SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
Reviu
s.id/PeluruhanInti
Peluruhan Radioaktif
Jenis peluruhan:
โ€ข Alfa
โ€ข Beta
โ€ข Gamma
Partikel bermuatan
Gelombang
elektromagnetik
Peluruhan Alfa
โ€ข Peluruhan alfa terjadi ketika inti induk meluruh
menjadi inti anak yang disertai dengan
pelepasan partikel alfa yang identik dengan inti
helium.
๐‘
๐ด
๐‘‹ โ†’ ๐‘โˆ’2
๐ดโˆ’4
๐‘Œ + 2
4
๐ป๐‘’
Peluruhan Beta
Terdapat 3 jenis peluruhan Beta:
1. Beta Minus
2. Beta Plus
3. Tangkapan Elektron
๐‘
๐ด
๐‘‹๐‘ โ†’ ๐‘+1
๐ด
๐‘‹โ€ฒ๐‘โˆ’1 + ๐›ฝโˆ’
+ าง
๐‘ฃ
๐‘
๐ด
๐‘‹๐‘ โ†’ ๐‘โˆ’1
๐ด
๐‘‹โ€ฒ๐‘+1 + ๐›ฝ+
+ ๐‘ฃ
๐‘
๐ด
๐‘‹๐‘ + ๐›ฝโˆ’
โ†’ ๐‘โˆ’1
๐ด
๐‘‹โ€ฒ๐‘+1 + ๐‘ฃ
Peluruhan Gamma
Sebagian besar peluruhan ฮฑ dan ฮฒ,
meninggalkan inti akhir dalam
keadaan tereksitasi. Keadaan
tereksitasi ini meluruh dengan
cepat ke keadaan dasar melalui
emisi satu atau lebih sinar ฮณ, yang
merupakan foton radiasi
elektromagnetik.
๐‘
๐ด
๐‘‹โˆ— โ†’ ๐‘
๐ด
๐‘‹ + ๐›พ
Fisika Modern:
Reaksi Fisi dan Fusi
Tujuan Pembelajaran
Memahami proses reaksi fisi dan
fusi serta proses dalam reaktor
nuklir
1. Reaksi Fisi
2. Reaksi Fusi
3. Reaktor Nuklir
Agenda Pembelajaran
Reaksi Fisi
Inti-inti yang lebih berat akan cenderung membelah/memecah
menjadi inti yang lebih ringan karena energi ikat pernukleon (B/A) inti
berat lebih kecil dibandingkan dengan energi ikat pernukleon inti
ringan.
Inti berat yang stabil dapat digambarkan seperti setetes air berbentuk
bulat. Apabila tetesan air tersebut diganggu seperti menyerap neutron
atau proton berenergi tinggi, maka tetesan air akan bergetar di sekitar
titik kesetimbangannya dan bentuknya akan berubah menjadi agak
lonjong. Bentuk tetes cairan yang bundar stabil menunjukkan adanya
gaya inti yang lebih besar dibandingkan dengan gaya Coulomb. Gaya
inti cenderung mempertahankan bentuk inti, sedangkan gaya Coulomb
cenderung memisahkan kesatuan inti.
Bila inti berat terus diganggu dan tertarik ke bentuk yang sangat
lonjong menyebabkan inti terbelah menjadi dua bagian. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya Coulomb lebih besar dibandingkan gaya
inti, sehingga gaya inti tidak dapat mempertahankan kesatuan inti.
Reaksi inilah yang disebut sebagai reaksi Fisi.
Reaksi Fisi
Contoh inti yang mengalami reaksi fisi inti adalah inti kalifornium 98
254
๐ถ๐‘“
98
254
๐ถ๐‘“ โ†’ 54
140
๐‘‹๐‘’ + 44
110
๐‘…๐‘ข + 4๐‘›
Inti kalifornium adalah inti yang dapat diproduksi dalam akselerator dengan menumbukkan
pratikel tertentu. Inti kalifornium ini juga terproduksi dalam ledakan supernova.
โ€ข Energi ikat inti kalifornium 98
254
๐ถ๐‘“ sekitar 7 MeV. Inti kalifornium membelah menjadi dua inti
dengan nomor massa 110 dan 140, bisa saja atom kalifornium membelah menjadi dua inti
yang lain.
โ€ข Jika inti kalifornium dengan A=254 membelah menjadi dua inti yang sama besar dengan
A=127 maka energi ikat pernukleon masing-masing atom adalah 8 MeV.
โ€ข Jadi yang awalnya inti 98
254
๐ถ๐‘“ mempunyai energi ikat pernukleon 7 MeV, setelah mengalami
fisi, inti hasil reaksinya mempunyai energi ikat pernukleon 8 MeV.
โ€ข Dari 7 MeV menjadi 8 MeV menunjukkan peningkatan energi ikat pernukleon sebesar 1 MeV.
Artinya energi ikat inti meningkat sekitar 200 MeV.
โ€ข Kelebihan energi ini karena bernilai positif maka pada proses fisi ini terjadi pelepasan energi
(eksotermik). Energi tersebut berubah menjadi energi kinetik hasil reaksi.
Reaksi Fisi
Contoh lain inti yang mengalami reaksi fisi inti adalah inti uranium 92
235
๐‘ˆ
92
235
๐‘ˆ + ๐‘› โ†’ 92
235
๐‘ˆโˆ—
โ†’ 37
93
๐‘…๐‘ + 55
141
๐ถ๐‘  + 2๐‘›
Reaksi Fisi
Inti uranium 92
235
๐‘ˆ menyerap sebuah neutron dan mengalami reaksi fisi. Hasil
fisi berupa pemancaran dua neutron langsung (prompt neutron) dan satu
neutron tunda (delayed neutron). Setelah melewati moderator, kedua neutron
langsung menyebabkan dua fisi baru dengan salah satu hasilnya adalah
plutonium
239
๐‘ƒ๐‘ข sedangkan neutron tunda ditangkap oleh
238
๐‘ˆ menjadi
239
๐‘ƒ๐‘.
Uranium 92
235
๐‘ˆ sering digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir.
Namun batuan uranium di alam hanya mengandung 0,7% isotop 92
235
๐‘ˆ,
sedangkan 99,3% berupa isotop 92
238
๐‘ˆ. Oleh karena itu, konsentrasi 92
235
๐‘ˆ harus
ditingkatkan dengan melakukan proses penyuburan (enrichment).
Reaksi Fusi
Penggabungan atau peleburan antara inti-inti ringan menjadi inti berat disertai
pelepasan energi disebut sebagai reaksi fusi. Contoh reaksi fusi
1
2
๐ป + 1
2
๐ป โ†’ 1
3
๐ป + 1
1
๐ป
Penggabungan dua inti deutrium menjadi inti tritium dan hidrogen. Dari proses
reaksi fusi ini diperoleh nilai Q = 4 MeV, nilai Q positif jadi termasuk proses
eksotermik dimana terjadi pelepasan energi sekitar 1 MeV per nukleon. Reaksi
fusi ini dapat dikendalikan jika berada dalam suatu ruangan bersuhu 107 โ€“ 108 K.
Pada suhu ini atom-atom terionisasi menjadi plasma yang hanya dapat
dikungkung menggunakan medan magnet. Contoh reaksi fusi lainnya adalah
reaksi fusi pada bintang-bintang. Terdapat dua macam reaksi fusi yaitu daur
proton-proton dan daur karbon.
Reaksi Fusi
Daur proton-proton ditunjukkan pada gambar
menghasilkan energi sekitar 25 MeV melalui proses
berikut:
1
1
๐ป + 1
1
๐ป โ†’ 1
2
๐ป + ๐‘’+
+ ๐‘ฃ
1
2
๐ป + 1
1
๐ป โ†’ 2
3
๐ป๐‘’ + ๐›พ
2
3
๐ป๐‘’ + 2
3
๐ป๐‘’ โ†’ 2
4
๐ป๐‘’ + 21
1
๐ป
Proses akhir dapat ditulis menjadi
41
1
๐ป โ†’ 2
4
๐ป๐‘’ + 2๐‘’+ + 2๐‘ฃ + 2๐›พ
Reaksi Fusi
Daur karbon pada gambar di atas dapat dijelaskan dengan urutan berikut:
6
12
๐ถ + 1
1
๐ป โ†’ 7
13
๐‘ + ๐›พ
7
13
๐‘ โ†’ 6
13
๐ถ + ๐‘’+ + ๐‘ฃ
6
13
๐ถ + 1
1
๐ป โ†’ 7
14
๐‘ + ๐›พ
6
14
๐‘ + 1
1
๐ป โ†’ 8
15
๐‘‚ + ๐›พ
Reaktor Nuklir
Reaksi nuklir yang terkendali digunakan
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan
untuk menggerakkan turbin.Jika inti dari
elemen besar, misalnya uranium 235, dipecah
menjadi beberapa inti dengan komposisi
elemen yang berbeda, sejumlah besar energi
dilepaskan dalam proses tersebut. Proses ini
dikenal sebagai reaksi nuklir dan panas yang
dipancarkan digunakan untuk menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin.
92
235
๐‘ˆ + ๐‘› โ†’ 92
235
๐‘ˆโˆ—
โ†’ 37
93
๐‘…๐‘ + 55
141
๐ถ๐‘  + 2๐‘›
Reaktor Nuklir
โ€ข Pembelahan elemen berat ketika disambar
oleh neutron disebut fisi.
โ€ข Ketika elemen berat terpecah, mereka
melepaskan energi (panas) dan juga
menghasilkan neutron tambahan sebagai
produk sampingan.
โ€ข Neutron tambahan ini dapat digunakan
untuk reaksi berantai.
โ€ข Dalam pembangkit listrik ada pelepasan
energi yang terkendali, sedangkan pada
bom atom ada pelepasan yang tidak
terkendali.
Komponen Reaktor
1. Bahan bakar: merupakan material dimana reaksi
pembelahan terjadi.
2. Pendingin: fluida (cair atau gas) yang memiliki sifat-
sifat perpindahan panas yang baik berfungsi untuk
mendinginkan bahan bakar.
3. Moderator (untuk reaktor termal): untuk menurunkan
energi neutron dari energi cepat ke energi termal.
4. Batang kendali: untuk mengendalikan jumlah populasi
neutron yang terdapat di dalam teras reaktor.
5. Reflektor (reaktor non daya): untuk memantulkan
neutron kembali ke teras sehingga memperkecil
kebocoran serta memperbaiki ekonomi neutron.
Komponen Reaktor
6. Perisai (shielding): untuk menahan radiasi yang
dikeluarkan oleh inti-inti hasil reaksi pembelahan.
7. Sungkup (containment, untuk reaktor daya): untuk
menahan tekanan tinggi yang dihasilkan dari reaksi
pembelahan inti. Di dalamnya dilapisi dengan baja
tahan karat untuk meminimalkan kebocoran gas dan
uap.
Bahan Bakar
โ€ข Inti reaktor berisi bahan bakar dalam tabung
silinder. Tabung-tabung tersebut disusun
secara berkelompok untuk membuat rakitan
bahan bakar dan sekelompok rakitan bahan
bakar membentuk inti reaktor.
โ€ข Bahan bakar yang cocok adalah U 235 karena
mudah dibelah dan melepaskan energi panas
dalam jumlah besar.
โ€ข Reaktor nuklir harus dapat mengendalikan
jumlah neutron yang dilepaskan dalam
reaksi ini.
โ€ข Reaksi berantai dapat dikendalikan dengan
menggunakan batang kendali.
โ€ข Batang kendali terbuat dari bahan
(kadmium atau boron) yang dapat dengan
cepat menyerap neutron.
Batang Kendali
โ€ข Reaktor nuklir harus dapat mengendalikan
jumlah neutron yang dilepaskan dalam
reaksi ini.
โ€ข Reaksi berantai dapat dikendalikan dengan
menggunakan batang kendali.
โ€ข Batang kendali terbuat dari bahan
(kadmium atau boron) yang dapat dengan
cepat menyerap neutron.
Batang Kendali
Moderator
Mekanisme moderasi neutron
โ€ข Dalam reaktor termal, reaksi pembelahan
dihasilkan oleh neutron termal.
โ€ข Neutron hasil pembelahan adalah neutron
cepat yang berenergi tinggi.
โ€ข Neutron cepat tersebut perlu diperlambat
(dimoderasi) sampai mencapai tingkat
termal.
โ€ข Moderasi neutron hingga mencapai tingkat
energi termal melalui proses hamburan
elastik.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Moderator
โ€ข Reaktor dengan moderator grafit;
โ€ข Reaktor dengan moderator air:
โžข Reaktor Air Berat;
โžข Reaktor Air Ringan;
โ€ข Reaktor dengan moderator elemen
ringan. Reaktor ini menggunakan
moderator litium dan berilium:
โžข Reaktor Garam Cair/Molten Salt
Reactor (MSR) dimoderasi oleh
elemen ringan seperti litium atau
berilium, yang merupakan konstituen
dari garam matriks pendingin/bahan
bakar LiF dan BeF2;
Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Moderator
โžข Reaktor berpendingin logam cair,
seperti reaktor yang pendinginnya
merupakan campuran Timbal dan
Bismut, dapat menggunakan BeO
sebagai moderator.
โ€ข Reaktor yang dimoderasi secara organik
(OMR) menggunakan bifenil dan terfenil
sebagai moderator dan pendingin.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Energi Neutron
Reaktor Termal
โ€ข Reaktor termal menggunakan neutron lambat atau termal. Hampir semua
reaktor yang ada saat ini adalah jenis ini.
โ€ข Memiliki bahan moderator neutron yang memperlambat neutron hingga
suhu neutronnya mengalami termalisasi [yaitu hingga energi kinetiknya
mendekati energi kinetik rata-rata partikel di sekitarnya].
โ€ข Neutron termal memiliki probabilitas yang jauh lebih tinggi untuk membelah
inti fisil U-235, plutonium-239 & Pt-241, dan probabilitas yang relatif lebih
rendah untuk menangkap neutron oleh U-238 dibandingkan dengan neutron
yang lebih cepat yang pada awalnya merupakan hasil fisi, memungkinkan
penggunaan uranium yang diperkaya rendah atau bahkan bahan bakar
uranium alami.
โ€ข Moderator sering kali juga merupakan pendingin, biasanya air di bawah
tekanan tinggi untuk meningkatkan titik didih.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Energi Neutron
Reaktor Neutron Cepat
โ€ข Reaktor neutron cepat menggunakan neutron cepat untuk menyebabkan fisi
pada bahan bakarnya.
โ€ข Reaktor ini tidak memiliki moderator neutron, dan menggunakan pendingin
yang lebih sedikit.
โ€ข Mempertahankan reaksi berantai membutuhkan bahan bakar yang lebih
diperkaya [pemisahan isotop] dalam bahan fisil (~ 20% atau lebih) karena
probabilitas fisi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan penangkapan
oleh U-238.
โ€ข Lebih sedikit limbah - tetapi lebih sulit untuk dibangun - lebih mahal untuk
dioperasikan. - Kurang umum dibandingkan reaktor termal
โ€ข Beberapa pembangkit listrik awal adalah reaktor cepat
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Reaktor Air Ringan
โ€ข Komponen penting lainnya dari inti reaktor nuklir adalah air.
โ€ข Air berfungsi untuk memperlambat neutron cepat.
โ€ข Fungsi kedua dari air adalah sebagai pembawa energi panas sehingga uap
dapat dihasilkan untuk memutar turbin di pembangkit listrik, sehingga
menghasilkan listrik.
โ€ข Air di dalam inti reaktor terpapar partikel subatomik bebas dalam jumlah
besar.
โ€ข Atom Hidrogen dalam air berinteraksi dengan neutron untuk menjadi
Deuterium atau Tritium (air berat dan super berat), yang keduanya tidak
stabil dan radioaktif dan air ini memerlukan sistem pembuangan khusus.
โ€ข Ada dua jenis reaktor air ringan
1. Pressurized Water Reactor (PWR)
2. Boiling Water Reactor (BWR)
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Pressurized Water Reactor (PWR)
โ€ข Air radioaktif menyerap panas yang dilepaskan selama proses fisi.
โ€ข Air panas ini melewati penukar panas yang memindahkan panas ke air non
radioaktif.
โ€ข Air non radioaktif mendidih dan membentuk uap super panas yang
digunakan untuk menggerakkan turbin.
โ€ข Catatan:
Inti reaktor dan generator uap
ditempatkan dalam
wadah/struktur yang sama.
Struktur ini dirancang untuk tahan
terhadap kejadian yang tidak
disengaja.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Pressurized Water Reactor (PWR)
โ€ข Batang kendali reaktor juga dirancang sedemikian rupa sehingga jika terjadi
kegagalan daya, batang tersebut akan jatuh ke bawah, ke dalam inti reaktor,
memanfaatkan gaya gravitasi dan mematikan sistem.
โ€ข Kelebihan:
o Kelebihan utama dari desain ini adalah jika terjadi kebocoran bahan
bakar, bahan radioaktif akan tetap berada di dalam struktur
penahanan/perisai beton.
o Dapat dioperasikan pada suhu dan tekanan tinggi.
o Diyakini bahwa PWR lebih stabil daripada desain lainnya.
โ€ข Kekurangan:
o Desain reaktor lebih rumit
o Karena dirancang untuk beroperasi pada suhu/tekanan tinggi, maka
harganya lebih mahal.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Boiling Water Reactor (BWR)
โ€ข Ini juga berisi struktur penahanan / beton di mana reaktor nuklir berada
โ€ข Dalam BWR, air mendidih di dalam inti reaktor dan langsung masuk ke
generator turbin untuk menghasilkan listrik.
โ€ข Uapnya, setelah melewati turbin, dikondensasi dan digunakan kembali.
โ€ข Torus atau kolam penekan digunakan
untuk menghilangkan panas yang
dilepaskan jika terjadi peristiwa di mana
uap dalam jumlah besar dilepaskan dari
reaktor atau Sistem Resirkulasi Reaktor.
โ€ข Dalam BWR yang berlawanan dengan
PWR, batang kendali dimasukkan dari
bawah oleh semacam sistem hidrolik.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Boiling Water Reactor (BWR)
โ€ข Kelebihan:
o Efisiensi termal secara keseluruhan lebih besar daripada PWR karena
tidak ada generator uap atau penukar panas yang terpisah
o Mengontrol BWR lebih mudah dibandingkan dengan PWR, karena
dengan mengendalikan aliran air melalui inti, kita dapat mengendalikan
pembangkitan, misalnya meningkatkan aliran air akan meningkatkan
pembangkitan.
o Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga bejana reaktor terkena
radiasi yang lebih sedikit.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Pressurised Heavy Water Reactors
(PHWR)
โ€ข Sebagian dari reaktor air bertekanan,
berbagi penggunaan loop pengangkut
panas bertekanan dan terisolasi,
โ€ข Tetapi dengan menggunakan air berat
sebagai pendingin dan moderator, maka
ekonomi neutron yang ditawarkan
dapat lebih besar.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Liquid Metal Cooled Reactor
โ€ข Karena air adalah moderator, air tidak
dapat digunakan sebagai pendingin
dalam reaktor cepat.
โ€ข Pendingin logam cair โ†’ natrium, NaK,
timbal, timbal-bismut, dan pada reaktor
awal, merkuri.
โ€ข Sodium-cooled fast reactor
โ€ข Lead-cooled fast reactor
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Gas Cooled Reactors
โ€ข Didinginkan oleh gas inert yang bersirkulasi, biasanya helium, CO2.
Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin
Molten Salt Reactors (MSR)
โ€ข Didinginkan dengan mengedarkan garam cair, biasanya campuran garam
fluorida.
Generasi Reaktor Nuklir
Generasi I
Shippingport (1957โ€“1982) in
Pennsylvania
Pembangkit listrik tenaga nuklir
berskala besar pertama di dunia
mulai beroperasi di Shippingport,
Pennsylvania, pada tanggal 2
Desember 1957 - tepat 15 tahun
setelah Enrico Fermi
mendemonstrasikan reaksi nuklir
yang berkelanjutan untuk pertama
kalinya.
Generasi I
Dresden-1 (1960โ€“1978) in
Illinois
Dresden 1 adalah BWR
berkapasitas 280 MW yang
merupakan bagian dari tiga unit
Stasiun Pembangkit Dresden.
Pembangunan Dresden Unit 1
dimulai pada tahun 1957 dengan
produksi listrik komersial dimulai
pada tahun 1960.
Unit 1 dipensiunkan pada tahun
1978.
Generasi I
Calder Hall-1 (1956โ€“2003) in the United Kingdom
Generasi I
Calder Hall-1 (1956โ€“2003) in the United Kingdom
Generasi II
โ€ข Lebih ekonomis dan dapat diandalkan.
โ€ข Masa pakai 40 tahun.
โ€ข Beroperasi pada akhir tahun 1960-an
โ€ข 400+ PWR dan BWR komersial
โ€ข Prototipe Gen II
โ€ข CDF (10-5 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor)
โ€ข Pressurized Water Reactors (PWR),
โ€ข CANada Deuterium Uranium Reactors (CANDU),
โ€ข Boiling Water Reactors (BWR),
โ€ข Advanced Gas-cooled Reactors (AGR), dan
โ€ข Vodo-Vodyanoi Energetichesky Reactors (VVER).
Generasi II
Generasi II
Generasi III
Reaktor Gen II dengan peningkatan desain yang evolusioner dan
canggih.
1. Teknologi bahan bakar
2. Efisiensi termal,
3. Konstruksi termodulasi,
4. Sistem keselamatan (terutama penggunaan sistem pasif
daripada sistem aktif), dan
5. Desain terstandarisasi.
โ€ข Umur operasional yang lebih panjang mencapai 60 tahun
โ€ข CDF (10-7 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor)
โ€ข Desain terstandarisasi ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya
perawatan dan modal.
โ€ข Peningkatan Signifikan dalam Keselamatan
Generasi III
Reaktor Gen II dengan peningkatan desain yang evolusioner dan
canggih.
1. Teknologi bahan bakar
2. Efisiensi termal,
3. Konstruksi termodulasi,
4. Sistem keselamatan (terutama penggunaan sistem pasif
daripada sistem aktif), dan
5. Desain terstandarisasi.
โ€ข Umur operasional yang lebih panjang mencapai 60 tahun
โ€ข CDF (10-7 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor)
โ€ข Desain terstandarisasi ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya
perawatan dan modal.
โ€ข Peningkatan Signifikan dalam Keselamatan
Generasi III+
Desain Gen III+:
โ€ข VVER-1200
โ€ข Advanced CANDU Reactor (ACR-1000)
โ€ข AP1000: berdasarkan AP600, dengan peningkatan output daya
โ€ข Economic Simplified Boiling Water Reactor (ESBWR):
berdasarkan ABWR
โ€ข APR-1400: desain PWR canggih yang dikembangkan dari Sistem
AS 80+,
โ€ข EU-ABWR: berdasarkan ABWR, dengan peningkatan output
daya dan kepatuhan terhadap keamanan UE standar
Generasi IV
Karakteristik dan
Parameter Operasi
Delapan Sistem
Reaktor Generasi IV
yang Sedang
Dikembangkan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf

Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Nurmalina Adhiyanti
ย 
Fisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptxFisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptx
RudyWinarno
ย 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
ElsaAndriani3
ย 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Beti Beti
ย 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
sanradamanik
ย 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
ikasaputri
ย 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
Sri Wulan Hidayati
ย 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
Aldha Yhoe
ย 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Sri Wulan Hidayati
ย 

Similar to Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf (20)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
ย 
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
ย 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
ย 
Fisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptxFisika Inti.pptx
Fisika Inti.pptx
ย 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
ย 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
ย 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
ย 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
ย 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
ย 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
ย 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
ย 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
ย 
Kelompok 11 fusi (unggul, mila, metta)
Kelompok 11 fusi (unggul, mila, metta)Kelompok 11 fusi (unggul, mila, metta)
Kelompok 11 fusi (unggul, mila, metta)
ย 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif ok
ย 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
ย 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
ย 
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTIENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ENERGI NUKLIR KIMIA INTI
ย 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
ย 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
ย 
Alex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docxAlex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docx
ย 

More from PutraPratama208800

More from PutraPratama208800 (13)

4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
4. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh.pptx
ย 
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
2. Dosimetri Lanjutan terkait dosis ekuivalen dan dosis efektif.pptx
ย 
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
3. Basis Biologis untuk Keselamatan Radiasi - Lanjutan.pptx
ย 
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas KesehatanPengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
ย 
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan DiagnostikPelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
Pelaporan Data Dosis Pasien untuk Evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik
ย 
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdfPertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
Pertemuan 1 Mekanika Statistik.pdf
ย 
Pertemuan 8.pdf
Pertemuan 8.pdfPertemuan 8.pdf
Pertemuan 8.pdf
ย 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
ย 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_Mammo.ppt
ย 
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.pptRegister dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
Register dan Penggunaan Si-INTAN 3.0_RU.ppt
ย 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
ย 
Pengenalan DRL.pdf
Pengenalan DRL.pdfPengenalan DRL.pdf
Pengenalan DRL.pdf
ย 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
ย 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
ย 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
ย 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
ย 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
ย 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
ย 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
ย 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
ย 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
ย 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
ย 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
ย 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
ย 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
ย 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
ย 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
ย 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
ย 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
ย 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
ย 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
ย 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
ย 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
ย 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
ย 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
ย 

Pertemuan 6 Reaksi Fisi dan Fusi Inti.pdf

  • 2. Peluruhan Radioaktif Jenis peluruhan: โ€ข Alfa โ€ข Beta โ€ข Gamma Partikel bermuatan Gelombang elektromagnetik
  • 3. Peluruhan Alfa โ€ข Peluruhan alfa terjadi ketika inti induk meluruh menjadi inti anak yang disertai dengan pelepasan partikel alfa yang identik dengan inti helium. ๐‘ ๐ด ๐‘‹ โ†’ ๐‘โˆ’2 ๐ดโˆ’4 ๐‘Œ + 2 4 ๐ป๐‘’
  • 4. Peluruhan Beta Terdapat 3 jenis peluruhan Beta: 1. Beta Minus 2. Beta Plus 3. Tangkapan Elektron ๐‘ ๐ด ๐‘‹๐‘ โ†’ ๐‘+1 ๐ด ๐‘‹โ€ฒ๐‘โˆ’1 + ๐›ฝโˆ’ + าง ๐‘ฃ ๐‘ ๐ด ๐‘‹๐‘ โ†’ ๐‘โˆ’1 ๐ด ๐‘‹โ€ฒ๐‘+1 + ๐›ฝ+ + ๐‘ฃ ๐‘ ๐ด ๐‘‹๐‘ + ๐›ฝโˆ’ โ†’ ๐‘โˆ’1 ๐ด ๐‘‹โ€ฒ๐‘+1 + ๐‘ฃ
  • 5. Peluruhan Gamma Sebagian besar peluruhan ฮฑ dan ฮฒ, meninggalkan inti akhir dalam keadaan tereksitasi. Keadaan tereksitasi ini meluruh dengan cepat ke keadaan dasar melalui emisi satu atau lebih sinar ฮณ, yang merupakan foton radiasi elektromagnetik. ๐‘ ๐ด ๐‘‹โˆ— โ†’ ๐‘ ๐ด ๐‘‹ + ๐›พ
  • 7. Tujuan Pembelajaran Memahami proses reaksi fisi dan fusi serta proses dalam reaktor nuklir
  • 8. 1. Reaksi Fisi 2. Reaksi Fusi 3. Reaktor Nuklir Agenda Pembelajaran
  • 9. Reaksi Fisi Inti-inti yang lebih berat akan cenderung membelah/memecah menjadi inti yang lebih ringan karena energi ikat pernukleon (B/A) inti berat lebih kecil dibandingkan dengan energi ikat pernukleon inti ringan. Inti berat yang stabil dapat digambarkan seperti setetes air berbentuk bulat. Apabila tetesan air tersebut diganggu seperti menyerap neutron atau proton berenergi tinggi, maka tetesan air akan bergetar di sekitar titik kesetimbangannya dan bentuknya akan berubah menjadi agak lonjong. Bentuk tetes cairan yang bundar stabil menunjukkan adanya gaya inti yang lebih besar dibandingkan dengan gaya Coulomb. Gaya inti cenderung mempertahankan bentuk inti, sedangkan gaya Coulomb cenderung memisahkan kesatuan inti. Bila inti berat terus diganggu dan tertarik ke bentuk yang sangat lonjong menyebabkan inti terbelah menjadi dua bagian. Hal ini menunjukkan bahwa gaya Coulomb lebih besar dibandingkan gaya inti, sehingga gaya inti tidak dapat mempertahankan kesatuan inti. Reaksi inilah yang disebut sebagai reaksi Fisi.
  • 10. Reaksi Fisi Contoh inti yang mengalami reaksi fisi inti adalah inti kalifornium 98 254 ๐ถ๐‘“ 98 254 ๐ถ๐‘“ โ†’ 54 140 ๐‘‹๐‘’ + 44 110 ๐‘…๐‘ข + 4๐‘› Inti kalifornium adalah inti yang dapat diproduksi dalam akselerator dengan menumbukkan pratikel tertentu. Inti kalifornium ini juga terproduksi dalam ledakan supernova. โ€ข Energi ikat inti kalifornium 98 254 ๐ถ๐‘“ sekitar 7 MeV. Inti kalifornium membelah menjadi dua inti dengan nomor massa 110 dan 140, bisa saja atom kalifornium membelah menjadi dua inti yang lain. โ€ข Jika inti kalifornium dengan A=254 membelah menjadi dua inti yang sama besar dengan A=127 maka energi ikat pernukleon masing-masing atom adalah 8 MeV. โ€ข Jadi yang awalnya inti 98 254 ๐ถ๐‘“ mempunyai energi ikat pernukleon 7 MeV, setelah mengalami fisi, inti hasil reaksinya mempunyai energi ikat pernukleon 8 MeV. โ€ข Dari 7 MeV menjadi 8 MeV menunjukkan peningkatan energi ikat pernukleon sebesar 1 MeV. Artinya energi ikat inti meningkat sekitar 200 MeV. โ€ข Kelebihan energi ini karena bernilai positif maka pada proses fisi ini terjadi pelepasan energi (eksotermik). Energi tersebut berubah menjadi energi kinetik hasil reaksi.
  • 11. Reaksi Fisi Contoh lain inti yang mengalami reaksi fisi inti adalah inti uranium 92 235 ๐‘ˆ 92 235 ๐‘ˆ + ๐‘› โ†’ 92 235 ๐‘ˆโˆ— โ†’ 37 93 ๐‘…๐‘ + 55 141 ๐ถ๐‘  + 2๐‘›
  • 12. Reaksi Fisi Inti uranium 92 235 ๐‘ˆ menyerap sebuah neutron dan mengalami reaksi fisi. Hasil fisi berupa pemancaran dua neutron langsung (prompt neutron) dan satu neutron tunda (delayed neutron). Setelah melewati moderator, kedua neutron langsung menyebabkan dua fisi baru dengan salah satu hasilnya adalah plutonium 239 ๐‘ƒ๐‘ข sedangkan neutron tunda ditangkap oleh 238 ๐‘ˆ menjadi 239 ๐‘ƒ๐‘. Uranium 92 235 ๐‘ˆ sering digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir. Namun batuan uranium di alam hanya mengandung 0,7% isotop 92 235 ๐‘ˆ, sedangkan 99,3% berupa isotop 92 238 ๐‘ˆ. Oleh karena itu, konsentrasi 92 235 ๐‘ˆ harus ditingkatkan dengan melakukan proses penyuburan (enrichment).
  • 13. Reaksi Fusi Penggabungan atau peleburan antara inti-inti ringan menjadi inti berat disertai pelepasan energi disebut sebagai reaksi fusi. Contoh reaksi fusi 1 2 ๐ป + 1 2 ๐ป โ†’ 1 3 ๐ป + 1 1 ๐ป Penggabungan dua inti deutrium menjadi inti tritium dan hidrogen. Dari proses reaksi fusi ini diperoleh nilai Q = 4 MeV, nilai Q positif jadi termasuk proses eksotermik dimana terjadi pelepasan energi sekitar 1 MeV per nukleon. Reaksi fusi ini dapat dikendalikan jika berada dalam suatu ruangan bersuhu 107 โ€“ 108 K. Pada suhu ini atom-atom terionisasi menjadi plasma yang hanya dapat dikungkung menggunakan medan magnet. Contoh reaksi fusi lainnya adalah reaksi fusi pada bintang-bintang. Terdapat dua macam reaksi fusi yaitu daur proton-proton dan daur karbon.
  • 14. Reaksi Fusi Daur proton-proton ditunjukkan pada gambar menghasilkan energi sekitar 25 MeV melalui proses berikut: 1 1 ๐ป + 1 1 ๐ป โ†’ 1 2 ๐ป + ๐‘’+ + ๐‘ฃ 1 2 ๐ป + 1 1 ๐ป โ†’ 2 3 ๐ป๐‘’ + ๐›พ 2 3 ๐ป๐‘’ + 2 3 ๐ป๐‘’ โ†’ 2 4 ๐ป๐‘’ + 21 1 ๐ป Proses akhir dapat ditulis menjadi 41 1 ๐ป โ†’ 2 4 ๐ป๐‘’ + 2๐‘’+ + 2๐‘ฃ + 2๐›พ
  • 15. Reaksi Fusi Daur karbon pada gambar di atas dapat dijelaskan dengan urutan berikut: 6 12 ๐ถ + 1 1 ๐ป โ†’ 7 13 ๐‘ + ๐›พ 7 13 ๐‘ โ†’ 6 13 ๐ถ + ๐‘’+ + ๐‘ฃ 6 13 ๐ถ + 1 1 ๐ป โ†’ 7 14 ๐‘ + ๐›พ 6 14 ๐‘ + 1 1 ๐ป โ†’ 8 15 ๐‘‚ + ๐›พ
  • 16. Reaktor Nuklir Reaksi nuklir yang terkendali digunakan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan untuk menggerakkan turbin.Jika inti dari elemen besar, misalnya uranium 235, dipecah menjadi beberapa inti dengan komposisi elemen yang berbeda, sejumlah besar energi dilepaskan dalam proses tersebut. Proses ini dikenal sebagai reaksi nuklir dan panas yang dipancarkan digunakan untuk menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. 92 235 ๐‘ˆ + ๐‘› โ†’ 92 235 ๐‘ˆโˆ— โ†’ 37 93 ๐‘…๐‘ + 55 141 ๐ถ๐‘  + 2๐‘›
  • 17. Reaktor Nuklir โ€ข Pembelahan elemen berat ketika disambar oleh neutron disebut fisi. โ€ข Ketika elemen berat terpecah, mereka melepaskan energi (panas) dan juga menghasilkan neutron tambahan sebagai produk sampingan. โ€ข Neutron tambahan ini dapat digunakan untuk reaksi berantai. โ€ข Dalam pembangkit listrik ada pelepasan energi yang terkendali, sedangkan pada bom atom ada pelepasan yang tidak terkendali.
  • 18. Komponen Reaktor 1. Bahan bakar: merupakan material dimana reaksi pembelahan terjadi. 2. Pendingin: fluida (cair atau gas) yang memiliki sifat- sifat perpindahan panas yang baik berfungsi untuk mendinginkan bahan bakar. 3. Moderator (untuk reaktor termal): untuk menurunkan energi neutron dari energi cepat ke energi termal. 4. Batang kendali: untuk mengendalikan jumlah populasi neutron yang terdapat di dalam teras reaktor. 5. Reflektor (reaktor non daya): untuk memantulkan neutron kembali ke teras sehingga memperkecil kebocoran serta memperbaiki ekonomi neutron.
  • 19. Komponen Reaktor 6. Perisai (shielding): untuk menahan radiasi yang dikeluarkan oleh inti-inti hasil reaksi pembelahan. 7. Sungkup (containment, untuk reaktor daya): untuk menahan tekanan tinggi yang dihasilkan dari reaksi pembelahan inti. Di dalamnya dilapisi dengan baja tahan karat untuk meminimalkan kebocoran gas dan uap.
  • 20. Bahan Bakar โ€ข Inti reaktor berisi bahan bakar dalam tabung silinder. Tabung-tabung tersebut disusun secara berkelompok untuk membuat rakitan bahan bakar dan sekelompok rakitan bahan bakar membentuk inti reaktor. โ€ข Bahan bakar yang cocok adalah U 235 karena mudah dibelah dan melepaskan energi panas dalam jumlah besar.
  • 21. โ€ข Reaktor nuklir harus dapat mengendalikan jumlah neutron yang dilepaskan dalam reaksi ini. โ€ข Reaksi berantai dapat dikendalikan dengan menggunakan batang kendali. โ€ข Batang kendali terbuat dari bahan (kadmium atau boron) yang dapat dengan cepat menyerap neutron. Batang Kendali
  • 22. โ€ข Reaktor nuklir harus dapat mengendalikan jumlah neutron yang dilepaskan dalam reaksi ini. โ€ข Reaksi berantai dapat dikendalikan dengan menggunakan batang kendali. โ€ข Batang kendali terbuat dari bahan (kadmium atau boron) yang dapat dengan cepat menyerap neutron. Batang Kendali
  • 23. Moderator Mekanisme moderasi neutron โ€ข Dalam reaktor termal, reaksi pembelahan dihasilkan oleh neutron termal. โ€ข Neutron hasil pembelahan adalah neutron cepat yang berenergi tinggi. โ€ข Neutron cepat tersebut perlu diperlambat (dimoderasi) sampai mencapai tingkat termal. โ€ข Moderasi neutron hingga mencapai tingkat energi termal melalui proses hamburan elastik.
  • 24. Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Moderator โ€ข Reaktor dengan moderator grafit; โ€ข Reaktor dengan moderator air: โžข Reaktor Air Berat; โžข Reaktor Air Ringan; โ€ข Reaktor dengan moderator elemen ringan. Reaktor ini menggunakan moderator litium dan berilium: โžข Reaktor Garam Cair/Molten Salt Reactor (MSR) dimoderasi oleh elemen ringan seperti litium atau berilium, yang merupakan konstituen dari garam matriks pendingin/bahan bakar LiF dan BeF2;
  • 25. Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Moderator โžข Reaktor berpendingin logam cair, seperti reaktor yang pendinginnya merupakan campuran Timbal dan Bismut, dapat menggunakan BeO sebagai moderator. โ€ข Reaktor yang dimoderasi secara organik (OMR) menggunakan bifenil dan terfenil sebagai moderator dan pendingin.
  • 26. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Energi Neutron Reaktor Termal โ€ข Reaktor termal menggunakan neutron lambat atau termal. Hampir semua reaktor yang ada saat ini adalah jenis ini. โ€ข Memiliki bahan moderator neutron yang memperlambat neutron hingga suhu neutronnya mengalami termalisasi [yaitu hingga energi kinetiknya mendekati energi kinetik rata-rata partikel di sekitarnya]. โ€ข Neutron termal memiliki probabilitas yang jauh lebih tinggi untuk membelah inti fisil U-235, plutonium-239 & Pt-241, dan probabilitas yang relatif lebih rendah untuk menangkap neutron oleh U-238 dibandingkan dengan neutron yang lebih cepat yang pada awalnya merupakan hasil fisi, memungkinkan penggunaan uranium yang diperkaya rendah atau bahkan bahan bakar uranium alami. โ€ข Moderator sering kali juga merupakan pendingin, biasanya air di bawah tekanan tinggi untuk meningkatkan titik didih.
  • 27. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Energi Neutron Reaktor Neutron Cepat โ€ข Reaktor neutron cepat menggunakan neutron cepat untuk menyebabkan fisi pada bahan bakarnya. โ€ข Reaktor ini tidak memiliki moderator neutron, dan menggunakan pendingin yang lebih sedikit. โ€ข Mempertahankan reaksi berantai membutuhkan bahan bakar yang lebih diperkaya [pemisahan isotop] dalam bahan fisil (~ 20% atau lebih) karena probabilitas fisi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan penangkapan oleh U-238. โ€ข Lebih sedikit limbah - tetapi lebih sulit untuk dibangun - lebih mahal untuk dioperasikan. - Kurang umum dibandingkan reaktor termal โ€ข Beberapa pembangkit listrik awal adalah reaktor cepat
  • 28. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Reaktor Air Ringan โ€ข Komponen penting lainnya dari inti reaktor nuklir adalah air. โ€ข Air berfungsi untuk memperlambat neutron cepat. โ€ข Fungsi kedua dari air adalah sebagai pembawa energi panas sehingga uap dapat dihasilkan untuk memutar turbin di pembangkit listrik, sehingga menghasilkan listrik. โ€ข Air di dalam inti reaktor terpapar partikel subatomik bebas dalam jumlah besar. โ€ข Atom Hidrogen dalam air berinteraksi dengan neutron untuk menjadi Deuterium atau Tritium (air berat dan super berat), yang keduanya tidak stabil dan radioaktif dan air ini memerlukan sistem pembuangan khusus. โ€ข Ada dua jenis reaktor air ringan 1. Pressurized Water Reactor (PWR) 2. Boiling Water Reactor (BWR)
  • 29. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Pressurized Water Reactor (PWR) โ€ข Air radioaktif menyerap panas yang dilepaskan selama proses fisi. โ€ข Air panas ini melewati penukar panas yang memindahkan panas ke air non radioaktif. โ€ข Air non radioaktif mendidih dan membentuk uap super panas yang digunakan untuk menggerakkan turbin. โ€ข Catatan: Inti reaktor dan generator uap ditempatkan dalam wadah/struktur yang sama. Struktur ini dirancang untuk tahan terhadap kejadian yang tidak disengaja.
  • 30. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Pressurized Water Reactor (PWR) โ€ข Batang kendali reaktor juga dirancang sedemikian rupa sehingga jika terjadi kegagalan daya, batang tersebut akan jatuh ke bawah, ke dalam inti reaktor, memanfaatkan gaya gravitasi dan mematikan sistem. โ€ข Kelebihan: o Kelebihan utama dari desain ini adalah jika terjadi kebocoran bahan bakar, bahan radioaktif akan tetap berada di dalam struktur penahanan/perisai beton. o Dapat dioperasikan pada suhu dan tekanan tinggi. o Diyakini bahwa PWR lebih stabil daripada desain lainnya. โ€ข Kekurangan: o Desain reaktor lebih rumit o Karena dirancang untuk beroperasi pada suhu/tekanan tinggi, maka harganya lebih mahal.
  • 31. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Boiling Water Reactor (BWR) โ€ข Ini juga berisi struktur penahanan / beton di mana reaktor nuklir berada โ€ข Dalam BWR, air mendidih di dalam inti reaktor dan langsung masuk ke generator turbin untuk menghasilkan listrik. โ€ข Uapnya, setelah melewati turbin, dikondensasi dan digunakan kembali. โ€ข Torus atau kolam penekan digunakan untuk menghilangkan panas yang dilepaskan jika terjadi peristiwa di mana uap dalam jumlah besar dilepaskan dari reaktor atau Sistem Resirkulasi Reaktor. โ€ข Dalam BWR yang berlawanan dengan PWR, batang kendali dimasukkan dari bawah oleh semacam sistem hidrolik.
  • 32. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Boiling Water Reactor (BWR) โ€ข Kelebihan: o Efisiensi termal secara keseluruhan lebih besar daripada PWR karena tidak ada generator uap atau penukar panas yang terpisah o Mengontrol BWR lebih mudah dibandingkan dengan PWR, karena dengan mengendalikan aliran air melalui inti, kita dapat mengendalikan pembangkitan, misalnya meningkatkan aliran air akan meningkatkan pembangkitan. o Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga bejana reaktor terkena radiasi yang lebih sedikit.
  • 33. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Pressurised Heavy Water Reactors (PHWR) โ€ข Sebagian dari reaktor air bertekanan, berbagi penggunaan loop pengangkut panas bertekanan dan terisolasi, โ€ข Tetapi dengan menggunakan air berat sebagai pendingin dan moderator, maka ekonomi neutron yang ditawarkan dapat lebih besar.
  • 34. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Liquid Metal Cooled Reactor โ€ข Karena air adalah moderator, air tidak dapat digunakan sebagai pendingin dalam reaktor cepat. โ€ข Pendingin logam cair โ†’ natrium, NaK, timbal, timbal-bismut, dan pada reaktor awal, merkuri. โ€ข Sodium-cooled fast reactor โ€ข Lead-cooled fast reactor
  • 35. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Gas Cooled Reactors โ€ข Didinginkan oleh gas inert yang bersirkulasi, biasanya helium, CO2.
  • 36. Jenis Reaktor Nuklir Berdasar Pendingin Molten Salt Reactors (MSR) โ€ข Didinginkan dengan mengedarkan garam cair, biasanya campuran garam fluorida.
  • 38. Generasi I Shippingport (1957โ€“1982) in Pennsylvania Pembangkit listrik tenaga nuklir berskala besar pertama di dunia mulai beroperasi di Shippingport, Pennsylvania, pada tanggal 2 Desember 1957 - tepat 15 tahun setelah Enrico Fermi mendemonstrasikan reaksi nuklir yang berkelanjutan untuk pertama kalinya.
  • 39. Generasi I Dresden-1 (1960โ€“1978) in Illinois Dresden 1 adalah BWR berkapasitas 280 MW yang merupakan bagian dari tiga unit Stasiun Pembangkit Dresden. Pembangunan Dresden Unit 1 dimulai pada tahun 1957 dengan produksi listrik komersial dimulai pada tahun 1960. Unit 1 dipensiunkan pada tahun 1978.
  • 40. Generasi I Calder Hall-1 (1956โ€“2003) in the United Kingdom
  • 41. Generasi I Calder Hall-1 (1956โ€“2003) in the United Kingdom
  • 42. Generasi II โ€ข Lebih ekonomis dan dapat diandalkan. โ€ข Masa pakai 40 tahun. โ€ข Beroperasi pada akhir tahun 1960-an โ€ข 400+ PWR dan BWR komersial โ€ข Prototipe Gen II โ€ข CDF (10-5 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor) โ€ข Pressurized Water Reactors (PWR), โ€ข CANada Deuterium Uranium Reactors (CANDU), โ€ข Boiling Water Reactors (BWR), โ€ข Advanced Gas-cooled Reactors (AGR), dan โ€ข Vodo-Vodyanoi Energetichesky Reactors (VVER).
  • 45. Generasi III Reaktor Gen II dengan peningkatan desain yang evolusioner dan canggih. 1. Teknologi bahan bakar 2. Efisiensi termal, 3. Konstruksi termodulasi, 4. Sistem keselamatan (terutama penggunaan sistem pasif daripada sistem aktif), dan 5. Desain terstandarisasi. โ€ข Umur operasional yang lebih panjang mencapai 60 tahun โ€ข CDF (10-7 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor) โ€ข Desain terstandarisasi ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya perawatan dan modal. โ€ข Peningkatan Signifikan dalam Keselamatan
  • 46. Generasi III Reaktor Gen II dengan peningkatan desain yang evolusioner dan canggih. 1. Teknologi bahan bakar 2. Efisiensi termal, 3. Konstruksi termodulasi, 4. Sistem keselamatan (terutama penggunaan sistem pasif daripada sistem aktif), dan 5. Desain terstandarisasi. โ€ข Umur operasional yang lebih panjang mencapai 60 tahun โ€ข CDF (10-7 kejadian kerusakan inti per tahun reaktor) โ€ข Desain terstandarisasi ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya perawatan dan modal. โ€ข Peningkatan Signifikan dalam Keselamatan
  • 47. Generasi III+ Desain Gen III+: โ€ข VVER-1200 โ€ข Advanced CANDU Reactor (ACR-1000) โ€ข AP1000: berdasarkan AP600, dengan peningkatan output daya โ€ข Economic Simplified Boiling Water Reactor (ESBWR): berdasarkan ABWR โ€ข APR-1400: desain PWR canggih yang dikembangkan dari Sistem AS 80+, โ€ข EU-ABWR: berdasarkan ABWR, dengan peningkatan output daya dan kepatuhan terhadap keamanan UE standar
  • 48. Generasi IV Karakteristik dan Parameter Operasi Delapan Sistem Reaktor Generasi IV yang Sedang Dikembangkan