1. Kuliah Pengantar Interpretasi Data Klinik
Nilai Pemerikasaan Laboratorium dan
Tanda-Tanda Vital Kardiovaskular
Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm., Apt
Prodi Farmasi
Stikes Telogorejo Semarang
2. Tanda-Tanda Vital (TTV)
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistic (angka) berbagai fisiologi
(fungsi normal tubuh) yang digunakan untuk membantu menentukan status
kesehatan seseorang, terutama pada pasien secara medis tidak stabil atau
memiliki gangguan pada system kardiopulmonal (Jantung-paru) dan untuk
menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan
dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi khususnya excersise
Bagi seorang farmasi klinik TTV sering digunakan sebagai indicator keberhasilan
terapi/efektivitas terapi seperti suhu tubuh pada kasus-kasus infeksi sangat
berguna untuk menilai efektivitas antibiotik, nadi dan tekanan darah sebagai
indikator pada kasus diare yang menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
dalam tubuh, dan masih banyak lagi
3. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
Vital sign terdiri atas:
1. Tekanan darah --> tekanan yang dialami darah pada Tekanan yang di alami
darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik
dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer
dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun berdasarkan
JNC VII adalah sebagai berikut:
Klasifikasi TD Tekanan Darah
Sistolik (TDS)
mmHg
Tekanan Darah
Diastolik (TDD)
mmHg
Normal < 120 < 80
Pre-Hipertensi 120 - 139 80-89
Hipertensi St 1 140-159 90-99
Hipertensi St 2 > 160 > 100
4. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
2. Denyut Nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
a. Normal: 60 – 100 x/menit
b. Bradikardi: < 60 x/menit
c. Takikardi: > 100 x/menit
Pengukuran denyut nadi dilakukan pada:
1. Arteri radialis. Terletak sepanjang tulang radialis
,lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan
Pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai
Secara rutin
2.Arteri brachialis Terlertak didalam otot biceps dari
lengan atau medial dilipatan siku. Digunakan untuk
mengukur tekanan udara.
3. Arteri Karotis Terletak di leher di bawah lobus telinga,
di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara
trakea dan otot sternokleidomastoideus.
5. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
3. Suhu Tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu
benda/makhluk hidup.
Suhu tubuh dihasilkan dari:
a. Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
b. Aktifitas otot
c. Metabolisme tambahan karena pengaruh hormone
Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah
termometer air raksa dan digital.
Metode mengukur suhu tubuh:
a. Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak
dianjurkan pada bayi
b. Axila. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari
pada oral
c. Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral
6. Tanda-Tanda Vital (Lanjutan)
4. Pernafasan
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang
mempengaruhi Respiratory Rate (RR):
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Suhu Tubuh
d. Posisi Tubuh
e. Aktivitas
Interpretasi:
a. Takipnea: Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
b. Bradipnea: Bila jumlah pernafasan kurang dari 10 x/menit
c. Apnea: Bila tidak bernafas
7. Data Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk
membedakan diagnosis, mengkonfirmasi diagnosis, menilai status klinis
pasien, dan mengevaluasi efektivitas terapi, serta munculnya reaksi obat
yang tidak diinginkan. Interpretasi hasil pemeriksaan lab oleh apoteker bertujuan
untuk:
a. Menilai kesesuaian terapi (Contoh: indikasi obat, ketepatan pemilihan obat,
kontraindikasi, penyesuaian dosis obat, risiko interaksi obat)
b. Menilai efektivitas terapi: pemberian kalium diketahui melalui pemeriksaan
kadar kalium dalam darah, efektivtias warfarin diketahui melalui pemeriksaan
INR
c. Efektivitas allopurinol diketahui dari menurunnya kadar asam urat
d. Mendeteksi dan mencegah ROTD: penurunan dosis ciprofloxacin hingga 50%
pada kondisi klirens kreatinin < 30 mL/menit
e. Menilai ketidakpatuhan penggunaan obat: kepatuhan pasien dalam
menggunakan oral antidiabetic (OAD) diketahui nilai HbA1c, kepatuhan
penggunaan statin diketahui dari kadar kolestrol darah dan
f. Mencegah interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan
8. 1. Pemeriksaan hemoglobin
Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein
yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom
besi dan porphyrin: suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung
dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri)
berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam
vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen.
Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah
merah.
Nilai normal: Pria: 13-18 g/dL atau SI: 8,1 – 11,2 mmoL/L, wanita: 12-16 g/dL atau
SI 7,4 – 9,9 mmoL/L
Implikasi Klinik:
Penurunan Hb sering terjadi pada anemia (anemia deffisiensi besi) pada kasus
kekurangan zat besi, sirosis, hipertiroid, perdarahan peningkatan asupan cairan,
kehamilan
Pada luka bakar nilainya fluktiatif (tidak tetap) selain karena kehilangan cairan
melalui mukosa kulit yang rusak juga ketidak seimbangan regulasi hormone
Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
9. Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
2. Pemeriksaan Hitung Angka Leukosit
Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan
memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/
mendistribusikan antibodi. Ada dua tipe utama sel darah putih:
a. Granulosit: Neutrofil, eosinophil, dan basophil
b. Agranulosit: Limfosit dan monosit
Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan
limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan jaringan.
Umur leukosit adalah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan
dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan
dan pelepasan leukosit.
Perkembangan granulosit dimulai dengan myeloblast (sel yang belum dewasa di
sumsum tulang), kemudian berkembang menjadi promyelosit, myelosit (ditemukan
di sumsum tulang), metamyelosit dan bands (neutrofi l pada16 tahap awal
kedewasaan), dan akhirnya, neutrofi l.Perkembangan limfosit dimulai dengan
limfoblast (belum dewasa) kemudian berkembang menjadi prolimfoblast dan
akhirnya menjadi limfosit (sel dewasa). Perkembangan monosit dimulai dengan
monoblast (belum dewasa) kemudian tumbuh menjadi promonosit dan
selanjutnya menjadi monosit (sel dewasa).
10. Contoh Data Laboratorium (Lanjutan)
Implikasi Klinik:
Pada kondisi infeksi berat seperti sepsis bisa saja didapati nilai leukosit berada
pada angka 30.000 – 50.000/mm3 atau juga bisa meningkat
Kondisi pasien kemoterapi nilai leukosit rentan mengalami penurunan karena efek
samping obat-obat sitostatika yang disebut dengan leukopenia