Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan..pdf
1. Pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai Kebajikan sebagai
Pemimpin
Pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai Kebajikan sebagai
Pemimpin
Demonstrasi Kontekstual
Modul 3.1
Demonstrasi Kontekstual
Modul 3.1
Siti Najlah Azis
CGP Angkatan 9 SMPN 5 Tinambung
Kabupaten Polewali Mandar
2. CGP dapat melakukan suatu
analisis atas penerapan proses
pengambilan keputusan
berdasarkan pengetahuan
yang telah dipelajarinya
tentang berbagai paradigma,
prinsip, pengujian dan
pengambilan keputusan di
sekolah asal masing-masing
dan di lingkungan lain
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
3. 9 Langkah Pengambilan dan
Pengujian Keputusan:
Mengenali nilai-nilai yang
saling bertentangan
Menentukan siapa yang
terlibat dalam situasi ini.
Kumpulkan fakta-fakta yang
relevan dengan situasi ini
Pengujian benar atau salah
Pengujian Paradigma Benar
lawan Benar.
Melakukan Prinsip Resolusi
Investigasi Opsi Trilema
Buat Keputusan
Lihat lagi Keputusan dan
Refleksikan
4 Paradigma :
Individu vs
Kelompok
Keadilan vs
Kasih Sayang
Kebenaran vs
Kesetiaan
Jangka Panjang
vs Jangka
Pendek
3 Prinsip Resolusi :
Berfikir berbasis
hasil akhir
Berfikir berbasis
peraturan
Berfikir berbasis
rasa peduli
Pengambilan Keputusan
Dilema Etika
Pengambilan Keputusan
Dilema Etika
6. Pertanyaan 1
Selama ini, bagaimana Bapak dapat
mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau
bujukan moral?
Jawaban :
Contoh kasus di sekolah adalah
dalam hal terdapat siswa yang akan
dinaikkan kelas atau tinggalkan
kelas. Di situ terdapat dilema etika
atau bijukan moral, di satu sisi
menegakkan aturan secara
adil,pada sisi lain ada moral untuk
keberlanjutan pendidikan siswa.
Jadi yang paling pentingadalah
menetapkankriteria suatu persoalan
dikategorikan kasus tersebut masuk
dalam dilema etika atau bujukan
moral misal:
·jika ada konflik antara nilai keadilan
dan nilai kewajiban, maka hal itu
dapat menunjukkan adanya dilema
etika
·Apakah ada pilihan yang saling
bertentangan atau tidak dapat
dipenuhi secara bersamaan?
·Apakah situasi tersebut melibatkan
keputusan yang sulit dan memiliki
konsekuensi yang signifikan?
·Apakah situasi tersebut melibatkan
pertentangan antara kepentingan
individu atau kelompok yang
berbeda?
7. Pertanyaan 2
Selama ini, bagaimana Bapak
menjalankan pengambilan
keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di
mana ada dua kepentingan yang
sama-sama benar atau sama-sama
mengandung nilai kebajikan?
Jawaban :
melibatkan banyak masukan dari GTK
maupun orang lain yang dianggap
kompeten, sehingga ada gambaran
mana diantara dua kepentingan yang
lebih mendukung tujuan jangka panjang
sekolah dikaitkan dengan
visi,misi,tujuan sekolah. Tujuan utama
adalah melakukan proses pengambilan
keputusan yang cermat, transparan,
dan adil dengan mempertimbangkan
berbagai faktor yang relevan dan
memastikan bahwa keputusan yang
diambil didasarkan pada pertimbangan
yang terbaik untuk kepentingan semua
pihak yang terlibat.
Pada prinsipnya tidak ada solusi yang
sempurna atau keputusan yang
memuaskan semua pihak maka yang
paling utama adalah mengadakan analisi
resiko dan manfaat,
8. Langkah-langkah atau prosedur
seperti apa yang biasa Bapak
lakukan selama ini?
Pertanyaan 3
Jawaban :
Mengkaji terlebih dahulu dua
kepentingan tersebut terutama
efek jangka pendek maupun
jangka panjang
1.
2. Menghitung dengan cermat
kebutuhan pelaksanaan dua
kepentingan, agar tepat sasaran
sesuaikondisi ketersedian sumber
daya
3. Membicarakannya dalam forum
sekolah denganmemberi gambaran
hasil telaah awal
4. .Menetapkan satu kepentingan
yang prioritas
5. Menjalankan dengan terus
mengadakan perbaikan
9. ·Hal-hal apa saja yang
selama ini bapak anggap
efektif dalam
pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema
etika?
Pertanyaan 4 Jawaban :
1.Tidak tergesa gesa mengambil
keputusan
2.Mendengarkan dulu pendapat
banyak orang
3.Memutuskan dan berani
menanggung resiko sebesar
apapun sebagai efek keputusan
10. Pertanyaan 5
Hal-hal apa saja yang
selama ini merupakan
tantangan dalam
pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema
etika?
Jawaban :
1.Tekanan eksternal misal
dari orangtua maupun
pihak lain selain GTK
2.Kepatuhan internal atas
keputusan
3.Konflik nilai.
11. Pertanyaan 6
Apakah Bapak memiliki sebuah
tatakala atau jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, apakah
Bapak langsung menyelesaikan
di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya,
bentuk atau prosedur seperti
apa yang Bapak jalankan?
Jawaban :
Kasus dilema etika saya kira harus
ditangani secara cepat tanpa jadwal
yang rumit, tetapi tidak boleh ada
kasus langsung ditindak ditempat
karena butuh proses yang tidak
melibatkan emosional yang berlebihan.
Prosedur standarnya adalah tetap
melibatkan kewenangan setiap guru
danatau tendik sesuai pembagian
tugas,misal penyelesaian berjenjang
wali kelas, Guru BK, Wakasek Kesiswaan
Kepala Sekolah dan forum rapat.
12. Adakah seseorang atau
faktor-faktor apa yang
selama ini mempermudah
atau membantu Bapak
dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-
kasus dilema etika?
Pertanyaan 7
Adanya prosedur yang tetap
dalam pengambilan atau
tindakan sanksi atas suatu
kejadian di sekolah terutama
berkaitan dengan siswa yakni
adanya tata tertib, prosedur
BK.Jika yang menyangkut guru
ada kode etik guru dan AD ART
organisasi guru misal PGRI
Jawaban :
13. Dari semua hal yang telah
disampaikan,
pembelajaran apa yang
dapat Bapak petik dari
pengalaman Bapak
mengambil keputusan
dilema etika?
Pertanyaan 8 Jawaban :
Semua persoalan harus
ditangani dengan cermat, penuh
pertimbangan dengan
melibatkan warga sekolah,
keberanian
mempertanggungjawabkan
sesuai regulasi dengan
argumentasi yang bisa diterima
sebagai kebijakan yang
transfaran serta tidak
diskiriminatif.
16. Pertanyaan 1
Selama ini, bagaimana
Bapak dapat
mengidentifikasi kasus-
kasus yang merupakan
dilema etika atau
bujukan moral?
Jawaban :
Mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau bujukan
moral seringkali melibatkan pemahaman
mendalam tentang nilai-nilai, prinsip-
prinsip, dan norma-norma yang
mendasari sebuah situasi. ada beberapa
langkah mengidentifikasi dilema etika
atau bujukan moral yaitu: Pertimbangkan
Nilai dan Prinsip-prinsip Moral, Perhatikan
Perspektif yang Berbeda, Tinjau
Konsekuensi, Uji Kesesuaian dengan
Norma-norma dan Hukum, Perhatikan
Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan,
Konsultasikan dengan Orang Lain, dan
Perhatikan Keselarasan dengan Nilai
Pribadi.
17. Pertanyaan 2
Selama ini, bagaimana Bapak
menjalankan pengambilan
keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di
mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai
kebajikan?
Jawaban :
Pertama-tama, penting untuk
mengidentifikasi nilai-nilai dan kebajikan
yang terlibat dalam situasi tersebut.
Tinjau dengan cermat nilai-nilai yang
mendasari setiap kepentingan dan nilai-
nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah
atau komunitas. kemudian Tinjau dampak
dari setiap keputusan yang mungkin
diambil, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Libatkan semua pihak
yang terlibat dalam situasi tersebut,
termasuk siswa, orang tua, staf sekolah,
dan pemangku kepentingan lainnya.
Pastikan bahwa setiap keputusan yang
diambil memperhatikan prinsip keadilan
dan kesetaraan.
18. Langkah-langkah atau prosedur
seperti apa yang biasa Bapak
lakukan selama ini?
Pertanyaan 3
Jawaban :
Langkah pertama adalah
mengidentifikasi masalah atau
keputusan yang harus diambil
dengan jelas dan spesifik.
1.
2. Kumpulkan informasi yang relevan
dan penting untuk membantu Anda
memahami situasi dengan lebih baik.
3. Identifikasi berbagai alternatif
atau pilihan yang tersedia untuk
menanggapi masalah atau situasi
yang dihadapi.
4. Tinjau dan evaluasi setiap
alternatif berdasarkan kriteria yang
relevan dan penting bagi situasi
tersebut.
5. Implementasikan keputusan yang
telah Anda buat dengan hati-hati
dan efisien.
19. ·Hal-hal apa saja yang
selama ini bapak anggap
efektif dalam
pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema
etika?
Pertanyaan 4 Jawaban :
1.membuat keputusan yang
konsisten dengan keyakinan
etika kita
2.Mendengarkan dulu pendapat
banyak orang
3.Berani menanggung resiko
sebesar apapun atas
keputusan yang diambil.
20. Pertanyaan 5
Hal-hal apa saja yang
selama ini merupakan
tantangan dalam
pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema
etika?
Jawaban :
1.Tekanan dari Pihak
Eksternal
2.Kepentingan yang saling
bertentangan.
3.konflik antara nilai-nilai
yang berbeda.
4. Kompleksitas Kasus
21. Pertanyaan 6
Apakah Bapak memiliki sebuah
tatakala atau jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, apakah
Bapak langsung menyelesaikan
di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya,
bentuk atau prosedur seperti
apa yang Bapak jalankan?
Jawaban :
Tidak ada prosedur atau jadwal khusus
yang secara tetap atau universal
diterapkan, , karena setiap dilema etika
memiliki konteks dan kompleksitas yang
unik. namun ada beberapa prinsip umum
yang dapat membantu dalam menangani
dilema etika yakni Pemahaman Kasus,
Analisis Nilai dan Prinsip, Eksplorasi
Alternatif, Konsultasi dengan Rekan atau
Ahli, Refleksi dan Kontemplasi, Konsistensi
dengan Standar Etika, Pengambilan
Keputusan dan Evaluasi.
22. Adakah seseorang atau
faktor-faktor apa yang
selama ini mempermudah
atau membantu Bapak
dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-
kasus dilema etika?
Pertanyaan 7
ada beberapa faktor dan sumber
daya yang dapat membantu individu
dalam mengambil keputusan dalam
kasus dilema etika:
Seseorang yang memiliki latar
belakang dalam bidang etika.
1.
Mentor atau Pembimbing.
2.
Komunitas atau Tim.
3.
Standar Etika dan Kode Etik.
4.
Konsultasi dengan Rekan atau
Ahli
5.
Jawaban :
23. Dari semua hal yang telah
disampaikan,
pembelajaran apa yang
dapat Bapak petik dari
pengalaman Bapak
mengambil keputusan
dilema etika?
Pertanyaan 8 Jawaban :
Dalam menghadapi dilema etika,
penting untuk secara sadar
merenungkan nilai-nilai yang
mendasari keputusan kita.
Memiliki pemahaman yang jelas
tentang nilai-nilai moral yang
penting bagi kita dapat
membantu memandu tindakan
kita dalam situasi yang sulit.
24.
25. Analisis dan Refleksi
Hal menarik yang saya
temukan saat wawancara
adalah masing-masing
kepala sekolah memiliki cara
tersendiri
untukmenyelesaikan suatu
permasalahan namun tetap
berdasar pada nilai - nilai
kebajikan.
Kedua kepala sekolah
tersebut sama-sama
mengambil keputusan
dengan paradigma keadilan
dan rasa kasihan dengan
prinsip berfikir berbasis rasa
peduli.
26. Analisis dan Refleksi
Harus ada prosedur khusus untuk mengambil suatu keputusan
sehingga efektifitas pengambilan keputusan dapat diukur
dilihat dari faktor resiko atau dampaknya.
Saya akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika
dengan berdasarkan paradigma dan prinsip yang sesuai
dengan kasus yang dihadapi dan mengujinya menggunakan 9
langkah pengambilan keputusan.
Saya akan menerapkan proses pengambilan keputusan
secepatnya, dimulai dari lingkup terkecil seperti kelas misal
saat menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh murid.