SlideShare a Scribd company logo
KARDINALITAS 
KELOMPOK 
M FAQIH DZULQARNAIN D05111005 
YOVITA NURFARIANTI D05111003 
USWAH HASANAH D05111008 
SITI HADIANTI D05111018 
WAGIMIN D05111034 
SRI HARYANTI D05111048 
U. MERIYANTI D05111020 
ARI RIYADI D05111039
Teori Himpunan 
 Sebelum memasuki materi kardinalitas, terlebih dahulu mengenal sedikit 
teori himpunan. 
 Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu 
yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide 
yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep 
penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi 
mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah 
berguna. 
 Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli 
matematika Jerman. Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan 
atas objek-objek. Objek tersebut dapat berupa benda abstrak maupun 
kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak harus 
mempunyai kesamaan sifat/karakter
Apa yang dipelajari ? 
Apa yang akan kita pelajari dalam himpunan ? 
Berikut adalah materi dalam satu ilmu himpunan 
1. Teori Himpunan 
2. Relasi Himpunan 
3. Kelas dalam Himpunan 
4. Kardinalitas 
5. Fungsi karakteristik
Pengertian Kardinalitas 
 Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat diartikan sebagai ukuran 
banyaknya elemen yang dikandung oleh himpunan tersebut. 
 Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan 
entitas pada himpunan entitas yang lain. 
 Kardinalitas merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari 
himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga 
sebaliknya.
Konsep Kardinalitas 
 Bila elemen dari A equivalen dengan elemen dari B, yaitu A ~ B, maka 
dapat dikatakan bahwa A dan B mempunyai bilangan kardinal yang sama 
atau kardinalitasnya sama. Untuk menyatakan bilangan kardinal dari A 
bisa ditulis “# (A)”. Jadi # (A) = # (B) jika dan hanya jika A ~ B. 
 bila A < B, maka kita katakan A mempunyai kardinalitas lebih kecil dari B 
atau kardinalitas B lebih besar dari A, dengan kata lain : 
# (A) < # (B) bila dan hanya bila A < B dan, 
# (A) ≤ # (B) bila dan hanya bila A ≤ B dan sebaliknya
Contoh Pada himpunan relasi biner, pemetaan kardinalitas 
relasi dapat berupa salah satu dari pilihan berikut : 
 Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A 
berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B. 
 Asumsi kita akan membuat sebuah tugas yaitu menjadi pj_cuci_piring. 1 Orang di 
tugaskan untuk menjadi pj_cuci_piring di maksimal 1 hari. Begitupun juga jika di 
balik, pada 1 hari, maksimal 1 orang yang menjadi pj_cuci_piring.
 Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan 
entitas A berpasangan dengan banyak entitas di himpunan entitas B. 
 Asumsi yang berbeda di pakai ketika memandang relasi ini, 1 orang bisa 
memperoleh pj_cuci_piring untuk > 1 hari. Tetapi 1 hari hanya di pj-kan 
hanya untuk maksimal 1 orang.
 Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan 
entitas A berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B. 
 Asumsikan bahwa untuk 1 hari pj_cuci_piring boleh di berikan pada banyak 
orang, sedangkan 1 orang hanya di berikan tugas untuk menjadi 
pj_cuci_piring sebanyak maksimal 1 hari.
 Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan 
entitas A berpasangan dengan maksimal banyak entitas di himpunan entitas 
B. 
 Asumsikan bahwa dalam 1 hari pj_cuci_piring bisa di bebankan pada 
banyak orang dan 1 orang bisa di bebankan untuk menjadi pj_cuci_piring 
lebih dari 1 hari.
Bagian Kardinalitas 
 Kardinalitas adalah himpunan bilangan yang menunjukkan banyaknya 
Jumlah Anggota. Himpunan Kardinalitas terdiri dari : 
1. Himpunan Denumerabel dan Nondenumerable 
2. Himpunan Berhingga dan tak berhingga 
3. Himpunan Tercacah 
4. Himpunan Countable dan uncountable
Himpunan Denumerable 
 Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan N, yaitu himpunan 
bilangan asli, maka himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas 
dari himpunan tersebut disebut sebagai kardinalitas a. 
 Suatu fungsi tertentu yang memperlihatkan denumerabilitas disebut suatu 
enumerasi. 
Contoh : 
 A = { Himpunan bilangan asli } 
 A = { 1,2,3,4,5,... }
Contoh Denumerable 
 Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan 
denumerabel, karena memiliki korespondensi satu-satu antara himpunan 
tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang dinyatakan oleh 2n.
Himpunan Non-Denumerable 
 Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. 
Contoh dari himpunan ini adalah himpunan semua bilangan riil. 
 Himpunan Nondenumberable adalah jika sebuah himpunan ekuivalen 
dengan himpunan R yaitu himpunan bilangan riil. 
 Contoh : 
A = { Himpunan bilangan riil } 
A = { 1.01,1.001,1.0001,... }
Himpunan Berhingga (Finit) 
 Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan tertentu 
atau n(A) = a, a bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan 
berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan 
dengan suatu bilangan cacah atau dapat dihitung anggota himpunannya 
 Contoh : 
a. A = karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah. 
b. B = n(B) = 75, 75 bilangan cacah.
Contoh Finit 
 A = {Himpunan bilangan genap < 10 } => A = ( 2,4,6,8 } 
 B = {Himpunan bilangan ganjil < 10 } => B = { 1,3,5,7,9 } 
 Anggota dari himpunan tersebut berbatas < 10 sehingga jumlah 
anggotanya bisa di ketahui
Himpunan Tak Berhingga (infinit) 
 Himpunan jenis ini adalah himpunan yang anggotanya tidak berbatas atau 
dalam memasukan perintah dan jenis himpunan tidak diberi batas. 
 Contoh : 
 A = { Himpunan bilangan genap } 
 A = { 2,4,6,8,... } 
 B = { Himpunan bilangan ganjil } 
 B = { 1,3,5,7,9,... }
Himpunan Tercacah 
 Himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau 
denumerabel. 
 Dengan kata lain, himpunan denumerable dan berhingga adalah 
himpunan tercacah juga karena bilangan yang digunakan adalah bilangan 
cacah dan dapat diketahui jumlah maks anggotanya
Himpunan Countable 
 Himpunan Countable jika himpunan itu merupakan himpunan finit atau 
denumberable. 
 Artinya Himpunan Countable ini dapat dihitung. 
 Contoh : 
 Dalam kehidupan sehari-hari : Beras , Rambut (memiliki unit ) 
 Dalam bilangan : semua bilangan yang berbatas atau diberikan batas
Himpunan Uncountable 
 Himpunan Uncountable hika himpunan itu merupakan infinit atau non-dumerable. 
 Contoh : 
 Dalam kehidupan sehari-hari : Air, Udara 
 Dalam bilangan : bilangan riil
Summary 
 Kardinalitas adalah maksimum anggota himpunan yang dapat berelasi 
dengan anggota dari himpunan lain. 
 Dalam kardinalitas, bilangan kardinalitas dinyatakan dengan #(A) atau n(A) 
 Dalam kardinalitas dikenal pula beberapa himpunan yang termasuk 
didalamnya seperti denumerable, berbatas, countable. 
 Semua himpunan dalam kardinalitas intinya sama, hanya saja tidak 
memiliki konsep dan ukuran himpunan yang berbeda.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Teori Group
Teori GroupTeori Group
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaDidik Sadianto
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
kurniawansyahputra31
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 

What's hot (20)

Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Ring
RingRing
Ring
 

Similar to Kardinalitas

Efsi
EfsiEfsi
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Arif Winahyu
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
 
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptxHimpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Onadshop
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
Mang Engkus
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Febri Ana
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
muhammaddavide
 
DOC-20220906-WA0038..pptx
DOC-20220906-WA0038..pptxDOC-20220906-WA0038..pptx
DOC-20220906-WA0038..pptx
ShintaroKisaragi8
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
Anderzend Awuy
 
Kalkulus 1 Himpunan
Kalkulus 1 HimpunanKalkulus 1 Himpunan
Kalkulus 1 Himpunan
Zia Akhsan
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
Raden Maulana
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Achmad Syahyoudie
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarRfebiola
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2maswahyu73
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
ArieFirmansyah16
 
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptxMata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
AqidatulMunfariqoh1
 
Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
MasfuahFuah
 

Similar to Kardinalitas (20)

Efsi
EfsiEfsi
Efsi
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptxHimpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
DOC-20220906-WA0038..pptx
DOC-20220906-WA0038..pptxDOC-20220906-WA0038..pptx
DOC-20220906-WA0038..pptx
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Kalkulus 1 Himpunan
Kalkulus 1 HimpunanKalkulus 1 Himpunan
Kalkulus 1 Himpunan
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
 
Matdis-Himpunan
Matdis-HimpunanMatdis-Himpunan
Matdis-Himpunan
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabar
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptxMata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.pptx
 
Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Kardinalitas

  • 1. KARDINALITAS KELOMPOK M FAQIH DZULQARNAIN D05111005 YOVITA NURFARIANTI D05111003 USWAH HASANAH D05111008 SITI HADIANTI D05111018 WAGIMIN D05111034 SRI HARYANTI D05111048 U. MERIYANTI D05111020 ARI RIYADI D05111039
  • 2. Teori Himpunan  Sebelum memasuki materi kardinalitas, terlebih dahulu mengenal sedikit teori himpunan.  Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.  Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli matematika Jerman. Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek-objek. Objek tersebut dapat berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak harus mempunyai kesamaan sifat/karakter
  • 3. Apa yang dipelajari ? Apa yang akan kita pelajari dalam himpunan ? Berikut adalah materi dalam satu ilmu himpunan 1. Teori Himpunan 2. Relasi Himpunan 3. Kelas dalam Himpunan 4. Kardinalitas 5. Fungsi karakteristik
  • 4. Pengertian Kardinalitas  Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat diartikan sebagai ukuran banyaknya elemen yang dikandung oleh himpunan tersebut.  Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.  Kardinalitas merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
  • 5. Konsep Kardinalitas  Bila elemen dari A equivalen dengan elemen dari B, yaitu A ~ B, maka dapat dikatakan bahwa A dan B mempunyai bilangan kardinal yang sama atau kardinalitasnya sama. Untuk menyatakan bilangan kardinal dari A bisa ditulis “# (A)”. Jadi # (A) = # (B) jika dan hanya jika A ~ B.  bila A < B, maka kita katakan A mempunyai kardinalitas lebih kecil dari B atau kardinalitas B lebih besar dari A, dengan kata lain : # (A) < # (B) bila dan hanya bila A < B dan, # (A) ≤ # (B) bila dan hanya bila A ≤ B dan sebaliknya
  • 6. Contoh Pada himpunan relasi biner, pemetaan kardinalitas relasi dapat berupa salah satu dari pilihan berikut :  Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B.  Asumsi kita akan membuat sebuah tugas yaitu menjadi pj_cuci_piring. 1 Orang di tugaskan untuk menjadi pj_cuci_piring di maksimal 1 hari. Begitupun juga jika di balik, pada 1 hari, maksimal 1 orang yang menjadi pj_cuci_piring.
  • 7.  Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan banyak entitas di himpunan entitas B.  Asumsi yang berbeda di pakai ketika memandang relasi ini, 1 orang bisa memperoleh pj_cuci_piring untuk > 1 hari. Tetapi 1 hari hanya di pj-kan hanya untuk maksimal 1 orang.
  • 8.  Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B.  Asumsikan bahwa untuk 1 hari pj_cuci_piring boleh di berikan pada banyak orang, sedangkan 1 orang hanya di berikan tugas untuk menjadi pj_cuci_piring sebanyak maksimal 1 hari.
  • 9.  Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal banyak entitas di himpunan entitas B.  Asumsikan bahwa dalam 1 hari pj_cuci_piring bisa di bebankan pada banyak orang dan 1 orang bisa di bebankan untuk menjadi pj_cuci_piring lebih dari 1 hari.
  • 10. Bagian Kardinalitas  Kardinalitas adalah himpunan bilangan yang menunjukkan banyaknya Jumlah Anggota. Himpunan Kardinalitas terdiri dari : 1. Himpunan Denumerabel dan Nondenumerable 2. Himpunan Berhingga dan tak berhingga 3. Himpunan Tercacah 4. Himpunan Countable dan uncountable
  • 11. Himpunan Denumerable  Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan N, yaitu himpunan bilangan asli, maka himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut sebagai kardinalitas a.  Suatu fungsi tertentu yang memperlihatkan denumerabilitas disebut suatu enumerasi. Contoh :  A = { Himpunan bilangan asli }  A = { 1,2,3,4,5,... }
  • 12. Contoh Denumerable  Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang dinyatakan oleh 2n.
  • 13. Himpunan Non-Denumerable  Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. Contoh dari himpunan ini adalah himpunan semua bilangan riil.  Himpunan Nondenumberable adalah jika sebuah himpunan ekuivalen dengan himpunan R yaitu himpunan bilangan riil.  Contoh : A = { Himpunan bilangan riil } A = { 1.01,1.001,1.0001,... }
  • 14. Himpunan Berhingga (Finit)  Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan tertentu atau n(A) = a, a bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan dengan suatu bilangan cacah atau dapat dihitung anggota himpunannya  Contoh : a. A = karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah. b. B = n(B) = 75, 75 bilangan cacah.
  • 15. Contoh Finit  A = {Himpunan bilangan genap < 10 } => A = ( 2,4,6,8 }  B = {Himpunan bilangan ganjil < 10 } => B = { 1,3,5,7,9 }  Anggota dari himpunan tersebut berbatas < 10 sehingga jumlah anggotanya bisa di ketahui
  • 16. Himpunan Tak Berhingga (infinit)  Himpunan jenis ini adalah himpunan yang anggotanya tidak berbatas atau dalam memasukan perintah dan jenis himpunan tidak diberi batas.  Contoh :  A = { Himpunan bilangan genap }  A = { 2,4,6,8,... }  B = { Himpunan bilangan ganjil }  B = { 1,3,5,7,9,... }
  • 17. Himpunan Tercacah  Himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau denumerabel.  Dengan kata lain, himpunan denumerable dan berhingga adalah himpunan tercacah juga karena bilangan yang digunakan adalah bilangan cacah dan dapat diketahui jumlah maks anggotanya
  • 18. Himpunan Countable  Himpunan Countable jika himpunan itu merupakan himpunan finit atau denumberable.  Artinya Himpunan Countable ini dapat dihitung.  Contoh :  Dalam kehidupan sehari-hari : Beras , Rambut (memiliki unit )  Dalam bilangan : semua bilangan yang berbatas atau diberikan batas
  • 19. Himpunan Uncountable  Himpunan Uncountable hika himpunan itu merupakan infinit atau non-dumerable.  Contoh :  Dalam kehidupan sehari-hari : Air, Udara  Dalam bilangan : bilangan riil
  • 20. Summary  Kardinalitas adalah maksimum anggota himpunan yang dapat berelasi dengan anggota dari himpunan lain.  Dalam kardinalitas, bilangan kardinalitas dinyatakan dengan #(A) atau n(A)  Dalam kardinalitas dikenal pula beberapa himpunan yang termasuk didalamnya seperti denumerable, berbatas, countable.  Semua himpunan dalam kardinalitas intinya sama, hanya saja tidak memiliki konsep dan ukuran himpunan yang berbeda.