SlideShare a Scribd company logo
Ketrampilan Dasar
Kebidanan II
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN
Ns. Sisko Sipir
 Px laboratorium a/ suatu tindakan & prosedur
tindakan & pemeriksaan khusus dgn
mengambil bahan / sample dari penderita dpt
berupa urine (air kencing), darah, sputum
(dahak), / sample dari hasil biopsi.
PENGERTIAN
 Px diagnostik a/ penilaian klinis ttng respon
individu, keluarga & komunikan terhadap suatu
masalah kesehatan & proses kehidupan aktual
maupun potensial. Hasil suatu Px Lab sangat
penting dlm membantu Dx, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa. Krn itu
perlu diketahui faktor yg mempengaruhi hasil Px
Lab .
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis
4. Konfirmasi pasti diagnosis
5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala
klinis
6. Membantu pemantauan pengobatan
7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit
8. Memantau perkembangan penyakit
9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai
dan potensial membahayakan
10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit
TUJUAN
Pra Instrumen :
1. Pemahaman Instruksi dan Pengisian Formulir
 Perlu diperhatikan benar, apa yg diinstruksikan oleh dokter &
dipindahkan ke dlm formulir. Hal ini penting utk menghindari
pengulangan Px yg tdk penting, membantu persiapan pasien
sehingga tdk merugikan pasien & menyakiti pasien.
FAKTOR UTAMA YANG
MENGAKIBATKAN KESALAHAN
 Pengisian formulir dilakukan
scra lgkp meliputi identitas
pasien: nama,
alamat/ruangan, umur, jenis
kelamin, data
klinis/diagnosa, dokter
pengirim, tgl & kalau
diperlukan pengobatan yg
sdng diberikan. Hal ini
penting utk menghindari
tertukarnya hasil ataupun
dpt membantu intepretasi
hasil terutama pada pasien yg
mendapat pengobatan
khusus & jangka panjang.
2. Persiapan Penderita
a. Puasa : 2 jam stlh makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan
mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya stlh
berolahraga volume plasma akan berkurang.
b. Obat : Penggunaan obat dpt mempengaruhi hasil Px
hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12
c. Waktu Pengambilan : Umumnya bahan Px Lab diambil pada
pagi hari terutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa
zat terlarut dalam urine akan mnjdi lebih pekat pd pagi hari
sehingga lbh mudah diperiksa bila kadarnya rendah.
d. Posisi pengambilan : Posisi berbaring kemudian berdiri
mengurangi volume plasma 10% demikian pula sebaliknya.
3. Persiapan Alat yang
Akan Dipakai
a. Persiapan Alat
b. Pengambilan Darah
c. Penampungan Urine
d. Penampung khusus ;
Sputum & Feses
4. Cara pengambilan sample
Perhatikan ulang apa yg hrs dikerjakan, lakukan pendekatan
dgn pasien / keluarganya sebagai etika & sopan santun,
beritahukan apa yg akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas
pasien sblm bekerja sehingga tdk tertukar pasien yg akan
diambil bahan dgn pasien lain. Krn kepanikan pasien akan
mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi.
Darah dpt diambil dari vena, arteri / kapiler.
5. Penanganan Awal Sampel dan Transportasi
Pada tahap ini sgt penting diperhatikan krn sering terjadi sumber
kesalahan ada disini. Yg hrs dilakukan :
 Catat dlm buku ekspedisi & cocokan sampel dgn label & formulir.
Kalau sistemnya memungkinkan dpt dilihat apakah sdh terhitung
biayanya (lunas).
 Jgn lupa melakukan homogenisasi pada bahan yg mengandung
antikoagulan.
 Segera tutup penampung yg ada sehingga tdk tumpah.
 Segera dikirim ke laboratorium krn tdk baik melakukan penundaan.
 Perhatikan persyaratan khusus utk bahan tertentu seperti darah
arteri untuk analisa gas darah, hrs menggunakan suhu 4-8° C dlm air
es bukan es batu sehingga tdk terjadi hemolisis.
 Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-
30 menit. Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel
sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh
penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan
penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini
dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien.
 Pada urine yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat
bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan
terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan
hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.
PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN
SPESIMEN
1. Pemeriksaan Darah :
a. Tempat Pengambilan Darah
1) Perifer (pembuluh darah tepi) :
Orang dewasa di ambil pada
ujung jari atau daun telinga
bagian bawah, Bayi dan anak
kecil dapat diambil pada ibu jari
kaki, tumit, atau daerah kepala.
2) Vena
3) Arteri
Pemeriksaan Darah :
b. Macam-Macam
Pemeriksaan dengan
Menggunakan Specimen
Darah
1) Serum glutamik piruvik
transaminase (SGPT)
Bertujuan untuk
mendeteksi adanya
kerusakan hepatoseluler.
Pemeriksaan Darah :
2) Albumin
Bertujuan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang
disintesis oleh hepar, menentukan adanya gangguan
hepar seperti pada sirosis hepatic, luka bakar, gangguan
ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah banyak.
3) Golongan Darah
Bertujuan untuk mendeteksi golongan darah yang terdiri
dari golongan darah A, B, AB, dan O. Bahan yang
diperlukan : darah, reagen anti A, B, dan AB.
Pemeriksaan Darah :
4) Asam urat
Utk mendeteksi penyakit ginjal, anemia, asam folat, luka bakar.
Peningkatan asam urat dpt diindikasikan penyakit spti leukimia,
eklampsia berat, gagal ginjal, malnutrisi.
5) Bilirubin ( Total, Direct, dan Indirect )
Utk mendeteksi kadar bilirubin. Px ini ada direct dan indirect.
Pada bilirubin direct dilakukan utk mendeteksi adanya ikterik
obstruktif yg disebabkan oleh batu, neoplasma, hepatitis &
sirosis. Sedangkan bilirubin indirect dilakukan utk mendeteksi
adanya anemia, malaria
Pemeriksaan Darah :
6) Gas Darah Arteri
untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam
dan basa yang disebabkan oleh gangguan
respiratorik atau gangguan metabolik.
7) Gula darah puasa
Bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau
reaksi hipoglikemik
Pemeriksaan Darah :
8) Human Chorionic Gonadotropi ( HCG )
Utk mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon
yg diproduksi oleh plasenta.
9) Hematokrik
Utk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dlm darah yg
dpt mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, gagal ginjal
kronik serta defisiensi vitamin B dan C,
peningkatan kadar hematokrik diindikasi adanya dehidrasi,
asidosis, trauma
Pemeriksaan Darah :
10) Hemoglobin ( Hb )
Untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal.
Peningkatan Hb mengindikasikan adanya
dehidrasi, Penyakit Paru Obsruktif Menahun dan gagal
jantung kongestif.
11) Trombosit
untuk mendeteksi adanya trombositopenia yg
berhubungan dgn perdarahan & adanya trombositosis
menyebabkan peningkatan pembekuan.
Pemeriksaan Darah :
C. Persiapan Alat
1) Lanset darah atau jarum khusus
2) Kapas alcohol
3) Kapas kering
4) botol pemeriksaan, tergantung
macam pemeriksaan
5) Bengkok
6) Hand scoon
7) Perlak dan pengalas
8) Larutan NaCl 0,5%
Pemeriksaan Darah :
d. Prosedur Kerja
1) Mendekatkan alat
2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta
langkah prosedur
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk
5) Memasang hand scoon
6) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung
jenis pemeriksaan
7) Kulit di hapushamakan dengan kapas alcohol
Pemeriksaan Darah :
8) Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih
9) Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi
cairan sitrat pada tabung.
10) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
11) Merapikan alat dan Melepaskan hand scoon
12) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
13) Dokumentasikan hasil tindakan
Pemeriksaan Darah :
Jenis Pemeriksaan :
1) Urine Sewaktu
 Dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
2) Urine Pagi
 Dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
3) Urine Pasca Prandial
 Dikeluarkan setelah pasien makan (1,5 – 3 jam sesudah makan).
4) Urine 24 jam
 Urin yang dikumpul dalam waktu 24 jam.
Pemeriksaan Urine
 Persiapan Alat
1) Formulir khusus untuk
pemeriksaan urine
2) Wadah urine dengan
tutupnya
3) Hand scoon
4) Kertas etiket
5) Bengkok
6) Buku ekspedisi untuk
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Urine
Pengertian
 Menyiapkan faeses untuk pemeriksaan
laboratorium dengan cara pengambilan yang
tertentu.
Tujuan
 Untuk menegakan diagnosa dengan cara
mendeteksi adanya kuman Salmonella, Shigella,
Scherichia Coli, Staphylococcus.
Pemeriksaan Faeces
Pemeriksaan Faeces
(Tinja) untuk Pasien yang
Dewasa
 Untuk pemeriksaan
lengkap meliputi warna,
bau, konsistensi, lendir,
darah, dan telur cacing.
Tinja yang diambil
adalah tinja segar.
Pemeriksaan Faeces
Persiapan alat
 1) Hand scoon bersih
 2) Vasseline
 3) Botol bersih dengan tutup
 4) Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
 5) Bengkok
 6) Perlak pengalas
 7) Tissue
 8) Tempat bahan pemeriksaan
 9) Sampiran
Pemeriksaan Faeces
Prosedur Tindakan
1) Mendekatkan alat
2) Memberi tahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Memasang perlak pengalas dan sampiran
5) Melepas pakaian bawah pasien
6) Mengatur posisi dorsal recumbent
7) Memakai Hand scoon
8) Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus
dengan arah ke atas kemudian diputar ke kiri dan ke kanan
sampai teraba tinja
Pemeriksaan Faeces
9) Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan
kedalam tempatnya
10) Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan
dengan tissue
11) Melepas hand scoon
12) Merapikan pasien
13) Mencuci tangan. Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan)
pengambilan tinja dengan cara steril. Caranya sama dengan
cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan
steril.
Pemeriksaan Faeces
Pengertian
 Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau
trakea, bukan ludah atau lendir yang keluar dari mulut,
hidung atau tenggorokan.
Tujuan
 Mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang
ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapat
ditentukan.
Indikasi
 Pasien yang mengalami infeksi atau peradangan saluran
pernafasan (apabila diperlukan).
Pengambilan Sputum
Persiapan Alat
1) Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
2) Botol bersih dengan penutup
3) Hand scoon
4) Formulir dan etiket
5) Perlak pengalas
6) Bengkok dan tissue
Pengambilan Sputum
Prosedur Tindakan
1) Menyiapkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Mengatur posisi duduk
5) Memasang perlak pengalas
dibawah dagu dan
menyiapkan bengkok
6) Memakai hand scoon
Pengambilan Sputum
Prosedur Tindakan
7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke
dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot)
8) Mengambil 5 cc bahan, masukkan ke dlm botol
9) Membersihkan mulut pasien
10) Merapikan pasien dan alat
11) Melepas hand scoon
12) Mencuci tangan
Pengambilan Sputum
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium

More Related Content

What's hot

Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
Retno Wulan
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
iiesti
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
Rahayu Pratiwi
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
pjj_kemenkes
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
aulia rahmah
 
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllPpt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllFia Nikita
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Amat Rajasa
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urineFriska Silalahi
 
Tahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatifTahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatif
Bidan Briiviian
 
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomenKdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Lindarti Marsiyah
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
pjj_kemenkes
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
aulia rahmah
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
pjj_kemenkes
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Okta-Shi Sama
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Destu Ayu Hapsari
 

What's hot (20)

Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllPpt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urine
 
Tahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatifTahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatif
 
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomenKdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 

Similar to Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Sulistia Rini
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
BahirahHabibah
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
nurfitrilandu
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
MethaKemala
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
RizkyPratiwi19
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
GiftaJewela
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
indradwinata2
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
AngeliaSaveqLiriaLai
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttDiana Arwati
 
HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
LidyaPuspita5
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
pjj_kemenkes
 
Bab v
Bab vBab v
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
pjj_kemenkes
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
pjj_kemenkes
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
Dennisa13
 

Similar to Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium (20)

Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
 
HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium

  • 1. Ketrampilan Dasar Kebidanan II PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN Ns. Sisko Sipir
  • 2.  Px laboratorium a/ suatu tindakan & prosedur tindakan & pemeriksaan khusus dgn mengambil bahan / sample dari penderita dpt berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), / sample dari hasil biopsi. PENGERTIAN
  • 3.  Px diagnostik a/ penilaian klinis ttng respon individu, keluarga & komunikan terhadap suatu masalah kesehatan & proses kehidupan aktual maupun potensial. Hasil suatu Px Lab sangat penting dlm membantu Dx, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Krn itu perlu diketahui faktor yg mempengaruhi hasil Px Lab .
  • 4. 1. Mendeteksi penyakit 2. Menentukan risiko 3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis 4. Konfirmasi pasti diagnosis 5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis 6. Membantu pemantauan pengobatan 7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit 8. Memantau perkembangan penyakit 9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan 10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit TUJUAN
  • 5. Pra Instrumen : 1. Pemahaman Instruksi dan Pengisian Formulir  Perlu diperhatikan benar, apa yg diinstruksikan oleh dokter & dipindahkan ke dlm formulir. Hal ini penting utk menghindari pengulangan Px yg tdk penting, membantu persiapan pasien sehingga tdk merugikan pasien & menyakiti pasien. FAKTOR UTAMA YANG MENGAKIBATKAN KESALAHAN
  • 6.  Pengisian formulir dilakukan scra lgkp meliputi identitas pasien: nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tgl & kalau diperlukan pengobatan yg sdng diberikan. Hal ini penting utk menghindari tertukarnya hasil ataupun dpt membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yg mendapat pengobatan khusus & jangka panjang.
  • 7. 2. Persiapan Penderita a. Puasa : 2 jam stlh makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya stlh berolahraga volume plasma akan berkurang. b. Obat : Penggunaan obat dpt mempengaruhi hasil Px hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 c. Waktu Pengambilan : Umumnya bahan Px Lab diambil pada pagi hari terutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urine akan mnjdi lebih pekat pd pagi hari sehingga lbh mudah diperiksa bila kadarnya rendah. d. Posisi pengambilan : Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10% demikian pula sebaliknya.
  • 8. 3. Persiapan Alat yang Akan Dipakai a. Persiapan Alat b. Pengambilan Darah c. Penampungan Urine d. Penampung khusus ; Sputum & Feses
  • 9. 4. Cara pengambilan sample Perhatikan ulang apa yg hrs dikerjakan, lakukan pendekatan dgn pasien / keluarganya sebagai etika & sopan santun, beritahukan apa yg akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sblm bekerja sehingga tdk tertukar pasien yg akan diambil bahan dgn pasien lain. Krn kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi. Darah dpt diambil dari vena, arteri / kapiler.
  • 10. 5. Penanganan Awal Sampel dan Transportasi Pada tahap ini sgt penting diperhatikan krn sering terjadi sumber kesalahan ada disini. Yg hrs dilakukan :  Catat dlm buku ekspedisi & cocokan sampel dgn label & formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dpt dilihat apakah sdh terhitung biayanya (lunas).  Jgn lupa melakukan homogenisasi pada bahan yg mengandung antikoagulan.  Segera tutup penampung yg ada sehingga tdk tumpah.  Segera dikirim ke laboratorium krn tdk baik melakukan penundaan.  Perhatikan persyaratan khusus utk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, hrs menggunakan suhu 4-8° C dlm air es bukan es batu sehingga tdk terjadi hemolisis.
  • 11.  Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15- 30 menit. Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien.  Pada urine yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.
  • 13. 1. Pemeriksaan Darah : a. Tempat Pengambilan Darah 1) Perifer (pembuluh darah tepi) : Orang dewasa di ambil pada ujung jari atau daun telinga bagian bawah, Bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari kaki, tumit, atau daerah kepala. 2) Vena 3) Arteri Pemeriksaan Darah :
  • 14. b. Macam-Macam Pemeriksaan dengan Menggunakan Specimen Darah 1) Serum glutamik piruvik transaminase (SGPT) Bertujuan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler. Pemeriksaan Darah :
  • 15. 2) Albumin Bertujuan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar, menentukan adanya gangguan hepar seperti pada sirosis hepatic, luka bakar, gangguan ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah banyak. 3) Golongan Darah Bertujuan untuk mendeteksi golongan darah yang terdiri dari golongan darah A, B, AB, dan O. Bahan yang diperlukan : darah, reagen anti A, B, dan AB. Pemeriksaan Darah :
  • 16. 4) Asam urat Utk mendeteksi penyakit ginjal, anemia, asam folat, luka bakar. Peningkatan asam urat dpt diindikasikan penyakit spti leukimia, eklampsia berat, gagal ginjal, malnutrisi. 5) Bilirubin ( Total, Direct, dan Indirect ) Utk mendeteksi kadar bilirubin. Px ini ada direct dan indirect. Pada bilirubin direct dilakukan utk mendeteksi adanya ikterik obstruktif yg disebabkan oleh batu, neoplasma, hepatitis & sirosis. Sedangkan bilirubin indirect dilakukan utk mendeteksi adanya anemia, malaria Pemeriksaan Darah :
  • 17. 6) Gas Darah Arteri untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam dan basa yang disebabkan oleh gangguan respiratorik atau gangguan metabolik. 7) Gula darah puasa Bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoglikemik Pemeriksaan Darah :
  • 18. 8) Human Chorionic Gonadotropi ( HCG ) Utk mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yg diproduksi oleh plasenta. 9) Hematokrik Utk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dlm darah yg dpt mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, gagal ginjal kronik serta defisiensi vitamin B dan C, peningkatan kadar hematokrik diindikasi adanya dehidrasi, asidosis, trauma Pemeriksaan Darah :
  • 19. 10) Hemoglobin ( Hb ) Untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan Hb mengindikasikan adanya dehidrasi, Penyakit Paru Obsruktif Menahun dan gagal jantung kongestif. 11) Trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia yg berhubungan dgn perdarahan & adanya trombositosis menyebabkan peningkatan pembekuan. Pemeriksaan Darah :
  • 20.
  • 21. C. Persiapan Alat 1) Lanset darah atau jarum khusus 2) Kapas alcohol 3) Kapas kering 4) botol pemeriksaan, tergantung macam pemeriksaan 5) Bengkok 6) Hand scoon 7) Perlak dan pengalas 8) Larutan NaCl 0,5% Pemeriksaan Darah :
  • 22.
  • 23. d. Prosedur Kerja 1) Mendekatkan alat 2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur 3) Memasang perlak dan pengalas 4) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk 5) Memasang hand scoon 6) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan 7) Kulit di hapushamakan dengan kapas alcohol Pemeriksaan Darah :
  • 24. 8) Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih 9) Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi cairan sitrat pada tabung. 10) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol 11) Merapikan alat dan Melepaskan hand scoon 12) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 13) Dokumentasikan hasil tindakan Pemeriksaan Darah :
  • 25.
  • 26. Jenis Pemeriksaan : 1) Urine Sewaktu  Dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan. 2) Urine Pagi  Dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur. 3) Urine Pasca Prandial  Dikeluarkan setelah pasien makan (1,5 – 3 jam sesudah makan). 4) Urine 24 jam  Urin yang dikumpul dalam waktu 24 jam. Pemeriksaan Urine
  • 27.  Persiapan Alat 1) Formulir khusus untuk pemeriksaan urine 2) Wadah urine dengan tutupnya 3) Hand scoon 4) Kertas etiket 5) Bengkok 6) Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan Urine
  • 28. Pengertian  Menyiapkan faeses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan yang tertentu. Tujuan  Untuk menegakan diagnosa dengan cara mendeteksi adanya kuman Salmonella, Shigella, Scherichia Coli, Staphylococcus. Pemeriksaan Faeces
  • 29. Pemeriksaan Faeces (Tinja) untuk Pasien yang Dewasa  Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi, lendir, darah, dan telur cacing. Tinja yang diambil adalah tinja segar. Pemeriksaan Faeces
  • 30. Persiapan alat  1) Hand scoon bersih  2) Vasseline  3) Botol bersih dengan tutup  4) Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya  5) Bengkok  6) Perlak pengalas  7) Tissue  8) Tempat bahan pemeriksaan  9) Sampiran Pemeriksaan Faeces
  • 31. Prosedur Tindakan 1) Mendekatkan alat 2) Memberi tahu pasien 3) Mencuci tangan 4) Memasang perlak pengalas dan sampiran 5) Melepas pakaian bawah pasien 6) Mengatur posisi dorsal recumbent 7) Memakai Hand scoon 8) Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus dengan arah ke atas kemudian diputar ke kiri dan ke kanan sampai teraba tinja Pemeriksaan Faeces
  • 32. 9) Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan kedalam tempatnya 10) Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue 11) Melepas hand scoon 12) Merapikan pasien 13) Mencuci tangan. Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinja dengan cara steril. Caranya sama dengan cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril. Pemeriksaan Faeces
  • 33. Pengertian  Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakea, bukan ludah atau lendir yang keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan. Tujuan  Mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapat ditentukan. Indikasi  Pasien yang mengalami infeksi atau peradangan saluran pernafasan (apabila diperlukan). Pengambilan Sputum
  • 34. Persiapan Alat 1) Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup 2) Botol bersih dengan penutup 3) Hand scoon 4) Formulir dan etiket 5) Perlak pengalas 6) Bengkok dan tissue Pengambilan Sputum
  • 35. Prosedur Tindakan 1) Menyiapkan alat 2) Memberitahu pasien 3) Mencuci tangan 4) Mengatur posisi duduk 5) Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok 6) Memakai hand scoon Pengambilan Sputum
  • 36. Prosedur Tindakan 7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot) 8) Mengambil 5 cc bahan, masukkan ke dlm botol 9) Membersihkan mulut pasien 10) Merapikan pasien dan alat 11) Melepas hand scoon 12) Mencuci tangan Pengambilan Sputum