SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea adalah kondisi pada kulit tubuh yang berupa ruam, berwarna merah muda atau
merah, dan berbentuk seperti bekas luka atau benjolan merah menyerupai tambalan. Kondisi ini
umumnya dianggap aman, namun penderita juga dapat mengalami rasa gatal yang sangat
mengganggu selama dua minggu atau lebih. Pityriasis rosea dapat muncul di bagian dada,
punggung, atau perut.
Penyebab Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea merupakan kondisi yang tidak menular, namun hingga saat ini belum ditemukan
penyebab pasti dari kondisi ini, walaupun infeksi virus dari golongan virus herpes diduga adalah
pemicu munculnya penyakit ini.
Gejala Pityriasis Rosea
Penderita dapat melalui tiga tahapan pityriasis rosea sebelum akhirnya muncul ruam di kulit.
Tahapan-tahapan ini umumnya diawali dengan kondisi tubuh yang terasa tidak nyaman selama
beberapa hari hingga beberapa minggu. Ruam yang muncul biasanya berupa herald patch yang
berbentuk oval dan berwarna merah muda. Sebagian besar kasus muncul di antara usia 10-35
tahun.
Selain ruam, gejala yang menyertai dapat meliputi demam tinggi, kehilangan nafsu makan,
gangguan pencernaan, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Noda merah berbentuk oval yang menyerupai tambalan juga dapat muncul di area tersembunyi,
seperti ketiak dan area-area lain, misalnya pada perut. Pada akhir minggu kedua, bercak merah
dapat menyebar hingga ke dada, punggung, dan leher, membentuk pola yang menyerupai pohon
pinus. Gatal dapat muncul pada masa-masa ini dan akhirnya mereda setelah ruam muncul di kulit
selama 2-6 minggu. Periode pityriasis rosea dapat berlangsung hingga 12 minggu sampai 5
bulan, menyisakan area kulit yang terkena penyakit ini menjadi lebih gelap dibandingkan area
sekitarnya dan akan kembali normal setelah beberapa waktu.
Pityriasis rosea dapat menunjukkan bentuk yang berbeda-beda pada tiap pasien. Pada bayi,
bentuk penyakit ini dapat menyerupai kulit yang melepuh dan pada ibu hamil atau seseorang
berkulit gelap dapat berupa ruam yang bulat menonjol. Pityriasis rosea dapat menyerupai ruam
yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti sifilis, sehingga harus diperiksa lebih lanjut demi
mendapatkan diagnosis yang tepat.
Diagnosis Pityriasis Rosea
Proses diagnosis pityriasis rosea dilakukan dengan mengamati kondisi kulit yang terpapar secara
langsung. Setelah itu dokter akan memastikan melalui tes KOH atau tes yang menggunakan
larutan potassium hydroxide untuk mengetahui apakah ruam disebabkan oleh adanya infeksi
jamur. Tes ini membutuhkan sampel yang diambil dari kulit yang terkena pityriasis rosea. Tes
lain dapat dilakukan jika penderita aktif secara seksual, terdapat kondisi penyakit lain yang
berkaitan, atau terkena penyakit yang memiliki ruam sebagai gejalanya.
Pengobatan Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea adalah kondisi yang tidak memerlukan perawatan khusus dan pada sebagian
besar kasus dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 12 minggu. Beberapa pengobatan yang
tersedia untuk mengurangi gejala penyakit ini, di antaranya: krim pencegah kulit kering yang
sekaligus berfungsi sebagai pelembap kulit, salep atau krim steroid, dan antihistamin sebagai
pereda gatal. Tindakan sederhana seperti berendam atau mandi menggunakan air hangat juga
dapat meredakan rasa gatal yang mendera.
Untuk rasa gatal yang sangat mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai
penggunaan krim atau salep steroid. Krim atau salep steroid biasanya dioleskan pada area yang
terpapar ruam sebanyak 1-2 kali sehari untuk mengurangi peradangan pada kulit dan meredakan
rasa gatal. Anda mungkin akan merasakan rasa perih di awal pemakaian, namun hal ini akan
berkurang seiring kulit beradaptasi dengan obat. Selain krim atau salep, obat dengan golongan
antihistamin juga dapat dikonsumsi atau diresepkan dokter. Obat-obatan ini biasanya memiliki
efek penenang sehingga berguna bagi pasien yang juga mengalami gangguan tidur sebagai akibat
dari rasa gatal berlebihan. Sebaiknya hindari melakukan pekerjaan yang menggunakan alat berat
atau berkendara selama berada dalam pengaruh obat-obatan jenis ini.
Krim pencegah kulit kering atau krim emolien, dapat digunakan sebagai pengganti sabun dan
mudah diperoleh di apotek. Krim ini dioleskan seperlunya pada area yang terkena pityriasis rosea
mengikuti arah tumbuh rambut.
Pengobatan lain yang mungkin perlu dilakukan adalah terapi sinar ultra violet atau ultra ungu
jangka pendek, umumnya dikenal dengan istilah sinar UVB. Kulit yang terkena pityriasis rosea
akan dikenai sinar UVB dalam waktu singkat untuk mengurangi rasa gatal dan munculnya ruam.
Pengobatan ini merupakan pilihan lain yang diambil jika metode pengobatan lain tidak
memberikan hasil yang diharapkan.
Pencegahan Pityriasis Rosea
Oleh karena penyebabnya yang belum diketahui, pencegahan terhadap penyakit ini juga
belum dapat dilakukan. Kendati tidak menular, pasien yang terkena penyakit ini selama
lebih dari tiga bulan hendaknya segera memeriksakan kondisinya ke dokter untuk
mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
BAB 1
LANDASAN TEORI
DEFINISI
Pityriasis rosea merupakan erupsi akut dan dapat sembuh sendiri yang sering
menyeraangorangdewasamudadan remaja. Pityriasis rose a merupakan penyakit ringan yang
menyebabkanperadangankulit disertai dengan pembentukan sisik brew arna kemerahan.Bisa
terjadi padaberbagai usiatetapi seringtimbul padapada dewasa muda dan bias timbul selama
musimsemi danmusimdingin.Pityriasisroseadimulai denganlesi oval,bersisikyang dinamakan
heraldpatgh.Dalamwaktuseminggu,timbul bergakmultiple,berwarnamerahmudadengansisik
halus disekelilingnya daerah leher,tubuh dan daerah progsimal
.Pruritus biasanya tidak hebab,berbeda dengan sifilis sekunder,lesi pityriasis rosea
biasanya tidak terdapat didaerah wajah, telapak tangan dan kaki. Pruritus (gatal-
gatal)merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada gangguan
integritas kulit jika pasien meresponnya dengan garukan.Pruritus secara khas akan
menyebabkan pasien menggaruk yang biasanya dilakukan semakin intensif pada malam hari.
ETIOLOGI
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya (idiopatik). Biasanya muncul setelah
berenang, memakai pakaian baru yang belum dicuci, memakai pakaian yang lama disimpan
dilemari dan juga telah diimplikasikan adanya virus.
Untuk menyingkirkan erupsi obat dan eksantema virus perlu amnamnesis yang baik.
TANDA DAN GEJALA
Pityriasisroseabiasterjadi segera atau timbul secara bertahap selama beberapa waktu dengan
timbulnya :
 Nyeri
 Self limited disease yaitu penyakit yang sembuh sendiri setelaqh waktu tertentu
 Sedikit gatal-gatal terutama waktu berkeringat
 Keluhan kosmetik
 Erupsi kulit yang disertai dengan deman selama 4-8 minggu
 Malaise (lemah,lesu)
 Kadang-kadang didahului gejala prodromal berupa : sub febril malaise, cephalgi, sakit
tennggorokan
 Timbul suatu macula yang makin lama makin membesar disebut sebagai herald patch/mother
plaque/medallion selam satu minggu setelah timbulnya medallion
 Dengan cepat disusul dengan timbulnya efflorisc, lain dengan yang diukur yang lebih kecil yang
bersifat sama dengan medallion tersebut
 Upya penyakit ini kurang lebih 6-8 minggu akhirnya lesi dapat menghilang dengan spontan
Klinik:Berupamaculae yangeythematous,bulatlonjong,sumbupanjangsejajarpelipatan kulit,
tepi tidakrata seperti tidakbergeligi.Pada bagiantepi kadang-kadangterdapatpapulae dengan
bagianbawahtertutupsquamahalus,hinggabilalesi tersebutsalingbersatumakaeffloresmirip
T corporis.
PENATALAKSANAN
Terapi kausal tidak dapat diberi ok causa masih, antihistamin untuk mengobati
gatal.Terapi local : diberi bedak yang mengandung keratolitik.Corticosteroid tidak dianjurkan
miskipunsembuhlebihcepattetapi seringterjadi relaps.Padawaktuterapi sebaiknyapenderita
diterangkan bahwa penyakitnya tidak menular dan sembuh setelah 6-8 minggu.Suatu tes
serologi untuk sifilis dianjurkan untuk dilakukan karena lesi sifilis sekunder dapat menyerupai
pityriasis rosea. Pengobatan untuk pruritus berupa obat anti histamine oral dan tikostiroid
topical.
MANIFESTASI KLINIS
Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit. Bercak-bercak bersisik
tersebut terbentuk karena penumpukan kulit yanh hidup dan yang mati akbat peningkatan
kecepatan pertumbuhan serta pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisik tersebut
dikerok, maka terlihat dasar lesi yang berwarna merah gelap dengan titik perdarahan.Bercak-
bercaktidakbasah dan biasterasagatal dan tidakgatal.Lesi dapat berukuran kecil, bias any lesi
melebarsecaraperlahan-lahantetapi setelahbeberapabulankemudian, lesi-lesi tersebut akan
menyatu sehingga terbentuk ireguler yang melebar.
Pityriasis rosea dapat menimbulkan permasalahan mulai dari masalah kosmetik yang
menggu hingga keadaan yang menimbulkan cacat dan ketidakmampuan fisik. Tempat-tempat
tertentu pada tubuh cendrung terkena kelainan ini. Tempat-tempat tersebut mencakup kulit
kepala,daerahdisekitarsikusertalutut,punggungbagianbawahdangenetalia.Penyakit ini juga
dapat ditemukanpadapermukaanekstensor lengandantungkai, daerah disekitar sacrum serta
lipatan intreglutel.
KOMPLIKASI
Pityriasis rosea dapat menimbulkan keputuasan dan frustasi pada pasien, orang yang
melihatnya dapat saja mengamati, berkomentar, mengajukan pertayaan yang menjengkelkan
pasienataubahkanmenghindari pasien.Penyakit ini pada akhirnya bias menghabiskan sumber
daya pasien, mempengaruhi pekerjaannya dan membuat hidup pasien sebagai penderitaan.
Para remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap efek psikologik dari penyakit
ini.
Keluarga juga dapat terkena efek tersebut karena pengobatan yang menghabiskan waktu,
pemakaian salep yang mengotori dan pengelupasan sisik yang terus menerus dapat
mengacaukankehidupanrumahsertamenimbulkankekesalan.Frustasi pasien dapatdiekfresikan
lewat sikap bermusuhan yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan orang lain. Komplikasi
lainnyaberupakeadaanpsoriaticeksfoliatif dimanpenyakittersebutberlanjutmengenai seluruh
permukaan tubuh.
BAB 11
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn.B
Tempat,ygl lahir :
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 20 tahun
Alamat :
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
No.CM : 422211
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. C
Tempat tgl lahir :
Jenis kelamin : 47 tahun
Umur : Laki-laki
Alamat :
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Hub dengan klien : Ayah kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Gatal-gatal pada bagian leher dan tubuh
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Peradangan kult pada bagian leher,tubuh dan bagian proksimal dengan lesi oval, bersisik, erupsi kulit
disertai malaise, timbul bercak multiple berwarna merah muda dan demam selama 4-8 minggu
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Setahunyanglalupernahmengalami penyakitkulitatauseringgatal-gatal yaitu infeksi jamur pada kulit
yanh dinamakan kurap
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan
e. Genogram
f. Riwayat Penyakit Lingkunga
Klien tidak tinggal pada lingkungan yang edemik terhadap suatu penyakit apapun
3. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
a. Persepsi Terhadap Kesehatan
Menurutklienkesehatanadalahsangatpentingdanberharga. Jikaadaanggota keluargayangsakit,yang
pertama dilakukan adalah membeli obat diwarung, Jika belum sembuh juga diantar kedokter atau RS
terdekat
b. Pola Aktivitas dan Latihan
Sesuai dengan derajat kemampuan klien beraktifitas mulai dari mandiri sampai merapikan dibantu
perawat
c. Pola Istirahat dan Tidur
Klien susah tidur,tidak nyenyak karena merasa gatal pada bagian leher dan tubuh
d. Pola Nutrisi Metabolik
Intake makanan : Penderita mau makan, namun dalam porsi sedikit karena sakit tenggorokan
Intake cairan : Penderita mau minum, pasien minum air putih 4-5 gelas sehari
e. Pola Eliminasi
BAKklienlancerdannormal dan tidakterdapatgangguan.BABklienmengalami kesulitan BAB dan keras
f. Pola Kognitif Perseptual
Status mental sadar, bigara normal dan jelas dalam berbicara maupun mendengar
g. Pola Konsep Diri
Harga diri : Klien mengetahui dirinya sakit dank lien terkadang merasa malu dengan kondisinya
Gambaran Diri : Bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan
Identitas Diri :Dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar
Ideal Diri : Ingin segera sembuh sehingga dapat beraktivitas seperti
Semula
Peran Diri : Klien sepenuhnya sudah berusaha melakukan peran diri
h. Pola Koping
Masalah utama yang dihadapi klien sejak klien masuk RS dan bagaimana klien dan keluarga mengatasi
permasalahan tersebut
i. Pola Seksual Reproduksi
Klien belum menikah
j. Pola Peran Hubungan
Klien masih sekolah, selam sakit aktivitas belajar klien menjadi terganggu
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Kepercayan atau agama yang dianut oleh klien dan masalah tentang larangan dalam agaman
4. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
a. Keadan Umum : Tubuh terlihat lemah, lemas dan tidak berdaya
b. Tanda-tanda Vital
TD = Sistolig >100 mmHg dan Diastolig >60 mmHg
R = >20 x/menit
T = 37,7 c
N = >100 x/menit
c. Status gizi : Kurang
BB =52
TB =158 cm
d. Pemeriksaan Heat To Toe
Kulit, Rambut, Kuku
 Inspeksi
Warna kulit kemerahan,terdapat lesi oval pada bagian tubuh dan leher tampak ppenonjolan
padat, bercak multiple. Jumlah rambut banyak dan berwarna hitam. Warna kuku tidak normal
dan agak kotor
 Palpasi
Turgor kulit jelek, terdapat penonjolan dan edema
Kepala
 Inspeksi
Bentuk muka simetris dan mesokepalik
 Palpasi
Tidak menimbulkan nyeri
Mata
Tidak terdapat secret, konjugtiva anamis,reflek terhadap cahaya baik yang
Telinga
 Inspeksi
Daun telinga simetris, tidak terdapat secret pada lubang telinga, membrane tympani utuh
 Palpasi
Tidak terdapat tonjolan dan lesi
Hidung
 Inspeksi
Hidungsimetris,tidakterdapatperdarahanmaupun penyumbatan benda asing dan penciuman
baik
 Palpasi
Tidak terdapat jendolan dan lesi
Mulut
 Inspeksi
Bibir kering, gigi lengkap, gusi merah, lidah pink
 Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan
Leher
 Inspeksi
Bentuk nor mal, warna kulit kemerahan, terdapat bercak-bercak multiple
Dada
 Inspeksi
Bentuk simetris
 Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, terdapat penonjolan padat dan bengkak
 Perkusi
Suara jantung normal
 Auskultasi
Terdengar suara vesikuler paru
Abdomen
 Inspeksi
Bentuk simetris
 Palpasi
Terdapat nyeri tekan dibagian tubuh dan leher karena bekas garukan
 Perkusi
Bunyi bising usus normal
 Auskultasi
Terdengar suara perut tympani
Ekstermitas
Ekstermitas atas dan bawah lengkap dan tidak mengalami kelumpuhan.
5. Terapi Pengobatan Dan Obat-Obat Yang Diberikan
Dengan : - Terapi Causal : Diberi antihistamin untuk menngurangi gatal
: - Terapi Lokal : Diberi bedak yang mengandung keratolik
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data Fokus
 Kulit kemerahan
 Rasa tidak nyaman berubah menjadi nyeri
 Gangguan pola tidur
 Demam dengan sunu >37,7 C
 TD Sistolc >100 mmHg dan Diastolic >60 mmHg
 R > 20 x/menit
 Nadi >100 x/menit
 Luka bekas garukan tampak kulit kemerahan
 Aktivitas sehari-hari menurun atau fisik melemah
 Sakit tenggorokan
 Terlihat gelisah
 Meminta informasi
 Sering bertanya
2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
NO Data Fokus Problem Etiologi
1 Do :
 Rasa tidak nyaman
berubahmenjadi nyeri
 Gangguan pola tidur
klien terganggu
Nyeri akut Agen cedera fisik
2 Do :
 Demam dan suhu
>37,7 C atau lebih
tinggi
Hipertermi Proses penyakit
3 Do :
 Turgor kulit jelek
 Mukosa mulut kering
 Merasa sering haus
Kurang volume
cairan
Kehilangan
volume cairan
secara efektif
4 Do :
 Klien sakit
tenggorokan
 Nafsu makan hilang
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna
makanan karena
faktoR fisiologis
5 Do :
 Luka bekas garukan
tampak kulit
kemerahan
Resiko infeksi Ketidakadekuatan
systemkekebalan
tubuh
6 Do :
 Nadi >100 x/menit
 Klien terlihat gelisah
Cemas Perubahan
status kesehatan
7 Do :
 Meminta informasi
 Sering bertanya-tanya
Kurang
pengetahuan
Keterbatasan
kognitif
3. Diagnosa Keperawatan dari Prioritas Masalah
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik
2. Hipertermi b/d proses penyakit
3. Kurang volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara efektif
4. Ketidakseimbangannutriakurangdari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan atau
mencerna makanan karena faktor fisiologis
5. Pesiko infeksi b/d tidak adekuatnya system pertahanan tubuh
6. Cemas b/d perubahan status kesehatan
7. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
C. PERENCANAAN
T
G
L
N
O
NOC
Tujuan
NIC
Intervensi
1
.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…..X24 jam
didapatkan hasil dengan criteria
hasil.
Pain control (1605)
 Mengenali faktor penyakit (160501)
 Menggunakan metode pencegahan
(160503)
 Menggunakan metode pencegahan
non analgetik untuk mengurangi
nyeri (160504)
 Menggunakan analgetik sesuai
kebutuhan (160505)
 Mengenali gejala-gejala nyeri
(160509)
keterangan :
1 = sangat dianjurkan/dilakukan
2 = banyak dianjurkan/dilakukan
3 = cukup dianjurkan/dilakukan
4 = sedikit dianjurkan atau
dilakukan
5 = tidak dilakukan
Pain
management(1400)
 Kaji secara
konfrehensif
tentang nyeri
melipuutilokasi dan
karakteristik
 Observasi isyarat-
isyarat non verbal
dari
ketidaknyamanan,
khususnya dalam
ketidakmampuan
untuk komunikasi
secara efektif
 Gunakan komunikasi
terapeutik agar
pasien dapat
mengekpresikan
nyeri
 Berikan dukungan
kepada pasien dan
keluarga
 Berikan informasi
tentang nyeri
seperti penyebab
berapa lama terjadi
dan tindakan
pencegahan
 Kolaborasi dengan
dokter
2 Setelah dilakukan tindakan
selam…..X24 jam didapat dengan
criteria hasil.
Thermoregulation (0800)
 Suhu tubuh dalam rentang normal
(080001)
 Tidak ada pusing (080003)
 Tidak ada perubahan warna kulit
(080007)
 Nadi dalam rentang normal
(080012)
 RR dalam rentang normal (080013)
Keterangan :
1. Menunjukkan sangat tinggi
2. Menunjukkan tinggi
3. Menunjukkan sedang
4. Menunjukkan ringan
5. Tidak menunjukkan
Fever Treatment
(3740)
 Monitor suhu
sesering mungkin
 Monotor warna
dan suhu kulit
 Monitor tekanan
darah, nadi dan
respirasi
 Berikan anti piretik
 Berikan
pengobatan untuk
mengobati
penyebab demam
 Selimuti pasien
 Berikanpengobatan
untuk mencegah
terjadinyamenggigil
3 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …..X24 jam
didapat dengan criteria hasil
Fluid Balance (0601)
 Keseimbangan intake dan output
Fluid Management
(4120)
 Monitor berat
badan perhari
 Pertahankan intake
24 jam (060107)
 Berat badan stabil (060109)
 Tidak ada asites (060110)
 Tidak ada edema periver (060112)
 Tidak ada mata cekung (060113)
Keterangan :
1. Sangat disetujui
2. Disetujui
3. Cukup disetujui
4. Agak disetujui
5. Tidak disetujui
dan output yang
adekuat
 Moniitor status
hidrasi (membrane
mukosa: yang
adekkuat
 Monitor vital sign
 Monitor indikasi
kelebihan cairan
(edema,
peningkatan JVP
dan asiter
4 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ….. x24 jam
didapat hasil dengan criteria hasil
Nutritional Status (1004)
 Pemasukan kalori (100901)
 Pemasukan protein (100902)
 Asupan lemak (100903)
 Pemasukan karbohidrat (100904)
 Pemasukan vitamin (100905)
 Mineral intake (100906)
 Calcium intake (100908)
Keterangan :
Nutrisi
Management
(1100)
 Kaji adanya alergi
makanan
 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukanjumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
 Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
protein dan vitamin
C
1. Banyak/luar biasa
2. Bnyak
3. Sedang / cukup
4. Sedikit
5. Tidak ada
 Berikan substansi
gula
 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nyeri
Kaji kemampuan
klien untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
5 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama……X24 jam
didapatkan dengan criteria hasil
Control Resiko (1902)
 Mengetahui resiko (190201)
 Monitor faktor resiko lingkungan
(190202)
 Memonitor faktor resiko dari
tingkah laku (190203)
 Memonitor perubahan status
kesehatan (190217)
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
Control infeksi
 Observasi dan
laporkan tanda
gejala infeksi,
seperti kemerahan,
panas, nyeri, tumor
dan adanya
fungsiolesa
 Kaji temperature
klien tiap 4 jam
 Gunakan strategi
untuk mencegah
infeksi nosokomial
 Tingkatkan intake
cairan
 Ajari pasien dan
keluarga tentang
tanda-tanda dan
gejala infeksi dan
kalau terjadi
5. Terus menerus melaporkan
keperawat
6 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama……X24 jam
didapatkan dengan criteria hasil
Contol Cemas (1402)
 Monitor intensitas kecemasan
(140201)
 Menyingkirkan tanda kecemasan
(140202)
 Mencari informasi untuk
menurunkan cemas (140204)
 Menggunakan tehnik relaksasi
untuk menurunkan cemas (140207)
Koping (1302)
 Perubahan gaya hidup yang
diperlukan (130207)
 Menggunakan pendekatan support
social (130209)
 Menggunakan strategi koping
(130212)
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukan
Anxiety Reduction
(5820)
 Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
 Jelaskan semua
prosedur dan apa
yang dirasakan
selama prosedur
 Pahami perspeksi
pasien terhadap
situasi stress
 Temani pasien
untuk memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
 Dorong keluarga
untuk menemani
anak
 Identifikasi tingkat
kecemasan
 Dorong pppasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,ketakutan
dan persepsi
 Berikan obat untuk
mengurangi
4. Sering kali menunjukkan
5. Tetap / terus menerus
kecemasan
7 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama……X24 jam
didapatkan dengan criteria hasil
 Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang kondisi
pronosis (180301)
 Mendiskripsikan proses penyakit
(180302)
 Mendiskripsikan faktor penyebab
(180303)
 Mendiskripsikanefek dari penyakit
(180305)
 Mendiskripsikan tanda dan gejala
(180306)
Keterangan :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
Managemen
Desease (5602)
 Mengobservasi
kesiapan klien
untuk mendengar
 Mene ntukan
tingkat
pengetahuan klien
sebelumnya
 Menjelaskanproses
penyakit transmisi
dan efek jangka
panjang
 Jelaskan secara
rasional tentang
pengelolaan terapi
atau perawatan
yang dianjurkan
 Berikan dorongan
pada pasien
mengungkapkan
second opinion
 Anjurkan pada
pasien untuk
mencegah atau
meminimalkanefek
samping dari
penyakitnya
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai pityriasis rosea dapat diambil kesimpulan :
 Pityriasis rosea adalah suatu penyakit ringan yang disertai sisik berwarna kemerahan
 Erupsi akut yangdapat sembuhsendiri yangseringterjadi pada berbagai usia tetapi paling sering
timbul pada dewasa muda dan biasa timbul pada musim semi dan musim dingin
 Diagnosa keperawatan yang diambil :
 Nyeri akut b/d agen cedera fisik
 Hipertermi b/d proses penyakit
 Kurang volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara efektif
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan atau
mencerna makanan karena faktor fisiologis
 Resiko infeksi b/d tidaakm adekuat pertahanan tubuh
 Cemas b/d perubahan status kesehatan
 Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
SARAN
 Terapkan pola hyang sehat dan perhatikan kebersihan lingkungan disekkkkitar tempat tinggal
 Diharapkankepadapemerintahatauinstitusi pemerintahdapatmemberikanpenyuluhan tentang
pityriasis rosea oleh ahlinya kepada selurus masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
 Corlin, Elizabet. 2002. Buku saku patofiologi. EGC : Jakarta
 Http://www. Medicastore. Cccom/mmieloma multiple
 Johson, Mario. 2000. Nursing Outcomes Classification (Noc).St. Louis, Missouri : Mosby
 McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Interventions Classificatin (Nic). St. Louis, Missiuri : Mosby
 Nanda, Nursing Diagnnosi :Definition and Classification 2005-2006
 Nanda International, Philadelphia. 2005
 Susane smmmmmeltzer, abarent G. Bere. 2002. Buku keperawatan medical Bedah.Buku
kedokteran EGC :Jakarta

More Related Content

What's hot

Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnyaBerbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
Lusi Puspita
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
stikes kesosi
 
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikAsuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikTeye Onti
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Obat eksim atopik alami paling ampuh
Obat eksim atopik alami paling ampuhObat eksim atopik alami paling ampuh
Obat eksim atopik alami paling ampuh
wididenatur
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
Pututtht Aggeshta
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
Reza Oktarama
 
Miliaris
MiliarisMiliaris
Penyakit Kulit Panu
Penyakit Kulit PanuPenyakit Kulit Panu
Penyakit Kulit Panu
16677
 
Leaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab munaLeaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab munaSeptian Muna Barakati
 
Askep dermatitis
Askep dermatitis Askep dermatitis
Askep dermatitis
Re Mol
 
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
deky akbar
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
Phil Adit R
 

What's hot (19)

Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnyaBerbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
Berbagai jenis penyakit kulit dan obatnya
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikAsuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat eksim atopik alami paling ampuh
Obat eksim atopik alami paling ampuhObat eksim atopik alami paling ampuh
Obat eksim atopik alami paling ampuh
 
Scabies
ScabiesScabies
Scabies
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
 
Leaflet dermatitis akper pemkab muna
Leaflet dermatitis akper pemkab munaLeaflet dermatitis akper pemkab muna
Leaflet dermatitis akper pemkab muna
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
 
Leaflet penyakit kulit
Leaflet penyakit kulitLeaflet penyakit kulit
Leaflet penyakit kulit
 
Miliaris
MiliarisMiliaris
Miliaris
 
Penyakit Kulit Panu
Penyakit Kulit PanuPenyakit Kulit Panu
Penyakit Kulit Panu
 
Leaflet penyakit kulit akper pemkab muna
Leaflet penyakit kulit akper pemkab munaLeaflet penyakit kulit akper pemkab muna
Leaflet penyakit kulit akper pemkab muna
 
Leaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab munaLeaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab muna
 
Askep dermatitis
Askep dermatitis Askep dermatitis
Askep dermatitis
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 

Similar to Pengertian pityriasis rosea

Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"
Nurul Annisa
 
Cbd eritroderma
Cbd eritrodermaCbd eritroderma
Cbd eritroderma
riyantan
 
seborrhea
seborrheaseborrhea
seborrhea
sri wahyuni
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxpsoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
angga yasir
 
4 jenis psoriasis
4 jenis psoriasis4 jenis psoriasis
4 jenis psoriasis
Klinik Atlanta
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
Dedi Kun
 
Pityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptxPityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptx
InezTasya3
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
klinikmora
 
Sebosea
SeboseaSebosea
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Ayyin Laste
 
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Operator Warnet Vast Raha
 
Psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgarisPsoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris
Waris Muhammad
 
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgarisAcne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
nirmalareza90
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
Septian Muna Barakati
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
Rindang Abas
 

Similar to Pengertian pityriasis rosea (20)

Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"
 
Cbd eritroderma
Cbd eritrodermaCbd eritroderma
Cbd eritroderma
 
seborrhea
seborrheaseborrhea
seborrhea
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxpsoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
 
Dermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikariaDermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikaria
 
4 jenis psoriasis
4 jenis psoriasis4 jenis psoriasis
4 jenis psoriasis
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
 
Pityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptxPityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptx
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
Sebosea
SeboseaSebosea
Sebosea
 
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
 
Yataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamurYataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamur
 
Psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgarisPsoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris
 
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgarisAcne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
Acne vulgaris-acne vulgaris - acne vulgaris
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 

Pengertian pityriasis rosea

  • 1. Pengertian Pityriasis Rosea Pityriasis rosea adalah kondisi pada kulit tubuh yang berupa ruam, berwarna merah muda atau merah, dan berbentuk seperti bekas luka atau benjolan merah menyerupai tambalan. Kondisi ini umumnya dianggap aman, namun penderita juga dapat mengalami rasa gatal yang sangat mengganggu selama dua minggu atau lebih. Pityriasis rosea dapat muncul di bagian dada, punggung, atau perut. Penyebab Pityriasis Rosea Pityriasis rosea merupakan kondisi yang tidak menular, namun hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari kondisi ini, walaupun infeksi virus dari golongan virus herpes diduga adalah pemicu munculnya penyakit ini. Gejala Pityriasis Rosea Penderita dapat melalui tiga tahapan pityriasis rosea sebelum akhirnya muncul ruam di kulit. Tahapan-tahapan ini umumnya diawali dengan kondisi tubuh yang terasa tidak nyaman selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Ruam yang muncul biasanya berupa herald patch yang berbentuk oval dan berwarna merah muda. Sebagian besar kasus muncul di antara usia 10-35 tahun. Selain ruam, gejala yang menyertai dapat meliputi demam tinggi, kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, nyeri sendi, dan sakit kepala. Noda merah berbentuk oval yang menyerupai tambalan juga dapat muncul di area tersembunyi, seperti ketiak dan area-area lain, misalnya pada perut. Pada akhir minggu kedua, bercak merah dapat menyebar hingga ke dada, punggung, dan leher, membentuk pola yang menyerupai pohon pinus. Gatal dapat muncul pada masa-masa ini dan akhirnya mereda setelah ruam muncul di kulit selama 2-6 minggu. Periode pityriasis rosea dapat berlangsung hingga 12 minggu sampai 5 bulan, menyisakan area kulit yang terkena penyakit ini menjadi lebih gelap dibandingkan area sekitarnya dan akan kembali normal setelah beberapa waktu. Pityriasis rosea dapat menunjukkan bentuk yang berbeda-beda pada tiap pasien. Pada bayi, bentuk penyakit ini dapat menyerupai kulit yang melepuh dan pada ibu hamil atau seseorang berkulit gelap dapat berupa ruam yang bulat menonjol. Pityriasis rosea dapat menyerupai ruam yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti sifilis, sehingga harus diperiksa lebih lanjut demi mendapatkan diagnosis yang tepat. Diagnosis Pityriasis Rosea Proses diagnosis pityriasis rosea dilakukan dengan mengamati kondisi kulit yang terpapar secara langsung. Setelah itu dokter akan memastikan melalui tes KOH atau tes yang menggunakan larutan potassium hydroxide untuk mengetahui apakah ruam disebabkan oleh adanya infeksi jamur. Tes ini membutuhkan sampel yang diambil dari kulit yang terkena pityriasis rosea. Tes
  • 2. lain dapat dilakukan jika penderita aktif secara seksual, terdapat kondisi penyakit lain yang berkaitan, atau terkena penyakit yang memiliki ruam sebagai gejalanya. Pengobatan Pityriasis Rosea Pityriasis rosea adalah kondisi yang tidak memerlukan perawatan khusus dan pada sebagian besar kasus dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 12 minggu. Beberapa pengobatan yang tersedia untuk mengurangi gejala penyakit ini, di antaranya: krim pencegah kulit kering yang sekaligus berfungsi sebagai pelembap kulit, salep atau krim steroid, dan antihistamin sebagai pereda gatal. Tindakan sederhana seperti berendam atau mandi menggunakan air hangat juga dapat meredakan rasa gatal yang mendera. Untuk rasa gatal yang sangat mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan krim atau salep steroid. Krim atau salep steroid biasanya dioleskan pada area yang terpapar ruam sebanyak 1-2 kali sehari untuk mengurangi peradangan pada kulit dan meredakan rasa gatal. Anda mungkin akan merasakan rasa perih di awal pemakaian, namun hal ini akan berkurang seiring kulit beradaptasi dengan obat. Selain krim atau salep, obat dengan golongan antihistamin juga dapat dikonsumsi atau diresepkan dokter. Obat-obatan ini biasanya memiliki efek penenang sehingga berguna bagi pasien yang juga mengalami gangguan tidur sebagai akibat dari rasa gatal berlebihan. Sebaiknya hindari melakukan pekerjaan yang menggunakan alat berat atau berkendara selama berada dalam pengaruh obat-obatan jenis ini. Krim pencegah kulit kering atau krim emolien, dapat digunakan sebagai pengganti sabun dan mudah diperoleh di apotek. Krim ini dioleskan seperlunya pada area yang terkena pityriasis rosea mengikuti arah tumbuh rambut. Pengobatan lain yang mungkin perlu dilakukan adalah terapi sinar ultra violet atau ultra ungu jangka pendek, umumnya dikenal dengan istilah sinar UVB. Kulit yang terkena pityriasis rosea akan dikenai sinar UVB dalam waktu singkat untuk mengurangi rasa gatal dan munculnya ruam. Pengobatan ini merupakan pilihan lain yang diambil jika metode pengobatan lain tidak memberikan hasil yang diharapkan. Pencegahan Pityriasis Rosea Oleh karena penyebabnya yang belum diketahui, pencegahan terhadap penyakit ini juga belum dapat dilakukan. Kendati tidak menular, pasien yang terkena penyakit ini selama lebih dari tiga bulan hendaknya segera memeriksakan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
  • 3. BAB 1 LANDASAN TEORI DEFINISI Pityriasis rosea merupakan erupsi akut dan dapat sembuh sendiri yang sering menyeraangorangdewasamudadan remaja. Pityriasis rose a merupakan penyakit ringan yang menyebabkanperadangankulit disertai dengan pembentukan sisik brew arna kemerahan.Bisa terjadi padaberbagai usiatetapi seringtimbul padapada dewasa muda dan bias timbul selama musimsemi danmusimdingin.Pityriasisroseadimulai denganlesi oval,bersisikyang dinamakan heraldpatgh.Dalamwaktuseminggu,timbul bergakmultiple,berwarnamerahmudadengansisik halus disekelilingnya daerah leher,tubuh dan daerah progsimal .Pruritus biasanya tidak hebab,berbeda dengan sifilis sekunder,lesi pityriasis rosea biasanya tidak terdapat didaerah wajah, telapak tangan dan kaki. Pruritus (gatal- gatal)merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada gangguan integritas kulit jika pasien meresponnya dengan garukan.Pruritus secara khas akan menyebabkan pasien menggaruk yang biasanya dilakukan semakin intensif pada malam hari. ETIOLOGI Penyakit ini belum diketahui penyebabnya (idiopatik). Biasanya muncul setelah berenang, memakai pakaian baru yang belum dicuci, memakai pakaian yang lama disimpan dilemari dan juga telah diimplikasikan adanya virus. Untuk menyingkirkan erupsi obat dan eksantema virus perlu amnamnesis yang baik. TANDA DAN GEJALA Pityriasisroseabiasterjadi segera atau timbul secara bertahap selama beberapa waktu dengan timbulnya :  Nyeri  Self limited disease yaitu penyakit yang sembuh sendiri setelaqh waktu tertentu  Sedikit gatal-gatal terutama waktu berkeringat  Keluhan kosmetik  Erupsi kulit yang disertai dengan deman selama 4-8 minggu  Malaise (lemah,lesu)
  • 4.  Kadang-kadang didahului gejala prodromal berupa : sub febril malaise, cephalgi, sakit tennggorokan  Timbul suatu macula yang makin lama makin membesar disebut sebagai herald patch/mother plaque/medallion selam satu minggu setelah timbulnya medallion  Dengan cepat disusul dengan timbulnya efflorisc, lain dengan yang diukur yang lebih kecil yang bersifat sama dengan medallion tersebut  Upya penyakit ini kurang lebih 6-8 minggu akhirnya lesi dapat menghilang dengan spontan Klinik:Berupamaculae yangeythematous,bulatlonjong,sumbupanjangsejajarpelipatan kulit, tepi tidakrata seperti tidakbergeligi.Pada bagiantepi kadang-kadangterdapatpapulae dengan bagianbawahtertutupsquamahalus,hinggabilalesi tersebutsalingbersatumakaeffloresmirip T corporis. PENATALAKSANAN Terapi kausal tidak dapat diberi ok causa masih, antihistamin untuk mengobati gatal.Terapi local : diberi bedak yang mengandung keratolitik.Corticosteroid tidak dianjurkan miskipunsembuhlebihcepattetapi seringterjadi relaps.Padawaktuterapi sebaiknyapenderita diterangkan bahwa penyakitnya tidak menular dan sembuh setelah 6-8 minggu.Suatu tes serologi untuk sifilis dianjurkan untuk dilakukan karena lesi sifilis sekunder dapat menyerupai pityriasis rosea. Pengobatan untuk pruritus berupa obat anti histamine oral dan tikostiroid topical.
  • 5. MANIFESTASI KLINIS Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit. Bercak-bercak bersisik tersebut terbentuk karena penumpukan kulit yanh hidup dan yang mati akbat peningkatan kecepatan pertumbuhan serta pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisik tersebut dikerok, maka terlihat dasar lesi yang berwarna merah gelap dengan titik perdarahan.Bercak- bercaktidakbasah dan biasterasagatal dan tidakgatal.Lesi dapat berukuran kecil, bias any lesi melebarsecaraperlahan-lahantetapi setelahbeberapabulankemudian, lesi-lesi tersebut akan menyatu sehingga terbentuk ireguler yang melebar. Pityriasis rosea dapat menimbulkan permasalahan mulai dari masalah kosmetik yang menggu hingga keadaan yang menimbulkan cacat dan ketidakmampuan fisik. Tempat-tempat tertentu pada tubuh cendrung terkena kelainan ini. Tempat-tempat tersebut mencakup kulit kepala,daerahdisekitarsikusertalutut,punggungbagianbawahdangenetalia.Penyakit ini juga dapat ditemukanpadapermukaanekstensor lengandantungkai, daerah disekitar sacrum serta lipatan intreglutel. KOMPLIKASI Pityriasis rosea dapat menimbulkan keputuasan dan frustasi pada pasien, orang yang melihatnya dapat saja mengamati, berkomentar, mengajukan pertayaan yang menjengkelkan pasienataubahkanmenghindari pasien.Penyakit ini pada akhirnya bias menghabiskan sumber daya pasien, mempengaruhi pekerjaannya dan membuat hidup pasien sebagai penderitaan. Para remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap efek psikologik dari penyakit ini. Keluarga juga dapat terkena efek tersebut karena pengobatan yang menghabiskan waktu, pemakaian salep yang mengotori dan pengelupasan sisik yang terus menerus dapat mengacaukankehidupanrumahsertamenimbulkankekesalan.Frustasi pasien dapatdiekfresikan lewat sikap bermusuhan yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan orang lain. Komplikasi lainnyaberupakeadaanpsoriaticeksfoliatif dimanpenyakittersebutberlanjutmengenai seluruh permukaan tubuh.
  • 6. BAB 11 ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Tn.B Tempat,ygl lahir : Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 20 tahun Alamat : Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMA No.CM : 422211 b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. C Tempat tgl lahir : Jenis kelamin : 47 tahun Umur : Laki-laki Alamat : Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMA Hub dengan klien : Ayah kandung
  • 7. 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Gatal-gatal pada bagian leher dan tubuh b. Riwayat Penyakit Sekarang Peradangan kult pada bagian leher,tubuh dan bagian proksimal dengan lesi oval, bersisik, erupsi kulit disertai malaise, timbul bercak multiple berwarna merah muda dan demam selama 4-8 minggu c. Riwayat Penyakit Dahulu Setahunyanglalupernahmengalami penyakitkulitatauseringgatal-gatal yaitu infeksi jamur pada kulit yanh dinamakan kurap d. Riwayat Penyakit Keluarga Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan e. Genogram f. Riwayat Penyakit Lingkunga Klien tidak tinggal pada lingkungan yang edemik terhadap suatu penyakit apapun 3. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon) a. Persepsi Terhadap Kesehatan Menurutklienkesehatanadalahsangatpentingdanberharga. Jikaadaanggota keluargayangsakit,yang pertama dilakukan adalah membeli obat diwarung, Jika belum sembuh juga diantar kedokter atau RS terdekat b. Pola Aktivitas dan Latihan
  • 8. Sesuai dengan derajat kemampuan klien beraktifitas mulai dari mandiri sampai merapikan dibantu perawat c. Pola Istirahat dan Tidur Klien susah tidur,tidak nyenyak karena merasa gatal pada bagian leher dan tubuh d. Pola Nutrisi Metabolik Intake makanan : Penderita mau makan, namun dalam porsi sedikit karena sakit tenggorokan Intake cairan : Penderita mau minum, pasien minum air putih 4-5 gelas sehari e. Pola Eliminasi BAKklienlancerdannormal dan tidakterdapatgangguan.BABklienmengalami kesulitan BAB dan keras f. Pola Kognitif Perseptual Status mental sadar, bigara normal dan jelas dalam berbicara maupun mendengar g. Pola Konsep Diri Harga diri : Klien mengetahui dirinya sakit dank lien terkadang merasa malu dengan kondisinya Gambaran Diri : Bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan Identitas Diri :Dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar Ideal Diri : Ingin segera sembuh sehingga dapat beraktivitas seperti Semula Peran Diri : Klien sepenuhnya sudah berusaha melakukan peran diri h. Pola Koping Masalah utama yang dihadapi klien sejak klien masuk RS dan bagaimana klien dan keluarga mengatasi permasalahan tersebut i. Pola Seksual Reproduksi
  • 9. Klien belum menikah j. Pola Peran Hubungan Klien masih sekolah, selam sakit aktivitas belajar klien menjadi terganggu k. Pola Nilai dan Kepercayaan Kepercayan atau agama yang dianut oleh klien dan masalah tentang larangan dalam agaman 4. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif) a. Keadan Umum : Tubuh terlihat lemah, lemas dan tidak berdaya b. Tanda-tanda Vital TD = Sistolig >100 mmHg dan Diastolig >60 mmHg R = >20 x/menit T = 37,7 c N = >100 x/menit c. Status gizi : Kurang BB =52 TB =158 cm d. Pemeriksaan Heat To Toe Kulit, Rambut, Kuku  Inspeksi Warna kulit kemerahan,terdapat lesi oval pada bagian tubuh dan leher tampak ppenonjolan padat, bercak multiple. Jumlah rambut banyak dan berwarna hitam. Warna kuku tidak normal dan agak kotor  Palpasi Turgor kulit jelek, terdapat penonjolan dan edema Kepala
  • 10.  Inspeksi Bentuk muka simetris dan mesokepalik  Palpasi Tidak menimbulkan nyeri Mata Tidak terdapat secret, konjugtiva anamis,reflek terhadap cahaya baik yang Telinga  Inspeksi Daun telinga simetris, tidak terdapat secret pada lubang telinga, membrane tympani utuh  Palpasi Tidak terdapat tonjolan dan lesi Hidung  Inspeksi Hidungsimetris,tidakterdapatperdarahanmaupun penyumbatan benda asing dan penciuman baik  Palpasi Tidak terdapat jendolan dan lesi Mulut  Inspeksi Bibir kering, gigi lengkap, gusi merah, lidah pink  Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan Leher  Inspeksi Bentuk nor mal, warna kulit kemerahan, terdapat bercak-bercak multiple Dada  Inspeksi Bentuk simetris  Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, terdapat penonjolan padat dan bengkak  Perkusi Suara jantung normal
  • 11.  Auskultasi Terdengar suara vesikuler paru Abdomen  Inspeksi Bentuk simetris  Palpasi Terdapat nyeri tekan dibagian tubuh dan leher karena bekas garukan  Perkusi Bunyi bising usus normal  Auskultasi Terdengar suara perut tympani Ekstermitas Ekstermitas atas dan bawah lengkap dan tidak mengalami kelumpuhan. 5. Terapi Pengobatan Dan Obat-Obat Yang Diberikan Dengan : - Terapi Causal : Diberi antihistamin untuk menngurangi gatal : - Terapi Lokal : Diberi bedak yang mengandung keratolik B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Data Fokus  Kulit kemerahan  Rasa tidak nyaman berubah menjadi nyeri  Gangguan pola tidur  Demam dengan sunu >37,7 C  TD Sistolc >100 mmHg dan Diastolic >60 mmHg  R > 20 x/menit  Nadi >100 x/menit  Luka bekas garukan tampak kulit kemerahan
  • 12.  Aktivitas sehari-hari menurun atau fisik melemah  Sakit tenggorokan  Terlihat gelisah  Meminta informasi  Sering bertanya 2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan NO Data Fokus Problem Etiologi 1 Do :  Rasa tidak nyaman berubahmenjadi nyeri  Gangguan pola tidur klien terganggu Nyeri akut Agen cedera fisik 2 Do :  Demam dan suhu >37,7 C atau lebih tinggi Hipertermi Proses penyakit 3 Do :  Turgor kulit jelek  Mukosa mulut kering  Merasa sering haus Kurang volume cairan Kehilangan volume cairan secara efektif 4 Do :  Klien sakit tenggorokan  Nafsu makan hilang Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan karena faktoR fisiologis
  • 13. 5 Do :  Luka bekas garukan tampak kulit kemerahan Resiko infeksi Ketidakadekuatan systemkekebalan tubuh 6 Do :  Nadi >100 x/menit  Klien terlihat gelisah Cemas Perubahan status kesehatan 7 Do :  Meminta informasi  Sering bertanya-tanya Kurang pengetahuan Keterbatasan kognitif 3. Diagnosa Keperawatan dari Prioritas Masalah 1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik 2. Hipertermi b/d proses penyakit 3. Kurang volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara efektif 4. Ketidakseimbangannutriakurangdari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan karena faktor fisiologis 5. Pesiko infeksi b/d tidak adekuatnya system pertahanan tubuh 6. Cemas b/d perubahan status kesehatan 7. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif C. PERENCANAAN
  • 14. T G L N O NOC Tujuan NIC Intervensi 1 . Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..X24 jam didapatkan hasil dengan criteria hasil. Pain control (1605)  Mengenali faktor penyakit (160501)  Menggunakan metode pencegahan (160503)  Menggunakan metode pencegahan non analgetik untuk mengurangi nyeri (160504)  Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan (160505)  Mengenali gejala-gejala nyeri (160509) keterangan : 1 = sangat dianjurkan/dilakukan 2 = banyak dianjurkan/dilakukan 3 = cukup dianjurkan/dilakukan 4 = sedikit dianjurkan atau dilakukan 5 = tidak dilakukan Pain management(1400)  Kaji secara konfrehensif tentang nyeri melipuutilokasi dan karakteristik  Observasi isyarat- isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif  Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekpresikan nyeri  Berikan dukungan kepada pasien dan keluarga  Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab berapa lama terjadi dan tindakan pencegahan
  • 15.  Kolaborasi dengan dokter 2 Setelah dilakukan tindakan selam…..X24 jam didapat dengan criteria hasil. Thermoregulation (0800)  Suhu tubuh dalam rentang normal (080001)  Tidak ada pusing (080003)  Tidak ada perubahan warna kulit (080007)  Nadi dalam rentang normal (080012)  RR dalam rentang normal (080013) Keterangan : 1. Menunjukkan sangat tinggi 2. Menunjukkan tinggi 3. Menunjukkan sedang 4. Menunjukkan ringan 5. Tidak menunjukkan Fever Treatment (3740)  Monitor suhu sesering mungkin  Monotor warna dan suhu kulit  Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi  Berikan anti piretik  Berikan pengobatan untuk mengobati penyebab demam  Selimuti pasien  Berikanpengobatan untuk mencegah terjadinyamenggigil 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..X24 jam didapat dengan criteria hasil Fluid Balance (0601)  Keseimbangan intake dan output Fluid Management (4120)  Monitor berat badan perhari  Pertahankan intake
  • 16. 24 jam (060107)  Berat badan stabil (060109)  Tidak ada asites (060110)  Tidak ada edema periver (060112)  Tidak ada mata cekung (060113) Keterangan : 1. Sangat disetujui 2. Disetujui 3. Cukup disetujui 4. Agak disetujui 5. Tidak disetujui dan output yang adekuat  Moniitor status hidrasi (membrane mukosa: yang adekkuat  Monitor vital sign  Monitor indikasi kelebihan cairan (edema, peningkatan JVP dan asiter 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….. x24 jam didapat hasil dengan criteria hasil Nutritional Status (1004)  Pemasukan kalori (100901)  Pemasukan protein (100902)  Asupan lemak (100903)  Pemasukan karbohidrat (100904)  Pemasukan vitamin (100905)  Mineral intake (100906)  Calcium intake (100908) Keterangan : Nutrisi Management (1100)  Kaji adanya alergi makanan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukanjumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
  • 17. 1. Banyak/luar biasa 2. Bnyak 3. Sedang / cukup 4. Sedikit 5. Tidak ada  Berikan substansi gula  Berikan informasi tentang kebutuhan nyeri Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan 5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria hasil Control Resiko (1902)  Mengetahui resiko (190201)  Monitor faktor resiko lingkungan (190202)  Memonitor faktor resiko dari tingkah laku (190203)  Memonitor perubahan status kesehatan (190217) Keterangan : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan Control infeksi  Observasi dan laporkan tanda gejala infeksi, seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor dan adanya fungsiolesa  Kaji temperature klien tiap 4 jam  Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial  Tingkatkan intake cairan  Ajari pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala infeksi dan kalau terjadi
  • 18. 5. Terus menerus melaporkan keperawat 6 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria hasil Contol Cemas (1402)  Monitor intensitas kecemasan (140201)  Menyingkirkan tanda kecemasan (140202)  Mencari informasi untuk menurunkan cemas (140204)  Menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan cemas (140207) Koping (1302)  Perubahan gaya hidup yang diperlukan (130207)  Menggunakan pendekatan support social (130209)  Menggunakan strategi koping (130212) Keterangan : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukan Anxiety Reduction (5820)  Gunakan pendekatan yang menenangkan  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur  Pahami perspeksi pasien terhadap situasi stress  Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut  Dorong keluarga untuk menemani anak  Identifikasi tingkat kecemasan  Dorong pppasien untuk mengungkapkan perasaan,ketakutan dan persepsi  Berikan obat untuk mengurangi
  • 19. 4. Sering kali menunjukkan 5. Tetap / terus menerus kecemasan 7 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria hasil  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang kondisi pronosis (180301)  Mendiskripsikan proses penyakit (180302)  Mendiskripsikan faktor penyebab (180303)  Mendiskripsikanefek dari penyakit (180305)  Mendiskripsikan tanda dan gejala (180306) Keterangan : 1. Tidak pernah dilakukan 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan Managemen Desease (5602)  Mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar  Mene ntukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya  Menjelaskanproses penyakit transmisi dan efek jangka panjang  Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan  Berikan dorongan pada pasien mengungkapkan second opinion  Anjurkan pada pasien untuk mencegah atau meminimalkanefek samping dari
  • 21. Dari pembahasan mengenai pityriasis rosea dapat diambil kesimpulan :  Pityriasis rosea adalah suatu penyakit ringan yang disertai sisik berwarna kemerahan  Erupsi akut yangdapat sembuhsendiri yangseringterjadi pada berbagai usia tetapi paling sering timbul pada dewasa muda dan biasa timbul pada musim semi dan musim dingin  Diagnosa keperawatan yang diambil :  Nyeri akut b/d agen cedera fisik  Hipertermi b/d proses penyakit  Kurang volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara efektif  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan karena faktor fisiologis  Resiko infeksi b/d tidaakm adekuat pertahanan tubuh  Cemas b/d perubahan status kesehatan  Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif SARAN  Terapkan pola hyang sehat dan perhatikan kebersihan lingkungan disekkkkitar tempat tinggal  Diharapkankepadapemerintahatauinstitusi pemerintahdapatmemberikanpenyuluhan tentang pityriasis rosea oleh ahlinya kepada selurus masyarakat
  • 22. DAFTAR PUSTAKA  Corlin, Elizabet. 2002. Buku saku patofiologi. EGC : Jakarta  Http://www. Medicastore. Cccom/mmieloma multiple  Johson, Mario. 2000. Nursing Outcomes Classification (Noc).St. Louis, Missouri : Mosby  McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Interventions Classificatin (Nic). St. Louis, Missiuri : Mosby  Nanda, Nursing Diagnnosi :Definition and Classification 2005-2006  Nanda International, Philadelphia. 2005  Susane smmmmmeltzer, abarent G. Bere. 2002. Buku keperawatan medical Bedah.Buku kedokteran EGC :Jakarta