Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
1. Kelompok 3: Lutfiyanti & Zikri
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
BERDASARKAN TEORI
KOGNITIF PIAGET
Matematika dan Sains Pada Anak Usia Dini
2. Jean Piaget adalah seorang tokoh pendidikan yang dilahirkan di Neuchâtel, Swiss, pada
tanggal 9 Agustus 1896. Ayahnya bernama Arthur Piaget sedangkan ibunya bernama
Rebecca Jackson. Ayahnya adalah seorang profesor sastra sedangkan ibunya orangnya
cerdas dan energik. Jean Piaget terkenal dengan teorinya tentang perkembangan
psikologis manusia. Menurut Piaget, setiap individu mengalami tingkat-tingkat
perkembangan intelektual dalam pembelajaran. Salah satunya adalah menekankan
perkembangan dalam pembelajaran matematika.
LATAR BELAKANG
3. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud
dengan teori
perkembangan
kognitif Jean Piaget
Apa saja tahapan
perkembangan
kognitif Jean
Piaget?
Apa saja penerapan
Teori Jean Piaget
dalam
Pembelajaran
Matematika?
4. Dalam teori ini, proses belajar tidak hanya berhubungan dengan masalah
pematangan, karena meskipun anak-anak bergerak dari tahap yang satu ke
tahap berikutnya seiring dengan semakin dewasanya mereka,
perkembangan anak pun tergantung pada interaksi lingkungan juga
termasuk interaksi lingkungan keluarga.
TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF PIAGET
5. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas. Piaget tertarik bagaimana cara seorang
anak memahami dunianya. Dia mengamati perilaku si anak lalu menghasilkan
teori yang menekankan bahwa anak-anak memiliki cara berfikir yang berbeda
dengan orang dewasa.
TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF PIAGET
6. • Intelegensi (kecerdasan)
• Skemata
• Asimilasi
• Akomodasi
ADA BEBERAPA KONSEP YANG PERLU DIMENGERTI
AGAR LEBIH MUDAH MEMAHAMI TEORI
PERKEMBANGAN PIAGET, YAITU :
7. INTELEGENSI
(KECERDASAN)
Menurut Piaget, intelegensi adalah ciri bawaan yang dinamis sebab tindakan yang
cerdas akan berubah saat organisme itu makin matang secara biologis dan mendapat
pengalaman, intelegensi juga merupakan bagian integral dari setiap organisme karena
semua organisme yang hidup selalu mencari kondisi yang kondusif untuk kelangsungan
hidup mereka. Faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual adalah lingkungan
fisik, kematangan, pengaruh sosial dan proses pengaturan diri (ekuilibrium).
8. SKEMATA
Piaget menggunakan skema (schema, jamaknya skemata,
schemata) sebagai perantara favoritnya. Skema adalah cara
mempersepsi, memahami, dan berfikir tentang dunia. Skema yang
ada pada seseorang akan menentukan bagaimana ia akan
merespons lingkungan fisik.
9. ASIMILASI
Asimilasi adalah adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah
ada dalam pikirannya. Bagi guru matematika, Teori Piaget jelas sangat relevan,
karena dengan menggunakan teori itu, guru akan bisa mengetahui adanya tahap-
tahap perkembangan tertentu pada kemampuan berpikir anak-anak di sekolahnya.
Dengan demikian guru bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi para siswanya.
10. AKOMODASI
Akomodasi adalah konsep piaget mengenai pembentukan skema
agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru. Dapat terjadi
bahwa dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman yang baru,
seorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru itu
bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada.
11. TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
JEAN PIAGET
• Tahap Sensorimotor (Umur 0 – 2 tahun)
• Tahap pra-operasional (Umur 2 – 7 tahun)
• Tahap Operasional Konkrit (Umur 7 – 12 tahun)
• Tahap Operasional Formal (Umur 12 – Dewasa)
12. TAHAP SENSORIMOTOR (0 – 2 TAHUN)
Sepanjang tahap ini mulai dari lahir hingga berusia dua tahun, bayis
belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui indera
mereka yang sedang berkembang dan melalui aktivitas motor. Aktivitas
kognitif terpusat pada aspek alat indra (sensori) dan gerak (motor),
artinya dalam peringkat ini, anak hanya mampu melakukan pengenalan
lingkungan dengan melalui alat drianya dan pergerakannya.
13. TAHAP PRA-OPERASIONAL (2 – 7 TAHUN)
Pada tingkat ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam
menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum
mempunyai sistem yang teroganisasikan. Anak sudah dapat memahami
realitas di lingkungan dengan menggunakan tanda–tanda dan simbol.
Cara berpikir anak pada tingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak
konsisten, dan tidak logis. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut
15. TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (7 – 12 TAHUN)
Pada tahap ini, anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika
atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini,
anak telah hilang kecenderungan terhadap animism dan articialisme.
Egosentrisnya berkurang dan kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi
menjadi lebih baik. Namun, tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada
tahap operasional kongkrit masih mengalami kesulitan besar dalam
menyelesaikan tugas-tugas logika.
16. TAHAP OPERASIONAL FORMAL (12– DEWASA)
Pada umur 12 tahun keatas, timbul periode operasi baru. Periode ini anak dapat
menggunakan operasi-operasi konkritnya untuk membentuk operasi yang lebih
kompleks. (Matt Jarvis, 2011:111 dalam Fatimah Ibda: 2015). Kemajuan pada anak
selama periode ini ialah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau
peristiwa konkrit, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak. Anak-anak
sudah mampu memahami bentuk argumen dan tidak dibingungkan oleh sisi
argumen dan karena itu disebut operasional formal.
17. PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Kunci utama teori Piaget yang harus diketahui guru
matematika yaitu perkembangan kognitif seorang siswa
bergantung kepada seberapa jauh siswa itu dapat
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
Artinya, seberapa jauh pengetahuan atau pengalaman barunya
itu dapat dikaitkan.
18. BERIKUT ADALAH BEBERAPA PENERAPAN TEORI
JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SESUAI TAHAPAN USIA
• Tahap Sensorimotor (Umur 0 – 2 tahun)
• Tahap pra-operasional (Umur 2 – 7 tahun)
• Tahap Operasional Konkrit (Umur 7 – 12 tahun)
• Tahap Operasional Formal (Umur 12 – Dewasa)
19. TAHAP SENSORIMOTOR (0 – 2 TAHUN)
Anak–anak pada tahap sensorimotor memiliki beberapa pemahaman tentang
konsep angka dan menghitung. Misalnya: Anak diajak oleh orang tua untuk
mengenal angka terlebih dahulu melalui pengamatan gambar atau permainan
puzzle angka. Kemudian orang tua dapat membantu anak-anak mereka
menghitung dengan jari, mainan dan permen. Sehingga anak dapat menghitung
benda yang dia miliki dan mengingat apabila ada benda yang ia punya hilang.
20. TAHAP SENSORIMOTOR (2– 7 TAHUN)
Pemikiran anak semakin berkembang pesat. Tetapi, perkembangan itu belum penuh
karena anak masih mengalami operasi yang tidak lengkap dengan suatu bentuk
pemikiran atau penalaran yang tidak logis. Contoh: Anak-anak baru hanya
diperkenalkan dengan bentuk. Pada materi bangun ruang mengenai bola cukup pada
bentuknya, contoh aplikasi sekitar, serta warna jika ada. Misalnya anak diajak
untuk mengamati beberapa bola berukuran kecil dengan warna yang berbeda
(kuning dan hijau).
21. TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (7 – 12 TAHUN)
Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan system pemikiran yang
didasarkan pada aturan–aturan tertentu yang logis. Tahap operasi konkret
ditandai dengan adanya system operasi berdasarkan apa- apa yang kelihatan
nyata/ konkret. Dalam matematika, diterapkan dalam operasi penjumlahan (+),
pengurangan (-).
Dimisalkan para siswa SD/ MI sudah belajar tentang penjumlahan dan sudah
menguasai penjumlahan seperti 2 + 2 + 2 = 6.
22. TAHAP OPERASIONAL FORMAL (12 TAHUN – DEWASA)
Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak. Misalkan, apabila
dihadapkan kepada suatu benda berbentuk kerucut. Seperti halnya ia ingin
mengetahui volume dari topi ayahnya yang berbentuk kerucut. Lalu ia
mengukur topi tersebut dan memperoleh tinggi dan jari–jari kerucut. Untuk
menyelesaikan persoalan tersebut, maka guru sudah terlebih dahulu
memberikan konsep kepada siswa mengenai bangun ruang (volume kerucut).
23. KESIMPULAN 1
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak
beradaptasi dengan menginterpretasikan obyek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Konsep
utama dalam teori Piaget adalah intelegensi (kecerdasan), skemata, asimilasi dan akomodasi.
Sedangkan kunci utama teori Piaget yang harus diketahui guru matematika yaitu
perkembangan kognitif seorang siswa bergantung kepada seberapa jauh siswa itu dapat
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Artinya, seberapa jauh
pengetahuan atau pengalaman barunya itu dapat dikaitkan.
24. KESIMPULAN 2
Piaget mendeskripsikan tahap perkembangan anak dalam empat tahap utama, yaitu: (1)
sensorimotor (0-2 tahun), di mana anak berhadapan langsung dengan lingkungan dengan
menggunakan refleks bawaan mereka; (2) pra-operasional (2-7 tahun), di mana anak mulai
menyusun konsep sederhana; (3) operasional konkrit (7-12 tahun), di mana anak
menggunakan tindakan yang telah diinteriorisasikan atau peimikiran untuk memecahkan
masalah dalam pengalaman mereka; dan (4) operasional formal (12 tahun-dewasa), di mana
anak dapat memikirkan situasi hipotesis secara penuh.
25. DAFTAR PUSTAKA
Diane, E. Papalia, Sally Wendkos Old and Ruth Duskin Feldman. 2008. Psikologi Perkembangan. Cet. I. Jakarta:
Kencana. hal. 212
Hariyanto. 2010. “Biografi Jean Piaget”. 16 Oktober 2016. http://belajarpsikologi.com/biografi-jean-piaget/
Hutabarat, Juandi. 2013. “Penerapan Teori Belajar Piaget dalam Pengajaran Matematika”. 16 Oktober 2016.
http//juandipranata12.blogspot.co.id/2013/03/teori-piaget.html?m=1
Ibda, Fatimah. (2015). “Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget”. 1(3): 32-35.
Jarvis, Matt. 2011. Teori-Teori Psikologi. Cet. X. Bandung: Nusa Media. hal. 142
Surya, Mohd. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Cet. II. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya. hal. 56