SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Partikel Proyektil
Proyektil yang digunakan pada reaksi nuklir dibedakan menjadi partikel tidak
bermuatan (neutron) dan partikel yang bermuatan (proton, deutron, partikel alfa).
Jenis Reaksi Inti
Hamburan atau scattering
• Terjadi ketika x=y dan X=Y.
𝑋 + 𝑥 → 𝑋 + 𝑥
X(x,x)X
• Dikelompokkan menjadi 2 yakni
1. Hamburan elastik
𝑋 + 𝑥 → 𝑋 + 𝑥
2. Hamburan inelastik
𝑋 + 𝑥 → 𝑋∗ + 𝑥
𝑷𝒙
𝑷𝒙
𝑷𝑿
𝒙 𝑿
𝑿
𝒙
𝜽𝒙
𝜽𝑿
𝑷𝒙
𝑷𝒙
𝑷𝑋∗
𝒙 𝑿
𝑋∗
𝒙
𝜽𝒙
𝜽𝑋∗
Jenis Reaksi Inti
Reaksi inti
• Terjadi ketika xy dan X  Y.
𝑥 + 𝑋 → 𝑦 + 𝑌
X(x,y)Y
• Dikelompokkan menjadi 2 yakni
1. Knockout Reaction
2. Transfer Reaction
𝑷𝒙
𝑷𝒚
𝑷𝒀
𝒙 𝑿
𝒀
𝒚
𝜽𝒚
𝜽𝒀
𝑷𝒙
𝑷𝒚
𝑷𝒀
𝒙 𝑿
𝒀
𝒚
𝜽𝒚
𝜽𝒀
𝒙
𝑷𝒙
𝜽𝒙
Jenis Reaksi Inti
Reaksi photonuklir
• Terjadi ketika reaksi disebabkan oleh penembakan foton yang menyebabkan
pelepasan nukleon seperti neutron atau proton
𝛾 + 𝑋 → 𝑦 + 𝑌
X(𝛾,y)Y
Tangkapan radioaktif
• Terjadi ketika reaksi disebabkan oleh penembakan partikel yang kemudian
diserap oleh inti sehingga menyebabkan inti berada pada kondisi tereksitasi.
𝒙 + 𝑿 → 𝜸 + 𝒀
X(𝒙, 𝜸)Y
Jenis Reaksi Inti
Reaksi inti juga dibedakan berdasarkan mekanismenya:
1. Reaksi inti langsung atau direct nuclear reaction
Waktu interaksi adalah ~10−22𝑠.
Dalam kondisi ini, partikel proyektil hanya berinteraksi dengan sebagian kecil nukleon
inti.
𝟕
𝟏𝟒
𝑵 + 𝜶 → 𝒑 + 𝟖
𝟏𝟖
𝑵
2. Reaksi inti majemuk atau compound nuclear reaction
Waktu interaksi adalah ~10−15𝑠.
Dalam kondisi ini, partikel proyektil dan inti target berbagi energi secara menyeluruh
sebelum terjadi pelepasan hasil reaksi.
𝟏𝟑
𝟐𝟕
𝑨𝒍 + 𝟎
𝟏
𝒏 → 𝟏𝟑
𝟐𝟖
𝑨𝒍
∗
→ 𝜷 + 𝟏𝟐
𝟐𝟕
𝑴𝒈
→ 𝜶 + 𝟏𝟏
𝟐𝟒
𝑵𝒂
→ 𝜸 + 𝟏𝟑
𝟐𝟖
𝑨𝒍
→ 𝟐𝒏 + 𝟏𝟑
𝟐𝟔
𝑨𝒍
Reaksi Fisi dan Reaksi Fusi
Produksi
Radioisotop
Produksi Radioisotop
Produksi radioisotop dapat dilakukan melalui 3 cara:
1. Reaksi aktivasi bahan sasaran dengan neutron dalam
reaktor nuklir.
2. Reaksi fisi atau pembelahan bahan bakar reaktor
nuklir.
3. Reaksi aktivasi bahan sasaran dengan partikel
bermuatan dalam fasilitas siklotron.
Reaktor Riset
Neutron berinteraksi dengan inti atom berat seperti U-235 yang
menyebabkan terjadinya reaksi fisi.
235
𝑈 + 𝑛 = 236
𝑈 = 𝐴
𝑿 + 𝐵
𝒀 + 𝟐 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝟑 𝒏 + 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊
Neutron yang dihasilkan kemudian akan mengalami reaksi inti
dengan elemen fisil U-235 lainnya yang menyebabkan terjadinya
reaksi berantai.
Neutron hasil reaksi berantai terkendali kemudian dimanfaatkan
untuk berbagai hal.
Reaktor Riset
Reaktor riset dapat digunakan untuk berbagai hal seperti:
1. Pendidikan & Pelatihan
2. Pengujian dan kualifikasi bahan bakar
3. Mendukung program reaktor daya
4. Produksi Radioisotop
5. Hamburan Neutron
6. Investigasi ilmu material
7. Analisis Aktivasi Neutron
8. Doping transmutasi neutron
9. Radiografi Neutron
Reaktor Riset
Reaktor Riset
Reaktor Riset
Reaktor Riset
Reaktor Riset vs Reaktor Daya
Reaktor Riset vs Reaktor Daya
Reaktor riset memanfaatkan neutron hasil
reaksi fisi untuk menghasilkan suatu
reaksi.
Reaktor daya memanfaatkan neutron hasil
reaksi fisi untuk menghasilkan panas untuk
memutar sistem turbin.
Reaktor Riset di Indonesia
Reaktor Triga 2000
• Lokasi di Bandung, Jawa Barat
• Kapasitas daya 2000 kW namun
saat ini hanya diperbolehkan
beroperasi dengan daya 1000 kW
• Diresmikan 20 Februari 1965
• Digunakan untuk tujuan riset,
pendidikan, dan produksi
radioisotop
Reaktor Riset di Indonesia
Reaktor Kartini
• Lokasi di Yogyakarta
• Kapasitas daya 250 kW
• Diresmikan 1 Maret 1979
• Digunakan untuk tujuan riset dan
pendidikan
Reaktor Riset di Indonesia
Reaktor Serba Guna GA
Siwabessy
• Lokasi di Serpong, Banten
• Kapasitas daya 30 MW
• Diresmikan 20 Agustus 1987
• Digunakan untuk tujuan riset,
pendidikan, hingga produksi
radioisotop
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Aktivasi dengan neutron dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Menggunakan neutron termal dengan energi sekitar 0,025 eV
pada temperatur 20C. Menghasilkan radioisotop produk tidak
bebas pengemban, yaitu radioisotop yang merupakan isotop
sejenis dengan isotop unsur bahan sasaran
2. Menggunakan neutron cepat dengan energi lebih dari 1 MeV.
Menghasilkan radioisotop yang bebas pengemban, yaitu
radioisotop yang tidak sejenis dengan isotop unsur bahan sasaran
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Reaksi (n,)
Reaksi menghasilkan isotop sejenis disertai pancaran gamma
• Pembuatan 51Cr dari target Cr2O3 (diperkaya dengan 50Cr)
• Pembuatan 24Na dari target Na2CO3 (kelimpahan 23Na di alam
100%)
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Reaksi (n,)
Reaksi menghasilkan isotop sejenis disertai pancaran gamma.
Kemudian isotop hasil meluruh menghasilkan isotop baru disertai
pancaran beta.
Peluruhan inti induk menjadi inti anak dilakukan di luar reaktor
melalui sistem generator
• Radioisotop 99mTc melalui reaksi inti 98Mo(n,)99Mo  99mTc+
dengan target MoO3 diperkaya dengan 98Mo.
• Radioisotop 131I melalui reaksi inti 130Te(n, )131Te  131I+ 
dengan target Te2O3 alam (33,8 % 130Te).
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Reaksi (n,) ganda
Isotop hasil reaksi memiliki cross section yang cukup untuk bereaksi
kembali dengan neutron.
• Radioisotop 188W melalui reaksi inti 186W(n,)187W*(n, )188W*.
(186W mempunyai kelimpahan 28,6 % dan penampang lintang
neutron termal 37,8 barn, 187W* radioaktif dengan t1/2 23,8 jam,
pemancar radiasi - dan  serta mempunyai penampang lintang
neutron termal 64 barn).
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Reaksi (n,p)
Energi neutron cukup tinggi menyebabkan proton terlepas dari inti
target saat reaksi terjadi. Perbedaan jumlah proton menyebabkan
isotop hasil berbeda dari isotop awal.
• Radioisotop 32P (bebas pengemban) dari bahan target belerang
(S) dengan reaksi inti 32S(n, p)32P.
• Radioisotop 64Cu (bebas pengemban) dari bahan target 64Zn
pengkayaan tinggi, dengan reaksi inti 64Zn(n,p)64Cu.
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Reaksi (n,)
Energi neutron tinggi menyebabkan 2 neutron dan 2 proton terlepas
dari inti target dalam bentuk  saat reaksi terjadi. Perbedaan jumlah
proton menyebabkan isotop hasil berbeda dari isotop awal.
• Pembuatan tritium (3H) dengan menggunakan bahan target
senyawa Li2CO3. Reaksi inti yang terjadi adalah 6Li(n, )3H.
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
Produksi Radioisotop Berbasis Fisi
• Produksi radioisotop melalui reaksi fisi menggunakan bahan sasaran
senyawa Uranium-(235U) yang biasa digunakan sebagai bahan bakar
reaktor nuklir.
• Isotop 235U merupakan unsur fisile, yaitu dapat membelah ketika
menangkap neutron, maka ketika inti atom 235U menangkap neutron akan
terjadi proses pembelahan menghasilkan inti-inti atom baru yang lebih
ringan dari inti atom 235U.
• Kebolehjadian pembelahan inti atom 235U ketika menangkap neutron
termal adalah sebesar kira-kira 82 %. Sekitar 18 % kemungkinan sisanya
adalah pembentukan 236U disertai dengan pembebasan radiasi . Selanjutnya
236U meluruh melalui peluruhan  menjadi 232Th dengan waktu paruh 2,342
x 107 tahun.
Produksi Radioisotop Berbasis Fisi
Produksi Radioisotop Berbasis Fisi
• Radioisotop produk fisi ini ada yang berumur paruh pendek dan meluruh
menghasilkan radioisotop baru sehingga semakin memperbanyak jenis
radioisotop yang terbentuk.
• Dengan proses annealing (pendiaman target pasca iradiasi) selama kira-
kira 8 – 12 jam, jumlah dan jenis radionuklida yang ada di dalam matrik
target sudah dapat dikurangi dengan sangat signifikan karena sebagian
besar dari produk fisi dan anak luruhnya merupakan radionuklida dengan
umur paruh yang pendek.
• Masih akan tertinggal berbagai macam radioisotop dengan waktu paruh
menengah sampai panjang, misalnya 99Mo (66 jam), 133Xe (5,25 hari),
131I (8 hari), 90Sr (28,5 tahun), 137Cs (30,2 tahun)
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan
• Produksi radioisotop menggunakan partikel bermuatan dilakukan
menggunakan alat pemercepat ion sistem melingkar (siklotron).
• Akibat penembakan partikel bermuatan pada inti atom target, maka
terjadi perubahan komposisi nukleon dalam inti atom target yang
menyangkut perubahan jumlah proton maupun jumlah neutronnya.
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan
• Inti atom sasaran menangkap partikel bermuatan
seperti proton yang telah dipercepat sampai pada tingkat
energi tertentu untuk melepas sejumlah neutron dari inti
atom sasaran.
• Apabila energi kinetik partikel penembak sangat tinggi,
dapat terjadi tumbukan beruntun dengan proton atau
neutron dalam inti atom sasaran yang mengakibatkan
lebih banyak pembebasan partikel dari inti.
• Penampang lintang reaksi sangat dipengaruhi oleh
energi
• Daya tembus partikel bermuatan pada bahan sasaran
adalah kecil sehingga berlaku batasan ketebalan bahan
sasaran
Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan
• 99mTc - digunakan dalam 80% kedokteran
nuklir. Targetnya adalah Mo yang dibombardir
untuk menghasilkan 99Mo yang kemudian
meluruh menjadi 99mTc yang digunakan dalam
pencitraan.
• 18F - digunakan dalam pemindaian FDG PET.
Dibuat dengan membombardir air yang kaya
18O dengan proton untuk menghasilkan 18F.
• 67Ga - digunakan sebagai 67Ga -sitrat untuk
pencitraan peradangan / tumor.
Teknik Pemisahan dalam Produksi Radioisotop
• Pemisahan bertujuan untuk
menghasilkan produk radioisotop yang
memenuhi persyaratan dan/atau
spesifikasi produk sesuai dengan
ketentuan
• Prosedur pemisahan radioisotop
dilakukan melalui teknik pemisahan
fisika dan pemisahan kimia,
misalnya kristalisasi, destilasi, sublimasi,
ekstraksi, kromatografi dan sebagainya
• Proses pemisahan harus memperhatikan
waktu paruh radioisotop
Teknik Pemisahan dalam Produksi Radioisotop
Generator Radioisotop
• Radionuklida induk meluruh menghasilkan radionuklida anak
yang merupakan radioisotop produk yang dibutuhkan seperti
pada 99Mo  99mTc
• Sistem generator radioisotop menjadi sangat penting apabila
radioisotop yang dibutuhkan mempunyai waktu paruh yang
pendek sehingga akan sangat tidak ekonomis bila pihak
pengguna harus membeli radioisotop tersebut, terutama bila
waktu tempuh dari tempat produsen ke pengguna cukup lama.
• Pemisahan yang paling populer adalah teknik kromatografi
kolom dengan kolom resin adsorber atau kolom resin penukar
ion
Generator Radioisotop
• Radioisotop induk dimasukkan ke
dalam kolom kromatografi yang berisi
resin adsorber atau penukar ion yang
telah dikondisikan. Pemasukan larutan
radioisotop induk ke dalam kolom ini
biasa disebut dengan proses loading
(pengisian), dan dilakukan di dalam
laboratorium radioaktif tinggi di tempat
produsen radioisotop
• Kemudian dilakukan proses perakitan
perangkat generatornya, termasuk
perakitan kontener timbal yang
sekaligus merupakan pelindung
paparan radiasi bagi pihak konsumen
maupun pihak terkait lainnya.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to 3. Penerapan Reaksi Inti dalam Produksi Radioisotop.pptx

Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
akiferindrarisky
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
ikasaputri
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
kemenag
 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Beti Beti
 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
Aldha Yhoe
 
Fisika Modern 12 nuclear physics
Fisika Modern 12 nuclear physicsFisika Modern 12 nuclear physics
Fisika Modern 12 nuclear physics
jayamartha
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Sri Wulan Hidayati
 

Similar to 3. Penerapan Reaksi Inti dalam Produksi Radioisotop.pptx (20)

Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
Kimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimiaKimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimia
 
Transformasi nuklir
Transformasi nuklirTransformasi nuklir
Transformasi nuklir
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
 
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
Fisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor NuklirFisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor Nuklir
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Pembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklirPembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklir
 
APN
APN APN
APN
 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
 
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptReaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
 
Fisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptxFisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptx
 
Reaktor nuklir sebagai sumber energi (pltn) ppt
Reaktor nuklir sebagai sumber energi (pltn) pptReaktor nuklir sebagai sumber energi (pltn) ppt
Reaktor nuklir sebagai sumber energi (pltn) ppt
 
Fisika Modern 12 nuclear physics
Fisika Modern 12 nuclear physicsFisika Modern 12 nuclear physics
Fisika Modern 12 nuclear physics
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
 

More from PutraPratama208800

More from PutraPratama208800 (13)

4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
 
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
 
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
 
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas KesehatanPengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
 
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan DiagnostikPelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
 
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdfPertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
 
Pertemuan 8.pdf
Pertemuan 8.pdfPertemuan 8.pdf
Pertemuan 8.pdf
 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
 
Pengenalan DRL.pdf
Pengenalan DRL.pdfPengenalan DRL.pdf
Pengenalan DRL.pdf
 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
yulizar29
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 

3. Penerapan Reaksi Inti dalam Produksi Radioisotop.pptx

  • 1. Partikel Proyektil Proyektil yang digunakan pada reaksi nuklir dibedakan menjadi partikel tidak bermuatan (neutron) dan partikel yang bermuatan (proton, deutron, partikel alfa).
  • 2. Jenis Reaksi Inti Hamburan atau scattering • Terjadi ketika x=y dan X=Y. 𝑋 + 𝑥 → 𝑋 + 𝑥 X(x,x)X • Dikelompokkan menjadi 2 yakni 1. Hamburan elastik 𝑋 + 𝑥 → 𝑋 + 𝑥 2. Hamburan inelastik 𝑋 + 𝑥 → 𝑋∗ + 𝑥 𝑷𝒙 𝑷𝒙 𝑷𝑿 𝒙 𝑿 𝑿 𝒙 𝜽𝒙 𝜽𝑿 𝑷𝒙 𝑷𝒙 𝑷𝑋∗ 𝒙 𝑿 𝑋∗ 𝒙 𝜽𝒙 𝜽𝑋∗
  • 3. Jenis Reaksi Inti Reaksi inti • Terjadi ketika xy dan X  Y. 𝑥 + 𝑋 → 𝑦 + 𝑌 X(x,y)Y • Dikelompokkan menjadi 2 yakni 1. Knockout Reaction 2. Transfer Reaction 𝑷𝒙 𝑷𝒚 𝑷𝒀 𝒙 𝑿 𝒀 𝒚 𝜽𝒚 𝜽𝒀 𝑷𝒙 𝑷𝒚 𝑷𝒀 𝒙 𝑿 𝒀 𝒚 𝜽𝒚 𝜽𝒀 𝒙 𝑷𝒙 𝜽𝒙
  • 4. Jenis Reaksi Inti Reaksi photonuklir • Terjadi ketika reaksi disebabkan oleh penembakan foton yang menyebabkan pelepasan nukleon seperti neutron atau proton 𝛾 + 𝑋 → 𝑦 + 𝑌 X(𝛾,y)Y Tangkapan radioaktif • Terjadi ketika reaksi disebabkan oleh penembakan partikel yang kemudian diserap oleh inti sehingga menyebabkan inti berada pada kondisi tereksitasi. 𝒙 + 𝑿 → 𝜸 + 𝒀 X(𝒙, 𝜸)Y
  • 5. Jenis Reaksi Inti Reaksi inti juga dibedakan berdasarkan mekanismenya: 1. Reaksi inti langsung atau direct nuclear reaction Waktu interaksi adalah ~10−22𝑠. Dalam kondisi ini, partikel proyektil hanya berinteraksi dengan sebagian kecil nukleon inti. 𝟕 𝟏𝟒 𝑵 + 𝜶 → 𝒑 + 𝟖 𝟏𝟖 𝑵 2. Reaksi inti majemuk atau compound nuclear reaction Waktu interaksi adalah ~10−15𝑠. Dalam kondisi ini, partikel proyektil dan inti target berbagi energi secara menyeluruh sebelum terjadi pelepasan hasil reaksi. 𝟏𝟑 𝟐𝟕 𝑨𝒍 + 𝟎 𝟏 𝒏 → 𝟏𝟑 𝟐𝟖 𝑨𝒍 ∗ → 𝜷 + 𝟏𝟐 𝟐𝟕 𝑴𝒈 → 𝜶 + 𝟏𝟏 𝟐𝟒 𝑵𝒂 → 𝜸 + 𝟏𝟑 𝟐𝟖 𝑨𝒍 → 𝟐𝒏 + 𝟏𝟑 𝟐𝟔 𝑨𝒍
  • 6. Reaksi Fisi dan Reaksi Fusi
  • 8. Produksi Radioisotop Produksi radioisotop dapat dilakukan melalui 3 cara: 1. Reaksi aktivasi bahan sasaran dengan neutron dalam reaktor nuklir. 2. Reaksi fisi atau pembelahan bahan bakar reaktor nuklir. 3. Reaksi aktivasi bahan sasaran dengan partikel bermuatan dalam fasilitas siklotron.
  • 9. Reaktor Riset Neutron berinteraksi dengan inti atom berat seperti U-235 yang menyebabkan terjadinya reaksi fisi. 235 𝑈 + 𝑛 = 236 𝑈 = 𝐴 𝑿 + 𝐵 𝒀 + 𝟐 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝟑 𝒏 + 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 Neutron yang dihasilkan kemudian akan mengalami reaksi inti dengan elemen fisil U-235 lainnya yang menyebabkan terjadinya reaksi berantai. Neutron hasil reaksi berantai terkendali kemudian dimanfaatkan untuk berbagai hal.
  • 10. Reaktor Riset Reaktor riset dapat digunakan untuk berbagai hal seperti: 1. Pendidikan & Pelatihan 2. Pengujian dan kualifikasi bahan bakar 3. Mendukung program reaktor daya 4. Produksi Radioisotop 5. Hamburan Neutron 6. Investigasi ilmu material 7. Analisis Aktivasi Neutron 8. Doping transmutasi neutron 9. Radiografi Neutron
  • 15. Reaktor Riset vs Reaktor Daya
  • 16. Reaktor Riset vs Reaktor Daya Reaktor riset memanfaatkan neutron hasil reaksi fisi untuk menghasilkan suatu reaksi. Reaktor daya memanfaatkan neutron hasil reaksi fisi untuk menghasilkan panas untuk memutar sistem turbin.
  • 17. Reaktor Riset di Indonesia Reaktor Triga 2000 • Lokasi di Bandung, Jawa Barat • Kapasitas daya 2000 kW namun saat ini hanya diperbolehkan beroperasi dengan daya 1000 kW • Diresmikan 20 Februari 1965 • Digunakan untuk tujuan riset, pendidikan, dan produksi radioisotop
  • 18. Reaktor Riset di Indonesia Reaktor Kartini • Lokasi di Yogyakarta • Kapasitas daya 250 kW • Diresmikan 1 Maret 1979 • Digunakan untuk tujuan riset dan pendidikan
  • 19. Reaktor Riset di Indonesia Reaktor Serba Guna GA Siwabessy • Lokasi di Serpong, Banten • Kapasitas daya 30 MW • Diresmikan 20 Agustus 1987 • Digunakan untuk tujuan riset, pendidikan, hingga produksi radioisotop
  • 20. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Aktivasi dengan neutron dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Menggunakan neutron termal dengan energi sekitar 0,025 eV pada temperatur 20C. Menghasilkan radioisotop produk tidak bebas pengemban, yaitu radioisotop yang merupakan isotop sejenis dengan isotop unsur bahan sasaran 2. Menggunakan neutron cepat dengan energi lebih dari 1 MeV. Menghasilkan radioisotop yang bebas pengemban, yaitu radioisotop yang tidak sejenis dengan isotop unsur bahan sasaran
  • 21. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Reaksi (n,) Reaksi menghasilkan isotop sejenis disertai pancaran gamma • Pembuatan 51Cr dari target Cr2O3 (diperkaya dengan 50Cr) • Pembuatan 24Na dari target Na2CO3 (kelimpahan 23Na di alam 100%)
  • 22. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Reaksi (n,) Reaksi menghasilkan isotop sejenis disertai pancaran gamma. Kemudian isotop hasil meluruh menghasilkan isotop baru disertai pancaran beta. Peluruhan inti induk menjadi inti anak dilakukan di luar reaktor melalui sistem generator • Radioisotop 99mTc melalui reaksi inti 98Mo(n,)99Mo  99mTc+ dengan target MoO3 diperkaya dengan 98Mo. • Radioisotop 131I melalui reaksi inti 130Te(n, )131Te  131I+  dengan target Te2O3 alam (33,8 % 130Te).
  • 23. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Reaksi (n,) ganda Isotop hasil reaksi memiliki cross section yang cukup untuk bereaksi kembali dengan neutron. • Radioisotop 188W melalui reaksi inti 186W(n,)187W*(n, )188W*. (186W mempunyai kelimpahan 28,6 % dan penampang lintang neutron termal 37,8 barn, 187W* radioaktif dengan t1/2 23,8 jam, pemancar radiasi - dan  serta mempunyai penampang lintang neutron termal 64 barn).
  • 24. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Reaksi (n,p) Energi neutron cukup tinggi menyebabkan proton terlepas dari inti target saat reaksi terjadi. Perbedaan jumlah proton menyebabkan isotop hasil berbeda dari isotop awal. • Radioisotop 32P (bebas pengemban) dari bahan target belerang (S) dengan reaksi inti 32S(n, p)32P. • Radioisotop 64Cu (bebas pengemban) dari bahan target 64Zn pengkayaan tinggi, dengan reaksi inti 64Zn(n,p)64Cu.
  • 25. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron Reaksi (n,) Energi neutron tinggi menyebabkan 2 neutron dan 2 proton terlepas dari inti target dalam bentuk  saat reaksi terjadi. Perbedaan jumlah proton menyebabkan isotop hasil berbeda dari isotop awal. • Pembuatan tritium (3H) dengan menggunakan bahan target senyawa Li2CO3. Reaksi inti yang terjadi adalah 6Li(n, )3H.
  • 26. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Neutron
  • 27. Produksi Radioisotop Berbasis Fisi • Produksi radioisotop melalui reaksi fisi menggunakan bahan sasaran senyawa Uranium-(235U) yang biasa digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir. • Isotop 235U merupakan unsur fisile, yaitu dapat membelah ketika menangkap neutron, maka ketika inti atom 235U menangkap neutron akan terjadi proses pembelahan menghasilkan inti-inti atom baru yang lebih ringan dari inti atom 235U. • Kebolehjadian pembelahan inti atom 235U ketika menangkap neutron termal adalah sebesar kira-kira 82 %. Sekitar 18 % kemungkinan sisanya adalah pembentukan 236U disertai dengan pembebasan radiasi . Selanjutnya 236U meluruh melalui peluruhan  menjadi 232Th dengan waktu paruh 2,342 x 107 tahun.
  • 29. Produksi Radioisotop Berbasis Fisi • Radioisotop produk fisi ini ada yang berumur paruh pendek dan meluruh menghasilkan radioisotop baru sehingga semakin memperbanyak jenis radioisotop yang terbentuk. • Dengan proses annealing (pendiaman target pasca iradiasi) selama kira- kira 8 – 12 jam, jumlah dan jenis radionuklida yang ada di dalam matrik target sudah dapat dikurangi dengan sangat signifikan karena sebagian besar dari produk fisi dan anak luruhnya merupakan radionuklida dengan umur paruh yang pendek. • Masih akan tertinggal berbagai macam radioisotop dengan waktu paruh menengah sampai panjang, misalnya 99Mo (66 jam), 133Xe (5,25 hari), 131I (8 hari), 90Sr (28,5 tahun), 137Cs (30,2 tahun)
  • 30. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan • Produksi radioisotop menggunakan partikel bermuatan dilakukan menggunakan alat pemercepat ion sistem melingkar (siklotron). • Akibat penembakan partikel bermuatan pada inti atom target, maka terjadi perubahan komposisi nukleon dalam inti atom target yang menyangkut perubahan jumlah proton maupun jumlah neutronnya.
  • 31. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan • Inti atom sasaran menangkap partikel bermuatan seperti proton yang telah dipercepat sampai pada tingkat energi tertentu untuk melepas sejumlah neutron dari inti atom sasaran. • Apabila energi kinetik partikel penembak sangat tinggi, dapat terjadi tumbukan beruntun dengan proton atau neutron dalam inti atom sasaran yang mengakibatkan lebih banyak pembebasan partikel dari inti. • Penampang lintang reaksi sangat dipengaruhi oleh energi • Daya tembus partikel bermuatan pada bahan sasaran adalah kecil sehingga berlaku batasan ketebalan bahan sasaran
  • 32. Produksi Radioisotop Berbasis Aktivasi dengan Partikel Bermuatan • 99mTc - digunakan dalam 80% kedokteran nuklir. Targetnya adalah Mo yang dibombardir untuk menghasilkan 99Mo yang kemudian meluruh menjadi 99mTc yang digunakan dalam pencitraan. • 18F - digunakan dalam pemindaian FDG PET. Dibuat dengan membombardir air yang kaya 18O dengan proton untuk menghasilkan 18F. • 67Ga - digunakan sebagai 67Ga -sitrat untuk pencitraan peradangan / tumor.
  • 33. Teknik Pemisahan dalam Produksi Radioisotop • Pemisahan bertujuan untuk menghasilkan produk radioisotop yang memenuhi persyaratan dan/atau spesifikasi produk sesuai dengan ketentuan • Prosedur pemisahan radioisotop dilakukan melalui teknik pemisahan fisika dan pemisahan kimia, misalnya kristalisasi, destilasi, sublimasi, ekstraksi, kromatografi dan sebagainya • Proses pemisahan harus memperhatikan waktu paruh radioisotop
  • 34. Teknik Pemisahan dalam Produksi Radioisotop
  • 35. Generator Radioisotop • Radionuklida induk meluruh menghasilkan radionuklida anak yang merupakan radioisotop produk yang dibutuhkan seperti pada 99Mo  99mTc • Sistem generator radioisotop menjadi sangat penting apabila radioisotop yang dibutuhkan mempunyai waktu paruh yang pendek sehingga akan sangat tidak ekonomis bila pihak pengguna harus membeli radioisotop tersebut, terutama bila waktu tempuh dari tempat produsen ke pengguna cukup lama. • Pemisahan yang paling populer adalah teknik kromatografi kolom dengan kolom resin adsorber atau kolom resin penukar ion
  • 36. Generator Radioisotop • Radioisotop induk dimasukkan ke dalam kolom kromatografi yang berisi resin adsorber atau penukar ion yang telah dikondisikan. Pemasukan larutan radioisotop induk ke dalam kolom ini biasa disebut dengan proses loading (pengisian), dan dilakukan di dalam laboratorium radioaktif tinggi di tempat produsen radioisotop • Kemudian dilakukan proses perakitan perangkat generatornya, termasuk perakitan kontener timbal yang sekaligus merupakan pelindung paparan radiasi bagi pihak konsumen maupun pihak terkait lainnya.