SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NAMA : ANDI WIDYA
KELAS :
AKSELERASI 1
1. Menjelaskan konsep desentralisasi
2. Menganalisis permasalahan sumber daya dan kemampuan daerah dalam penerapan
otonomi daerah
3. Menjelaskan makna desentralisasi dalam Negara kesatuan Republik Indonesia
4. Menjelaskan konsep otonomi daerah
5. Menguraikan otonomi daerah dalam Negara Republik Indonesia
6. Mendeskripsikan kedudukan dan peranan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
7. Menjelaskan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintah pada otonomi daerah
8. Menjelaskan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
penyelenggara otonomi daerah
9. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
penyelenggara otonomi daerah
10. Menjelaskan hubungan structural pemerintah pusat dan pemerintah daerah
11. Menjelaskan hubungan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah
12. Menjelaskan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Menjelaskan konsep desentralisasi
Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal ari bahasa Belanda yaitu de
yang berarti lepas, dan centrum yang berarti pusat. Dengan demikian desentralisasi
adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat.
• Desentralisasi politik, yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat yang
meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi
badan-badan politik di daerah yang terpilih oleh rakyat dalam daerah-daerah
tertentu.
• Desentralisai fungsional, yaitu pemberian hak kapada golongan-golongan tertentu
untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terikat
maupun tidak pada daerah suatu tertentu, sepeti mengurus irigasi bagi petani.
• Desentralisasi kebudayaan, yakni pemberian hak kepada golongan-golongan
minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti
mengatur pendidikan, agama, dan sebagainya.
Kesimpulan : desentralisasi pada dasarnya adalah suatu proses penyerahan
sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusan semula adalah urusan
pemerintah pusat kepada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah
agar menjadi urusan rumah tangganya sehingga urusan-urusan tersebut beralih
kepada daerah dan menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintah daerah.
2. Menganalisis permasalahan sumber daya dan kemampuan
daerah dalam penerapan otonomi daerah
Gelombang demokrasi yang disertai dengan perubahan system perpolitikan nasional pada
era reformasi hingga saat ini semakin memperlihatkan relative menguatnya gejala keinginan
rakyat daerah untuk mandiri dari keterikatan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Fenomena ketidakadilan dalam dimensi social politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan
budaya seakan menjadi pemicu utama bagi beberapa daerah yang ingin mandiri dari pemerintah
pusat.
Selain itu realitas pemerataan pembangunan baik pada tingkat pusat sampai tingkat daerah
juga turut memancing aksi-aksi protes dari masyarakat. Daerah yang memiliki kekayaan alam
yang luas tetapi pada kenyataannya jauh dari sentuhan pembangunan berkeadilan, bahkan
ironisnya banyak daerah yang akan sumber daya alam, tetapi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan penduduknya relaitf masih kurang.
Implementasi otonomi daerah kerap menimbulkan berbagai permasalahan yang diantaranya
disebabkan karena perbedaan persiapan masing-masing daerah dalam mengimplementasikan
otonomi daerah tersebut.
Perbedaan jangkauan daerah yang satu dengan yang lain, dari pemerintahan pusat, teruama
ibu kota Negara menjadikan ketimpahan kemampuan para personel di pemerintahan daerah bila
dibandingkan dengan kemampuan dan sumber daya manusia serta kualitas aparatur
pemerintah yang jaraknya lebih dekat dengan pusat pemerintahan.
Selain itu tidak semua daerah di Indonesia merupakan daerah yang memiliki keunggulan
sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang menjadi factor pendukung utama
keberhasilan otonom daerah. Pemerintah daerah yang didukung sumber daya alam dan sumber
daya manusia akan lebih siap dibandingkan daerah yang sebaliknya.
Makna desentralisasi dalam Negara kesatuan Republik
Indonesia
a.satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam
memenuhi berbagai perubahan yang terjadi secara
cepat!
b.satuan-satuan desentralisasi dapat melaksanakan
tugas lebih efektif dan lebih efisien,
c.satuan-satuan desentralisasi lebih inovatif,
d.satuan-satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya
sikap moral yang lebih tinggi, serta komitmen yang
lebih tinggi dan lebih produktif.
 Menurut C.J. Franseen, mendifinisikan otonomi daerah adalah hak untuk
mengatururusan-urusan daerah dan menyesuaikan peraturan-peraturan yang
sudah dibuat dengannya.
 Menurut J. Wajong, mendefinisikan otonomi daerah sebagai kebebasan untuk
memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan
sendiri, menentukan hukum sendiri dan pemerintahan sendiri
 Menurut Ateng Syarifuddin, mendefenisikan otonomi daerah sebagai kebebasan
atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbatas
karena merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang harus
dipertanggung jawabkan.
 Menurut UU no. 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU no. 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kesimpulan : otonomi daerah adalah keleluasaan dalam bentuk hak dan
wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab badan pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan dan kemampuan
daerahnya sebagai manifestasi dari desentralisasi.
5. Menguraikan otonomi daerah dalam Negara
Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia sebagai penganut
asas desentrilisasi dalam penyelanggaraan
pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan
keleluasan kepada daerah untuk menyelenggarakan
otonomi daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah Indonesia
diselenggarakan dalam rangka memperbaiki
kesejehtaraan rakyat. Pengembangan suatu daerah
dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan
memperhatikan potensi dan kekhasan daerah
masing-masing.
6. MENDESKRIPSIKAN KEDUDUKAN DAN PERANAN PEMERINTAH
PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
 Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di
Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden, dan menteri
negara. Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kebijakan yang
diambil dalam menyelenggarakan pemerintahan digunakan asas
desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
 Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan
pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar
negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,
agama, serta norma
 Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-
daerah provinsi. Daerah provinsi tersebut terdiri atas daerah kabupaten
dan kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
Materi yang dilaksanakan tidak termasuk rumah tangga
daerah-daerah otonom untuk melaksanakannya.
Dalam menyelenggarakan tugas pembantuan, daerah
otonom memiliki kelonggaran untuk menyesuaikan segala sesuatu
dengan kekhususan daerahnya sepanjang peraturan
memungkinkan.
Dapat diserahkan tugas pembantuan hanya pada daerah-
daerah otonom saja.
7. Menjelaskan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintah pada
otonomi daerah
Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah :
a. Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
b. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
menjadi urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
c. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Dimana
hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintah yang oleh undang-undang ditentukan
menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan
pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yutisi,
moneter dan fiscal nasional, agama, serta norma.
 Selain kewenangan tersebut diatas, pemerintah pusat memiliki kewenangan lain,
yaitu sebagai berikut :
 Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro.
 Dana pertimbangan keuangan
 System administrasi Negara dan lembaga perekonomian Negara.
 Pembinaan dan pembardayaan sumber daya manusia.
 Pendayagunaan sumber daya alam dan pemberdayaan sumber daya strategis.
 Konservasi dan standarisasi nasional.
Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
meliputi percanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada
semua aspek pemerintahan.
 Penyelenggara pemerintahan pusat dalam pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden,
dan mentri Negara. Dalam menyelenggarakan
pemerintahan,pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi,
tugas pembantuan, dan dikonsentrasi sesuai dengan peraturan
pernudang-undangan.
 Penyelenggaraan pemerintah daerah menggunakan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Asas Medebewind merupakan keikutsertaan
pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah yang
kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di daerah tersebut.
Menjelaskan hubungan structural pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
9. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dalam penyelenggara otonomi daerah
10. Menjelaskan hubungan structural pemerintah
pusat dan pemerintah daerah
Dalam system Negara kesatuan republic Indonesia terdapat dua cara
yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan daerah.
Cara pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala urusan,
fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintah ada pada
pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara
dekonsentrasi. Cara kedua, dikenal sebagai desentralisasi, yakni
segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintah diserahkan seluas-
luasnya kepada pemerintah daerah.
11. Menjelaskan hubungan fungsional pemerintah pusat
dan pemerintah daerah
Pada dasarnya pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan
kewenangan yang saling melengkapi satu sama lai. Hubungan tersebut
terletak pada visi, misi, dan tujuan masing-masing.
 Visi dan misi kedua lembaga ini, baik ditingkat lokal maupun nasional
adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah
untuk mengolah dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan
kondisi dan kemampuan daerahnya.
 Adapun tujuannya adalah melayani masyarakat secara adil dan merata
dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah pusat
dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya
masyarakat.
12. Menjelaskan hubungan struktural dan fungsional
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua
cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah
daerah. Cara Pertama, disebut dengan Sentralisasi, yakni segala urusan,
fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada
pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi.
Cara Kedua, dikenal sebagai Desentralisasi, yakni segala urusan, tugas,
dan wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah
daerah.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan
pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan
secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya menimbulkan
hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023 2024 mgmp.docx
KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023  2024 mgmp.docxKISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023  2024 mgmp.docx
KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023 2024 mgmp.docxJulyTrianita1
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanaTohir Haliwaza
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Cha-cha Taulanys
 
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docx
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docxRPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docx
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docxEndangSulistiawaty
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Arya Bakri
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Arita Rahmadhani
 
PPKn simbol-simbol Pancasila
PPKn simbol-simbol PancasilaPPKn simbol-simbol Pancasila
PPKn simbol-simbol PancasilaWIDIYAH02ASTUTIK
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikabulan purnama
 
1. rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup
1.  rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup1.  rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup
1. rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidupAdri Junaidi
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatsucimurni4
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikagabrielpanjaitan
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraMuhammad Hidayat
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negaraMuslihin Hilim
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraZidni Ilma K.
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negaraputrireza
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxmalbertscool
 
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi new
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi newBab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi new
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi neweli priyatna laidan
 
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019Muhamad Yogi
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 

What's hot (20)

KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023 2024 mgmp.docx
KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023  2024 mgmp.docxKISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023  2024 mgmp.docx
KISI2 PRAKARYA UJIAN SEKOLAH 2023 2024 mgmp.docx
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docx
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docxRPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docx
RPP KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 3 v (3).docx
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
 
PPKn simbol-simbol Pancasila
PPKn simbol-simbol PancasilaPPKn simbol-simbol Pancasila
PPKn simbol-simbol Pancasila
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
1. rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup
1.  rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup1.  rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup
1. rpp kelas vi tema 1 selamatkan makhluk hidup
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
 
Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
 
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi new
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi newBab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi new
Bab 3 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika demokrasi new
 
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019
KISI KISI DAN SOAL UH KELAS X SMAN 7 BANDUNG 2018-2019
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 

Similar to PKN KD.3.4 dan 4.4

presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatapotek agam farma
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahPuji Zuaini
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaindraagus
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahScout Dan
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahYadhi Muqsith
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.pptAsuKina
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptSandyFatahPamungkas
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaHIA Class.
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusRafi Mariska
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASanawiyah29
 

Similar to PKN KD.3.4 dan 4.4 (20)

presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 

More from Andi Widya

More from Andi Widya (20)

PKN KD. 1.1
PKN KD. 1.1PKN KD. 1.1
PKN KD. 1.1
 
PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1
 
PKN Kd. 6.3
PKN Kd. 6.3PKN Kd. 6.3
PKN Kd. 6.3
 
PKN Kd. 6.2
PKN Kd. 6.2PKN Kd. 6.2
PKN Kd. 6.2
 
PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1
 
PKN Kd. 5.3
PKN Kd. 5.3PKN Kd. 5.3
PKN Kd. 5.3
 
PKN Kd. 5.2
PKN Kd. 5.2PKN Kd. 5.2
PKN Kd. 5.2
 
PKN Kd. 5.1
PKN Kd. 5.1PKN Kd. 5.1
PKN Kd. 5.1
 
PKN Kd. 4.4
PKN Kd. 4.4PKN Kd. 4.4
PKN Kd. 4.4
 
PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3
 
PKN Kd 4.2
PKN Kd 4.2PKN Kd 4.2
PKN Kd 4.2
 
PKN Kd 4.1
PKN Kd 4.1PKN Kd 4.1
PKN Kd 4.1
 
Peristiwa
PeristiwaPeristiwa
Peristiwa
 
PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12
 
PKN Kd 3.2
PKN Kd 3.2PKN Kd 3.2
PKN Kd 3.2
 
PKN Kd 3.1
PKN Kd 3.1PKN Kd 3.1
PKN Kd 3.1
 
K.d 3.3 ppkn
K.d 3.3 ppknK.d 3.3 ppkn
K.d 3.3 ppkn
 
PKN KD. 3.3
PKN KD. 3.3PKN KD. 3.3
PKN KD. 3.3
 
PKN kd 3.3 no. 6 12
PKN kd 3.3 no. 6 12PKN kd 3.3 no. 6 12
PKN kd 3.3 no. 6 12
 
Softball
SoftballSoftball
Softball
 

PKN KD.3.4 dan 4.4

  • 1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NAMA : ANDI WIDYA KELAS : AKSELERASI 1
  • 2. 1. Menjelaskan konsep desentralisasi 2. Menganalisis permasalahan sumber daya dan kemampuan daerah dalam penerapan otonomi daerah 3. Menjelaskan makna desentralisasi dalam Negara kesatuan Republik Indonesia 4. Menjelaskan konsep otonomi daerah 5. Menguraikan otonomi daerah dalam Negara Republik Indonesia 6. Mendeskripsikan kedudukan dan peranan pemerintah pusat dan pemerintah daerah 7. Menjelaskan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintah pada otonomi daerah 8. Menjelaskan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggara otonomi daerah 9. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggara otonomi daerah 10. Menjelaskan hubungan structural pemerintah pusat dan pemerintah daerah 11. Menjelaskan hubungan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah 12. Menjelaskan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah TUJUAN PEMBELAJARAN
  • 3. 1.Menjelaskan konsep desentralisasi Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal ari bahasa Belanda yaitu de yang berarti lepas, dan centrum yang berarti pusat. Dengan demikian desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat. • Desentralisasi politik, yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-badan politik di daerah yang terpilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu. • Desentralisai fungsional, yaitu pemberian hak kapada golongan-golongan tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terikat maupun tidak pada daerah suatu tertentu, sepeti mengurus irigasi bagi petani. • Desentralisasi kebudayaan, yakni pemberian hak kepada golongan-golongan minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti mengatur pendidikan, agama, dan sebagainya. Kesimpulan : desentralisasi pada dasarnya adalah suatu proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusan semula adalah urusan pemerintah pusat kepada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah agar menjadi urusan rumah tangganya sehingga urusan-urusan tersebut beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintah daerah.
  • 4. 2. Menganalisis permasalahan sumber daya dan kemampuan daerah dalam penerapan otonomi daerah Gelombang demokrasi yang disertai dengan perubahan system perpolitikan nasional pada era reformasi hingga saat ini semakin memperlihatkan relative menguatnya gejala keinginan rakyat daerah untuk mandiri dari keterikatan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Fenomena ketidakadilan dalam dimensi social politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan budaya seakan menjadi pemicu utama bagi beberapa daerah yang ingin mandiri dari pemerintah pusat. Selain itu realitas pemerataan pembangunan baik pada tingkat pusat sampai tingkat daerah juga turut memancing aksi-aksi protes dari masyarakat. Daerah yang memiliki kekayaan alam yang luas tetapi pada kenyataannya jauh dari sentuhan pembangunan berkeadilan, bahkan ironisnya banyak daerah yang akan sumber daya alam, tetapi tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduknya relaitf masih kurang. Implementasi otonomi daerah kerap menimbulkan berbagai permasalahan yang diantaranya disebabkan karena perbedaan persiapan masing-masing daerah dalam mengimplementasikan otonomi daerah tersebut. Perbedaan jangkauan daerah yang satu dengan yang lain, dari pemerintahan pusat, teruama ibu kota Negara menjadikan ketimpahan kemampuan para personel di pemerintahan daerah bila dibandingkan dengan kemampuan dan sumber daya manusia serta kualitas aparatur pemerintah yang jaraknya lebih dekat dengan pusat pemerintahan. Selain itu tidak semua daerah di Indonesia merupakan daerah yang memiliki keunggulan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang menjadi factor pendukung utama keberhasilan otonom daerah. Pemerintah daerah yang didukung sumber daya alam dan sumber daya manusia akan lebih siap dibandingkan daerah yang sebaliknya.
  • 5. Makna desentralisasi dalam Negara kesatuan Republik Indonesia a.satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai perubahan yang terjadi secara cepat! b.satuan-satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien, c.satuan-satuan desentralisasi lebih inovatif, d.satuan-satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral yang lebih tinggi, serta komitmen yang lebih tinggi dan lebih produktif.
  • 6.  Menurut C.J. Franseen, mendifinisikan otonomi daerah adalah hak untuk mengatururusan-urusan daerah dan menyesuaikan peraturan-peraturan yang sudah dibuat dengannya.  Menurut J. Wajong, mendefinisikan otonomi daerah sebagai kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri dan pemerintahan sendiri  Menurut Ateng Syarifuddin, mendefenisikan otonomi daerah sebagai kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbatas karena merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan.  Menurut UU no. 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kesimpulan : otonomi daerah adalah keleluasaan dalam bentuk hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab badan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan dan kemampuan daerahnya sebagai manifestasi dari desentralisasi.
  • 7. 5. Menguraikan otonomi daerah dalam Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia sebagai penganut asas desentrilisasi dalam penyelanggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Pelaksanaan otonomi daerah Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejehtaraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
  • 8. 6. MENDESKRIPSIKAN KEDUDUKAN DAN PERANAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH  Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden, dan menteri negara. Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kebijakan yang diambil dalam menyelenggarakan pemerintahan digunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta norma  Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah- daerah provinsi. Daerah provinsi tersebut terdiri atas daerah kabupaten dan kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
  • 9. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Materi yang dilaksanakan tidak termasuk rumah tangga daerah-daerah otonom untuk melaksanakannya. Dalam menyelenggarakan tugas pembantuan, daerah otonom memiliki kelonggaran untuk menyesuaikan segala sesuatu dengan kekhususan daerahnya sepanjang peraturan memungkinkan. Dapat diserahkan tugas pembantuan hanya pada daerah- daerah otonom saja.
  • 10. 7. Menjelaskan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintah pada otonomi daerah Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah : a. Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. b. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. c. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Dimana hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
  • 11. Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintah yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yutisi, moneter dan fiscal nasional, agama, serta norma.  Selain kewenangan tersebut diatas, pemerintah pusat memiliki kewenangan lain, yaitu sebagai berikut :  Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro.  Dana pertimbangan keuangan  System administrasi Negara dan lembaga perekonomian Negara.  Pembinaan dan pembardayaan sumber daya manusia.  Pendayagunaan sumber daya alam dan pemberdayaan sumber daya strategis.  Konservasi dan standarisasi nasional. Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah meliputi percanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan.
  • 12.  Penyelenggara pemerintahan pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden, dan mentri Negara. Dalam menyelenggarakan pemerintahan,pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dikonsentrasi sesuai dengan peraturan pernudang-undangan.  Penyelenggaraan pemerintah daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan. Asas Medebewind merupakan keikutsertaan pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah yang kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di daerah tersebut. Menjelaskan hubungan structural pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 9. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggara otonomi daerah
  • 13. 10. Menjelaskan hubungan structural pemerintah pusat dan pemerintah daerah Dalam system Negara kesatuan republic Indonesia terdapat dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan daerah. Cara pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintah ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi. Cara kedua, dikenal sebagai desentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintah diserahkan seluas- luasnya kepada pemerintah daerah.
  • 14. 11. Menjelaskan hubungan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah Pada dasarnya pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang saling melengkapi satu sama lai. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, dan tujuan masing-masing.  Visi dan misi kedua lembaga ini, baik ditingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerahnya.  Adapun tujuannya adalah melayani masyarakat secara adil dan merata dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat.
  • 15. 12. Menjelaskan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah. Cara Pertama, disebut dengan Sentralisasi, yakni segala urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi. Cara Kedua, dikenal sebagai Desentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah. Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.