold Gesell yang menekankan pengaruh faktor genetik dan lingkungan terhadap perkembangan, teori tugas perkembangan Robert Havighurst yang menyarankan tugas-tugas yang harus dicapai pada setiap tahap perkembangan, dan teori rekapitulasi G. Stanley Hall yang menyatakan bahwa perkemb
Memahami tugas perkembangan pada anak sekolahFridha Rasjid
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman tugas perkembangan dalam proses pembelajaran pada anak. Tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi anak untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dan memiliki dua sifat, yaitu non-recurrent yang sekali selesai dan recurrent yang tidak berakhir. Pemahaman terhadap tugas perkembangan membantu pendidik menetapkan arah pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
1. Artikel ini membahas perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial pada masa kanak-kanak awal usia 2-6 tahun.
2. Perkembangan fisik sangat cepat pada masa ini, seperti pertumbuhan tinggi dan berat badan yang signifikan. Perkembangan otak juga sangat pesat.
3. Secara kognitif, anak mulai mengembangkan kemampuan berfikir, belajar, dan mengingat. Secara psikosos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK).
2. Motorik kasar adalah aktivitas menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerakan lokomotor dan nonlokomotor.
3. Permainan tradisional "Galah Asin" dapat mengembangkan motorik kasar anak TK.
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunHariyatunnisa Ahmad
1. Bab pertama membahas konsep utama perkembangan anak termasuk lima teori perkembangan dan kebutuhan pokok anak. Bab kedua membahas pertumbuhan dan perkembangan mencakup konsep, pola, dan bidang-bidang perkembangan termasuk fisik, motorik, kognitif dan bahasa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tumbuh kembang anak usia sekolah antara umur 6-12 tahun, mencakup aspek fisik, psikososial, kognitif, dan kesehatan pada masa tersebut.
2. Pertumbuhan fisik pada masa ini antara lain pertambahan berat badan dan tinggi badan, perkembangan tulang dan gigi, serta pertumbuhan jaringan limfatik.
3. Secara psikososial, anak us
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan fisik motorik pada anak TK. Ia menjelaskan bahwa tujuan pengembangan motorik mencakup pengembangan motorik kasar dan halus untuk meningkatkan kesegaran, keterampilan gerak, dan keseimbangan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan aktivitas dan alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan motorik kasar seperti melompat dan motorik halus seperti menggambar
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak. Anak usia 4-6 tahun menunjukkan peningkatan pada
Perkembangan fizikal kanak-kanak meliputi kawalan anggota badan, deria, dan motorik. Kawalan anggota membantu kanak-kanak berinteraksi dengan lingkungan sekitar melalui gerakan seperti merangkak dan memegang objek. Deria seperti penglihatan dan sentuhan penting untuk mengenali lingkungan. Motorik seperti motor halus dan kasar membantu belajar keterampilan baru.
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
Makalah ini membahas tentang analisis fase-fase perkembangan anak usia prasekolah. Terdapat empat fase perkembangan yang dijelaskan yaitu anak usia 0-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, dan 4-6 tahun. Setiap fase memiliki karakteristik khusus baik secara fisik, kognitif, maupun sosial emosional."
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik pada anak usia pra sekolah.
2. Ada dua jenis perkembangan motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus.
3. Perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak secara keseluruhan.
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak usia pra-sekolah sangat penting untuk perkembangan seluruh aspeknya. Motorik kasar dan halus tumbuh secara progresif sesuai tahapan, mulai dari gerak refleks hingga terkoordinasi. Pada usia 4-6 tahun, anak mampu berlari kencang, melompat, menangkap bola, serta menggambar dan menulis. Perkembangan motorik dipengaruhi gizi, lingkungan, dan dukungan
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
menjelaskan tentang perkembangan anak usia 3-5 tahun (balita) dari berbagai aspek, penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi e-mail saya di indah_ulis@yahoo.com
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan motorik anak prasekolah hingga masa perguruan tinggi. Ia menjelaskan ciri-ciri dan tugas perkembangan pada setiap jenjang, serta penerapannya dalam pendidikan seperti melukis, bermain, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Teori perkembangan Arnold Gesell, Robert Havighurst dan G. Stanley Hall membahasikan 3 teori utama tentang perkembangan kanak-kanak yaitu teori kematangan Arnold Gesell yang menekankan pengaruh faktor genetik dan lingkungan terhadap perkembangan, teori tugas perkembangan Robert Havighurst yang menyarankan tugas-tugas yang harus dicapai pada setiap tahap perkembangan, dan teori rekapitulasi G. Stanley Hall yang menyatakan bahwa perkemb
Memahami tugas perkembangan pada anak sekolahFridha Rasjid
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman tugas perkembangan dalam proses pembelajaran pada anak. Tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi anak untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dan memiliki dua sifat, yaitu non-recurrent yang sekali selesai dan recurrent yang tidak berakhir. Pemahaman terhadap tugas perkembangan membantu pendidik menetapkan arah pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
1. Artikel ini membahas perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial pada masa kanak-kanak awal usia 2-6 tahun.
2. Perkembangan fisik sangat cepat pada masa ini, seperti pertumbuhan tinggi dan berat badan yang signifikan. Perkembangan otak juga sangat pesat.
3. Secara kognitif, anak mulai mengembangkan kemampuan berfikir, belajar, dan mengingat. Secara psikosos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK).
2. Motorik kasar adalah aktivitas menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerakan lokomotor dan nonlokomotor.
3. Permainan tradisional "Galah Asin" dapat mengembangkan motorik kasar anak TK.
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunHariyatunnisa Ahmad
1. Bab pertama membahas konsep utama perkembangan anak termasuk lima teori perkembangan dan kebutuhan pokok anak. Bab kedua membahas pertumbuhan dan perkembangan mencakup konsep, pola, dan bidang-bidang perkembangan termasuk fisik, motorik, kognitif dan bahasa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tumbuh kembang anak usia sekolah antara umur 6-12 tahun, mencakup aspek fisik, psikososial, kognitif, dan kesehatan pada masa tersebut.
2. Pertumbuhan fisik pada masa ini antara lain pertambahan berat badan dan tinggi badan, perkembangan tulang dan gigi, serta pertumbuhan jaringan limfatik.
3. Secara psikososial, anak us
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan fisik motorik pada anak TK. Ia menjelaskan bahwa tujuan pengembangan motorik mencakup pengembangan motorik kasar dan halus untuk meningkatkan kesegaran, keterampilan gerak, dan keseimbangan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan aktivitas dan alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan motorik kasar seperti melompat dan motorik halus seperti menggambar
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak. Anak usia 4-6 tahun menunjukkan peningkatan pada
Perkembangan fizikal kanak-kanak meliputi kawalan anggota badan, deria, dan motorik. Kawalan anggota membantu kanak-kanak berinteraksi dengan lingkungan sekitar melalui gerakan seperti merangkak dan memegang objek. Deria seperti penglihatan dan sentuhan penting untuk mengenali lingkungan. Motorik seperti motor halus dan kasar membantu belajar keterampilan baru.
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
Makalah ini membahas tentang analisis fase-fase perkembangan anak usia prasekolah. Terdapat empat fase perkembangan yang dijelaskan yaitu anak usia 0-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, dan 4-6 tahun. Setiap fase memiliki karakteristik khusus baik secara fisik, kognitif, maupun sosial emosional."
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik pada anak usia pra sekolah.
2. Ada dua jenis perkembangan motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus.
3. Perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak secara keseluruhan.
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak usia pra-sekolah sangat penting untuk perkembangan seluruh aspeknya. Motorik kasar dan halus tumbuh secara progresif sesuai tahapan, mulai dari gerak refleks hingga terkoordinasi. Pada usia 4-6 tahun, anak mampu berlari kencang, melompat, menangkap bola, serta menggambar dan menulis. Perkembangan motorik dipengaruhi gizi, lingkungan, dan dukungan
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
Perkembangan anak meliputi aspek fisik, intelektual, bahasa, dan psikososial. Terdapat berbagai kelainan yang dapat terjadi pada masing-masing aspek perkembangan tersebut, seperti tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, kelainan mental, dan kelainan bahasa. Diagnosis dan penanganan kelainan perkembangan perlu memperhatikan karakteristik setiap aspek dan tahapan perkembangan normal pada anak.
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8NurInsyirah42
Perkembangan tingkahlaku kanak2.
Kanak kanak memerlukan kepelbagaian cara pengolahan daya fikir mereka. Semakin tinggi nilai diri dalam menghargai diri, semakin matang daya kognatif mereka. Ini sejajar dengan perkembangan IQ DAN EQ. Intelek kebanyakan mereka mempunyai kelebihan. Walaupun begitu, emosional juga turut membantu sifat intergriti dalam diri kanak kanak.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan anak usia awal hingga akhir, meliputi aspek fisik, kognitif, motorik, bahasa, sosial, dan psikologis. Pada usia awal, anak membutuhkan asuh, asih, dan asah dari orangtua. Sedangkan pada usia akhir, pemenuhan kebutuhan berasal dari lingkungan sekolah dan teman sebaya. Permainan berperan penting dalam perkembangan anak, sement
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi anak cerebral palsy (CP), yang merupakan kelainan pada sistem motorik akibat kerusakan otak. Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan psikologis, dimana pemeriksaan fisik mencakup riwayat kesehatan ibu hamil dan bayi, perkembangan motorik, dan penunjang seperti USG kepala. Pemeriksaan psikologis melihat adanya gangguan mental dan sosial emos
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
Teks tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, kebutuhan gizi dan kesehatan anak pada berbagai usia, serta ciri-ciri anak sehat dan tanda-tanda gangguan kesehatan.
uas the perkembangan peserta didik.docxridafarida14
1. Pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi perubahan ukuran tubuh, kemampuan motorik, dan kognitif sesuai usia. Teori perkembangan kognitif Piaget membagi empat tahapan: sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal.
Makalah ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 1-3 tahun (toddler). Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor herediter dan lingkungan. Secara kognitif, anak dapat membedakan diri dari objek dan menguasai konsep tetap. Secara psikoseksual, anak mengalami fase anal dan mulai belajar mengontrol buang air besar dan kecil. Secara moral, anak mulai memahami konsep
1. Pendekatan sistem dalam pengajaran melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Komponen-komponen sistem pengajaran meliputi siswa, tujuan, sumber belajar, dan hasil belajar.
3. Pendekatan sistem memiliki manfaat dalam merencanakan pembelajaran secara sistematis dan mengoptimalkan sumber daya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian politik dan strategi nasional Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhinya, garis besar politik dan strategi nasional, serta dasar pemikiran dan penyusunannya.
Dokumen tersebut memberikan daftar 55 ikon keyboard dan fungsinya dalam Microsoft Word. Fungsi utama meliputi menyimpan, mencetak, memformat teks, menyisipkan tabel dan gambar, serta membuka program dan dokumen lain.
Teks tersebut merangkum empat model konsep kurikulum yaitu kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistik, kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum teknologis. Setiap model memiliki ciri khas berdasarkan sumber dan pendekatan pendidikannya. Model-model tersebut berbeda dalam penekanan tujuan, isi, metode pembelajaran, dan peran guru. Ayat Al-Qur'an yang dibahas menegaskan pentingnya pro
Psikologi agama dan pendidikan Islam membahas hubungan antara sikap dan tingkah laku manusia terhadap agamanya, khususnya agama Islam. Pendidikan agama Islam penting diberikan sejak janin hingga dewasa melalui contoh orang tua, guru, dan lingkungan untuk membentuk kepribadian yang baik sesuai ajaran agama.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani setiap kehidupannya, yang dimulai sejak masih
dalam rahim ibu hingga dewasa dan akhirnya kembali kepada sang Khalik,
manusia terus mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat berupa
perkembangan fisik, kognitif dan perkembangan emosional. Akan tetapi masih
banyak sebagian orang yang belum mengetahui tentang bagaimana
perkembangan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kami akan mencoba untuk membahas sedikit tentang
perkembangan kehidupan manusia. Akan tetapi dalam kesempatan ini, kami
hanya akan membahas tentang perkembangan fisik dan kognitif yang dialami
manusia (seorang anak) pada “Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perkembangan fisik yang dialami seorang anak pada masa
pertengahan dan akhir anak-anak?
2. Apakah perkembangan kognitif yang dialami seorang anak pada masa
pertengahan dan akhir anak-anak?
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir
Anak-anak
A. Perkembangan Fisik
Masa pertengahan dan masa akhir anak-anak merupakan periode
pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi
perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi
matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Karena
itu, masa ini sering juga disebut sebagai ”periode tenang” sebelum
pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Meskipun merupakan “masa
tenang”,1
tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi
pertumbuhan fisik yang berarti. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aspek
dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode akhir anak-anak, di
antaranya keadaan berat badan dan tinggi badan, keterampilan motorik.
1. Keadaan Berat dan Tinggi Badan
Pada usia sekitar 6 hingga 11 tahun terjdi pertumbuhan yang lambat
dan konsisten. Badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada
bagian bawah. Anggota-anggota badan relatif masih pendek, kepala dan perut
relatif masih besar . Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 2
hingga 3 inci setahun., dan berat bertambah sekitar 5 sampai 7 pon setahun.2
Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat 22,5 kg.
Pada usia 8 tahun rata-rata anak perempuan dan laki-laki tingginya 4 kaki 2
1
Samsunuwiyati Mar’at. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya. Hlm153
2
John W. Santrock. 2007. Perkembangan Anak; Edisi Kesebelas; Jilid 2. Jakarta:
Erlangga. Hlm 183
3. 3
inci, kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inci dan berat 80
hingga 42,5 kg.
Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak
daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan
panggul lebih besar. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi
terutama karena peningkatan ukuran sistem rangka dan otot, serta ukuran
beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, kekuatan otot-otot secara
beransur-ansur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang. Pertambahan
kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olahraga).
Karena perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih
kuat daripada anak perempuan.3
Pada permulaan pubertas (masa pertengahan dan akhir anak-anak),
umumnya seorang anak sudah mempunyai dua puluh dua (22) gigi tetap.
Keempat gigi yang terakhir disebut gigi kebijaksanaan, dan muncul selama
masa remaja.4
2. Perkembangan Motorik
Dengan terus bertambahnya berat dan kekuatan badan, maka selama
masa pertengahan dan akhir anak-anak ini perkembangan motorik menjadi
lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingan dengan masa awal anak-anak.
Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat. Anak
juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya. Penguasaan badan,
seperti membongkok, melakukan bermacam-macam latihan senam serta
aktivitas olahraga berkembang pesat.
Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan (visio-motorik)
yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap juga
berkembang. Pada usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan ia lebih
menyukai pensil daripada krayon untuk melukis. Dari usia 8 hingga 10 tahun,
3
Samsunuwiyati Mar’at, Op Cit. Hlm 154
4
Elizabeth B. Hurlock. 2007. Psikologi Perkembangan; Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.
hlm 60
4. 4
tangan dapat digunakan secara bebas, mudah dan tepat. Koor-dinasi motorik
halus berkembang, di mana anak sudah dapat melukis dengan baik. Ukuran
huruf menjadi lebih kecil dan lebih rapi. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-
anak mulai memperlihatkan keterampilan-ketrampilan manipulatif menyerupai
kemampuan-kemampuan orang dewasa. Mereka mulai memperlihatkan
gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk
menghasilkan karya kerajinan yang bermutu bagus atau memainkan instrumen
musik tertentu.
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik mereka, anak-
anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini dilakukan
dalam bentuk permainan yang kadang-kadang bersifat informal, permainan
yang diatur sendiri oleh anak, seperti permainan umpet-umpetan, di mana
anak menggunakan keterampilan motoriknya. Di samping itu, anak-anak juga
melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal,
seperti olahraga senam, berenang, atau permainan hoki.
B. Perkembangan Kognitif
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan
kognitifnya turut mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk
sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah jelas, dan dengan meluasnya
minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang
sebelumnya kurang berarti bagi anak. Dalam keadaan normal, pikiran anak
usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur , sehingga anak benar-benar
berada dalam suatu stadium belajar. Perkembangan kognitif pada masa ini
terdiri dari beberapa bagian, yang akan kami bahas selanjutnya.
1. Perkembangan Memori
Selama tahun-tahun pertengahan dan akhir, anak-anak menunjukan
perubahan-perubahan penting bagaimana mereka mengorganisasi dan
mengingat informasi. Setelah anak berusia 7 tahun tidak terlihat peningkatan
yang berarti. Cara mereka memproses informasi menunjukan keterbatasan-
keterbatasan dibandingkan dengan orang dewasa. Meskipun begitu, selama
5. 5
periode ini mereka berusaha mengurangi keterbatasan-keterbatasan tersebut
dengan menggunakan apa yang disebut dengan strategi memori (memory
strategy)5
, yaitu perilaku yang disengaja digunakan untuk meningkatkan
memori. Anak-anak yang lebih muda mungkin mencoba menggunakan
beberapa strategi, tetapi mungkin strategi-strategi itu keliru dan mereka
mungkin tidak menggunakan strategi secara efektif. Sebaliknya, anak-anak
yang lebih tua berusaha menggunakan strategi-strategi ini secara lebih
konsistan. Selain dengan strategi memori, juga terdapat hal-hal yang
mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat-sifat anak (termasuk
sikap, motivasi, dan kesehatan), serta pengetahuan yang telah diperoleh anak
sebelumnya.
2. Perkembangan Pemikiran Kritis
Pemikiran kritis adalah pemahaman atau refleksi terhadap
permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka
bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda, tidak mempercayai
begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber (lisan atau
tulisan), dan berfikir secara reflektif dan evaluatif.
Meskipun istilah “kritis” lebih merupakan masalah disposisi (watak)
daripada kecakapan (ability) dan tidak merujuk pada pikiran, namun
sebagaimana dinyatkan oleh Perkins, Jay dan Tishman (1993) bahwa
pemikiran yang baik meliputi disposisi-disposisi untuk: (1) berfikir terbuka,
fleksibel dan berani mengambil resiko; (2) mendorong keingintahuan
inteklektual; (3) mencari dan memperjelas pemahaman; (4) merencanakan dan
menyusun strategi; (5) berhati-hati secara intelektual; (6) mencari dan
mengevaluasi pertimbangan-pertimbangan rasional; dan (7) mengembangkan
metakognitif. Meskipun masing-masing disposisi akan menjadi sedikit
berguna tanpa dihubungkan dengan kecakapan kognitif, namun kecakapan-
kecakapan itu mungkin tak berarti tanpa dihubungkan dengan disposisi-
disposisi6
.
5
Samsunuwiyati Mar’at. Op Cit. Hlm 158
6
Ibid, hlm 160
6. 6
4. Perkembangan Inteligensi
Dalam pembahasan tentang perkembangan kognitif anak usia sekolah,
masalah kecerdasan atau inteligensi mendapat perhatian dikalangan psikolog.
Hal ini adalah karena inteligensi telah dianggap sebagai suatu norma yang
menentukan perkembangan kemampuan dan pencapaian optimal hasil belajar
anak di sekolah. Dengan mengetahui inteligensinya, seorang anak dapat
dikatagorikan sebagai anak yang pandai atau cerdas (genius), sedang, atau
bodoh (idiot).
Secara umum definisi inteligensi dapat dimasukkan ke dalam salah
satu dari tiga klasifikasi berikut: (1) kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan, dan beradaptasi dengan situasi-situasi baru; (2) Kemampuan
untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan; dan (3) kemampuan
untuk berfikir secara abstrak, menggunakan konsep-konsep abstrak dan
menggunakan secara luas simbol-simbol dan konsep-konsep.
5. Perkembangan Kecerdasan Emosional (EQ)
(IQ) atau kecerdasan intelektual merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam mencapai prestasi belajar atau dalam meraih kesuksesan
dalam hidup. Akan tetapi, menurut pandangan kontemporer, kesuksesan hidup
seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intelligence
Quotient-IQ), melainkan juga oleh kecerdasan emosi (Emotional Intelligence-
EI atau Emotional Quotient-EQ).7
Menurut Goleman (1995), kecerdasan emosional merujuk kepada
kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,
kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Kecerdasan emosi mencakup kemampuan-kemampuan yang berbeda tetapi
saling melengkapi dengan kecerdasan akademik (academic intelligence), yaitu
kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur denagn IQ.
7
Ibid. hlm 163
7. 7
Daniel Goleman mengklasifikasikan kecerdasan emosional atas lima
kompenen penting, yaitu: (1) mengenali emosi, (2) mengelola emosi, (3)
motivasi diri sendiri, (4) mengenali emosi orang lain, dan (5) membina
hubungan.
5. Perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient) adalah kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Menurut Yadi Purwanto (2003), ada dua hal yang dianggap penting
oleh Zohar dan Marshall, yaitu aspek nilai dan makna sebagai unsur penting
dari SQ. Hal ini terlihat dari beberapa ungkapan Zohar dan Marshall sendiri,
diantaranya:
SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah
makna dan nilai.
SQ adalah kecerdasan untuk menempatakan perilaku dan hidup manusia
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
SQ adalah kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
SQ adalah kecerdasan yang tidak hanya untuk mengetahuai nilai-nilai
yang ada, tetapi juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru.
7. Perkembangan Kreativitas
Secara luas’ kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang
berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-produk
kreatif tercinta. Produk itu sendiri sangat beragam, mulai dari penemuan
mekanis, proses kimia baru, solusi baru atau pernyataan baru mengenai suatu
masalah dalam matematika dan ilmu pengetahuan; komposisi musik yang
8. 8
segar, puisi, cerita pendek; lukisan dengan sudut pandang yang baru; seni
patung atau fotografi yang belum ada sebelumnya; sampai denagn terobosan
dalam aturan hukum, agama, dan pandangan filsafat.
Namun, sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif,
ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude (afektif).8
Utami Munandar (1977)
melalui penelitiannya di Indonesia, menyebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif
yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, yaitu:
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
2. Mempunyai inisiatif.
3. Mempunyai minat yang luas.
4. Mempunyai kebebasan dalam berfikir.
5. Bersifat ingin tahu.
6. Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
8. Penuh semangat.
9. Berani mengambil resiko.
10. Berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan.
8. Perkembangan Bahasa
Selama masa akhir anak-anak, perkembangan bahasa terus berlanjut.
Pembendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara anak-anak menggunakan
kata dan kalimat bertambah kompleks serta lebih menyerupai bahasa orang
dewasa. Ketika anak masuk kelas satu sekolah dasar pembendaharaan kosa
katanya sekitar 20.000 hingga 24.000 kata. Pada saat anak duduk dikelas
enam, pembendaharaan kosa katanya meningkat sekitar 50.000 kata.9
Peningkatan kemampuan analitis terhadap kata-kata juga disertai
dengan kemajuan dalam tata bahasa. Anak usia 6 tahun sudah menguasai
hampir semua jenis struktur kalimat. Dari usia 6 hingga 9 atau 10 tahun,
8
Ibid. hlm 175
9
Ibid. hlm 168
9. 9
panjang kalimat semakin bertambah. Setelah usia 9 tahun, secara bertahap
anak mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat
menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.
9. Fikiran, Ingatan, dan Fantasi Anak
Dalam keadaan normal, fikiran anak usia Sekolah Dasar berkembang
secara beransur-ansur dan secara tenang. Banyak keterampilan mulai dikuasai,
dan kebiasaan-kebiasaan tertentu mulai dikembangkannya. Dari iklim yang
egosentris, anak memasuki dunia obyektif benda dan peristiwa-peristiwa yang
mendorong anak untuk meneliti dan melakukan eksperimen.10
Ingatan anak usia 8-12 tahun ini mencapai intensitas paling besar, dan
paling kuat. Daya menghafal ban daya memorisasi (sengaja memasukkan dan
meletakkan pengetahuan dalam ingatan) adalah paling kuat. Pada masa ini
pula kehidupan fantasi anak mengalami perubahan penting , anak mulai
menyukai cerita-cerita dongeng, kemudian lambat laun’ unsur kritis mulai
muncul, dan anak mulai mengoreksi peristiwa yang dihayati.
10
Dr. Kartini Kartono. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV
Mandar Maju. Hlm 138
10. 10
BAB III
KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan tentang ” Perkembangan Masa Pertengahan
dan Akhir Anak-anak ” di atas, dapat diambil kesimpulan’ sebagai berikut:
1. Masa pertengahan dan masa akhir anak-anak merupakan periode
pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi
perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi
matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat.
Karena itu, masa ini sering juga disebut sebagai ”periode tenang” sebelum
pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Beberapa aspek dari
pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode akhir anak-anak, di
antaranya keadaan berat badan dan tinggi badan, keterampilan motorik.
2. Pada masa pertengahan dan masa akhir anak-anak, seiring dengan mulai
masuknya anak ke Sekolah Dasar, maka kemampuan kognitifnya turut
mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah,
berarti dunia dan minat anak bertambah jelas, dan dengan meluasnya
minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek
yang sebelumnya kurang berarti bagi anak
Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara
berangsur-angsur, sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium
belajar. Perkembangan kognitif pada masa ini terdiri dari beberapa bagian,
seperti; perkembangan memori, perkembangan pemikiran kritis,
perkembanagn inteligensi, perkembangan kecerdasan emosional (EQ),
perkembangan kecerdasan intelegensi (SQ), perkembangan kreativitas,
perkembangan bahasa, dan fikiran, ingatan, dan fantasi anak.