SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual – Modul 3.1
Oleh:
Fitri Trisnowiyati, S.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 9
Kabupaten Pandeglang
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1, memiliki Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan
suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya
tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan
di sekolah/lingkungan lain. Dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 saya melakukan wawancara
terhadap dua narasumber yakni pertama ibu kepala sekolah saya sendiri yaitu Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd selaku
Kepala SDN Kadudampit 3 dan narasumber yang kedua yaitu Ibu Wawat Susilawati, S.Pd. selaku Kepala SDN
Kadudampit 2.
1. Hasil wawancara dengan Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 3)
Kasus yang dialami Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd
Suatu hari, seorang guru kelas 6B melaporkan kepada kepala sekolah ada banyak coretan di tembok sekolah SDN
Kadudampit 3. Ibu kepala sekolah mengumpulkan semua siswa di lapangan dan menanyakan laporan tersebut
kepada siswa, namun semua siswa tidak ada yang mengaku atas perbuatan itu. Berdasarkan informasi dari siswa
yang melihat bahwa coretan tersebut dibuat oleh siswa sekolah SDN Kadudampit 1 di luar jam sekolah. Ibu kepala
sekolah menerima laporan tersebut dan akan menindak lanjuti nanti setelah mendapatkan informasi yang valid.
Pada keesokan harinya Ibu Eneng mendapatkan laporan dari Ibu Suheryati (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 1)
bahwa ada siswa SDN Kadudampit 3 yang meneror dan menuduh siswa nya mencoret-coret tembok tanpa ada
bukti yang jelas. Ibu Eneng kaget, karena belum menyakan informasi awal ke pihak Kadudampit 1, namun ada
laporan baru bahwa siswanya membuly dan meneror siswa Kadudampit 1. Bukti yang ditunjukkan kepala sekolah
Kadudampit 1 menunjukan chat dan rekaman suara (voicenote) yang tidak sopan dari siswa Kadudampit 3 dan
Kadudampit 1 saling membuly. Ibu Eneng sebagai kepala sekolah merasa bingung harus bagaimana menjelaskan
kesalahpahaman. Akhirnya Ibu Eneng mengajak Ibu Suheryati untuk berbicara dan berdiskusi terkait
permasalahan ini. Setelah berdiskusi Ibu Eneng dan Ibu Suheryati mengambil keputusan bahwa mereka akan
menyelesaikan kedua permasalahan tersebut secara intern dengan cara memanggil siswa yang terlibat dan
melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa tersebut, sehingga perbuatan-perbuatan negatif tidak terulang
lagi di lingkungan sekolah.
Pertanyaan dan Jawaban wawancara
1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan ilemma etika atau
bujukan moral?
“Dalam mengidentifikasi dilema etika atau bujukan moral, saya cenderung memperhatikan konflik nilai,
pertimbangan etika yang kompleks, dan implikasi jangka dilema dari keputusan. Saya juga berfokus pada
ketidakpastian moral dan pertimbangan berbagai pihak yang terlibat.”
2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-
kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
“Dalam konteks pengambilan keputusan di sekolah, terutama dalam kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar, saya mencoba mempertimbangkan nilai kebajikan dan melakukan dialog terbuka
dengan semua pihak terlibat. Langkah-langkah yang saya ambil mencakup evaluasi dampak jangka dilema,
mendengarkan perspektif berbagai pihak, dan mencari solusi yang paling adil.”
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
“Langkah-langkah yang biasa saya ambil melibatkan pengumpulan informasi, analisis dampak, dan diskusi
terbuka. Saya akan berdiskusi dengan berbagai pihak terkait untuk menambah informasi yang saya
butuhkan.”
4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema
etika?
“Saya menemukan bahwa mempertimbangkan nilai-nilai inti, melibatkan semua pihak terkait, dan
melakukan refleksi mendalam membantu dalam pengambilan keputusan dilema etika.”
5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus
dilema etika?
“Tantangan utama adalah menangani ketidakpastian moral dan menyeimbangkan kepentingan yang
berbeda. Selain itu, mengelola emosi dan ketidaknyamanan selama proses pengambilan keputusan juga
merupakan tantangan.”
6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika,
apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya,
bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
“Saya cenderung tidak memiliki jadwal khusus untuk menyelesaikan kasus dilema etika. Prosesnya bisa
memakan waktu tergantung pada kompleksitas kasus. Namun, saya berusaha menangani kasus tersebut
secepat dan seefisien mungkin.”
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam
pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
“Kerjasama dengan tim atau mendapatkan pandangan dari orang-orang yang memiliki pengalaman dan
pemahaman etika lebih mendalam dapat membantu memperluas perspektif dan mencari solusi yang lebih
baik.”
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda
mengambil keputusan dilema etika?
“Dari pengalaman ini, saya belajar betapa pentingnya keterbukaan, refleksi diri, dan kolaborasi dalam
pengambilan keputusan dilema etika. Setiap kasus memberikan pelajaran unik yang memperkaya
pemahaman saya tentang etika dan moral.”
2. Hasil wawancara dengan Ibu Wawat Susilawati, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 2)
Kasus yang pernah dialami oleh Ibu Wawat Susilawati, S.Pd
Pada suatu ketika, ada seorang guru yang sudah pensiun dari SDN Kadudampit 2 ingin memasukkan anaknya
untuk menjadi guru honorer di SD tersebut. Anak tersebut bukan dari lulusan keguruan. Dan di SD tersebut sudah
tidak memerlukan guru kelas lagi . Ibu tersebut tetap memohon kepada ibu Kepala SDN Kadudampit 2 untuk
memasukkan anaknya , karena guru kelas sudah penuh beliau memohon untuk dijadikan Operator Sekolah.
Kebimbangan Ibu Kepala SDN Kadudampit 2 terjadi karena selain masih ada ikatan saudara, ibu guru tersebut
adalah sesepuh di desa tersebut. Anak tersebut bukan dari lulusan keguruan sehingga untuk mengajar atau bekerja
di SD tidak linier, sehingga untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah tetap sangat tidak memungkinkan dan
aturan yang dikeluarkan kabupaten adalah tidak lagi menerima guru honorer .walaupun untuk lowongan Operator
sekolah ada karena selama ini operator sekolah dilakukan oleh guru kelas namun kekuatan pembiayaan di sekolah
tersebut sangat minim.
Ibu kepala SDN Kadudampit 2 tidak bisa memutuskan sendiri kebijakan tersebut. Beliau membawanya ke forum
rapat sekolah Bersama dewan guru . dan atas hasil rapat menolak dengan berbagai alasan .Akhirnya setelah rapat
dipanggillah ibu guru tersebut kemudian diberikan arahan dan saran untuk memasukkan anaknya ke perkantoran
pemerintah supaya bisa linier dengan ijazah yang diampunya.selain sudah penuh juga terikat dengan aturan yang
belum diperbolehkan menerima kembali tenaga honorer di tiap sekolah.
1. Selama ini, bagaimana anda dapat mengidentifikasi kasus – kasus yang merupakan dilemma etika atau
bujukan moral ?
Berdasarkan kasus tersebut terjadi dilemma etika yang ditandai dengan adanya pilihan yang sama – sama
benar. Tidak ada bujukan moral dalam kasus ini karena tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi.
2. Selama ini, bagaimana anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah anda terutama untuk kasus
dimana ada dua kepentingan yang sama – sama benar atau sama – sama mengandung nilai kebajikan?
Dalam menjalankan pengambilan keputusan dilakukan dengan cara bermusyawarah dengan dewan guru
SDN Kadudampit 2 juga apa bila dibutuhkan musyawarah dengan Komite Sekolah.
3. Langkah – langkah atau prosedur seperti apa yang biasa anda lakukan selama ini?
Langkah – langkah atau prosedur yang biasa dilakukan adalah bermusyawarah baik dengan dewan guru
maupun Komite sekolah sebagai partner sekolah.
4. Hal – hal apa saja yang selama ini anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus – kasus
dilema etika ?
Hal yang paling efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan cara bermusyawarah atau
komunikasi yang terbuka dan positif.
5. Hal – hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema
etika ?
Hal yang merupakan tantangan dalam kasus ini adalah adanya rasa kasihan dan aturan yang harus kita
laksanakan.
6. Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilemma
etika, apakah anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang anda jalankan?
Ya, dalam kasus ini membutuhkan waktu musyawarah dengan dewan guru . prosedur yang dijalankan
adalah mengadakan musyawah terlebih dahulu dengan dewan guru , hari kemudian setelah ada hasil
keputusan dikomunikasikan kembali kepada ibu guru pensiunan tersebut dan anaknya
7. Adakah seseorang atau factor – factor apa yang selama ini mempermudah atau membantu anda dalam
mengambil keputusan dilema etika ?
Seseorang yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan keputusan adalah dewan guru ,
faktornya adalah adanya komunikasi yang terbuka dan positif yaitu melalui musyawarah.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan pembelajaran apa yang dapat anda petik dari pengalaman anda
mengambil keputusan dilema etika ?
Analisis dan Refleksi Hasil Wawancara
Pada sesi wawancara ini dapat saya simpulkan hasil jawaban dari beberapa pertanyaan, yakni berdasarkan hasil
wawancara saya dengan narasumber yang pertama yaitu Ibu Eneng, beliau menjelaskan bahwa selama ini beliau
menjalankan pengambilan keputusan dengan cara mengidentifikasi kasus terlebih dahulu serta mencari tahu
kebenarannya. Selanjutnya dalam memutuskannya beliau selalu melakukan koordinasi serta diskusi bersama
pihak-pihak terkait atas kasus tersebut. Seperti wali kelas, dewan guru atau warga sekolah lainnya. Serta mengacu
terhadap peraturan yang berlaku terhadap kasusnya. Beliau mengatakan hal efektif dalam pengambilan keputusan
yaitu harus memperhatikan kepentingan siswa dan juga sekolah meski hambatan terkadang menjadi kendala
seperti keadilan terhadap siswa dan juga masyarakat sekitar. Ketika menyelesaikan masalah beliau biasanya
langsung menyelesaikannya di tempat, namun itupun tergantung dari tingkat kerumitan kasusnya. Tentunya
banyak faktor yang membantu beliau dalam pengambilan keputusan seperti dewan guru dan pihak-pihak yang
berkepentingan. Dalam setiap pengambilan keputusan beliau selalu melakukan pembelajaran atau refleksi dari
kasus-kasus sebelumnya.
Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yang ke 2 yaitu Ibu Wawat , beliau menjelaskan
bahwa ketika menentukan keputusan atas suatu kasus biasanya beliau melakukan pengamatan terlebih dahulu
serta memastikan kebenaran atas kasusnya. Selain itu dalam menjalankannya beliau selalu melakukan
musyawarah dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kasusnya. Langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh beliau adalah dengan mengidentifikasi kasusnya serta mempertimbangkan
kepentingan seluruh warga sekolah. Dalam hal ini beliau menegaskan bahwa hal efektif dalam pengambilan
keputusan yaitu keberpihakkan terhadap murid serta patuh terhadap peraturan yang berlaku. Meskipun dalam
pengambilan keputusan selalu adanya tantangan seperti rasa keadilan bagi seluruh warga sekolah. Intinya beliau
menegaskan bahwa dalam menyelesaikan masalah haruslah mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan diselesaikan
pada saat itu juga atau tidak ditunda-tunda. Beliaupun megatakan bahwa semua komponen sekolah kerap
membantu dalam setiap pengambilan keputusan. Hal pembelajaran yang dapat diambil menurut beliau adalah
harus selalu meninjau kembali setiap keputusan dan belajar dari pengalaman.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Narasumber 1 dan 2, bahwa dalam hal cara pandang Ibu Eneng dan juga
Ibu Wawat ketika mengambil keputusan cenderung sama, yaitu selalu memperhatikan paradigma-paradigma
sesuai dengan kasus yang dihadapinya. Dalam hal ini baik Ibu Eneng dan juga Ibu Wawat selalu mengedepankan
kepentingan siswa dan juga sekolah serta mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan dalam keputusannya. Artinya
setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan tidak merugikan satu dan yang
lainnya terutama ketika menghadapi kasus dilema etika.
Adapun prinsip yang diterapkan baik oleh Ibu Eneng dan juga Ibu Wawat cenderung memiliki persamaan juga
yaitu selalu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku meski terkadang prinsip yang lainpun kerap diterapkan.
Hanya saja prinsip berbasis peraturan lebih dominan diterapkan karena sebagai seorang pemimpin mereka kerap
kali tidak mau mengambil resiko atau menyalahi aturan yang berlaku sehingga khawatir berimbas baik terhadap
dirinya maupun lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, penerapan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan secara umum menurut saya sebetulnya
telah mereka terapkan dalam pengambilan keputusan terhadap suatu kasus. Hanya saja dikarenakan konsep
seperti yang ada pada modul 3.1 ini belum mereka pahami, maka langkah-langkah yang mereka terapkan tidak
secara berurutan seperti yang ada pada 9 langkah pengambil dan penguji keputusan pada modul 3.1.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan terhadap 2 pimpinan sekolah dalam
pengambilan keputusan, sebenarnya mereka telah menerapkan paradigma dan prinsip dilema etika juga langkah
pengambilan dan penguji keputusan. Namun sepertinya mereka belum menyadari bahwa yang mereka terapkan
teorinya ada pada materi modul 3.1.
Demikian analisis hasil wawancara yang telah saya lakukan bersama 2 pimpinan sekolah. Terima kasih.
Dokumentasi Kegiatan Wawancara
Wawancara bersama Narasumber 1 (Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd – Kepala SDN Kadudampit 3)
Wawancara bersama Narasumber 2 (Ibu Wawat Susilawati, S.Pd. – Kepala SDN Kadudampit 2)

More Related Content

Similar to 3.1.a.6._Demontrasi_Kontekstual_Modul 3.1_Tresno.pdf

Materi_Modul 3.1 Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdf
Materi_Modul 3.1  Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdfMateri_Modul 3.1  Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdf
Materi_Modul 3.1 Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdfAndiWindayaniSPd
 
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfDemonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfJokoSutanto11
 
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptxTugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptxlaodesupriono1
 
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptxTugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptxlaodesupriono1
 
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptxTUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptxRosihan7
 
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanNurulLutfiah2
 
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanNurulLutfiah2
 
NH_CGP8_Modul 3.1.pdf
NH_CGP8_Modul 3.1.pdfNH_CGP8_Modul 3.1.pdf
NH_CGP8_Modul 3.1.pdfsugionofis1
 
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9LianHudq
 
Koneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdfKoneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdfputripardi
 
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdf
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdfNH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdf
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdfReffaNoviyantiDjadju
 
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdfDemonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdfAriniNursanti
 
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdfIsnaininurazizah2
 
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptxAHMADBUDISUSILO
 
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfKoneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfHanifSaifullah
 
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptEdiSuryadi12
 
KASUS DILEMA ETIKA (1).pptx tugas PGP angkatan 9
KASUS  DILEMA ETIKA (1).pptx tugas  PGP angkatan 9KASUS  DILEMA ETIKA (1).pptx tugas  PGP angkatan 9
KASUS DILEMA ETIKA (1).pptx tugas PGP angkatan 9DinaTaniaGinting
 
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdfekosantoso02
 

Similar to 3.1.a.6._Demontrasi_Kontekstual_Modul 3.1_Tresno.pdf (20)

Materi_Modul 3.1 Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdf
Materi_Modul 3.1  Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdfMateri_Modul 3.1  Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdf
Materi_Modul 3.1 Elaborasi Pemahaman CGP Angk 5_Okt 22.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfDemonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
 
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptxTugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
 
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptxTugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
 
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptxTUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx
TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx
 
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
 
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
 
NH_CGP8_Modul 3.1.pdf
NH_CGP8_Modul 3.1.pdfNH_CGP8_Modul 3.1.pdf
NH_CGP8_Modul 3.1.pdf
 
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9
tugas rukol modul 3.1.pdf guru penggerak angkatan 9
 
Koneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdfKoneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdf
 
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdf
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdfNH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdf
NH_CGP_5_Elaborasi_Pemahaman_3.1_Angkatan_5_20_Oktober_2022_.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdfDemonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul Bu Santi.pdf
 
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
 
cgp 10 yazid.docx
cgp 10 yazid.docxcgp 10 yazid.docx
cgp 10 yazid.docx
 
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx
01 TUGAS EKSPLORASI KONSEP LOKAKARYA DISIPLIN POSITIF.pptx
 
1.3.a.5.2.Canvas Bagja .pptx
1.3.a.5.2.Canvas Bagja .pptx1.3.a.5.2.Canvas Bagja .pptx
1.3.a.5.2.Canvas Bagja .pptx
 
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfKoneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
 
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
 
KASUS DILEMA ETIKA (1).pptx tugas PGP angkatan 9
KASUS  DILEMA ETIKA (1).pptx tugas  PGP angkatan 9KASUS  DILEMA ETIKA (1).pptx tugas  PGP angkatan 9
KASUS DILEMA ETIKA (1).pptx tugas PGP angkatan 9
 
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf
3.1.a.5.2. Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.1_EKO SANTOSO_CGP A9.pdf
 

Recently uploaded

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

3.1.a.6._Demontrasi_Kontekstual_Modul 3.1_Tresno.pdf

  • 1. 3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual – Modul 3.1 Oleh: Fitri Trisnowiyati, S.Pd. Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Pandeglang Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1, memiliki Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain. Dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 saya melakukan wawancara terhadap dua narasumber yakni pertama ibu kepala sekolah saya sendiri yaitu Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd selaku Kepala SDN Kadudampit 3 dan narasumber yang kedua yaitu Ibu Wawat Susilawati, S.Pd. selaku Kepala SDN Kadudampit 2. 1. Hasil wawancara dengan Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 3) Kasus yang dialami Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd Suatu hari, seorang guru kelas 6B melaporkan kepada kepala sekolah ada banyak coretan di tembok sekolah SDN Kadudampit 3. Ibu kepala sekolah mengumpulkan semua siswa di lapangan dan menanyakan laporan tersebut kepada siswa, namun semua siswa tidak ada yang mengaku atas perbuatan itu. Berdasarkan informasi dari siswa yang melihat bahwa coretan tersebut dibuat oleh siswa sekolah SDN Kadudampit 1 di luar jam sekolah. Ibu kepala sekolah menerima laporan tersebut dan akan menindak lanjuti nanti setelah mendapatkan informasi yang valid. Pada keesokan harinya Ibu Eneng mendapatkan laporan dari Ibu Suheryati (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 1) bahwa ada siswa SDN Kadudampit 3 yang meneror dan menuduh siswa nya mencoret-coret tembok tanpa ada bukti yang jelas. Ibu Eneng kaget, karena belum menyakan informasi awal ke pihak Kadudampit 1, namun ada laporan baru bahwa siswanya membuly dan meneror siswa Kadudampit 1. Bukti yang ditunjukkan kepala sekolah Kadudampit 1 menunjukan chat dan rekaman suara (voicenote) yang tidak sopan dari siswa Kadudampit 3 dan Kadudampit 1 saling membuly. Ibu Eneng sebagai kepala sekolah merasa bingung harus bagaimana menjelaskan kesalahpahaman. Akhirnya Ibu Eneng mengajak Ibu Suheryati untuk berbicara dan berdiskusi terkait permasalahan ini. Setelah berdiskusi Ibu Eneng dan Ibu Suheryati mengambil keputusan bahwa mereka akan menyelesaikan kedua permasalahan tersebut secara intern dengan cara memanggil siswa yang terlibat dan
  • 2. melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa tersebut, sehingga perbuatan-perbuatan negatif tidak terulang lagi di lingkungan sekolah. Pertanyaan dan Jawaban wawancara 1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan ilemma etika atau bujukan moral? “Dalam mengidentifikasi dilema etika atau bujukan moral, saya cenderung memperhatikan konflik nilai, pertimbangan etika yang kompleks, dan implikasi jangka dilema dari keputusan. Saya juga berfokus pada ketidakpastian moral dan pertimbangan berbagai pihak yang terlibat.” 2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus- kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? “Dalam konteks pengambilan keputusan di sekolah, terutama dalam kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar, saya mencoba mempertimbangkan nilai kebajikan dan melakukan dialog terbuka dengan semua pihak terlibat. Langkah-langkah yang saya ambil mencakup evaluasi dampak jangka dilema, mendengarkan perspektif berbagai pihak, dan mencari solusi yang paling adil.” 3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? “Langkah-langkah yang biasa saya ambil melibatkan pengumpulan informasi, analisis dampak, dan diskusi terbuka. Saya akan berdiskusi dengan berbagai pihak terkait untuk menambah informasi yang saya butuhkan.” 4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? “Saya menemukan bahwa mempertimbangkan nilai-nilai inti, melibatkan semua pihak terkait, dan melakukan refleksi mendalam membantu dalam pengambilan keputusan dilema etika.” 5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? “Tantangan utama adalah menangani ketidakpastian moral dan menyeimbangkan kepentingan yang berbeda. Selain itu, mengelola emosi dan ketidaknyamanan selama proses pengambilan keputusan juga merupakan tantangan.” 6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? “Saya cenderung tidak memiliki jadwal khusus untuk menyelesaikan kasus dilema etika. Prosesnya bisa memakan waktu tergantung pada kompleksitas kasus. Namun, saya berusaha menangani kasus tersebut secepat dan seefisien mungkin.”
  • 3. 7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? “Kerjasama dengan tim atau mendapatkan pandangan dari orang-orang yang memiliki pengalaman dan pemahaman etika lebih mendalam dapat membantu memperluas perspektif dan mencari solusi yang lebih baik.” 8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika? “Dari pengalaman ini, saya belajar betapa pentingnya keterbukaan, refleksi diri, dan kolaborasi dalam pengambilan keputusan dilema etika. Setiap kasus memberikan pelajaran unik yang memperkaya pemahaman saya tentang etika dan moral.” 2. Hasil wawancara dengan Ibu Wawat Susilawati, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Kadudampit 2) Kasus yang pernah dialami oleh Ibu Wawat Susilawati, S.Pd Pada suatu ketika, ada seorang guru yang sudah pensiun dari SDN Kadudampit 2 ingin memasukkan anaknya untuk menjadi guru honorer di SD tersebut. Anak tersebut bukan dari lulusan keguruan. Dan di SD tersebut sudah tidak memerlukan guru kelas lagi . Ibu tersebut tetap memohon kepada ibu Kepala SDN Kadudampit 2 untuk memasukkan anaknya , karena guru kelas sudah penuh beliau memohon untuk dijadikan Operator Sekolah. Kebimbangan Ibu Kepala SDN Kadudampit 2 terjadi karena selain masih ada ikatan saudara, ibu guru tersebut adalah sesepuh di desa tersebut. Anak tersebut bukan dari lulusan keguruan sehingga untuk mengajar atau bekerja di SD tidak linier, sehingga untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah tetap sangat tidak memungkinkan dan aturan yang dikeluarkan kabupaten adalah tidak lagi menerima guru honorer .walaupun untuk lowongan Operator sekolah ada karena selama ini operator sekolah dilakukan oleh guru kelas namun kekuatan pembiayaan di sekolah tersebut sangat minim. Ibu kepala SDN Kadudampit 2 tidak bisa memutuskan sendiri kebijakan tersebut. Beliau membawanya ke forum rapat sekolah Bersama dewan guru . dan atas hasil rapat menolak dengan berbagai alasan .Akhirnya setelah rapat dipanggillah ibu guru tersebut kemudian diberikan arahan dan saran untuk memasukkan anaknya ke perkantoran pemerintah supaya bisa linier dengan ijazah yang diampunya.selain sudah penuh juga terikat dengan aturan yang belum diperbolehkan menerima kembali tenaga honorer di tiap sekolah. 1. Selama ini, bagaimana anda dapat mengidentifikasi kasus – kasus yang merupakan dilemma etika atau bujukan moral ? Berdasarkan kasus tersebut terjadi dilemma etika yang ditandai dengan adanya pilihan yang sama – sama benar. Tidak ada bujukan moral dalam kasus ini karena tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi.
  • 4. 2. Selama ini, bagaimana anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah anda terutama untuk kasus dimana ada dua kepentingan yang sama – sama benar atau sama – sama mengandung nilai kebajikan? Dalam menjalankan pengambilan keputusan dilakukan dengan cara bermusyawarah dengan dewan guru SDN Kadudampit 2 juga apa bila dibutuhkan musyawarah dengan Komite Sekolah. 3. Langkah – langkah atau prosedur seperti apa yang biasa anda lakukan selama ini? Langkah – langkah atau prosedur yang biasa dilakukan adalah bermusyawarah baik dengan dewan guru maupun Komite sekolah sebagai partner sekolah. 4. Hal – hal apa saja yang selama ini anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus – kasus dilema etika ? Hal yang paling efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan cara bermusyawarah atau komunikasi yang terbuka dan positif. 5. Hal – hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika ? Hal yang merupakan tantangan dalam kasus ini adalah adanya rasa kasihan dan aturan yang harus kita laksanakan. 6. Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilemma etika, apakah anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang anda jalankan? Ya, dalam kasus ini membutuhkan waktu musyawarah dengan dewan guru . prosedur yang dijalankan adalah mengadakan musyawah terlebih dahulu dengan dewan guru , hari kemudian setelah ada hasil keputusan dikomunikasikan kembali kepada ibu guru pensiunan tersebut dan anaknya 7. Adakah seseorang atau factor – factor apa yang selama ini mempermudah atau membantu anda dalam mengambil keputusan dilema etika ? Seseorang yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan keputusan adalah dewan guru , faktornya adalah adanya komunikasi yang terbuka dan positif yaitu melalui musyawarah. 8. Dari semua hal yang telah disampaikan pembelajaran apa yang dapat anda petik dari pengalaman anda mengambil keputusan dilema etika ?
  • 5. Analisis dan Refleksi Hasil Wawancara Pada sesi wawancara ini dapat saya simpulkan hasil jawaban dari beberapa pertanyaan, yakni berdasarkan hasil wawancara saya dengan narasumber yang pertama yaitu Ibu Eneng, beliau menjelaskan bahwa selama ini beliau menjalankan pengambilan keputusan dengan cara mengidentifikasi kasus terlebih dahulu serta mencari tahu kebenarannya. Selanjutnya dalam memutuskannya beliau selalu melakukan koordinasi serta diskusi bersama pihak-pihak terkait atas kasus tersebut. Seperti wali kelas, dewan guru atau warga sekolah lainnya. Serta mengacu terhadap peraturan yang berlaku terhadap kasusnya. Beliau mengatakan hal efektif dalam pengambilan keputusan yaitu harus memperhatikan kepentingan siswa dan juga sekolah meski hambatan terkadang menjadi kendala seperti keadilan terhadap siswa dan juga masyarakat sekitar. Ketika menyelesaikan masalah beliau biasanya langsung menyelesaikannya di tempat, namun itupun tergantung dari tingkat kerumitan kasusnya. Tentunya banyak faktor yang membantu beliau dalam pengambilan keputusan seperti dewan guru dan pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam setiap pengambilan keputusan beliau selalu melakukan pembelajaran atau refleksi dari kasus-kasus sebelumnya. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yang ke 2 yaitu Ibu Wawat , beliau menjelaskan bahwa ketika menentukan keputusan atas suatu kasus biasanya beliau melakukan pengamatan terlebih dahulu serta memastikan kebenaran atas kasusnya. Selain itu dalam menjalankannya beliau selalu melakukan musyawarah dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kasusnya. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh beliau adalah dengan mengidentifikasi kasusnya serta mempertimbangkan kepentingan seluruh warga sekolah. Dalam hal ini beliau menegaskan bahwa hal efektif dalam pengambilan keputusan yaitu keberpihakkan terhadap murid serta patuh terhadap peraturan yang berlaku. Meskipun dalam pengambilan keputusan selalu adanya tantangan seperti rasa keadilan bagi seluruh warga sekolah. Intinya beliau menegaskan bahwa dalam menyelesaikan masalah haruslah mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan diselesaikan pada saat itu juga atau tidak ditunda-tunda. Beliaupun megatakan bahwa semua komponen sekolah kerap membantu dalam setiap pengambilan keputusan. Hal pembelajaran yang dapat diambil menurut beliau adalah harus selalu meninjau kembali setiap keputusan dan belajar dari pengalaman. Berdasarkan hasil wawancara bersama Narasumber 1 dan 2, bahwa dalam hal cara pandang Ibu Eneng dan juga Ibu Wawat ketika mengambil keputusan cenderung sama, yaitu selalu memperhatikan paradigma-paradigma sesuai dengan kasus yang dihadapinya. Dalam hal ini baik Ibu Eneng dan juga Ibu Wawat selalu mengedepankan kepentingan siswa dan juga sekolah serta mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan dalam keputusannya. Artinya setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan tidak merugikan satu dan yang lainnya terutama ketika menghadapi kasus dilema etika. Adapun prinsip yang diterapkan baik oleh Ibu Eneng dan juga Ibu Wawat cenderung memiliki persamaan juga yaitu selalu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku meski terkadang prinsip yang lainpun kerap diterapkan.
  • 6. Hanya saja prinsip berbasis peraturan lebih dominan diterapkan karena sebagai seorang pemimpin mereka kerap kali tidak mau mengambil resiko atau menyalahi aturan yang berlaku sehingga khawatir berimbas baik terhadap dirinya maupun lingkungan sekolah. Lebih lanjut, penerapan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan secara umum menurut saya sebetulnya telah mereka terapkan dalam pengambilan keputusan terhadap suatu kasus. Hanya saja dikarenakan konsep seperti yang ada pada modul 3.1 ini belum mereka pahami, maka langkah-langkah yang mereka terapkan tidak secara berurutan seperti yang ada pada 9 langkah pengambil dan penguji keputusan pada modul 3.1. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan terhadap 2 pimpinan sekolah dalam pengambilan keputusan, sebenarnya mereka telah menerapkan paradigma dan prinsip dilema etika juga langkah pengambilan dan penguji keputusan. Namun sepertinya mereka belum menyadari bahwa yang mereka terapkan teorinya ada pada materi modul 3.1. Demikian analisis hasil wawancara yang telah saya lakukan bersama 2 pimpinan sekolah. Terima kasih. Dokumentasi Kegiatan Wawancara Wawancara bersama Narasumber 1 (Ibu Eneng Nurhasanah, S.Pd – Kepala SDN Kadudampit 3) Wawancara bersama Narasumber 2 (Ibu Wawat Susilawati, S.Pd. – Kepala SDN Kadudampit 2)