SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
OTONOMI DAERAH
Kelompok 5
Andrean Yogatama
Fardiena Indah P
Rohmad Karyadi
Trivi Biru Mulia
A. Pengertian Otonomi Daerah
 Autosyang = Berdiri Sendiri dan Nomos = Peraturan
 Otonomi Daerah adalah suatu pemberian hak dan kewenangan kepada daerah
dalam penyelenggaraan pemerintah. Kewenangan itu dapat berupa pengaturan,
pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan.
 Menurut UU No. 32/2004 Otonomi daerah adalah hak dan wewenang dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang - undangannya
B. Latar Belakang Otonomi Daerah
 Dimasa orde baru ketergantungan antara pemerintahan daerah dengan
pemerintahan pusat sangan tinggi. Dalam keuangan semuanya tergantung pada
Jakarta dan diharuskan meminta uang ke Jakarta tidak ada perencanaan murni dari
daerah karena pendapatan asli daerah tidak tercukupi.
 Krisis ekonomI 1997 pemerintahan gagal dalam mengatasi persoalan yang ada
karena pemerintahan pusat terlalu sibuk mengurusi daerah secara berlebih-lebihan
yang mana terjadi penggerogotan uang dan pengambilan hutang secara terus
menerus, sehingga terjadi kebocoran APBN 20 – 30 %
 Pada 15 oktober 2014 presiden Megawati menetapkan undang – undang nomor
32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang bertujuan untu k membuat
proses pembagunan, pemberdayaan dan pelayanan berkembang secara signifikan.
Sehingga pemerintahan daerah mengurusi daerah sendiri dan pemerintahan pusat
dapat focus ke perumusan kebijakan makro atau global
C. Permasalan yang Muncul Setelah Otonomi
Daerah
 Kewenangan yang Tumpang Tindih : Tumpang tindihnya kewenangan yang lebih
tinggi dengan yang lebih rendah. Contoh Pantasnya Peletakan kewenangan di Kota atau
Provinsi.
 Anggaran : Keuangan daerah yang masih belum mencukupi.
 Pelayanan Publik : Rendahnya pelayanan yang diberikan karena rendahnya kompetensi
PNS daerah.
 Politik Indentitas Diri : Salah satu factor pemerintahan daerah ingin melepas diri dari
pemerintahan pusat karena dibayang bayangi potensi konflik horizontal bernuansa
etnis.
 Orientasi Kekuasaan : Otonomi daerah masih menjadi isu pergeseran kekuasaan di
kalangan elit daripada isu untuk melayani masyarakat secara lebih efektif.
 Lembaga Perwakilan : Meningkatnya kewenangan DPRD tidak dibarengi dengan
terserapnya aspirasi masyarakat oleh lembaga perwakilan rakyat.
 Pemekaran Wilayah : Pemekaran wilayah ini lebih mementingkan pemerintah elit
dibandngkan kepentingan nasional keseluruhan.
 Pilkada Langsung : Pilkada langsung menimbulakn pembekakan biaya .
D. Contoh Kasus Penyalahgunaan Otonomi
Daerah
 1. Kasus dugaan korupsi oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dengan dugaan
penerimaan gratifikasi terkait pembagunan proyek dermaga, terduga menerima
gratifikasi sebesar Rp 32 Miliar.
 2. Kasus Dana Otsus oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dengan suap dalam proyek
infrastruktur dari dana otonomi khusus, dengan total suap Rp 500 juta dari total
fee Rp 1,5 miliar.
 Dari contoh diatas sepertinya otonomi daerah dan tuntutan pemekaran wilayah
hanya digunakan oleh pemerintahan elit tidak diaggap sebagai sebuah amanah
sesuai dengan cita – cita awal dan hanya sebagai kedok untuk mencari
kekuasaan dan kekayaan
E. Antisipasi Problem yang Terjadi Akibat
Otonomi Daerah.
 Merevisi UU 32/ 2004 : Tentang pembagian wewenang pemerintah pusat dan
daerah dan terkait pasal 126 yang memuat kepala daerah yang terjerat kasus
korupsi.
 Mengefektifkan Peran KPK : Kapasistas legal yang dimiliki KPK supaya dapat
masuk ke semua lembaga Negara untuk melakukan evaluasi pencegahan korupsi.
 Asas Pembuktian Terbalik : Pembuktian jumlah kekayaan kepada calon penjabat
sebelum menjabat di pemerintahan dan sesudah menjabat.
F. KESIMPULAN
 Dengan otonomi daerah pusat akan melepaskan tanggung jawab untuk membantu
dan membina daerah
 Pemberlakukan otonomi daerah akibat kecenderungan pemerintah pusat yang
tidak meguntungkan daerah
 Di daerah sumber daya manusia yang berkualitas masih sedikit karena terdistribusi
ke pusat.
 Pemberian otonomi daerah yang mendadak mengakibatkan artikulasi otonomi
daerah yang berbeda tanpa pemahaman yang cukup terhadap hakekat otonomi itu
sendiri.

More Related Content

What's hot

Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...Researcher Syndicate68
 
Konsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi DaerahKonsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi DaerahSiti Sahati
 
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana Bansos
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana BansosUjian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana Bansos
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana BansosAndy Susanto
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahBagus Aji
 
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRIOtonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRImarwahmoniCha
 
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahfuji kurniawan
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi DaerahAZA Zulfi
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )Dheea Resta
 
PKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi DaerahPKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi Daerahtioprayogi
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahsamiaji
 

What's hot (20)

Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Konsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi DaerahKonsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi Daerah
 
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana Bansos
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana BansosUjian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana Bansos
Ujian proposal Penegakan Hukum TP Korupsi Dana Bansos
 
Presentasi kwn
Presentasi kwnPresentasi kwn
Presentasi kwn
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRIOtonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
 
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
 
Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayahPemekaran wilayah
Pemekaran wilayah
 
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
 
Otonomi Daerah (OTDA)
Otonomi Daerah (OTDA)Otonomi Daerah (OTDA)
Otonomi Daerah (OTDA)
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
 
06 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 106 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 1
 
PKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi DaerahPKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi Daerah
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerah
 

Similar to OTONOMI DAERAH

Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahAhmad Tien
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaSyaifOer
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Rizki Gumilar
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatapotek agam farma
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiSeptian Muna Barakati
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahYadhi Muqsith
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahPuji Zuaini
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4Andi Widya
 

Similar to OTONOMI DAERAH (20)

Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
 
Makalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerahMakalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerah
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
perkembangan otonomi daerah
perkembangan otonomi daerahperkembangan otonomi daerah
perkembangan otonomi daerah
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah pelaksanaan otonomi daerah
Makalah pelaksanaan otonomi daerahMakalah pelaksanaan otonomi daerah
Makalah pelaksanaan otonomi daerah
 
Pemekaran wilayah menimbulkan masalah baru
Pemekaran wilayah  menimbulkan masalah baruPemekaran wilayah  menimbulkan masalah baru
Pemekaran wilayah menimbulkan masalah baru
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Makalah pelaksanaan otonomi daerah
Makalah pelaksanaan otonomi daerahMakalah pelaksanaan otonomi daerah
Makalah pelaksanaan otonomi daerah
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4
 

More from Andrean Yogatama

Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa Indoneisa
Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa IndoneisaProsedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa Indoneisa
Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa IndoneisaAndrean Yogatama
 
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standards
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standardsMpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standards
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standardsAndrean Yogatama
 
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swot
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swotPerkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swot
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swotAndrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomePengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomeAndrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan Radio
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan RadioPengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan Radio
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan RadioAndrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Transmisi Analog
Pengetahuan Dasar Transmisi AnalogPengetahuan Dasar Transmisi Analog
Pengetahuan Dasar Transmisi AnalogAndrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CablePengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CableAndrean Yogatama
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Andrean Yogatama
 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
 

More from Andrean Yogatama (12)

Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa Indoneisa
Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa IndoneisaProsedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa Indoneisa
Prosedur dan manual yealink sip-t 19 dan yealink sip-t 21 Bahasa Indoneisa
 
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standards
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standardsMpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standards
Mpeg 4 dan mpeg-4 vtc and jpeg-2000 image compression standards
 
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swot
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swotPerkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swot
Perkembangan teknologi wimax di indonesia dan analisis swot
 
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomePengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
 
7 Kebiasaan Efektif
7 Kebiasaan Efektif7 Kebiasaan Efektif
7 Kebiasaan Efektif
 
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan Radio
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan RadioPengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan Radio
Pengetahuan Dasar Saluran Transmisi Fiber Optik dan Radio
 
Pengetahuan Dasar Transmisi Analog
Pengetahuan Dasar Transmisi AnalogPengetahuan Dasar Transmisi Analog
Pengetahuan Dasar Transmisi Analog
 
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CablePengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
 
Blog Diagram Handphone
Blog Diagram HandphoneBlog Diagram Handphone
Blog Diagram Handphone
 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

OTONOMI DAERAH

  • 1. OTONOMI DAERAH Kelompok 5 Andrean Yogatama Fardiena Indah P Rohmad Karyadi Trivi Biru Mulia
  • 2. A. Pengertian Otonomi Daerah  Autosyang = Berdiri Sendiri dan Nomos = Peraturan  Otonomi Daerah adalah suatu pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam penyelenggaraan pemerintah. Kewenangan itu dapat berupa pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan.  Menurut UU No. 32/2004 Otonomi daerah adalah hak dan wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang - undangannya
  • 3. B. Latar Belakang Otonomi Daerah  Dimasa orde baru ketergantungan antara pemerintahan daerah dengan pemerintahan pusat sangan tinggi. Dalam keuangan semuanya tergantung pada Jakarta dan diharuskan meminta uang ke Jakarta tidak ada perencanaan murni dari daerah karena pendapatan asli daerah tidak tercukupi.  Krisis ekonomI 1997 pemerintahan gagal dalam mengatasi persoalan yang ada karena pemerintahan pusat terlalu sibuk mengurusi daerah secara berlebih-lebihan yang mana terjadi penggerogotan uang dan pengambilan hutang secara terus menerus, sehingga terjadi kebocoran APBN 20 – 30 %  Pada 15 oktober 2014 presiden Megawati menetapkan undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang bertujuan untu k membuat proses pembagunan, pemberdayaan dan pelayanan berkembang secara signifikan. Sehingga pemerintahan daerah mengurusi daerah sendiri dan pemerintahan pusat dapat focus ke perumusan kebijakan makro atau global
  • 4. C. Permasalan yang Muncul Setelah Otonomi Daerah  Kewenangan yang Tumpang Tindih : Tumpang tindihnya kewenangan yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah. Contoh Pantasnya Peletakan kewenangan di Kota atau Provinsi.  Anggaran : Keuangan daerah yang masih belum mencukupi.  Pelayanan Publik : Rendahnya pelayanan yang diberikan karena rendahnya kompetensi PNS daerah.  Politik Indentitas Diri : Salah satu factor pemerintahan daerah ingin melepas diri dari pemerintahan pusat karena dibayang bayangi potensi konflik horizontal bernuansa etnis.  Orientasi Kekuasaan : Otonomi daerah masih menjadi isu pergeseran kekuasaan di kalangan elit daripada isu untuk melayani masyarakat secara lebih efektif.  Lembaga Perwakilan : Meningkatnya kewenangan DPRD tidak dibarengi dengan terserapnya aspirasi masyarakat oleh lembaga perwakilan rakyat.  Pemekaran Wilayah : Pemekaran wilayah ini lebih mementingkan pemerintah elit dibandngkan kepentingan nasional keseluruhan.  Pilkada Langsung : Pilkada langsung menimbulakn pembekakan biaya .
  • 5. D. Contoh Kasus Penyalahgunaan Otonomi Daerah  1. Kasus dugaan korupsi oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dengan dugaan penerimaan gratifikasi terkait pembagunan proyek dermaga, terduga menerima gratifikasi sebesar Rp 32 Miliar.  2. Kasus Dana Otsus oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dengan suap dalam proyek infrastruktur dari dana otonomi khusus, dengan total suap Rp 500 juta dari total fee Rp 1,5 miliar.  Dari contoh diatas sepertinya otonomi daerah dan tuntutan pemekaran wilayah hanya digunakan oleh pemerintahan elit tidak diaggap sebagai sebuah amanah sesuai dengan cita – cita awal dan hanya sebagai kedok untuk mencari kekuasaan dan kekayaan
  • 6. E. Antisipasi Problem yang Terjadi Akibat Otonomi Daerah.  Merevisi UU 32/ 2004 : Tentang pembagian wewenang pemerintah pusat dan daerah dan terkait pasal 126 yang memuat kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.  Mengefektifkan Peran KPK : Kapasistas legal yang dimiliki KPK supaya dapat masuk ke semua lembaga Negara untuk melakukan evaluasi pencegahan korupsi.  Asas Pembuktian Terbalik : Pembuktian jumlah kekayaan kepada calon penjabat sebelum menjabat di pemerintahan dan sesudah menjabat.
  • 7. F. KESIMPULAN  Dengan otonomi daerah pusat akan melepaskan tanggung jawab untuk membantu dan membina daerah  Pemberlakukan otonomi daerah akibat kecenderungan pemerintah pusat yang tidak meguntungkan daerah  Di daerah sumber daya manusia yang berkualitas masih sedikit karena terdistribusi ke pusat.  Pemberian otonomi daerah yang mendadak mengakibatkan artikulasi otonomi daerah yang berbeda tanpa pemahaman yang cukup terhadap hakekat otonomi itu sendiri.