Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik. Spektroskopi nmr didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti – inti atom tertentu dalam molekul organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang dimiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik.
2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
3. Spektoskopi NMR dapat digunakan sebagai alat sidik jari.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton berguna untuk penentuan struktur molekul organik.
Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik. Spektroskopi nmr didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti – inti atom tertentu dalam molekul organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang dimiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik.
2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
3. Spektoskopi NMR dapat digunakan sebagai alat sidik jari.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton berguna untuk penentuan struktur molekul organik.
In a world overrun by data, how do we move beyond dashboards to true customer insights? Data driven marketing is helping us shape the future of marketing by better understanding our customer, creating amazing experiences and building more personal interactions. But, the bigger question is, how do we use it? In a world where the amount of data we have only increases, harnessing intelligent action through predictive analytics is a top priority for marketers. Come hear how you can start using data to unlock your customers and your full marketing potential. We will discuss data visualization, predictive marketing scenarios available to businesses both big and small, and the holy grail of prescriptive marketing with Microsoft’s Jeff Marcoux.
Salam! wkwkwk
slide ini membahas salah satu bab dalam pelajaran kimia kelas 12, yaitu tentang radioaktif. dalam slide ini, dibahas hal-hal yang rinci mengenai radioaktif, mulai dari pengertian hingga soal-soal dan pembahasannya. slide ini didesain agar belajar lebih menarik. Konon katanya, slide yang indah, dapat mempengaruhi semangat belajar, semangat belajar mempengaruhi proses dan hasil belajar menjadi lebih efektif.
slide ini dibuat oleh siswa SMAK Kolese Santo Yusup Malang angkatan 2014.
mohon maaf apabila slide ini kurang memenuhi apa yang anda butuhkan, mohon maaf pula apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Sekian, terima kasih.
semoga bermanfaat
*mohon didownload agar support animasi di microsoft office power point, slide ini sedikit tidak jelas apabila dilihat tanpa animasi
**mohon gunakan microsoft office power point 2010 keatas untuk efek animasi yang maksimum
4. Kimia inti?
• Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari
struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap
kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang
terjadi pada proses peluruhan radio nuklida
dan transmutasi inti
• Radiokimia: mempelajari zat radioaktif dan
penggunaannya dengan teknik kimia.
• Kimia radiasi: bidang kimia yang mempelajari
efek radiasi radioaktif terhadap materi.
5. KIMIA INTI
Inti atom:
proton = 1.007276 sma 1 sma
neutron = 1.008665 sma 1 sma
Simbol inti :
A
Z
ket : Z = nomor atom = proton
A = nomor massa = p + n.
Contoh :
35
17
Berarti : no atom 17, p= 17 dan n= 35-17 = 18
6. Unsur Radioaktif
Unsur atau zat radioaktif adalah
unsur atau zat yang mempunyai inti
tidak stabil, sehingga dapat berubah
menjadi inti atom unsur lain
7. Penggolongan Nuklida
• Isotop kelompok nuklida dengan Z sama
– Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208
• Isobar kelompok nuklida dengan A sama
– Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
• Isoton kelompok nuklida dengan N sama
– Contoh: 1H3, 2He4
• Isomer inti nuklida dengan A dan Z sama
tetapi berbeda dalam tingkat energinya
– Contoh: Co60m, Co60
8. Kestabilan inti
Faktor penentu kestabilan:
• Angka banding jumlah netron terhadap proton
(n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang
paling stabil adalah inti yang mempunyai
nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1
(kestabilan diagonal)
• Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh
hukum genap-ganjil
• Energi pengikat inti pernukleon.
9. Jenis radiasi yang dipancarkan
Partikel
dasar
Massa
relatif
Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron
(beta)
0 -1 -, -1e0 Partikel
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0 Gelombang
elektromag
net
Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel
Netron 1 0 0n1 Partikel
10. Energi Pengikat Inti
• Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah
massa proton dan netron.
• Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan
energi, selisih massa tersebut adalah
merupakan energi pengikat nukleon dalam
inti.
• Semakin besar energi pengikat inti per
nukleon, semakin stabil nuklidanya.
12. Peluruhan alfa
• Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua
netron (partikel relatif besar).
• Agar suatu nuklida mampu melepaskan
partikel alfa, inti harus relatif besar.
• Contoh:
84Po210
82Pb206 + 2He4.
13. Peluruhan beta
• 3 jenis peluruhan beta:
– Pemancaran negatron (beta negatif)
– Pemancaran positron (beta positif)
– Penangkapan elektron (electron capture, EC).
• Contoh:
19K40
20Ca40 + -10;
Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka
dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1
1H1 + -10 +
21Se44
20Co44 + +10.
22Ti44 + -1e0
21Se44.
14. Peluruhan Gamma (transisi isomerik)
• Transisi diantara isomer inti.
• Seringkali suatu inti berada pada tingkat
kuantum diatas tingkat dasarnya (metastabil).
• Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan
dalam orde <10-6 detik.
• Contoh:
27Co60m
27Co60 +
15. Pembelahan spontan
• Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya
terjadi pada nuklida sangat besar.
• Nuklida yang sangat besar membelah diri
menjadi 2 nuklida yang massanya hampir
sama disertai pelepasan beberapa netron.
• Contoh:
98Cr254
42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
16. Pemancaran netron
• Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang
memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti
yang stabil.
• Contoh:
36Kr87
36Kr86 + 0n1
17. Pemancaran netron terlambat
• Proses peluruhan terjadi dengan didahului
oleh pemancaran negatron kemudian
dilanjutkan dengan pemancaran netron.
• Contoh:
35Br87
36Kr87 + -10
36Kr86 + 0n1
35Br87 disebut pemancar netron terlambat
18. Reaksi Fisi
• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan
netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan
energi sekitar 200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan
inti secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235
gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan
pada pembakaran 500ton batubara.
19. Reaksi Fusi
• Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti
ringan menjadi satu inti yang lebih berat.
• Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat
besar.
• Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama
untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti
yang akan bergabung.
• Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat
tinggi, sekitar 100 juta derajat.
• Pada suhu tersebut tidak terdapat atom
melainkan plasma dari inti dan elektron.
20. Reaksi Fusi
• Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat
besar.
• Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan
terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat
menimbulkan ledakan termonuklir.
• Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan
energi pembakaran 20ribu ton batubara.
• Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
– Energi yang dihasilkan lebih tinggi
– Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah
nuklida-nuklida stabil.
21. Laju Peluruhan
• Rumus laju peluruhan
t/t1/2
Ket.
N0 = Zat Radioaktif mula-mula
Nt = Zat Radioaktif sisa
t = lamanya peluruhan
t1/2 = waktu paruh
22. Aplikasi Reaksi Inti dan Keradioaktifan
• Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.
• Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.
• Dalam bidang kimia:
– Analisis pengenceran isotop
– Analisis pengaktifan netron sebagai perunut dalam
menentukan mekanisme reaksi kimia.
• Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan
sebagai perunut dalam terapi kanker.
• Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan
sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit
unggul (pemuliaan tanaman).