SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
APA ITU KIMIA INTI, RADIO KIMIA DAN KIMIA
RADIASI ?
 Kimia inti : ilmu yang mempelajari struktur inti
atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti
serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses
peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti
 Radiokimia : mempelajari zat radioaktif dan
penggunaannya dengan teknik-teknik kimia.
 Kimia radiasi : bidang kimia yang mempelajari
efek radiasi radioaktif terhadap materi.
PENEMUAN UNSUR RADIOAKTIF
 Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm
Conrad Rontgen, ahli Fisika dari Jerman pada tahun
1895. Rontgen menemukan sinar X
 Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel, kimiawan
dari Prancis yang mengemukan garam kalium urasil
sulfat (K2UO2(SO4)2).
 Pada tahun 1898 suami istri Marie curie dan Pierre
Curie menemukan polonium dan radium.
 Pada tahun 1903 Ernest Rutherford, Fisikawan dari
Selandia Baru menemukan sinar alfa () yaitu sinar
yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar
yang bermuatan negatif. Dan Paul U.Villard
menemukan sinar gamma () yaitu sianr yang tidak
bermuatan.
JENIS PELURUHAN RADIOAKTIF
 Peluruhan alfa
 Peluruhan beta
 Peluruhan gamma
(transisi isomerik)
 Pembelahan spontan
 Pemancaran netron
 Pemancaran netron
terlambat
 PELURUHAN ALFA
 Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua netron
(partikel relatif besar).
 Agar suatu nuklida mampu melepaskan partikel alfa,
inti harus relatif besar.
 Contoh:
84Po210  82Pb206 + 2He4.
 PELURUHAN BETA
 3 jenis peluruhan beta:
 Pemancaran negatron (beta negatif)
 Pemancaran positron (beta positif)
 Penangkapan elektron (electron capture, EC).
 Contoh:
19K40  20Ca40 + -10;
Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih
stabil, maka dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p :
0n1  1H1 + -10 +
21Se44  20Co44 + +10.
22Ti44 + -1e0  21Se44.
PELURUHAN GAMMA (TRANSISI ISOMERIK)
 Transisi diantara isomer inti.
 Seringkali suatu inti berada pada tingkat kuantum diatas tingkat
dasarnya (metastabil).
 Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan dalam orde <10-6
detik.
 Contoh:
27Co60m  27Co60 + 
 PEMBELAHAN SPONTAN
 Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya terjadi pada
nuklida sangat besar.
 Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi 2 nuklida
yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa
netron.
 Contoh:
98Cr254  42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
PEMANCARAN NETRON
 Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang memiliki
kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil.
 Contoh:
36Kr87  36Kr86 + 0n1
PEMANCARAN NETRON TERLAMBAT
 Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh
pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan
pemancaran netron.
 Contoh:
35Br87  36Kr87 + -10  36Kr86 + 0n1
35Br87 disebut pemancar netron terlambat
PARTIKEL DASAR RADIO AKTIF
Partikel
dasar
Massa
relatif
Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron
(beta)
0 -1 -, -1e0 Partikel
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0  Gelombang
elektromagnet
Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel
Netron 1 0 0n1 Partikel
NUKLIDA
 Nuklida  spesies nuklir
 Contoh: 6C12, 7N14, 6O18
 Rumus umum: ZXA dengan,
 Z= nomor atom -- N = A-Z
 A=nomor massa
 Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N,
nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
PENGGOLONGAN NUKLIDA
 Isotop  kelompok nuklida dengan Z sama
 Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208
 Isobar  kelompok nuklida dengan A sama
 Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
 Isoton  kelompok nuklida dengan N sama
Contoh: 1H3, 2He4
 Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama tetapi
berbeda dalam tingkat energinya
 Contoh: Co60m, Co60
5 KELOMPOK NUKLIDA BERDASAR KESTABILAN DAN PROSES
PEMBENTUKANNYA DI ALAM
 Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami perubahan
A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14
 Radionuklida alam primer  radionuklida yang terbentuk
secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena
waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai
sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th
 Radionuklida alam sekunder  radiaktif dan dapat ditemukan
dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam,
tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam
primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.
 Radionuklida alam terinduksi  Misal 6C14 yang dibentuk
karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.
 Radionuklida buatan  merupakan radionuklida yang
terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.
KESTABILAN INTI
Faktor penentu kestabilan:
 Angka banding jumlah netron terhadap proton (n/p)
yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil
adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20,
memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)
 Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh hukum
genap-ganjil
 Energi pengikat inti pernukleon.
ANGKA BANDING N/P
 Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan maka
akan diperoleh pita kestabilan inti.
 Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20 pita
kestabilan inti membentuk sudut 45o dengan sumbu
N dan Z (n/p=1).
 Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena ia
mengalami peluruhan spontan disertai pemancaran
radiasi.
HUKUM GENAP GANJIL
 Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N)
penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:
 Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif adalah Z
genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N ganjil > Z
ganjil, N ganjil.
 Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan netron genap
Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil
Z genap, N genap 165
Z genap, N ganjil 55
Z ganjil, N genap 50
Z ganjil, N ganjil 4
ENERGI PENGIKAT INTI
 Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan
netron.
 Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih massa
tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti.
 Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin stabil
nuklidanya.
 Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah adalah uranium.
 Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan
partikel alfa menjadi 90Th234.
 Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr beta akan
menghasilkan 91Pa234.
 Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur buatan
dihasilkan dari penembakan inti dengan proton, partikel alfa atau
ion-ion positif unsur periode kedua.
Reaksi Inti Spontan dan Buatan
KINETIKA REAKSI INTI DAN WAKTU PARUH
 Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).
 Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.
 Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah
radionuklida, yang dinyatakan dengan:
-dN/dt N;
dengan
N=jumlah radionuklida,
t=waktu
 Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan
memasukkan tetapan perbandingan .
-dN/dt  N
-dN/dt = N  laju perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt  A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Nt=N0.e- t
 Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung radionuklida
N pada tiap waktu t.
 Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu
paruh nuklida sudah dikenal.
 Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
SATUAN KERADIOAKTIFAN DAN DOSIS RADIASI
 Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan
(disintegrasi) per satuan waktu.
 Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah Curie (Ci),
semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium,
tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010
disintegrasi S-1.
 Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang
didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.
1 Bq = 1 disintegrasi/S
 Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram cuplikan zat
radioaktif.
 Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang diserap 100
erg per gram bahan.
 Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang
didefinisikan sebagai 1 JKg-1.
1 Gy = 100 rad.
REAKSI FISI
 Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan
netron
 Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan
energi sekitar 200 Mev.
 Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti
secara berantai.
 Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram
235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada
pembakaran 500ton batubara.
REAKSI FUSI
 Reaksi Fusi : penggabungan dua atau beberapa inti
ringan menjadi satu inti yang lebih berat.
 Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.
 Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama
untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang
akan bergabung.
 Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi,
sekitar 100 juta derajat.
 Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan
plasma dari inti dan elektron.
 Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat
besar.
 Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan
terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat
menimbulkan ledakan termonuklir.
 Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi
pembakaran 20ribu ton batubara.
 Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
 Energi yang dihasilkan lebih tinggi
 Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah
nuklida-nuklida stabil.
APLIKASI REAKSI INTI DAN KERADIOAKTIFAN
 Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi
listrik.
 Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.
 Dalam bidang kimia:
 Analisis pengenceran isotop
 Analisis pengaktifan netron  sebagai perunut dalam
menentukan mekanisme reaksi kimia.
 Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan
sebagai perunut dalam terapi kanker.
 Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan
sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit
unggul (pemuliaan tanaman).

More Related Content

What's hot

Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Munaw2802
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilikelfisusanti
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 

What's hot (20)

Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
 
Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 

Viewers also liked (14)

Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Kimia inti
Kimia intiKimia inti
Kimia inti
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Makalah radiokimi1
Makalah radiokimi1Makalah radiokimi1
Makalah radiokimi1
 
Hakekat sains prof. djukri (1)
Hakekat  sains prof. djukri  (1)Hakekat  sains prof. djukri  (1)
Hakekat sains prof. djukri (1)
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi intiP 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
P 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotopP 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotop
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprint
 
KESELAMATAN KERJA
KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA
 
Kimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimiaKimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimia
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 

Similar to Kimia inti dan radiokimia

kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfmicrosoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfRanycoTondang
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxRiyanUge
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxC21AmaliaRamadhani
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxZaidan13
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif1habib
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktifworodyah
 
MATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxMATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxNAyuN4
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitascahjatilengger
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANkemenag
 

Similar to Kimia inti dan radiokimia (20)

kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
 
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfmicrosoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
 
ラジオエクチフ | Radioactive | Radioaktif
ラジオエクチフ | Radioactive | Radioaktifラジオエクチフ | Radioactive | Radioaktif
ラジオエクチフ | Radioactive | Radioaktif
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
Fisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor NuklirFisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor Nuklir
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktif
 
MATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxMATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptx
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
 

More from farid miftah

makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human traffickingfarid miftah
 
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahancontoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahanfarid miftah
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERfarid miftah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahfarid miftah
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankfarid miftah
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeterfarid miftah
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologifarid miftah
 

More from farid miftah (7)

makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human trafficking
 
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahancontoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ank
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeter
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologi
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Kimia inti dan radiokimia

  • 1.
  • 2. APA ITU KIMIA INTI, RADIO KIMIA DAN KIMIA RADIASI ?  Kimia inti : ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti  Radiokimia : mempelajari zat radioaktif dan penggunaannya dengan teknik-teknik kimia.  Kimia radiasi : bidang kimia yang mempelajari efek radiasi radioaktif terhadap materi.
  • 3. PENEMUAN UNSUR RADIOAKTIF  Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen, ahli Fisika dari Jerman pada tahun 1895. Rontgen menemukan sinar X  Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel, kimiawan dari Prancis yang mengemukan garam kalium urasil sulfat (K2UO2(SO4)2).  Pada tahun 1898 suami istri Marie curie dan Pierre Curie menemukan polonium dan radium.  Pada tahun 1903 Ernest Rutherford, Fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa () yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatan negatif. Dan Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sianr yang tidak bermuatan.
  • 4. JENIS PELURUHAN RADIOAKTIF  Peluruhan alfa  Peluruhan beta  Peluruhan gamma (transisi isomerik)  Pembelahan spontan  Pemancaran netron  Pemancaran netron terlambat  PELURUHAN ALFA  Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua netron (partikel relatif besar).  Agar suatu nuklida mampu melepaskan partikel alfa, inti harus relatif besar.  Contoh: 84Po210  82Pb206 + 2He4.
  • 5.  PELURUHAN BETA  3 jenis peluruhan beta:  Pemancaran negatron (beta negatif)  Pemancaran positron (beta positif)  Penangkapan elektron (electron capture, EC).  Contoh: 19K40  20Ca40 + -10; Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1  1H1 + -10 + 21Se44  20Co44 + +10. 22Ti44 + -1e0  21Se44.
  • 6. PELURUHAN GAMMA (TRANSISI ISOMERIK)  Transisi diantara isomer inti.  Seringkali suatu inti berada pada tingkat kuantum diatas tingkat dasarnya (metastabil).  Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan dalam orde <10-6 detik.  Contoh: 27Co60m  27Co60 +   PEMBELAHAN SPONTAN  Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida sangat besar.  Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi 2 nuklida yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron.  Contoh: 98Cr254  42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
  • 7. PEMANCARAN NETRON  Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil.  Contoh: 36Kr87  36Kr86 + 0n1 PEMANCARAN NETRON TERLAMBAT  Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan pemancaran netron.  Contoh: 35Br87  36Kr87 + -10  36Kr86 + 0n1 35Br87 disebut pemancar netron terlambat
  • 8. PARTIKEL DASAR RADIO AKTIF Partikel dasar Massa relatif Muatan Simbol Jenis Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel Negatron (beta) 0 -1 -, -1e0 Partikel Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel Gamma 0 0  Gelombang elektromagnet Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel Netron 1 0 0n1 Partikel
  • 9. NUKLIDA  Nuklida  spesies nuklir  Contoh: 6C12, 7N14, 6O18  Rumus umum: ZXA dengan,  Z= nomor atom -- N = A-Z  A=nomor massa  Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
  • 10. PENGGOLONGAN NUKLIDA  Isotop  kelompok nuklida dengan Z sama  Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208  Isobar  kelompok nuklida dengan A sama  Contoh: 6C14, 7N14, 8O14  Isoton  kelompok nuklida dengan N sama Contoh: 1H3, 2He4  Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya  Contoh: Co60m, Co60
  • 11. 5 KELOMPOK NUKLIDA BERDASAR KESTABILAN DAN PROSES PEMBENTUKANNYA DI ALAM  Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14  Radionuklida alam primer  radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th  Radionuklida alam sekunder  radiaktif dan dapat ditemukan dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.  Radionuklida alam terinduksi  Misal 6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.  Radionuklida buatan  merupakan radionuklida yang terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.
  • 12. KESTABILAN INTI Faktor penentu kestabilan:  Angka banding jumlah netron terhadap proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)  Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh hukum genap-ganjil  Energi pengikat inti pernukleon.
  • 13.
  • 14. ANGKA BANDING N/P  Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan maka akan diperoleh pita kestabilan inti.  Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20 pita kestabilan inti membentuk sudut 45o dengan sumbu N dan Z (n/p=1).  Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena ia mengalami peluruhan spontan disertai pemancaran radiasi.
  • 15. HUKUM GENAP GANJIL  Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N) penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:  Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif adalah Z genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N ganjil > Z ganjil, N ganjil.  Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan netron genap Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil Z genap, N genap 165 Z genap, N ganjil 55 Z ganjil, N genap 50 Z ganjil, N ganjil 4
  • 16. ENERGI PENGIKAT INTI  Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan netron.  Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih massa tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti.  Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin stabil nuklidanya.  Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah adalah uranium.  Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan partikel alfa menjadi 90Th234.  Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr beta akan menghasilkan 91Pa234.  Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur buatan dihasilkan dari penembakan inti dengan proton, partikel alfa atau ion-ion positif unsur periode kedua. Reaksi Inti Spontan dan Buatan
  • 17. KINETIKA REAKSI INTI DAN WAKTU PARUH  Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).  Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.  Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan: -dN/dt N; dengan N=jumlah radionuklida, t=waktu
  • 18.  Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan tetapan perbandingan . -dN/dt  N -dN/dt = N  laju perluruhan=keaktifan(A) A = -dN/dt  A = N dN/N = - dt (diintegralkan) Nt=N0.e- t  Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung radionuklida N pada tiap waktu t.  Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.  Jika t = t½, maka N = ½ N0 ln ½ N0/N0 = - t½ t½ = ln 2 t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
  • 19. SATUAN KERADIOAKTIFAN DAN DOSIS RADIASI  Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.  Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah Curie (Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.  Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1. 1 Bq = 1 disintegrasi/S  Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram cuplikan zat radioaktif.  Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang diserap 100 erg per gram bahan.  Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang didefinisikan sebagai 1 JKg-1. 1 Gy = 100 rad.
  • 20. REAKSI FISI  Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron  Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.  Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.  Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.
  • 21. REAKSI FUSI  Reaksi Fusi : penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.  Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.  Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan bergabung.  Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.  Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron.
  • 22.  Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.  Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.  Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20ribu ton batubara.  Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:  Energi yang dihasilkan lebih tinggi  Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida-nuklida stabil.
  • 23. APLIKASI REAKSI INTI DAN KERADIOAKTIFAN  Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.  Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.  Dalam bidang kimia:  Analisis pengenceran isotop  Analisis pengaktifan netron  sebagai perunut dalam menentukan mekanisme reaksi kimia.  Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan sebagai perunut dalam terapi kanker.  Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).