Modul ini membahas tentang fungsi invers, termasuk konsep dan sifat fungsi invers, cara menentukan rumus fungsi invers dari suatu fungsi, grafik fungsi invers, invers dari fungsi komposisi, dan menentukan komponen fungsi komposisi dengan menggunakan sifat-sifat invers fungsi.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan hasil kali cartesius antara dua himpunan atau lebih. Definisi relasi adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Hasil kali cartesius dari dua himpunan adalah himpunan semua pasangan berurutan dengan elemen pertama dari himpunan pertama dan elemen kedua dari himpunan kedua.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan hasil kali cartesius antara dua himpunan atau lebih. Definisi relasi adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Hasil kali cartesius dari dua himpunan adalah himpunan semua pasangan berurutan dengan elemen pertama dari himpunan pertama dan elemen kedua dari himpunan kedua.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Kardinalitas adalah ukuran banyaknya elemen dalam suatu himpunan. Dokumen ini menjelaskan beberapa jenis himpunan berdasarkan kardinalitasnya, seperti himpunan denumerable, nondenumerable, berhingga, tak berhingga, tercacah, countable, dan uncountable.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi rasional dan cara menentukan domain serta range dari suatu fungsi rasional. Diberikan dua contoh fungsi rasional yaitu f(x)=1/x dan f(x)=(x-1)/(x+2) beserta penjelasan tentang cara melukis grafik, menentukan domain dan range dari masing-masing fungsi tersebut. Pembaca diminta untuk melukis grafik dan menentukan sifat-sifat dua fungsi rasional lainnya.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
This document discusses trigonometric functions and their graphs. It contains:
1) Definitions and properties of sine, cosine, and tangent functions. Examples are given to find unknown sides of triangles using trigonometric ratios.
2) Graphs of y=sinx, y=cosx, y=tanx from 0 to 360 degrees are shown and their periodic properties are described.
3) Graphs of other trigonometric functions like secant, cosecant are discussed along with their vertical asymptotes. Periodic properties and transformations of trigonometric function graphs are summarized.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan fungsi invers. Secara singkat, fungsi adalah pemetaan antara daerah asal ke daerah hasil, sedangkan fungsi invers adalah cerminan fungsi terhadap sumbu y. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis fungsi dan sifat-sifat fungsi invers beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Kardinalitas adalah ukuran banyaknya elemen dalam suatu himpunan. Dokumen ini menjelaskan beberapa jenis himpunan berdasarkan kardinalitasnya, seperti himpunan denumerable, nondenumerable, berhingga, tak berhingga, tercacah, countable, dan uncountable.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi rasional dan cara menentukan domain serta range dari suatu fungsi rasional. Diberikan dua contoh fungsi rasional yaitu f(x)=1/x dan f(x)=(x-1)/(x+2) beserta penjelasan tentang cara melukis grafik, menentukan domain dan range dari masing-masing fungsi tersebut. Pembaca diminta untuk melukis grafik dan menentukan sifat-sifat dua fungsi rasional lainnya.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
This document discusses trigonometric functions and their graphs. It contains:
1) Definitions and properties of sine, cosine, and tangent functions. Examples are given to find unknown sides of triangles using trigonometric ratios.
2) Graphs of y=sinx, y=cosx, y=tanx from 0 to 360 degrees are shown and their periodic properties are described.
3) Graphs of other trigonometric functions like secant, cosecant are discussed along with their vertical asymptotes. Periodic properties and transformations of trigonometric function graphs are summarized.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan fungsi invers. Secara singkat, fungsi adalah pemetaan antara daerah asal ke daerah hasil, sedangkan fungsi invers adalah cerminan fungsi terhadap sumbu y. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis fungsi dan sifat-sifat fungsi invers beserta contoh soalnya.
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiksaaann
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi. Secara singkat, fungsi adalah pemetaan elemen dari suatu daerah asal ke daerah hasil, komposisi fungsi adalah hasil penggabungan dua fungsi atau lebih, dan invers fungsi adalah fungsi terbalik dari suatu fungsi.
Dalam Modul ini, kita mempelajari :
Syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
Fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
Sifat-sifat komposisi fungsi.
Komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers.
Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
Fungsi invers dari suatu fungsi.
Sifat-sifat fungsi invers.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai analisis hubungan internasional dan organisasi internasional. Materi yang dibahas meliputi pengertian hubungan internasional, arti pentingnya bagi suatu negara, sarana hubungan internasional, dan tahap-tahap perjanjian internasional.
Modul ini membahas tentang relasi dan fungsi matematika. Relasi adalah aturan yang memasangkan anggota satu himpunan ke himpunan lain, sedangkan fungsi adalah relasi khusus dimana setiap anggota domain dipasangkan dengan tepat satu anggota kodomain. Modul ini juga menjelaskan berbagai jenis fungsi seperti fungsi konstan, linear, kuadrat, identitas, tangga, dan modulus beserta contoh soalnya.
Modul ini membahas konsep relasi dan fungsi matematika. Terdapat penjelasan tentang relasi, fungsi, macam-macam fungsi seperti fungsi konstan, linear, kuadrat, identitas, dan modulus. Juga dibahas sifat-sifat fungsi seperti fungsi injektif. Modul ini bertujuan memberikan pemahaman dasar tentang relasi dan fungsi bagi mahasiswa pendidikan matematika.
Dokumen tersebut membahas berbagai cara menyajikan fungsi matematika seperti secara lisan, numerik, visual, dan aljabar. Juga dibahas berbagai model matematika seperti linier, polinom, pangkat, rasional, dan transenden serta transformasi dan kombinasi fungsi.
Modul ini membahas tentang fungsi komposisi. Fungsi komposisi adalah fungsi baru yang dibentuk dari dua fungsi atau lebih dengan menggabungkan hasil fungsi pertama sebagai masukan fungsi berikutnya. Modul ini menjelaskan konsep dan aturan fungsi komposisi, serta syarat agar dua fungsi dapat dikomposisikan. Contoh soal juga diberikan untuk memperjelas penjelasan tentang fungsi komposisi.
1. Bab ini memperkenalkan dua fungsi baru yaitu fungsi logaritma alami dan fungsi eksponen alami.
2. Fungsi logaritma alami didefinisikan sebagai integral dari 1/t dari 1 sampai x untuk x positif. Fungsi ini mengisi kesenjangan turunan-integral sebelumnya.
3. Fungsi eksponen alami merupakan fungsi invers dari fungsi logaritma alami. Fungsi ini memungkinkan pangkat irasional di
Makalah ini membahas tentang teknik-teknik penyelesaian integral seperti subtitusi, pengintegralan parsial, dan pengintegralan fungsi rasional. Juga dibahas mengenai bentuk integral tak wajar dan penjelasan fungsi trasenden.
Turunan fungsi kompleks dapat didefinisikan sebagai limit rasio perbedaan antara nilai fungsi dengan nilai fungsi di titik tersebut dibagi perbedaan antara variabel kompleks dengan titik tersebut ketika perbedaan variabel kompleks mendekati nol. Turunan dapat dihitung secara langsung menggunakan definisi atau menggunakan teknik turunan seperti aturan produk dan aturan rantai.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
4. fungsi invers
1. MODUL AJAR MATEMATIKA
Kode Modul : MA34FI
Pokok Bahasan : Fungsi Invers
Penyusun : Nur Muchamad
Website : matematika.mdl2.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2014
2. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 1
FUNGSI INVERS
A. Konsep dan Sifat Invers Fungsi
Misalkan fungsi 푓 adalah pemetaan dari himpunan 퐴 ke himpunan 퐵 dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut: 푓={(푎,푏)|푎∈퐴 푑푎푛 푏∈퐵}
Suatu relasi dari himpunan 퐵 ke himpunan 퐴 yang diperoleh dengan cara menukarkan tiap pasangan terurut (푎,푏)∈푓 menjadi (푏,푎) disebut invers fungsi 푓. Invers fungsi 푓 dilambangkan dengan 푓−1.
Jadi invers suatu fungsi didefiniskan sebagai berikut:
Definisi:
Jika fungsi 푓:퐴→퐵 dinyatakan dengan pasangan terurut 푓= 푎,푏 푎∈퐴 푑푎푛 푏∈퐵
Maka invers dari fungsi 푓 adalah 푓−1:퐵→퐴 ditentukan oleh 푓−1={(푏,푎)|푏∈퐵 푑푎푛 푎∈퐴}
Catatan:
1. Invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi.
2. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi maka invers fungsi itu disebut fungsi invers.
Suatu fungsi 푓:퐴→퐵 mempunyai fungsi invers 푓−1:퐵→퐴 jika dan hanya jika 푓 merupakan fungsi bijektif atau dari himpunan 퐴 dan himpunan 퐵 dalam korespondensi satu-satu.
B. Fungsi Invers dari Suatu Fungsi
Jika 푓 adalah suatu fungsi bijektif maka invers fungsi 푓 merupakan fungsi atau 푓−1 adalah fungsi invers.
Misalkan fungsi 푓 adalah fungsi bijektif dan 푦 adalah peta dari 푥 oleh fungsi 푓, sehingga pemetaan oleh fungsi 푓 dapat dinyatakan dengan persamaan: 푦=푓(푥)
Kalau 푓−1 adalah invers dari fungsi 푓, maka 푥 adalah peta dari 푦 oleh fungsi 푓−1. Jadi, pemetaan oleh fungsi 푓−1 dapat dinyatakan dengan persamaan: 푥=푓−1(푦)
Rumus 푥=푓−1(푦) diperoleh dengan cara menyatakan persamaan 푦=푓(푥) dalam bentuk 푥 sebagai fungsi 푦. Selanjutnya dengan mengganti peubah 푦 pada 푓−1(푦) dengan peubah 푥, didapatlah rumus fungsi invers 푓−1(푥).
Berdasarkan uraian di atas, langkah-langkah untuk menentukan rumus fungsi invers 푓−1(푥) kalau fungsi 푓(푥) sudah diketahui adalah sebagai berikut.
Langkah 1
Ubah persamaan 푦=푓(푥) dalam bentuk 푥 sebagai fungsi 푦.
3. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 2
Langkah 2
Bentuk 푥 sebagai fungsi 푦 pada langkah 1 dinamai dengan 푓−1(푦).
Langkah 3
Gantilah 푦 pada 푓−1(푦) dengan 푥 untuk mendapatkan 푓−1(푥).
푓−1(푥) adalah rumus fungsi invers dari fungsi 푓(푥).
Jika fungsi 푓(푥) adalah fungsi bijektif dan 푓−1(푥) adalah fungsi invers dari 푓(푥), maka berlaku:
1. 푓∘푓−1 푥 = 푓−1∘푓 푥 =퐼 푥 =푓푢푛푔푠푖 푖푑푒푛푡푖푡푎푠.
2. Grafik fungsi 푓 푥 dengan fungsi 푓−1(푥) simetri atau setangkup terhadap garis 푦=푥.
Contoh Soal:
Jika diketahui 푓 푥 =푥 푥+2 dengan 푥≠2. Maka tentukanlah inversnya!
Penyelesaian:
Misalkan 푓 푥 =푦, dengan kata lain 푥=푓−1(푦)sehingga fungsinya menjadi 푓(푥)= 푥 푥+2 푦= 푥 푥+2 푦 푥+2 =푥 푦푥+2푦=푥 푦푥−푥=−2푦 푦−1 푥=−2푦 푥= −2푦 푦−1
Karena 푥=푓−1(푦), maka 푓−1 푦 =−2푦 푦−1
Sehingga 푓−1 푥 =−2푥 푥−1 dengan 푥≠1.
C. Grafik Fungsi Invers
a. Menentukan Domain dan Kodomain Fungsi Invers
Contoh Soal:
Diketahui fungsi 푓 ditentukan oleh rumus 푓 푥 =2 푥+1.
1. Carilah rumus 푓−1(푥)
2. Tentukan domain dan kodomain fungsi 푓 agar 푓(푥) mempunyai fungsi invers.
Penyelesaian:
1. Misalkan 푦=푓 푥
푓 푥 = 2 푥+1⇔푦= 2 푥+1 푓 푥 = 2 푥+1⇔푦(푥+1)=2 푓 푥 = 2 푥+1⇔푦푥+푦=2
4. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 3
푓 푥 = 2 푥+1⇔푦푥=2−푦 푓 푥 = 2 푥+1⇔푥= 2−푦 푦 푓 푥 = 2 푥+1⇔푓−1 푦 = 2−푦 푦
Jadi, invers dari fungsi 푓 adalah 푓−1 푥 =2−푥 푥
2. Karena fungsi 푓 berbentuk fungsi rasional (pecahan), maka syarat agar domainnya Real adalah bahwa penyebutnya tidak boleh sama dengan nol. Dengan kata lain 푥+1≠0 atau 푥≠−1.
Jadi, domain untuk fungsi 푓 adalah 퐷푓={푥|푥≠−1,푥∈푅}.
Kita mengetahui bahwa rumus 푓−1 푥 =2−푥 푥 , sehingga domain alaminya adalah semua bilangan real yang membuat penyebutnya tidak sama dengan nol, dengan kata lain 푥≠0.
Karena domain untuk 푓−1(푥) juga sekaligus kodomain untuk fungsi 푓 (ingat definisi invers fungsi), maka kodomain dari 푓 adalah 퐾푓={푥|푥≠0,푥∈푅}.
b. Menggambar Grafik Fungsi Invers
Telah diketahui bahawa fungsi 푓 memiliki invers (푓−1) jika dan hanya jika fungsi 푓 adalah bijektif. Grafik fungsi bijektif pada himpunan bilangan Real adalah kurva yang dibagun oleh himpunan titik-titik {푥,푓 푥 }, sedangkan grafik fungsi inversnya dibangun oleh himpunan titik-titik 푓 푥 ,푥 .
Contoh Soal:
Diketahui fungsi 푓:푅→푅 ditentukan oleh 푓 푥 =2푥+6. Tentukanlah:
1. Rumus fungsi 푓−1(푥)
2. Daerah asal (domain) untuk 푓(푥)
3. Daerah asal (domain) untuk 푓−1 푥
4. Gambarlah grafik fungsi 푓 푥 dan 푓−1 푥
Penyelesaian:
1. 푓 푥 =푦
푦=2푥+6 푦−6=2푥 푦−62=푥 푥= 푦−62 푓−1 푦 = 푦−62 푓−1 푥 = 푥−62
2. Daerah asal fungsi 푓 adalah 퐷푓= 푥 푥∈푅
5. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 4
3. Daerah asal fungsi 푓−1 adalah 퐷푓= 푥 푥∈푅
4. Untuk 푓 푥 =2푥+6
푥
0
−3
푓(푥)
6
0
Untuk 푓−1 푥 =푥−62
푥
0
6
푓−1(푥)
3
0
Grafik 푓(푥) dan 푓−1(푥)
Apabila diperhatikan dengan seksama, terlihat bahwa grafik fungsi 푓(푥) dengan grafik fungsi inversnya 푓−1 푥 simetris terhadap garis 푓 푥 =푦=푥, sehingga dapat dikatakan bahwa:
Grafik dari fungsi invers 푓−1(푥) adalah pencerminan dari grafik fungsi 푓(푥) terhadap garis 푓 푥 =푦=푥.
D. Invers dari Fungsi Komposisi
Perhatikan gambar diagram panah fungsi komposisi berikut ini.
6. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 5
Dari diagram tersebut terlihat bahwa fungsi komposisi (푔∘푓) memetakan dari 푎 ke 푐. Sedangkan fungsi invers dari (푔∘푓) yaitu 푔∘푓 −1 memetakan dari 푐 ke 푎, atau dapat dinyatakan dengan 푔∘푓 −1 푐 =푎.
Dalam hal ini, 푔−1 memetakan 푐 ke 푏 dan 푓−1 memetakan 푏 ke 푎, seperti yang terlihat pada diagram berikut ini.
Maka diperoleh 푓−1 푔−1 푐 =푓−1 푏 =푎 dengan 푓−1 푔−1 푐 = 푓−1∘푔−1 (푐).
Untuk sembarang nilai 푥, secara umum dapat dikatakan bahwa: 푔∘푓 −1 푥 = 푓−1∘푔−1 (푥)
Dengan perluasan konsep didapat pula bahwa 푓∘푔∘푕 −1 푥 = 푕−1∘푔−1∘푓−1 (푥).
E. Menentukan Komponen Fungsi Komposisi dengan Menggunakan Sifat-sifat Invers Fungsi
Sifat-sifat Fungsi Invers
1. 푓∘푓−1=푓−1∘푓=퐼
2. 푓∘푔 −1=푔−1∘푓−1
3. Jika 푓∘푔=푕, maka 푓=푕∘푔−1
4. Jika 푓∘푔=푕, maka 푔=푓−1∘푕
Contoh Soal:
Jika 푓∘푔 푥 =6푥+1 dan 푔 푥 =2푥+3, maka 푓 푥 = . . . .
Penyelesaian:
Berdasarkan sifat invers fungsi, bahwa jika 푓∘푔=푕, maka 푓=푕∘푔−1.
Kita ketahui 푓∘푔 푥 =6푥+1=푕(푥). Maka kita perlu mencari terlebih dahulu untuk rumus 푔−1(푥).
Misalkan 푔 푥 =푦 sehingga 푥=푔−1(푦), maka 푦=2푥+3 2푥+3=푦 2푥=푦−3 푥= 푦−32
Karena 푥=푔−1(푦) maka 푔−1 푦 =푦−32.
7. http://matematika.mdl2.com/ |MODUL AJAR “FUNGSI INVERS” 6
Atau 푔−1 푥 =푥−32.
Jadi, diketahui bahwa 푔−1 푥 =푥−32.
푓 푥 =푕 푥 ∘푔−1 푥 푓 푥 = 6푥+1 ∘ 푥−32 푓 푥 =6. 푥−32 +1 푓 푥 =3. 푥−3 +1 푓 푥 =3푥−9+1 푓 푥 =3푥−8
Jadi, rumus untuk fungsi 푓 푥 =3푥−8.
F. Menentukan Rumus Invers Fungsi dengan Metode Arah Perjalanan Terbalik
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Sri dan Diah Ayu K. 2009. Matematika 2 untuk SMA/MA Program Studi IPS Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Siswanto dan Umi Supraptinah. 2009. Matematika Inovatif 2: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas XI SMA dan MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Soedyarto, Nugroho dan Maryanto. 2008. Matematika 2 untuk SMA atau MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wirodikromo, Sartono. 2003. Matematika 2000 untuk SMU Jilid 3 Kelas 2 Semester 1. Jakarta: Erlangga.