SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SYNOPSIS
REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA
PENDAHULUAN
Disamping sebagai senjata nuklir, manusia juga memanfaatkan energi
nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu pemanfaatan energi
nuklir secara besar-besaran adalah dalam bentuk pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN). Energi nuklir di sini digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik.
Macam-macam reaktor berdasarkan kegunaannya antara lain adalah :
1. Reaktor daya
Reaktor daya merupakan reaktor komersial yang menghasilkan
energi listrik untuk dijual misalnya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir).
2. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan.
Reaktor riset/penelitian adalah suatu reaktor yang dimanfaatkan
untuk berbagai macam tujuan penelitian. Misalnya reaktor uji material
1
yang digunakan secara khusus untuk uji iradiasi, reaktor untuk
eksperimen fisika reaktor, reaktor riset untuk penelitian dengan
menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen kekritisan, reaktor
untuk pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut, yang
disebut reaktor riset pun terdiri dari berbagai macam, misalnya reaktor
untuk eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material. Reaktor untuk
eksperimen perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reaktor
riset antara lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat, tipe
kolam berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam
berpendingin air ringan dan bermoderator air berat.
3. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam
reaktor riset.
Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan,
reaktor dibedakan menjadi reaktor cepat dan reaktor therma. Berdasarkan
parameter yang lain dapat disebut reaktor berreflektor grafit, reaktor
berpendingin air ringan dan reaktor suhu tinggi.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali,
baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi). Fungsi reaktor fisi
dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya. Pada
reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan netron hasil
2
pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi
radioisotop.
Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas
tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengambilan panas pada reaktor
penelitian dilakukan dengan sistem pendingin, yang terdiri dari sistem
pendingin primer dan sistem pendingin sekunder. Panas yang berasal dari
teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendingin
primer) dan dipompa oleh pompa primer menuju alat penukar panas.
Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat
penukar panas pada system pendingin sekunder).
Perlu diketahui bahwa antara alat penukar panas, sistem pendingin
primer atau sekunder tidak terjadi kontak langsung. Sementara, pada
reaktor daya, panas yang timbul dari pembelahan dimanfaatkan untuk
menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar
turbin.
Sebuah reaktor merupakan sumber energi yang efisien. Jadi secara
umum reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang
terkendali. Untuk mengendalikan operasi dan menghentikannya digunakan
bahan penyerap neutron yang disebut batang kendali.
3
Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik
neutron yang merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu
reactor neutron panas, reaktor neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan
jenis materi yang digunakan sebagai moderator dan pendingin, reaktor
diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat, reaktor grafit
dan lain-lain. Berdasarkan tujuannya, diklasifikasikan menjadi reaktor riset,
reaktor uji material, reaktor daya dan lain-lain.
4
ISI
A. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir
I. Komponen Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun
1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan
ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima
komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron,
batang kendali, pendingin dan perisai beton.
Gambar 1. Skema Dasar Reaktor Nuklir
II. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
a. Elemen Bahan Bakar
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan
diameter kira-kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan
5
elemen bahan bakar yang diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen
bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras reaktor.
Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235. oleh karena
isotop ini hanya kira-kira 0,7% terdapat dalam uranium alam, maka
diperlukan proses khusus untuk memperkaya (menaikkan prosentase)
isotop ini. Kebanyakan reaktor atom komersial menggunakan uranium-
235 yang telah diperkaya sekitar 3%.
b. Moderator Netron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang
memiliki energi sekitar 0,04 eV (atau leih kecil), sedangkan netron-netron
yang dilepaskan selama proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi
sekitar 2 MeV. Oleh karena itu, sebuah raktor atom harus memiliki
materaial yang dapat mengurangi kelajuan netron-netron yang energinya
sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan mudah membelah
inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan moderator.
Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi
tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki
air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron
cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekula
6
air (moderator) terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya
netron tersebut diperlambat.
c. Batang Kendali
Jika keluaran daya dari sebuah reaktor dikehendaki konstan, maka
jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana
diketahui, setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru
terbentuk yang selanjutnya menyebakan proses berantai. Jika netron
yang dihasilkan selalu konstan dari waktu ke waktu (faktor
multiplikasinya bernilai 1), maka reaktor dikatakan berada pada kondisi
kritis. Sebuah reaktor normal bekerja pada kondisi kritis. Pada kondisi ini
reaktor menghasilkan keluaran energi yang stabil. Jika netron yang
dihasilkan semakin berkurang (multiplikasinya kurang dari 1), maka
reaktor dikatakan berada pada kondisi subkritis dan daya yang dihasilkan
semakin menurun. Sebaliknya jika setiap saat netron yang dihasilkan
meningkat (multiplikasinya lebih besar dari 1), reaktor dikatakan dalam
keadaan superkritis. Selama kondisi superkritis, energi yang dibebaskan
oleh sebuah reaktor meningkat. Jika kondisi ini tidak dikendalikan,
meningkatnya energi dapat mengakibatkan mencairkan sebagain atau
seluruh teras reaktor, dan pelepasan bahan radioaktif ke lingkungan
sekitar. Jelas bahwa sebuah mekanisme kendali sangat diperlukan untuk
menjaga reaktor pada keadaan normal atau kondisi kritis. Kendali ini
7
dilakukan oleh sejumlah batang kendali yang dapat bergerak keluar-
masuk teras reaktor. Lihat gambar 1.
Batang kendali terbuat dari bahan-bahan penyerap netron, seperti
boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali
secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor
untuk menyerap kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu kembali
ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis, batang kendali
sebagian ditarik menjauhi teras reaktor sehingga lebih sedikit netron
yang diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk
reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan
operasi reaktor (misal untuk perawatan), batang kendali turun penuh
sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.
d. Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor.
Suhu ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan
pendingin, misalnya air atau karbon dioksida. Bahan pendingin (air)
disirkulasikan melalui sistem pompa, sehingga air yang keluar dari
bagian atas teras reaktor digantikan air dingin yang masuk melalui bagin
bawah teras reaktor.
e. Perisai Beton
8
Inti-inti atom hasil pembelahan dapat menghasilkan radiasi. Untuk
menahan radiasi ini (radiasi sinar gamma, netron dan yang lain), agar
keamanan orang yang bekerja di sekitar reaktor terjamin, maka
umumnya reaktor dikungkungi oleh perisai beton.
III. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Berdasarkan jenis pendinginnya, ada beberapa jenis reaktor.
Dalam pembahasan ini akan dibahas pembakit listrik tenaga nuklir yang
menggunakan reaktor air bertekanan (Pressurized Water Reactor =
PWR).
Dalam PWR, kalor yang dihasilkan dalam batang-batang bahan
bakar diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat di
sekitarnya (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus
dipompakan oleh pompa primer ke dalam reaktor melalui saluran
pendingin reaktor (sistem pendingin primer).
9
Gambar 2. Diagram PLTN Jenis PWR
Untuk mengangkut kalor sebesar mungkin, suhu air dikondisikan
mencapai 300
0
C. Untuk menjaga air tidak mendidih (yang dapat terjadi
pada suhu 100
0
C pada tekanan 1 atm), air diberi tekanan 160 atm. Air
panas diangkut melalui suatu alat penukar panas (heat exchanger), dan
kalor dari air panas dipindahkan ke air yang mengalir di sekitar alat
penukar panas (sistem pendingin sekunder). Kalor yang dipindahkan ke
sistem pendingin sekunder memproduksi uap yang memutar turbin.
Turbin dikopel dengan suatu generator listrik, tempat daya keluaran
listrik menuju konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi. Setelah
keluar dari turbin, uap didinginkan kembali menjadi air oleh pengembun
(condenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke alat penukar panas oleh
pompa sekuder.
a. Sistem Keselamatan
Sistem keselamatan operasi reaktor terutama ditujukan untuk
menghindari bocornya radiasi dari dalam teras reaktor. Berbagai
usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi pekerja dan anggota
masyarakat dari bahaya radiasi ini. Sistem keselamatan reaktor
dirancang mampu menjamin agar unsur-unsur radioaktif di dalam
teras reaktor tidak terlepas ke lingkungan, baik dalam operasi normal
10
atau waktu ada kejadian yang tidak diinginkan. Kecelakaan terparah
yang diasumsikan dapat terjadi pada suatu reaktor nuklir adalah
hilangnya sistem pendingin teras reaktor. Peristiwa ini dapat
mengakibatkan pelelehan bahan bakar sehingga unsur-unsur hasil
fisi dapat terlepas dari kelongsong bahan bakar. Hal ini dapat
mengakibatkan unsur-unsur hasil fisi tersebar ke dalam ruangan
penyungkup reaktor.
Gambar 3. Sistem Penghalang Ganda (Multiple Barrier)
Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan terkungkung, maka
reaktor nuklir memiliki sistem keamanan yang ketat dan berlapis-lapis.
11
Karena digunakan sistem berlapis maka sistem pengamanan ini
dinamakan penghalang ganda. Adapaun jenis penghalang tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Penghalang pertama adalah matrik bahan bakar nuklir. Lebih dari
99& unsur hasil fisi akan tetap terikat secara kuat dalam matriks
bahan bakar ini.
2) Penghalang kedua adalah kelongsong bahan bakar. Apabila ada
unsur hasil fisi yang terlepas dari matriks bahan bakar, maka unsur
tersebut akan tetap terkungkung di dalam kelongsong yang
dirancang tahan bocor.
3) Penghalang ketiga adalah sistem pendingin. Seandainya masih ada
unsur hasil fisi yang terlepas dari kelongsong, maka unsur tersebut
akan terlarut dalam air pendingin primer sehingga tetap terkungkung
dalam tangki reaktor.
4) Penghalang keempat adalah perisai beton. Tangki reaktor disangga
oleh bangunan berbentuk kolam dari beton yang dapat berperan
sebagai penampung air pendingin apabila terjadi kebocoran.
5) Penghalang kelima dan keenam adalah sistem pengungkung reaktor
secara keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan beton setebal
dua meter serta kedap udara.
12
IV. Pengelolaan Limbah Radioaktif
a. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif merupakan hasil samping dari kegiatan
pemanfaatan teknologi nuklir. Dalam limbah radioaktif ini terdapat
unsur-unsur radioaktif yang masih memancarkan radiasi. Limbah
radioaktif tidak boleh dibuang ke lingkungan karena radiasi yang
dipancarkan berpotensi memberikan efek merugikan terhadap
kesehatan manusia.
Program pengelolaan limbah radioaktif ditujukan untuk
menjamin agar tidak seorang pun akan menerima paparan radiasi
melebihi nilai batas yang diizinkan. Terdapat hal-hal unik yang
menguntungkan dalam rangka pengelolaan limbah radioaktif:
1) Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh menjadi zat
stabil (tidak radioaktif lagi). Karena terjadi peluruhan, maka jumlah
zat radioaktif akan selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat
menguntungkan karena cukup hanya dengan meyimpan secara
aman, zat radioaktif sudah berkurang dengan sendirinya.
2) Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam teras reaktor
nuklir umumnya memiliki waktu paro yang sangat pendek, mulai
orde beberapa detik hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan
13
peluruhan zat radioaktif yang sangat cepat yang berarti terjadi
pengurangan volume limbah yang sangat besar dalam waktu
relatif singkat.
3) Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur yang
sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan
zat radioaktif skecil apa pun selalu dapat dipantau.
b. Pengolahan Limbah Radioaktif
Secara keseluruhan, pengelolaan limbah radioaktif yang lazim
dilakukan meliputi tiga pendekatan pokok bergantung besar kecilnya
volume limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat radioaktif serta sifat-
sifat fisika dan kimia limbah tersebut. Tiga pendekatan pokok itu
meliputi:
1) Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan yang
pelaksanaannya dilakukan di dalam wadah khusus untuk
selanjutnya disimpan dalam waktu yang cukup lama. Cara ini
efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair yang mengandung
zat radioaktif beraktivitas sedang dan atau tinggi.
2) Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat
penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas
zat ardioaktif lingkungan. Cara ini efektif jika dipakai untuk
14
pengelolan limbah radioaktif cair atau padat yang beraktivitas
rendah dan berwaktu paroh pendek.
3) Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan.
Cara ini efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair atau gas
beraktivitas rendah.
Dengan ketiga pendekatan itu diharapkan bahwa aktivitas
limbah radioaktif yang lepas ke lingkungan sama dengan aktivitas zat
radioaktif yang secara alamiah sudah ada pada lingkungan. Dengan
cara itu factor keselamatan manusia dan lingkungan tetap
merupakan prioritas utama dalam pemanfaatn teknologi nuklir.
c. Penyimpanan Lestari
Baik bahan bakar bekas yang tidak mengalami proses ulang
maupun bahan-bahan radioaktif sisa hasil proses olah ulang akan
tetap diperlakukan sebagai limbah radioaktif. Oleh karena itu, semua
bentuk limbah radioaktif harus disimpan secara lestari. Penyimpanan
lestari limbah radioaktif secara aman merupakan tujuan akhir dari
pengelolaan limbah radioaktif.
Untuk mempermudah dalam proses penyimpanan lestari
limbah radioaktif, maka semua bentuk limbah diubah ke dalam
bentuk padat. Limbah radioaktif cair yang terbentuk diolah dengan
15
proses evaporasi. Sistem ini mampu mengolah limbah radioaktif cair
menjadi konsentrat radioaktif dan destilat yang tidak radioaktif. Alat
ini mampu mereduksi volume limbah cair dengan faktor reduksi 50.
Artinya, jika ada 50 m3 limbah cair yang diolah, maka akan
dihasilkan 1 m3 konsentrat radioaktif, sisanya menjadi air destilat
yang sudah tidak radioaktif.
Gas-gas yang terbentuk juga terkungkung dalam pengungkung
reaktor. Gas ini kemudian disaring melalui sistem ventilasi dengan
filter yang berlapis-lapis. Setelah dipakai untuk pengikatan radioaktif,
filter tersebut selanjutnya diperlakukan sebagai limbah padat.
Gambar 4. Skema Pengelolaan Limbah Radioaktif
Pemadatan limbah radioaktif dimaksudkan agar limbah tersebut
terikat dengan kuat alam suatu matriks padat sangat kuat. Matriks
dirancang mampu bertahan hingga zat radioaktif yang diikatnya
meluruh mencapai kondisi radioaktifnya setara dengan radioaktif
16
lingkungan. Dengan pemadatan seperti ini maka zat radioaktif tidak
akan terlepas ke lingkungan dalam kondisi apa pun selama
disimpan.
Proses pemadatannya bisa dilakukan dengan semen
(sementasi), aspal (bitumenisasi), polimer (polimerisasi), maupun
bahan gelas (vitrikasi). Padatan limbah radioaktif kemudian
dimasukkan ke dalam kontainer yang dibuat dari baja tahan karat.
Reaktor nulir untuk pembangkit yang menghasilkan tenaga berdaya
1.200 MWe setiap tahunnya menghasilkan limbah radioaktif padat
berupa bahan bakar bekas sebanyak 30 tahun. Namun setelah
diolah ulang dan dipadatkan, volume limbah hanya sebanyak 4 m3.
Selanjutnya disimpan dalam penyimpanan sementara yang
berukuran 50m x 50 m x 4 m. Tempat penampungan ini mampu
menampung limbat padat yang berasal dari 10 reaktor yang
beroperasi selama 50 tahun.
Setelah mengalami penyimpanan selama 50 tahun di
penyimpanan sementara, kemampuan memancarkan radiasi dari
limbah tersebut sudah sangat kecil. Selanjutnya dipindahkan ke
tempat penyimpanan akhir (ultimate storage) yang berada di bawah
permukaan tanah. Tahapan penyimpanan akhir ini atau
penyimpanan lestari merupakan merupakan tahap akhir proses
17
pengolahan limbah. Falsafahnya: zat radioaktif yang semula diambil
dari tanah (proses penambangan uranium), dikembalikan lagi ke
dalam tanah.
Gambar 5. Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif
B. Aplikasi Reaktor Nulir
Sebagai penghasil radioisotop, reaktor atom dapat menghasilkan
berbagai macam radioisotop yang dapat dimanfaatkan untuk banyak
keperluan. Selain itu reaktor atom juga dapat menghasilkan neutron yang
dapat digunakan untuk penelitian. Unsur radioaktif yang tersedia di alam
tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang menghendaki
sifat-sifat tertentu dari unsur radioaktif tersebut.
18
Penggunaan radioisotop, di samping mendatangkan banyak
manfaat, juga dapat mendatangkan masalah. Masalah yang dihadapi
sekarang ini di antaranya, masalah pengontrolan dan pembuangan
limbah nuklir. Pembuatan persenjataan nuklir dari negara-negara maju
maupun negara yang berkembang yang tidak dikontrol akan
membahayakan bagi kehidupan.
Di bidang kedokteran, radioisotop digunakan untuk keperluan
diagnosis dan perawatan medis. Mesin sinar X merupakan peralatan
diagnosis penting yang selama bertahun- tahun telah digunakan. Alat ini
membutuhkan arus listrik untuk pengoperasiannya. Kini dengan
menggunakan sinar gamma dari sinar radioisotop, dapat diperoleh hasil
yang sama. Karena peralatan yang menggunakan sinar gamma sangat
ringan dan tidak memerlukan arus listrik yang besar, maka alat ini dapat
digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang sekiranya pasien sulit
dipindahkan ke ruang sinar X.
19
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada
tahun 1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai
jenis dan ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut
memiliki lima komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar,
moderator netron, batang kendali, pendingin dan perisai beton.
Sebagai penghasil radioisotop, reaktor atom dapat menghasilkan
berbagai macam radioisotop yang dapat dimanfaatkan untuk banyak
keperluan. Selain itu reaktor atom juga dapat menghasilkan neutron yang
dapat digunakan untuk penelitian. Unsur radioaktif yang tersedia di alam
tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang menghendaki
sifat-sifat tertentu dari unsur radioaktif tersebut. Diantara pemanfaatan
reaktor nuklir baik langsung maupun tak langsung antara lain digunakan
untuk pembangkit listrik, kedokteran, pertanian dan peternakan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hidayanto, Eko. 2011. 14 Juli 2011.
http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/files/2009/12/12-reaktor-
nuklir.pdf
Anonim, 2011. 14 Juli 2011.
http://www.4shared.com/document/strfXmnf/REAKTOR_nuklir.html
21

More Related Content

What's hot

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Dany Clark
 
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinyaakiferindrarisky
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan Masyarakat
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan MasyarakatMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan Masyarakat
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan MasyarakatSahat Tua
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirgigih12
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnErnhy Hijoe
 
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifNurmalina Adhiyanti
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANkemenag
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirN'fall Sevenfoldism
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirSri Wulan Hidayati
 
Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)Yanu Indah
 
Sistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikSistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikAgus Tri
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...Mercu Buana University
 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIAldha Yhoe
 
Penghasilan tenaga nuklear
Penghasilan tenaga nuklearPenghasilan tenaga nuklear
Penghasilan tenaga nuklearMOHD AZLEE
 
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkitMakalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkitahmadmartakusuma
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energiHamid Abdillah
 

What's hot (20)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
 
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan Masyarakat
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan MasyarakatMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan Masyarakat
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai Kebutuhan Masyarakat
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
 
Pembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklirPembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklir
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltn
 
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklir
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
 
REAKTOR RISET
REAKTOR RISETREAKTOR RISET
REAKTOR RISET
 
Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)
 
Sistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikSistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrik
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
 
Penghasilan tenaga nuklear
Penghasilan tenaga nuklearPenghasilan tenaga nuklear
Penghasilan tenaga nuklear
 
Pend. kewneg (2 mei 2014)
Pend. kewneg (2 mei 2014)Pend. kewneg (2 mei 2014)
Pend. kewneg (2 mei 2014)
 
Lesson 6.2
Lesson 6.2Lesson 6.2
Lesson 6.2
 
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkitMakalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
 

Similar to Reaktor nuklir-dan-aplikasinya

ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2BambangTio1
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITER
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITERTeknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITER
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITERSulistiyo Wibowo
 
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan RadioisotopKel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan RadioisotopITB
 
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdfPertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdfPutraPratama208800
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxAditandrii
 
5.4 tenaga nul;ear
5.4 tenaga nul;ear5.4 tenaga nul;ear
5.4 tenaga nul;earCikgu Yie
 
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptx
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptxPPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptx
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptxLeeIchsan
 
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklirIPA 2014
 
Energi nuklir kelompok 7
Energi nuklir   kelompok 7Energi nuklir   kelompok 7
Energi nuklir kelompok 7WisnuSuryanto
 

Similar to Reaktor nuklir-dan-aplikasinya (18)

Alex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docxAlex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docx
 
Sde tm3x2
Sde tm3x2Sde tm3x2
Sde tm3x2
 
ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Transformasi nuklir
Transformasi nuklirTransformasi nuklir
Transformasi nuklir
 
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITER
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITERTeknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITER
Teknik Tokamak pada Reaktor Fusi ITER
 
Daur bahan bakar
Daur bahan bakarDaur bahan bakar
Daur bahan bakar
 
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan RadioisotopKel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop
Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop
 
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
 
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdfPertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf
Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
 
5.4 tenaga nul;ear
5.4 tenaga nul;ear5.4 tenaga nul;ear
5.4 tenaga nul;ear
 
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptx
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptxPPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptx
PPT KELOMPOK 2 (PLTN).pptx
 
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
Energi nuklir kelompok 7
Energi nuklir   kelompok 7Energi nuklir   kelompok 7
Energi nuklir kelompok 7
 
Fisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor NuklirFisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor Nuklir
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Reaktor nuklir-dan-aplikasinya

  • 1. SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA PENDAHULUAN Disamping sebagai senjata nuklir, manusia juga memanfaatkan energi nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu pemanfaatan energi nuklir secara besar-besaran adalah dalam bentuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Energi nuklir di sini digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Macam-macam reaktor berdasarkan kegunaannya antara lain adalah : 1. Reaktor daya Reaktor daya merupakan reaktor komersial yang menghasilkan energi listrik untuk dijual misalnya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). 2. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan. Reaktor riset/penelitian adalah suatu reaktor yang dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan penelitian. Misalnya reaktor uji material 1
  • 2. yang digunakan secara khusus untuk uji iradiasi, reaktor untuk eksperimen fisika reaktor, reaktor riset untuk penelitian dengan menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen kekritisan, reaktor untuk pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut, yang disebut reaktor riset pun terdiri dari berbagai macam, misalnya reaktor untuk eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material. Reaktor untuk eksperimen perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reaktor riset antara lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat, tipe kolam berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam berpendingin air ringan dan bermoderator air berat. 3. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam reaktor riset. Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan, reaktor dibedakan menjadi reaktor cepat dan reaktor therma. Berdasarkan parameter yang lain dapat disebut reaktor berreflektor grafit, reaktor berpendingin air ringan dan reaktor suhu tinggi. Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi). Fungsi reaktor fisi dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya. Pada reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan netron hasil 2
  • 3. pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop. Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin, yang terdiri dari sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder. Panas yang berasal dari teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendingin primer) dan dipompa oleh pompa primer menuju alat penukar panas. Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat penukar panas pada system pendingin sekunder). Perlu diketahui bahwa antara alat penukar panas, sistem pendingin primer atau sekunder tidak terjadi kontak langsung. Sementara, pada reaktor daya, panas yang timbul dari pembelahan dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Sebuah reaktor merupakan sumber energi yang efisien. Jadi secara umum reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk mengendalikan operasi dan menghentikannya digunakan bahan penyerap neutron yang disebut batang kendali. 3
  • 4. Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik neutron yang merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu reactor neutron panas, reaktor neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis materi yang digunakan sebagai moderator dan pendingin, reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat, reaktor grafit dan lain-lain. Berdasarkan tujuannya, diklasifikasikan menjadi reaktor riset, reaktor uji material, reaktor daya dan lain-lain. 4
  • 5. ISI A. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir I. Komponen Reaktor Nuklir Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun 1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron, batang kendali, pendingin dan perisai beton. Gambar 1. Skema Dasar Reaktor Nuklir II. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) a. Elemen Bahan Bakar Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kira-kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan 5
  • 6. elemen bahan bakar yang diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235. oleh karena isotop ini hanya kira-kira 0,7% terdapat dalam uranium alam, maka diperlukan proses khusus untuk memperkaya (menaikkan prosentase) isotop ini. Kebanyakan reaktor atom komersial menggunakan uranium- 235 yang telah diperkaya sekitar 3%. b. Moderator Netron Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi sekitar 0,04 eV (atau leih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan selama proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena itu, sebuah raktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan moderator. Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekula 6
  • 7. air (moderator) terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut diperlambat. c. Batang Kendali Jika keluaran daya dari sebuah reaktor dikehendaki konstan, maka jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang selanjutnya menyebakan proses berantai. Jika netron yang dihasilkan selalu konstan dari waktu ke waktu (faktor multiplikasinya bernilai 1), maka reaktor dikatakan berada pada kondisi kritis. Sebuah reaktor normal bekerja pada kondisi kritis. Pada kondisi ini reaktor menghasilkan keluaran energi yang stabil. Jika netron yang dihasilkan semakin berkurang (multiplikasinya kurang dari 1), maka reaktor dikatakan berada pada kondisi subkritis dan daya yang dihasilkan semakin menurun. Sebaliknya jika setiap saat netron yang dihasilkan meningkat (multiplikasinya lebih besar dari 1), reaktor dikatakan dalam keadaan superkritis. Selama kondisi superkritis, energi yang dibebaskan oleh sebuah reaktor meningkat. Jika kondisi ini tidak dikendalikan, meningkatnya energi dapat mengakibatkan mencairkan sebagain atau seluruh teras reaktor, dan pelepasan bahan radioaktif ke lingkungan sekitar. Jelas bahwa sebuah mekanisme kendali sangat diperlukan untuk menjaga reaktor pada keadaan normal atau kondisi kritis. Kendali ini 7
  • 8. dilakukan oleh sejumlah batang kendali yang dapat bergerak keluar- masuk teras reaktor. Lihat gambar 1. Batang kendali terbuat dari bahan-bahan penyerap netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis, batang kendali sebagian ditarik menjauhi teras reaktor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor (misal untuk perawatan), batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti. d. Pendingin Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin, misalnya air atau karbon dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui sistem pompa, sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reaktor digantikan air dingin yang masuk melalui bagin bawah teras reaktor. e. Perisai Beton 8
  • 9. Inti-inti atom hasil pembelahan dapat menghasilkan radiasi. Untuk menahan radiasi ini (radiasi sinar gamma, netron dan yang lain), agar keamanan orang yang bekerja di sekitar reaktor terjamin, maka umumnya reaktor dikungkungi oleh perisai beton. III. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Berdasarkan jenis pendinginnya, ada beberapa jenis reaktor. Dalam pembahasan ini akan dibahas pembakit listrik tenaga nuklir yang menggunakan reaktor air bertekanan (Pressurized Water Reactor = PWR). Dalam PWR, kalor yang dihasilkan dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat di sekitarnya (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus dipompakan oleh pompa primer ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor (sistem pendingin primer). 9
  • 10. Gambar 2. Diagram PLTN Jenis PWR Untuk mengangkut kalor sebesar mungkin, suhu air dikondisikan mencapai 300 0 C. Untuk menjaga air tidak mendidih (yang dapat terjadi pada suhu 100 0 C pada tekanan 1 atm), air diberi tekanan 160 atm. Air panas diangkut melalui suatu alat penukar panas (heat exchanger), dan kalor dari air panas dipindahkan ke air yang mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekunder). Kalor yang dipindahkan ke sistem pendingin sekunder memproduksi uap yang memutar turbin. Turbin dikopel dengan suatu generator listrik, tempat daya keluaran listrik menuju konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi. Setelah keluar dari turbin, uap didinginkan kembali menjadi air oleh pengembun (condenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke alat penukar panas oleh pompa sekuder. a. Sistem Keselamatan Sistem keselamatan operasi reaktor terutama ditujukan untuk menghindari bocornya radiasi dari dalam teras reaktor. Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi pekerja dan anggota masyarakat dari bahaya radiasi ini. Sistem keselamatan reaktor dirancang mampu menjamin agar unsur-unsur radioaktif di dalam teras reaktor tidak terlepas ke lingkungan, baik dalam operasi normal 10
  • 11. atau waktu ada kejadian yang tidak diinginkan. Kecelakaan terparah yang diasumsikan dapat terjadi pada suatu reaktor nuklir adalah hilangnya sistem pendingin teras reaktor. Peristiwa ini dapat mengakibatkan pelelehan bahan bakar sehingga unsur-unsur hasil fisi dapat terlepas dari kelongsong bahan bakar. Hal ini dapat mengakibatkan unsur-unsur hasil fisi tersebar ke dalam ruangan penyungkup reaktor. Gambar 3. Sistem Penghalang Ganda (Multiple Barrier) Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan terkungkung, maka reaktor nuklir memiliki sistem keamanan yang ketat dan berlapis-lapis. 11
  • 12. Karena digunakan sistem berlapis maka sistem pengamanan ini dinamakan penghalang ganda. Adapaun jenis penghalang tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penghalang pertama adalah matrik bahan bakar nuklir. Lebih dari 99& unsur hasil fisi akan tetap terikat secara kuat dalam matriks bahan bakar ini. 2) Penghalang kedua adalah kelongsong bahan bakar. Apabila ada unsur hasil fisi yang terlepas dari matriks bahan bakar, maka unsur tersebut akan tetap terkungkung di dalam kelongsong yang dirancang tahan bocor. 3) Penghalang ketiga adalah sistem pendingin. Seandainya masih ada unsur hasil fisi yang terlepas dari kelongsong, maka unsur tersebut akan terlarut dalam air pendingin primer sehingga tetap terkungkung dalam tangki reaktor. 4) Penghalang keempat adalah perisai beton. Tangki reaktor disangga oleh bangunan berbentuk kolam dari beton yang dapat berperan sebagai penampung air pendingin apabila terjadi kebocoran. 5) Penghalang kelima dan keenam adalah sistem pengungkung reaktor secara keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan beton setebal dua meter serta kedap udara. 12
  • 13. IV. Pengelolaan Limbah Radioaktif a. Limbah Radioaktif Limbah radioaktif merupakan hasil samping dari kegiatan pemanfaatan teknologi nuklir. Dalam limbah radioaktif ini terdapat unsur-unsur radioaktif yang masih memancarkan radiasi. Limbah radioaktif tidak boleh dibuang ke lingkungan karena radiasi yang dipancarkan berpotensi memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Program pengelolaan limbah radioaktif ditujukan untuk menjamin agar tidak seorang pun akan menerima paparan radiasi melebihi nilai batas yang diizinkan. Terdapat hal-hal unik yang menguntungkan dalam rangka pengelolaan limbah radioaktif: 1) Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh menjadi zat stabil (tidak radioaktif lagi). Karena terjadi peluruhan, maka jumlah zat radioaktif akan selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat menguntungkan karena cukup hanya dengan meyimpan secara aman, zat radioaktif sudah berkurang dengan sendirinya. 2) Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam teras reaktor nuklir umumnya memiliki waktu paro yang sangat pendek, mulai orde beberapa detik hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan 13
  • 14. peluruhan zat radioaktif yang sangat cepat yang berarti terjadi pengurangan volume limbah yang sangat besar dalam waktu relatif singkat. 3) Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur yang sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan zat radioaktif skecil apa pun selalu dapat dipantau. b. Pengolahan Limbah Radioaktif Secara keseluruhan, pengelolaan limbah radioaktif yang lazim dilakukan meliputi tiga pendekatan pokok bergantung besar kecilnya volume limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat radioaktif serta sifat- sifat fisika dan kimia limbah tersebut. Tiga pendekatan pokok itu meliputi: 1) Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan yang pelaksanaannya dilakukan di dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam waktu yang cukup lama. Cara ini efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair yang mengandung zat radioaktif beraktivitas sedang dan atau tinggi. 2) Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat ardioaktif lingkungan. Cara ini efektif jika dipakai untuk 14
  • 15. pengelolan limbah radioaktif cair atau padat yang beraktivitas rendah dan berwaktu paroh pendek. 3) Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan. Cara ini efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair atau gas beraktivitas rendah. Dengan ketiga pendekatan itu diharapkan bahwa aktivitas limbah radioaktif yang lepas ke lingkungan sama dengan aktivitas zat radioaktif yang secara alamiah sudah ada pada lingkungan. Dengan cara itu factor keselamatan manusia dan lingkungan tetap merupakan prioritas utama dalam pemanfaatn teknologi nuklir. c. Penyimpanan Lestari Baik bahan bakar bekas yang tidak mengalami proses ulang maupun bahan-bahan radioaktif sisa hasil proses olah ulang akan tetap diperlakukan sebagai limbah radioaktif. Oleh karena itu, semua bentuk limbah radioaktif harus disimpan secara lestari. Penyimpanan lestari limbah radioaktif secara aman merupakan tujuan akhir dari pengelolaan limbah radioaktif. Untuk mempermudah dalam proses penyimpanan lestari limbah radioaktif, maka semua bentuk limbah diubah ke dalam bentuk padat. Limbah radioaktif cair yang terbentuk diolah dengan 15
  • 16. proses evaporasi. Sistem ini mampu mengolah limbah radioaktif cair menjadi konsentrat radioaktif dan destilat yang tidak radioaktif. Alat ini mampu mereduksi volume limbah cair dengan faktor reduksi 50. Artinya, jika ada 50 m3 limbah cair yang diolah, maka akan dihasilkan 1 m3 konsentrat radioaktif, sisanya menjadi air destilat yang sudah tidak radioaktif. Gas-gas yang terbentuk juga terkungkung dalam pengungkung reaktor. Gas ini kemudian disaring melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Setelah dipakai untuk pengikatan radioaktif, filter tersebut selanjutnya diperlakukan sebagai limbah padat. Gambar 4. Skema Pengelolaan Limbah Radioaktif Pemadatan limbah radioaktif dimaksudkan agar limbah tersebut terikat dengan kuat alam suatu matriks padat sangat kuat. Matriks dirancang mampu bertahan hingga zat radioaktif yang diikatnya meluruh mencapai kondisi radioaktifnya setara dengan radioaktif 16
  • 17. lingkungan. Dengan pemadatan seperti ini maka zat radioaktif tidak akan terlepas ke lingkungan dalam kondisi apa pun selama disimpan. Proses pemadatannya bisa dilakukan dengan semen (sementasi), aspal (bitumenisasi), polimer (polimerisasi), maupun bahan gelas (vitrikasi). Padatan limbah radioaktif kemudian dimasukkan ke dalam kontainer yang dibuat dari baja tahan karat. Reaktor nulir untuk pembangkit yang menghasilkan tenaga berdaya 1.200 MWe setiap tahunnya menghasilkan limbah radioaktif padat berupa bahan bakar bekas sebanyak 30 tahun. Namun setelah diolah ulang dan dipadatkan, volume limbah hanya sebanyak 4 m3. Selanjutnya disimpan dalam penyimpanan sementara yang berukuran 50m x 50 m x 4 m. Tempat penampungan ini mampu menampung limbat padat yang berasal dari 10 reaktor yang beroperasi selama 50 tahun. Setelah mengalami penyimpanan selama 50 tahun di penyimpanan sementara, kemampuan memancarkan radiasi dari limbah tersebut sudah sangat kecil. Selanjutnya dipindahkan ke tempat penyimpanan akhir (ultimate storage) yang berada di bawah permukaan tanah. Tahapan penyimpanan akhir ini atau penyimpanan lestari merupakan merupakan tahap akhir proses 17
  • 18. pengolahan limbah. Falsafahnya: zat radioaktif yang semula diambil dari tanah (proses penambangan uranium), dikembalikan lagi ke dalam tanah. Gambar 5. Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif B. Aplikasi Reaktor Nulir Sebagai penghasil radioisotop, reaktor atom dapat menghasilkan berbagai macam radioisotop yang dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Selain itu reaktor atom juga dapat menghasilkan neutron yang dapat digunakan untuk penelitian. Unsur radioaktif yang tersedia di alam tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang menghendaki sifat-sifat tertentu dari unsur radioaktif tersebut. 18
  • 19. Penggunaan radioisotop, di samping mendatangkan banyak manfaat, juga dapat mendatangkan masalah. Masalah yang dihadapi sekarang ini di antaranya, masalah pengontrolan dan pembuangan limbah nuklir. Pembuatan persenjataan nuklir dari negara-negara maju maupun negara yang berkembang yang tidak dikontrol akan membahayakan bagi kehidupan. Di bidang kedokteran, radioisotop digunakan untuk keperluan diagnosis dan perawatan medis. Mesin sinar X merupakan peralatan diagnosis penting yang selama bertahun- tahun telah digunakan. Alat ini membutuhkan arus listrik untuk pengoperasiannya. Kini dengan menggunakan sinar gamma dari sinar radioisotop, dapat diperoleh hasil yang sama. Karena peralatan yang menggunakan sinar gamma sangat ringan dan tidak memerlukan arus listrik yang besar, maka alat ini dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang sekiranya pasien sulit dipindahkan ke ruang sinar X. 19
  • 20. PENUTUP A. Kesimpulan Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun 1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron, batang kendali, pendingin dan perisai beton. Sebagai penghasil radioisotop, reaktor atom dapat menghasilkan berbagai macam radioisotop yang dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Selain itu reaktor atom juga dapat menghasilkan neutron yang dapat digunakan untuk penelitian. Unsur radioaktif yang tersedia di alam tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang menghendaki sifat-sifat tertentu dari unsur radioaktif tersebut. Diantara pemanfaatan reaktor nuklir baik langsung maupun tak langsung antara lain digunakan untuk pembangkit listrik, kedokteran, pertanian dan peternakan. 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Hidayanto, Eko. 2011. 14 Juli 2011. http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/files/2009/12/12-reaktor- nuklir.pdf Anonim, 2011. 14 Juli 2011. http://www.4shared.com/document/strfXmnf/REAKTOR_nuklir.html 21