SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Kuliah Pengantar Interpretasi Data Klinik
Nilai Pemerikasaan Laboratorium dan
Tanda-Tanda Vital Kardiovaskular
Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm., Apt
Prodi Farmasi
Stikes Telogorejo Semarang
Tanda-Tanda Vital (TTV)
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistic (angka) berbagai fisiologi
(fungsi normal tubuh) yang digunakan untuk membantu menentukan status
kesehatan seseorang, terutama pada pasien secara medis tidak stabil atau
memiliki gangguan pada system kardiopulmonal (Jantung-paru) dan untuk
menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan
dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi khususnya excersise
Bagi seorang farmasi klinik TTV sering digunakan sebagai indicator keberhasilan
terapi/efektivitas terapi seperti suhu tubuh pada kasus-kasus infeksi sangat
berguna untuk menilai efektivitas antibiotik, nadi dan tekanan darah sebagai
indikator pada kasus diare yang menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
dalam tubuh, dan masih banyak lagi
Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
Vital sign terdiri atas:
1. Tekanan darah --> tekanan yang dialami darah pada Tekanan yang di alami
darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik
dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer
dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun berdasarkan
JNC VII adalah sebagai berikut:
Klasifikasi TD Tekanan Darah
Sistolik (TDS)
mmHg
Tekanan Darah
Diastolik (TDD)
mmHg
Normal < 120 < 80
Pre-Hipertensi 120 - 139 80-89
Hipertensi St 1 140-159 90-99
Hipertensi St 2 > 160 > 100
Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
2. Denyut Nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
a. Normal: 60 – 100 x/menit
b. Bradikardi: < 60 x/menit
c. Takikardi: > 100 x/menit
Pengukuran denyut nadi dilakukan pada:
1. Arteri radialis. Terletak sepanjang tulang radialis
,lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan
Pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai
Secara rutin
2.Arteri brachialis Terlertak didalam otot biceps dari
lengan atau medial dilipatan siku. Digunakan untuk
mengukur tekanan udara.
3. Arteri Karotis Terletak di leher di bawah lobus telinga,
di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara
trakea dan otot sternokleidomastoideus.
Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
3. Suhu Tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu
benda/makhluk hidup.
Suhu tubuh dihasilkan dari:
a. Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
b. Aktifitas otot
c. Metabolisme tambahan karena pengaruh hormone
Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah
termometer air raksa dan digital.
Metode mengukur suhu tubuh:
a. Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak
dianjurkan pada bayi
b. Axila. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari
pada oral
c. Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral
Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
4. Pernafasan
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang
mempengaruhi Respiratory Rate (RR):
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Suhu Tubuh
d. Posisi Tubuh
e. Aktivitas
Interpretasi:
a. Takipnea: Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
b. Bradipnea: Bila jumlah pernafasan kurang dari 10 x/menit
c. Apnea: Bila tidak bernafas
Data Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk
membedakan diagnosis, mengkonfirmasi diagnosis, menilai status klinis
pasien, dan mengevaluasi efektivitas terapi, serta munculnya reaksi obat
yang tidak diinginkan. Interpretasi hasil pemeriksaan lab oleh apoteker bertujuan
untuk:
a. Menilai kesesuaian terapi (Contoh: indikasi obat, ketepatan pemilihan obat,
kontraindikasi, penyesuaian dosis obat, risiko interaksi obat)
b. Menilai efektivitas terapi: pemberian kalium diketahui melalui pemeriksaan
kadar kalium dalam darah, efektivtias warfarin diketahui melalui pemeriksaan
INR
c. Efektivitas allopurinol diketahui dari menurunnya kadar asam urat
d. Mendeteksi dan mencegah ROTD: penurunan dosis ciprofloxacin hingga 50%
pada kondisi klirens kreatinin < 30 mL/menit
e. Menilai ketidakpatuhan penggunaan obat: kepatuhan pasien dalam
menggunakan oral antidiabetic (OAD) diketahui nilai HbA1c, kepatuhan
penggunaan statin diketahui dari kadar kolestrol darah dan
f. Mencegah interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan
1. Pemeriksaan hemoglobin
Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein
yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom
besi dan porphyrin: suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung
dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri)
berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam
vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen.
Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah
merah.
Nilai normal: Pria: 13-18 g/dL atau SI: 8,1 – 11,2 mmoL/L, wanita: 12-16 g/dL atau
SI 7,4 – 9,9 mmoL/L
Implikasi Klinik:
Penurunan Hb sering terjadi pada anemia (anemia deffisiensi besi) pada kasus
kekurangan zat besi, sirosis, hipertiroid, perdarahan peningkatan asupan cairan,
kehamilan
Pada luka bakar  nilainya fluktiatif (tidak tetap) selain karena kehilangan cairan
melalui mukosa kulit yang rusak juga ketidak seimbangan regulasi hormone
Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
2. Pemeriksaan Hitung Angka Leukosit
Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan
memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/
mendistribusikan antibodi. Ada dua tipe utama sel darah putih:
a. Granulosit: Neutrofil, eosinophil, dan basophil
b. Agranulosit: Limfosit dan monosit
Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan
limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan jaringan.
Umur leukosit adalah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan
dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan
dan pelepasan leukosit.
Perkembangan granulosit dimulai dengan myeloblast (sel yang belum dewasa di
sumsum tulang), kemudian berkembang menjadi promyelosit, myelosit (ditemukan
di sumsum tulang), metamyelosit dan bands (neutrofi l pada16 tahap awal
kedewasaan), dan akhirnya, neutrofi l.Perkembangan limfosit dimulai dengan
limfoblast (belum dewasa) kemudian berkembang menjadi prolimfoblast dan
akhirnya menjadi limfosit (sel dewasa). Perkembangan monosit dimulai dengan
monoblast (belum dewasa) kemudian tumbuh menjadi promonosit dan
selanjutnya menjadi monosit (sel dewasa).
Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
Implikasi Klinik:
Pada kondisi infeksi berat seperti sepsis bisa saja didapati nilai leukosit berada
pada angka 30.000 – 50.000/mm3 atau juga bisa meningkat
Kondisi pasien kemoterapi nilai leukosit rentan mengalami penurunan karena efek
samping obat-obat sitostatika yang disebut dengan leukopenia

More Related Content

What's hot

Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensiDenindra Tea
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulindian dian
 
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxSTUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxameetria
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia4nakmans4
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Ppt sindrom cushing
Ppt sindrom cushingPpt sindrom cushing
Ppt sindrom cushingKANDA IZUL
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalErie Gusnellyanti
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Amalia Senja
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Robertus Arian Datusanantyo
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidester linav
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 

What's hot (20)

Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxSTUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
Dosis obat
Dosis obatDosis obat
Dosis obat
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Ppt sindrom cushing
Ppt sindrom cushingPpt sindrom cushing
Ppt sindrom cushing
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Rumus tetesan infus
Rumus tetesan infusRumus tetesan infus
Rumus tetesan infus
 

Similar to TTV dan Laboratorium

Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinikhunun
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusaPemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusatata mahyuvi
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahHotimah Kusuma
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahRyan Pangeran
 
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahFungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahGian Angelo
 
Ppt uji darah
Ppt uji darahPpt uji darah
Ppt uji darahtantri_ta
 
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjilImmunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjilindaharya
 
Kasus patokologi klinik
Kasus patokologi klinikKasus patokologi klinik
Kasus patokologi klinikRaisa Ichaa
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
bahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahbahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahFitri Rahmayanti
 

Similar to TTV dan Laboratorium (20)

penyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrinpenyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrin
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinik
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusaPemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahFungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
 
Ppt uji darah
Ppt uji darahPpt uji darah
Ppt uji darah
 
toksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docxtoksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docx
 
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjilImmunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
 
Kasus patokologi klinik
Kasus patokologi klinikKasus patokologi klinik
Kasus patokologi klinik
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
Bahan ajar biologi
Bahan ajar biologiBahan ajar biologi
Bahan ajar biologi
 
Hematologi.pptx
Hematologi.pptxHematologi.pptx
Hematologi.pptx
 
Makalah golongan darah
Makalah golongan darahMakalah golongan darah
Makalah golongan darah
 
bahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahbahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 

More from Gilang Rizki

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksiusGilang Rizki
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiGilang Rizki
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Gilang Rizki
 
Farmakoterapi anak
Farmakoterapi anakFarmakoterapi anak
Farmakoterapi anakGilang Rizki
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangGilang Rizki
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Gilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IGilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIGilang Rizki
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Gilang Rizki
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Gilang Rizki
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienGilang Rizki
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingGilang Rizki
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalGilang Rizki
 

More from Gilang Rizki (19)

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksius
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2
 
Farmakoterapi anak
Farmakoterapi anakFarmakoterapi anak
Farmakoterapi anak
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology I
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

TTV dan Laboratorium

  • 1. Kuliah Pengantar Interpretasi Data Klinik Nilai Pemerikasaan Laboratorium dan Tanda-Tanda Vital Kardiovaskular Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm., Apt Prodi Farmasi Stikes Telogorejo Semarang
  • 2. Tanda-Tanda Vital (TTV) Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistic (angka) berbagai fisiologi (fungsi normal tubuh) yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien secara medis tidak stabil atau memiliki gangguan pada system kardiopulmonal (Jantung-paru) dan untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi khususnya excersise Bagi seorang farmasi klinik TTV sering digunakan sebagai indicator keberhasilan terapi/efektivitas terapi seperti suhu tubuh pada kasus-kasus infeksi sangat berguna untuk menilai efektivitas antibiotik, nadi dan tekanan darah sebagai indikator pada kasus diare yang menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh, dan masih banyak lagi
  • 3. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan) Vital sign terdiri atas: 1. Tekanan darah --> tekanan yang dialami darah pada Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi. Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun berdasarkan JNC VII adalah sebagai berikut: Klasifikasi TD Tekanan Darah Sistolik (TDS) mmHg Tekanan Darah Diastolik (TDD) mmHg Normal < 120 < 80 Pre-Hipertensi 120 - 139 80-89 Hipertensi St 1 140-159 90-99 Hipertensi St 2 > 160 > 100
  • 4. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan) 2. Denyut Nadi Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal: a. Normal: 60 – 100 x/menit b. Bradikardi: < 60 x/menit c. Takikardi: > 100 x/menit Pengukuran denyut nadi dilakukan pada: 1. Arteri radialis. Terletak sepanjang tulang radialis ,lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan Pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai Secara rutin 2.Arteri brachialis Terlertak didalam otot biceps dari lengan atau medial dilipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara. 3. Arteri Karotis Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
  • 5. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan) 3. Suhu Tubuh Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari: a. Laju metabolisme basal diseluruh tubuh b. Aktifitas otot c. Metabolisme tambahan karena pengaruh hormone Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer. Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer air raksa dan digital. Metode mengukur suhu tubuh: a. Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan pada bayi b. Axila. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral c. Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral
  • 6. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan) 4. Pernafasan Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate (RR): a. Usia b. Jenis Kelamin c. Suhu Tubuh d. Posisi Tubuh e. Aktivitas Interpretasi: a. Takipnea: Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit b. Bradipnea: Bila jumlah pernafasan kurang dari 10 x/menit c. Apnea: Bila tidak bernafas
  • 7. Data Laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk membedakan diagnosis, mengkonfirmasi diagnosis, menilai status klinis pasien, dan mengevaluasi efektivitas terapi, serta munculnya reaksi obat yang tidak diinginkan. Interpretasi hasil pemeriksaan lab oleh apoteker bertujuan untuk: a. Menilai kesesuaian terapi (Contoh: indikasi obat, ketepatan pemilihan obat, kontraindikasi, penyesuaian dosis obat, risiko interaksi obat) b. Menilai efektivitas terapi: pemberian kalium diketahui melalui pemeriksaan kadar kalium dalam darah, efektivtias warfarin diketahui melalui pemeriksaan INR c. Efektivitas allopurinol diketahui dari menurunnya kadar asam urat d. Mendeteksi dan mencegah ROTD: penurunan dosis ciprofloxacin hingga 50% pada kondisi klirens kreatinin < 30 mL/menit e. Menilai ketidakpatuhan penggunaan obat: kepatuhan pasien dalam menggunakan oral antidiabetic (OAD) diketahui nilai HbA1c, kepatuhan penggunaan statin diketahui dari kadar kolestrol darah dan f. Mencegah interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan
  • 8. 1. Pemeriksaan hemoglobin Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi dan porphyrin: suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri) berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen. Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah merah. Nilai normal: Pria: 13-18 g/dL atau SI: 8,1 – 11,2 mmoL/L, wanita: 12-16 g/dL atau SI 7,4 – 9,9 mmoL/L Implikasi Klinik: Penurunan Hb sering terjadi pada anemia (anemia deffisiensi besi) pada kasus kekurangan zat besi, sirosis, hipertiroid, perdarahan peningkatan asupan cairan, kehamilan Pada luka bakar  nilainya fluktiatif (tidak tetap) selain karena kehilangan cairan melalui mukosa kulit yang rusak juga ketidak seimbangan regulasi hormone Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
  • 9. Contoh Data Laboratorium (Lanjutan) 2. Pemeriksaan Hitung Angka Leukosit Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/ mendistribusikan antibodi. Ada dua tipe utama sel darah putih: a. Granulosit: Neutrofil, eosinophil, dan basophil b. Agranulosit: Limfosit dan monosit Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan jaringan. Umur leukosit adalah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan dan pelepasan leukosit. Perkembangan granulosit dimulai dengan myeloblast (sel yang belum dewasa di sumsum tulang), kemudian berkembang menjadi promyelosit, myelosit (ditemukan di sumsum tulang), metamyelosit dan bands (neutrofi l pada16 tahap awal kedewasaan), dan akhirnya, neutrofi l.Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblast (belum dewasa) kemudian berkembang menjadi prolimfoblast dan akhirnya menjadi limfosit (sel dewasa). Perkembangan monosit dimulai dengan monoblast (belum dewasa) kemudian tumbuh menjadi promonosit dan selanjutnya menjadi monosit (sel dewasa).
  • 10. Contoh Data Laboratorium (Lanjutan) Implikasi Klinik: Pada kondisi infeksi berat seperti sepsis bisa saja didapati nilai leukosit berada pada angka 30.000 – 50.000/mm3 atau juga bisa meningkat Kondisi pasien kemoterapi nilai leukosit rentan mengalami penurunan karena efek samping obat-obat sitostatika yang disebut dengan leukopenia