SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
Download to read offline
SMR – 04 : PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN
DAN DI LABORATORIUM UNTUK BADAN JALAN
Merepresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.5211.113.05.04.07 Judul :
Melakukan Pengendalian Pekerjaan Pengujian Mekanika Tanah
Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
PELATIHAN
SOIL MECHANICS OF ROAD
CONSTRUCTION ENGINEER
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
i
KATA PENGANTAR
Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Jasa Konstruksi bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi sesuai bidang kerjanya, agar mereka mampu berkompetisi
dalam memperebutkan pasar kerja. Berbagai upaya dapat ditempuh, baik melalui
pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi
proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu
mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan ditempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan
Konstruksi yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk melakukan
pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja yang
diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja
tersebut dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar
kompetensi kerja yang dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di
bidang Jasa Konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana dituntut dalam
Undang-Undang No. 18 tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan
pelaksanaannya.
Sebagai alat untuk mengukur kompetensi tersebut, disusun dan dibakukan dalam bentuk
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang unit-unit kompetensinya
dikembangkan berdasarkan pola RMCS (Regional Model Competency Standard). Dari
standar kompetensi tersebut, pengembangan dilanjutkan menyusun Standar Latih
Kompetensi, Materi Uji Kompetensi, serta Materi Pelatihan yang berbasis kompetensi.
Modul / Materi Pelatihan : SMR-04 : Pengujian Mekanik Tanah di Lapangan dan di
Laboratorium disusun merepresentasikan Unit Kompetensi Melakukan Pengendalian
Pekerjaan Pengujian di Lapangan dan di Laboratorium dengan elemen-elemen kompetensi
terdiri dari :
1. Memeriksa pelakasanaan pengujian mekanika tanah di lapangan
2. Memeriksa pelakasanaan pengujian mekanika tanah di laboratorium
3. Menentukan pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium
yang dikembangkan mengacu Standar Kompetensi Kerja untuk jabatan kerja Soil
Mechanics of Road Construction Engineer.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
ii
Uraian penjelasan bab per bab dan pencakupan materi latih ini merupakan representasi
dari elemen-elemen kompetensi tersebut, sedangkan setiap elemen kompetensi dianalisis
kriteria unjuk kerjanya sehingga materi latih ini secara keseluruhan merupakan penjelasan
dan penjabaran dari setiap kriteria unjuk kerja untuk menjawab tuntutan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan pada indikator-indikator kinerja/
keberhasilan yang diinginkan dari setiap KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dari masing-masing
elemen kompetensinya.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai
upaya meningkatkan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas,
sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan keterbatasan,
sehingga diperlukan adanya perbaikan disana sini dan kepada semua pihak kiranya kami
mohon sumbangan saran demi penyempurnaan kedepan.
Jakarta, Oktober 2007
KEPALA PUSAT PEMBINAAN
KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Ir. DJOKO SUBARKAH, Dipl.HE
NIP. : 110016435
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
iii
PRAKATA
Modul ini disusun merupakan upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas
yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
menggeluti standar baku mutu dibidang Soil Mechanics of Road Construction.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang jalan dan jembatan mengahsilkan
beberapa Jabatan Kerja, dimana jabatan Soil Mechanics of Road Construction
Engineer merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja
yang berkiprah sebagai ahli muda Soil Mechanics of Road Construction.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Soil Mechanics of Road Construction Engineer ini
terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan
dalam melatih tenaga kerja menjadi ahli muda Soil Mechanics of Road Construction.
Untuk mencapai hasil yang optimal modul ini disampaikan kepada peserta melalui
pembelajaran dikelas dengan metoda ceramah, diskusi dan peragaan diusahakan
menggunakan alat peraga atau perlengkapan dan peralatan yang sebenarnya.
Mengingat modul ini merupakan salah satu dari beberapa modul yang dipaketkan dalam
satu program pelatihan, maka aktivitas penyelenggaraan pelatihan selalu mengacu kepada
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya berisi unit-unit
kompetensi, elemen kompetensi, KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dan unsur lainnya, sehingga
hasil pelatihan dapat diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan
ditempat kerja dengan aman, selamat tertib bebas pencemaran lingkungan.
Pada akhir setiap bab dari modul ini diberikan soal latihan yang merupakan kegiatan
penilaian mandiri oleh peserta pelatihan, sejauhmana setiap elemen dapat diinterpretasikan
dan diaplikasikan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang terukur dengan indikator
kinerja/ keberhasilan.
Jakarta, Oktober 2007
Tim Penyusun
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
PRAKATA .......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
SPESIFIKASI PELATIHAN............................................................................................. vi
A. Tujuan Pelatihan....................................................................................................... vi
B. Tujuan Pembelajaran................................................................................................ vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ....................................................................................... vii
A. Kualifikasi Pengajar/ Instruktur ................................................................................. vii
B. Penjelasan Singkat Modul ....................................................................................... vii
C. Proses Pembelajaran ...............................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1-1
1.1 Umum .......................................................................................................... 1-1
1.2 Ringkasan Modul ......................................................................................... 1-2
1.3 Batasan/ Rentang Variabel .......................................................................... 1-3
1.4 Panduan Penilaian ...................................................................................... 1-4
1.5 Sumber Daya Pembelajaran ....................................................................... 1-7
BAB 2 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN ........................................... 2-1
2.1 Umum ......................................................................................................... 2-1
2.2 Jumlah, Jenis Dan Hasil Kalibrasi .............................................................. 2-2
2.3 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja .......................................................... 2-5
2.4 Lokasi Dan Jumlah Titik Penyelidikan .......................................................... 2-5
2.5 Metode Kerja ............................................................................................... 2-7
2.6 Pemilahan Sampel Bahan Uji Di Lapangan ................................................ 2-31
RANGKUMAN ................................................................................................... 2-32
LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ...................................................................... 2-33
BAB 3 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LABORATORIUM .................................. 3-1
3.1 Umum ......................................................................................................... 3-1
3.2 Jenis Dan Hasil Kalibrasi ............................................................................ 3-2
3.3 Kelayakan Benda Uji ................................................................... ................ 3-2
3.4 Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja ........................................................... 3-2
3.5 Metode Pengujian ....................................................................................... 3-3
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
v
RANGKUMAN ................................................................................................... 3-24
LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ...................................................................... 3-25
BAB 4 PEMERIKSAAN HASIL PENYELIDIKAN TANAH ............................................ 4-1
4.1 Umum ......................................................................................................... 4-1
4.2 Memeriksa Kewajaran Hasil Penyelidikan Lapangan ................................. 4-2
4.3 Memeriksa Kewajaran Hasil Penyelidikan Laboratorium ..............................4-2
4.4 Pengujian Ulang .......................................................................................... 4-2
RANGKUMAN .................................................................................................... 4-3
LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ....................................................................... 4-4
KUNCI JAWABAN PENILAIAN MANDIRI
DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
vi
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. Tujuan Pelatihan
 Tujuan Umum Pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Menyiapkan perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan mekanika tanah untuk
konstruksi jalan.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu :
a. Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan hidup
b. Melakukan desk study dan mengkoordinir survai pendahuluan.
c. Membuat rencana kerja penyelidikan mekanika tanah.
d. Mengendalikan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium.
e. Membuat analisa dan interpretasi hasil pengujian mekanika tanah.
f. Membuat laporan hasil penyelidikan mekanika tanah.
B. Tujuan Pembelajaran
Judul Materi / Modul : Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di
Laboratorium Untuk Badan Jalan, merepresentasikan unit kompetensi : melakukan
pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di
laboratorium untuk badan jalan.
 Tujuan Pembelajaran
Mampu melakukan pengendalian pelaksanaan pengujian mekanika tanah di
lapangan dan di laboratorium
 Kriteria Penilaian :
1. Kemampuan membuat mengendalikan pelaksanaan pengujian mekanika
tanah di lapangan.
2. Kemampuan memeriksa pelaksanaan pekerjaan pengujian di laboratorium
3. Kemampuan memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan lapangan dan
laboratorium
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
vii
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. Kualifikasi Pengajar / Instruktur
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan sertifikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. Penjelasan Singkat Modul
Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
No. Kode Judul Modul
1. SMR – 01 UUJK, Sistem Manajemen K3 dan Pengendalian
Lingkungan Kerja
2. SMR – 02 Desk Study dan Survai Pendahuluan Penyelidikan Tanah
untuk Badan Jalan
3. SMR – 03 Perencanaan Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan
4. SMR – 04 Pengujian Mekanika Tanah di Lapangan dan di
Laboratorium untuk Badan Jalan
5. SMR – 05 Analisis dan Interprestasi Hasil Penyelidikan Tanah untuk
Badan Jalan
6. SMR – 06 Laporan Hasil Penyelidikan Mekanika Tanah untuk Badan
Jalan
Sedangkan modul yang akan diuraikan adalah :
 Seri / Judul : SMR – 04 / Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di
Laboratorium Untuk Badan Jalan.
 Deskripsi Modul : Perencanaan Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan
merupakan salah satu modul dalam membangun tenaga kerja jasa
konstruksi yang profesional dan penuh tanggung jawab untuk pembangunan
konstruksi dengan kapasitas mampu untuk menjamin tidak akan terjadi
kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan serta
mentertibkan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang aman tertib tidak
terjadi kecelakaan dan pencemaran lingkungan .
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
viii
C. Proses Pembelajaran
Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
1. Ceramah Pembukaan :
 Menjelaskan Tujuan Pembelajaran.
 Merangsang motivasi peserta
dengan pertanyaan atau pengalaman
melakukan desk study dan survai
pendahuluan dalam rangka
penyelidikan tanah untuk badan
jalan.
Waktu : 5 menit.
 Mengikuti penjelasan
 Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.
OHT – 1
2. Penjelasan Bab 1 : Pendahuluan.
 Modul ini merepresentasikan unit
kompetensi.
 Batasan variabel.
 Panduan penilaian.
- Kualifikasi penilaian.
- Sarana mendemontrasikan.
- Kontek penilaian.
- Aspek penting penilaian.
 Kebutuhan sumber daya
pembelajaran teori dan praktek.
Waktu : 65 menit.
 Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mencatat hal-hal penting.
 Mengajukan pertanyaan
bila perlu.
OHT – 2
3. Penjelasan Bab 2 : Pengujian Mekanika
Tanah di Lapangan
 Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi
 Jumlah, kualifikasi tenaga kerja
 Lokasi dan jumlah titik penyelidikan
 Metode kerja.
Waktu : 70 menit.
 Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mencatat hal-hal penting.
 Mengajukan pertanyaan
bila perlu.
OHT – 3
4. Penjelasan Bab 3 : Pengujian Mekanika
Tanah di Laboratorium
 Jenis dan hasil kalibrasi
 Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
OHT – 4
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
ix
 Kelayakan benda uji
 Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja
 Metode kerja
Waktu : 70 menit.
 Mencatat hal-hal penting.
 Mengajukan pertanyaan
/ diskusi kecil bila
diperlukan.
5. Penjelasan Bab 4 : Pemeriksaan hasil
penyelidikan tanah di lapangan dan di
laboratorium
 Hubungan antara pemeriksaan di
lapangan dan di laboratorium
 Kewajaran hasil penyelidikan
lapangan
 Pengujian ulang.
Waktu : 65 menit.
 Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mencatat hal-hal penting.
 Mengajukan pertanyaan
bila perlu.
OHT – 5
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Modul SMR - 04 : Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium
Untuk Badan Jalan, merepresentasikan salah satu unit kompetensi dari program
pelatihan Soil Mechanics of Road Construction Engineer.
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-unsur
lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlaping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
direpresentasikan sebagai modul-modul yang relevan.
Adapun Unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang dipersyaratkan
sebagai Soil Mechanics of Road Construction Engineer adalah :
No. No. Kode Unit Kompetensi
I.
1.
Kompetensi Umum
INA. 5211.113.05.01.07 Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian
lingkungan kerja.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Inti
INA. 5211.113.05.02.07
INA. 5211.113.05.03.07
INA. 5211.113.05.04.07
INA. 5211.113.05.05.07
INA. 5211.113.05.06.07
Melakukan desk study dan mengkoordinir survai
pendahuluan dalam rangka penyelidikan tanah untuk
badan jalan
Membuat rencana kerja penyelidikan tanah untuk
badan jalan
Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian
mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk
badan jalan
Membuat analisis dan interpretasi hasil penyelidikan
tanah untuk badan jalan
Membuat laporan hasil penyelidikan tanah untuk
badan jalan.
III. Kompetensi Khusus
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-2
1.2 Ringkasan Modul
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntutan atau isi unit kompetensi ada
judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan
uraian sebagai berikut :
a. Unit kompetensi yang akan disusun modulnya :
KODE UNIT : INA. 5211.113.05.04.07
JUDUL UNIT : Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian
mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk
badan jalan.
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan
pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di
lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan.
Dipresentasikan dalam modul seri / judul : SMR – 04 Pengujian Mekanika Tanah
Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
b. Elemen Kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) terdiri dari :
1. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan,
direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 2 Pengujian Mekanika
Tanah Di Lapangan.
Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi
sub bab yang terdiri dari :
1.1. Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi alat diperiksa sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
1.2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja diperiksa sesuai dengan
persyaratan.
1.3. Lokasi dan jumlah titik penyelidikan diperiksa sesuai rencana yang
dibuat.
1.4. Metode kerja diperiksa sesuai dengan prosedur
1.5. Pemilahan sample bahan uji yang sesuai kondisi lapangan diperiksa
berdasarkan keperluan
2. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan,
direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 3 Pengujian Mekanika
Tanah Di Laboratorium.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-3
Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi
sub bab yang terdiri dari :
2.1. Jenis dan hasil kalibrasi alat diperiksa sesuai dengan persyatan.
2.2. Kelayakan benda uji diperiksa sesuai dengan persyaratan.
2.3. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja diperiksa sesuai dengan
persyaratan.
2.4. Metode kerja diperiksa sesuai dengan prosedur.
3. Memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan lapangan dan laboratorium,
direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 4 Pemeriksaan Hasil
Penyelidikan Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium.
Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi
sub bab yang terdiri dari :
3.1. Kewajaran hasil penyelidikan lapangan diperiksa berdasarkan standar
yang berlaku.
3.2. Kewajaran hasil penyelidikan di laboratorium diperiksa berdasarkan
standar yang berlaku.
3.3. Pengujian ulang bila terjadi ketidak wajaran dilaksanakan berdasarkan
keperluan.
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilannya (IUK).
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk Kerja/ Keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai
tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis
kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang
mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga
kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3 Batasan / Rentang Variabel
Ruang lingkup, situasi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi
dari unit kompetensi dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi
perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat
yang ditetapkan termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-4
1.3.1 Adapun batasan / rentang variabel untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok
2. Data yang ada untuk melakukan persiapan penyelidikan mekanika tanah
harus tersedia.
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan persiapan
penyelidikan.
4. Menggunakan komputer untuk menyusun hasil rencana pekerjaan
penyelidikan mekanika tanah.
5. Peralatan penyelidikan tanah laik pakai tersedia secara lengkap
6. Pedoman, manual dan prosedur pengujian di lapangan dan laboratorium
tersedia
3.1.2 Batasan / rentang variabel pelaksanaan pelatihan :
Adapun batasan / rentang variable pelaksanaan pelatihan sebagai berikut :
1. Seleksi calon peserta dievaluasi dengan kompetensi prasyarat yang
tertuang dalam SLK (standar Latih Kompetensi) dan apabila terjadi koreksi
peserta kurang memenuhi syarat, maka proses dan waktu pelaksanaan
pelatihan disesuaikan dengan kondisi peserta, Namur tetap mengacu
tercapainya tujuan pelatihan dan tujuan pembelajaran.
2. Persiapan pelaksanaan pelatihan termasuk prasarana dan sarana sudah
mantap.
3. Proses pembelajaran teori dan praktek dilaksanakan sampai tercapainya
kompetensi minimal persyaratan.
4. Penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran didukung juga dengan batasan /
rentang variabel yang dipersyaratkan dalam unit kompetensi.
1.4 Panduan Penilaian
Untuk membantu menginterpretasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam setiap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
 Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.
 Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa
pengujian seharusnya dilakukan.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-5
 Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci
pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1 Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI sebagai
berikut :
a. Pengetahuan keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemontrasikan
kompetensi ini terdiri dari :
1. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan
2. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di laboratorium
3. Memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan mekanika tanah di
lapangan dan di laboratorium
b. Konteks penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja.
2. Penilaian harus mencakup peragaan teknik baik ditempat kerja
maupun melalui simulasi.
3. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metoda untuk
menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan
dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
c. Aspek penting penilaian
1. Kemampuan untuk memeriksa data hasil pengujian lapangan
2. Kemampuan untuk memeriksa data hasil pengujian laboratorium
3. Kemampuan untuk memeriksa dan melakukan kewajaran hasil
penyelidikan
4. Kemampuan dalam melaksanakan metode kerja
1.4.2 Kualifikasi Penilaian
a. Penilai harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai
assesor (penilai) antara lain : merencanakan penilaian, melaksanakan
penilaian dan mereview penilaian yang dibuktikan dengan sertifikat
assesor.
b. Penilai juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang
akan didemontrasikan dan bila ada syarat-syarat lainnya yang muncul
penilai bisa disyaratkan untuk :
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-6
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
kinerjanya sedang dinilai.
 Mempraktekkan kecakapan inter personil seperlunya yang diperlukan
dalam proses penilaian.
c. Apabila terjadi kondisi penilai (assesor) kurang menguasai teknis
substansi dapat mengambil langkah menggunakan penilai yang memenuhi
syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan lembaga industri /
perusahaan, opsi-opsi tersebut termasuk :
 Penilai ditempat kerja yang kompeten teknis substansi yang relevan
dan dituntut memiliki kompetensi tentang praktek-praktek / kebiasaan
kebiasan industri / perusahaan yang ada sekarang.
 Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi substansi yang relevan.
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
substansi yang relevan disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai.
 Opsi-opsi ini memang memerlukan sumber daya, khususnya
penyediaan dana lebih besar (mahal)
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya
penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan
untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut.
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilai dapat
mengumpulkan informasi yang cukup, valid dan terpercaya untuk membuat keputusan
penilaian berdasar standar kompetensi.
KOMPETENSI ASESOR
Memiliki
Kompetensi
bidang
Substansi
Memiliki
Kompetensi
Assessment
Kompeten ?
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-7
1.4.3 Penilaian Mandiri
Penilaian mandiri merupakan suatu upaya untuk mengukur kapasitas
kemampuan peserta pelatihan terhadap penguasaan substansi materi
pelatihan yang sudah dibahas dalam proses pembelajaran teori maupun
praktek.
Penguasaan substansi materi diukur dengan IUK (Indikator Unjuk Kerja)
dimana IUK merupakn hasil analisis KUK yang dipergunakan utuk mendesain
penyusunan kurikulum silabus pelatihan.
Bentuk penilaian mandiri antara lain :
a. Pertanyaan dan kunci jawaban, yaitu :
Menanyakan kemampuan apa saja yang telah dikuasai untuk mewujudkan
KUK (Kriteria Unjuk Kerja) kemudian dilengkapi dengan kunci jawaban
dimana kunci jawaban dimaksud adalah IUK (Indikator Unjuk Kerja)
keberhasilan dari masing-masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja).
b. Tingkat keberhasilan peserta pelatihan.
Dari penilaian mandiri akan terungkap tingkat keberhasilan peserta
pelatihan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Apabila tingkat keberhasilan peserta rendah perlu evaluasi terhadap :
1. Peserta pelatihan terutama tentang pemenuhan kompetensi prasyarat
dan ketekunan serta kemampuan mengikuti proses pembelajaran
2. Materi modul pelatihan apakah sudah mengikuti dan konsisten
mengacu tuntutan unit kompetensi, elemen kompetensi, KUK (Kriteria
Unjuk Kerja) maupun IUK (Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan)
3. Instruktur / fasilitator apakah konsisten dengan materi / modul yang
sudah valid mengacu tuntutan unit kompetensi beserta unsurnya yang
diwajibkan untuk dibahas dengan metodologi yang tepat.
4. Mungkin juga karena penyelenggaraan pelatihan dan sebab lain.
1.5 Sumber Daya Pembelajaran
Sumber daya pembelajaran dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- Material untuk peragaan atau demonstrasi.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
1-8
- Perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri)
- Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja) lengkap dengan
isinya yang masih berfungsi.
- Dan perlengkapannya serta material lain yang diperlukan.
c. Tenaga kepelatihan, instruktur, assesor dan tenaga pendukung penyelenggaraan
betul-betul kompeten.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-1
BAB 2
PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN
2.1 Umum
Pengujian mekanika dilapangan untuk konstruksi badan jalan dapat dilihat seperti
pada gambar yaitu terdiri dari :
a. Pemilihan bahan meliputi :
- Analisis gradasi yaitu mengetahui jenis tanah apakah berupa tanah berbutir
halus atau tanah berbutir kasar, berdasarkan prosesn yang lolos saringan itu
serta nilai plastisitas fraksi yang lolos saringan no.40, tanah dapat
klasifikasikan sebagai berikut:
1. Material granular adalah tanah yang jumlah butiran yang lolos saringan
no.200 tidak lebih dari 35%, jenis yang termasuk dalam klasifikasi ini
adalah : kerakal, kerikil, pasir, kerikil lanoar, kerikil lempungan, pasir
lanoar dan pasir lempungan dengan karakteristik sebagai berikut :
- Lolos saringan No.10 : Maksimal 50%
- Lolos saringan No.40 : 30-51%
- Lolos saringan No.200 : 15-35%
- Batas Cair : Maksimal 40%
- Induk plastisitas : 10-11%
Tanah berbutir kasar seperti ini potensinya sebagai bahan jalan adalah
baik.
2. Material berbutir halus adalah tanah yang lolos saringan No.200 lebih dari
35%, jenis tanah yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
Lempung, lanau lempung, lanauan, dan lanau lempungan dengan
karakteristik sebagai berikut :
- Lolos saringan No.200 : > 36%
- Batas cair : > 40%
- Induk plastisitas : > 11%
Tanah berbutir halus ini potensi untuk bahan jalan bervariasi dari yang
cukup baik sampai jelek.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-2
- Pemeriksaan kadar air yang dimaksud adalah kadar air contoh tanah asli di
lapangan untuk mengetahui berapa kadar air yang dibutuhkan untuk
kepadatan timbunan yang maksimum atau OMC (Optimum Moisture Content).
b. Kontrol kualitas yang diperlukan dilapangan meliputi :
- Pemeriksaan penetrasi
- CBR Lapangan
- Konsolidasi, keras lengan silang
- Vane shear & pizonet
- Rembesan (permeabilitas)
- Kepadatan timbunan dengan sand cone atau rubber balloon.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2-1 berikut :
Gambar 2-1 Pelaksanaan pengujian di lapangan
2.2 Jumlah, Jenis Dan Hasil Kalibrasi
a. Pengujian penetrasi di lapangan dilakukan dengan cara penyondiran
 Untuk setiap 1,00 km jumlah titik penyondiran di bawah lapisan perkerasan
jalan yang direncanakan minimum 3 titik atau maksimum 5 titik dengan titik
penyondiran dengan antara titik yang ke titik berikutnya dilakukan dengan cara
zig-zag
 Kedalaman penyondiran dianjurkan sampai kedalaman 30 m dengan bor
mesin atau pemboran dengan bor tangan sampai kedalaman 10 m pada setiap
lubang.
Sand Cone, Rubber
Ballon (Density)
Permeabilitas Lap.
Vane Shear & Pizonet
Kons. Lengan Silang
CBR LapanganKadar Air
PENGUJIAN
DILAPANGAN
Analisa Gradasi
Pemilihan Bahan
Penetrasi Lap.
Kontrol Kualitas
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-3
Pengambilan contoh tanah tidak asli dilakukan pada setiap terjadinya
perubahan lapisan. Pengambilan contoh tanah asli dianjurkan pada setiap
interval kedalaman 3,00 m pada setiap lubang bor.
 Muka air tanah perlu dicatat untuk keperluan penentuan besarnya daya
dukung tanah yang diizinkan, dimana kemungkinan diperlukan pengamanan
terhadap bahaya terjadinya erosi.
Alat sondir yang digunakan adalah alat sondir ringan dengan kapsitas 2500 kg.
Pembacaan dilakukan pada setiap interval kedalaman 20 cm.
Penyondiran dilakukan hingga nilai harga konus 250 kg/cm2
yang diperkirakan
sudah sampai tanah keras.
 Hasil kalibrasi pada pembacaan tekanan harus selalu dimonitor untuk tidak
terjadi adanya ketidak wajaran hasil dari tekanan bikonus yang diizinkan setiap
kali akan dilakukan penyondiran dalam kurun waktu tertentu secara periodik.
b. Pengujian CBR di Lapangan
Pengujian CBR di lapangan dilakukan untuk lapisan tanah yang sudah
dipadatkan untuk rencana badan jalan.
Ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
- Jumlah tititk penyelidikan untuk CBR adalah dapat dilihat pada gambar 2-2 dan
gambar 2-3 :
Gambar 2-2 Denah
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-4
Gambar 2-3 Potongan Melintang
- Kalibrasi alat sebaiknya dilakukan secara periodik untuk setiap 12 bulan
mininimum satu kali. Hasil nilai CBR = beban maksimum dikalikan angka
kalibrasi.
c. Pengujian konsolidasi lengan silang dilakukan untuk mengetahui atau
menentukan sifat pemampatan terhadap air pori yang diakibatkan oleh adanya
tekanan vertikal yang bekerja pada tanah.
- Jumlah untuk setiap tabung contoh diambil rata-rata sampel, jadi kalau untuk 3
titik pengambilan contoh diperlukan sampel untuk diuji sebanyak 9 sampel
- Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku
d. Pengujian Vane Shear dilakukan untuk mengetahui sudut geser tanah.
- Jumlah minimum untuk setiap 1,00 km diambil 3 titik / 3 tiga lobang.
- Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku
e. Pengujian permeabilitas dilakukan untuk mendapatkan angka permeabilitas /
rembesan, pada pekerjaan badan jalan hampir tidak pernah dilakukan, umumnya
dilakukan untuk tanggul saluran, atau lapisan kedap air pada bendungan
- Jumlah titik sesuai petunjuk / standar pengujian.
- Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku
f. Pengujian sand cone dilakukan untuk mengetahui berat isi tanah atau density
- Jumlah titik pengujian disesuaikan dengan kondisi lapangan
- Kalibrasi dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Tanah Timbunan
Yang Telah dipadatkan
Lapisan Perkerasan
Jalan
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-5
2.3 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja
Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja disesuaikan dengan volume dan jenis pekerjaan
sebagai contoh dapat dilihat pada tabel 2-1 :
Tabel 2-1 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja
No. Kualifikasi Tenaga / Pendidikan
Volume
Jumlah Ket.
Lapangan Laboratorium
I.
1.
2.
3.
4.
II
1.
2.
3.
4.
Tenaga Inti
Manajer Proyek /Konsultan
Sarjana Teknik Sipil/ Soil Mechanics
Sarjana Geologi/ Geologi Teknik
Sarjana Geofisika / Geodec
Tenaga Teknisi
Sarjana Muda Teknik Sipil
Sarjana Muda Geologi
Sarjana Muda Geofisika
SLTA/STM/ Penyelia/operator
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
Sesuai
Penempat-
an
2.4 Lokasi Dan Jumlah Titik Penyelidikan
Lokasi dan jumlah titik penyelidikan dibuat berdasarkan hasil survai dan jenis
penyelidikan yang diperlukan untuk suatu rencana penyelidikan tanah pada konstruksi
badan jalan harus jelas dan terinci, antara lain dapat dilihat contoh berikut :
2.4.1 Lokasi Penyelidikan
Penyelidikan tanah dilakukan pada rencana lokasi ruas jalan tol Cinere –
Jagorawi mulai dari kali pesanggrahan di sebelah barat, membentang ke arah
timur dan berakhir di jalan tol jagorawi di Cimanggis.
- Awal Proyek : Sta. 9+250
- Akhir Proyek : Sta. 24+450
- Panjang : 15,200 km
Sesuai Rencana Teknik Awal, Ruas jalan tol Cinere – Jagorawi akan melewati
desa dan kelurahan Harjamukti, Sukatani, Curug, Cisalak, Bakti Jaya, Mekar
Jaya, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan, Tanah Baru, Krukut dan Limo.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-6
Desa dan Kelurahan ini terletak dalam 4 (empat) kecamatan. Menurut
rencana, pembangunan ruas jalan tol Cinere – Jagorawi akan dilaksanakan
secara bertahap, yaitu :
o Seksi Timur, Cimanggis – Bogor Raya, Sta. 24+450 s/d Sta. 19+520
o Seksi Tengah, Bogor Raya – Margonda, Sta. 19+520 s/d Sta. 16+790
o Seksi Barat, Margonda – Cinere, Sta. 16+790 s/d Sta. 9+200
Lokasi rencana penyelidikan sesuai dengan rencana jalan sebagai contoh
dapat dlihat pada Gambar 2-4.
Gambar 2-4 Lokasi Jalan Tol Cinere Jagorawi
2.4.2 Jumlah titik penyelidikan
Pada rencana ruas tol Cinere Jagorawi jumlah titik penyelidikan, antara lain :
o Pemboran Dalam
 Peralatan : Unit bor mesin dilengkapi dengan peralatan
pengambilan contoh tanah asli dan
pengujian SPT
 Jumlah : 52 titik
 Kedalaman : 30 m untuk setiap titik
 Undisturbed sampling : setiap interval kedalaman 3 m
 SPT : setiap interval kedalaman 3 m
o Pengujian Penetrasi Statis
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-7
 Peralatan : Unit sondir standar kapasitas 2,5 ton
 Jumlah : 56 titik
 Kedalaman : sampai lapisan tanah keras yang ditandai
dengan pembacaan tekanan konus > 20
MPa
o Pemboran Dangkal
 Peralatan : unit bor tangan tipe Auger
 Jumlah : 21 titik
 Kedalaman : 4 m
 Undisturbed sampling : setiap interval kedalaman 2 m
o Penggalian Sumur Uji
 Jumlah : 21 titik
 Kedalaman : 1 m
 Bulk sampling : 50 kg untuk setiap titik
2.5 Metode Kerja
Metode kerja yang dilakukan untuk pengujian lapangan antara lain sebagai berikut :
a. Pemboran dalam
- Pemboran dalam dilakukan dengan menggunakan peralatan bor mesin yang
dilengkapi dengan peralatan pengambilan contoh tanah asli, contoh inti dan
peralatan pengujian penetrasi standar (SPT)
- Kedalaman maksimum pemboran dalam adalah 30 m dari muka tanah
setempat atau minimum 3 kali pembacaan telah mencapai nilai N > 50
- Pemboran dalam dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D1452
b. Pengambilan contoh tanah asli
- Pengambilan contoh tanah asli dilakukan dengan menggunakan tabung
contoh yang memenuhi spesifikasi AASHTO T292-97, serta dilakukan pada
lapisan tanah dengan nilai N<20, yaitu setiap interval kedalaman 3,00 meter
- Prosedur pengambilan contoh tanah asli mengacu pada metoda ASTM
D1587
c. Pengujian Penetrasi Standar (SPT)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-8
- Pengujian penetrasi standar dilakukan mengacu pada metoda ASTM D1586
setiap interval kedalaman 3,00 meter, yaitu setelah pengambilan contoh
tanah asli.
d. Pengujian Sondir
- Pengujian sondir dengan Dutch Cone Penetrometer standar Gouda
kapasitas 2,5 ton dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D3441
- Pengujian dilakukan sampai kedalaman tanah keras yang ditandai dengan 3
kali pembacaan terakhir berturut-turut mencapai > 20 Mpa
e. Pemboran dangkal
- Pemboran dangkal dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D675
sampai kedalaman 4,00 meter dari permukaan tanah setempat.
- Pengambilan contoh tanah asli dilakukan dengan mengacu pada metoda
ASTM D1587 pada kedalaman 2,00 meter dan 4,00 meter
f. Sumur Uji
- Sumur uji dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D1167-70
- Dimensi setiap sumur uji adalah 175 x 75 cm dan kedalaman 1.00 meter
- Pengambilan contoh tanah tidak asli (bulk sample) dari setiap sumur uji
minimum seberat 50 kg
Sebagai contoh metode pengujian lapangan antara lain :
Contoh 1 : Metode pengujian kekuatan tanah dengan sondir (Dutch Cone
Penetrometer)
Pelaksanaan pekerjaan pengujian kekuatan tanah dengan sondir (dutch cone
penetrometer) adalah sebagai berikut :
1) Maksud
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Penetrasi Konus (PK) dan
Hambatan Lekat (HL). Kekuatan Penetrasi Konus (PK) adalah perlawanan tanah
terhadap ujung konus yang dinyatakan dengan gaya satuan luas. Hambatan lekat
adalah kekuatan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya satuan
panjang.
2) Peralatan
 Alat penekan atau sondir manual lengkap.
 Pipa sondir dan batang dalam masing-masing panjangnya 1 m.
 Konus dan bikonus.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-9
 Manometer atau proving ring kapasitas 2 ton.
 Plunger (hydraulic gauge) bila menggunakan manometer.
 Kunci-kunci pipa lengkap, waterpas, minyak hydraulik atau grease.
3) Cara Pelaksanaan
 4 buah angkur dimasukkan ke dalam tanah sebagai pegangan alat sondir
sehingga alat sondir dapat berdiri dengan kokoh dan terikat kuat pada tanah
dengan menguncinya melalui balok angkur.
 Selubung konus/ bikonus dengan pipa sondir di dalamnya sudah dipasang
pada batang sondirnya.
 Didirikan pipa sondir tersebut di bawah plunger (hydraulic gauge) atau di
bawah proving ring dan ujung konus/ bikonus masuk pada ring sondir bagian
bawah.
 Putar engkol searah jarum jam sehingga plunger (hydraulic gauge) atau
proving ring turun menekan pipa sondir. Pada interval 20 sampai dengan 25
cm dilakukan penetrasi batang sondir dan pembacaan manometer/ proving
ring (pada umumnya dilakukan pada setiap 20 cm) dengan cara menarik bolt
keluar sehingga ujung plunger/ proving ring akan menekan batang sondir
dengan kecepatan 0,5 sampai dengan 1 cm per detik. Bila menggunakan
bikonus pembacaan awal dengan dengan menekan batang sondir sedalam 4
cm adalah hasil pembacaan kekuatan Penetrasi Konus (PK), selanjutnya
ditekan lagi sedalam 4 cm adalah Jumlah Perlawanan (JP). Sedangkan
Hambatan Lekat (HL) adalah (JP) – (PK). Bila menggunakan konus cukup
dengan pembacaan awal saja.
 Untuk selanjutnya tekanlah pipa sondir dengan kedalaman berikutnya dan
seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan.
 Pengujian sondir ringan dihentikan apabila penekanan batang sondir dan
manometer/ proving ring tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/ cm2
atau
dengan kedalaman maksimum 30 m, dan jika alat terangkat sedangkan
tekanan belum mencapai 150 kg/ cm2
atau manometer belum maksimum
maka alat diberi pemberat.
4) Perhitungan
 Hambatan Lekat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
B
A
(PK)(JP)HL 
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-10
Dimana :
A = Tahap pembacaan 20 cm.
B = Luas konus/ torak = 10 cm2
.
 Jumlah Hambatan Lekat (JHLi)
bikonuskeliling
HLΣ
JHLi 
Dimana :
I = Kedalaman yang dicapai konus.
 Pembuatan grafik
Buatlah grafik perlawanan Penetrasi Konus (PK) dan grafik Jumlah
Hambatan Lekat (JHL) terhadap kedalamannya.
5) Pelaporan
 Sketsa lokasi titik sondir.
 Titik nol sondir karena merupakan titik tetap.
 Gambar grafik.
Dinamic Penetrometer Test
- Tujuan : Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai perlawan konus dari
perlapisan tanahnya dan variasi kedalamannya dari pada lapisan yang cukup
keras.
- Alat : yang biasa dipergunakan berkapasitas sedang dimana alat tersebut
dapat membaca nilai maksimum perlawanan konus hingga 200kg/cm2
.
 Mata sendiri yang digunakan ialah bikonus, sehingga akan diperoleh
nilai perlawan konus dan local prictionnya.
Penyondiran ini mampu mencapai kedalaman 20m atau bila
perlawanan konus telah mencapai 200kg/cm2
.
 Dinamic penetrometer test.
Pada lapisan tanah berbutir kasar, pendugaan jenis lapisan tanah dengan
menggunakan alat DCPT, dimana mata konus 10cm2
, berat palu 10kg dan
tinggi jatah 50cm.
Sehingga jenis serta gambaran kepadatan lapisan tanah ini dapat
diketahui dengan menghilang jumlah pukulan pada batang penetrasi
tersebut masuk 20 cm.
Dari hasil penetrasi ini digambar dalam grafik :
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-11
- Hasil sondir dibuat perlawanan konus dan nilai lekatannya.
- Hasil dinamic penetrometer test dari grafik yang menghubungkan
jumlh pukulan N terhadap kedalaman lapisannya.
- Disamping itu perlu dicantumkan juga elevasi lokasi penyelidikan
Perhitungan : sama dengan DCP, pembuatan grafik dan pelaporan hampir sama
dengan DCP.
2-5
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-12
2-6
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-13
6) Catatan
 Keuntungan yang diperoleh pada penggunaan alat ini adalah :
 Baik untuk lapisan tanah lempung.
 Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah keras.
 Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.
 Dapat dipergunakan untuk menetukan daya dukung lapisan tanah
lempung dengan menggunakan rumus empiris.
 Kerugian pada penggunaan alat ini adalah :
 Tidak dapat dipergunakan untuk lapisan tanah yang berbutir kasar
terutama pada lapisan tanah yang mengandung batuan.
 Hasil penyondiran sangat diragukan apabila kedudukan alat tidak vertikal
atau konus/ bikonus tidak bekerja dengan baik.
 Setiap penggunaan alat sondir harus dilakukan kalibrasi dan pemeriksaan
perlengkapan antara lain :
 Jarum proving ring yang akan digunakan masih dalam keadaan baik.
 Ukuran konus/ bikonus yang akan dipergunakan harus sesuai dengan
ukuran standar.
 Setiap tahap pembacaan jarum manometer/ proving ring harus dimulai dari
angka nol.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-14
Tabel 2-2
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (1)
PROYEK : DIKERJAKAN OLEH :
LOKASI : NOMOR TITIK :
TANGGAL : MUKA AIR TANAH :
1 3 4 5 6
0,00
,20
,40
,60
,80
1,00
,20
,40
,60
,80
2,00
,20
,40
,60
,80
3,00
,20
,40
,60
,80
4,00
,20
,40
,60
,80
5,00
,20
,40
,60
,80
6,00
,20
,40
,60
,80
7,00
,20
,40
,60
,80
PERLAWANAN
GESEK JP - PK
(Kg / CM
2
)
HAMBATAN LEKAT / HL
4 X 20 /10
(Kg / Cm)
JUMLAH HAMBATAN
LEKAT / JHL
Σ 5 (Kg / Cm)
7
HAMBATAN
SETEMPAT
4 / 10
(Kg / cm)
2
KEDALAMAN
(m)
TEKANAN
KONUS / PK (qc)
(Kg / Cm
2
)
JUMLAH
PERLAWANAN / JP
(Kg / Cm
2
)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-15
Tabel 2-3
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (2)
1 3 4 5 6
7,80
8,00
,20
,40
,60
,80
9,00
,20
,40
,60
,80
10,00
,20
,40
,60
,80
11,00
,20
,40
,60
,80
12,00
,20
,40
,60
,80
13,00
,20
,40
,60
,80
14,00
,20
,40
,60
,80
15,00
,20
,40
,60
,80
2
KEDALAMAN
(m)
TEKANAN
KONUS / PK (qc)
(Kg / Cm
2
)
JUMLAH
PERLAWANAN / JP
(Kg / Cm
2
)
PERLAWANAN
GESEK JP - PK
(Kg / CM
2
)
HAMBATAN LEKAT / HL
4 X 20 /10
(Kg / Cm)
JUMLAH HAMBATAN
LEKAT / JHL Σ
5 (Kg / Cm)
7
HAMBATAN
SETEMPAT
4 / 10
(Kg / cm)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-16
Tabel 2-4
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (3)
1 3 4 5 6
15,60
,80
16,00
,20
,40
,60
,80
17,00
,20
,40
,60
,80
18,00
,20
,40
,60
,80
19,00
,20
,40
,60
,80
20,00
,20
,40
,60
,80
21,00
,20
,40
,60
,80
22,00
,20
,40
,60
,80
23,00
,20
,40
,60
,80
24,00
,20
PERLAWANAN
GESEK JP - PK
(Kg / CM
2
)
HAMBATAN LEKAT / HL
4 X 20 /10
(Kg / Cm)
JUMLAH HAMBATAN
LEKAT / JHL Σ
5 (Kg / Cm)
7
HAMBATAN
SETEMPAT
4 / 10
(Kg / cm)
2
KEDALAMAN
(m)
TEKANAN
KONUS / PK (qc)
(Kg / Cm
2
)
JUMLAH
PERLAWANAN / JP
(Kg / Cm
2
)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-17
Contoh 2 : Susunan Lapisan Tanah (Hand Borring)
Pelaksanaan penyelidikan susunan lapisan tanah dengan menggunakan bor tangan
adalah sebagai berikut :
1) Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendeskripsi susunan lapisan tanah dengan cara
mengambil contoh tanah terganggu atau asli menggunakan alat bor tangan.
2) Peralatan
 Mata bor tanah.
 Pipa bor (rod) panjang @ 1 m.
 Tangkai pemutar (stang) yang dapat dihubungkan dengan pipa bor.
 Kunci pipa.
 Pisau dan obeng.
 Sikat kawat.
 Steak aparat lengkap dengan kuncinya.
 Kop bor.
 Tabung contoh.
 Jangkar/ Angker dan kanal.
 Jack Hydraulic
 Parafin/ lilin.
 Kontak contoh.
 Tripot atau sejenisnya.
 Casing.
 Kompor, cangkul, tali, karung, plastik dan lain-lain.
3) Benda Uji
Tanah yang akan diperiksa adalah dalam keadaan asli di lapangan dengan
kedalaman tertentu.
4) Cara Melakukan
 Mata bor tanah type Iwan diameter 10 cm atau 15 cm disambung dengan
pipa bor selanjutnya pipa bor dihubungkan dengan tangkai permeter.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-18
 Mata bor dimasukkan ke dalam, setiap kedalaman 20 sampai 30 cm dicabut
dan hasil tanah ini disusun agar tidak tertukar. Tiap pengambilan tanah ini
diamati dan dicatat jenis-jenis tanah, warna, keadaannya dan kedalamannya.
 Pekerjaan ini diulangi sampai pada kedalaman yang ditentukan, dan agar
pengeboran tetap vertikal maka dapat digunakan 2 papan yang satu dicoak
kemudian dijepitkan pada pipa bor dan dipatok pada tanah.
 Untuk pengambilan contoh tanah asli (undisturbed).
 Angker dipasang sesuai pada tempatnya, tabung yang telah dibersihkan
bagian dalam dan luarnya dan bagian dalam diberi sedikit minyak
pelumas, dipasangkan pada steak aparat yang dikeraskan dengan kunci.
 Penekanan tabung contoh ke dalam tanah dengan pelan-pelan
menggunakan jack hydraulic dan setelah tabung terisi  90% maka
tabung dikeluarkan dari lubang.
 Tabung dilepaskan dari steak aparat, ujung-ujungnya dikorek sedalam 
5 cm dan dilapisi dengan parafin yang telah dipanasi.
 Tabung diberi etket seperlunya dan disimpan pada kotak contoh.
 Pekerjaan ini dilanjutkan hingga mencapai kedalaman tertentu.
5) Pelabelan
Setiap melakukan pengeboran atau pengambilan contoh asli atau terganggu
dilakukan pencatatan deskripsi tanah atau kedalamannya.
6) Pelaporan
Semua hasil catatan mengenai tanah dari setiap kedalaman dilaporkan secara
terinci sesuai dengan log bor.
7) Catatan
 Pada saat pengambilan contoh tanah asli tidak boleh dipukul agar keaslian
contoh bisa terjamin.
 Kedalaman pengeboran antara 8 – 10 m, bila pengeboran menemui lapisan
pasir atau lumpur dapat diberi casing.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-19
Tabel 2-5
Data Hasil Percobaan Hand Boring
* Catatan : kolom 1 sampai dengan 5 diisi pada waktu praktek lapangan
0
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
2,20
2,40
: TANGGAL :
: DIKERJAKAN :
: TYPE ALAT :
: CUACA :MUKA AIR TANAH
DATA HASIL PERCOBAAN HAND BORING
PROYEK/ LOKASI
TITIK NOMOR
MUKA TANAH
KONDISI
TANAH
KEDALAMAN
(m)
KLASIFIKASI
TANAH
NO. WARNA TANAH
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-20
Contoh 3 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah dengan cara Sand Cone
JIS. A. 1214 – 1970
1) Tujuan
Maksud dan tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan berat isi tanah di
lapangan dengan menggunakan pasir sebagai alat bantu (sand cone).
2) Definisi
Berat isi tanah adalah perbandingan berat tanah dengan volumenya, atau berat
tanah tiap satu satuan volume. Nilai berat isi ini harus dihitung dalam 2 kondisi
yaitu kondisi basah (berat isi basah) artinya tanah masih mengandung air dan
kondisi kering (berat isi kering) artinya kandungan air dalam tanah sudah tidak
ada sama sekali.
3) Peralatan
 Alat untuk menentukan berat isi (sand cone).
 Base plate (landasan).
 Glass plate.
 Pasir standar
 Balance (timbangan)
 Alat pelengkap untuk mencari kadar air dan untuk membuat lubang (oven,
obeng, cawan, spatula dan palu).
4) Cara Melakukan
 Menentukan berat isi pasir yang akan dipakai untuk pengujian.
 Menentukan volume jar dan picnometer top.
1. Sambungkan jar dan picnometer top, kemudian timbang beratnya
(m1).
2. Letakkan di tempat yang rata dan buka katupnya.
3. Isi air sampai penuh ke picnometer top.
4. Tutup katup dan buang air yang ada dalam corong dan lap sampai
kering.
5. Timbang beratnya dan cek suhu airnya (m2) °C.
6. Perhitungan akan ditentukan pada bagian V. 1.
7. Lakukan sampai tiga kali pada suhu yang sama.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-21
8. Bila perbedaan volume dari tiga kali tes lebih dari 5 ml maka
pengujian harus diulang.
9. Ambil nilai rata-rata dari hasil tes tadi sehingga diperoleh (V1).
 Menentukan berat isi pasir untuk tes.
1. Keringkan bagian dalam dari alat dan tempatkan di tempat yang
datar.
2. Isikan pasir standar sampai penuh pada corong.
3. Setelah sudah penuh tutup katup dan buang pada bagian yang ada
pada corong kemudian timbang beratnya (m3).
4. Tentukan berat pasir dengan m3 – m1 = (m4).
5. Perhitungan akan ditentukan pada V. 2.
 Menentukan berat pasir pada kerucut.
1. Ambil cara seperti mencari (m3) pada bagian kedua.
2. Siapkan base plate (plat dasar) di tempat yang rata di atas plat kaca.
3. Balikkan alat tersebut pada plat dasar dengan corong di bawah.
4. Buka katup pada alat tersebut dan setelah pasir tidak bergerak lagi
tutup katup pada alat tersebut.
5. Timbang sisa pasir dalam alat tersebut (m5) dan tentukan berat
pasir dalam corong (m3) – (m5) = (m6).
 Menentukan berat isi tanah di lapangan.
 Persiapan sebelum pemeriksaan dan cara membuat lubang.
1. Ratakan permukaan tanah yang sudah dipadatkan untuk plat dasar.
2. Letakkan plat dasar tersebut dan kunci dengan kuat.
3. Buat lubang pada mal plat dasar tersebut dan ambil tanah galian
tersebut jangan sampai ada yang hilang dan tutup tanah tersebut
supaya tidak terjadi penguapan.
 Menentukan banyaknya tanah galian dan volume lubang.
1. Timbang berat tanah galian dari lubang (m7).
2. Cek kadar air dari contoh tanah tersebut.
3. Ambil alat sand cone yang sudah diisi dengan pasir penuh dan
sudah diketahui beratnya (m3).
4. Letakkan alat sand cone tersebut pada pelat dengan corong di
bawah.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-22
5. Buka katup agar pasir mengisi lubang tanah dan setelah lubang
tanah dan setelah lubang sudah penuh tutup katup tersebut.
6. Timbang sisa pasir beserta alat sand cone (m8) dan kemudian
diperoleh pasir yang masuk ke dalam lubang tanah dan pasir dalam
corong (m9) dan kemudian pasir yang di lubang tanah dapat dicari
dengan (m9) – (m6) = (m10).
7. Volume lubang dapat dihitung pada bagian V. 4. A.
 Menghitung berat isi
Dengan memakai harga (m7), (Vo) dan (w) yang diperoleh dari bagian
IV. 2. B. maka diperoleh berat isi tanah dari bagian V. 3. B, V. 4. B. dan
V. 4. C.
5) Penyelesaian pada Hasil Test
a. Hitungan volume jar dan picnometer top
Volume jar dan picnometer top (V1) dihitung sampai batas katup corong
dengan persamaan sebagai berikut :
V1 = (m2 – m1) . K
Dimana :
M1 = berat jar + picnometer + corong + air penuh katup
M2 = berat jar + picnometer top + corong
K = volume per 1 gram air pada suhu tertentu (cm3
/ g) lihat tabel di
bawah ini.
Tabel 2-6
Volume Air pada Suhu Tertentu
10 1,00027
12 1,00048
14 1,00073
16 1,00103
18 1,00138
20 1,00177
Temperatur
air (° C)
Volume
per 1 gr air K
(cm3
/ g)
22 1,00221
24 1,00268
26 1,00320
28 1,00375
30 1,00435
32 1,00497
Temperatur
air (° C)
Volume per
1 gr air K
(cm3
/ g)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-23
b. Hitungan berat isi pasir
Berat isi pasir s akan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
............
1V
4m
1V
1m3m
s 

 (g/ cm3
)
Dimana :
m3 = berat jar + picnometer top + corong + pasir penuh katup
m1 = berat jar + picnometer top + corong
V1 = volume jar + picnometer top sampai katup
c. Hitungan kadar air tanah yang diambil dari lubang
 Kadar air tanah yang diambil dari lubang dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
%100
12m
12m11m
w 


Dimana :
m11 = berat tanah basah (gr)
m12 = berat tanah kering oven (gr)
 Banyaknya contoh tanah untuk kadar air yang akan diambil dari lubang
akan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
............
100w
7m100
mo 

 (gr)
Dimana :
m7= banyaknya contoh tanah yang diambil dari lubang.
d. Menghitung berat isi tanah
 Volume pada lubang (Vo) akan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
........
s
10m
s
6m9m
Vo 



(cm3
)
Dimana :
m9= banyaknya pasir yang di lubang + di corong
m6= banyaknya pasir yang di corong
m10 = banyaknya pasir yang di lubang
 Berat isi basah pada tanah t akan dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
........
Vo
7m
t (g/ cm3
)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-24
 Berat isi kering pada tanah d akan dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
.........
Vo
mo
d  (g/ cm3
)
6) Pelaporan
Dari masing-masing bagian akan dilapokan dengan data shet sebagai berikut :
 Ukuran maksimum diameter gradasi tanah (mm)
 Kadar air pada tanah
 Berat isi tanah basah
 Berat isi tanah kering
Contoh 4 pemeriksaan CBR :
PEMERIKSAAN CBR LAPANGAN
MODEL TS 428
1. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa CBR (California Bearing Ratio)
langsung di tempat.
CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tarah atau perkerasan
terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sana
2. Peralatan
a) Alat pembebanan
Truk atau alat pemberat yang lain yang mudah dipindahkan dan digunakan dengan
berat + 5 ton
b) Dongkrak CBR kapasitas 5 ton dengan kecepatan penetrasi + 1 mm/ menit.
c) Piston penetrasi terdiri dari silindeer baja panjang 20 cm diameter 5 cm.
d) Keping beban masing masing seberat 1,25 kg
e) Jarum pembacaan (Proving ring kapasitas 5 ton)
f) Arloji penunjuk untuk mengukur kedalaman penetrasi
3. Cara melakukan
a) Persiapan tempat pemeriksaan
i Galilah sampai lapisan yang dikehendaki dan ratakan permukaan daerah ini
hingga datar (water pas) seluas kira-kira (60 x 60 cm2
). Bersihkan semua bahan
yang lepas untuk tempat pemeriksaan pada jalan dibawah perkerasan. Untuk
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-25
tempat yang belum ada perkerasan cukup dibersihkan akar rumput dan bahan
organik lainnya (biasanya sampai mencapai kedalaman 50 cm)
ii Mulailah pemeriksaan ini secepat mungkin sesudah persiapan tempat. Selama
pemasangan alat-alat permukaan tanah harus ditutup dengan lembaran plastik
untuk menghindarkan perubahan kadar air.
b) Pemasangan alat-alat
i Tempatkan truk tersebut, sehingga dongktak CBR mekanis tepat berada di atas
lubang pemeriksaan. Gunakan dongkrak truk untuk menaikan truk supaya tidak
lagi bekerja di atas pernya. Usahakan supaya roda belakang sejajar dengan
muka jalan yang diperiksa.
ii Pasanglah dongkrak CBR mekanis dan alat alat lain supaya piston penetrasi
berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa. Aturlah cincin penguji
sehingga torak dalam keadaan vertikal. Kuncilah alat alat pada keadaan ini.
Letakan keping beban 25 cm sentris di bawah torak penetrasi sehingga torak
penetrasi tepat masuk ke dalam lubang kepinig beban tersebut.
c) Penetrasi
i Turunkan torak penetrasi pada permukaan tanah sehingga piston penetrasi,
memberikan beban permulaan sebesar 5 kg
ii Apabila dikehendaki gunakan betan-beban tambahan
iii Aturlah arloji cincin penguji dan arloji penunjuk penetrasi pada angka nol,
iv Berikani pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasinya
mendekati kecepatan tetap 1 mm per menit.
catatlah pembacaan beban pada penetrasi 0,5 mm 1 mm 1,5 mm 2,00 mm
2,5 mm 5 mm 7,5 mm 10 mm dan 12,5 mm
v Apabila dibutuhkan tentukanlah kadar air dan berat isi bahan setempat
4. Perhitungan
CBR = Pembacaan tekanan x 100 %
Tekanan standar
5. Pelaporan
Laporan harga CBR lapangan dalam bilangan bulat
Apabila diperlukan laporkan kadar air dan berat isinya
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-26
6. Catatan
a) Bila mana muka keping beban tidak rata, usahakanlah dengan menambah lapisan
pasir yang setipis mungkin sehingga muka tanah betul-beul rata.
b) Jika rasio tekanan pada penetapan 5,0 mm lebih besar dari pada penetrasi 2,5 mm
coba ditest lagi. Dan jika hasilnya relatif sama maka pakai rasio tekanan pada
penetrasi 5 mm.
c) Untuk pameriksaan kadar airnya ambil contoh tanah pada lokasi yang diperiksa
dengan ketentuan sebagai berikut :
Diameter maximum contoh (mm) banyaknya contoh (q)
+ 5 + 100
+ 20 + 250
+ 40 + 500
7. Standar tekanan (CBR) adalah
No Penetrasi (mm) Standar beban (kg)
Standar tekanan
(kg/an2
)
1 2,5 1370 70
2 5,00 2030 105
3 7,50 2630 134
4 10,00 3180 162
5 12,50 3600 18
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-27
HASIL PENGUJIAN
Berdasarkan pelaksanaan pengujian CBR Iapangan yang telah dilakukan dengan hasil uji,
sebagai berikut:
> CBR Lapangan (lantai Kerja)
Tabel Rekapitulasi Hasil Pengujian CBR Lapangan
No. Tik Lokasi
CBR. 2,5
(%)
CBR. 5,0
(%)
Niiai CBR
(%)
Keterangan
1 Welding
Phase II
71,43 62,85 77,62 61,14 75,00 60,00
2 62,85 61,14 60,00
3 67,14 63,62 65,00
4 65,71 62,86 65,00
5 68,57 72,19 70,00
1 Painting
Plan
70,14 67,62 70,00
2 72,14 69,90 70,00
3 83,00 83,81 80,00
4 84,29 93;90 80,00
5 75,71 77,05 75,00
6 66,86 67,62 65,00
7 85,86 85,81 85,00
8 87,86 87,14 85,00
9 80,00 79,05 80,00
10 73,57 69,62 70,00
1 Welding
Phase III
97,29 96,19 95,00 Segmen jalan
lama2 95,71 94,29 95,00
3 66,43 60,00 65,00
4 62,14 62,38 60,00
5 61,43 61,33 60,00
Catatan : CBR.2,5 ' (Kekuatan 2,5 mm/70) Kg'cm2
x100%
CBR. 5,0 : (Kekuatan 5,0 mm /105) Kg/cm2
x 100 %
Untuk Basecoarse nilai CBR (60 - 80) %
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-28
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-29
Contoh hasil pengeboran SPT
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-30
Tabel 2-7
Data Pemeriksaan Berat Isi Di Lapangan
LOKASI : _______________________________ TANGGAL : ______________
CONTOH NO. / KEDALAMAN : ________ ( ________ m - _________ m) DITES OLEH : ______________
Alat sand cone No. : _____________________ Jenis tanah : ____________________ Cuaca ____________
Berat isi pasir (γs ) = _______ g / cm
3
. Berat pasir dalam corong (m6) __________ g
No. lubang No. ________ No. ________ No. ________
No. Tempat _______________ _______________ _______________
Berat tempat + tanah g _______________ _______________ _______________
Berat tempat g _______________ _______________ _______________
Berat tanah basah (m7) g _______________ _______________ _______________
Berat tanah kering (m0) g _______________ _______________ _______________
Maksimum gradasi (Ø) mm _______________ _______________ _______________
Berat pasir + alat (m3) g _______________ _______________ _______________
Berat sisa pasir + alat (m8) g _______________ _______________ _______________
Berat pasir dilubang + corong
(m9) = m3 - m8 g _______________ _______________ _______________
Berat pasir dilubang
(m10) = m9 - m6 g _______________ _______________ _______________
Volume tanah (vo) cm3 _______________ _______________ _______________
Berat isi tanah basah (γt) g/cm3 _______________ _______________ _______________
B.isi tanah kering (γd) g/cm3 _______________ _______________ _______________
No. ________ No. ________ No. ________
ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____
mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____
mw ____ms _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____
w _____% w _____% w _____%
No. ________ No. ________ No. ________
ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____
mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____
mw ____ms _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____
w _____% w _____% w _____%
w _____% w _____% w _____%
Berat isi basah (γt) = _____________g / cm3
Berat isi kering (γd) = ____________g / cm3
Kadar air (w) = ________________%
Derajat kepadatan (D)
γd lap. / γd lab. X 100 = ________________%
Berat tanah kering (mo) = 100.m7 g, Berat isi basah (γt) = m7 g / cm3
w + 100 Vo
Volume tanah (Vo) = m10 cm3, Berat isi kering (γd) = m0 g/cm3
γs Vo
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-31
Tabel 2-8
Data Kalibrasi Alat Sand Cone dengan Pasir
2.6 Pemilahan Sampel Bahan Uji Di Lapangan
Hasil penyelidikan lapangan untuk sampel benda uji dilakukan sebagai berikut :
 Berdasarkan lokasi, kondisi topografi dan kondisi tanah permukaan, yaitu kondisi
tanah dalam tingkat kekeringannya atau tingkat kebasahannya. Tingkat
elevasinya dan jarak titik penyelidikan yang satu dengan titik yang lain. Hasil
pemilahan diambil yang paling sesuai dengan rencana jalan dilokasi tersebut.
 Berdasarkan lapisan tanah yang dihasilkan oleh hasil borring meliputi : jenis
tanah, kedalaman jenis tanah pada masing-masing lapisan tanah
LOKASI : _______________________________ TANGGAL : _________
ALAT SAND CONE No. : _______________________________ DI TES OLEH : _________
I. MENENTUKAN VOLUME ALAT
Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________
Berat alat + air (m2) g _______________ _______________ _______________
Berat alat (m1) g _______________ _______________ _______________
Berat air (m2 - m1) g _______________ _______________ _______________
Temperatur air ( T )
o
C _______________ _______________ _______________
Volume air 1 g T
o
C (k) cm3/g _______________ _______________ _______________
Volume alat (V1) cm3
Hasil rata-rata (V1) cm3
II. MENENTUKAN BERAT ISI PASIR (γt)
Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________
Berat alat + pasir (m3) g _______________ _______________ _______________
Berat alat (m1) g _______________ _______________ _______________
Berat pasir (m4) = m2 - m1 g _______________ _______________ _______________
Berat isi pasir (γs) g/cm3
Hasil rata-rata (γs) g/ cm3
III. MENENTUKAN BERAT PASIR DALAM CORONG
Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________
Berat alat + air (m3) g _______________ _______________ _______________
Berat alat + sisa pasir (m5) g _______________ _______________ _______________
Berat pasir dicorong
(m6 = m3 - m5 g
Hasil rata-rata (m6) g
Keterangan : (V1) = k x (m2 - m1) ……..cm3
(γs) = (m4/V1)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-32
RANGKUMAN
1. Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi meliputi ; pengujian CBR lapangan, konsolidasi, vane
shear permeabilitas dan pemadatan modifide, penetrasi, sondir, leg bor dsb.
2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, meliputi kualifikasi untuk jabatan dan pendidikan
3. Lokasi dan jumlah titik penyondiran
- Lokasi penyelidikan
- Jumlah titik penyelidikan
- Contoh-contoh
4. Menentukan titik penyelidikan
5. Metode kerja
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
2-33
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur, serta jujur.
Kode/ Judul Unit Kompetensi :
INA. 5211.113.05.04.07 : Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika
tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan
No.
Elemen Kompetensi/ KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Pertanyaan :
Jawaban :
Ya Tidak
Apabila “ya”
sebutkan butir-butir
kemampuan anda
1. Memeriksa pelaksanaan
pengujian mekanika tanah di
lapangan
1.1. Jumlah, jenis dan hasil
kalibrasi alat diperiksa
sesuai dengan
persyaratan yang
berlaku.
1.2. Jumlah dan kualifikasi
tenaga kerja diperiksa
sesuai dengan
persyaratan.
1.3. Lokasi dan jumlah titik
penyelidikan diperiksa
sesuai rencana yang
dibuat.
1.4. Metode kerja diperiksa
sesuai dengan prosedur
1.5. Pemilahan sample
bahan uji yang sesuai
kondisi lapangan
diperiksa berdasarkan
keperluan.
1.1 Apakah anda
mampu memeriksa
jumlah, jenis dan
hasil kalibrasi alat
sesuai dengan
persyaratan yang
berlaku ?
1.2 Apakah anda
mampu memeriksa
jumlah dan
kualifikasi tenaga
kerja sesuai dengan
persyaratan ?
1.3 Apakah anda
mampu memeriksa
lokasi dan jumlah
titik penyelidikan
sesuai rencana
yang dibuat ?
1.4 Apakah anda
mampu memeriksa
metode kerja sesuai
prosedur ?
1.5 Apakah anda
mampu memeriksa
pemilahan sample
bahan uji yang
sesuai kondisi
lapangan
berdasarkan
keperluan ?
a. ........................
b. ........................
c. ........................
d. ........................
Dst
a. ........................
b. ........................
c. ........................
d. ........................
Dst
a. ........................
b. ........................
c. ........................
d. ........................
Dst
a. ........................
b. ........................
c. ........................
d. ........................
Dst
a. ........................
b. ........................
c. ........................
d. ........................
Dst
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 1
BAB 3
PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LABORATORIUM
3.1 Umum
Pengujian mekanika tanah di laboratorium untuk konstruksi badan jalan dapat dilihat
seperti pada gambar 3-1 pelaksanaan berikut :
Gambar 3-1 Pemeriksaan Contoh Tanah di laboratorium
3.2 Jenis Dan Hasil Kalibrasi
Jenis pengujian tanah di laboratorium untuk badan jalan ada 2 (dua) macam contoh
tanah yaitu contoh tanah asli (undisturbed samples) dan contoh tanah terganggu
(disturbed samples)
- Jenis Pengujian yang dilakukan di laboratorium antara lain sebagai berikut :
3.2.1 Untuk Undisturbed Samples jenis pengujian meliputi :
 Berat Jenis (Spesific Gravity) . G
 Berat Isi (density) . V
 Kadar Air (Water Content) . W
 Batas Cair (Liquid Limit) . LL
Penetrasi Lab.
Analisa Gradasi
CBR Laboratorium
Konsolidasi
Tekan Bebas & Tekan
Tiga Sumbu
Geser Langsung
PermeabilitasAtterberg Limit
Pemeriksaan
di Laboratorium
Kadar AIr
Karakteristik fisik
Kepadatan
Karakteristik Mekanik
Contoh
Tanah
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 2
 Batas Plastic (Plastic Limit) . PL
 Analisa Butiran (Graine Analisys)
 Kuat Tekan Batas UCS (Unconfined)
 Triaksial (Triaxial)
 Konsolidasi (Consolidation)
3.2.2 Untuk disturbed samples :
 Berat Jenis (Spesific Gravity) . G
 Kadar Air (Water Content) . W
 Batas Cair (Liquid Limit) . LL
- Hasil kalibrasi sesuai standar yaitu hasil pengamatan langsung dikalikan skala
kalibrasi
3.3 Kelayakan Benda Uji
Untuk kelayakan benda uji ditentukan oleh bentuk ukuran dan jumlah sampel harus
memenuhi standar bahan (ASTM, persyaratan teknis PT, SNI)
3.4 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja
Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja di laboratorium ditentukan berdasarkan jenis
pekerjaan, pengoperasian alat dan volume penyelidikan / pengujian, serta jangka
waktu pelaksanaan pengujian
Jumlah dan kualifikasi personil untuk tenaga kerja di laboratorium diantaranya adalah
sebagai berikut :
No. Kualifikasi Pendidikan minimal Jumlah
1.
2.
3.
4.
Tenaga Ahli
Tenaga Inti
Tenaga Teknisi
Tenaga Penyelia /
Operator
- Sarjana Sipil / Geoteknik
- Sarjana Sipil
- Sarjana Geofisika
- Sarjana Geologi
- Sarjana Muda Teknik Sipil
- Sarjana Muda Geologi
- Sarjana Muda Geofisika
- STM / SMKTeknik
- SMU
1 orang
1-2 orang
1-2 orang
1-2 orang
1-2 orang
1-2 orang
1-2 orang
4-6 orang
2 orang
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 3
3.5 Metode Pengujian
Metode pengujian tanah di laboratorium terdiri dari 2 (dua) macam contoh tanah yaitu
untuk contoh tanah tidak terganggu (undisturbed samples) dan tanah terganggu
(disturbed samples) antara lain adalah sebagai berikut :
No. CONTOH TANAH PENGUJIAN METODE / STANDAR PENGUJIAN
1. Undisturbed  Berat Jenis, G
 Berat Isi, Ƴ
 Kadar Air, w
 Batas Cair, LL
 Batas Plastik, PL
 Indeks plastisitas, PI
 Analisa butir
 Kuat tekan bebas,
UCS
 Triaksial UU
 Konsolidasi
ASTM D 8541
ASTM D 2166
ASTM D 2216
ASTM D 4818
ASTM D 4818
ASTM D 4818
ASTM D 1140
ASTM D 2166
ASTM D 2850
ASTM D 2435
SNI.03-1964-1990
SNI.03-3637-1994
SNI.03-1965-1990
SNI.03-1967-1990
SNI.03-1966-1990
-
-
SNI.03-3638-1994
SNI.03-2455-1991
SNI.03-2812-1992
2. Disturbed  Berat Jenis, G
 Kadar Air, w
 Batas Cair, LL
 Batas Plastik, PL
 Indeks Plastisitas, PI
 Analisa Butir
 Pemadatan Standar
 CBR rendaman
 Kuat tekan bebas
ASTM D 8541
ASTM D 2166
ASTM D 4318
ASTM D 4318
ASTM D 4318
ASTM D 1140
ASTM T99 – 1997
ASTM T193 – 1997
ASTM D 2166
SNI.03-1964-1990
SNI.03-3637-1994
SNI.03-1967-1990
SNI.03-1966-1990
-
-
SNI.03-1743-1989
SNI.03-1744-1989
SNI.03-3638-1994
Contoh I Pengujian CBR LABORATORIUM MT. 070 - 88
(AASTHO T – 193 – 74) (ASTM D 193 – 1997)
1) Maksud :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California faring Ratio) tanah
dan campuraa tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
CBR (California Bearing Ratio) ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan
terhadap bahan standar dengan kedalainan dan kecepatan penetrasi yang sama.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 4
2) Peralatan :
a. Mesin penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang kurangnya 4,45 ton
(10.000 lb) dengan keoepatan penetrasi sebesar 1,27 mm (0,05") per menit.
b. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 ± 0,6609 nvn (6" ±
0,0026") dengan tinggi 177,8 ^ 0,13 rnm (?" ± 0,005")- Cetakan harus dilengkapi
dengan leber aambung dengan tinggi 50T8 (2,0") dan keping alae logam yang
berlubang-lubang dengan tebal 9,53 mm (3/8") dan diameter lubang tidak lebih
dari 1,59 mm (1/16").
c. Piringan pamisah dari logan (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (5 "
16
15
) dan
tebal 61,4 mm (2,416").
d. Alat penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan MT. 010 - 88 atau
MT. 011 - 88.
e. Alat pengukur pengembangan (sweal) yang terdiri dari keping pongembangan
yang berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji penunjuk.
f. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8")
dengan lubang tengah diameter 54,0 mm (2 1/8”
).
g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95"), luas 1935 mm2
/(3” 2
)
dan panjang tidak kurang dari 101,6 cm (4").
h. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi, peralatan lain
seperti, talam, alat perata, tempat untuk merendam.
i. Alat timbang sesuai MT. 010 - 88 / MT. 011 - 88.
3) Benda Uji :
Benda uji harus dipersiapkan menurut cara pemeriksaan pemadatan MT. 010 - 88.
atau MT. 011-88.
a. Ambil contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk
campuran tanah agregat.
b. Kemudian campur bahan tersebut dengan air aampai kadar air optimum atau
kadar air lain yang dikohendaki.
c. Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piringan pemisah
(spacer disk) diataa keping alas ,dan pasang kertas saring diatasnya.
d. Padatkan bahan tersebut didalam cetakan sesuai dengan cara 3 pemeriksaan
pemadatan MT. 010 - 88/MT. 011-88. Bila benda uji akan direndam periksa kadar
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 5
airnya sebelum dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak direndam, pemeriksaan
kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan.
e. Buka leher sambung dan, ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang
mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan
yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f . Untuk pemeriksaa CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa.
Bila dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR) harus dilakukan langkah-
langkahi sebagai berikut :
i. Pasang keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian
pasang keping pemberat yang dikehendaki (seberat 4 2
1
kg / 10 Ibs ) atau
sesuai dengan keadaan perkerasan.
Rendam cetakan beserta beban didalam air sehingga air dapat meresap dari
atas maupun dari bawah.
Pasang tripod beserta arloji pengukur pengembangan. Catat pembacaan
pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam.
Permukaan air selama perendaman harus tetap (kira - kira 2,5 cm diatas
permukaan benda uji).
Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yang dapat melalukan air lebih cepat
dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat sampai pembacaan arloji
tetap. Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji pengembangan.
ii. Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air
bebas mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan
benda uji tidak terganggu.
iii. Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya ditimbang.
Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.
4) Cara melakukan :
a. Letakkan keping pemberat, di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg
( 10 pound ) atau sesuai dengan beban perkerasan.
b. Untuk benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang
dipergunakan waktu perendaman.
Letakkan pertama-tama keping pemberat 2,27 kg (5 pound) untuk mencegah
mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 6
Pemberat selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan benda
uji.
c. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban
menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg (10 pound). Pembebanan
permulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara
torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji
pengukur penetrasi di nol kan.
d. Berikan perabebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati
kecepatan 1,27 mm/menit (0,05") / menit.
Catat pembacaan pembebanan pada penetrasi 0,312mm (0,0125"), 062mm
(0,025"), 1,25 mm (0,05”), 0,187 mm (0,075"), 2,5 mm (0,10"), 3,75 mm (0,15"),
5 mm (0,20"), 7,5 mm (0,30"), 10 mm (0,40") dan 12,5 m (0,50").
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,50 mm (0,5").
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas
benda uji setebal 25,4 mm.
g. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari seluruh kedalaman bila
diperlukan kadar air rata-rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-
kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500
gram untuk tanah berbutir kasar.
5) Perhitungan :
a. Pengembangan (swell) ialah perbandingan antara perubahan tinggi selama
perendaman terhadap tinggi benda uji semula dinyatakan dalam prosen.
b. Hitung pembebanan dalam kg (lb), dan gambarkan grafik beban terhadap
penetrasi. Pada beberapa keadaan permulaan dari kurva beban cekung akoibat
dari ketidak teraturan permukaan atau sebab-sebab lain. Dalam keadaan ini titik
nolnya harus dikoreksi.
c. Dengan menggunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi
2,54 mm (0,1”) dan 5,08 mm (0,2”) hitung harga CBR dengan cara membagi beban
standar masing-masing 70,31 kg/cm2
(1000 psi) dan 105,47 kg/cm2
(1500 psi) dan
kalikan dengan 100 harga CBR pada penetrasi 0,1”. Bila harga yang didapat pada
penetrasi 5,08 mm (0,2”), ternyata lebih besar percobaan tersebut diulangi.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 7
pabila percobaan ulangan ini masih tetap menghasilkan nilai CBR pada penetrasi
5,05 mm lebih besar dari nilai CBR pada penetrasi 2,54 mm (0,1”) maka harga
CBR diambil harga pada penetrasi 5,08 mm (0,2”).
Bila beban maksimum dicapai pada penetrasi sebelum 5,08 mm (0,2”) maka harga
CBR diambil diambil dari beban maksimum dengan beban standar yang sesuai.
6) Pelaporan :
Laporan harus mencantumkan hal-hal seperti berikut :
a. Cara yang dipakai untuk mempersiapkan dan memadatkan benda uji.
Cara B menurut pemadatan MT. 010 – 88 / MT. 011 - 88
b. Keadaan benda uji kering (direndam atau tidak direndam)
c. Berat isi kering benda uji sebelum direndam
d. Berat isi kering benda uji setelah direndam
e. Kadar air benda uji (%) sebelum dan sesuadah pemadatan.
f. Kadar air setelah perendaman yang diambil dari lapisan atas benda uji setebal 25,
4 mm (1”) atau rata-rata.
g. Pengembangan (swell) dalam persen.
h. Harga CBR (direndam atau tidak direndam) dalam persen.
7) Catatan :
a. Bila dikehendaki harga CBR dapat diperiksa pada kadar air atau berat isi kering
yang berlainan.
b. Untuk menentukan CBR rencana ada beberapa cara diantaranya :
i. Cara menurut buku Penetapan Tebal Perkesaran Bina Marga 0/PD/BM
ii. Cara AASHTO.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 8
Contoh 2 : Pengujian penetrasi tanah dilaboratorium (cone penetrometer)
1) Maksud :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan indek kerucut (perlawanan tanah)
yang telah dipadatkan dilaboratorium.
2) Peralatan :
a. Satu set peralatan penetrasi yang dilengkapi dengan alat pemutar untuk menekan
kerucut.
b. Kerucut diameter 20,3 mm, luas 3,23 cm2
dan sudut 300
.
c. Batang penetrasi diameter 16 mm, panjang 500 mm
d. Proving ring kapasitas 100 kg
e. Dial gauge maksimum 30 mm dengan ketelitian 0,01 mm
3) Benda uji :
a. Contoh tanah yang telah dipadatkan sesuai pemadatan standar atau modified.
b. Timbang berat dan periksa kadar airnya.
4) Cara melakukan :
a. Persiapan perlatan penetrasi, sebelumnya beri pelumas dan gemuk gigi-gigi dan
alat pemutarnya.
b. Tanah yang telah dipadatkan bersama moldnya dipasang didasar alat penetrasi
usahakan agar kedudukannya stabil dan tepat ditengah.
c. Pasang proving ring pada sekrup batang penyambung, kemudian sentuhkan pada
batang baja yang ujung bawahnya sudah dipasang kerucut.
d. Pasang dial gauge pada tangkai baja dan tangkai penetrasi kemudian ujung
kerucut sentuhan pada permukaan tanah hingga jarum proving ring sedikit
bergerak.
e. Pengukuran penetrasi dengan kecepatan 1 cm/det dan pembacaan dilakukan
setiap penetrasi 25 mm dan 50 mm dan diukur melalui dial gauge.
f. Diperoleh dua pengukuran untuk setiap contoh dengan menyeleksi dari tiga titik
pengukuran.
g. Rata-rata pembacaan proving ring pada penetrasi 25 mm dan 50 mm adalah
merupakan hasil pembacaan hasil pembacaan pembebanan.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 9
5) Perhitungan :
Indek kerucut (cone index) qo = )/( 2
cmkg
A
R
Dimana :
R = Pembebanan rata-rata (kg)
A = Luas kerucut (cone) (cm2
)
6) Pelaporan :
- Hasil pengukuran indek kerucut (qo) dilaporkan dengan ketelitian 0,01 kg/cm2
- Buat grafik hubungan antara indek kerucut dengan kadar air dan berat isi tanah
kering.
7) Catatan :
a. Setiap contoh dilakukan penusukan tiga titik dan hasilnya diambil 2 titik yang paling
sesuai.
b. Indek kerucut setiap contoh adalah hasil rata-rata dari dua titik dengan kedalaman
penetrasi 25 mm dan 50 mm, sehingga ada empat harga hasil pembacaan yang
dirata-rata.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 10
PEMERIKSAAN PENETRASI TANAH
(Cone Penetrometer)
Proyek : ....................................
Contoh : ....................................
Kedalamanan : .................................m
Jenis Tanah : ....................................
Dimensi Contoh :
Tinggi : ............................... cm
Diameter : ............................... cm
Diperiksa oleh : .................................
Tanggal : .................................
Berat Contoh : ............................ gr
Volume : .......................... cm3
Berat Isi : .................... gr/ cm3
Kadar Air : ............................ %
Kalibrasi : .................... kg/ cm3
No. Penetrasi 25 mm Penetrasi 50 mm
qc1 + qc2
qc
Rata-rata
KET.
Pembacaan qc1 Pembacaan qc2
qc =
Catatan :
qc = Pemcaan x k
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 11
Lokasi : ................................................. Tanggal : .................................................
No. / Dalam : ................................................. Dites oleh : .................................................
Kond. Cont : .................. Kec.pent ................. mm/min Pemadatan : .............. Kali lapis (...........lapis)
Kelebihan R.......................Kg Pro.R. No.................. Perb.koeff. .................... Kgf atau, ................................ Kgf/ kgf/cm2
Pemb. D. Gauge bal Pemb. D. Gauge bal Pemb. D. Gauge bal
1 2 kgf / cm2 1 2 kgf / cm2 1 2 kgf / cm2
0 0 0
50 50 50
100 100 100
150 150 150
200 200 200
250 250 250
300 300 300
350 350 350
400 400 400
500 500 500
750 750 750
1000 1000 1000
1250 1250 1250
C. Nn C. Nn C. Nn
m. g m. g m. g
m. g m. g m. g
m. g m. g m. g
w % w % w %
K.c ra-ra w = % K.c ra-ra w = % K.c ra-ra w = %
Proff
ring
Contoh No. Contoh No.
Penetrasi 1/100 mm Load Strenght
ra - ra
Proff
ring
Penetrasi 1/100 mm Load Strenght
PEMERIKSAAN TERHADAP CBR LABORATORIUM
KadarSetelah
tes
KadarSetelah
tes
KadarSetelah
tes
ra - ra
Proff
ring
Contoh No.
Penetrasi 1/100 mm Load Strenght
ra - ra
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 12
Lokasi : ................................................. Tanggal : ...................................
No. / Dalam : ................................................. Dites oleh : ...................................
Max. D : ................................................. Cara Pemadatan : ...................................
Kond. Cont : ................................................. Pers. cont : ....................... Vol.mold ...................
γd max : ........................................ t / m
3
K.air opt : ............. % dg.mold lain ................. cm3
Cawan mm
B.C + tanah b m . g
B.C + tanah k m . g
Berat Cawan m . g
Kadar Air w %
K.air rata-rata w = % w = % w = %
B.Tanah +mold kg
Berat mold kg
B. Tanah (contoh) kg
V. Tanah (contoh) v cm
3
B.Isi basah γ1 t/m
3
B.Isi Kering γ2 t/m
3
Contoh Direndam
No D. Gauge
Beban Muai =
(....... Kg) m.rat %
Contoh Direndam
No D. Gauge
Beban Muai =
(....... Kg) m.rat %
Contoh Direndam
No D. Gauge
Beban Muai =
(....... Kg) m.rat %
B.Tanah +mold kg
B. Tanah (contoh) kg
Muai ratio
1)
T %
Vol.tanah
2)
v cm3
B.Isi basah γ1 t/m
3
B. Isi kering
3)
γ2 t/m
3
K.air rata-rata
4)
w %
Tespengembangan
Pemeriksaan No. No. No.
PEMERIKSAAN TERHADAP CBR LABORATORIUM
KadarAirKadarAir
Mold No.
No.
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 13
Contoh 3 Mekanika
Berat Jenis Tanah
PT. 020-88
(ASTM.D – 8541 – 58)
1) Maksud :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai
butiran lewat saringan No.4 dengan menggunakan piknometer.
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling
dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
2) Peralatan :
a. Piknometer dengan kapasitas minimum 50 ml atau botol ukur dengan kapasitas
minimum 50 ml.
b. Oven yang dilengkapi dengan pengatur untuk memanasi sampai (110 +5) 0
C
c. Neraca dengan ketelitian 0,01 gr.
d. Termometer 00
C - 500
C dengan ketelitian pembacaan 10
C.
e. Saringan no.4, No,10, dan No. 40 dan penadahnya (pan)
f. Botol berisi air suling.
g. Bak perendam.
h. Kompor litrik.
3) Beda uji :
Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut :
a. Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan No.4 jika ternyata bahan
terdiri dari butir yang tertahan No.4, maka pemeriksaan berat jenis harus
dilakukan sesuai aggregat kasar.
Jika bahan yang akan diperiksa mengandung campuran butir yang tertahan dan
yang lewat saringan No.4 tersebut maka dilakukan pemeriksaan dengan 2 cara,
untuk bahan yang lolos saringan No,4 di lakukan pemeriksaan menurut (PT.
020-88)
Berat jenis bahan adalah harga rata-rata (sebanding dengan presentase berat
kering masing-masing ukuran).
Untuk pemeriksaan berat jenis yang akan di pakai sebagai pembantu
pemeriksaan Hydrometer, kemudian pemeriksaan dilakkukan dengan prosedur
(PT.020 – 88).
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 14
b. Peroleh contoh dengan pemisah contoh atau cara perempat dari bahan yang
lewat saringan No.4 atau No.10.
Benda uji dalam keadaan kering oven tidak boleh kurang dari 10 gr untuk botol
ukur, dan 50 gr untuk piknometer.
c. Keringkan benda uji pada temperatur 105 - 1100
C dan dinginkan dengan
desicator. Atau benda uji dalam keadaan tidak di keringkan ( lihat – catatan)
4) Cara melakukan
a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan, timbang piknometer dan
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gr (W1).
b. Masukan benda uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan
ketelitian 0,1 gr (W2).
c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi dua pertiga, untuk bahan yang
mengandung lempung biarkan benda uji terendam beberapa saat.
d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimal 10 menit, dan
miringkan botol sekali-kali untuk membantu mempercepat pengeluaran udara
yang terkatup / tersekap.
e. Didalam hal menggunakan pompa vacum tekanan udara didalam piknometer
atau botol ukur tidak boleh dibawah 100 mm hg. Kemudian isilah piknometer
dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu
konstant tambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau sampai
penuh.
Tutuplah piknometer, keringakan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian
0,01 gr (W3). Ukur suhu dari piknometer dengan ketelitian 10
C.
f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut.
Kosongkan piknometer dan bersihkan.
Isi piknometer dengan air suling yang suhunnya sama dengan suhu pada (0)
dengan ketelitian 10
C dan pasang tutupnya.
Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gr, dan koreksi
terhadap suhu, lihat catatan (W4).
g. Pemeriksaan dilakukan ganda (duplo)
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 15
5) Perhitungan :
a. Hitung berat jenis contoh dengan rumus di bawah ini :
GS =
)23()14(
12
WWWW
WW


W1= Berat piknometer (gr)
W2= Berat piknometer dan bahan kering (gr)
W3= Berat piknometer, bahan dan air (gr)
W4= Berat piknometer dan air (gr)
Apabila hasil kedua pemeriksaan berbeda lebih dari 0.03, maka pemeriksaan
harus diulang.
b. Ambil harga rata-rata hasil kedua percobaan tersebut.
6) Pelaporan :
Berat jenis di laporkan dalam dua angka di belakang koma, sesuai dengan forum
(PT.020 – 88).
7) Kalibrasi piknometer :
i. Piknometer dibersihkan, di keringkan di timbang dan beratnya di catat (W1).
Piknometer diisi air suling dan dimasukan kedalam bejana air pada suhu 250
C,
sesudah isi botol (piknometer) mencapai 250
C tutupnya di pasang. Bagian luar
piknometer di keringkan dan piknometer beserta isinya di timbang (W25).
ii. Dari nilai W25 yang di tentukan pada 250
C, susunlah tabel harga W4 untuk
suatu urutan suhu kira-kira antara 180
C sampai dengan 310
C.
Harga-harga W4 di hitung sebagai berikut :
W4 = W25 x k
W4 = Berat piknometer dan air yang telah di koreksi
W25 = Berat piknometer dan air pada suhu 250
C
k = Faktor koreksi (daftar No.1)
iii. Faktor koreksi = k
Suhu = T
Daftar No. 1:
T 18 19 20 21 22 23 24
k 1,0016 1,0014 1,0010 1,0010 1,0007 1,0005 1,0003
T 25 26 27 28 29 30 31
k 1,00000 1,9997 0,9995 0,9992 0,9989 0,9986 0,9983
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 16
8) i. Untuk benda uji kering :
Benda uji kering oven sesudah di tumbuk dan di ayak harus di masukan kedalam
oven kembali sampai beratnya konstant.
ii.Untuk benda uji tanpa pengeringan oven harus di ketahui berat keringnya dengan
perhitungan kadar air dan berat ini sebagai (W2 – W1)
PT. 020 - 88 B E R A T J E N I S
Proyek : BTB 2° KR Test oleh :............................
Lokasi : BTB 2° KR Tanggal : 8-10-1987
Jenis test : Dipanaskan
Kedalaman : 0,00 s/d 1,20
No. Nomor contoh TP.I/1 TPI/2
1. Nomor tempat/piknometer 70 67 41 99
2. Berat tempat + tanah kering W2 (g) 38,66 38,15 37,94 33,11
3. Berat tempat / piknometer W1 (g) 30,49 27,26 29,40 25,29
4. Berat tanah kering Wt= W2-W1 (g) 8,17 10,89 8,54 7,82
5. Berat tempat+air+tanah Tx W4(g) 82,05 80,67 81,70 78,76
6. Berat tempat+air+tanah Tx W3 87,11 87,42 86,95 83,57
7. Temperatur 00
C Tx 26” 26” 26” 26”
8. Berat Jenis GS 2,63 2,63 2,59 2,59
9. Rata – rata 2,63 2,59
Catatan :
Gs =
)23()14( WWWW
WT

Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 17
Contoh 4 Pengujian
BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)
PT. 030 – 88
(ASTM D 4818)
1) Maksud :
Pemeriksaan ini di maksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas cair.
Batas cair ialah kadar air suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan
plastis.
2) Peralatan :
a. Alat batas cair standar
b. Alat pembuat alur (grooving tool)
c. Sendok dempul (spatula)
d. Plat kaca 45 x 45 x 0,9 cm
e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gr
f. Cawan kadar air minimal 4 buah
g. Spatula dengan panjang 12,5 cm
h. Botol tempat air suling
i. Air suling
j. Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai
(110
C + 5) 0
C
3) Benda uji di siapkan sesuai dengan cara sebagi berikut :
a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya
lebih halus dari saringan 0,42 mm (No,40).
Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan
saringan 0,42 mm (No.40).
b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran
yang lebih dari saringan 0,42 mm (No.40).
Keringkan contoh di udara sampai bisa di saring, ambil benda uji yang lewat
saringan 0,42 mm (No.40)
4) Cara melakukan :
a. Letakan 100 gr brenda yang sudah di persiapkan di dalam plat kaca pengaduk
Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan
Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan
3 - 18
b. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan
menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.
c. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini
dan letakan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sehingga
sejajar dengan dasar alat, bagian yang tebal harus +1cm.
d. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji di dalam mangkok itu, dengan
menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang
mangkok dan simetris.
e. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik / jatuh dengan kecepatan 2
putaran per detik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji
bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya pada
waktu bersinggungan.
f. Ulangi pekerjaan (c) sampai (e) beberapa kali sampai di peroleh jumlah pukulan
yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh
sudah betul-betul merata kadar airnya.
g. Jika ternyata pada 3 kali percobaan telah memperoleh jumlah pukulan + sama,
maka ambilah benda uji langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukan
ke dalam caan yang telah di siapkan dan periksalah kadar airnya.
h. Kembalikan benda uji keatas kaca pengaduk, dan mangkok alat batas cair
bersihkan. Benda uji di aduk dengan merubah kadar air, kemudian diulangi
langkah (b) sampai (f) minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air yang
berbeda sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8 – 10.
5) Perhitungan :
Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang bersangkutan
kemudian di gambarkan dalam bentuk grafik.
Jumlah pukulan sebagai sumbu mendatar dengan skala logaritma, sedang besarnya
kadar air sebagai sumbu tegak dengan skala biasa.
Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu, jika ternyata titik – titik yang diperoleh tidak
terletak pada satu garis lurus, maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-titik
tersebut.
Tentuk besar kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air inilah yang merupakan
batas cair (liquid limit) dari benda uji.
6) Catatlah pada formulir laboratorium, benda uji yang diperiksa dalam keadaan asli atau
telah kering udara, disaring atau tidak . Hasil dilampirkan sebagai bilangan bulat.
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN
SMR-04 PENGUJIAN

More Related Content

What's hot

Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfMuhammadLuthfi995084
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Yusrizal Mahendra
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cKomar Rudin
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptzadha
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalenafat civik
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 

What's hot (20)

Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 

Similar to SMR-04 PENGUJIAN

2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluanahmad fuadi
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdfBustaminSipil
 
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdfivanrsd70
 
05 buku informasi oto.kr.01.007.03
05 buku informasi oto.kr.01.007.0305 buku informasi oto.kr.01.007.03
05 buku informasi oto.kr.01.007.03firmanrusydi
 
2006 12-teknik pelaporan
2006 12-teknik pelaporan2006 12-teknik pelaporan
2006 12-teknik pelaporanahmad fuadi
 
2007 14-teknik pelaporan
2007 14-teknik pelaporan2007 14-teknik pelaporan
2007 14-teknik pelaporanahmad fuadi
 
2007 05-alat berat
2007 05-alat berat2007 05-alat berat
2007 05-alat beratahmad fuadi
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfyuliyuliani25
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfarwanengineering
 
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdf
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdfPelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdf
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdfnaztamabumiraya
 
electrical technology - DPSK ETE2013.pdf
electrical technology - DPSK ETE2013.pdfelectrical technology - DPSK ETE2013.pdf
electrical technology - DPSK ETE2013.pdfAzimahSaleh3
 
25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stateryepiyes
 
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfSKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfdessymayasary
 

Similar to SMR-04 PENGUJIAN (20)

2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
 
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
 
05 buku informasi oto.kr.01.007.03
05 buku informasi oto.kr.01.007.0305 buku informasi oto.kr.01.007.03
05 buku informasi oto.kr.01.007.03
 
2006 12-teknik pelaporan
2006 12-teknik pelaporan2006 12-teknik pelaporan
2006 12-teknik pelaporan
 
2007 14-teknik pelaporan
2007 14-teknik pelaporan2007 14-teknik pelaporan
2007 14-teknik pelaporan
 
SKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdfSKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdf
 
2007 05-alat berat
2007 05-alat berat2007 05-alat berat
2007 05-alat berat
 
00. penjelasan pelatihan
00. penjelasan pelatihan 00. penjelasan pelatihan
00. penjelasan pelatihan
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdf
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdfPelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdf
Pelatihan AL^LLLMDI^LLLMIL^LLLMTL Rev.RBP.03.pdf
 
electrical technology - DPSK ETE2013.pdf
electrical technology - DPSK ETE2013.pdfelectrical technology - DPSK ETE2013.pdf
electrical technology - DPSK ETE2013.pdf
 
25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stater
 
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfSKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
 
00 Konsepsi CBT_CBA.pptx
00   Konsepsi CBT_CBA.pptx00   Konsepsi CBT_CBA.pptx
00 Konsepsi CBT_CBA.pptx
 

More from ahmad fuadi

2007 13-metode kerja
2007 13-metode kerja2007 13-metode kerja
2007 13-metode kerjaahmad fuadi
 
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalinahmad fuadi
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalanahmad fuadi
 
2007 10-pekerjaan beton
2007 10-pekerjaan beton2007 10-pekerjaan beton
2007 10-pekerjaan betonahmad fuadi
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalanahmad fuadi
 
2007 08-pekerjaan drainase
2007 08-pekerjaan drainase2007 08-pekerjaan drainase
2007 08-pekerjaan drainaseahmad fuadi
 
2007 06-pengukuran dan pematokan
2007 06-pengukuran dan pematokan2007 06-pengukuran dan pematokan
2007 06-pengukuran dan pematokanahmad fuadi
 
2007 04-gambar teknik
2007 04-gambar teknik2007 04-gambar teknik
2007 04-gambar teknikahmad fuadi
 
2007 03-bahan jalan
2007 03-bahan jalan2007 03-bahan jalan
2007 03-bahan jalanahmad fuadi
 
2007 02-manajemen
2007 02-manajemen2007 02-manajemen
2007 02-manajemenahmad fuadi
 
2007 01-keselamatan kesehatan kerja
2007 01-keselamatan  kesehatan kerja2007 01-keselamatan  kesehatan kerja
2007 01-keselamatan kesehatan kerjaahmad fuadi
 
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatanahmad fuadi
 
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintasahmad fuadi
 
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalanahmad fuadi
 
2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan betonahmad fuadi
 
2006 07-pekerjaan tanah
2006 07-pekerjaan tanah2006 07-pekerjaan tanah
2006 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
2006 06-pengukuran dan pematokan
2006 06-pengukuran dan pematokan2006 06-pengukuran dan pematokan
2006 06-pengukuran dan pematokanahmad fuadi
 
2006 05-alat berat
2006 05-alat berat2006 05-alat berat
2006 05-alat beratahmad fuadi
 
2006 04-membaca gambar
2006 04-membaca gambar2006 04-membaca gambar
2006 04-membaca gambarahmad fuadi
 
2006 03-bahan jembatan
2006 03-bahan jembatan2006 03-bahan jembatan
2006 03-bahan jembatanahmad fuadi
 

More from ahmad fuadi (20)

2007 13-metode kerja
2007 13-metode kerja2007 13-metode kerja
2007 13-metode kerja
 
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin
2007 12-pemeliharaan jalan darurat dan pengaturan lalin
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
 
2007 10-pekerjaan beton
2007 10-pekerjaan beton2007 10-pekerjaan beton
2007 10-pekerjaan beton
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
 
2007 08-pekerjaan drainase
2007 08-pekerjaan drainase2007 08-pekerjaan drainase
2007 08-pekerjaan drainase
 
2007 06-pengukuran dan pematokan
2007 06-pengukuran dan pematokan2007 06-pengukuran dan pematokan
2007 06-pengukuran dan pematokan
 
2007 04-gambar teknik
2007 04-gambar teknik2007 04-gambar teknik
2007 04-gambar teknik
 
2007 03-bahan jalan
2007 03-bahan jalan2007 03-bahan jalan
2007 03-bahan jalan
 
2007 02-manajemen
2007 02-manajemen2007 02-manajemen
2007 02-manajemen
 
2007 01-keselamatan kesehatan kerja
2007 01-keselamatan  kesehatan kerja2007 01-keselamatan  kesehatan kerja
2007 01-keselamatan kesehatan kerja
 
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan
2006 11-metode kerja pelaksanaan jembatan
 
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
 
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2006 09-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
 
2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton
 
2006 07-pekerjaan tanah
2006 07-pekerjaan tanah2006 07-pekerjaan tanah
2006 07-pekerjaan tanah
 
2006 06-pengukuran dan pematokan
2006 06-pengukuran dan pematokan2006 06-pengukuran dan pematokan
2006 06-pengukuran dan pematokan
 
2006 05-alat berat
2006 05-alat berat2006 05-alat berat
2006 05-alat berat
 
2006 04-membaca gambar
2006 04-membaca gambar2006 04-membaca gambar
2006 04-membaca gambar
 
2006 03-bahan jembatan
2006 03-bahan jembatan2006 03-bahan jembatan
2006 03-bahan jembatan
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

SMR-04 PENGUJIAN

  • 1. SMR – 04 : PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN DAN DI LABORATORIUM UNTUK BADAN JALAN Merepresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.5211.113.05.04.07 Judul : Melakukan Pengendalian Pekerjaan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan PELATIHAN SOIL MECHANICS OF ROAD CONSTRUCTION ENGINEER 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan i KATA PENGANTAR Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Jasa Konstruksi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sesuai bidang kerjanya, agar mereka mampu berkompetisi dalam memperebutkan pasar kerja. Berbagai upaya dapat ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan ditempat kerja. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang Jasa Konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana dituntut dalam Undang-Undang No. 18 tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya. Sebagai alat untuk mengukur kompetensi tersebut, disusun dan dibakukan dalam bentuk SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang unit-unit kompetensinya dikembangkan berdasarkan pola RMCS (Regional Model Competency Standard). Dari standar kompetensi tersebut, pengembangan dilanjutkan menyusun Standar Latih Kompetensi, Materi Uji Kompetensi, serta Materi Pelatihan yang berbasis kompetensi. Modul / Materi Pelatihan : SMR-04 : Pengujian Mekanik Tanah di Lapangan dan di Laboratorium disusun merepresentasikan Unit Kompetensi Melakukan Pengendalian Pekerjaan Pengujian di Lapangan dan di Laboratorium dengan elemen-elemen kompetensi terdiri dari : 1. Memeriksa pelakasanaan pengujian mekanika tanah di lapangan 2. Memeriksa pelakasanaan pengujian mekanika tanah di laboratorium 3. Menentukan pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium yang dikembangkan mengacu Standar Kompetensi Kerja untuk jabatan kerja Soil Mechanics of Road Construction Engineer.
  • 3. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan ii Uraian penjelasan bab per bab dan pencakupan materi latih ini merupakan representasi dari elemen-elemen kompetensi tersebut, sedangkan setiap elemen kompetensi dianalisis kriteria unjuk kerjanya sehingga materi latih ini secara keseluruhan merupakan penjelasan dan penjabaran dari setiap kriteria unjuk kerja untuk menjawab tuntutan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan pada indikator-indikator kinerja/ keberhasilan yang diinginkan dari setiap KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dari masing-masing elemen kompetensinya. Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai upaya meningkatkan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas, sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja. Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, sehingga diperlukan adanya perbaikan disana sini dan kepada semua pihak kiranya kami mohon sumbangan saran demi penyempurnaan kedepan. Jakarta, Oktober 2007 KEPALA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Ir. DJOKO SUBARKAH, Dipl.HE NIP. : 110016435
  • 4. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan iii PRAKATA Modul ini disusun merupakan upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti standar baku mutu dibidang Soil Mechanics of Road Construction. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang jalan dan jembatan mengahsilkan beberapa Jabatan Kerja, dimana jabatan Soil Mechanics of Road Construction Engineer merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah sebagai ahli muda Soil Mechanics of Road Construction. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Soil Mechanics of Road Construction Engineer ini terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja menjadi ahli muda Soil Mechanics of Road Construction. Untuk mencapai hasil yang optimal modul ini disampaikan kepada peserta melalui pembelajaran dikelas dengan metoda ceramah, diskusi dan peragaan diusahakan menggunakan alat peraga atau perlengkapan dan peralatan yang sebenarnya. Mengingat modul ini merupakan salah satu dari beberapa modul yang dipaketkan dalam satu program pelatihan, maka aktivitas penyelenggaraan pelatihan selalu mengacu kepada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya berisi unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dan unsur lainnya, sehingga hasil pelatihan dapat diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan ditempat kerja dengan aman, selamat tertib bebas pencemaran lingkungan. Pada akhir setiap bab dari modul ini diberikan soal latihan yang merupakan kegiatan penilaian mandiri oleh peserta pelatihan, sejauhmana setiap elemen dapat diinterpretasikan dan diaplikasikan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang terukur dengan indikator kinerja/ keberhasilan. Jakarta, Oktober 2007 Tim Penyusun
  • 5. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................ i PRAKATA .......................................................................................................................iii DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv SPESIFIKASI PELATIHAN............................................................................................. vi A. Tujuan Pelatihan....................................................................................................... vi B. Tujuan Pembelajaran................................................................................................ vi PANDUAN PEMBELAJARAN ....................................................................................... vii A. Kualifikasi Pengajar/ Instruktur ................................................................................. vii B. Penjelasan Singkat Modul ....................................................................................... vii C. Proses Pembelajaran ...............................................................................................viii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1-1 1.1 Umum .......................................................................................................... 1-1 1.2 Ringkasan Modul ......................................................................................... 1-2 1.3 Batasan/ Rentang Variabel .......................................................................... 1-3 1.4 Panduan Penilaian ...................................................................................... 1-4 1.5 Sumber Daya Pembelajaran ....................................................................... 1-7 BAB 2 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN ........................................... 2-1 2.1 Umum ......................................................................................................... 2-1 2.2 Jumlah, Jenis Dan Hasil Kalibrasi .............................................................. 2-2 2.3 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja .......................................................... 2-5 2.4 Lokasi Dan Jumlah Titik Penyelidikan .......................................................... 2-5 2.5 Metode Kerja ............................................................................................... 2-7 2.6 Pemilahan Sampel Bahan Uji Di Lapangan ................................................ 2-31 RANGKUMAN ................................................................................................... 2-32 LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ...................................................................... 2-33 BAB 3 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LABORATORIUM .................................. 3-1 3.1 Umum ......................................................................................................... 3-1 3.2 Jenis Dan Hasil Kalibrasi ............................................................................ 3-2 3.3 Kelayakan Benda Uji ................................................................... ................ 3-2 3.4 Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja ........................................................... 3-2 3.5 Metode Pengujian ....................................................................................... 3-3
  • 6. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan v RANGKUMAN ................................................................................................... 3-24 LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ...................................................................... 3-25 BAB 4 PEMERIKSAAN HASIL PENYELIDIKAN TANAH ............................................ 4-1 4.1 Umum ......................................................................................................... 4-1 4.2 Memeriksa Kewajaran Hasil Penyelidikan Lapangan ................................. 4-2 4.3 Memeriksa Kewajaran Hasil Penyelidikan Laboratorium ..............................4-2 4.4 Pengujian Ulang .......................................................................................... 4-2 RANGKUMAN .................................................................................................... 4-3 LATIHAN/ PENILAIAN MANDIRI ....................................................................... 4-4 KUNCI JAWABAN PENILAIAN MANDIRI DAFTAR PUSTAKA
  • 7. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan vi SPESIFIKASI PELATIHAN A. Tujuan Pelatihan  Tujuan Umum Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu : Menyiapkan perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan mekanika tanah untuk konstruksi jalan.  Tujuan Khusus Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu : a. Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan hidup b. Melakukan desk study dan mengkoordinir survai pendahuluan. c. Membuat rencana kerja penyelidikan mekanika tanah. d. Mengendalikan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium. e. Membuat analisa dan interpretasi hasil pengujian mekanika tanah. f. Membuat laporan hasil penyelidikan mekanika tanah. B. Tujuan Pembelajaran Judul Materi / Modul : Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan, merepresentasikan unit kompetensi : melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan.  Tujuan Pembelajaran Mampu melakukan pengendalian pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium  Kriteria Penilaian : 1. Kemampuan membuat mengendalikan pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan. 2. Kemampuan memeriksa pelaksanaan pekerjaan pengujian di laboratorium 3. Kemampuan memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan lapangan dan laboratorium
  • 8. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan vii PANDUAN PEMBELAJARAN A. Kualifikasi Pengajar / Instruktur  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. Penjelasan Singkat Modul Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : No. Kode Judul Modul 1. SMR – 01 UUJK, Sistem Manajemen K3 dan Pengendalian Lingkungan Kerja 2. SMR – 02 Desk Study dan Survai Pendahuluan Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan 3. SMR – 03 Perencanaan Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan 4. SMR – 04 Pengujian Mekanika Tanah di Lapangan dan di Laboratorium untuk Badan Jalan 5. SMR – 05 Analisis dan Interprestasi Hasil Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan 6. SMR – 06 Laporan Hasil Penyelidikan Mekanika Tanah untuk Badan Jalan Sedangkan modul yang akan diuraikan adalah :  Seri / Judul : SMR – 04 / Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan.  Deskripsi Modul : Perencanaan Penyelidikan Tanah untuk Badan Jalan merupakan salah satu modul dalam membangun tenaga kerja jasa konstruksi yang profesional dan penuh tanggung jawab untuk pembangunan konstruksi dengan kapasitas mampu untuk menjamin tidak akan terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan serta mentertibkan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang aman tertib tidak terjadi kecelakaan dan pencemaran lingkungan .
  • 9. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan viii C. Proses Pembelajaran Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah Pembukaan :  Menjelaskan Tujuan Pembelajaran.  Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalaman melakukan desk study dan survai pendahuluan dalam rangka penyelidikan tanah untuk badan jalan. Waktu : 5 menit.  Mengikuti penjelasan  Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas. OHT – 1 2. Penjelasan Bab 1 : Pendahuluan.  Modul ini merepresentasikan unit kompetensi.  Batasan variabel.  Panduan penilaian. - Kualifikasi penilaian. - Sarana mendemontrasikan. - Kontek penilaian. - Aspek penting penilaian.  Kebutuhan sumber daya pembelajaran teori dan praktek. Waktu : 65 menit.  Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mencatat hal-hal penting.  Mengajukan pertanyaan bila perlu. OHT – 2 3. Penjelasan Bab 2 : Pengujian Mekanika Tanah di Lapangan  Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi  Jumlah, kualifikasi tenaga kerja  Lokasi dan jumlah titik penyelidikan  Metode kerja. Waktu : 70 menit.  Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mencatat hal-hal penting.  Mengajukan pertanyaan bila perlu. OHT – 3 4. Penjelasan Bab 3 : Pengujian Mekanika Tanah di Laboratorium  Jenis dan hasil kalibrasi  Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif. OHT – 4
  • 10. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan ix  Kelayakan benda uji  Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja  Metode kerja Waktu : 70 menit.  Mencatat hal-hal penting.  Mengajukan pertanyaan / diskusi kecil bila diperlukan. 5. Penjelasan Bab 4 : Pemeriksaan hasil penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium  Hubungan antara pemeriksaan di lapangan dan di laboratorium  Kewajaran hasil penyelidikan lapangan  Pengujian ulang. Waktu : 65 menit.  Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mencatat hal-hal penting.  Mengajukan pertanyaan bila perlu. OHT – 5
  • 11. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum Modul SMR - 04 : Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan, merepresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Soil Mechanics of Road Construction Engineer. Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlaping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang direpresentasikan sebagai modul-modul yang relevan. Adapun Unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang dipersyaratkan sebagai Soil Mechanics of Road Construction Engineer adalah : No. No. Kode Unit Kompetensi I. 1. Kompetensi Umum INA. 5211.113.05.01.07 Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja. II. 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi Inti INA. 5211.113.05.02.07 INA. 5211.113.05.03.07 INA. 5211.113.05.04.07 INA. 5211.113.05.05.07 INA. 5211.113.05.06.07 Melakukan desk study dan mengkoordinir survai pendahuluan dalam rangka penyelidikan tanah untuk badan jalan Membuat rencana kerja penyelidikan tanah untuk badan jalan Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan Membuat analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan Membuat laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan. III. Kompetensi Khusus
  • 12. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-2 1.2 Ringkasan Modul Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntutan atau isi unit kompetensi ada judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut : a. Unit kompetensi yang akan disusun modulnya : KODE UNIT : INA. 5211.113.05.04.07 JUDUL UNIT : Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan. Dipresentasikan dalam modul seri / judul : SMR – 04 Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium Untuk Badan Jalan b. Elemen Kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) terdiri dari : 1. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan, direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 2 Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan. Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab yang terdiri dari : 1.1. Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi alat diperiksa sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 1.2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja diperiksa sesuai dengan persyaratan. 1.3. Lokasi dan jumlah titik penyelidikan diperiksa sesuai rencana yang dibuat. 1.4. Metode kerja diperiksa sesuai dengan prosedur 1.5. Pemilahan sample bahan uji yang sesuai kondisi lapangan diperiksa berdasarkan keperluan 2. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan, direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 3 Pengujian Mekanika Tanah Di Laboratorium.
  • 13. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-3 Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab yang terdiri dari : 2.1. Jenis dan hasil kalibrasi alat diperiksa sesuai dengan persyatan. 2.2. Kelayakan benda uji diperiksa sesuai dengan persyaratan. 2.3. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja diperiksa sesuai dengan persyaratan. 2.4. Metode kerja diperiksa sesuai dengan prosedur. 3. Memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan lapangan dan laboratorium, direpresentasikan sebagai bab modul berjudul : Bab 4 Pemeriksaan Hasil Penyelidikan Tanah Di Lapangan Dan Di Laboratorium. Uraian detailnya mengacu kepada KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab yang terdiri dari : 3.1. Kewajaran hasil penyelidikan lapangan diperiksa berdasarkan standar yang berlaku. 3.2. Kewajaran hasil penyelidikan di laboratorium diperiksa berdasarkan standar yang berlaku. 3.3. Pengujian ulang bila terjadi ketidak wajaran dilaksanakan berdasarkan keperluan. Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilannya (IUK). Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk Kerja/ Keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3 Batasan / Rentang Variabel Ruang lingkup, situasi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit kompetensi dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.
  • 14. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-4 1.3.1 Adapun batasan / rentang variabel untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Data yang ada untuk melakukan persiapan penyelidikan mekanika tanah harus tersedia. 3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan persiapan penyelidikan. 4. Menggunakan komputer untuk menyusun hasil rencana pekerjaan penyelidikan mekanika tanah. 5. Peralatan penyelidikan tanah laik pakai tersedia secara lengkap 6. Pedoman, manual dan prosedur pengujian di lapangan dan laboratorium tersedia 3.1.2 Batasan / rentang variabel pelaksanaan pelatihan : Adapun batasan / rentang variable pelaksanaan pelatihan sebagai berikut : 1. Seleksi calon peserta dievaluasi dengan kompetensi prasyarat yang tertuang dalam SLK (standar Latih Kompetensi) dan apabila terjadi koreksi peserta kurang memenuhi syarat, maka proses dan waktu pelaksanaan pelatihan disesuaikan dengan kondisi peserta, Namur tetap mengacu tercapainya tujuan pelatihan dan tujuan pembelajaran. 2. Persiapan pelaksanaan pelatihan termasuk prasarana dan sarana sudah mantap. 3. Proses pembelajaran teori dan praktek dilaksanakan sampai tercapainya kompetensi minimal persyaratan. 4. Penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran didukung juga dengan batasan / rentang variabel yang dipersyaratkan dalam unit kompetensi. 1.4 Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpretasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam setiap kriteria unjuk kerja yang meliputi :  Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.  Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.
  • 15. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-5  Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1 Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI sebagai berikut : a. Pengetahuan keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemontrasikan kompetensi ini terdiri dari : 1. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan 2. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di laboratorium 3. Memeriksa data hasil pelaksanaan penyelidikan mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium b. Konteks penilaian 1. Unit kompetensi ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja. 2. Penilaian harus mencakup peragaan teknik baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. 3. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metoda untuk menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) c. Aspek penting penilaian 1. Kemampuan untuk memeriksa data hasil pengujian lapangan 2. Kemampuan untuk memeriksa data hasil pengujian laboratorium 3. Kemampuan untuk memeriksa dan melakukan kewajaran hasil penyelidikan 4. Kemampuan dalam melaksanakan metode kerja 1.4.2 Kualifikasi Penilaian a. Penilai harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain : merencanakan penilaian, melaksanakan penilaian dan mereview penilaian yang dibuktikan dengan sertifikat assesor. b. Penilai juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemontrasikan dan bila ada syarat-syarat lainnya yang muncul penilai bisa disyaratkan untuk :
  • 16. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-6  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang kinerjanya sedang dinilai.  Mempraktekkan kecakapan inter personil seperlunya yang diperlukan dalam proses penilaian. c. Apabila terjadi kondisi penilai (assesor) kurang menguasai teknis substansi dapat mengambil langkah menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan lembaga industri / perusahaan, opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai ditempat kerja yang kompeten teknis substansi yang relevan dan dituntut memiliki kompetensi tentang praktek-praktek / kebiasaan kebiasan industri / perusahaan yang ada sekarang.  Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi substansi yang relevan.  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman substansi yang relevan disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai.  Opsi-opsi ini memang memerlukan sumber daya, khususnya penyediaan dana lebih besar (mahal) Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut. Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilai dapat mengumpulkan informasi yang cukup, valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. KOMPETENSI ASESOR Memiliki Kompetensi bidang Substansi Memiliki Kompetensi Assessment Kompeten ?
  • 17. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-7 1.4.3 Penilaian Mandiri Penilaian mandiri merupakan suatu upaya untuk mengukur kapasitas kemampuan peserta pelatihan terhadap penguasaan substansi materi pelatihan yang sudah dibahas dalam proses pembelajaran teori maupun praktek. Penguasaan substansi materi diukur dengan IUK (Indikator Unjuk Kerja) dimana IUK merupakn hasil analisis KUK yang dipergunakan utuk mendesain penyusunan kurikulum silabus pelatihan. Bentuk penilaian mandiri antara lain : a. Pertanyaan dan kunci jawaban, yaitu : Menanyakan kemampuan apa saja yang telah dikuasai untuk mewujudkan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) kemudian dilengkapi dengan kunci jawaban dimana kunci jawaban dimaksud adalah IUK (Indikator Unjuk Kerja) keberhasilan dari masing-masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja). b. Tingkat keberhasilan peserta pelatihan. Dari penilaian mandiri akan terungkap tingkat keberhasilan peserta pelatihan dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila tingkat keberhasilan peserta rendah perlu evaluasi terhadap : 1. Peserta pelatihan terutama tentang pemenuhan kompetensi prasyarat dan ketekunan serta kemampuan mengikuti proses pembelajaran 2. Materi modul pelatihan apakah sudah mengikuti dan konsisten mengacu tuntutan unit kompetensi, elemen kompetensi, KUK (Kriteria Unjuk Kerja) maupun IUK (Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan) 3. Instruktur / fasilitator apakah konsisten dengan materi / modul yang sudah valid mengacu tuntutan unit kompetensi beserta unsurnya yang diwajibkan untuk dibahas dengan metodologi yang tepat. 4. Mungkin juga karena penyelenggaraan pelatihan dan sebab lain. 1.5 Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. b. Sumber daya pembelajaran praktek : - Material untuk peragaan atau demonstrasi.
  • 18. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 1-8 - Perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) - Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja) lengkap dengan isinya yang masih berfungsi. - Dan perlengkapannya serta material lain yang diperlukan. c. Tenaga kepelatihan, instruktur, assesor dan tenaga pendukung penyelenggaraan betul-betul kompeten.
  • 19. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-1 BAB 2 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LAPANGAN 2.1 Umum Pengujian mekanika dilapangan untuk konstruksi badan jalan dapat dilihat seperti pada gambar yaitu terdiri dari : a. Pemilihan bahan meliputi : - Analisis gradasi yaitu mengetahui jenis tanah apakah berupa tanah berbutir halus atau tanah berbutir kasar, berdasarkan prosesn yang lolos saringan itu serta nilai plastisitas fraksi yang lolos saringan no.40, tanah dapat klasifikasikan sebagai berikut: 1. Material granular adalah tanah yang jumlah butiran yang lolos saringan no.200 tidak lebih dari 35%, jenis yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah : kerakal, kerikil, pasir, kerikil lanoar, kerikil lempungan, pasir lanoar dan pasir lempungan dengan karakteristik sebagai berikut : - Lolos saringan No.10 : Maksimal 50% - Lolos saringan No.40 : 30-51% - Lolos saringan No.200 : 15-35% - Batas Cair : Maksimal 40% - Induk plastisitas : 10-11% Tanah berbutir kasar seperti ini potensinya sebagai bahan jalan adalah baik. 2. Material berbutir halus adalah tanah yang lolos saringan No.200 lebih dari 35%, jenis tanah yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah : Lempung, lanau lempung, lanauan, dan lanau lempungan dengan karakteristik sebagai berikut : - Lolos saringan No.200 : > 36% - Batas cair : > 40% - Induk plastisitas : > 11% Tanah berbutir halus ini potensi untuk bahan jalan bervariasi dari yang cukup baik sampai jelek.
  • 20. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-2 - Pemeriksaan kadar air yang dimaksud adalah kadar air contoh tanah asli di lapangan untuk mengetahui berapa kadar air yang dibutuhkan untuk kepadatan timbunan yang maksimum atau OMC (Optimum Moisture Content). b. Kontrol kualitas yang diperlukan dilapangan meliputi : - Pemeriksaan penetrasi - CBR Lapangan - Konsolidasi, keras lengan silang - Vane shear & pizonet - Rembesan (permeabilitas) - Kepadatan timbunan dengan sand cone atau rubber balloon. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2-1 berikut : Gambar 2-1 Pelaksanaan pengujian di lapangan 2.2 Jumlah, Jenis Dan Hasil Kalibrasi a. Pengujian penetrasi di lapangan dilakukan dengan cara penyondiran  Untuk setiap 1,00 km jumlah titik penyondiran di bawah lapisan perkerasan jalan yang direncanakan minimum 3 titik atau maksimum 5 titik dengan titik penyondiran dengan antara titik yang ke titik berikutnya dilakukan dengan cara zig-zag  Kedalaman penyondiran dianjurkan sampai kedalaman 30 m dengan bor mesin atau pemboran dengan bor tangan sampai kedalaman 10 m pada setiap lubang. Sand Cone, Rubber Ballon (Density) Permeabilitas Lap. Vane Shear & Pizonet Kons. Lengan Silang CBR LapanganKadar Air PENGUJIAN DILAPANGAN Analisa Gradasi Pemilihan Bahan Penetrasi Lap. Kontrol Kualitas
  • 21. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-3 Pengambilan contoh tanah tidak asli dilakukan pada setiap terjadinya perubahan lapisan. Pengambilan contoh tanah asli dianjurkan pada setiap interval kedalaman 3,00 m pada setiap lubang bor.  Muka air tanah perlu dicatat untuk keperluan penentuan besarnya daya dukung tanah yang diizinkan, dimana kemungkinan diperlukan pengamanan terhadap bahaya terjadinya erosi. Alat sondir yang digunakan adalah alat sondir ringan dengan kapsitas 2500 kg. Pembacaan dilakukan pada setiap interval kedalaman 20 cm. Penyondiran dilakukan hingga nilai harga konus 250 kg/cm2 yang diperkirakan sudah sampai tanah keras.  Hasil kalibrasi pada pembacaan tekanan harus selalu dimonitor untuk tidak terjadi adanya ketidak wajaran hasil dari tekanan bikonus yang diizinkan setiap kali akan dilakukan penyondiran dalam kurun waktu tertentu secara periodik. b. Pengujian CBR di Lapangan Pengujian CBR di lapangan dilakukan untuk lapisan tanah yang sudah dipadatkan untuk rencana badan jalan. Ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. - Jumlah tititk penyelidikan untuk CBR adalah dapat dilihat pada gambar 2-2 dan gambar 2-3 : Gambar 2-2 Denah
  • 22. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-4 Gambar 2-3 Potongan Melintang - Kalibrasi alat sebaiknya dilakukan secara periodik untuk setiap 12 bulan mininimum satu kali. Hasil nilai CBR = beban maksimum dikalikan angka kalibrasi. c. Pengujian konsolidasi lengan silang dilakukan untuk mengetahui atau menentukan sifat pemampatan terhadap air pori yang diakibatkan oleh adanya tekanan vertikal yang bekerja pada tanah. - Jumlah untuk setiap tabung contoh diambil rata-rata sampel, jadi kalau untuk 3 titik pengambilan contoh diperlukan sampel untuk diuji sebanyak 9 sampel - Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku d. Pengujian Vane Shear dilakukan untuk mengetahui sudut geser tanah. - Jumlah minimum untuk setiap 1,00 km diambil 3 titik / 3 tiga lobang. - Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku e. Pengujian permeabilitas dilakukan untuk mendapatkan angka permeabilitas / rembesan, pada pekerjaan badan jalan hampir tidak pernah dilakukan, umumnya dilakukan untuk tanggul saluran, atau lapisan kedap air pada bendungan - Jumlah titik sesuai petunjuk / standar pengujian. - Kalibrasi alat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku f. Pengujian sand cone dilakukan untuk mengetahui berat isi tanah atau density - Jumlah titik pengujian disesuaikan dengan kondisi lapangan - Kalibrasi dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Tanah Timbunan Yang Telah dipadatkan Lapisan Perkerasan Jalan
  • 23. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-5 2.3 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja disesuaikan dengan volume dan jenis pekerjaan sebagai contoh dapat dilihat pada tabel 2-1 : Tabel 2-1 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja No. Kualifikasi Tenaga / Pendidikan Volume Jumlah Ket. Lapangan Laboratorium I. 1. 2. 3. 4. II 1. 2. 3. 4. Tenaga Inti Manajer Proyek /Konsultan Sarjana Teknik Sipil/ Soil Mechanics Sarjana Geologi/ Geologi Teknik Sarjana Geofisika / Geodec Tenaga Teknisi Sarjana Muda Teknik Sipil Sarjana Muda Geologi Sarjana Muda Geofisika SLTA/STM/ Penyelia/operator ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................ ............. ............. ............. ............. ............. ............. ............. ............. Sesuai Penempat- an 2.4 Lokasi Dan Jumlah Titik Penyelidikan Lokasi dan jumlah titik penyelidikan dibuat berdasarkan hasil survai dan jenis penyelidikan yang diperlukan untuk suatu rencana penyelidikan tanah pada konstruksi badan jalan harus jelas dan terinci, antara lain dapat dilihat contoh berikut : 2.4.1 Lokasi Penyelidikan Penyelidikan tanah dilakukan pada rencana lokasi ruas jalan tol Cinere – Jagorawi mulai dari kali pesanggrahan di sebelah barat, membentang ke arah timur dan berakhir di jalan tol jagorawi di Cimanggis. - Awal Proyek : Sta. 9+250 - Akhir Proyek : Sta. 24+450 - Panjang : 15,200 km Sesuai Rencana Teknik Awal, Ruas jalan tol Cinere – Jagorawi akan melewati desa dan kelurahan Harjamukti, Sukatani, Curug, Cisalak, Bakti Jaya, Mekar Jaya, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan, Tanah Baru, Krukut dan Limo.
  • 24. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-6 Desa dan Kelurahan ini terletak dalam 4 (empat) kecamatan. Menurut rencana, pembangunan ruas jalan tol Cinere – Jagorawi akan dilaksanakan secara bertahap, yaitu : o Seksi Timur, Cimanggis – Bogor Raya, Sta. 24+450 s/d Sta. 19+520 o Seksi Tengah, Bogor Raya – Margonda, Sta. 19+520 s/d Sta. 16+790 o Seksi Barat, Margonda – Cinere, Sta. 16+790 s/d Sta. 9+200 Lokasi rencana penyelidikan sesuai dengan rencana jalan sebagai contoh dapat dlihat pada Gambar 2-4. Gambar 2-4 Lokasi Jalan Tol Cinere Jagorawi 2.4.2 Jumlah titik penyelidikan Pada rencana ruas tol Cinere Jagorawi jumlah titik penyelidikan, antara lain : o Pemboran Dalam  Peralatan : Unit bor mesin dilengkapi dengan peralatan pengambilan contoh tanah asli dan pengujian SPT  Jumlah : 52 titik  Kedalaman : 30 m untuk setiap titik  Undisturbed sampling : setiap interval kedalaman 3 m  SPT : setiap interval kedalaman 3 m o Pengujian Penetrasi Statis
  • 25. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-7  Peralatan : Unit sondir standar kapasitas 2,5 ton  Jumlah : 56 titik  Kedalaman : sampai lapisan tanah keras yang ditandai dengan pembacaan tekanan konus > 20 MPa o Pemboran Dangkal  Peralatan : unit bor tangan tipe Auger  Jumlah : 21 titik  Kedalaman : 4 m  Undisturbed sampling : setiap interval kedalaman 2 m o Penggalian Sumur Uji  Jumlah : 21 titik  Kedalaman : 1 m  Bulk sampling : 50 kg untuk setiap titik 2.5 Metode Kerja Metode kerja yang dilakukan untuk pengujian lapangan antara lain sebagai berikut : a. Pemboran dalam - Pemboran dalam dilakukan dengan menggunakan peralatan bor mesin yang dilengkapi dengan peralatan pengambilan contoh tanah asli, contoh inti dan peralatan pengujian penetrasi standar (SPT) - Kedalaman maksimum pemboran dalam adalah 30 m dari muka tanah setempat atau minimum 3 kali pembacaan telah mencapai nilai N > 50 - Pemboran dalam dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D1452 b. Pengambilan contoh tanah asli - Pengambilan contoh tanah asli dilakukan dengan menggunakan tabung contoh yang memenuhi spesifikasi AASHTO T292-97, serta dilakukan pada lapisan tanah dengan nilai N<20, yaitu setiap interval kedalaman 3,00 meter - Prosedur pengambilan contoh tanah asli mengacu pada metoda ASTM D1587 c. Pengujian Penetrasi Standar (SPT)
  • 26. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-8 - Pengujian penetrasi standar dilakukan mengacu pada metoda ASTM D1586 setiap interval kedalaman 3,00 meter, yaitu setelah pengambilan contoh tanah asli. d. Pengujian Sondir - Pengujian sondir dengan Dutch Cone Penetrometer standar Gouda kapasitas 2,5 ton dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D3441 - Pengujian dilakukan sampai kedalaman tanah keras yang ditandai dengan 3 kali pembacaan terakhir berturut-turut mencapai > 20 Mpa e. Pemboran dangkal - Pemboran dangkal dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D675 sampai kedalaman 4,00 meter dari permukaan tanah setempat. - Pengambilan contoh tanah asli dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D1587 pada kedalaman 2,00 meter dan 4,00 meter f. Sumur Uji - Sumur uji dilakukan dengan mengacu pada metoda ASTM D1167-70 - Dimensi setiap sumur uji adalah 175 x 75 cm dan kedalaman 1.00 meter - Pengambilan contoh tanah tidak asli (bulk sample) dari setiap sumur uji minimum seberat 50 kg Sebagai contoh metode pengujian lapangan antara lain : Contoh 1 : Metode pengujian kekuatan tanah dengan sondir (Dutch Cone Penetrometer) Pelaksanaan pekerjaan pengujian kekuatan tanah dengan sondir (dutch cone penetrometer) adalah sebagai berikut : 1) Maksud Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Penetrasi Konus (PK) dan Hambatan Lekat (HL). Kekuatan Penetrasi Konus (PK) adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dengan gaya satuan luas. Hambatan lekat adalah kekuatan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya satuan panjang. 2) Peralatan  Alat penekan atau sondir manual lengkap.  Pipa sondir dan batang dalam masing-masing panjangnya 1 m.  Konus dan bikonus.
  • 27. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-9  Manometer atau proving ring kapasitas 2 ton.  Plunger (hydraulic gauge) bila menggunakan manometer.  Kunci-kunci pipa lengkap, waterpas, minyak hydraulik atau grease. 3) Cara Pelaksanaan  4 buah angkur dimasukkan ke dalam tanah sebagai pegangan alat sondir sehingga alat sondir dapat berdiri dengan kokoh dan terikat kuat pada tanah dengan menguncinya melalui balok angkur.  Selubung konus/ bikonus dengan pipa sondir di dalamnya sudah dipasang pada batang sondirnya.  Didirikan pipa sondir tersebut di bawah plunger (hydraulic gauge) atau di bawah proving ring dan ujung konus/ bikonus masuk pada ring sondir bagian bawah.  Putar engkol searah jarum jam sehingga plunger (hydraulic gauge) atau proving ring turun menekan pipa sondir. Pada interval 20 sampai dengan 25 cm dilakukan penetrasi batang sondir dan pembacaan manometer/ proving ring (pada umumnya dilakukan pada setiap 20 cm) dengan cara menarik bolt keluar sehingga ujung plunger/ proving ring akan menekan batang sondir dengan kecepatan 0,5 sampai dengan 1 cm per detik. Bila menggunakan bikonus pembacaan awal dengan dengan menekan batang sondir sedalam 4 cm adalah hasil pembacaan kekuatan Penetrasi Konus (PK), selanjutnya ditekan lagi sedalam 4 cm adalah Jumlah Perlawanan (JP). Sedangkan Hambatan Lekat (HL) adalah (JP) – (PK). Bila menggunakan konus cukup dengan pembacaan awal saja.  Untuk selanjutnya tekanlah pipa sondir dengan kedalaman berikutnya dan seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan.  Pengujian sondir ringan dihentikan apabila penekanan batang sondir dan manometer/ proving ring tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/ cm2 atau dengan kedalaman maksimum 30 m, dan jika alat terangkat sedangkan tekanan belum mencapai 150 kg/ cm2 atau manometer belum maksimum maka alat diberi pemberat. 4) Perhitungan  Hambatan Lekat dihitung dengan rumus sebagai berikut : B A (PK)(JP)HL 
  • 28. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-10 Dimana : A = Tahap pembacaan 20 cm. B = Luas konus/ torak = 10 cm2 .  Jumlah Hambatan Lekat (JHLi) bikonuskeliling HLΣ JHLi  Dimana : I = Kedalaman yang dicapai konus.  Pembuatan grafik Buatlah grafik perlawanan Penetrasi Konus (PK) dan grafik Jumlah Hambatan Lekat (JHL) terhadap kedalamannya. 5) Pelaporan  Sketsa lokasi titik sondir.  Titik nol sondir karena merupakan titik tetap.  Gambar grafik. Dinamic Penetrometer Test - Tujuan : Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai perlawan konus dari perlapisan tanahnya dan variasi kedalamannya dari pada lapisan yang cukup keras. - Alat : yang biasa dipergunakan berkapasitas sedang dimana alat tersebut dapat membaca nilai maksimum perlawanan konus hingga 200kg/cm2 .  Mata sendiri yang digunakan ialah bikonus, sehingga akan diperoleh nilai perlawan konus dan local prictionnya. Penyondiran ini mampu mencapai kedalaman 20m atau bila perlawanan konus telah mencapai 200kg/cm2 .  Dinamic penetrometer test. Pada lapisan tanah berbutir kasar, pendugaan jenis lapisan tanah dengan menggunakan alat DCPT, dimana mata konus 10cm2 , berat palu 10kg dan tinggi jatah 50cm. Sehingga jenis serta gambaran kepadatan lapisan tanah ini dapat diketahui dengan menghilang jumlah pukulan pada batang penetrasi tersebut masuk 20 cm. Dari hasil penetrasi ini digambar dalam grafik :
  • 29. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-11 - Hasil sondir dibuat perlawanan konus dan nilai lekatannya. - Hasil dinamic penetrometer test dari grafik yang menghubungkan jumlh pukulan N terhadap kedalaman lapisannya. - Disamping itu perlu dicantumkan juga elevasi lokasi penyelidikan Perhitungan : sama dengan DCP, pembuatan grafik dan pelaporan hampir sama dengan DCP. 2-5
  • 30. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-12 2-6
  • 31. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-13 6) Catatan  Keuntungan yang diperoleh pada penggunaan alat ini adalah :  Baik untuk lapisan tanah lempung.  Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah keras.  Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.  Dapat dipergunakan untuk menetukan daya dukung lapisan tanah lempung dengan menggunakan rumus empiris.  Kerugian pada penggunaan alat ini adalah :  Tidak dapat dipergunakan untuk lapisan tanah yang berbutir kasar terutama pada lapisan tanah yang mengandung batuan.  Hasil penyondiran sangat diragukan apabila kedudukan alat tidak vertikal atau konus/ bikonus tidak bekerja dengan baik.  Setiap penggunaan alat sondir harus dilakukan kalibrasi dan pemeriksaan perlengkapan antara lain :  Jarum proving ring yang akan digunakan masih dalam keadaan baik.  Ukuran konus/ bikonus yang akan dipergunakan harus sesuai dengan ukuran standar.  Setiap tahap pembacaan jarum manometer/ proving ring harus dimulai dari angka nol.
  • 32. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-14 Tabel 2-2 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (1) PROYEK : DIKERJAKAN OLEH : LOKASI : NOMOR TITIK : TANGGAL : MUKA AIR TANAH : 1 3 4 5 6 0,00 ,20 ,40 ,60 ,80 1,00 ,20 ,40 ,60 ,80 2,00 ,20 ,40 ,60 ,80 3,00 ,20 ,40 ,60 ,80 4,00 ,20 ,40 ,60 ,80 5,00 ,20 ,40 ,60 ,80 6,00 ,20 ,40 ,60 ,80 7,00 ,20 ,40 ,60 ,80 PERLAWANAN GESEK JP - PK (Kg / CM 2 ) HAMBATAN LEKAT / HL 4 X 20 /10 (Kg / Cm) JUMLAH HAMBATAN LEKAT / JHL Σ 5 (Kg / Cm) 7 HAMBATAN SETEMPAT 4 / 10 (Kg / cm) 2 KEDALAMAN (m) TEKANAN KONUS / PK (qc) (Kg / Cm 2 ) JUMLAH PERLAWANAN / JP (Kg / Cm 2 )
  • 33. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-15 Tabel 2-3 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (2) 1 3 4 5 6 7,80 8,00 ,20 ,40 ,60 ,80 9,00 ,20 ,40 ,60 ,80 10,00 ,20 ,40 ,60 ,80 11,00 ,20 ,40 ,60 ,80 12,00 ,20 ,40 ,60 ,80 13,00 ,20 ,40 ,60 ,80 14,00 ,20 ,40 ,60 ,80 15,00 ,20 ,40 ,60 ,80 2 KEDALAMAN (m) TEKANAN KONUS / PK (qc) (Kg / Cm 2 ) JUMLAH PERLAWANAN / JP (Kg / Cm 2 ) PERLAWANAN GESEK JP - PK (Kg / CM 2 ) HAMBATAN LEKAT / HL 4 X 20 /10 (Kg / Cm) JUMLAH HAMBATAN LEKAT / JHL Σ 5 (Kg / Cm) 7 HAMBATAN SETEMPAT 4 / 10 (Kg / cm)
  • 34. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-16 Tabel 2-4 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (3) 1 3 4 5 6 15,60 ,80 16,00 ,20 ,40 ,60 ,80 17,00 ,20 ,40 ,60 ,80 18,00 ,20 ,40 ,60 ,80 19,00 ,20 ,40 ,60 ,80 20,00 ,20 ,40 ,60 ,80 21,00 ,20 ,40 ,60 ,80 22,00 ,20 ,40 ,60 ,80 23,00 ,20 ,40 ,60 ,80 24,00 ,20 PERLAWANAN GESEK JP - PK (Kg / CM 2 ) HAMBATAN LEKAT / HL 4 X 20 /10 (Kg / Cm) JUMLAH HAMBATAN LEKAT / JHL Σ 5 (Kg / Cm) 7 HAMBATAN SETEMPAT 4 / 10 (Kg / cm) 2 KEDALAMAN (m) TEKANAN KONUS / PK (qc) (Kg / Cm 2 ) JUMLAH PERLAWANAN / JP (Kg / Cm 2 )
  • 35. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-17 Contoh 2 : Susunan Lapisan Tanah (Hand Borring) Pelaksanaan penyelidikan susunan lapisan tanah dengan menggunakan bor tangan adalah sebagai berikut : 1) Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendeskripsi susunan lapisan tanah dengan cara mengambil contoh tanah terganggu atau asli menggunakan alat bor tangan. 2) Peralatan  Mata bor tanah.  Pipa bor (rod) panjang @ 1 m.  Tangkai pemutar (stang) yang dapat dihubungkan dengan pipa bor.  Kunci pipa.  Pisau dan obeng.  Sikat kawat.  Steak aparat lengkap dengan kuncinya.  Kop bor.  Tabung contoh.  Jangkar/ Angker dan kanal.  Jack Hydraulic  Parafin/ lilin.  Kontak contoh.  Tripot atau sejenisnya.  Casing.  Kompor, cangkul, tali, karung, plastik dan lain-lain. 3) Benda Uji Tanah yang akan diperiksa adalah dalam keadaan asli di lapangan dengan kedalaman tertentu. 4) Cara Melakukan  Mata bor tanah type Iwan diameter 10 cm atau 15 cm disambung dengan pipa bor selanjutnya pipa bor dihubungkan dengan tangkai permeter.
  • 36. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-18  Mata bor dimasukkan ke dalam, setiap kedalaman 20 sampai 30 cm dicabut dan hasil tanah ini disusun agar tidak tertukar. Tiap pengambilan tanah ini diamati dan dicatat jenis-jenis tanah, warna, keadaannya dan kedalamannya.  Pekerjaan ini diulangi sampai pada kedalaman yang ditentukan, dan agar pengeboran tetap vertikal maka dapat digunakan 2 papan yang satu dicoak kemudian dijepitkan pada pipa bor dan dipatok pada tanah.  Untuk pengambilan contoh tanah asli (undisturbed).  Angker dipasang sesuai pada tempatnya, tabung yang telah dibersihkan bagian dalam dan luarnya dan bagian dalam diberi sedikit minyak pelumas, dipasangkan pada steak aparat yang dikeraskan dengan kunci.  Penekanan tabung contoh ke dalam tanah dengan pelan-pelan menggunakan jack hydraulic dan setelah tabung terisi  90% maka tabung dikeluarkan dari lubang.  Tabung dilepaskan dari steak aparat, ujung-ujungnya dikorek sedalam  5 cm dan dilapisi dengan parafin yang telah dipanasi.  Tabung diberi etket seperlunya dan disimpan pada kotak contoh.  Pekerjaan ini dilanjutkan hingga mencapai kedalaman tertentu. 5) Pelabelan Setiap melakukan pengeboran atau pengambilan contoh asli atau terganggu dilakukan pencatatan deskripsi tanah atau kedalamannya. 6) Pelaporan Semua hasil catatan mengenai tanah dari setiap kedalaman dilaporkan secara terinci sesuai dengan log bor. 7) Catatan  Pada saat pengambilan contoh tanah asli tidak boleh dipukul agar keaslian contoh bisa terjamin.  Kedalaman pengeboran antara 8 – 10 m, bila pengeboran menemui lapisan pasir atau lumpur dapat diberi casing.
  • 37. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-19 Tabel 2-5 Data Hasil Percobaan Hand Boring * Catatan : kolom 1 sampai dengan 5 diisi pada waktu praktek lapangan 0 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 2,20 2,40 : TANGGAL : : DIKERJAKAN : : TYPE ALAT : : CUACA :MUKA AIR TANAH DATA HASIL PERCOBAAN HAND BORING PROYEK/ LOKASI TITIK NOMOR MUKA TANAH KONDISI TANAH KEDALAMAN (m) KLASIFIKASI TANAH NO. WARNA TANAH
  • 38. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-20 Contoh 3 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah dengan cara Sand Cone JIS. A. 1214 – 1970 1) Tujuan Maksud dan tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan berat isi tanah di lapangan dengan menggunakan pasir sebagai alat bantu (sand cone). 2) Definisi Berat isi tanah adalah perbandingan berat tanah dengan volumenya, atau berat tanah tiap satu satuan volume. Nilai berat isi ini harus dihitung dalam 2 kondisi yaitu kondisi basah (berat isi basah) artinya tanah masih mengandung air dan kondisi kering (berat isi kering) artinya kandungan air dalam tanah sudah tidak ada sama sekali. 3) Peralatan  Alat untuk menentukan berat isi (sand cone).  Base plate (landasan).  Glass plate.  Pasir standar  Balance (timbangan)  Alat pelengkap untuk mencari kadar air dan untuk membuat lubang (oven, obeng, cawan, spatula dan palu). 4) Cara Melakukan  Menentukan berat isi pasir yang akan dipakai untuk pengujian.  Menentukan volume jar dan picnometer top. 1. Sambungkan jar dan picnometer top, kemudian timbang beratnya (m1). 2. Letakkan di tempat yang rata dan buka katupnya. 3. Isi air sampai penuh ke picnometer top. 4. Tutup katup dan buang air yang ada dalam corong dan lap sampai kering. 5. Timbang beratnya dan cek suhu airnya (m2) °C. 6. Perhitungan akan ditentukan pada bagian V. 1. 7. Lakukan sampai tiga kali pada suhu yang sama.
  • 39. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-21 8. Bila perbedaan volume dari tiga kali tes lebih dari 5 ml maka pengujian harus diulang. 9. Ambil nilai rata-rata dari hasil tes tadi sehingga diperoleh (V1).  Menentukan berat isi pasir untuk tes. 1. Keringkan bagian dalam dari alat dan tempatkan di tempat yang datar. 2. Isikan pasir standar sampai penuh pada corong. 3. Setelah sudah penuh tutup katup dan buang pada bagian yang ada pada corong kemudian timbang beratnya (m3). 4. Tentukan berat pasir dengan m3 – m1 = (m4). 5. Perhitungan akan ditentukan pada V. 2.  Menentukan berat pasir pada kerucut. 1. Ambil cara seperti mencari (m3) pada bagian kedua. 2. Siapkan base plate (plat dasar) di tempat yang rata di atas plat kaca. 3. Balikkan alat tersebut pada plat dasar dengan corong di bawah. 4. Buka katup pada alat tersebut dan setelah pasir tidak bergerak lagi tutup katup pada alat tersebut. 5. Timbang sisa pasir dalam alat tersebut (m5) dan tentukan berat pasir dalam corong (m3) – (m5) = (m6).  Menentukan berat isi tanah di lapangan.  Persiapan sebelum pemeriksaan dan cara membuat lubang. 1. Ratakan permukaan tanah yang sudah dipadatkan untuk plat dasar. 2. Letakkan plat dasar tersebut dan kunci dengan kuat. 3. Buat lubang pada mal plat dasar tersebut dan ambil tanah galian tersebut jangan sampai ada yang hilang dan tutup tanah tersebut supaya tidak terjadi penguapan.  Menentukan banyaknya tanah galian dan volume lubang. 1. Timbang berat tanah galian dari lubang (m7). 2. Cek kadar air dari contoh tanah tersebut. 3. Ambil alat sand cone yang sudah diisi dengan pasir penuh dan sudah diketahui beratnya (m3). 4. Letakkan alat sand cone tersebut pada pelat dengan corong di bawah.
  • 40. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-22 5. Buka katup agar pasir mengisi lubang tanah dan setelah lubang tanah dan setelah lubang sudah penuh tutup katup tersebut. 6. Timbang sisa pasir beserta alat sand cone (m8) dan kemudian diperoleh pasir yang masuk ke dalam lubang tanah dan pasir dalam corong (m9) dan kemudian pasir yang di lubang tanah dapat dicari dengan (m9) – (m6) = (m10). 7. Volume lubang dapat dihitung pada bagian V. 4. A.  Menghitung berat isi Dengan memakai harga (m7), (Vo) dan (w) yang diperoleh dari bagian IV. 2. B. maka diperoleh berat isi tanah dari bagian V. 3. B, V. 4. B. dan V. 4. C. 5) Penyelesaian pada Hasil Test a. Hitungan volume jar dan picnometer top Volume jar dan picnometer top (V1) dihitung sampai batas katup corong dengan persamaan sebagai berikut : V1 = (m2 – m1) . K Dimana : M1 = berat jar + picnometer + corong + air penuh katup M2 = berat jar + picnometer top + corong K = volume per 1 gram air pada suhu tertentu (cm3 / g) lihat tabel di bawah ini. Tabel 2-6 Volume Air pada Suhu Tertentu 10 1,00027 12 1,00048 14 1,00073 16 1,00103 18 1,00138 20 1,00177 Temperatur air (° C) Volume per 1 gr air K (cm3 / g) 22 1,00221 24 1,00268 26 1,00320 28 1,00375 30 1,00435 32 1,00497 Temperatur air (° C) Volume per 1 gr air K (cm3 / g)
  • 41. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-23 b. Hitungan berat isi pasir Berat isi pasir s akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : ............ 1V 4m 1V 1m3m s    (g/ cm3 ) Dimana : m3 = berat jar + picnometer top + corong + pasir penuh katup m1 = berat jar + picnometer top + corong V1 = volume jar + picnometer top sampai katup c. Hitungan kadar air tanah yang diambil dari lubang  Kadar air tanah yang diambil dari lubang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : %100 12m 12m11m w    Dimana : m11 = berat tanah basah (gr) m12 = berat tanah kering oven (gr)  Banyaknya contoh tanah untuk kadar air yang akan diambil dari lubang akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : ............ 100w 7m100 mo    (gr) Dimana : m7= banyaknya contoh tanah yang diambil dari lubang. d. Menghitung berat isi tanah  Volume pada lubang (Vo) akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : ........ s 10m s 6m9m Vo     (cm3 ) Dimana : m9= banyaknya pasir yang di lubang + di corong m6= banyaknya pasir yang di corong m10 = banyaknya pasir yang di lubang  Berat isi basah pada tanah t akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : ........ Vo 7m t (g/ cm3 )
  • 42. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-24  Berat isi kering pada tanah d akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : ......... Vo mo d  (g/ cm3 ) 6) Pelaporan Dari masing-masing bagian akan dilapokan dengan data shet sebagai berikut :  Ukuran maksimum diameter gradasi tanah (mm)  Kadar air pada tanah  Berat isi tanah basah  Berat isi tanah kering Contoh 4 pemeriksaan CBR : PEMERIKSAAN CBR LAPANGAN MODEL TS 428 1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tarah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sana 2. Peralatan a) Alat pembebanan Truk atau alat pemberat yang lain yang mudah dipindahkan dan digunakan dengan berat + 5 ton b) Dongkrak CBR kapasitas 5 ton dengan kecepatan penetrasi + 1 mm/ menit. c) Piston penetrasi terdiri dari silindeer baja panjang 20 cm diameter 5 cm. d) Keping beban masing masing seberat 1,25 kg e) Jarum pembacaan (Proving ring kapasitas 5 ton) f) Arloji penunjuk untuk mengukur kedalaman penetrasi 3. Cara melakukan a) Persiapan tempat pemeriksaan i Galilah sampai lapisan yang dikehendaki dan ratakan permukaan daerah ini hingga datar (water pas) seluas kira-kira (60 x 60 cm2 ). Bersihkan semua bahan yang lepas untuk tempat pemeriksaan pada jalan dibawah perkerasan. Untuk
  • 43. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-25 tempat yang belum ada perkerasan cukup dibersihkan akar rumput dan bahan organik lainnya (biasanya sampai mencapai kedalaman 50 cm) ii Mulailah pemeriksaan ini secepat mungkin sesudah persiapan tempat. Selama pemasangan alat-alat permukaan tanah harus ditutup dengan lembaran plastik untuk menghindarkan perubahan kadar air. b) Pemasangan alat-alat i Tempatkan truk tersebut, sehingga dongktak CBR mekanis tepat berada di atas lubang pemeriksaan. Gunakan dongkrak truk untuk menaikan truk supaya tidak lagi bekerja di atas pernya. Usahakan supaya roda belakang sejajar dengan muka jalan yang diperiksa. ii Pasanglah dongkrak CBR mekanis dan alat alat lain supaya piston penetrasi berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa. Aturlah cincin penguji sehingga torak dalam keadaan vertikal. Kuncilah alat alat pada keadaan ini. Letakan keping beban 25 cm sentris di bawah torak penetrasi sehingga torak penetrasi tepat masuk ke dalam lubang kepinig beban tersebut. c) Penetrasi i Turunkan torak penetrasi pada permukaan tanah sehingga piston penetrasi, memberikan beban permulaan sebesar 5 kg ii Apabila dikehendaki gunakan betan-beban tambahan iii Aturlah arloji cincin penguji dan arloji penunjuk penetrasi pada angka nol, iv Berikani pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasinya mendekati kecepatan tetap 1 mm per menit. catatlah pembacaan beban pada penetrasi 0,5 mm 1 mm 1,5 mm 2,00 mm 2,5 mm 5 mm 7,5 mm 10 mm dan 12,5 mm v Apabila dibutuhkan tentukanlah kadar air dan berat isi bahan setempat 4. Perhitungan CBR = Pembacaan tekanan x 100 % Tekanan standar 5. Pelaporan Laporan harga CBR lapangan dalam bilangan bulat Apabila diperlukan laporkan kadar air dan berat isinya
  • 44. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-26 6. Catatan a) Bila mana muka keping beban tidak rata, usahakanlah dengan menambah lapisan pasir yang setipis mungkin sehingga muka tanah betul-beul rata. b) Jika rasio tekanan pada penetapan 5,0 mm lebih besar dari pada penetrasi 2,5 mm coba ditest lagi. Dan jika hasilnya relatif sama maka pakai rasio tekanan pada penetrasi 5 mm. c) Untuk pameriksaan kadar airnya ambil contoh tanah pada lokasi yang diperiksa dengan ketentuan sebagai berikut : Diameter maximum contoh (mm) banyaknya contoh (q) + 5 + 100 + 20 + 250 + 40 + 500 7. Standar tekanan (CBR) adalah No Penetrasi (mm) Standar beban (kg) Standar tekanan (kg/an2 ) 1 2,5 1370 70 2 5,00 2030 105 3 7,50 2630 134 4 10,00 3180 162 5 12,50 3600 18
  • 45. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-27 HASIL PENGUJIAN Berdasarkan pelaksanaan pengujian CBR Iapangan yang telah dilakukan dengan hasil uji, sebagai berikut: > CBR Lapangan (lantai Kerja) Tabel Rekapitulasi Hasil Pengujian CBR Lapangan No. Tik Lokasi CBR. 2,5 (%) CBR. 5,0 (%) Niiai CBR (%) Keterangan 1 Welding Phase II 71,43 62,85 77,62 61,14 75,00 60,00 2 62,85 61,14 60,00 3 67,14 63,62 65,00 4 65,71 62,86 65,00 5 68,57 72,19 70,00 1 Painting Plan 70,14 67,62 70,00 2 72,14 69,90 70,00 3 83,00 83,81 80,00 4 84,29 93;90 80,00 5 75,71 77,05 75,00 6 66,86 67,62 65,00 7 85,86 85,81 85,00 8 87,86 87,14 85,00 9 80,00 79,05 80,00 10 73,57 69,62 70,00 1 Welding Phase III 97,29 96,19 95,00 Segmen jalan lama2 95,71 94,29 95,00 3 66,43 60,00 65,00 4 62,14 62,38 60,00 5 61,43 61,33 60,00 Catatan : CBR.2,5 ' (Kekuatan 2,5 mm/70) Kg'cm2 x100% CBR. 5,0 : (Kekuatan 5,0 mm /105) Kg/cm2 x 100 % Untuk Basecoarse nilai CBR (60 - 80) %
  • 46. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-28
  • 47. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-29 Contoh hasil pengeboran SPT
  • 48. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-30 Tabel 2-7 Data Pemeriksaan Berat Isi Di Lapangan LOKASI : _______________________________ TANGGAL : ______________ CONTOH NO. / KEDALAMAN : ________ ( ________ m - _________ m) DITES OLEH : ______________ Alat sand cone No. : _____________________ Jenis tanah : ____________________ Cuaca ____________ Berat isi pasir (γs ) = _______ g / cm 3 . Berat pasir dalam corong (m6) __________ g No. lubang No. ________ No. ________ No. ________ No. Tempat _______________ _______________ _______________ Berat tempat + tanah g _______________ _______________ _______________ Berat tempat g _______________ _______________ _______________ Berat tanah basah (m7) g _______________ _______________ _______________ Berat tanah kering (m0) g _______________ _______________ _______________ Maksimum gradasi (Ø) mm _______________ _______________ _______________ Berat pasir + alat (m3) g _______________ _______________ _______________ Berat sisa pasir + alat (m8) g _______________ _______________ _______________ Berat pasir dilubang + corong (m9) = m3 - m8 g _______________ _______________ _______________ Berat pasir dilubang (m10) = m9 - m6 g _______________ _______________ _______________ Volume tanah (vo) cm3 _______________ _______________ _______________ Berat isi tanah basah (γt) g/cm3 _______________ _______________ _______________ B.isi tanah kering (γd) g/cm3 _______________ _______________ _______________ No. ________ No. ________ No. ________ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____ w _____% w _____% w _____% No. ________ No. ________ No. ________ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ ma ____ mb ____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mb ____ mc _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____ mw ____ms _____ w _____% w _____% w _____% w _____% w _____% w _____% Berat isi basah (γt) = _____________g / cm3 Berat isi kering (γd) = ____________g / cm3 Kadar air (w) = ________________% Derajat kepadatan (D) γd lap. / γd lab. X 100 = ________________% Berat tanah kering (mo) = 100.m7 g, Berat isi basah (γt) = m7 g / cm3 w + 100 Vo Volume tanah (Vo) = m10 cm3, Berat isi kering (γd) = m0 g/cm3 γs Vo
  • 49. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-31 Tabel 2-8 Data Kalibrasi Alat Sand Cone dengan Pasir 2.6 Pemilahan Sampel Bahan Uji Di Lapangan Hasil penyelidikan lapangan untuk sampel benda uji dilakukan sebagai berikut :  Berdasarkan lokasi, kondisi topografi dan kondisi tanah permukaan, yaitu kondisi tanah dalam tingkat kekeringannya atau tingkat kebasahannya. Tingkat elevasinya dan jarak titik penyelidikan yang satu dengan titik yang lain. Hasil pemilahan diambil yang paling sesuai dengan rencana jalan dilokasi tersebut.  Berdasarkan lapisan tanah yang dihasilkan oleh hasil borring meliputi : jenis tanah, kedalaman jenis tanah pada masing-masing lapisan tanah LOKASI : _______________________________ TANGGAL : _________ ALAT SAND CONE No. : _______________________________ DI TES OLEH : _________ I. MENENTUKAN VOLUME ALAT Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________ Berat alat + air (m2) g _______________ _______________ _______________ Berat alat (m1) g _______________ _______________ _______________ Berat air (m2 - m1) g _______________ _______________ _______________ Temperatur air ( T ) o C _______________ _______________ _______________ Volume air 1 g T o C (k) cm3/g _______________ _______________ _______________ Volume alat (V1) cm3 Hasil rata-rata (V1) cm3 II. MENENTUKAN BERAT ISI PASIR (γt) Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________ Berat alat + pasir (m3) g _______________ _______________ _______________ Berat alat (m1) g _______________ _______________ _______________ Berat pasir (m4) = m2 - m1 g _______________ _______________ _______________ Berat isi pasir (γs) g/cm3 Hasil rata-rata (γs) g/ cm3 III. MENENTUKAN BERAT PASIR DALAM CORONG Kalibrasi No. No. ________ No. ________ No. ________ Berat alat + air (m3) g _______________ _______________ _______________ Berat alat + sisa pasir (m5) g _______________ _______________ _______________ Berat pasir dicorong (m6 = m3 - m5 g Hasil rata-rata (m6) g Keterangan : (V1) = k x (m2 - m1) ……..cm3 (γs) = (m4/V1)
  • 50. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-32 RANGKUMAN 1. Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi meliputi ; pengujian CBR lapangan, konsolidasi, vane shear permeabilitas dan pemadatan modifide, penetrasi, sondir, leg bor dsb. 2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, meliputi kualifikasi untuk jabatan dan pendidikan 3. Lokasi dan jumlah titik penyondiran - Lokasi penyelidikan - Jumlah titik penyelidikan - Contoh-contoh 4. Menentukan titik penyelidikan 5. Metode kerja
  • 51. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 2-33 LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur, serta jujur. Kode/ Judul Unit Kompetensi : INA. 5211.113.05.04.07 : Melakukan pengendalian pekerjaan pengujian mekanika tanah di lapangan dan di laboratorium untuk badan jalan No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Pertanyaan : Jawaban : Ya Tidak Apabila “ya” sebutkan butir-butir kemampuan anda 1. Memeriksa pelaksanaan pengujian mekanika tanah di lapangan 1.1. Jumlah, jenis dan hasil kalibrasi alat diperiksa sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 1.2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja diperiksa sesuai dengan persyaratan. 1.3. Lokasi dan jumlah titik penyelidikan diperiksa sesuai rencana yang dibuat. 1.4. Metode kerja diperiksa sesuai dengan prosedur 1.5. Pemilahan sample bahan uji yang sesuai kondisi lapangan diperiksa berdasarkan keperluan. 1.1 Apakah anda mampu memeriksa jumlah, jenis dan hasil kalibrasi alat sesuai dengan persyaratan yang berlaku ? 1.2 Apakah anda mampu memeriksa jumlah dan kualifikasi tenaga kerja sesuai dengan persyaratan ? 1.3 Apakah anda mampu memeriksa lokasi dan jumlah titik penyelidikan sesuai rencana yang dibuat ? 1.4 Apakah anda mampu memeriksa metode kerja sesuai prosedur ? 1.5 Apakah anda mampu memeriksa pemilahan sample bahan uji yang sesuai kondisi lapangan berdasarkan keperluan ? a. ........................ b. ........................ c. ........................ d. ........................ Dst a. ........................ b. ........................ c. ........................ d. ........................ Dst a. ........................ b. ........................ c. ........................ d. ........................ Dst a. ........................ b. ........................ c. ........................ d. ........................ Dst a. ........................ b. ........................ c. ........................ d. ........................ Dst
  • 52. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 1 BAB 3 PENGUJIAN MEKANIKA TANAH DI LABORATORIUM 3.1 Umum Pengujian mekanika tanah di laboratorium untuk konstruksi badan jalan dapat dilihat seperti pada gambar 3-1 pelaksanaan berikut : Gambar 3-1 Pemeriksaan Contoh Tanah di laboratorium 3.2 Jenis Dan Hasil Kalibrasi Jenis pengujian tanah di laboratorium untuk badan jalan ada 2 (dua) macam contoh tanah yaitu contoh tanah asli (undisturbed samples) dan contoh tanah terganggu (disturbed samples) - Jenis Pengujian yang dilakukan di laboratorium antara lain sebagai berikut : 3.2.1 Untuk Undisturbed Samples jenis pengujian meliputi :  Berat Jenis (Spesific Gravity) . G  Berat Isi (density) . V  Kadar Air (Water Content) . W  Batas Cair (Liquid Limit) . LL Penetrasi Lab. Analisa Gradasi CBR Laboratorium Konsolidasi Tekan Bebas & Tekan Tiga Sumbu Geser Langsung PermeabilitasAtterberg Limit Pemeriksaan di Laboratorium Kadar AIr Karakteristik fisik Kepadatan Karakteristik Mekanik Contoh Tanah
  • 53. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 2  Batas Plastic (Plastic Limit) . PL  Analisa Butiran (Graine Analisys)  Kuat Tekan Batas UCS (Unconfined)  Triaksial (Triaxial)  Konsolidasi (Consolidation) 3.2.2 Untuk disturbed samples :  Berat Jenis (Spesific Gravity) . G  Kadar Air (Water Content) . W  Batas Cair (Liquid Limit) . LL - Hasil kalibrasi sesuai standar yaitu hasil pengamatan langsung dikalikan skala kalibrasi 3.3 Kelayakan Benda Uji Untuk kelayakan benda uji ditentukan oleh bentuk ukuran dan jumlah sampel harus memenuhi standar bahan (ASTM, persyaratan teknis PT, SNI) 3.4 Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kerja Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja di laboratorium ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan, pengoperasian alat dan volume penyelidikan / pengujian, serta jangka waktu pelaksanaan pengujian Jumlah dan kualifikasi personil untuk tenaga kerja di laboratorium diantaranya adalah sebagai berikut : No. Kualifikasi Pendidikan minimal Jumlah 1. 2. 3. 4. Tenaga Ahli Tenaga Inti Tenaga Teknisi Tenaga Penyelia / Operator - Sarjana Sipil / Geoteknik - Sarjana Sipil - Sarjana Geofisika - Sarjana Geologi - Sarjana Muda Teknik Sipil - Sarjana Muda Geologi - Sarjana Muda Geofisika - STM / SMKTeknik - SMU 1 orang 1-2 orang 1-2 orang 1-2 orang 1-2 orang 1-2 orang 1-2 orang 4-6 orang 2 orang
  • 54. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 3 3.5 Metode Pengujian Metode pengujian tanah di laboratorium terdiri dari 2 (dua) macam contoh tanah yaitu untuk contoh tanah tidak terganggu (undisturbed samples) dan tanah terganggu (disturbed samples) antara lain adalah sebagai berikut : No. CONTOH TANAH PENGUJIAN METODE / STANDAR PENGUJIAN 1. Undisturbed  Berat Jenis, G  Berat Isi, Ƴ  Kadar Air, w  Batas Cair, LL  Batas Plastik, PL  Indeks plastisitas, PI  Analisa butir  Kuat tekan bebas, UCS  Triaksial UU  Konsolidasi ASTM D 8541 ASTM D 2166 ASTM D 2216 ASTM D 4818 ASTM D 4818 ASTM D 4818 ASTM D 1140 ASTM D 2166 ASTM D 2850 ASTM D 2435 SNI.03-1964-1990 SNI.03-3637-1994 SNI.03-1965-1990 SNI.03-1967-1990 SNI.03-1966-1990 - - SNI.03-3638-1994 SNI.03-2455-1991 SNI.03-2812-1992 2. Disturbed  Berat Jenis, G  Kadar Air, w  Batas Cair, LL  Batas Plastik, PL  Indeks Plastisitas, PI  Analisa Butir  Pemadatan Standar  CBR rendaman  Kuat tekan bebas ASTM D 8541 ASTM D 2166 ASTM D 4318 ASTM D 4318 ASTM D 4318 ASTM D 1140 ASTM T99 – 1997 ASTM T193 – 1997 ASTM D 2166 SNI.03-1964-1990 SNI.03-3637-1994 SNI.03-1967-1990 SNI.03-1966-1990 - - SNI.03-1743-1989 SNI.03-1744-1989 SNI.03-3638-1994 Contoh I Pengujian CBR LABORATORIUM MT. 070 - 88 (AASTHO T – 193 – 74) (ASTM D 193 – 1997) 1) Maksud : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California faring Ratio) tanah dan campuraa tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu. CBR (California Bearing Ratio) ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalainan dan kecepatan penetrasi yang sama.
  • 55. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 4 2) Peralatan : a. Mesin penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang kurangnya 4,45 ton (10.000 lb) dengan keoepatan penetrasi sebesar 1,27 mm (0,05") per menit. b. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 ± 0,6609 nvn (6" ± 0,0026") dengan tinggi 177,8 ^ 0,13 rnm (?" ± 0,005")- Cetakan harus dilengkapi dengan leber aambung dengan tinggi 50T8 (2,0") dan keping alae logam yang berlubang-lubang dengan tebal 9,53 mm (3/8") dan diameter lubang tidak lebih dari 1,59 mm (1/16"). c. Piringan pamisah dari logan (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (5 " 16 15 ) dan tebal 61,4 mm (2,416"). d. Alat penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan MT. 010 - 88 atau MT. 011 - 88. e. Alat pengukur pengembangan (sweal) yang terdiri dari keping pongembangan yang berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji penunjuk. f. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8") dengan lubang tengah diameter 54,0 mm (2 1/8” ). g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95"), luas 1935 mm2 /(3” 2 ) dan panjang tidak kurang dari 101,6 cm (4"). h. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi, peralatan lain seperti, talam, alat perata, tempat untuk merendam. i. Alat timbang sesuai MT. 010 - 88 / MT. 011 - 88. 3) Benda Uji : Benda uji harus dipersiapkan menurut cara pemeriksaan pemadatan MT. 010 - 88. atau MT. 011-88. a. Ambil contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk campuran tanah agregat. b. Kemudian campur bahan tersebut dengan air aampai kadar air optimum atau kadar air lain yang dikohendaki. c. Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piringan pemisah (spacer disk) diataa keping alas ,dan pasang kertas saring diatasnya. d. Padatkan bahan tersebut didalam cetakan sesuai dengan cara 3 pemeriksaan pemadatan MT. 010 - 88/MT. 011-88. Bila benda uji akan direndam periksa kadar
  • 56. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 5 airnya sebelum dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak direndam, pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan. e. Buka leher sambung dan, ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang. f . Untuk pemeriksaa CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa. Bila dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR) harus dilakukan langkah- langkahi sebagai berikut : i. Pasang keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian pasang keping pemberat yang dikehendaki (seberat 4 2 1 kg / 10 Ibs ) atau sesuai dengan keadaan perkerasan. Rendam cetakan beserta beban didalam air sehingga air dapat meresap dari atas maupun dari bawah. Pasang tripod beserta arloji pengukur pengembangan. Catat pembacaan pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam. Permukaan air selama perendaman harus tetap (kira - kira 2,5 cm diatas permukaan benda uji). Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yang dapat melalukan air lebih cepat dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat sampai pembacaan arloji tetap. Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji pengembangan. ii. Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air bebas mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan benda uji tidak terganggu. iii. Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya ditimbang. Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa. 4) Cara melakukan : a. Letakkan keping pemberat, di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg ( 10 pound ) atau sesuai dengan beban perkerasan. b. Untuk benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang dipergunakan waktu perendaman. Letakkan pertama-tama keping pemberat 2,27 kg (5 pound) untuk mencegah mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
  • 57. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 6 Pemberat selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan benda uji. c. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg (10 pound). Pembebanan permulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi di nol kan. d. Berikan perabebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,27 mm/menit (0,05") / menit. Catat pembacaan pembebanan pada penetrasi 0,312mm (0,0125"), 062mm (0,025"), 1,25 mm (0,05”), 0,187 mm (0,075"), 2,5 mm (0,10"), 3,75 mm (0,15"), 5 mm (0,20"), 7,5 mm (0,30"), 10 mm (0,40") dan 12,5 m (0,50"). e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 12,50 mm (0,5"). f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas benda uji setebal 25,4 mm. g. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari seluruh kedalaman bila diperlukan kadar air rata-rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang- kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram untuk tanah berbutir kasar. 5) Perhitungan : a. Pengembangan (swell) ialah perbandingan antara perubahan tinggi selama perendaman terhadap tinggi benda uji semula dinyatakan dalam prosen. b. Hitung pembebanan dalam kg (lb), dan gambarkan grafik beban terhadap penetrasi. Pada beberapa keadaan permulaan dari kurva beban cekung akoibat dari ketidak teraturan permukaan atau sebab-sebab lain. Dalam keadaan ini titik nolnya harus dikoreksi. c. Dengan menggunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi 2,54 mm (0,1”) dan 5,08 mm (0,2”) hitung harga CBR dengan cara membagi beban standar masing-masing 70,31 kg/cm2 (1000 psi) dan 105,47 kg/cm2 (1500 psi) dan kalikan dengan 100 harga CBR pada penetrasi 0,1”. Bila harga yang didapat pada penetrasi 5,08 mm (0,2”), ternyata lebih besar percobaan tersebut diulangi.
  • 58. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 7 pabila percobaan ulangan ini masih tetap menghasilkan nilai CBR pada penetrasi 5,05 mm lebih besar dari nilai CBR pada penetrasi 2,54 mm (0,1”) maka harga CBR diambil harga pada penetrasi 5,08 mm (0,2”). Bila beban maksimum dicapai pada penetrasi sebelum 5,08 mm (0,2”) maka harga CBR diambil diambil dari beban maksimum dengan beban standar yang sesuai. 6) Pelaporan : Laporan harus mencantumkan hal-hal seperti berikut : a. Cara yang dipakai untuk mempersiapkan dan memadatkan benda uji. Cara B menurut pemadatan MT. 010 – 88 / MT. 011 - 88 b. Keadaan benda uji kering (direndam atau tidak direndam) c. Berat isi kering benda uji sebelum direndam d. Berat isi kering benda uji setelah direndam e. Kadar air benda uji (%) sebelum dan sesuadah pemadatan. f. Kadar air setelah perendaman yang diambil dari lapisan atas benda uji setebal 25, 4 mm (1”) atau rata-rata. g. Pengembangan (swell) dalam persen. h. Harga CBR (direndam atau tidak direndam) dalam persen. 7) Catatan : a. Bila dikehendaki harga CBR dapat diperiksa pada kadar air atau berat isi kering yang berlainan. b. Untuk menentukan CBR rencana ada beberapa cara diantaranya : i. Cara menurut buku Penetapan Tebal Perkesaran Bina Marga 0/PD/BM ii. Cara AASHTO.
  • 59. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 8 Contoh 2 : Pengujian penetrasi tanah dilaboratorium (cone penetrometer) 1) Maksud : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan indek kerucut (perlawanan tanah) yang telah dipadatkan dilaboratorium. 2) Peralatan : a. Satu set peralatan penetrasi yang dilengkapi dengan alat pemutar untuk menekan kerucut. b. Kerucut diameter 20,3 mm, luas 3,23 cm2 dan sudut 300 . c. Batang penetrasi diameter 16 mm, panjang 500 mm d. Proving ring kapasitas 100 kg e. Dial gauge maksimum 30 mm dengan ketelitian 0,01 mm 3) Benda uji : a. Contoh tanah yang telah dipadatkan sesuai pemadatan standar atau modified. b. Timbang berat dan periksa kadar airnya. 4) Cara melakukan : a. Persiapan perlatan penetrasi, sebelumnya beri pelumas dan gemuk gigi-gigi dan alat pemutarnya. b. Tanah yang telah dipadatkan bersama moldnya dipasang didasar alat penetrasi usahakan agar kedudukannya stabil dan tepat ditengah. c. Pasang proving ring pada sekrup batang penyambung, kemudian sentuhkan pada batang baja yang ujung bawahnya sudah dipasang kerucut. d. Pasang dial gauge pada tangkai baja dan tangkai penetrasi kemudian ujung kerucut sentuhan pada permukaan tanah hingga jarum proving ring sedikit bergerak. e. Pengukuran penetrasi dengan kecepatan 1 cm/det dan pembacaan dilakukan setiap penetrasi 25 mm dan 50 mm dan diukur melalui dial gauge. f. Diperoleh dua pengukuran untuk setiap contoh dengan menyeleksi dari tiga titik pengukuran. g. Rata-rata pembacaan proving ring pada penetrasi 25 mm dan 50 mm adalah merupakan hasil pembacaan hasil pembacaan pembebanan.
  • 60. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 9 5) Perhitungan : Indek kerucut (cone index) qo = )/( 2 cmkg A R Dimana : R = Pembebanan rata-rata (kg) A = Luas kerucut (cone) (cm2 ) 6) Pelaporan : - Hasil pengukuran indek kerucut (qo) dilaporkan dengan ketelitian 0,01 kg/cm2 - Buat grafik hubungan antara indek kerucut dengan kadar air dan berat isi tanah kering. 7) Catatan : a. Setiap contoh dilakukan penusukan tiga titik dan hasilnya diambil 2 titik yang paling sesuai. b. Indek kerucut setiap contoh adalah hasil rata-rata dari dua titik dengan kedalaman penetrasi 25 mm dan 50 mm, sehingga ada empat harga hasil pembacaan yang dirata-rata.
  • 61. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 10 PEMERIKSAAN PENETRASI TANAH (Cone Penetrometer) Proyek : .................................... Contoh : .................................... Kedalamanan : .................................m Jenis Tanah : .................................... Dimensi Contoh : Tinggi : ............................... cm Diameter : ............................... cm Diperiksa oleh : ................................. Tanggal : ................................. Berat Contoh : ............................ gr Volume : .......................... cm3 Berat Isi : .................... gr/ cm3 Kadar Air : ............................ % Kalibrasi : .................... kg/ cm3 No. Penetrasi 25 mm Penetrasi 50 mm qc1 + qc2 qc Rata-rata KET. Pembacaan qc1 Pembacaan qc2 qc = Catatan : qc = Pemcaan x k
  • 62. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 11 Lokasi : ................................................. Tanggal : ................................................. No. / Dalam : ................................................. Dites oleh : ................................................. Kond. Cont : .................. Kec.pent ................. mm/min Pemadatan : .............. Kali lapis (...........lapis) Kelebihan R.......................Kg Pro.R. No.................. Perb.koeff. .................... Kgf atau, ................................ Kgf/ kgf/cm2 Pemb. D. Gauge bal Pemb. D. Gauge bal Pemb. D. Gauge bal 1 2 kgf / cm2 1 2 kgf / cm2 1 2 kgf / cm2 0 0 0 50 50 50 100 100 100 150 150 150 200 200 200 250 250 250 300 300 300 350 350 350 400 400 400 500 500 500 750 750 750 1000 1000 1000 1250 1250 1250 C. Nn C. Nn C. Nn m. g m. g m. g m. g m. g m. g m. g m. g m. g w % w % w % K.c ra-ra w = % K.c ra-ra w = % K.c ra-ra w = % Proff ring Contoh No. Contoh No. Penetrasi 1/100 mm Load Strenght ra - ra Proff ring Penetrasi 1/100 mm Load Strenght PEMERIKSAAN TERHADAP CBR LABORATORIUM KadarSetelah tes KadarSetelah tes KadarSetelah tes ra - ra Proff ring Contoh No. Penetrasi 1/100 mm Load Strenght ra - ra
  • 63. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 12 Lokasi : ................................................. Tanggal : ................................... No. / Dalam : ................................................. Dites oleh : ................................... Max. D : ................................................. Cara Pemadatan : ................................... Kond. Cont : ................................................. Pers. cont : ....................... Vol.mold ................... γd max : ........................................ t / m 3 K.air opt : ............. % dg.mold lain ................. cm3 Cawan mm B.C + tanah b m . g B.C + tanah k m . g Berat Cawan m . g Kadar Air w % K.air rata-rata w = % w = % w = % B.Tanah +mold kg Berat mold kg B. Tanah (contoh) kg V. Tanah (contoh) v cm 3 B.Isi basah γ1 t/m 3 B.Isi Kering γ2 t/m 3 Contoh Direndam No D. Gauge Beban Muai = (....... Kg) m.rat % Contoh Direndam No D. Gauge Beban Muai = (....... Kg) m.rat % Contoh Direndam No D. Gauge Beban Muai = (....... Kg) m.rat % B.Tanah +mold kg B. Tanah (contoh) kg Muai ratio 1) T % Vol.tanah 2) v cm3 B.Isi basah γ1 t/m 3 B. Isi kering 3) γ2 t/m 3 K.air rata-rata 4) w % Tespengembangan Pemeriksaan No. No. No. PEMERIKSAAN TERHADAP CBR LABORATORIUM KadarAirKadarAir Mold No. No.
  • 64. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 13 Contoh 3 Mekanika Berat Jenis Tanah PT. 020-88 (ASTM.D – 8541 – 58) 1) Maksud : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran lewat saringan No.4 dengan menggunakan piknometer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. 2) Peralatan : a. Piknometer dengan kapasitas minimum 50 ml atau botol ukur dengan kapasitas minimum 50 ml. b. Oven yang dilengkapi dengan pengatur untuk memanasi sampai (110 +5) 0 C c. Neraca dengan ketelitian 0,01 gr. d. Termometer 00 C - 500 C dengan ketelitian pembacaan 10 C. e. Saringan no.4, No,10, dan No. 40 dan penadahnya (pan) f. Botol berisi air suling. g. Bak perendam. h. Kompor litrik. 3) Beda uji : Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut : a. Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan No.4 jika ternyata bahan terdiri dari butir yang tertahan No.4, maka pemeriksaan berat jenis harus dilakukan sesuai aggregat kasar. Jika bahan yang akan diperiksa mengandung campuran butir yang tertahan dan yang lewat saringan No.4 tersebut maka dilakukan pemeriksaan dengan 2 cara, untuk bahan yang lolos saringan No,4 di lakukan pemeriksaan menurut (PT. 020-88) Berat jenis bahan adalah harga rata-rata (sebanding dengan presentase berat kering masing-masing ukuran). Untuk pemeriksaan berat jenis yang akan di pakai sebagai pembantu pemeriksaan Hydrometer, kemudian pemeriksaan dilakkukan dengan prosedur (PT.020 – 88).
  • 65. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 14 b. Peroleh contoh dengan pemisah contoh atau cara perempat dari bahan yang lewat saringan No.4 atau No.10. Benda uji dalam keadaan kering oven tidak boleh kurang dari 10 gr untuk botol ukur, dan 50 gr untuk piknometer. c. Keringkan benda uji pada temperatur 105 - 1100 C dan dinginkan dengan desicator. Atau benda uji dalam keadaan tidak di keringkan ( lihat – catatan) 4) Cara melakukan a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan, timbang piknometer dan tutupnya dengan ketelitian 0,01 gr (W1). b. Masukan benda uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan ketelitian 0,1 gr (W2). c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi dua pertiga, untuk bahan yang mengandung lempung biarkan benda uji terendam beberapa saat. d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimal 10 menit, dan miringkan botol sekali-kali untuk membantu mempercepat pengeluaran udara yang terkatup / tersekap. e. Didalam hal menggunakan pompa vacum tekanan udara didalam piknometer atau botol ukur tidak boleh dibawah 100 mm hg. Kemudian isilah piknometer dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu konstant tambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau sampai penuh. Tutuplah piknometer, keringakan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gr (W3). Ukur suhu dari piknometer dengan ketelitian 10 C. f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut. Kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer dengan air suling yang suhunnya sama dengan suhu pada (0) dengan ketelitian 10 C dan pasang tutupnya. Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gr, dan koreksi terhadap suhu, lihat catatan (W4). g. Pemeriksaan dilakukan ganda (duplo)
  • 66. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 15 5) Perhitungan : a. Hitung berat jenis contoh dengan rumus di bawah ini : GS = )23()14( 12 WWWW WW   W1= Berat piknometer (gr) W2= Berat piknometer dan bahan kering (gr) W3= Berat piknometer, bahan dan air (gr) W4= Berat piknometer dan air (gr) Apabila hasil kedua pemeriksaan berbeda lebih dari 0.03, maka pemeriksaan harus diulang. b. Ambil harga rata-rata hasil kedua percobaan tersebut. 6) Pelaporan : Berat jenis di laporkan dalam dua angka di belakang koma, sesuai dengan forum (PT.020 – 88). 7) Kalibrasi piknometer : i. Piknometer dibersihkan, di keringkan di timbang dan beratnya di catat (W1). Piknometer diisi air suling dan dimasukan kedalam bejana air pada suhu 250 C, sesudah isi botol (piknometer) mencapai 250 C tutupnya di pasang. Bagian luar piknometer di keringkan dan piknometer beserta isinya di timbang (W25). ii. Dari nilai W25 yang di tentukan pada 250 C, susunlah tabel harga W4 untuk suatu urutan suhu kira-kira antara 180 C sampai dengan 310 C. Harga-harga W4 di hitung sebagai berikut : W4 = W25 x k W4 = Berat piknometer dan air yang telah di koreksi W25 = Berat piknometer dan air pada suhu 250 C k = Faktor koreksi (daftar No.1) iii. Faktor koreksi = k Suhu = T Daftar No. 1: T 18 19 20 21 22 23 24 k 1,0016 1,0014 1,0010 1,0010 1,0007 1,0005 1,0003 T 25 26 27 28 29 30 31 k 1,00000 1,9997 0,9995 0,9992 0,9989 0,9986 0,9983
  • 67. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 16 8) i. Untuk benda uji kering : Benda uji kering oven sesudah di tumbuk dan di ayak harus di masukan kedalam oven kembali sampai beratnya konstant. ii.Untuk benda uji tanpa pengeringan oven harus di ketahui berat keringnya dengan perhitungan kadar air dan berat ini sebagai (W2 – W1) PT. 020 - 88 B E R A T J E N I S Proyek : BTB 2° KR Test oleh :............................ Lokasi : BTB 2° KR Tanggal : 8-10-1987 Jenis test : Dipanaskan Kedalaman : 0,00 s/d 1,20 No. Nomor contoh TP.I/1 TPI/2 1. Nomor tempat/piknometer 70 67 41 99 2. Berat tempat + tanah kering W2 (g) 38,66 38,15 37,94 33,11 3. Berat tempat / piknometer W1 (g) 30,49 27,26 29,40 25,29 4. Berat tanah kering Wt= W2-W1 (g) 8,17 10,89 8,54 7,82 5. Berat tempat+air+tanah Tx W4(g) 82,05 80,67 81,70 78,76 6. Berat tempat+air+tanah Tx W3 87,11 87,42 86,95 83,57 7. Temperatur 00 C Tx 26” 26” 26” 26” 8. Berat Jenis GS 2,63 2,63 2,59 2,59 9. Rata – rata 2,63 2,59 Catatan : Gs = )23()14( WWWW WT 
  • 68. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 17 Contoh 4 Pengujian BATAS CAIR (LIQUID LIMIT) PT. 030 – 88 (ASTM D 4818) 1) Maksud : Pemeriksaan ini di maksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar air suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis. 2) Peralatan : a. Alat batas cair standar b. Alat pembuat alur (grooving tool) c. Sendok dempul (spatula) d. Plat kaca 45 x 45 x 0,9 cm e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gr f. Cawan kadar air minimal 4 buah g. Spatula dengan panjang 12,5 cm h. Botol tempat air suling i. Air suling j. Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110 C + 5) 0 C 3) Benda uji di siapkan sesuai dengan cara sebagi berikut : a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus dari saringan 0,42 mm (No,40). Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan 0,42 mm (No.40). b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih dari saringan 0,42 mm (No.40). Keringkan contoh di udara sampai bisa di saring, ambil benda uji yang lewat saringan 0,42 mm (No.40) 4) Cara melakukan : a. Letakan 100 gr brenda yang sudah di persiapkan di dalam plat kaca pengaduk
  • 69. Pelatihan Pengujian Mekanika Tanah Di Lapangan Dan Soil Mechanics of Road Construction Engineer Di Laboratorium Untuk Badan Jalan 3 - 18 b. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai homogen. c. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan letakan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang tebal harus +1cm. d. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji di dalam mangkok itu, dengan menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang mangkok dan simetris. e. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik / jatuh dengan kecepatan 2 putaran per detik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya pada waktu bersinggungan. f. Ulangi pekerjaan (c) sampai (e) beberapa kali sampai di peroleh jumlah pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. g. Jika ternyata pada 3 kali percobaan telah memperoleh jumlah pukulan + sama, maka ambilah benda uji langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukan ke dalam caan yang telah di siapkan dan periksalah kadar airnya. h. Kembalikan benda uji keatas kaca pengaduk, dan mangkok alat batas cair bersihkan. Benda uji di aduk dengan merubah kadar air, kemudian diulangi langkah (b) sampai (f) minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air yang berbeda sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8 – 10. 5) Perhitungan : Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang bersangkutan kemudian di gambarkan dalam bentuk grafik. Jumlah pukulan sebagai sumbu mendatar dengan skala logaritma, sedang besarnya kadar air sebagai sumbu tegak dengan skala biasa. Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu, jika ternyata titik – titik yang diperoleh tidak terletak pada satu garis lurus, maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-titik tersebut. Tentuk besar kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air inilah yang merupakan batas cair (liquid limit) dari benda uji. 6) Catatlah pada formulir laboratorium, benda uji yang diperiksa dalam keadaan asli atau telah kering udara, disaring atau tidak . Hasil dilampirkan sebagai bilangan bulat.