SlideShare a Scribd company logo
ANUITAS

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

1
OVERVIEW…
• Anuitas adl suatu pembayaran dalam jumlah tertentu, yang
dilakukan setiap selang waktu dan lama tertentu, secara
berkelanjutan.
• Suatu anuitas yg pasti dilakukan selama jangka pembayaran
disebut Anuitas Tentu.
• Suatu anuitas yg pembayarannya tergantung hidup matinya
seseorang disebut Anuitas Hidup.
• Pembayaran premi yg dilakukan oleh pemegang polis dalam
bentuk anuitas.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

2
• Anuitas Awal adl anuitas yg dibayarkan di awal jangka
waktu pembayaran anuitas.
• Anuitas Akhir adl anuitas yg dibayarkan di akhir jangka
waktu pembayaran anuitas.
• Nilai Tunai (Present Value) yaitu nilai seluruh
pembayaran jika anuitas dibayar sekaligus dlm satu
kali.
• Nilai Akhir (Cumulative Value) yaitu jumlah seluruh
pembayaran pada suatu waktu di kemudian hari.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

3
• Konsep asuransi tak lepas dari tingkat bunga
(interest rate) yang digunakan (istilah dalam
ISLAM, “RIBA”) dalam penentuan besar
anuitas ataupun yg lainnya. Demikian pula jika
ingin mengetahui nilai tunai dan nilai akhir.

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

4
TINGKAT BUNGA
• Bila seseorang pinjam uang Rp. 1juta dg bunga 10% per
tahun, mk orang tsb harus membayar bunga uang tsb
tiap akhir tahun sebanyak Rp. 100rb, dan hutangnya
tetap Rp. 1juta.

• Bagaimana jika ia menunggak membayar bunganya
selama 5 tahun, berapakah ia harus membayar agar
seluruh hutang dan bunganya lunas?
–
–

9/19/2012

Jika bunganya ikut dibungakan maka perhitungan bunga
seperti ini disebut Bunga Majemuk
Jika bunganya tidak ikut dibungakan maka disebut Bunga
Tunggal.
MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

5
BUNGA TUNGGAL
•

Misal: P adl pokok, yakni besarnya pinjaman atau modal
pertama, i adl tingkat bunga setahun, n jangka waktu
pinjaman, dan S adl nilai akhir (nilai ke-n)

•

KONSEP BUNGA TUNGGAL:
Pd tahun pertama menjadi P + Pi
Pd tahun kedua menjadi P + 2Pi
…
Pd tahun ke-n menjadi P + Pni

S  P  I  P  Pni  P 1  ni 
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

6
• Bunga tunggal sebenarnya dan biasa:
– Bunga tunggal sebenarnya : dihitung dengan asumsi
satu tahun adl 365 hari.
– Bunga tunggal biasa : dihitung dengan asumsi satu
tahun adl 360 hari.

• Waktu sebenarnya dan waktu pendekatan:
– Waktu sebenarnya: dihitung menurut hari yang
sebenarnya dari seluruh jumlah hari pada kalender.
– Waktu pendekatan: dianggap bahwa setiap bulan
terdiri atas 30 hari.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

7
• Contoh: Hitung bunga tunggal sebenarnya dan
biasa dari Rp. 2juta untuk 50 hari dengan
bunga 5% per tahun!
Bunga tunggal sebenarnya:
50 10
6  10 
n
 , I  Pni   2 10     0, 05   Rp.13.700, 
365 73
 73 
Bunga tunggal biasa :
50
5
6  5 
n
 , I  Pni   2 10     0, 05   Rp.13.890, 
360 36
 36 

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

8
• Contoh: Tentukan waktu sebenarnya dan waktu
pendekatan dari tanggal 3 Juni 2012 sampai
dengan 18 September 2012!
Waktu sebenarnya:
Jumlah hari tersisa dari bulan Juli + Jumlah hari sampai tgl yang
dinyatakan dalam bulan September = 27+31+31+18 = 107 hari.
Waktu pendekatan:
18 September 2012  2012 : 9 : 18
3 Juni 2012
 2012 : 6 : 3 _
0 : 3 : 15
 (3 bulan 15 hari)
atau 105 hari (diasumsikan 1 bulan = 30 hari).
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

9
• Contoh: Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan biasa
dari Rp. 2juta,- untuk bunga 6% per tahun dari tanggal
20 April 2012 sampai 1 Juli 2012 dengan
menggunakan: (a). Waktu sebenarnya, (b). Waktu
pendekatan.!
Bunga tunggal sebenarnya:
a.Waktu sebenarnya:
72
6  72 
n
, I  Pni   2  10  
  0, 06  Rp.23.670, 
365
 365 
b.Waktu pendekatan:
71
6  71 
n
, I  Pni   2  10  
  0, 06  Rp.23.340, 
365
 365 
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

10
Bunga tunggal biasa:
a.Waktu sebenarnya:
72
6  72 
n
, I  Pni   2 10  
  0, 06   Rp.24.000, 
360
 360 
b.Waktu pendekatan:
71
6  71 
n
, I  Pni   2 10  
  0, 06   Rp.23.670, 
360
 360 

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

11
BUNGA MAJEMUK
• KONSEP BUNGA MAJEMUK:
Pd tahun pertama menjadi P1 = P + iP
Pd tahun kedua menjadi P2 = P1 + iP1 = P + iP + i
(P + iP) = P + 2iP + i2P = P (1 + i)2
…
Pd tahun ke-n menjadi S = P (1 + i)n.
S  P 1  i   P 
n

S

1  i 

n

1
jika, v 
, maka P  v n S .
1 i
9/19/2012
MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

12
• Contoh:
Rp. 1000 dibungakan selama 3 tahun dg tingkat
bunga 7% setahun. Berapakah besarnya seluruh
uang pada akhir tahun ketiga?
>> Bunga tunggal
S = 1000 (1+3i) = 1000 (1+0,21) = Rp. 1.210
>> Bunga majemuk
S = 1000 (1+i)3 = 1000 (1+0,07)3 = 1000 (1,22504)
= Rp. 1.225,04
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

13
• Contoh:
Seorang ayah mpy anak berumur 8 thn. Si
ayah ingin mendepositokan uangnya di bank
dan akan memberikannya pd si anak sbg biaya
di universitas waktu si anak tepat berumur 18
thn. Bila bank memberi bunga majemuk 12%
setahun dan si ayah ingin menyerahkan Rp.
1juta pd si anak 10thn kemudian, berapakah
dia harus mendepositokan uangnya sekarang?
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

14
• Jawab:
S10 = Rp. 1juta, i = 0,12
P = S10 (1+i)-n
= S10 (1+0,12)-10
= (1.000.000,00) (1,12)-10
= 321.973,24
Jadi, jika si Ayah ingin memberikan si anak Rp.
1juta pada 10 thn yg akan datang maka si Ayah
harus mendepositokan sebesar Rp. 321.973,24.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

15
TINGKAT BUNGA NOMINAL &
TINGKAT BUNGA RIIL
• Beberapa bank, asuransi, atau yg lain
terkadang dlm perhitungan bunganya
menggunakan dasar setengah tahunan.
• Contoh i per tahun 6%, maka 1 tahun kemudia
menjadi sebesar:
 0, 06 
S  P 1 

2 

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

2

16
• Secara umum, jika setahun terjadi pembayaran k kali, dg
bunga tahunan sebesar i , maka 1 tahun kemudian Pokok
beserta Bunganya menjadi sebesar

j

1  
 k

k

• Atau setahun kemudian besarnya bunga adl
k

j

i  1    1
 k

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

17
• Dimana:
k  jumlah konversi bunga dalam 1 tahun
1
 jangka waktu tiap konversi
k
j  tingkat bunga nominal yang digunakan setiap

1
tahun
k

j
 bunga nominal
k

• Tingkat bunga nominal dinyatakan dg i(k), dan
tingkat bunga riil dinyatakan dg i.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

18
• Contoh: Jika modal awal Rp. 1juta,- diinvestasikan
dengan bunga majemuk kwartalan. Hitung jumlah
uang pada saat 8,5 tahun mendatang jika
diketahui tingkat bunga 7% pertahun!
P  Rp.1.000.000, 
0, 07
i
 0, 0175  (1 tahun = 4 kwartal)
4
n  34  (4  8,5tahun  34kwartal )
S34  P(1  i )34  106 (1  0, 0175)34  Rp.1.803.724,52.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

19
ANUITAS TENTU
• Anuitas tentu adl serangkaian pembayaran berkala
yg dilakukan selama jangka waktu tertentu.
• Nominal pembayaran tiap periode dianggap sama.
• Anuitas tentu yang dibayarkan di awal jangka waktu
pembayaran anuitas disebut anuitas tentu awal,
sedang bila di akhir jangka waktu disebut anuitas
tentu akhir.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

20
ANUITAS TENTU AKHIR
• Pembayaran dilakukan di akhir periode. Misal,
angsuran sebesar Rp. 1,- dan banyaknya angsuran
adalah n kali, maka nilai tunai dari anuitas tentu
akhir an dpt dicari sbb:
1
Nilai tunai pembayaran pertama:
v
(1  i )
1
Nilai tunai pembayaran kedua:
 v2
(1  i ) 2
1
Nilai tunai pembayaran ke-n:
 vn
(1  i ) n
9/19/2012
MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

21
Sehingga nilai tunai keseluruhan:
an  v  v 2 

 vn

merupakan deret geometri turun :
n

 1 
1 
 1  (1  i )  n
n
n
v(1  v ) 1  v
1 i 
an 

 

.
1
1 v
1 i 1
i
1
v

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

22
S n : nilai akhir/nilai akumulasi dari anuitas tentu akhir dg tiap
pembayaran sebesar Rp.1, 
S n dapat dicari sebagai berikut:
Nilai akumulasi dari pembayaran pertama: (1  i ) n 1
Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1  i) n  2
Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1  i) n 3
Nilai akumulasi dari pembayaran ke-n

: (1  i) n  n  1

Sehingga,
S n  1  (1  i )  (1  i ) 2 

 (1  i ) n 1

(1  i ) n  1 (1  i ) n  1


.
i MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.
9/19/2012 (1  i )  1

23
Hubungan antara an dan Sn :
Sn  an (1  i )

n

an  Sn (1  i )

n

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

24
• Contoh: Suatu pinjaman Rp. 100juta dengan
bunga 3% setahun akan dilunasi dalam waktu
25thn. Hitung anuitas yang harus dibayar tiap
akhir tahun!
Jawab :
Xa25  10

8

8

8

10
10
X

 Rp.5.742.787,18.
25
a25 1  (1  0, 03)
0,MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.
03
9/19/2012

25
ANUITAS TENTU AWAL
• Setiap awal tahun, selama n tahun dibayar anuitas
sebesar Rp. 1,-, maka nilai tunai dari anuitas tentu awal an
dapat dicari sbb:
Bayar ke-1 sekarang dan nilai tunainya: Rp.1,1
Bayar ke-2 di awal periode ke-2 & nilai tunainya:
v
(1  i )
1
Bayar ke-3 di awal periode ke-3 & nilai tunainya:
 v2
(1  i ) 2
1
Bayar ke-n di awal periode ke-n & nilai tunainya:
 v n 1
(1  i ) n 1
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

26
Sehingga nilai tunai keseluruhan:
an  1  v  v 

v

2

n 1

an  1  an 1
van  v  v 2 

 v n  an
n

1  (1  i )
an 
.
i.v

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

27
S n : nilai akhir/nilai akumulasi dari anuitas tentu awal dg tiap
pembayaran sebesar Rp.1, 
S n dapat dicari sebagai berikut:
Nilai akumulasi dari pembayaran pertama: (1  i ) n
Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1  i) n 1
Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1  i) n  2
Nilai akumulasi dari pembayaran ke-n

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

: (1  i ) n ( n 1)  (1  i)

28
Sehingga,
S n  (1  i )  (1  i ) 2 

 (1  i ) n

 (1  i ) n  1 
 (1  i ) n  1 
 (1  i ) 
  (1  i ) 

i
 (1  i )  1 


 (1  i ) S n .
S n  S n 1  1.

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

29
• Contoh: Setiap selang 6 bulan, Ali menyimpan
Rp. 100.000,-. Penyimpanan dimulai sejak
anaknya berusia 6 bulan dan diakhiri sesudah
anaknya berusia 20 tahun (setiap awal
periode). Selanjutnya uang tersebut tetap
tidak diambil dan sesudah anaknya berusia 25
thn uang tsb diberikan kepada anaknya
sebagai modal usaha. Hitung berapa banyak
uang yang akan diterima anaknya! (bunga =
1,5% per periode).
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

30
Jawab :
Setelah menyimpan Rp.100.000,- selama 20×2 = 40 periode,
uangnya menjadi :
 (1  0, 015) 40  1 
P  105 S40  105 
  Rp.5.426.789,34
0, 015


Setelah anak berusia 25thn (ada10periode), maka uangnya menjadi:
S10  P(1  i )10  (5.426.789,34)(1  0, 015)10
 Rp.6.298.010,58.
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

31
• Beberapa hubungan:
sn  1  i  sn
sn  sn 1  1

;

an  1  i  an

an  an 1  1

;

an  an 1  1

v n sn  an

9/19/2012

;

;

v n s n  an

sn  sn 1  1

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

32
• Anuitas yang pembayarannya dijanjikan akan
dilakukan selang beberapa waktu kemudian
disebut anuitas tunda, sedang anuitas yang
pembayaran pertama dilakukan pada waktu
anuitas tersebut dimulai disebut anuitas
segera.

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

33
• Nilai sekarang dari anuitas yang pembayaran
pertamanya dilakukan f tahun kemudian dan
dilakukan selama n tahun, dinotasikan dg f | an
(anuitas awal) atau f | an (anuitas akhir). Berikut
rumus-rumusnya:
an  v f  v f 1 
f|
an  v f 1  v f  2 
f|
f|

9/19/2012

 v f  n  v f an

an  a f  n  a f

f|

 v f  n 1  v f an

an  a f  n  a f
MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

34
ANUITAS TENTU
PEMBAYARAN k KALI SETAHUN
• Persamaan yg lalu dikaitkan dg pembayaran k
kali setahun adl
k 

sn

1
1
n
n
 1  i   1  i  k 
k

1  i  1  i 
1
k


k 

sn

i

  1  i 

1

1
2
1
n
n
 1  i  k  1  i  k 
k

1  i 

9/19/2012

k

n

i

n


 1  i  

1
k

d

n

1

k


 1


1

k
MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

35
• Untuk anuitas:
k 

an

1
1
 1  v k 
k


k 

an

1  i 

1
k

i

1
k

1  v   1  v
n

k

d

1 k
 v  v k 
k
1

v

n

2





n

k


v 

n

1  vn
 k 
i
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

36
• Contoh:
Hitunglah nilai tunai dan akhir dari suatu rangkaian pembayaran sebesar
Rp. 150 tiap akhir tahun selama 20 thn bila tingkat bunga 5% pertahun!

• Jawab:
n = 20; i = 0,05
Maka,
I. Nilai tunainya:

II. Nilai akhirnya:

[1  (1,05) 20 ]
150.a20  150.
0,05
 150(1  0,376889) / 0, 05

150.s20  150.a20 .v 20

 150(12, 4622)
 1869,33
9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

 1869,33(1/1, 05) 20
 1869,33(2, 653298)
 4959,89
37
•

Contoh:
Suatu polis asuransi jiwa memberikan pilihan sbg berikut: Jika si Ali mati, mk Ny. Ali dpt
menerima uang tunai sebesar Rp. 1jt atau menerima santunan selama 10thn. Pembayaran
dilakukan tiap awal tahun dg tingkat bunga diperhitungkan 6% pertahun. Hitunglah
pembayaran tahunan tsb!

•

Jawab:
Nilai tunai = Rp. 1jt; n = 10; i = 0,06
Misal: x = pembayaran tahunan.
Jika nilai tunai Rp. 1jt artinya ke-10 pembayaran tahunan tsb haruslah sama dengan Rp. 1jt.
Jadi,

x.a10  1.000.000
1.000.000
x
a10
1.000.000

 128.177,3191
7,80169
9/19/2012

a10  1  a9

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

[1  (1,06) 9 ]
 1
0,06
 1  (1  0,591898) / 0,06
 1  6,80169
 7,80169

38
LATIHAN
1.

Buktikanlah secara aljabar dan verbal:

a). an  an 1  v n
2.

b). sn  sn 1  v  ( n 1)

Seseorang akan menerima 10 kali pembayaran tahunan Rp. 5jt,
pembayaran pertama dilakukan sekarang. Berapakah nilai tunai dan nilai
akhir seluruh pembayaran jika:
a.
b.

3.

Tingkat bunga 5% pertahun
Tingkat bunga 8% pertahun

Hitunglah nilai tunai dan nilai akhir suatu anuitas selama 10 tahun
sebesar Rp. 100 pertahun, pembayaran ditunda selama 5thn. Tingkat
bunga 8% pertahun.

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

39
4. Seorang ayah menruh uang di bank untuk membiayai
sekolah anaknya selama 12thn. Jika si anak menerima Rp.
1.000 tiap akhir tahun, pembayaran pertama dilakukan
pada akhir tahun ke enam dari sekarang dan seluruh uang
dan bunganya habis dibayarkan pada waktu pembayaran
yang ke 12 dilakukan, berapa banyakkah si ayah menaruh
uangnya di bank bila bank memberi bunga 12% pertahun?
5. Sebuah rumah dibeli dengan uang mukaa Rp. 2jt dan
cicilan tiap akhir tahun sebesar Rp. 500.000,- selama
10thn. Bila bunga uang sebesar 5% pertahun, berapakah
harga rumah tersebut bila dibeli tunai?

9/19/2012

MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.

40

More Related Content

What's hot

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Ayuk Wulandari
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Reza Mahendra
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Bab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemukBab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemuk
Mirabela Islami
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
Kelinci Coklat
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Agung Handoko
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhanaMatematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
lia170494
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Aniklestari1997
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 

What's hot (20)

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 
Bab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemukBab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemuk
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhanaMatematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 

Viewers also liked

Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududiAnalisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Lana Karyatna
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
fauz1
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Lilis Salamah
 
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi PerusahaanResume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
Faisyal Rufenclonndrecturr
 
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan RenteMatematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Lia Oktafiani
 
Perbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontrasPerbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontras
Faisyal Rufenclonndrecturr
 
Matematika keuangan
Matematika keuanganMatematika keuangan
Matematika keuangan
Jurobei Higashikuni
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Turunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkapTurunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkap
kutungy
 

Viewers also liked (14)

Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
 
Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududiAnalisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
 
Akuntansi asuransi minggu k3
Akuntansi asuransi minggu k3Akuntansi asuransi minggu k3
Akuntansi asuransi minggu k3
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
 
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi PerusahaanResume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
Resume journal Penggunaan Statistika Terhadap Pengambilan Strategi Perusahaan
 
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan RenteMatematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
 
Perbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontrasPerbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontras
 
Matematika keuangan
Matematika keuanganMatematika keuangan
Matematika keuangan
 
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurinKuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Turunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkapTurunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkap
 

Similar to Akt 3-anuitas-tentu

Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoniKonsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Riki Ardoni
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
Catatan_Kuliyah
 
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
DimasArreza
 
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptxNILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
sukmiyatiagustin
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskon
Leite Bayukaka
 
Hut. jk panjang
Hut. jk panjangHut. jk panjang
Hut. jk panjang
Yaya Suryana
 
HUTANG JANGKA PANJANG
HUTANG JANGKA PANJANGHUTANG JANGKA PANJANG
HUTANG JANGKA PANJANG
Yaya Suryana
 
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptxPENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
N. Jannati
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga MajemukBunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Desy Aryanti
 
Diskon tunai
Diskon tunai Diskon tunai
Diskon tunai
kazialaturette1
 
Asbal soff
Asbal soffAsbal soff
Asbal soff
Asbal Khairi
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
furkon choerul
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
furkon choerul
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Sahat Tua
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptx
firstioAditya
 
Ekonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migasEkonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migas
Hendri Anur
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
yy rahmat
 
Sert deposito 1
Sert deposito 1Sert deposito 1
Sert deposito 1
AgamJulli
 
Analisis Kelayakan
Analisis KelayakanAnalisis Kelayakan
Analisis Kelayakan
suparmono
 

Similar to Akt 3-anuitas-tentu (20)

Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoniKonsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
 
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
3. Bunga dan Anuitas Tentu.pdf
 
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptxNILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskon
 
Hut. jk panjang
Hut. jk panjangHut. jk panjang
Hut. jk panjang
 
HUTANG JANGKA PANJANG
HUTANG JANGKA PANJANGHUTANG JANGKA PANJANG
HUTANG JANGKA PANJANG
 
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptxPENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga MajemukBunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
 
Diskon tunai
Diskon tunai Diskon tunai
Diskon tunai
 
Asbal soff
Asbal soffAsbal soff
Asbal soff
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptx
 
Ekonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migasEkonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migas
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
Sert deposito 1
Sert deposito 1Sert deposito 1
Sert deposito 1
 
Analisis Kelayakan
Analisis KelayakanAnalisis Kelayakan
Analisis Kelayakan
 

Recently uploaded

MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 

Recently uploaded (13)

MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 

Akt 3-anuitas-tentu

  • 2. OVERVIEW… • Anuitas adl suatu pembayaran dalam jumlah tertentu, yang dilakukan setiap selang waktu dan lama tertentu, secara berkelanjutan. • Suatu anuitas yg pasti dilakukan selama jangka pembayaran disebut Anuitas Tentu. • Suatu anuitas yg pembayarannya tergantung hidup matinya seseorang disebut Anuitas Hidup. • Pembayaran premi yg dilakukan oleh pemegang polis dalam bentuk anuitas. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 2
  • 3. • Anuitas Awal adl anuitas yg dibayarkan di awal jangka waktu pembayaran anuitas. • Anuitas Akhir adl anuitas yg dibayarkan di akhir jangka waktu pembayaran anuitas. • Nilai Tunai (Present Value) yaitu nilai seluruh pembayaran jika anuitas dibayar sekaligus dlm satu kali. • Nilai Akhir (Cumulative Value) yaitu jumlah seluruh pembayaran pada suatu waktu di kemudian hari. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 3
  • 4. • Konsep asuransi tak lepas dari tingkat bunga (interest rate) yang digunakan (istilah dalam ISLAM, “RIBA”) dalam penentuan besar anuitas ataupun yg lainnya. Demikian pula jika ingin mengetahui nilai tunai dan nilai akhir. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 4
  • 5. TINGKAT BUNGA • Bila seseorang pinjam uang Rp. 1juta dg bunga 10% per tahun, mk orang tsb harus membayar bunga uang tsb tiap akhir tahun sebanyak Rp. 100rb, dan hutangnya tetap Rp. 1juta. • Bagaimana jika ia menunggak membayar bunganya selama 5 tahun, berapakah ia harus membayar agar seluruh hutang dan bunganya lunas? – – 9/19/2012 Jika bunganya ikut dibungakan maka perhitungan bunga seperti ini disebut Bunga Majemuk Jika bunganya tidak ikut dibungakan maka disebut Bunga Tunggal. MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 5
  • 6. BUNGA TUNGGAL • Misal: P adl pokok, yakni besarnya pinjaman atau modal pertama, i adl tingkat bunga setahun, n jangka waktu pinjaman, dan S adl nilai akhir (nilai ke-n) • KONSEP BUNGA TUNGGAL: Pd tahun pertama menjadi P + Pi Pd tahun kedua menjadi P + 2Pi … Pd tahun ke-n menjadi P + Pni S  P  I  P  Pni  P 1  ni  9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 6
  • 7. • Bunga tunggal sebenarnya dan biasa: – Bunga tunggal sebenarnya : dihitung dengan asumsi satu tahun adl 365 hari. – Bunga tunggal biasa : dihitung dengan asumsi satu tahun adl 360 hari. • Waktu sebenarnya dan waktu pendekatan: – Waktu sebenarnya: dihitung menurut hari yang sebenarnya dari seluruh jumlah hari pada kalender. – Waktu pendekatan: dianggap bahwa setiap bulan terdiri atas 30 hari. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 7
  • 8. • Contoh: Hitung bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp. 2juta untuk 50 hari dengan bunga 5% per tahun! Bunga tunggal sebenarnya: 50 10 6  10  n  , I  Pni   2 10     0, 05   Rp.13.700,  365 73  73  Bunga tunggal biasa : 50 5 6  5  n  , I  Pni   2 10     0, 05   Rp.13.890,  360 36  36  9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 8
  • 9. • Contoh: Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari tanggal 3 Juni 2012 sampai dengan 18 September 2012! Waktu sebenarnya: Jumlah hari tersisa dari bulan Juli + Jumlah hari sampai tgl yang dinyatakan dalam bulan September = 27+31+31+18 = 107 hari. Waktu pendekatan: 18 September 2012  2012 : 9 : 18 3 Juni 2012  2012 : 6 : 3 _ 0 : 3 : 15  (3 bulan 15 hari) atau 105 hari (diasumsikan 1 bulan = 30 hari). 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 9
  • 10. • Contoh: Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp. 2juta,- untuk bunga 6% per tahun dari tanggal 20 April 2012 sampai 1 Juli 2012 dengan menggunakan: (a). Waktu sebenarnya, (b). Waktu pendekatan.! Bunga tunggal sebenarnya: a.Waktu sebenarnya: 72 6  72  n , I  Pni   2  10     0, 06  Rp.23.670,  365  365  b.Waktu pendekatan: 71 6  71  n , I  Pni   2  10     0, 06  Rp.23.340,  365  365  9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 10
  • 11. Bunga tunggal biasa: a.Waktu sebenarnya: 72 6  72  n , I  Pni   2 10     0, 06   Rp.24.000,  360  360  b.Waktu pendekatan: 71 6  71  n , I  Pni   2 10     0, 06   Rp.23.670,  360  360  9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 11
  • 12. BUNGA MAJEMUK • KONSEP BUNGA MAJEMUK: Pd tahun pertama menjadi P1 = P + iP Pd tahun kedua menjadi P2 = P1 + iP1 = P + iP + i (P + iP) = P + 2iP + i2P = P (1 + i)2 … Pd tahun ke-n menjadi S = P (1 + i)n. S  P 1  i   P  n S 1  i  n 1 jika, v  , maka P  v n S . 1 i 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 12
  • 13. • Contoh: Rp. 1000 dibungakan selama 3 tahun dg tingkat bunga 7% setahun. Berapakah besarnya seluruh uang pada akhir tahun ketiga? >> Bunga tunggal S = 1000 (1+3i) = 1000 (1+0,21) = Rp. 1.210 >> Bunga majemuk S = 1000 (1+i)3 = 1000 (1+0,07)3 = 1000 (1,22504) = Rp. 1.225,04 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 13
  • 14. • Contoh: Seorang ayah mpy anak berumur 8 thn. Si ayah ingin mendepositokan uangnya di bank dan akan memberikannya pd si anak sbg biaya di universitas waktu si anak tepat berumur 18 thn. Bila bank memberi bunga majemuk 12% setahun dan si ayah ingin menyerahkan Rp. 1juta pd si anak 10thn kemudian, berapakah dia harus mendepositokan uangnya sekarang? 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 14
  • 15. • Jawab: S10 = Rp. 1juta, i = 0,12 P = S10 (1+i)-n = S10 (1+0,12)-10 = (1.000.000,00) (1,12)-10 = 321.973,24 Jadi, jika si Ayah ingin memberikan si anak Rp. 1juta pada 10 thn yg akan datang maka si Ayah harus mendepositokan sebesar Rp. 321.973,24. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 15
  • 16. TINGKAT BUNGA NOMINAL & TINGKAT BUNGA RIIL • Beberapa bank, asuransi, atau yg lain terkadang dlm perhitungan bunganya menggunakan dasar setengah tahunan. • Contoh i per tahun 6%, maka 1 tahun kemudia menjadi sebesar:  0, 06  S  P 1   2   9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 2 16
  • 17. • Secara umum, jika setahun terjadi pembayaran k kali, dg bunga tahunan sebesar i , maka 1 tahun kemudian Pokok beserta Bunganya menjadi sebesar j  1    k k • Atau setahun kemudian besarnya bunga adl k j  i  1    1  k 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 17
  • 18. • Dimana: k  jumlah konversi bunga dalam 1 tahun 1  jangka waktu tiap konversi k j  tingkat bunga nominal yang digunakan setiap 1 tahun k j  bunga nominal k • Tingkat bunga nominal dinyatakan dg i(k), dan tingkat bunga riil dinyatakan dg i. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 18
  • 19. • Contoh: Jika modal awal Rp. 1juta,- diinvestasikan dengan bunga majemuk kwartalan. Hitung jumlah uang pada saat 8,5 tahun mendatang jika diketahui tingkat bunga 7% pertahun! P  Rp.1.000.000,  0, 07 i  0, 0175  (1 tahun = 4 kwartal) 4 n  34  (4  8,5tahun  34kwartal ) S34  P(1  i )34  106 (1  0, 0175)34  Rp.1.803.724,52. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 19
  • 20. ANUITAS TENTU • Anuitas tentu adl serangkaian pembayaran berkala yg dilakukan selama jangka waktu tertentu. • Nominal pembayaran tiap periode dianggap sama. • Anuitas tentu yang dibayarkan di awal jangka waktu pembayaran anuitas disebut anuitas tentu awal, sedang bila di akhir jangka waktu disebut anuitas tentu akhir. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 20
  • 21. ANUITAS TENTU AKHIR • Pembayaran dilakukan di akhir periode. Misal, angsuran sebesar Rp. 1,- dan banyaknya angsuran adalah n kali, maka nilai tunai dari anuitas tentu akhir an dpt dicari sbb: 1 Nilai tunai pembayaran pertama: v (1  i ) 1 Nilai tunai pembayaran kedua:  v2 (1  i ) 2 1 Nilai tunai pembayaran ke-n:  vn (1  i ) n 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 21
  • 22. Sehingga nilai tunai keseluruhan: an  v  v 2   vn merupakan deret geometri turun : n  1  1   1  (1  i )  n n n v(1  v ) 1  v 1 i  an      . 1 1 v 1 i 1 i 1 v 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 22
  • 23. S n : nilai akhir/nilai akumulasi dari anuitas tentu akhir dg tiap pembayaran sebesar Rp.1,  S n dapat dicari sebagai berikut: Nilai akumulasi dari pembayaran pertama: (1  i ) n 1 Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1  i) n  2 Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1  i) n 3 Nilai akumulasi dari pembayaran ke-n : (1  i) n  n  1 Sehingga, S n  1  (1  i )  (1  i ) 2   (1  i ) n 1 (1  i ) n  1 (1  i ) n  1   . i MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 9/19/2012 (1  i )  1 23
  • 24. Hubungan antara an dan Sn : Sn  an (1  i ) n an  Sn (1  i ) n 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 24
  • 25. • Contoh: Suatu pinjaman Rp. 100juta dengan bunga 3% setahun akan dilunasi dalam waktu 25thn. Hitung anuitas yang harus dibayar tiap akhir tahun! Jawab : Xa25  10 8 8 8 10 10 X   Rp.5.742.787,18. 25 a25 1  (1  0, 03) 0,MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 03 9/19/2012 25
  • 26. ANUITAS TENTU AWAL • Setiap awal tahun, selama n tahun dibayar anuitas sebesar Rp. 1,-, maka nilai tunai dari anuitas tentu awal an dapat dicari sbb: Bayar ke-1 sekarang dan nilai tunainya: Rp.1,1 Bayar ke-2 di awal periode ke-2 & nilai tunainya: v (1  i ) 1 Bayar ke-3 di awal periode ke-3 & nilai tunainya:  v2 (1  i ) 2 1 Bayar ke-n di awal periode ke-n & nilai tunainya:  v n 1 (1  i ) n 1 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 26
  • 27. Sehingga nilai tunai keseluruhan: an  1  v  v  v 2 n 1 an  1  an 1 van  v  v 2   v n  an n 1  (1  i ) an  . i.v 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 27
  • 28. S n : nilai akhir/nilai akumulasi dari anuitas tentu awal dg tiap pembayaran sebesar Rp.1,  S n dapat dicari sebagai berikut: Nilai akumulasi dari pembayaran pertama: (1  i ) n Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1  i) n 1 Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1  i) n  2 Nilai akumulasi dari pembayaran ke-n 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. : (1  i ) n ( n 1)  (1  i) 28
  • 29. Sehingga, S n  (1  i )  (1  i ) 2   (1  i ) n  (1  i ) n  1   (1  i ) n  1   (1  i )    (1  i )   i  (1  i )  1     (1  i ) S n . S n  S n 1  1. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 29
  • 30. • Contoh: Setiap selang 6 bulan, Ali menyimpan Rp. 100.000,-. Penyimpanan dimulai sejak anaknya berusia 6 bulan dan diakhiri sesudah anaknya berusia 20 tahun (setiap awal periode). Selanjutnya uang tersebut tetap tidak diambil dan sesudah anaknya berusia 25 thn uang tsb diberikan kepada anaknya sebagai modal usaha. Hitung berapa banyak uang yang akan diterima anaknya! (bunga = 1,5% per periode). 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 30
  • 31. Jawab : Setelah menyimpan Rp.100.000,- selama 20×2 = 40 periode, uangnya menjadi :  (1  0, 015) 40  1  P  105 S40  105    Rp.5.426.789,34 0, 015   Setelah anak berusia 25thn (ada10periode), maka uangnya menjadi: S10  P(1  i )10  (5.426.789,34)(1  0, 015)10  Rp.6.298.010,58. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 31
  • 32. • Beberapa hubungan: sn  1  i  sn sn  sn 1  1 ; an  1  i  an an  an 1  1 ; an  an 1  1 v n sn  an 9/19/2012 ; ; v n s n  an sn  sn 1  1 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 32
  • 33. • Anuitas yang pembayarannya dijanjikan akan dilakukan selang beberapa waktu kemudian disebut anuitas tunda, sedang anuitas yang pembayaran pertama dilakukan pada waktu anuitas tersebut dimulai disebut anuitas segera. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 33
  • 34. • Nilai sekarang dari anuitas yang pembayaran pertamanya dilakukan f tahun kemudian dan dilakukan selama n tahun, dinotasikan dg f | an (anuitas awal) atau f | an (anuitas akhir). Berikut rumus-rumusnya: an  v f  v f 1  f| an  v f 1  v f  2  f| f| 9/19/2012  v f  n  v f an an  a f  n  a f f|  v f  n 1  v f an an  a f  n  a f MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 34
  • 35. ANUITAS TENTU PEMBAYARAN k KALI SETAHUN • Persamaan yg lalu dikaitkan dg pembayaran k kali setahun adl k  sn 1 1 n n  1  i   1  i  k  k 1  i  1  i  1 k  k  sn i   1  i  1 1 2 1 n n  1  i  k  1  i  k  k 1  i   9/19/2012 k n i n   1  i    1 k d n 1 k   1  1 k MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 35
  • 36. • Untuk anuitas: k  an 1 1  1  v k  k  k  an 1  i  1 k i 1 k 1  v   1  v n k d 1 k  v  v k  k 1 v n 2    n k  v   n 1  vn  k  i 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 36
  • 37. • Contoh: Hitunglah nilai tunai dan akhir dari suatu rangkaian pembayaran sebesar Rp. 150 tiap akhir tahun selama 20 thn bila tingkat bunga 5% pertahun! • Jawab: n = 20; i = 0,05 Maka, I. Nilai tunainya: II. Nilai akhirnya: [1  (1,05) 20 ] 150.a20  150. 0,05  150(1  0,376889) / 0, 05 150.s20  150.a20 .v 20  150(12, 4622)  1869,33 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si.  1869,33(1/1, 05) 20  1869,33(2, 653298)  4959,89 37
  • 38. • Contoh: Suatu polis asuransi jiwa memberikan pilihan sbg berikut: Jika si Ali mati, mk Ny. Ali dpt menerima uang tunai sebesar Rp. 1jt atau menerima santunan selama 10thn. Pembayaran dilakukan tiap awal tahun dg tingkat bunga diperhitungkan 6% pertahun. Hitunglah pembayaran tahunan tsb! • Jawab: Nilai tunai = Rp. 1jt; n = 10; i = 0,06 Misal: x = pembayaran tahunan. Jika nilai tunai Rp. 1jt artinya ke-10 pembayaran tahunan tsb haruslah sama dengan Rp. 1jt. Jadi, x.a10  1.000.000 1.000.000 x a10 1.000.000   128.177,3191 7,80169 9/19/2012 a10  1  a9 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. [1  (1,06) 9 ]  1 0,06  1  (1  0,591898) / 0,06  1  6,80169  7,80169 38
  • 39. LATIHAN 1. Buktikanlah secara aljabar dan verbal: a). an  an 1  v n 2. b). sn  sn 1  v  ( n 1) Seseorang akan menerima 10 kali pembayaran tahunan Rp. 5jt, pembayaran pertama dilakukan sekarang. Berapakah nilai tunai dan nilai akhir seluruh pembayaran jika: a. b. 3. Tingkat bunga 5% pertahun Tingkat bunga 8% pertahun Hitunglah nilai tunai dan nilai akhir suatu anuitas selama 10 tahun sebesar Rp. 100 pertahun, pembayaran ditunda selama 5thn. Tingkat bunga 8% pertahun. 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 39
  • 40. 4. Seorang ayah menruh uang di bank untuk membiayai sekolah anaknya selama 12thn. Jika si anak menerima Rp. 1.000 tiap akhir tahun, pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun ke enam dari sekarang dan seluruh uang dan bunganya habis dibayarkan pada waktu pembayaran yang ke 12 dilakukan, berapa banyakkah si ayah menaruh uangnya di bank bila bank memberi bunga 12% pertahun? 5. Sebuah rumah dibeli dengan uang mukaa Rp. 2jt dan cicilan tiap akhir tahun sebesar Rp. 500.000,- selama 10thn. Bila bunga uang sebesar 5% pertahun, berapakah harga rumah tersebut bila dibeli tunai? 9/19/2012 MK. Aktuaria | Darmanto,S.Si. 40