1. Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Karsinoma Tulang. Meskipun banyak hambatan
dalam proses pengerjaannya, tetapi kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian
Raha, 19 Juli 2014
Penulis
2. Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
C. Tujuan............................................................................................................................... 4
1. Tujuan Umum................................................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN TEORI ..........................................................Error! Bookmark not defined.
A. Definisi Carsinoma Tulang............................................................................................... 5
B. Etiologi ............................................................................................................................. 5
C. Klasifikasi......................................................................................................................... 5
1. Tumor tulang benigna....................................................................................................... 5
2. Tumor tulang maligna....................................................................................................... 6
3. Kangker tulang metastatic ................................................................................................ 6
D. Patofisiologi...................................................................................................................... 7
E. Manifestasi Klinis............................................................................................................. 8
F. Pemerikasaan Penunjang ......................................................................................................... 9
F. Penatalaksanaan................................................................................................................ 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .........................................Error! Bookmark not defined.
A. Pengkajian........................................................................Error! Bookmark not defined.
B. Diagnosa Keperawatan....................................................Error! Bookmark not defined.
C. Intervensi .........................................................................Error! Bookmark not defined.
D. Evaluasi............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP .......................................................................Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka............................................................................................................................... 11
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat
ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terserang tumor
ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.(Price, 1962:1213)
Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah penderita
kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker diantara
100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar 11.000
anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12
juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun.
Menurut Errol Untung Hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedy
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor tulang
yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang jinak (28%).
Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati yakni
22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari jumlah
seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka harapan hidup
penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75%
penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Sayangnya penderita
kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga penanganannya menjadi lebih
sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara
penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang memerlukan pembedahan radikal diikuti
kemotherapy.
Kanker tulang ( osteosarkoma ) lebih sering menyerang kelompok usia 15 – 25 tahun (pada
usia pertumbuhan). Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka kejadian pada
anak laki-laki sama dengan anak perempuan. Tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih
banyak di temukan pada anak laki-laki. Sampai sekarang penyebab pasti belum diketahui.
(Smeltzer. 2001: 2347).
4. B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Carsinoma Tulang ?
2. Apa Etiologi dar Carsinoma Tulang ?
3. Apa saja Klasifikasi dari Carsinoma Tulang ?
4. Apa patofisiologi dari Carsinoma Tulang ?
5. Apa manifestasi klinis dari Carsinoma Tulang ?
6. Apa saja penatalaksanaan dari Carsinoma Tulang ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan Carsinoma Tulang ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran dan mengetahui tentang bagaimana Asuhan
Keperawatan pada klien Carsinoma Tulang.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Carsinoma Tulang
Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginvasi jaringan
dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh.(Wong.2003: 595).
Carsinoma tulang adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan
pertimbangannya tidak terkendali. Kanker dapat berasal dari dalam tulang juga timbul dari
jaringan atau dari sel- sel kartilago yang berhubungan dengan epiphipisis atau dari unsur-unsur
pembentuk darah yang terdapat pada sumsum tulang.
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor yang muncul dari mesenkim pembentuk
tulang. (Wong. 2003: 616)
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat
ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini
adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.(Price. 1998: 1213).
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang paling sering
dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor ini menyebabkan
mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien pertama kali
berobat.(Smeltzer. 2001: 2347)
B. Etiologi
a. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.
b. Keturunan
c. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan
radiasi).
d. Virus onkogenik (Smeltzer. 2001: 2347).
C. Klasifikasi
Klasifikasi Tumor Tulang terdiri dari :
1. Tumor tulang benigna
Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas, gejalanya sedikit
dan tidak menyebabkan kematian. Tumor tulang benigna terdiri atas :
6. a. Osteoma, berasal dari jaringan tulang sejati yang relative jarang terjadi, biasanya
timbul pada tulang membranosa tengkorak.
b. Chondroma, sering terjadi pada tulang panjang, misalnya pada lengan kadang-kadang
terdapat pada tulang datar seperti tulang ileum.
c. Osteohondroma, bukan neoplasma sejati, berasal dari sel-sel yang tertinggal pada
permukaan tulang, lapisan kartilago pada osteochondroma dapat mengalami
transformasi maligna setelah trauma dan dapat terjadi chondrosarkoma.
2. Tumor tulang maligna
Tumor tulang maligna terdiri dari :
a. Osteosarkoma, berasal dari osteoblas pada metafisis tulang karena itu tumor terlihat
pada daerah pertumbuhan yang aktif terutama dibagian distal femur bagian proksimal
tibia dan hemerus.
b. Ewings sarkoma, adalah tumor ganas yang timbul dalam sumsum tulang, pada tulang
panjang umumnya femur, tibia, fibula, humerus, ulna, vertebra, skapula.
c. Multiple myeloma secara patologi tedapat focus distrakdi tulang yang multiple.
d. Fibrosarkoma adalah tulang yang biasanya menuju kearah ujung korpustulang panjang
terutama tulang femur dan tibia.
e. Chondro sarkoma,timbul dari ujung tulang panjang yang besar atau dari tulang pipih
seperti pelvis dan skapula.
Tumor tulang maligna sekunder yaitu berasal dari metaste tumor, misalnya tumor
payudara, bronkus, prostat dan ginjal. Contoh dari tumor maligna sekunder adalah
osteosarkoma dan osteogeniksarkoma.
3. Kangker tulang metastatic
Tumor tulang metastatik (tumor tulang sekunder) lebih sering dari tumor tulang
maligna primer. Tumor yang muncul dari jaringan tubuh mana saja bisa menginflasi tulang
dan menyebabkan destruksi tulang lokal, dengan gejala yang mirip dengan yang terjadi
pada tumor tulang primer.
Tumor yang bermetastasis ketulang paling sering adalah karsinoma ginjal, prostat,
paru-paru, payudara, ovarium dan tiroid. Tumor metastatik paling sering menyerang
kranium, vertebra, pelvis femur dan humerus.
7. D. Patofisiologi
Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang (myeloma) dari jaringan
sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (carsinomas). Pada tahap selanjutnya sel-sel tulang
akan berada pada nodul-nodul limpa, hati limfe dan ginjal. Akibat adanya pengaruh
aktivitas hematopoetik sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasma yang belum
matang / tidak matang akan terus membelah. Akhirnya terjadi penambahan jumlah sel yang
tidak terkontrol lagi.
Osteogeniksarcoma sering terdapat pada pria usia 10-25 tahun, terutama pada pasien
yang menderita penyakit paget’s. hal ini dimanifestasikan dengan nyeri bengkak,
terbatasnya pergerakan serta menurunnya berat badan. Gejala nyeri pada punggung bawah
merupakan gejala yang khas, hal ini disebabkan karena adanya penekanan pada vertebra
oleh fraktur tulang patologik. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel
neoplasma. Pada sumsum tulang hal ini menyebabkan terjadinya hiperkalsemia,
hiperkalsuria dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas
akan membentuk sejumlah immunoglobulin / bence jones protein abnormal. Hal ini dapat
dideteksi dalam serum urin dengan teknik immunoelektrophoesis. Gejala gagal ginjal dapat
terjadi selama presitipasi immunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis),
hiperkalsemia, peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeloma ginjal)
dan thrombosis pada pena ginjal.
Kecederungan patologik perdarahan merupakan ciri-ciri myeloma dengan dua alasan
utama, yaitu :
a. Penurunan platelet (thrombositopenia) selama adanya kerusakan megakaryosit, yang
merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang.
b. Tidak berfungsinya platelets, microglobin menghalangi elemen-elemen dan turut serta
dalam fungsi hemostatik.
8. E. Pathway
Faktor Resiko, Keturunan (Hereditery),Virus Onkogenik, dan Radiasi Ion
Sel Tumor Menginvasi Jaringan Lunak
Respon Osteolitik Respon Osteoblastik (Pembentukan Tulang)
Destruksi Tulang Penimbunan Periosteum Tulang yang baru
dekat lempat lesi terjadi
Penghancuran Tulang Lokal Terjadi pertumbuhan tulang yang abortif
Osteoporosis Pembedahan Penambahan massa tulang
Fraktur
Nyeri Akut
Kerusakan Integritas Kulit Kerusakan Mobilitas Fisik Resiko Infeksi
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari karsinoma tulang adalah
a. Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin
parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresifitas penyakit).
b. Akibat riwayat trauma dan atau cidera yang berkaitan dengan olahraga yang tidak
berhubungan.
c. Peningkatan kadar fosfate alkalis serum.
d. Keterbatasan gerak.
e. Kehilangan berat badan.
f. Peningkatan suhu kulit diatas masa dan ketegangan vena.
9. g. Lesi primer dapat mengenai semua tulang.
h. Malaise.
i. Demam.
G. Pemerikasaan Penunjang
CT Scan (Computed Tomography Scan).
MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Biopsi.
Sinar-x (foto rontgen).
Pemeriksaan Laboratoruim Darah Lengkap.
Pemindaian tulang.
Mielogram.
Arteriografi (Rasjad: 2003).
H. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat jaringan ganas dengan
metode seefektif mungkin.
Teknik Pembedahan :
a. Eksisi luas, tujuan adalah untuk mendapatkan batas-batas tumor secara histologis,
tetapi mempertahankan struktur-struktur neurovaskuler yang utama.
b. Amputasi, tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan mengamputasi. Indikasi
amputasi primer adalah lesi yang terjadi secara lambat yang melibatkan jaringan
neurovaskuler, menyebabkan firaktur patologis (terutama raktur proksimal), biopsi
insisi yang tidak tepat atau mengalami infeksi, atau terkenanya otot dalam area yang
luas.
c. Reseksi enblock, taknik ini memerlukan eksisi luas dari jaringan normal dari jaringan
disekitarnya, pegankatan seluruh serabut otot mulai dari origo sampai insersinya dan
reseksi tulang yang terkena termasuk struktur pembuluh darah.
d. Prosedur tikhofflinbekrg, teknik pembedahan ini digunakan pada lesi humerus bagian
proksimal dan meliputi reaksi enblock skapula, bagian humerus dan klavikula.
e. Pilihan Rekonstruksi
Kriteria pasien untuk pembedahan mempertahankan ekstremitas, usia, insisi biopsi dan
fungsi pasca bedah ekstremitas yang dipertahankan lebih dari fungsi alat prostesis,
10. rekonstruksi dapat dilakukan dengan penggunaan berbagai bahan logam maupun
sintesis.
f. Kemoterapi
Kemoterapi mengurangi massa tumor dengan agen alkilating kemoterapi yang
dikombinasikan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembedahan dengan tujuan
untuk membasmi lesi mikrometastik.
g. Terapi Radiasi
Percobaan untuk sakoma jaringan lunak saat ini dengan menggunakan doksorubisin /
sisplatin diikuti radiasi sebesar 2800 cGy.
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat
ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terserang tumor
ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.(Price, 1962:1213)
Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah
penderita kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker
diantara 100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar
11.000 anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah
penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun.
Menurut Errol Untung Hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedy
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor tulang
yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang jinak (28%).
Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati yakni
22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari jumlah
seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka harapan hidup
penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75%
penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Sayangnya penderita
kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga penanganannya menjadi lebih
sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara
penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang memerlukan pembedahan radikal diikuti
kemotherapy.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Persiapan diri sebaik mungkin sebelum melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
2. Bagi mahasiswa diharapkan bisa melaksakan tindakan asuhan keperawatan sesuai
prosedur yang ada.
13. KMB : 1
DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes
TUGAS : MAKALAH
“CA TULANG”
OLEH :
NAMA : SITI ARA
NIM : 11.11.
TINGKAT : III A
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
TAHUN
2014