Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa kemampuan berpikir merupakan hal fundamental dalam membentuk tingkah laku anak. Piaget mengemukakan teori perkembangan kognitif melalui tahapan sensorimotorik, praoperasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Bruner menyatakan bahwa pertumbuhan kognitif ditandai dengan peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah secara simultan.
2. PENGERTIAN KOGNITIF
Lewis Terman: Kemampuan kognitif
adalah kemampuan berpikir abstrak
Colvin: Kemampuan kognitif adalah
kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Gardner: Kemampuan kognitif adalah
kemampuan menciptakan karya
1.
2.
3.
3. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
Teori perkembangan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa
kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dalam
membimbing tingkah laku anak. Kemampuan kognitif menjadikan
anak sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri
pengetahuan mereka.
Perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kemampuan
mental dan fisik untuk mengetahui objek tertentu, memasukkan
informasi ke dalam pikiran, mengubah pengetahuan yang telah
ada dengan informasi yang baru diperoleh, dan perubahan-
perubahan tahap berpikir
4. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF OLEH
PIAGET
Pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap yang
terus bertambah kompleks. Setiap individu akan melewati
serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat stabil, selalu tetap,
tidak melompat atau mundur. Perubahan kualitatif ini terjadi karena
tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disertai
dengan pengorganisasian struktur berpikir. Struktur kognitif yang
mendasari pola-pola tingkah laku yang terorganisir disebut dengan
skema dan adaptasi.
5. Skema: Pola sistematis dari tindakan, perilaku, pikiran, dan
strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu
kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai
tantangan dan jenis situasi.
Adaptasi: Istilah bagi struktur fungsional kognitif yang
menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan
lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif.
Adaptasi terdiri dari dua proses yakni asimilasi dan
akomodasi
Presentations are communication tools that can be demonstrations.
6. Proses asimilasi didasarkan pada kenyataan bahwa setiap
manusia selalu mengasimilasikan informasi-informasi yang
sampai kepadanya, kemudian informasi-informasi tersebut
dikelompokkan ke dalam istilah-istilah yang sebelumnya telah
mereka ketahui.
Sedangkan akomodasi adalah kemampuan menciptakan
langkah baru, memperbarui, atau menggabungkan berbagai
istilah lama untuk menghadapi tantangan baru.
Jadi pada asimilasi terjadi perubahan pada objeknya, sedangkan
pada akomodasi perubahan terjadi pada subjeknya, sehingga
manusia dapat menyesuaikan diri dengan objek yang ada di luar
dirinya.
7. TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
MENURUT PIAGET
Tahap sensomotorik (0-2 tahun)
Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Tahap operasional kongkrit (7-11 tahun)
Tahap operasional formal (11-15 tahun)
8. TAHAP SENSOMOTORIK
(0-2 TAHUN)
Selama tahap ini perkembangan ditandai dengan perkembangan
pesat kemampuan bayi untuk mengorganisir dan mengakomodir
sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Bayi
baru lahir menerima secara aktif rangsangan-rangsangan terhadap
alat indranya dengan memberikan respon gerak-gerak reflek.
Pada akhir tahap ini ketika anak berusia sekitar 2 tahun, pola-pola
sensorik motoriknya semakin komplek dan mulai mengadopsi suatu
sistem simbol. Misalnya anak membayangkan sebuah mainan dan
memanipulasinya dengan tangannya
9. TAHAP PRAOPERASIONAL
(2-7 TAHUN)
Imitasi tak langsung. Contohnya anak bermain pasar-pasaran secara sendirian meskipun
dia sedang bersama temannya yang lain
Permainan simbolis. Contoh mobil-mobilan dengan balok kecil
Permainan simbolis dapat merupakan ungkapan diri anak
Menggambar namun gambaran anak masih kacau
Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris seperti bulan, persegi, dll
Egosentris. Anak belum bisa melihat dari persepktif orang lain
Reversibilitas belum terbentuk.
Klasifikasi figuratif. Anak-anak mengklasifikasikan berdasarkan gambarnya
Relasi ordinal/serial. Anak masih kesulitan mengurutkan seri
Kausalitas. Banyak bertanya "mengapa"
Pada tahap praoperasional pemikiran anak masih kacau dan kurang terorganisir secara baik.
Ciri-ciri berpikir tahap praoperasional (2-4 tahun):
1.
2.
3.
4.
5.
Ciri-ciri berpikir tahap praoperasional (4-7 tahun):
1.
2.
3.
4.
5.
10. TAHAP OPERASIONAL KONKRIT
(7-11 TAHUN)
Kemampuan mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri
lainnya
Melakukan klasifikasi
Decendetering atau kemampuan mempertimbangkan beberapa
aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya
Reversibility atau kemampuan anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah kemudian kembali ke keadaan awal
Konservasi atau kemampuan memahami kuantitas, panjang
penghilangan sifat egosentrisme
Anak-anak pada tahap ini sudah mengembangkan pikiran logis dan mulai
mampu memahami sejumlah konsep. Proses penting selama tahapan ini
ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
11. TAHAP OPERASIONAL FORMAL
(11-15 TAHUN)
Pemikiran masa remaja telah mencapai tahap pemikiran
operasional formal. Pada tahap ini remaja sudah mampu
berpikir abstrak, hipotesis, dan sistematis. Remaja juga
suda memiliki kemampuan berpikir alternatif, sehingga
kemungkinan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi
lebih beragam
12. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
OLEH BRUNER
Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya
variasi respon terhadap stimulus
Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual
dan sistem pengelolaan informasi yang dapat
menggambarkan realita
Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan
kecakapan
Interaksi anatara guru dengan siswa sangat penting untuk
perkembangan kognitif
Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif
Pertumbuhan kognitif ditandai dengan semakin
meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai
alternatif secara simultan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
13. THE AMERICAN ACADEMY OF
CHILD AND ADOLESCENT'S FACTS
FOR FAMILIES (2008)
Pertumbuhan kemampuan berpikir abstrak
Lebih tertarik dengan pemikiran tentang masa depan
Minat-minat intelektual berkembang luas
Lebih dalam emmikirkan hal-hal yang berkaitan dengan moral
Meningkatnya kemampuan berpikir abstrak
Mulai menentukan tujuan masa depan
lebih tertarik kepada alasan-alasan moral
Kemampuan berpikir tentang makna hidup
Perkembangan kognitif pada usia 11-13 tahun:
1.
2.
3.
4.
Perkembangan kognitif pada usia 14-18 tahun:
1.
2.
3.
4.