Hernia adalah menonjolnya organ melalui defek. Ada beberapa jenis hernia seperti inguinalis, femoralis, umbilikus. Penyebabnya bisa kongenital atau akuisisi seperti pekerjaan berat. Gejala hernia antara lain benjolan yang bisa mengecil, nyeri, dan gangguan pencernaan. Komplikasinya bisa inkarserasi atau strangulasi. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang colic abdomen atau rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan disebabkan oleh infeksi atau sumbatan organ dalam perut seperti empedu dan ginjal. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi colic abdomen.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada Ny. H yang mengalami gangguan rasa nyaman akibat nyeri. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medik serta keperawatan pada kasus nyeri."
Pasien laki-laki berusia 29 tahun dirawat karena nyeri perut akibat luka jahitan operasi usus buntu. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan intervensi untuk mengatasi gangguan rasa nyeri, istirahat, dan aktivitas pasien dengan memberikan obat analgetik, mengatur lingkungan, serta membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan pada pasien anak dengan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan lima langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas, dan pemeriksaan fisik dan diagnostik seperti kultur sputum dan rontgen dada. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-TB, vitamin, fisioterapi, dan konsultasi teratur.
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang colic abdomen atau rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan disebabkan oleh infeksi atau sumbatan organ dalam perut seperti empedu dan ginjal. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi colic abdomen.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada Ny. H yang mengalami gangguan rasa nyaman akibat nyeri. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medik serta keperawatan pada kasus nyeri."
Pasien laki-laki berusia 29 tahun dirawat karena nyeri perut akibat luka jahitan operasi usus buntu. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan intervensi untuk mengatasi gangguan rasa nyeri, istirahat, dan aktivitas pasien dengan memberikan obat analgetik, mengatur lingkungan, serta membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan pada pasien anak dengan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan lima langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas, dan pemeriksaan fisik dan diagnostik seperti kultur sputum dan rontgen dada. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-TB, vitamin, fisioterapi, dan konsultasi teratur.
Dokumen tersebut membahas tentang hernia inguinalis, yang merupakan penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui dinding yang seharusnya tertutup. Hernia inguinalis disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan penutupan prosesus vaginalis janin secara kongenital, yang membentuk kantung hernia dimana viskus abdomen dapat memasukinya. Manifestasi klinis hernia inguinalis antara lain benjolan yang muncul dan hilang di paha
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
Laporan kasus bedah anak mengenai hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis pada anak perempuan berumur 7 bulan. Penderita mengeluhkan benjolan di lipat paha kanan yang dapat hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm di regio inguinalis dekstra yang dapat keluar masuk. Diagnosis yang ditetapkan adalah hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis. Rencana t
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
Makalah ini membahas tentang hernia, termasuk definisi, komponen, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis hernia."
This document provides information about hernia surgery. It describes the different types of hernias including inguinal, incisional, femoral, umbilical, and epigastric hernias. It discusses the common presenting complaints of a hernia such as a lump or pain and precipitating factors. The document outlines the process of examining a patient for a hernia including inspection, palpation, and tests like the cough impulse and Zeimann's technique to determine the type of hernia. It also provides guidance on examining other related areas like abdominal muscles and performing a full systemic examination of the patient.
An inguinal hernia occurs when abdominal contents protrude through the abdominal wall in the groin region. There are two types - direct and indirect. Direct hernias develop through the posterior wall of the inguinal canal, while indirect hernias develop through the internal ring. Treatment involves surgical repair to remove the hernia sac and reinforce the abdominal wall defect to prevent recurrence. Other types of hernias include femoral, umbilical, epigastric, and incisional hernias which develop through weaknesses in the abdominal wall.
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui bagian lemah dindingnya. Hernia inguinalis adalah hernia yang paling sering terjadi, yang dibagi menjadi lateralis dan medialis. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik seperti inspeksi dan palpasi untuk mendeteksi benjolan pada area inguinal. Penanganannya meliputi tindakan konservatif seperti penyangga atau operatif seperti herniorafi dan hernioplasti.
Hernia adalah penonjolan peritoneum yang menyebabkan organ dalam keluar melalui bagian lemah abdomen. Ada dua jenis hernia, yaitu hernia bawaan dan hernia didapat. Hernia bawaan disebabkan oleh kelemahan struktur sejak lahir, sedangkan hernia didapat memiliki faktor risiko seperti pekerjaan berat dan gangguan saluran pencernaan. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan rontgen, sementara penanganannya
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis hernia yang terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk hernia ingguinalis, femoralis, umbilikalis, epigastrik, skrotalis, dan obturatoria. Dokumen tersebut menjelaskan ciri-ciri, lokasi, dan gambar CT scan dari berbagai jenis hernia tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang appendisitis yang merupakan peradangan pada usus buntu yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau penyumbatan lumen. Gejala umumnya berupa nyeri di kuadran kanan bawah perut dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan leukosit. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik dan operasi untuk mengangkat usus buntu (apendektomi).
Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
Illeus merupakan gangguan pasase usus yang disebabkan oleh berbagai faktor. Asuhan keperawatan meliputi pengelolaan nyeri, keseimbangan cairan, dan pemenuhan nutrisi. Tindakan mencakup analgesia, kolaborasi pemberian infus dan makanan, serta edukasi pasien.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA
A. DEFINISI
Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang
normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat
Klasifikasi:
1. a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan
mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior.
2. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis
femorales.
3. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding
abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.
4. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan
perut yang lemah.
5. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang
terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
6. Hernia scortalis: hernia pada scrotum.
B. ETIOLOGI
1. Kongenital
Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan
annulus inguinalis yang cukup lebar.
2. Didapat
Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk
timbulnya hernia.
a. Prosesus vaginalis yang tetap terbuka
b. Peningkatan tekanan intra abdomen
1) Pekerjaan mengangkat barang-barang berat.
38
2. 2) Batuk kronik: bronchitis kronik, TBC.
3) Hipertropi prostat: struktur uretra, konstipasi, asites.
c. Kelemahan otot dinding perut:
1) Usia tim, sering melahirkan
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Adanya benjolan di selengkang/kemaluan
2. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang bila istirahat.
3. Nyeri bila benjolan ditekan
4. Nyeri membesar/timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor.
5. Adanya mual, muntah dan otot kembung.
D. KOMPLIKASI
1. Hernia akreta: ada perlakuan isi dan kantong hernia, tidak ada gangguan
parase.
2. Hernia inkarserasi: ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase
3. Hernia strangulasi: nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, peritonitis.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium: pemeriksaan leukosit
F. PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
a. Pemakaian bantal penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis.
b. Pemberian sedatif, kompres es, posisi tidur, tender hanya ditujukan pada
hermia anak yang sudah mengalami inkarserasi.
2. Pembedahan
a. Anak
Herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka isi didorong ke dalam
rongga abdomen, kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu
dipotong, kantong distal dibiarkan.
39
3. b. Dewasa: herniorafi dan hernioplastik
1) Herniorafi terdiri dan herniotomi dan hernioplastik
2) Hernioplastik: setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil
annulus interna dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
40
4. G. ANALISA DATA PRE OPERASI
NO
DATA
PENYEBAB
1
DS:
- Klien banyak
bertanya tentang
penyakit yang
dideritanya
DO:
- Ekspresi wajah
tegang dan pucat
- Respirasi, nadi,
tekanan darah
meningkat
DS:
- Klien mengeluh
nyeri seperti
tertusuk, yang
akan memburuk
dengan adanya
batuk,
membungkukkan
badan, defekasi
DO:
- Nyeri pada palpasi
- Wajah tampak
meringis
Proses hospitalisasi
↓
Kurang Informasi
↓
Stress meningkat
2
Kongenital dan akuisitas
↓
Peningkatan
tekanan intra
abdomen
kelemahan
otot
↓
Invaginasi kanalis inguinalis
↓
Spasme otot
↓
Strangulasi usus
41
MASALAH
KEPERAWATAN
Ansietas
Nyeri
5. H. ANALISA DATA POST OPERASI
NO
DATA
1
DS.
- Klien mengeluh
nyeri pada luka
bekas operasi
DO:
- Ekspresi wajah
meringis
- Klien memegang
daerah yang nyeri
2
DS:
- Klien mengeluh
tidak mampu
melakukan
aktivitas yang
biasanya dilakukan
DO:
- Perubahan jalan,
berjalan dengan
pincang
- ADL dilakukan di
tempat tidur
- ADL dibantu
perawat keluarga
DO:
- Hipertemia
- Terdapat luka
bekas operasi
3
PENYEBAB
Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Ujung saraf bebas terangsang
↓
lmpuls diterima oleh serabut
↓
Diteruskan ke kornu dorsalis di
medulla spinalis
↓
Hipotalamus
↓
Cortex cerebri
Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Nyeri di daerah post operasi
↓
Takut bergerak
↓
Aktivitas menurun
Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Adanya luka insisi
Post d’entry kuman
42
MASALAH
KEPERAWATAN
Nyeri
Intoleransi aktivitas
Risiko tinggi infeksi
6. I. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI
NO
1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(TUJUAN, KRITERIA RENCANA
TINDAKAN)
T : Kecemasan hilang/berkurang dalam
kurangnya informasi, ditandai
waktu 1 x 24 jam setelah perawatan
dengan: ekspresi wajah tegang dan
K : - Tampak rileks/tenang
pucat, respirasi, nadi, tekanan darah
- Melaporkan ansietas
meningkat
hilang/berkurang
I : - Kaji tingkat ansietas pasien
- Beri informasi yang akurat tentang
penyakit yang dideritanya.
- Beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan masalah yang
dihadapinya.
- Ajarkan mekanisme koping yang
2
Nyeri berhubungan dengan spasme
baru.
T : Nyeri hilang/terkontrol dalam waktu 2
otot, ditandai dengan: wajah tampak
meringis, nyeri pada palpasi.
x 24 jam setelah perawatan
K : - Wajah tampak ceria
- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol
I : - Kaji tingkat nyeri, catat lokasi,
lamanya serangan, faktor
pencetus/yang memperberat
- Ajarkan teknik relaksasi
- Lakukan massage pada daerah
sekitar nyeri
- Observasi TTV
- Kolaborasi pemberian obat sesuai
indikasi.
J. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI
43
7. NO
1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan,
ditandai dengan klien mengeluh nyeri
pada luka bekas operasi, wajah tampak
meringis
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN (TUJUAN,
KRITERIA RENCANA TINDAKAN)
T : Nyeri hilang/berkurang dalam
waktu 2 x 24 jam setelah perawatan
K : - Nyeri hilang/berkurang
- Wajah tampak ceria
I : - Observasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital
- Kaji tingkat nyeri, lokasi,
lamanya serangan
- Anjurkan teknik relaksasi nafas
dalam
- Anjurkan klien untuk merubah
posisi setiap 2 jam
- Kolaborasi pemberian obat
2
Intoleransi aktivitas berhubungan
analgetik sesuai indikasi
T : Klien dapat melakukan aktivitas
dengan nyeri yang dirasakan pada
sendiri dalam waktu 2 x 24 jam
daerah bekas operasi ditandai dengan
setelah perawatan
perubahan jalan, ADL dilakukan di
tempat tidur, ADL dibantu oleh
perawat/keluarga
K : - Klien mampu melakukan
aktivitas sendiri
I : - Catat respon emosi/perilaku
mobilitas. Berikan aktivitas yang
dapat ditoleransi.
- Anjurkan pasien untuk tetap ikut
berperan serta dalam aktivitas
sehari-hari dalam keterbatasan
individu.
- Bantu pasien dalam melakukan
aktivitas
44
8. 3
Risiko tinggi infeksi berhubungan
T : Tidak terjadi infeksi pada area
dengan tindakan pembedahan ditandai
bekas operasi dalam waktu 3 x 24
dengan
jam setelah perawatan
DS: -
K : - Luka operasi kering
DO:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Hipertermia
I : - Awasi tanda-tanda infeksi
- Terdapat luka bekas operasi
- Ganti alat tenun dan pakaian
setiap hari
- Jaga kebersihan diri dan
lingkungan
- Ganti balutan setelah 2 hari post
operasi dan selanjutnya rutin
setiap hari dengan teknik
septik/aseptik.
- Kolaborasi untuk pemberian obat
antibiotik
45