PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
1.
2. DEFINISI
Acne vulgaris adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang
menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.
Acne vulgaris merupakan suatu penyakit yang umum, biasanya sembuh sendiri, disebabkan oleh multifaktor, serta
melibatkan adanya inflamasi pada folikel kelenjar minyak (sebaceous) yang terletak diwajah atau tubuh bagian atas.
3. EPIDEMIOLOGI
Pada umumnya, acne vulgaris terjadi pada remaja dan dewasa muda serta wanita lebih banyak daripada pria. Acne paling sering
terjadi pada masa remaja dan dimulai pada masa pubertas. Pada umumnya insiden acne akan terjadi sekitar umur 14-17 tahun
pada wanita dan 16-19 tahun pada pria dan pada masa itu yang paling dominan adalah komedo dan papul serta jarang terlihat lesi
beradang. Kadang acne menetap pada wania umur 30 tahunan atau lebih.
5. PATOFISIOLOGI
Faktor utama dalam pembentukkan lesi acne yaitu:
Pengelupasan
keratinosit
Pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes
Peningkatan produksi
sebum
Inflamasi
6.
7. MANIFESTASI
KLINIK
Lesi jerawat biasanya terjadi pada wajah, punggung, dada bagian atas, dan daerah bahu. Jerawat
dapat dikelompokkan menjadi jerawat ringan, sedang atau berat tergantung dari tingkat
keparahan lesi yang ada.
LESI
Lesi
inflamasi
Lesi
non-inflamasi
komedo terbuka
(blackhead)
komedo tertutup
(whitehead) papula postula nodula luka
9. PENGOBATAN
TOPIKAL
Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan
lesi. Obat topikal terdiri atas bahan iritan yang dapat mengelupas kulit; antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah
mikroba dalam folikel acne vulgaris seperti Eritromycin dan Clindamycin anti peradangan topikal dan lainnya seperti asam
laktat 10% yang untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Benzoil Peroksida memiliki efek anti bakterial yang poten. Retinoid
topikal akan menormalkan proses keratinasi epitel folikuler, sehingga dapat mengurangi komedo dan menghambat
terbentuknya lesi baru.
10. PENGOBATAN
SISTEMIK
Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan pertumbuhan bakteri disamping itu juga mengurangi reaksi radang,
menekan produksi sebum, dan mempengaruhi perkembangan hormonal. Golongan obat sistemik terdiri atas anti bakteri
sistemik; obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara kompetitif menduduki reseptor organ target di
kelenjar sebasea; vitamin A dan retinoid oral sebagai antikeratinisasi; dan obat lainnya seperti anti inflamasi non steroid.
11.
12. TERAPI NON-
FARMAKOLOGI
Minum air putih minimal 8 gelas sehari, dengan air putih yang cukup kulit akan lebih elastis dan metabolisme tubuh menjadi lancar dan normal dan detokfikasi tubuh dari
dalam keluar
Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh
Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalkan makanan tinggi lemak, polusi debu, lingkungan yang tidak sehat dan sebagainya
Hindari penusukan,pemencetan lesi, mencongkel dan sebagainya karena dapat menyebabkan infeksi, menimbulkan bekas, memperparah akne dan bahkan membuat
kesembuhan lebih lama
Melakukan perawatan kulit
Cuci muka dengan sabun dan air hangat 2 kali sehari
Penggunaan kosmetika secukupnya
13. KESIMPULAN
Acne vulgaris merupakan suatu penyakit yang umum, biasanya sembuh sendiri, disebabkan oleh multifaktor, serta melibatkan adanya inflamasi pada folikel
kelenjar minyak (sebaceous) yang terletak diwajah atau tubuh bagian atas.
Acne terjadi ketika lubang kecil dipermukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan
menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran
dan bakteri. Perkembangan pembentukan lesi jerawat terjadi dari empat faktor patogennya yaitu produksi sebum berlebih, keratinisasi, pertumbuhan bakteri,
dan inflamasi.