Modul ini membahas teknik pelaporan yang digunakan untuk mendukung pengawasan proyek konstruksi jembatan dan evaluasi kinerja. Pelaporan berisi informasi mengenai kemajuan pekerjaan dan didasarkan pada catatan lapangan, buku harian, dan dokumentasi lainnya. Laporan dibuat secara berkala untuk memfasilitasi pengambilan keputusan, pengawasan, dan penilaian kinerja manajemen proyek serta kontraktor.
1. MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
PEKERJAAN
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE
(INSPEKTUR LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)
MODUL
SIB – 12 : TEKNIK PELAPORAN
2006
2. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) i
KATA PENGANTAR
Modul ini akan menguraikan Teknik Pelaporan yang membahas penyajian atas hal-hal
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Pelaporan pada dasarnya merupakan
pertanggungjawaban tugas yang diberikan oleh pemberi tugas kepada pihak yang diberi
tugas.
Modul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran upaya mendukung pelaksanaan
aktivitas pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan. Selain
itu, modul ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan
pemeriksaan terhadap akuntabilitas kinerja, baik ditinjau dari sisi manajemen proyek
maupun hasil pekerjaan tersebut. Selanjutnya, teknik pelaporan yang diuraikan dalam
modul ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam membuat suatu
catatan sejarah pelaksanaan konstruksi.
Demikian mudah-mudahan modul ini dapat memberikan manfaat bagi yang
memerlukannya.
3. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) ii
4. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) iii
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN : Pelatihan Inspektor Lapangan Pekerjaan
Jembatan (Site Inspector of Bridges)
MODEL PELATIHAN : Lokakarya terstruktur
TUJUAN UMUM PELATIHAN :
Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu memahami teknik pelaporan yang
mendukung pelaksanaan aktivitas pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan
pengambilan keputusan.
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Mengawasi pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Membaca Data Geoteknik
3. Mengawasi penggunaan Bahan Jembatan
4. Membaca Gambar
5. Mengawasi penggunaan Alat-alat Berat
6. Mengawasi pelaksanaan Pengukuran dan Pematokan
7. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Tanah
8. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Beton
9. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan
Jembatan
10.Mengawasi pelaksanaan Pemeliharaan Jembatan Darurat dan Pengaturan
Lalu Lintas
11.Mengawasi pelaksanaan Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan
12.Membuat Laporan Pengawasan Pekerjaan
5. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) iv
NOMOR DAN JUDUL MODUL : SIB – 12 Teknik Pelaporan
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu mengimplementasikan modul ini untuk
melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas kinerja baik ditinjau dari sisi
manajemen maupun hasil pekerjaan, sebagai upaya untuk memperoleh hasil pekerjaan
yang seoptimal mungkin.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menjelaskan manfaat, konsekuensi, fungsi dan syarat-syarat penyiapan
laporan.
2. Melakukan penyiapan laporan
3. Melakukan penyusunan laporan inspeksi
6. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
LEMBAR TUJUAN ii
DAFTAR ISI iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN
INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN
(Site Inspector of Bridge) v
DAFTAR MODUL vi
PANDUAN INSTRUKTUR vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. PENGERTIAN
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3. SASARAN
1.4. MANFAAT DAN KONSEKUENSI
1.5. FUNGSI DAN SYARAT LAPORAN
1.5.1. Fungsi Laporan
1.5.2. Syarat Laporan
I – 1
I – 1
I – 1
I – 2
I – 2
I – 3
I – 4
BAB II PENYIAPAN LAPORAN
2.1. CATATAN LAPANGAN
2.2. CATATAN HARIAN PROYEK
2.3. BUKU PENGUKURAN (BUKU OPNAME)
2.4. CATATAN HASIL PENGAMBILAN CONTOH BAHAN DAN
HASIL PENGUJIAN
2.5. GAMBAR RENCANA PROYEK
2.6. GRAFIK DAN CATATAN KEMAJUAN PEKERJAAN
2.7. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
II – 1
II – 1
II – 1
II – 2
II – 3
II – 13
II – 16
II – 16
BAB III PENYUSUNAN LAPORAN
3.1. LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN
3.2. LAPORAN HARIAN/BUKA HARIAN
3.3. LAPORAN MINGGUAN
3.4. LAPORAN BULANAN
3.5. LAPORAN PROYEK
III – 1
III – 1
III – 1
III – 1
III – 3
III – 4
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND-OUT
7. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) vi
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN
JEMBATAN (Site Inspector of Bridge)
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Inspektor
Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge) dibakukan
dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan
Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge)
unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing
Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang
menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan
kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan
kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka
berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang
harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Inspektor Lapangan
Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge).
8. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) vii
DAFTAR MODUL
Jabatan Kerja :
Inspektur Lapangan Pekerjaan Jembatan
Site Inspector of Bridge (SIB)
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 SIB – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 SIB – 02 Membaca Data Geoteknik
3 SIB – 03 Bahan Jembatan
4 SIB – 04 Membaca Gambar
5 SIB – 05 Alat Berat
6 SIB – 06 Pengukuran dan Pematokan
7 SIB – 07 Pekerjaan Tanah
8 SIB – 08 Pekerjaan Beton
9 SIB – 09 Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan
10 SIB – 10 Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas
11 SIB – 11 Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan
12 SIB – 12 Teknik Pelaporan
9. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) viii
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
Seri / Judul : SIB / 12– TEKNIK PELAPORAN
Deskripsi : Modul ini akan menguraikan Teknik Pelaporan yang membahas
penyajian atas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek,
dimaksudkan untuk memberikan gambaran upaya mendukung
pelaksanaan aktivitas pengendalian, pengawasan, pemantauan,
dan pengambilan keputusan. Modul ini juga diharapkan dapat
dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap
akuntabilitas kinerja, baik ditinjau dari sisi manajemen proyek
maupun hasil pekerjaan tersebut.
Tempat kegiatan : Di dalam ruang kelas, lengkap dengan fasilitas yang diperlukan
Waktu kegiatan : 2 JP atau 90 menit
10. Modul SIB 12 : Teknik Pelaporan Kata Pengantar
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) ix
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta
Penduku
ng
1. Ceramah : Pembukaan
Menjelaskan tujuan instruksional
(TIU dan TIK)
Merangsang motivasi peserta de-
ngan pertanyaan ataupun penga-
lamannya dalam melakukan pe-
kerjaan jembatan
Waktu : 5 menit
Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
Mengajukan pertanyaan a-
pabila ada yang kurang jelas
OHT.
2. Ceramah : Bab I, Pendahuluan
Memberikan bahasan mengenai
pengertian, maksud dan tujuan, sasaran,
manfaat dan konsekuensi serta fungsi
dan syarat laporan
Waktu : 15 menit
Mengikuti penjelasan atau
bahasan instruktur dengan
tekun dan aktif
Mengajukan pertanyaan a-
pabila ada yang kurang jelas
OHT.
3. Ceramah : Bab II, Penyiapan Laporan
Memberikan penjelasan, uraian atau-pun
bahasan mengenai :
2.1. Catatan Lapangan
2.2. Catatan Harian ProyekI
2.3. Buku Pengukuran (Buku Opname)
2.4. Catatan Hasil Pengambilan Contoh
Bahan Dan Hasil Pengujian
2.5. Gambar Rencana Proyek
2.6. Grafik Dan Catatan Kemajuan
Pekerjaan
2.7.Laporan Kemajuan Pekerjaan
Waktu : 30 menit
Mengikuti penjelasan, uraian
atau bahasan instruktur
dengan tekun dan aktif
Mengajukan pertanyaan a-
pabila ada yang kurang jelas
OHT.
4. Ceramah : Bab 3, Penyusunan
Laporan Inspeksi
Memberikan penjelasan ataupun ba-
hasan mengenai:
3.1. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Di
Lapangan
3.2. Laporan Harian / Buku Harian
3.3. Laporan Mingguan
3.4. Laporan Bulanan
3.5. Laporan Proyek
Waktu : 40 menit
Mengikuti penjelasan, uraian
atau bahasan instruktur
dengan tekun dan aktif
Mengajukan pertanyaan a-
pabila ada yang kurang jelas
OHT.
11. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab I : Pendahuluan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Laporan merupakan kumpulan informasi mengenai setiap aktivitas dan pencapaian hasil
pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada periode-periode tertentu selama masa
pelaksanaan pekerjaan secara obyektif dan akuntabel.
Laporan yang menyajikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan proyek pada dasarnya
merupakan pertanggungjawaban tugas yang diberikan pemberi tugas kepada pihak yang
diberi tugas.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan aktivitas pengendalian,
pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan. Selain itu, laporan ini juga dapat
dipergunakan dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap
akuntabilitas kinerja baik dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut.
Selanjutnya, laporan-laporan tersebut akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan
konstruksi.
Menurut tujuannya, laporan disusun untuk memberi keterangan, memulai suatu tindakan,
mengkoordinasi proyek, menyarankan sesuatu langkah dan tidakan, dan merekam
kegiatan.
Laporan untuk memberi keterangan terdiri dari laporan berkala dan laporan khusus.
Laporan berkala memuat keterangan yang bersifat rutin dan bentuk serta susunannya
biasanya telah ditentukan. Namun jika belum ditentukan, terlebih dahulu diidentifikasi
pokok-pokok masalah yang perlu dimasukkan, seperti tentang personalia, peralatan,
bahan, keuangan, kelancaran pekerjaan, volume pekerjaan, waktu pelaksanaan dan
permasalahan lainnya. Laporan khusus dibuat untuk menyampaikan suatu kejadian atau
keadaan yang khusus, seperti kejadian keterlambatan pelaksanaan proyek, kejadian
kegagalan pekerjaan konstruksi, bencana alam dan permasalahan khusus lain di luar hal
yang bersifat rutin.
Laporan untuk memulai suatu tidakan, memusatkan perhatian kepada suatu tindakan
termasuk alasannya. Laporan ini harus bersifat tegas, terperinci, dan jelas. Penekanan
diberikan pada apa, bagaimana, siapa, kapan,, dan di mana termasuk perincian
kegiatannya.
Laporan untuk mengkoordinasi proyek, hanya mengemukakan pokok yang
berhubungan dengan semua hal yang harus dikoordinasi. Untuk maksud koordinasi
12. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab I : Pendahuluan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) I - 2
tersebut, maka laporan ini memuat hal-hal yang mutakhir dan yang bersifat pokok-pokok
yang berkaitan dengan tindakan yang harus dikoordinasikan saja, sedangkan selebihnya
tidak perlu dimuat. Dalam hal jenis laporan ini, unsur waktu sangat penting.
Keterlambatan penyampaian data mutakhir dapat menyebabkan kekeliruan dalam
penafsiran dan dapat berakibat merugikan kepentingan proyek.
Laporan untuk menyarankan suatu langkah atau tindakan berisi langkah atau
tinadakan yang harus diperbuat penerima laporan termasuk alsannya, manfaat yang akan
diperoleh, serta hal-hal lain yang terkait misalnya waktu, uang, alat, tenaga dan alat.
Dalam laporan jenis ini juga perlu dimuat resiko yang harus dihadapi apbila saran tersebut
ditolak atau diterima.
Laporan untuk merekam kegiatan terbagi dalam laporan kemajuan dan laporan
akhir.Laporan kemajuan dapat berupa laporan berkala maupun setiap waktu. Sesuai
jangka waktu yang ditetukan seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, laporan ini
menyajikan semua kegiatan selama masa laporan termasuk rincian yang perlu
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan akhir merangkum semua
aspek pekerjaan setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai. Rangkuman tersebut
bersifat menyeluruh terhadap hal-hal yang telah lewat. Laporan ini tidak terlepas dari
laporan kemajuan dan pembuatannya mengacu pada laporan kemajuan sebelumnya.
1.3 SASARAN
Untuk dapat mendukung maksud dan tujuan pembuatan laporan seperti disebutkan di
atas, maka setiap jenis laporan yang telah ditentukan dalam kontrak, perlu disusun secara
tepat waktu, obyektif, lengkap, akurat, dan akuntabel dalam menggambarkan keseluruhan
informasi mengenai realisasi aktivitas dan pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan,
termasuk di dalamnya semua permasalahan dan penanganan yang diambil.
1.4 MANFAAT DAN KONSEKUENSI
Laporan yang disusun secara tepat waktu, objektif, lengkap, dan akurat sangat
bermanfaat untuk:
memenuhi persyaratan dan ketentuan dokumen kontrak;
mempermudah penyusunan laporan selanjutnya; dan
dapat dipergunakan sebagai:
o bahan pemantauan, evaluasi, dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan; dan
o dokumen pendukung pada proses serah terima pekerjaan.
13. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab I : Pendahuluan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) I - 3
1.5. FUNGSI DAN SYARAT LAPORAN
Ditinjau dari siklus pengendalian, laporan merupakan salah satu unsur penting dalam
pengawasan dan merupakan umpan balik bagi perencanaan. Dengan sistem laporan
yang baik, pimpinan akan mampu membandingkan hasil-hasil nyata dengan hasil-hasil
yang seharusnya dicapai dan berarti pula pi,pinan mampu bertanggung jawab secara
sempurna atas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Sebagai salah satu alat mekanisme pengawasan, maka laporan bertujuan agar kepada
pimpinan dapat disajikan informasi yang memuat fakta-fakta yang mencakup 3 pokok
dasar, yakni:
1) Mencerminkan kemajuan-kemajuan hasil yang dicapai dan menggambarkan keadaan
secara nyata dari proyek.
2) Mengetengahkan pelbagai masalah, kesulitan, dan hambatan yang dihadapai proyek
termasuk penyebabnya.
3) Memuat pemikiran, pertimbangan, dan pandangan serta saran-saran pemecahan
masalah secara tepat.
1.5.1. FUNGSI LAPORAN
Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1.5.1.1. Pertanggungjawaban (Accountability)
Laporan yang disampaiak oleh pemimpin proyek kepada atasannya merupakan suatu
pertanggungjawaban sesuai dengantugas yang dibebankan kepadanya. Di samping itu
laporana merupakan salah satu alat penilaian bagi pimpinan, oleh karenannya laporan
harus berisi informasi yang benar, tepat dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan.
1.5.1.2. Pengawasan (Control)
Laporan yang disampaikan secara teratur dan berkala akan memungkinkan pimpinan
mampu mengadakan evaluasi atas hasil nyata yang dicapai terhadap hasil yang
direncanakan. Sewaktu-waktu pimpinan dapat melakukan pengecekan secara langsung
ke lapangan atau melakukan penelitian yang mendalam atas kebenaran isi laporan.
1.5.1.3. Penyampaian informasi
Bagi pimpinan, laporan merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya. Setiap kegatan mempunyai hubunggan dengan unit-unit lain, oleh
14. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab I : Pendahuluan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) I - 4
karenanya laporan selain disampaikan secara vertikal, perlu juga disampaikan secara
horisontal.
1.5.1.4. Alat/bahan pengambil keputusan
Setiap saat pemimpin proyek harus mengambil keputusan yang diperlukan. Untuk itu
dibutuhkan data dan informasi yang relevan. Dengan demikian laporan harus memuat
data yang lengkap, benar dan terkini, sehingga pengembilan keputusan yang diperlukan
dapat segera dilakukan dan tindakan yang tepat dapat diambil untuk pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut.
1.5.2. SYARAT LAPORAN
Agar laporan meberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi syarat-
syarat dan berisi informasi yang baik, sesuai kebutuhan bagi pimpinan atau pihak yang
berkepentingan untuk pengambil keputusan atau tndakan.
Syarat-syarat tersebut sebagai berikut:
1.5.2.1. Laporan harus benar dan obyektif
Laporan yang benar-benar obyektif akan mampu menggali dan menyajikan kondisi-
kondisi nyata, kemapuan pelaksanaan, kekurangan/hambatan yang terjadi dan lain-lain.
Apapun obyeknya, faktor laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Data yang
dimasukkan harus erat hubungannya atau relevan dengan masalah yang akan
dikemukakan, sehingga keputusan yang akan diambil pimpinan banyak tergantung pada
kualitas laporan tersebut.
1.5.2.2. Laporan harus jelas dan cermat
Laporan harus memuat data yang diseleksi dari sekian banyak dan ragam data agar
permasalahan yang disampaikan cukup jelas dan tidak kabur. Informasi yang bebas dari
kesalahan dan tepat atu akurat akan lebih berguna bagi penerima laporan dalam menilai
permasalahan dan mengambil keputusan tindak lanjutnya. Penyusun laporan harus
menempatkan dirinya pada penerima/pembaca laporan sehingga susunan kalimat, materi
serta istilah yang digunakan harus dapat benar-benar dimengerti.
1.5.2.3. Laporan harus lengkap
Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam
menghimpun, mengolah dan menyajikan masalah yang diperluakan, di samping cara
mengemukakannya yang komprehensif. Penyusunan laporan dalam bentuk uraian yang
15. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab I : Pendahuluan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) I - 5
komprehensif berdasarkan data yang selektif akan lebih lengakap jika disukung oleh data
pendukung seperti: data statistik, skema, foto, dan sebagainya.
Oleh karenanya laporan yang lengkap harus:
1.5.3. Mencakup segala segi dari masalah yang dikemukakan.
1.5.4. Uraiannya tidak memberikan kesempatan untuk menimbulkan masalah-masalah
atau pertanyaan baru.
1.5.5. Disertai data penunjang.
1.5.2.4. Laporan harus tepat mengenai sasaran
Dalam rangka efisiensi waktu pembacaan laporan oleh pimpinan sebagai penerima
laporan, maka laporan haruslah tidak terlalu panjang yang sekedar meberikan kesan
tebal. Laporan hendaklah bersifat singkat dan padat serta langsung mengenai persoalan.
1.5.2.5. Laporan harus tepat pada waktunya
Sebagai bahan bagi pimpinan untuk menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan
atas suatu masalah, maka ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian menjadi hal
sangat penting, agar tindakan korektif atas suatu penyimpangan yang terjadi dapat
diberikan oleh pimpinan secara tepat waktu. Keterlambatan pengambilan keputusan
sering berakibat terkatung-katungnya penyelesaian masalah bahkan
mendapatmenimbulkan masalah baru yang lebih parah.
1.5.2.6. Laporan harus tepat penerimaanya
Pada dasrnya laporan mengandung pengertian komunikasi timbal balik antara yang
meminta laporan dan yang memberi laporan. Sebagai atasan imgin mengetahui sampai di
mana pelaksanaan tugas yang diberikan, sebaliknya bawahan ingin mendapatkan
tanggapan atas laporan yang disampaikan. Untuk menjamin pengertian tersebut maka
laporan harus diyakini telah sampai pada pihak yang seharusnya menerima laporan.
Laporan yang tidak tepat sampai pada penerima laporan akan da[pat menimbulkan hal-
hal negatif seperti: kebocoran rahasia, keterlambatan penyelesaian masalah, atau
penilaian negartif atasan.
16. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-1
BAB II
PENYIAPAN LAPORAN
2.1. CATATAN LAPANGAN
Inspektor harus menyiapkan dan menyimpan dengan baik catatan lapangan mengenai
proyek, yakni :
Catatan Harian Proyek
Buku Pengukuran (Buku Opname)
Pengambilan Contoh Bahan dan Hasil Pengujian
Gambar Rencana Proyek dan Catatan-catatan terlaksana
Grafik Kemajuan dan Catatan-catatan
Laporan Kemajuan Pekerjaan
2.2. CATATAN HARIAN PROYEK
Adalah satu persyaratan umum bagi inspektor untuk menyimpan dengan baik catatan
harian yang memuat kejadian sehari-hari mengenai pekerjaan pelaksanaan proyek.
Untuk pekerjaan-pekerjaan besar diperlukan satu catatan yang luas termasuk kejadian-
kejadian yang dapat dilihat pada daftar seperti di bawah ini
Untuk proyek-proyek kecil, catatan yang rinci tersebut, dibatasi pada kegiatan-kegiatan
pokok saja.
Jumlah dan klasifikasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan di lapangan dan
lokasi penempatan pada pekerjaan tersebut;
Bahan-bahan yang disediakan untuk kontraktor dan diterima olehnya, serta bahan-
bahan yang didatangkan sendiri oleh kontraktor (lihat juga buku opname / hasil
pengukuran);
Pengiriman, pemasangan, dan pemindahan peralatan kontraktor serta rincian
mengenai peralatan utama yang sebelumnya tidak bekerja namun kembali lagi
berfungsi;
Kondisi Lokasi dan uraian mengenai pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari;
Hasil pengujian bahan-bahan di lapangan ; tanggal dan cara pengiriman contoh-
contoh bahan uji ke laboraturium;
Tanggal mulai dan berakhirnya macam-macam bagian pekerjaan kontruksi ; serta
tanggal pembukaan bagian-bagian jalan untuk lalu-lintas;
Rincian dan tanggal-tanggal pengesahan (notifikasi) amandemen yang benar pada
gambar rencana dan spesifikasi;
17. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-2
Rincian mengenai setiap konstruksi atau peringatan yang diberikan, dan percakapan-
percakapan yang penting yang dilakukan dengan kontraktor atau wakilnya;
Keterangan mengenai jalan pengalihan sementara (detour) atau jalan khusus
termasuk tanggal pembukaan dan penutupannya;
Kondisi cuaca, termasuk perkiraan curah hujan dan pengaruh terhadap kemajuan
pekerjaan; Kondisi banjir harus dicatat apabila kondisi tersebut mempengaruhi bagian
konstruksi jembatan (diperinci mempengaruhi bagian mana saja dari bangunan
jembatan yang bersangkutan) dan sistem drainase yang dipersiapkan;
Keterangan mengenai setiap keterlambatan yang terjadi pada pekerjaan dan alasan
keterlambatan yang bersangkutan;
Catatan mengenai bentuk-bentuk pekerjaan yang tidak biasa terjadi atau insiden
terkait;
Tanggal-tanggal kunjungan ke lapangan dilakukan oleh Pimpinan Proyek dan
anggota-anggota penting perusahaan kontraktor.
Instruksi-instruksi yang diterima dari pimpinan proyek;
Catatan :Apabila bahan yang serupa diambil dari sumber-sumber yang berbeda maka
lokasi dari bahan-bahan ini pada pekerjaan harus dicatat.
2.3. BUKU PENGUKURAN (BUKU OPNAME)
Buku ini merupakan dokumen yang penting yang akan digunakan untuk menyiapkan
pembayaran kontrak dan laporan pembayaran, dan untuk menentukan kemajuan proyek.
Buku tersebut harus selalu ada atas permintaan pimpinan proyek serta apabila diminta
oleh Pemeriksa dari Inspektorat untuk pengecekan silang mengenai kemajuan
pembayaran dan status proyek.
Akan dilakukan pengukuran dan dicatat hasil pekerjaan yang telah selesai. Catatan-
catatan mengenai penerimaan dan pengeluaran bahan-bahan konstruksi (sertifikat)
jumlah yang telah disepakati, yang digunakan pada pekerjaan.
Buku Opname (hasil pengukuran) tersebut harus mencatat hal-hal berikut (lebih baik
dibuat duplikatnya):
Semua hasil pengukuran pekerjaan yang telah selesai;
Volume dan jenis-jenis bahan, yang telah diterima;
Rincian mengenai pekerjaan tambah dan kurang yang sah;
Rincian setiap pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh kontraktor atas dasar biaya
yang sebenarnya (pekerjaan harian), disertai suatu referensi pengesahan pekerjaan
tersebut;
18. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-3
Rincian mengenai bahan yang ditolak atau pekerjaan yang dicela dan pembuangan
bahan-bahan yang ditolak (informasi ini harus juga dicatat pada buku harian
Pengawas).
Pada waktu mencatat pada buku pengukuran (buku opname) mengenai rincian pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Kontraktor atas dasar biaya yang sebenarnya (pekerjaan harian),
maka Pengawas harus mencatat secara terpisah untuk masing-masing pekerjaan;
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan, jumlah jam setiap tenaga kerja dan klasifikasi
serta harga upah masing-masing;
Jumlah bahan yang digunakan dan biaya yang ditanggung Kontraktor di lokasi
pekerjaan;
Buatan, kapasitas dan hal-hal khusus lainnya yang relevan terhadap masing-masing
peralatan yang digunakan dan waktu pemakaian masing-masing;
Uraian dan hasil pengukuran akhir pekerjaan yang telah selesai.
2.4. CATATAN HASIL PENGAMBILAN CONTOH BAHAN DAN
HASIL PENGUJIAN
Perlu dijamin bahwa pengambilan contoh bahan dan prosedur pengujian sesuai dengan
persyaratan spesifikasi, dan (untuk proyek-proyek kecil) di mana spesifikasinya dibatasi
atau tidak diberikan, pengujian seharusnya dilaksanakan sehingga memenuhi
persyaratan umum dari Ditjen. Bina Marga. Pengawas akan mempelajari prosedur
pengujian yang dikehendaki, dan menetapkan jadwal pengujian lapangan dan pengujian
laboratorium.
Hasilnya akan dicatat dalam :
Pengujian rutin yang dikehendaki ;
Pengujian khusus, termasuk rencana campuran untuk pekerjaan
Keandalan mutu.
Catatan tersebut akan memuat semua hal mengenai kegagalan hasil pengujian, serta
tindakan selanjutnya yang diambil dan dicatat pada format-format seperti pada tabel A -1
s.d. A - 3
24. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-9
KETERANGANCATATAN
Hasiltessepertiyang
diperlihatkandiatas
Apabilakualitasmeragukan
karenakegagalanpengujian
Sesuaidengangambardan
spesifikasi
Sesuaidegangaris–garis
yangditentukandantidak
bolehadapuntiran
Sesuaidengangambar–
gambardanspesifikasi
Rawatancatsesuaidengan
spesifikasi
FREKUENSIPENGUJIAN
Untuksetiap60m³betonyang
dicor.
Jugasatupengujianuntuk
setiapkelasbetonyngdicor
tiaphari.
Apabilapengujianselanjutnya
nampaknyaperlu.Inspeksi
lapangansecarateratur
Untuksetiappengiriman
Diperiksapadasetiapbagian
konstruksi
Untuksetiappengiriman
Inspeksipengirimanke
lapangan
Inspeksiharianselama
pemasangan
Inspeksisebelumpengecatan
PERSYARATANPENGENDALIAN
Pengecoransekitar20menitsesudah
pengadukan
Slumppengujianbetonsegar
Pengujiankuattekan
Pengujiancontohintibeton
RawatanMengerasBeton
Perlindungandanrawatanmengeras
min3hari
Dibukasesudah7hari
Mutudankelasdiperiksaterhadap
sertifikatpabrik
Ukurantulangan,,jarak,penutupbeton,
dankebersihan.
Sambungan,lewatan,batangpemula
Mutudankelasdiperiksaterhadap
sertifikatpabrik
Pembuatandiperiksaterhadaphasil
akhirdanbentuknya
Pakukeeling,bautdansambunganlas
dfiperiksadenganhati-hatiterhadap
kemungkinankerusakandan
pengencangan.
Periksa–pemasangan
Perancah
Batang-batangrusak/bengkok
Pemasanganpakukelingdi
lapangan
Pengecatan
Persetujuanrawatancat
Periksakebersihanpekerjaan
Profil-profilyangdiperbaikiharus
diberilapisdasarbaru
PEKERJAAN
LAPANGAN
TULANGANBAJA
PEKERJAANBAJA
STRUKTURAL
No
9
10
25. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-10
TABEL A – 3
DAFTAR PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU
LABORATORIUM DAN LAPANGAN
PENGUJIAN URAIAN
TANDA PENGUJIAN
CATATAN
KETE
RANGANAASHTO
/SNI
B. MARGA
SIFAT-SIFAT TANAH
Ambil contoh Batu, Kerikil,
Pasir, Blok Batu untuk
digunakan sebagai bahan
jalan.
Analisa ukuran butir tanah
Analisa saringan butir halus /
kasar
Bahan lebih halus dari 0,075
mm.
Gumpalan lempung dan butir-
butir penahan pada agregat
Berat jenis tanah
Batas konsistensi Atterberg
California Bearing Ratio
(CBR)
Pengujian lempung yang
mengembang
Pengujian kadar air
kepadatan
Test kadar air – kepadatan
Kepadatan tanah di tempat
(metode kerucut pasir)
Sifat-sifat konsolidasi tanah
(ditahan kearah lateral,
pembebanan aksial)
Kuat tekan bebas tanah
cohesive (unconfined)
Pengujian geser Vane
lapangan tanah kohesif
PENGUJIAN AGGREGAT
ABRASI Los Angeles
Lebih kecil dari 37,5
mm
Lebih kecil dari 19
mm
Analisa saringan agregat
halus dan kasar sejumlah
bahan yang lebih kecil dari
0,075 mm (bahan pengisi)
Kekerasan agregat dengan
test Sodium Sulfat.
Metode pengambilan contoh untuk
penyelidikan dan persetujuan dari
sumber – sumber persediaan semua
bahan .
Pembagian ukuran Butir Tanah
Pembagian ukuran butir agregat halus
dan kasar
Penentuan jumlah bahan yang lebih
halus dari 0,075 mm (kombinasi
dengan analisa saringan di atas).
Penentuan secara pendekatan butir-
butir lempung dan yang lunak pada
agregat alam.
Perbandingan berat volume tanah yang
sama dengan air (< 4,75 mm ) Batas
cair. Batas plastik / indeks plastisitas
Pengujian geser Pons untuk
mengetahui perbandingan tanah
(basah) atau tanah setempat yang
dipadatkan di laboratorium terhadap
lapis batu pecah standar.
Penentuan kembang dan susut tanah
lempung (besaran pada batas
konsistensi Atterberg)
Pengujian pemadatan di lab. Standar
pada tanah yang lolos saringan 19 mm
dengan menggunakan hamer 2,5 Kg
tinggi jatuh 30,5 cm untuk menentukan
kepadatan maks. Dan kadar air
optimum
Seperti pengujian di atas tetapi
menggunakan hamer 4,54 Kg tinggi
jatuh 45,7cm
Penentuan kerapatan untuk tanah dan
agregat yang dipadatkan (butir-butir
sampai 50 mm)
Penentuan kecepatan dan besarnya
konsolidasi tanah
Penentuan kuat tekan pada kondisi
yang tak terganggu dan di dalam
kondisi cetak ulang dengan
menggunakan pengujian pembebanan.
Pengujian geseran Vane untuk tanah
kohesif jenuh
Kekuatan agregat dan tahan aus
Pembagian ukuran butir untuk
menentukan gradasi dan penyarintgan
keluar bahan melebihi ukuran.
Tanah dekomposisi karena terbuka
terhadap cuaca atau bahan kimia di
atmosfir.
T2
SNI 03-1975-
1990
T88
T27
SNI 03-2417-
1991
T11
SNI 03-3407-
1994
T12
T100
T89
SNI 03-1964-
1990
T90
SNI 03-1966-
1990
T193
T258
T99
SNI 03-1971-
1990
T180
SNI 03-2828-
1992
T191
SNI 03-2832-
1992
T216
T208
T223
T96
SNI
03/2417/199
1
T27
SNI 03-2417-
1991
T11
SNI 03-3407-
1994
104
SNI 03-3407-
1994
SNI 03-4142-
1996
Lamp. 6.6
(A)
Bab 3.1
PB 0107
PB 0201
PB 0208
-
PB 0108
PB 0109
PB 0110
PB 0113
Di tempat
PB 0102
-
PB 0111
PB 0112
PB 0103
PB 0115
PB 0114
-
PB 0206
PB 0201
PB 0208
-
Pengujian
dilakukan
setelah T11
Yang penting
untuk menge
tahui sifat-sifat
tanah dasar &
lapis pondasi
bawah
Subbase
.(L.P.B)
Kepadatan
referensi
Kontrol kuali tas
pemedatan di
lapangan
Diuji pada con
toh yang tidak
terganggu
Kekuatan geser
Tanah yang
tidak terganggu
pada persya
ratan analisa
tanah lapangan
Aus maksimum
30 – 35%
Analisa saringan
basah
Satu pengujian
untuk setiap
pengiriman
maksimum 12 %
26. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-11
TABEL A – 3
DAFTAR PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU
DI LABORATURIUM DAN DI LAPANGAN
PENGUJIAN URAIAN
TANDA PENGUJIAN
CATATAN KETERANGAN
AASHTO B.MARGA
Pemberian lapis dan
pengelupasan campuran
agregat bitumen
Berat jenis agregat
Agregat.
Halus (<4.75
mm)
Agregat.
Kasar (<4.75
mm)
Dimensi paling kecil
rata-rata Avarage Least
Dimension (A.L.D)
Mineral bahan pengisi
untuk campuran
pekerasan bitumen.
Batu-batu halus plastik
pada gradasi agregat
dan tanah dengan
menggunakan pengujian
Ekivalen pasir
ASPHALT STRAIGHT
RUN
Penetrasi
STRAIGHT RUN
Titik lembek pengujian
cicin dan bola
Larut tidaknya pada
larutan organik
BITUMEN CUT BACK
Kekentalan (kimematik)
Bitumen
Distilasi bitumen cut
back
Penetrasi (seperti
diatas)
BITUMEN EMULSI
Pengujian bitumen
Emulsi
PENENTUAN BAHAN
PENGIKAT BITUMEN
PADA CAMPURAN
ASPAL
Pengambilan Quantitave
Bitumen dari Campuran
Aspal
Menentukan daya tahan lapis bitumen
dengan cara agregat di rendam dalam
air selama 18 jam.
Mengukur berat jenis dan penyerapan
air dari agregat halus dan kasar
Bentuk dan ukuran batu ukuran tunggal
untuk digunakan sebagai agregat
penutup.
Tinggi rata-rata batu digunakan untuk
menentukan tebal bitumen (kec.
Penghamparan).
Untuk menentukan gradasi dan indeks
plastisitas bahan pengisi
Test lapangan untuk menunjukkan
proporsi relatif debu dan bahan-bahan
seperti lempung pada agregat dan
tanah.
Pengukuran kekerasan dengan standar
Penetrometer, Suhu bahan 25”C
Penetrasi diukur dengan jarum dalam
1/10 mm
Penentuan tempratur yang tepat pada
saat bola baja terbenam melalui contoh
yang ditaruh pada cincin kuningan
Larut tidaknya pada karbon disufida /
tetrachlorida.
Pengujian bitumen cair dan sisa distilasi
pada 60” C. kerapatan contoh harus
ditentukan.
Volume distilasi dicatat pada suhu yang
khusus
Sesudah distilasi penetrasi residu
ditentukan (seperti pada C 1)
Pengujian dilakukan menentukan :
Kadar Air
Kekentalan (Consistensy)
Residu
Stabilitas
Penggumpalan (coagulation)
Pecahnya emulsi
Pengambilan dilakukan dengan
menggunakan zat perantara yang
cocok (misalnya bensin,Amonium
Karbonat). Kadar bitumen diukur
dengan selisih berat contoh.
Mendapatkan bitumen dari larutan
yang diperoleh pada (8) di atas.
Bitumen yang diperoleh kembali
tersebut diuji terhadap penetrasi dan
perlembekan (lihat bab C1 dan C2
diatas ). Jika ada minyak yang mudah
menguap maka residu juga diuji.
T 128
T 84
SNI 03-1969-1990
T 85
SNI 03-1970-1990
N.A
M 17
SK.SNI SO2-1993-
03
T 176
SNI 03-4428-1997
T 49
SNI 06-2456-1991
T 53
SNI 06-2434-1991
T 44
T 201
SNI 06-2488-1991
T 78
T 49
SNI 06-2456-1991
T 59
SNI03-3641-1994
T 164
T 170
PdM21-1995-03
PB 0205
PB 0202
PB 0203
PA 0302-76
PA 0301-76
PA 0305
PA 0308
PA 0310
PA 0301
-
Menentukan efek
pengeluaran pada
kondisi basah
untuk rencana
campuran aspal
untuk aspal dan
beton parameter
utama untuk
merencanakan
lapis penutup.
I.P Maksimum 4
Untuk analisa dan
klasifikasi
Untuk analisa dan
klasifikasi
27. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-12
TABEL A – 3
DAFTAR PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU
LABORATORIUM DAN LAPANGAN
PENGUJIAN URAIAN
TANDA PENGUJIAN
CATATAN
KETERANG
ANAASHTO B.MARGA
CAMPURAN ASPAL
Berat jenis menyeluruh
Berat jenis maksimum
Berat jenis bahan Bitumen
Semi-Padat
Tahan terhadap aliran
plastik campuran aspal
Alat Marshall
BETON SEMEN
Pengambilan contoh
semen hidrolik
Berat jenis semen hidrolik
Kehalusan semen hidrolik
Konsistensi Normal semen
hidrolik
Waktu pengerasan Semen
hidrolik
Analisa kimia semen
hidrolik
Kotoran organik pada
tanah untuk beton
CAMPURAN BETON
Pengambilan Contoh
Beton segar
Membuat contoh beton
dan rawatan mengeras
untuk pengujian kuat tekan
/ lentur
Kuat tekan contoh beton
silinder
STABILISASI TANAH
DENGAN SEMEN
Hubungan kadar air
kepadatan campuran
tanah semen
California Bearing Ratio
Kuat tekan silinder tanah
semen yang dicetak
Kandungan sulfat tanah
dan air tanah
STABILISASI TANAH
DENGAN KAPUR
Pengujian kapur terhadap
ynsur pokok kimia dan
ukuran partikel
Kekuatan campuran tanah
kapur
Penentuan berat jenis menyeluruh aspal
padat
Penentuan berat jemis maksimum campuran
aspal yang tidak padat Penentuan berat
jenis dengan menggunakan Peknometer
Penentuan sifat-sifat campuran untuk
perencanaan dan pengendalian lapangan:
Stabilitas
Rongga-rongga udara
Keawetan (daya tahan)
Metode standard untuk meguji semen
Penentuan berat jenis untuk kontrol
campuran beton
Penentuan kehalusan semen dengan
menggunakan saringan 0,15 mm dan 0,075
mm
Penentuan konsistensi normal pasta semen
dengan menggunakan alat Vicat untuk
‘standard pluger’ dan pengujian penurutan
Penentuan waktu pengerasan pasta semen
sesudah 30 menit dengan menggunakan
reagen
Penentuan sifat-sifat kimia dengan
menggunakan reagen
Penentuan secara pendekatan dengan
senyawa organis yang membahayakan
Metode pengambilan cantoh harus
memenuhi persyaratan spesifikasi
Prosedur untuk membuat contoh dan
rawatan mengeras beton yang digunakan
untuk pelaksanaan.
Penentuan kuat tekan menggunakan contoh
silinder dan inti yang dibor, dan diuji
pembebanan untuk mengukur slump beton
baik di lab. dan di lapangan.
Prosedur alternatif (terhadap T 99) untuk
menentukan hubungan kadar lembab dan
kerapatan apabila dipadatkan sebelum
hidrasi semen.
Perbandingan antara campuran tanah-
semen di tempat yang dipadatkan di
laboraturium terhadap daya dukung
standard.
Penentuan kandungan sulfat pelarutan air
Metode untuk menentukan batas-batas kimia
kapur hidrasi jenis I
Penentuan kuat tekan bebas campuran
tanah yang di stabilisasi dengan kapur.
T 166
T 209
T 288
SNI 06-2441-
1991
T 245
SNI 06-2489-
1991-
Pd M 07-1997-
03
T 127
T 133
T 128
T 129
T 131
T 105
T 21
Pd M 12-1998-
03
T 141
T 23
SNI 03-2493-
1990
T 22
SNI 03-4811-
1998
T 119
Pd M 07-1998-
03
T 134
T 193
SNI 06-1738-
1989
ASTM 1632
SNI 06-2436-
1991
BS 1377
T 219
SNI 03-
3437/1994
T220
SNI 03-
3439/1994
PA 0307
T 0201
PA 0101
PA 0102
PA 0103
PA 0104
PA 0105
PB 0207
PC 0103
PC 0101
PB 0113
Termasuk berat
jenis menyeluruh
agregat dan bitumen
Test untuk rencana
campuran dan
kontrol lapangan
Test terhadap
kualitas semen
Indikasi bahwa
pengujian berikutnya
diperlukan
Pengujian untuk
pengawasan mutu
Mengukur kemam
puan untuk dapat
dikerjakan
(dibentuk) dan
konsisten
Metode mencakup
tanah yang lolos
A – 4,75 mm
B – 19 mm
CBR terutama untuk
tanah yang
distabilkan dengan
pasir / kerikil
pengujian pengawas
an lapangan
alternatif yakni
dengan DCP.
Test standar No 8
Juga memberikan
ukuran beton jenis I
dan II
28. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-13
2.5. GAMBAR RENCANA PROYEK
Satu set lengkap Gambar Rencana pelaksanaan proyek harus ada di kantor lapangan
proyek.
Gambar-rencana tersebut akan digunakan untuk meneliti, mengecek pekerjaan-pekerjaan
perencanaan dan pematokan pengukuran, dan untuk pembuatan grafik (charting)
pelaksanaan yang telah selesai atau yang sebagian selesai ( catatan mengenai pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan di lapangan ).
Lokasi dan dimensi setiap modifikasi pekerjaan yang telah disetujui atau pekerjaan
tambahan harus juga ditunjukkan.
Peta mengenai sumber-sumber bahan-bahan lokal ( timbunan yang dipilih, kerikil, dll)
harus dibuat dan disimpan.
Daftar mengenai kebutuhan lengkap gambar-gambar diberikan dibawah ini pada Tabel A
– 4 .
29. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-14
TABEL A – 4
DAFTAR GAMBAR RENCANA PROYEK
Legenda :
Rekaman gambar yang diwajibkan tersedia pada proyek
Lebih banyak rekaman gambar yang diwajibkan tersedia pada proyek (mengingat lokasi
pekerjaan tersebar dibeberapa tempat.
Lebih banyak lagi rekaman gambar yang diwajibkan tersedia pada proyek
Konstruksi Jalan Pekerjaan Kecil Pekerjaan
Jembatan
Kode
No Judul Gambar Proyek
Khusus
StandarTipikal
Perbaikan kecil
dan
Pemeliharaan
Berkala
A1
A2
A3
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
Lokasi Proyek dan Daftar Isi
Singkatan dan Legenda
Peta Sumber Bahan
Denah dan Penampang Memanjang Sta..Sta..
Penampang Melintang Sta ….Sta….
Detail Perkerasan
1. Detail Perkerasan Jalan Kerikil
2. Detail Perkerasan Jalan Aspal
3. Pondasi Perkerasan Tikar Kayu
4. Timbunan Tanah Daerah Rawa atau
Payau
5. Pondasi Tiang Kerucuk
Jembatan Limpas
1. Jembatan Limpas dengan Gorong-
gorong
2. Jembatan Limpas Tanpa Gorong-gorong
Tipikal Penampang Melintang Jalan
Tipikal Dinding Penahan Tanah
1. Dinding penahan tanah pasangan batu
kali
2. Dinding perkuatan tebing pasangan batu
kali
3. Dinding penahan tanah kayu (turap kayu)
4. Dinding penahan tanah beton bertulang
5. Pelindung lereng timbunan (pasangan
batu dengan siar)
Pengaman Lalu Lintas
1. Pagar Baja Pengaman dengan Tiang
a. Baja
b. Beton
c. Kayu
2. Pagar Pengaman
a. Tanah Timbunan
b. Pasangan Batu
c. Balok Kayu
3. Tiang Pengaman
a. Beton
b. Pipa
c. Kayu
Tikungan Pelebaran, Diagram, Superelevasi
dan Penampang Superelevasi
Tipikal Persimpangan Jalan
1. Tipikal Persimpangan Jalan Kabupaten
2. Tipikal Persimpangan Jalan antara Jalan
Kabupaten dengan Jalan Provinsi atau
Jalan Nasional
3. Persimpangan Jalan antara Jalan
Kabupaten dan Jalan Provinsi atau Jalan
Nasional
Tipikal Bronjong
Tipikal Trotoar dan Kurb
1. Trotoar dan Kurb untuk dalam Kota
2. Ukuran Kurb.
Oprit
30. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-15
Konstruksi Jalan Pekerjaan Kecil Pekerjaan
Jembatan
Kode
No Judul Gambar Proyek
Khusus
Standar
Tipikal
Perbaikan kecil
dan
Pemeliharaan
Berkala
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
E1
E2
F1
Tipikal Saluran
1. Tipikal Saluran Samping
2. Saluran pada Bahu Jalan
3. Ambang Pasangan Batu dan Bronjong
4. Ambang dibuat dari anyaman bambu dan
batu , kayu dan beton
Tipikal Gorong-gorong Pipa Beton
1. Gorong-gorong Pipa beton tidak bertulang
2. Gorong-gorong Pipa beton bertulang
Tipikal Gorong-gorong Persegi
1. Gorong-gorong persegi tunggal beton
bertulang
2. Daftar tulangan gorong-gorong persegi
tunggal beton bertulang
3. Gorong-gorong persegi ganda beton
bertulang
4. Daftar tulangan gorong-gorong persegi
ganda bertulang
Tipikal gorong-gorong persegi pasangan batu
dengan tutup plat beton bertulang
1. Gorong-gorong plat beton bertulang
2. Daftar tulangan gorong-gorong plat beton
bertulang
3. Daftar ukuran dan dimensi gorong-gorong
plat beton bertulang
Tipikal Dinding Kepala
1. Dinding kepala gorong-gorong (pasangan
batu) dengan lapis dinding
2. Dinding kepala gorong-gorong (beton tanpa
tulang)
3. Dinding kepala dengan bronjong sementara
Dinding Sayap
1. Dinidng sayap beton bertulang
2. Daftar tulangan dinding sayap gorong-
gorong beton bertulang
Bangunan Masuk (inlet) dan Bangunan
Pembuangan (outlet)
Tipikal Lapis Lindung
1. Lapis lindung pas. batu selokan simpang tiga
2. Lapis lindung pas. selokan perempuan
3. Lapis lindung pas. batu selokan tikungan
Cara Pemasangan Pipa Baja Bergelombang
Standar untuk Rambu Lalu-lintas
1. Standar patok KM
2. Standar Patok HM dan patok beton
Standar untuk Dimensi
1. Rambu lalu lintas
2. Rambu lalu lintas
3. Ukuran rambu lalu lintas
1. Jadwal Waktu Pelaksanaan
31. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Bab II Penyiapan Laporan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) II-16
2.6. GRAFIK DAN CATATAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Catatan-catatan mengenai kemajuan pekerjaan harus disiapkan dan selalu dimutakhirkan
oleh Pengawas yang mencakup :
1. Data keandalan dan kemajuan.
Ini termasuk suatu catatan mengenai kemajuan dan pengeluaran biaya untuk setiap
aktivitas pekerjaan utama, hendaknya dibuat atas dasar harian.
2. Informasi mengenai Pengendalian.
Ini termasuk daftar kemajuan pekerjaan, bagan alir kegiatan (analisa jalur kritis untuk
pekerjaan-pekerjaan). Dan grafik mengenai pengendalian pengeluaran biaya proyek
diplot untuk menggambarkan biaya dan kemajuan proyek . Harus juga dibuat
persiapan untuk membandingkan pelaksanaan pengeluaran biaya yang sebenarnya
terhadap rencana pengeluaran biaya.
3. Ramalan Proyek.
Ramalan ini diperlukan untuk mengantisipasi pengeluaran biaya dan pengendalian di
masa mendatang atau keperluan-keperluan proyek yang lain. Ramalan ini akan
memperhitungkan kualitas pekerjaan, keterlambatan yang disebabkan karena
kerusakan-kerusakan atau modifikasi / perubahan, dan penampilan pelaksanaan
Kontraktor secara umum.
4. Keandalan mutu.
Ini akan dicatat untuk menunjukkan banyaknya inspeksi dan pengujian lapangan yang
dilaksanakan (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan). Hasil-hasil akan
dibandingkan terhadap spesifikasi, dan tindakan yang dicatat dan ditindak-lanjuti
terhadap semua cacat-cacat dan kerusakan.
2.7. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Pengawas harus mempersiapkan laporan kemajuan pekerjaan secara teratur (biasanya
bulanan) kepada pimpinan proyek .
Laporan tersebut, mencatat semua data yang penting yang telah diuraikan di atas, dan
merupakan bentuk standar sesuai dengan persyaratan .
32. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 1
LAMPIRAN
33. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 2
Kete
rangan
19
Pekerjaanyangdiselenggarakan
Banyaknyahariini
Bobot
%
18
Jumlah
17
Lapo
ran
16
s/d
lalu
15
Menurut
Rencana
14
Jenis
13
Alat-alat
Banyaknya
jumlah
12
Rusa
k
11
Baik
10
Jenis
9
BahanBangunan
Banyaknya
Sisa
8
Digunakan
7
Jumlah
6
Diterima
5
s/dlalu
4
Jenis
3
TenagaKerja
Banyaknya
2
Keahlian
1
LAPORANHARIAN
Tanggal:
Proyek:Harike:
Lokasi:Haridantanggal:
Tgl/No.Kontrak:PRESTASIPEKERJAANPengawasDPI:
Pelaksana:pengawasKontraktor:
Disampaikankepada:
KepalaDinasPrasWil
PimpinanProyek__________________________MengetahuiDiperiksaInspektor_____________________
KepalaCabangKontraktorDibuatPelaksanaProyek
34. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 3
LAPORAN CUACA
Proyek : Panjang : Km
Pekerjaan :
Lokasi : Ruas :
Kontraktor :
Minggu ke :
Dari tanggal : s/d
JAM
TGL
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Mengatahui Diperiksa Oleh, ----------,---------200--------
Dibuat Oleh,
_____________________ ____________________ ____________________
Site Eng/Pengawas Utama Inspektor Kontraktor/Pelaksana
Keterangan :
: Hujan Lebat
: Hujan Gerimis
35. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 4
Kontrak :
No. Ruas :
Lembar No :……dari………
Laporan Harian Pemakaian Bahan Aspal
(Pekerjaan Aspal Beton)
Proyek : _____________ Tanggal :______________
Lokasi : _____________
Jenis Pekerjaan Volume Patok (Sta)
PRIME/TACK
COATING
m² L
l R
LEVELLING
COURSE
ton L
M² R
A.T.B
ton L
M² L
WEARING
COURSE
M² L
ton R
Note :
L = Sisi Kiri
R = Sisi Kanan
Dilaporkan Oleh :
______________________
INSPEKTOR
Diperiksa Oleh : ___________________
SITE ENGINEER
Dicheck Oleh : _______________________
Pengechek kuantitas
(Quantity Controller)
36. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 5
KETERANGANDAFTAR
PENOLAKAN
PEMAKAIAN
LAPIS
IKAT/LAPIS
RESAPIKAT
PADA
TEMPERATUR
JAM
SELESAIMULAI
JUMLAH
YANG
DITERIMA
(M²,M³,TON)
JENIS
PENGASPALAN
LUAS
PERKERASAN
%
STASIUN
TANGGAL
PEKERJAANPENGASPALAN
(LAPEN,BURAS,BURTU,BURDA,ATB,LASTON,LATASTON)
Kontrak:Segmen/Ruas:Lembar………..dari…………….
DipersiapkanOleh:________________________DiperiksaOleh:_____________________________
INSPEKTORSiteEngneer/PengawasUtama
37. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 6
LAPORAN HARIAN INSPEKTOR AMP
Tanggal :
Lokasi : ________________ Tanggal : ________________ :Tanggal: ______________
Jenis pengelola : ________________ Max Timer Per Batch : _____________________
Pengelola Aspal : ________________ Jumlah yang dikirim hari ini : _____________________
BOTH METTERS (KILOGRAMS)
TIME FILLER BIN – 1 BIN – 2 BIN – 3 BIN – 4 ASPHALT TOTAL
EXTRACTION ANALYSIS
No. TIME 1 1/2 3/4 1/2 3/8 4 8 16 30 50 100 200 Asphalt
HOT BIN FORMULA
1 1/2 3/4 1/2 3/8 4 8 16 30 50 100 200 Asphalt
HOT BIN SAMPLE ANALYSIS
TIME 1 1/2 3/4 1/2 3/8 4 8 16 30 50 100 200
AVE
TEMPERATURE
WAKTU Pemanas 1 Pemanas 2 Pemanas 3 A.C Pump Pengiring Aggregat
MARSHALL ANALYSIS ( Ave. of Three Specimes)
Kepadatan Kepadatan % Kepadatan
WAKTU No. TRUK Teoriitis dari contoh Teoritis Kemantapan Aliran
Keadaan cuaca (00 – 12) -----------------------------------------------(12-24)------------------------------------------------------------------------
Jumlah (ton) yang diproses dari------------------------------ke--------------------------------.jumlah (ton) yang ditolak----------------------
Jumlah (ton) yang akan dihasilkan -------------------------jumlah (ton) hari ini-------------jumlah (ton) seluhnya -----------------------
Catatan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ditanda tagani ---------------------------------------------------------------------------------------------------------diperiksa oleh ------------------
38. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 7
LAPORAN MINGGUAN / KEMAJUAN PEKERJAAN
(PROGRESS REPORT)
Proyek :
Pekerjaan :
Lokasi : Ruas No :
Kontraktor :
Minggu ke :
Dari tanggal :
No. URAIAN
PEKERJAAN
VOLUME BOBOT
(%)
TAHAP
PENYELESAIAN
PEKERJAAN
(%)
TINGKAT
PENYELESAIAN
PEKERJAAN
(%)
Mengetahui, Diperiksa, Dibuat oleh,
_____________________ _______________ __________________
Site Engineer/Pengawas Utama Inspektor Kontraktor/Pelaksana
39. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 8
40. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 9
CONTOH
LAPORAN KEMAJUAN BULANAN / MONTHLY PROGRESS REPORT
IBRD RURAL ROADS DEVELOPMENT
2004-2005 MAINTENANCE PROGRAMME
MONTHLY PROGRESS REPORT
LAPORAN No : TANGGAL
KONSULTAN TA :
DITANDATANGANI OLEH :
(District Engineer)
Nomor Proyek :
Provinsi :
Kabupaten :
No Ruas :
Station : Km. awal
Km. akhir
Nama Ruas : Dari
Ke
Panjang Total : Km
Lebar Jalan : m
Masa pemeliharaan :
Tgl.pek. dimulai :
Nama Kontraktor :
Nomor Kontraktor :
Anggaran
Dinas PrasWil
Rp.
Kontrak Rp.
Swakelola Rp.
Biaya Rencana
TA
Rp.
PEMELIHARAAN RUTIN
KETEGORI PEKERJAAN ALOKASI
TAHUNAN
PEKERJAAN YANG DISELESAIKAN KEMAJUAN
%
STANDAR
PELAKSANAANBULAN INI SAMPAI SAAT INI
Biaya
Perbaikan lubang-lubang (patching)
Perbaikan setempat (jalan kerikil)
Perbaikan tempat-tempat yang amblas
Perbaikan sementara (holding works)
Pembentukan kembali jalan kerikil
Pembersihan selokan samping dan
gorong-gorong
Pemotongan bahu jalan yang
terlalu tinggi
Pembersihan pepohonan
Pemotongan rerumputan
Pembersihan lantai jembatan dan
saluran
Lain – lain
TOTAL
KECELAKAAN
BULAN PELAPORAN : BAIK SEDANG JELEK
PEMELIHARAAN PERIODIK
KATEGORI PEKERJAAN RENCANA PEKERJAAN % SELESAI ITEM
BOBOT
% KEMAJUAN HASIL
Kwantitas Satuan Biaya 0 20 40 60 80 100 ITEM PROY KWALITAS STANDARD
Selokan sampingan baru M²
Gorong-gorong baru M²
Perkerikilan kembali M²
Pelapisan kembali lapisan
permukaan M²
Pembentukan bahu jalan M²
Perbaikan jembatan (struktur) M²
Pengecatan rangka-rangka baja M²
Lantai jembatan baru (kayu) M²
bronjong M²
Perkuatan lereng-lereng sungai M²
Kerusakan akibat banjir M²
CATATAN : BOBOT DIHITUNG BERDASARKAN HARGA SETIAP PEKERJAAN % KEMAJUAN PROYEK
Hasil untuk bulan ini – baik (B), Sedang (S), Jelek (J) Biaya bulan ini Rp.
Kelayakan dan kwantitas pekerjaan berdasarkan perkiraan
Engineer
TOTAL BIAYA PROYEK HINGGA SAAT INI Rp
)
KELAYAKAN PLANNING ………………….DESAIN………….. DOKUMENTASI ………PELAKSANA……………
41. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 10
DAFTAR SIMAK
BUKU HARIAN DAN LAPORAN
No. URAIAN
PERSYARATAN
CATATAN
Sudah
V
Belum
X
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Buku Harian / Laporan Harian telah dibuat oleh Kontraktor
sesuai dengan yang disyaratkan di dalam dokumen
kontrak…………………………………
Buku Harian Laporan harian telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi Teknik dan diketahui oleh Pinpro / Pejabat Lapangan
dan telah didistribusikan sesuai dengan ketentuan
…………………………………………………….
Laporan Mingguan telah dibuat oleh kontraktor sesuai dengan
ketentuan di dalam dokumen kontrak dan telah disampaikan
setiap minggu……………………………………………
Kontraktor telah membuat laporan bulanan sesuai ketentuan
dalam dokumen kontrak dan disampaikan setiap
bulan…………………………………………….
Buku Laporan Direksi Teknik telah tersedia di kantor lapangan
/ Base Camp…………………………………………….
Alat Pengukuran curah hujan telah terpasang di Base Camp /
Lokasi pekerjaan….
Laporan-laporan yang telah dibuat tersimpan rapi, tersusun
secara teratur sesuai tanggal dan bulan laporan ………..
Proyek melaksanakan dokumentasi berupa foto-foto
pelaksanaan pekerjaan yang menggambarkan saat sebelum,
dalam pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan…………………………………
……….
………
………
………
………
………
……….
………
………..
…………
…………
…………
…………
………...
…………
…………
………………………………….200 ………….
Yang mengisi daftar simak
…………………………………..
(-----------------------------------------------)
NIP ------------------------------------------
PROYEK :
KABUPATEN :
42. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 11
DAFTAR SIMAK
SERAH TERIMA PEKERJAAN
No
URAIAN
PERYARATAN
CATATAN
Sudah
V
Belum
X
1.
2.
3.
4.
Kontraktor mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pinpro untuk diadakan serah
terima pekerjaan pertama (Provisional Hand
Over), setelah kemajuan fisik …. % atau sesuai
dengan dokumen kontrak
…….............................................................
Kontraktor menunjuk wakilnya untuk keperluan
tersebut……………………………………….
Pinpro menunjuk Staf proyek untuk
mempersiapkan serah terima pekerjaan atau
Pinpro membuat surat keputusan tentang
pembentukan panitia serah terima pekerjaan
yang terdiri dari staf proyek
………………………….
Susunan kepanitiaan untuk proyek pusat, dapat
juga terdiri dari:
- Ketua : Kepala Dinas
PU/Kimpraswil/Praswil/Bina Marga
- Sekretariat : Unsur proyek ………
- Anggota : Unsur Dinas terkait
- Anggota: Unsur Direktorat
Pembina…………….
Susunan kepanitiaan untuk proyek daerah
dapat terdiri dari:
- Ketua : Unsur Bid. Teknik
PU/KimPrasWil/Praswil/Bina
Marga
- Sekret : Unsur Proyek ………………..
- Anggota :Unsur Bid. Pengujian Kim
PrasWil/Praswil/Bina Marga
- Anggota : Unsur bid. Keuangan ……..
- Anggota : Unsur Proyek …………………….
………..
………….
...............
………….
…………
P3JJ
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
………..
............
……….
………..
………..
………..
………..
………..
………..
………..
…………
………...
………...
43. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 12
No
URAIAN
PERSYARATAN
CATATANSudah Belum
5.
6.
7.
8.
9.
10,
Pinpro membuat jadwal rencana pemeriksaan pekerjaan
oleh staf proyek / panitia …………………………………
Dalam surat Keputusan Pinpro, disebutkan tugas Staf
proyek / panitia serah terima antara lain: “melakukan
penilaian teknis terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh kontraktor sebelum
Diserahkan kepada Pinpro …………………………….
Dalam waktu 7 hari setelah menerima surat permintaan
serah terima pekerjaan dari Kontraktor. Pinpro
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor
mengenai jadwal waktu pemeriksaan dan susunan dari
Panitia Serah Terima Pekerjaan. ………………….
Dalam waktu 10 hari setelah menerima surat permintaan
serah terima pekerjaan dari kontraktor. Direksi melakukan
investigasi dan memberitahukan secara tertulis kepada
panitia dan Pinpro mengenai perkiraan tanggal serah
terima pekerjaan …………
Dalam waktu 30 hari setelah menerima surat
pemberitahuan dari Direksi, panitia melakukan kunjungan
pertama untuk pemeriksaan lapangan dan mengadakan
test-test yang programnya telah disiapkan oleh
Direksi………………………………….
Panitia membuat daftar kekurangan-kekurangan dan
cacat-cacat (list of defects & deficiencies) hasil test,
sebagai lampiran Berita Acara Serah Terima Pertama
(PHO)………………………………………
………….
………….
…………..
…………
…………..
…………
…………..
……………
…………….
……………
……………
…………….
44. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 13
No
URAIAN
PERSYARATAN
CATATANSudah
V
Belum
X
11.
12.
13.
Dalam tenggang waktu yang diberikan sesuai
dalam syarat-syarat umum kontrak, Kontraktor
memperbaiki kekurangan-kekurangan dan cacat-
cacat sesuai dengan daftar tersebut diatas :
……………………….
a. Bila kekurangan & cacat adalah kesalahan
Kontraktor, maka tanggung jawab perbaikan
oleh kontraktor…
b. Bila kekurangan & cacat adalah bukan
kesalahan kontraktor, maka diadakan
perhitungan dalam pekerjaan tambah /
kurang ………………
Panitia melakukan kunjungan kedua setelah
Kontraktor memperbaiki kekurangan dan cacat
Hasil pemeriksaan kedua sebagai lampiran
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama
(PHO) ………………………………………….
Dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Pertama (PHO) yang ditandatangani oleh Pinpro,
Panitia dan kontraktor ………………
Dalam Berita Acara disebutkan antara lain :
- tanggal ditetapkannya serah terima
pekerjaan pertama…………………….
- masa pemeliharaan, (Warranty Period),
dihitung sejak tanggal serah terima
pekerjaan pertama……………
- kewajiban Kontraktor untuk tetap
memelihara sehingga kondisi tetap seperti
pada saat serah terima pekerjaan
pertama…………………….
- perkiraan tanggal dilakukan serah terima
pekerjaan kedua (Final Hand
Over)……………………………………
……………
……………
……………
……………
……………
……………
……………
…………….
………………
………………
………………
………………
………………
………………
………………
………………
45. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 14
No
URAIAN
PERSYARATAN
CATATANSudah
V
Belum
X
14.
15.
16.
17.
Dalam masa pemeliharaan, kontraktor
melakukan perbaikan atas kerusakan-
kerusakan yang terjadi ………………………..
a. bila kerusakan yang terjadi adalah
kesalahan kontraktor, tanggung jawab
oleh Kontraktor ( wajib )………………….
b. bila kerusakan yang terjadi adalah bukan
kesalahan kontraktor, diperhitungkan
dalam pekerjaan tambah /
kurang…………………
Apabila Kontraktor tidak memperbaiki
kerusakan selama masa pemeliharaan,
Pinpro menunjuk pihak lain untuk
melaksanakan atas beban Kontraktor dengan
memotong uang Kontraktor yang ditahan
(Retention Money)
Pada akhir masa pemeliharaan, Kontraktor
mengajukan permohonan secara tertulis
kepada Pinpro untuk serah terima pekerjaan
kedua (FHO)……………………………………..
Permohonan diajukan paling lambat 21 hari
sebelum masa pemeliharaan berakhir ………
Direksi membuat rekomendasi secara tertulis
kepada Pinpro atas pelaksanaan
pemeliharaan yang dilakukan oleh Kontraktor,
selambat-lambatnya 21 hari setelah
menerima permohonan dari Kontraktor………
a. bila pemeliharaan dilaksanakan dengan
baik, maka Pinpro memberitahukan
secara tertulis kepada Kontraktor bahwa
serah terima pekerjaan kedua (FHO)
dapat dilaksanakan dan Bank Garansi
untuk retention money dapat diambil
kembali………..
………….
………….
………….
………….
………….
………….
………….
…………….
…………….
…………….
……………..
……………..
……………..
……………..
46. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 15
No.
URAIAN
PERSYARATAN
CATATANSudah
V
Belum
X
18.
19.
b. bila ada kerusakan yang masih perlu
diperbaiki, maka Pinpro memberitahukan
secara tertulis kepada Kontraktor,
mengenai sebab-sebab kerusakan dan
perbaikan apa yang harus dilakukan oleh
kontraktor ………………………………
- Bila perbaikan telah dilaksanakan
dengan baik, maka Pinpro
memberitahukan secara tertulis
kepada Kontraktor bahwa serah
terima pekerjaan kedua (FHO)
dapat dilaksanakan dan Bank
Garansi untuk retention money
dapat diambil kembali
Panitia melakukan kunjungan ke lapangan
untuk memeriksa hasil pekerjaan
pemeliharaan oleh Kontraktor ……...............
Panitia membuat laporan pemeriksaan,
sebagai lampiran Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Kedua (FHO)……………………….
Dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Kedua (FHO) yang ditanda-tangani oleh
Pinpro, Panitia dan Kontraktor………………..
………..
………..
………..
………..
……….
……….
……….
……….
………………………………..200………
Yang mengisi daftar simak
……………………………………
(………………….…………………………)
NIP ……………….………………………..
47. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 16
FORM 1
LAPORAN INSPEKTUR JEMBATAN, PEMERIKSAAN KEMAJUAN
FORM A1.A2,B1 MASING-MASING DIISI KOMPLIT UNTUK
HANYA PADA KUNJUNGAN PERTAMA
SETIAP KUNJUNGAN SELANJUTNYA DIISI KOMPLIT
HANYA FORM B1 DAN B2
DATA JEMBATAN
NAMA JEMBATAN …………………………..REF-DPU……………………………….
PROVINSI………………………………………………………………………………….
LINK…………………………..LOKASI KN …………..DARI…………………….……..
SUSUNAN BENTANG ………………………..KELAS…………………………………
TIPE RANGKA……………………………GELEGAR…………………………………..
SUMBER PENYEDIAAN-AUSTRALIA-BELANDA-CALENDER HAMILTON-
SPANYOL,BUKAKA-LAIN-LAIN ………………………………………………………..
PONDASI
TIANG PANCANG
BETON…………………TIANG PANCANG BAJA……………………………………..
SUMURAN…………………………FONDASI LANGSUNG…………………….........
LAIN-LAIN………………………………………………………………………………….
DATA KONTRAKTOR
NAMA …………………………………….
PENGALAMAN KERJA TANGGAL KONTRAK DITANDA TANGANI
TANGGAL MULAI PEKERJAAN …………………………………………......
TANGGAL DIHARAPKAN PEKERJAAN SELESAI ……………………………….....
HARGA KONTRAK Rp. ………………………………………………
APAKAH KONTRAK TSB UNTUK PENYELESAIAN
JEMBATAN 100% ………..YA…………..TIDAK……………..
JIKA TIDAK, UNTUK TAHAPAN PEKERJAAN
JEMBATAN ……………………………………..
METODE EREKSION
KANTILEVER …………………………………PERANCAH…………………………..
PELUNCURAN BENTANG TUNGGAL …..PELUNCURAN BENTANG JAMAK….
APAKAH LINK KIT TERSEDIA YA………….TIDAK……………………………..
DARI MANA ……………………………………………………………………………….
APAKAH RANGKA ANGKER TERSEDIA YA …………………. TIDAK…………
DARI MANA ……………………………………………………………………………….
48. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 17
FORM 2
HAL-HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN
JEMBATAN
PERIHAL ADA TIDAK ADA TIDAK
LENGKAP
CATATAN
1. Bagan organisasi
2. Rencana Time Schedule
3. Buku Instruksi Lapangan
4. Denah Situasi, Potongan
Melintang
5.Gambar Bangunan Bawah
6. Grafik % Kemajuan Pekerjaan
7. Buku Petunjuk Ereksion
8. Gambar-gambar Ereksion
9. Gambar-gambar Detail
Lantai Kendaraan
10. Alat Pemegang Baut
11. Tool Kit / Kotak Perkakas
12. 2 x Dongkrak 25T 100T 150T
13. APAKAH BAJA SUDAH DILAPANGAN YA TIDAK
14. METODE PENYIMPANAN BAIK KURANG BAIK
15. UNTUK KELEBIHAN-KEKURANGAN ATAU KERUSAKAN KOMPONEN LIHAT
FORM B2
49. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 18
FORM B 1
LAPORAN INSPEKTUR JEMBATAN, PEMERIKSAAN KEMAJUAN
NAMA JEMBATAN ………………………………………………………………
KABUPATEN………………………………………………………………………..
PEMIMPIN PROYEK…………………………………………………………….
ORANG YANG DITEMUI ……………………………………………………….
………………………………………………………….
KUNJUNGAN KE LAPANGAN OLEH ………………………TANGGAL…….
KUNJUNGAN KE …………………………………………………………………
KESIMPULAN KEMAJUAN PEKERJAAN
JENIS
PEKERJAAN CATATAN
BOBOT
PENYELESAIAN
%
Pekerjaan persiapan
Bangunan bawah di
bawah tanah
Bangunan bawah di
atas tanah
Ereksion bangunan
atas
Plat lantai kendaraan
Pekerjaan penyelesaian
50. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 19
CATATAN DAN REKOMENDASI
NOTA LAPANGAN
……………………………………………………………………………………………………….
KEPADA :………………………………………………….NAMA JEMBATAN……..
DARI :……………………………………………………….TANGGAL………….
SUBJEK :………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
Nama Inspektor : Tanda Tangan :
Tanggal :
Wakil di lapangan : Tanda Tangan :
Tanggal :
51. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Lampiran
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) L- 20
FORM S-7
PERMINTAAN UNTUK MULAI KERJA
KABUPATEN :………………………………………………..RUAS………………
PAKET KONTRAK :……………………………………………………………………….
PEKERJAAN:
Pek. Saluran : …………………………..,…………………….,……………………..,
Pek. Tanah : …………………………..,…………………….,……………………..,
LPB : …………………………..,…………………….,……………………..,
LPA : …………………………..,…………………….,……………………..,
Bahu Jalan : …………………………..,…………………….,……………………..,
Lapis Permukaan : …………………………..,…………………….,……………………..,
Konstruksi : …………………………..,…………………….,……………………..,
Lain – lain : …………………………..,…………………….,……………………..,
Pek. Harian : …………………………..,…………………….,……………………..,
Peralatan yang digunakan :
: …………………………..,…………………….,……………………..,
: …………………………..,…………………….,……………………..,
: …………………………..,…………………….,……………………..,
Material yang digunakan ;
Dari Stok Material sudah/
belum diperiksa
Dari lapangan / di tempat
sudah / belum diperiksa
Dari Material yang cocok
sudah / belum diperiksa
Catatan :
Tanggal : ………………………………………………………Tanggal : ………………
Disetujui oleh, Diperiksa, yang meminta,
___________________ ___________________ __________________
Site Egn./Pengawas Utama Inspektur Kontraktor/Pelaksana
Tgl :
Jam : …………………………………….sampai………………….……..
Lokasi : ………………………………………………………………………………....
52. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Rangkuman
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) R - 1
RANGKUMAN
Laporan dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan aktivitas pengendalian,
pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan. Selain itu, laporan ini juga dapat
dipergunakan dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap
akuntabilitas kinerja baik dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut.
Selanjutnya, laporan-laporan tersebut akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan
konstruksi.
Menurut tujuannya, laporan disusun untuk memberi keterangan, memulai suatu tindakan,
mengkoordinasi proyek, menyarankan sesuatu langkah dan tidakan, dan merekam
kegiatan.
Untuk dapat mendukung maksud dan tujuan pembuatan laporan seperti disebutkan di
atas, maka setiap jenis laporan yang telah ditentukan dalam kontrak, perlu disusun secara
tepat waktu, obyektif, lengkap, akurat, dan akuntabel dalam menggambarkan keseluruhan
informasi mengenai realisasi aktivitas dan pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan,
termasuk di dalamnya semua permasalahan dan penanganan yang diambil.
Sebagai salah satu alat mekanisme pengawasan, maka laporan bertujuan agar kepada
pimpinan dapat disajikan informasi yang memuat fakta-fakta yang mencakup 3 pokok
dasar, yakni:
1) Mencerminkan kemajuan-kemajuan hasil yang dicapai dan menggambarkan keadaan
secara nyata dari proyek.
2) Mengetengahkan pelbagai masalah, kesulitan, dan hambatan yang dihadapai proyek
termasuk penyebabnya.
3) Memuat pemikiran, pertimbangan, dan pandangan serta saran-saran pemecahan
masalah secara tepat.
Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Pertanggungjawaban (Accountability)
2. Pengawasan (Control)
3. Penyampaian informasi
4. Alat/bahan pengambil keputusan
Agar laporan mberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi syarat-
syarat dan berisi informasi yang baik, sesuai kebutuhan bagi pimpinan atau pihak yang
berkepentingan untuk pengambil keputusan atau tndakan.
Syarat-syarat tersebut sebagai berikut:
1. Laporan harus benar dan obyektif
2. Laporan harus jelas dan cermat
53. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Rangkuman
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) R - 2
3. Laporan harus lengkap
4. Disertai data penunjang.
5. Laporan harus tepat mengenai sasaran
6. Laporan harus tepat pada waktunya
7. Laporan harus tepat penerimaanya
Inspektor harus menyiapkan dan menyimpan dengan baik catatan lapangan mengenai
proyek, yakni :
Catatan Harian Proyek
Buku Pengukuran (Buku Opname)
Pengambilan Contoh Bahan dan Hasil Pengujian
Gambar Rencana Proyek dan Catatan-catatan terlaksana
Grafik Kemajuan dan Catatan-catatan
Laporan Kemajuan Pekerjaan
Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan. Segala peristiwa dan kejadian yang
penting di lapangan direkam di dalam laporan tersebut untuk dipergunakan sebagai
pegangan dalam pengambilan keputusan dan tindak turun tangan.
Laporan pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus dibuat sedemikian agar Pemimpin
Proyek dapat mengendalikan pelaksanaan pekerjaan ; oleh karena itu laporan tersebut
harus disampaikan tepat waktu.
Pemimpin proyek harus menyampaikan Laporan Proyek yang terdiri dari: Laporan
Triwulanan, Laporan Khusus (bila diperlukan), dan Laporan Akhir Proyek
54. Modul SIB-12 : Teknik Pelaporan Daftar Pustaka
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) DP - 1
DAFTAR PUSTAKA
1. Asiyanto, Ir., MBA, IPM, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, PT
Pradnya Paramita, Jakarta, 2005
2. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 257/KPTS/M/2004 tentang Stándar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
3. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 349/KPTS/M/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan)
4. ___________________, Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa
Pemerintah.