Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti nuklir, termasuk fisi nuklir dan fusi nuklir. Reaksi fisi terjadi ketika inti berat ditumbuk partikel dan membelah menjadi dua inti lebih ringan, sementara fusi melibatkan penggabungan dua inti ringan menjadi satu inti lebih berat. Dokumen ini juga menjelaskan skema reaktor nuklir dan efek radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Inti atom terdiri dari proton dan neutron kecuali hidrogen. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dan elektron, sementara nomor massa menunjukkan jumlah proton dan neutron. Banyak unsur memiliki isotop dengan jumlah neutron yang berbeda. Inti atom dengan nomor atom lebih besar dari timbal radioaktif dan meluruh secara spontan, diukur dengan waktu paruh. Persamaan nuklir harus memenuhi kekeimbangan nomor atom dan massa.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang partikel penyusun inti seperti proton dan neutron, konsep radioaktivitas dan peluruhan inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, serta manfaat radiasi dan radioisotop.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti nuklir, termasuk fisi nuklir dan fusi nuklir. Reaksi fisi terjadi ketika inti berat ditumbuk partikel dan membelah menjadi dua inti lebih ringan, sementara fusi melibatkan penggabungan dua inti ringan menjadi satu inti lebih berat. Dokumen ini juga menjelaskan skema reaktor nuklir dan efek radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Inti atom terdiri dari proton dan neutron kecuali hidrogen. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dan elektron, sementara nomor massa menunjukkan jumlah proton dan neutron. Banyak unsur memiliki isotop dengan jumlah neutron yang berbeda. Inti atom dengan nomor atom lebih besar dari timbal radioaktif dan meluruh secara spontan, diukur dengan waktu paruh. Persamaan nuklir harus memenuhi kekeimbangan nomor atom dan massa.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang partikel penyusun inti seperti proton dan neutron, konsep radioaktivitas dan peluruhan inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, serta manfaat radiasi dan radioisotop.
Dokumen tersebut merangkum tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk struktur inti atom, stabilitas inti, defek massa dan energi ikat, jenis-jenis sinar radioaktif, waktu paruh, dan reaksi inti seperti fisi dan fusi. Dokumen ini juga menjelaskan penerapan reaksi fisi untuk pembangkit listrik di reaktor nuklir.
Dokumen tersebut membahas tentang inti atom, partikel penyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron, struktur dan kestabilan inti atom, reaksi nuklir, penemuan radioaktivitas, jenis sinar radioaktif seperti alfa, beta, dan gamma, serta bahaya radioaktivitas seperti dapat merusak sel dan DNA maupun menyebabkan kanker.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk konsep dasar seperti inti atom, radioaktivitas, reaksi inti, dan pemanfaatannya dalam teknologi."
Inti atom terdiri dari proton dan neutron kecuali hidrogen. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dan elektron, sementara nomor massa menunjukkan jumlah proton dan neutron. Atom dari unsur yang sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, disebut isotop. Inti atom dengan nomor atom lebih besar dari timbal radioaktif dan dapat meluruh dengan melepaskan partikel, diukur dengan waktu paruh.
1. Reaksi inti adalah transformasi inti akibat ditembaki oleh partikel lain seperti inti ringan, nukleon, atau foton dengan energi tertentu.
2. Reaksi inti dapat berupa hamburan elastik, inelastik, tangkapan radiatif, atau reaksi spesial seperti penguapan dan fisi.
3. Energi yang dilepaskan atau diserap dalam reaksi inti diukur dengan nilai Q reaksi, sedangkan ener
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti yang mencakup konsep inti atom, energi ikat inti, radioaktivitas, reaksi inti seperti fisi dan fusi, serta pemanfaatan radioisotop dalam berbagai bidang seperti industri, kedokteran, pertanian, arkeologi, pertambangan, kimia, dan kesenian.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas. Menguraikan konsep defek massa, energi ikat inti, reaksi nuklir fisi dan fusi, serta jenis-jenis sinar radioaktif seperti alfa, beta, dan gamma beserta manfaatnya dalam berbagai bidang seperti industri, kedokteran, biologi, dan hidrologi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti dan peluruhan inti, termasuk definisi reaksi inti, kekekalan energi dan momentum pada reaksi inti, harga Q reaksi, energi ambang, dan contoh perhitungan peluruhan inti uranium-238 menjadi thorium-234 melalui peluruhan partikel alfa.
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
Peluruhan radio aktif berantai menjelaskan tentang suatu atom yang meluruh secara berkala dalam waktu yang sangat panjang sehingga menghasilkan suatu atom baru
Dokumen tersebut membahas tentang model-model atom dari Dalton hingga Bohr dan komponen-komponen inti atom seperti proton, neutron, serta interaksi antara partikel-partikel tersebut di dalam inti atom.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep-konsep kimia inti dan radiokimia. Terdapat penjelasan tentang nuklida, gaya inti, stabilitas inti, energi ikat inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, radioaktivitas, jenis radiasi seperti alfa, beta dan gamma, serta karakteristik dan aplikasi radiasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti nuklir, termasuk pengertian, mekanisme, tahapan, dan jenis-jenis reaksi nuklir seperti reaksi fisi dan fusi. Reaksi inti terjadi ketika dua partikel nuklir bertabrakan dan menukarkan energi serta momentum. Terdapat tiga tahapan yaitu tahap zarah bebas, inti majemuk, dan akhir. Reaksi fisi dan fusi dapat melep
Dokumen tersebut merangkum tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk struktur inti atom, stabilitas inti, defek massa dan energi ikat, jenis-jenis sinar radioaktif, waktu paruh, dan reaksi inti seperti fisi dan fusi. Dokumen ini juga menjelaskan penerapan reaksi fisi untuk pembangkit listrik di reaktor nuklir.
Dokumen tersebut membahas tentang inti atom, partikel penyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron, struktur dan kestabilan inti atom, reaksi nuklir, penemuan radioaktivitas, jenis sinar radioaktif seperti alfa, beta, dan gamma, serta bahaya radioaktivitas seperti dapat merusak sel dan DNA maupun menyebabkan kanker.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk konsep dasar seperti inti atom, radioaktivitas, reaksi inti, dan pemanfaatannya dalam teknologi."
Inti atom terdiri dari proton dan neutron kecuali hidrogen. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dan elektron, sementara nomor massa menunjukkan jumlah proton dan neutron. Atom dari unsur yang sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, disebut isotop. Inti atom dengan nomor atom lebih besar dari timbal radioaktif dan dapat meluruh dengan melepaskan partikel, diukur dengan waktu paruh.
1. Reaksi inti adalah transformasi inti akibat ditembaki oleh partikel lain seperti inti ringan, nukleon, atau foton dengan energi tertentu.
2. Reaksi inti dapat berupa hamburan elastik, inelastik, tangkapan radiatif, atau reaksi spesial seperti penguapan dan fisi.
3. Energi yang dilepaskan atau diserap dalam reaksi inti diukur dengan nilai Q reaksi, sedangkan ener
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti yang mencakup konsep inti atom, energi ikat inti, radioaktivitas, reaksi inti seperti fisi dan fusi, serta pemanfaatan radioisotop dalam berbagai bidang seperti industri, kedokteran, pertanian, arkeologi, pertambangan, kimia, dan kesenian.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas. Menguraikan konsep defek massa, energi ikat inti, reaksi nuklir fisi dan fusi, serta jenis-jenis sinar radioaktif seperti alfa, beta, dan gamma beserta manfaatnya dalam berbagai bidang seperti industri, kedokteran, biologi, dan hidrologi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti dan peluruhan inti, termasuk definisi reaksi inti, kekekalan energi dan momentum pada reaksi inti, harga Q reaksi, energi ambang, dan contoh perhitungan peluruhan inti uranium-238 menjadi thorium-234 melalui peluruhan partikel alfa.
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
Peluruhan radio aktif berantai menjelaskan tentang suatu atom yang meluruh secara berkala dalam waktu yang sangat panjang sehingga menghasilkan suatu atom baru
Dokumen tersebut membahas tentang model-model atom dari Dalton hingga Bohr dan komponen-komponen inti atom seperti proton, neutron, serta interaksi antara partikel-partikel tersebut di dalam inti atom.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep-konsep kimia inti dan radiokimia. Terdapat penjelasan tentang nuklida, gaya inti, stabilitas inti, energi ikat inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, radioaktivitas, jenis radiasi seperti alfa, beta dan gamma, serta karakteristik dan aplikasi radiasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti nuklir, termasuk pengertian, mekanisme, tahapan, dan jenis-jenis reaksi nuklir seperti reaksi fisi dan fusi. Reaksi inti terjadi ketika dua partikel nuklir bertabrakan dan menukarkan energi serta momentum. Terdapat tiga tahapan yaitu tahap zarah bebas, inti majemuk, dan akhir. Reaksi fisi dan fusi dapat melep
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12 Louis W
Inti atom tidak stabil dapat memancarkan radiasi untuk menjadi stabil. Ada tiga jenis radiasi yaitu alfa, beta dan gamma. Aktivitas radioaktif mengukur laju peluruhan inti atom per satuan waktu, yang ditentukan oleh konstanta peluruhan.
Zat radioaktif adalah zat yang secara spontan dapat memancarkan sinar atau radiasi untuk mencapai kestabilan inti. Unsur radioaktif pertama kali ditemukan pada abad ke-19 dan menghasilkan tiga jenis sinar yaitu alfa, beta, dan gamma. Peluruhan zat radioaktif menghasilkan deret keradioaktifan yang berakhir pada unsur stabil.
Dokumen tersebut membahas tentang inti atom, partikel-partikel yang membentuk inti atom seperti proton dan neutron, serta sifat-sifat inti atom seperti nomor massa dan nomor atom. Selain itu, dibahas pula tentang defek massa, energi ikat inti, radioaktivitas, dan efek radiasi terhadap manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas. Menguraikan tentang bagian-bagian atom seperti elektron, proton, dan netron. Jenis-jenis atom seperti isotop, isobar, dan isoton. Defek massa dan energi ikat inti. Muatan dan massa bagian atom. Reaksi inti seperti fisi, fusi, dan berantai. Jenis-jenis radiasi seperti alfa, beta, gamma, dan netron. Serta proses peluruhan radioaktif dan aktivitas radiasi.
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfAsaniHasan
Inti atom tersusun atas proton dan neutron yang jaraknya saling berdekatan. Proton adalah partikel penyusun yang bermuatan listrik positif, dan neutron adalah partikel yang tidak bermuatan atau netral. Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon.
Dokumen tersebut membahas tentang radioaktivitas dan struktur inti atom. Radioaktivitas terjadi karena ketidakstabilan inti atom yang memancarkan sinar alfa, beta, dan gamma. Sinar-sinar ini memiliki sifat yang berbeda dalam hal muatan, kecepatan, dan daya tembus. Struktur inti terdiri dari proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron menentukan nomor atom dan nomor massa suatu nuklida. Stabilitas inti dipengaruhi oleh rasio neutron ter
Kimia inti mempelajari struktur inti atom dan bagaimana struktur ini mempengaruhi kestabilan inti serta peristiwa nuklir seperti keradioaktifan dan transmutasi. Reaksi nuklir dapat terjadi secara spontan atau buatan dan melepaskan energi besar berupa kalor dan radiasi.
Kimia inti, radiokimia dan kimia radiasi mempelajari struktur inti atom, zat radioaktif dan efek radiasi. Radiokimia mempelajari zat radioaktif dan aplikasinya, sedangkan kimia radiasi mempelajari efek radiasi pada materi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. BAB II
PEMBAHASAN
A. Neutron
Penemuan neutron ditandai dengan berbagai penelitian yang dilakukan
oleh beberapa ilmuan. Sebelum ditemukan neutron, inti atom dianggap tersusun
atas proton dan elektron. Pada tahun 1932, Chadwick mengidentifikasi radiasi yang
belum diketahui sebagai partikel netral dengan massa yang hampir sama dengan
proton dan Chadwick dikenal sebagai penemu neutron. Kesimpulan yang dibuat
oleh Heisenberg pada tahun yang sama bahwa inti atom tersusun atas proton dan
neutron telah menolak anggapan elektron dalam inti sekaligus memberikan jawaban
pertanyaan tentang strutur inti.
Reaksi yang terjadi antara neutron dengan materi merupakan reaksi inti
yang secara umum digambarkan dengan persamaan
𝑎 + 𝑋 → 𝑌 + 𝑏 (2.1)
dengan :
a : partikel penumbuk
X : inti target
Y : inti hasil
b : partikel hasil
Biasanya a dam b merupakan nukleon atau nuklida ringan, tetapi terkadang b
merupakan sinar gamma dan untuk hal seperti ini reaksinya disebut tangkapan
radiatif. Jika a merupakan sinar gamma maka reaksinya disebut efek foto inti.
Kekekalan energi relativistik total pada reaksi dasar, menjadikan :
𝑚 𝑥 𝑐2
+ 𝑇𝑥 + 𝑚 𝑎 𝑐2
+ 𝑇𝑎 = 𝑚 𝑦 𝑐2
+ 𝑇𝑦 + 𝑚 𝑏 𝑐2
+ 𝑇𝑏 (2.2)
2. dengan T merupakan energi kinetik (1/2mv, dengan pendekatan nonrelativistik
pada energi rendah) dan m adalah massa diam. Nilai Q reaksi didapat menggunakan
analogi nilai Q pada peluruhan radioaktif :
𝑄 = ( 𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑚 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟) 𝑐2
= (𝑚 𝑥 + 𝑚 𝑎 − 𝑚 𝑦 − 𝑚 𝑏)𝑐2
(2.3)
Hal yang sama berlaku juga untuk energi kinetik :
𝑄 = ( 𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟) 𝑐2
= ( 𝑇𝑥 + 𝑇𝑏 − 𝑇𝑥 − 𝑇𝑎𝑏) 𝑐2
(2.4)
1. Interaksi Neutron dengan Materi
Neutron adalah partikel yang tidak memiliki muatan. Netron mempunyai
massa sebesar 1,008665 sma samadengan 1838, 5 kali massa elektron atau 1,
004 kali massa proton. Sifat neutron yang tidak memiliki muatan menjadikan
partikel ini tidak dipengaruhi oleh gaya couloumb dalam interaksinya dengan
materi, sehingga neutron dengan energi sangat rendah sekalipun dapat
mendekati bahkan menembus inti dan dapat menghasilkan reaksi inti.
Ada beberapa jenis reaksi yang dapat terjadi antara neutron dengan materi.
a. Hamburan Neutron
Dalam peristiwa ini neutron mendekati inti atom dan arah geraknya
segera dibelokkan oleh medan inti atau neutron benar-benar memasuki inti
atom, namun sebelum terjadi reaksi neutron-inti neutron tersebut lepas lagi
dari inti atom, sehingga inti atom dan netron tidak mengalami perubahan
bentuk. Hamburan ini dapat berupa hamburan elastis apabila keadaan ini
tetap seperti semula, dominan pada energi neutron rendah dari ~0,1 MeV
sampai ~10 MeV. Jumlah momentum linier dan jumlah energi neutron
datang dan energi inti target sebelum maupun sesudah tumbukan sama
besar. Jika keadaan inti berubah menjadi tereksitasi, dominan pada energi
neutron di atas 10 MeV, maka hamburan yang terjadi adalah hamburan tak
elastis. Sebagian energi neutron datang digunakan untuk mengeksitasi inti
3. target sehingga jumlah momentum linier dan jumlah energi neutron datang
dan energi inti target sebelum maupun sesudah tumbukan tidak sama besar.
b. Tangkapan Neutron
Neutron yang telah masuk ke dalam inti tetap tinggal di dalm inti.
Dalam hal ini netron mengalami interaksi yang dikenal sebagai tangkapan
neutron (neutron capture). Interaksi jenis ini dapat mengakibatkan
terpancarnya radiasi sekunder berupa γ, proton, deutron, α atau partikel
yang lain.
Dengan :
: inti target
: neutron penembak
: inti gabung
: intji hasil
Reaksi ini merupakan dasar dari analisis unsur kelumit dengan
menggunakan metode analisis pengaktifan neutron.
c. Pemancaran Partikel
Neutron yang ditembakkan pada inti ringan akan mengakibatkan
pemancaran partikel seperti (n,p),(n,α),(n,2n). Reaksi ini disebut reaksi
pemancaran partikel.
d. Reaksi Fisi
Beberapa inti berat akan terbelah menjadi dua inti yang lebih
ringan saat menagkap neutron. Teaksi ini dinamakan reaksi fisi.
Reaksi fisi
4. Fisi merupakan hasil interaksi inti dengan gaya couloumb dalam inti berat.
Energi ikat inti total naik sesuai dengan nomor massa, A, sedangkan energi
tolakan couloumb proton naik lebih cepat sesuai nomor atom, Z2. Energitika
fisi dapat dipahami dari energi ikat pernukleon. Inti berat dalam Uranium
memilii energi sekitar 7,6 MeV/ nukleon. Jika 238U terbelah menjadi dua
bagian yang identik dengan A≈119, yang memiliki energi ikat per nukleon
8,5 MeV.
2. Produksi Neutron
Perkembangan ilmu dan teknologi mendorong majunya penelitian di
bidang fisika inti. Produksi neutron merupakan juga salah satu efek kemajuan
fisika inti. Saat ini produksi neutron dapat dilakukan dalam reaktor nuklir dan
akselerator.
a. Reaktor Nuklir
Neutron yang dihasilkan dalam reaktor nuklir mempunyai energi yang
sangat tinggi. Neutron jenis ini disebut sebagi neutron cepat. Neutron cepat
tidak dapat dipakai dengan efektif untuk membelah uranium. Oleh sebab itu
di dalam reaktor dilakukan penurunan energi neutron dengan
memperlambat gerakannya menggunakan bahan yang mengandung
hidrogen dengan maksud terjadinya tumbukan elastis dengan proton dapat
memperlambat neutron ke enrgi thermal. Bahan yang dapat digunakan
untuk menurunkan energi neutron dan menyerap sedikit neutron yaitu air,
air berat (D2O) dan grafit. Berdasarkan perbedaan energi neutron dapat
diklasifikasikan menjadi 4 daerah energi, yaitu :
1) Neutron Thermal memiliki energi sekitar 0,025 eV
2) Neutron Epithermal memiliki energi sekitar 1 eV
3) Neutron Lambat memiliki energi sekitar 1KeV
4) Beutron Cepat di atas 1KeV
5. b. Akselerator
Dalam akselerator neutron diproduksi dengan cara mempercepat
partikel bermuatan (contoh : proton,elektron) dan menumbukkannya pada
suatu target. Dalam tumbukan tersebut terjadi reaksi inti yang menghasilkan
neutron. Energi neutron cepat yang dihasillan berbeda-beda dan tergantung
kepada target, proyektil yang ditembakkan, energi proyektil dan sudut
pancaran neutron dari bahan sasaran. Neutron yang dihasilkan oeh
akselerator adalah neutron cepat dan dapat dikatakan bertenaga tunggal
(monoenergetik). Reaksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan
neutron dari akselerator antara lain :
Reaksi D-D dan D-T lebih sering digunakan dengan mempercepat deutron
ke energi 100 keV sampai 200 keV. Energi neutron dari akselerator dapat
ditentukan dengan kinematika nonrelativistik dalam persamaan berikut :
(2.5)
dengan :
Q : energi hasil reaksi (MeV)
mx : massa atom partiel penembak (MeV/c2)
my : massa neutron hasil reaksi (MeV/c2)
My : massa atom hasil reaksi (MeV/c2)
kx : energi kinetik partikel penembak (MeV)
6. ky : energi kinetik neutron hasil reaksi (MeV)
θ : sudut pancaran neutron terhadap arah partikel penembak
B. Analisis Pengaktifan Neutron
Teknik analisis pengaktifan neutron ditemukan pada tahun 1936 oleh
George Hevesy yang berkebangsaan yang berkebangsaan Hongaria, ketika ia
mencoba menentukan impuritas disporsium dalam cuplikan dengan cara
menembaki cuplikan tersebut dengan neutron. Dalam teknik APN, cuplikan yang
dianalisis diiradiasi dengan menggunakan suatu sumber neutron. Inti atom unsur-
unsur yang berada dalam cuplikan tersebut akan menangkap neutron dan berubah
menjadi radioaktif. Setelah paparan radiasi neutron cukup, cuplikan dikeluarkan
dari sumber neutron. Sinar- γ yang dipancarkan oleh berbagai unsur dalam cuplikan
dapat dianalisis dengan spektrometri- γ. Salah satu reaksi inti yang terjadi dalam
teknik ini adalah :
Reaksi Merkuri
Gambar 2.1 Prinsip dasar Analisis Pengaktivan Neutron
(a) Sampel terdiri atas bahan dasar ( ) , ( ), dan unsur kelumit ( )
(b) Sampel diradiasi dengan neutron dan membuat beberapa atom menjadi
radioaktif dasar ( ) , ( ), ( )
7. (c) Sinar Gamma yang dipancarkan oleh sampel menghasilkan data kualitatif dan
kuantitatif unsur-unsur dalam sampel.
Aktivitas sampel hasil penangkapan neutron adalah sebesar :
𝐴 = 0,602
𝑚
𝐴
𝜎𝜑(1 − 𝑒−𝜆𝑡
) (2.6)
dengan m merupakan massa dari isotop dengan nomor massa A, σ adalah tanmpang
intang reaksi, dan φ adalah fluks neutron. Waktu (t0 adalah lamanya iradiasi
dilakukan.
Dalam suatu sampel, setiap nuklida mempunyai kemampuan yang berbeda
dalam menangkap neutron. Ukuran kemampuan penangkapan neutron dinyatakan
dalam suatu besaran yang disebut tampang serapan neutron (neutron absorption
cross section).
𝜎 = 𝜋𝑅2
(2.7)
Jika kerapatan zat dianggap konstan, maka volume inti akan sebanding dengan
jumlah nukleon, A yang terdapat di dalamnya. Untuk bentuk yang simetris bola,
maka kita dapati bahwa :
𝑉 = (
4
3
𝜋𝑟0
3
) 𝐴
Jari-jari inti R, menjadi
𝑅 = 𝑟0 𝐴
1
3
Analisis pengaktifan neutron menggunakan reaktor atom sebagai sumber
neutron tidak dapat dipakai untuk menganalisis unsur dengan berat atom ringan
seperti nitrogen, oksigen dan sebagainya.