SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
III. ANALISIS TENAGA ALAT BERAT

Menganalisa tenaga alat berat merupakan langkah penting
yang harus dilakukan sebelum menghitung menghitung
produksi kerja alat berat terutama alat angkut seperti dump-
truck dan wheel tractor scraper. Tenaga alat berat akan
menentukan sanggup tidaknya sebuah alat bergerak
melintasi permukaan lintasan,tenaga alat juga sangat
menetukan cepat atau lambatnya waktu penyelesaian
pekerjaan.
Jadi tenaga merupakan salah satu faktor
yang cukup menetukan berhasil tidaknya
alat   angkut     dalam    melaksanakan
pekerjaannya, maka ada tiga tenaga yang
harus       dipertimbangkan       dalam
mengoperasikan alat berat yaitu :

1. TENAGA YANG DIBUTUHKAN ( Power Required )
2. TENAGA YANG TERSEDIA ( Power Available)
3. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN ( Power Usable )
1. Tenaga Yang dibutuhkan

  Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga
  yang diperlukan untuk menggerakkan alat
  berat pada permukaan lintasan.

  Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh
  dua faktor :
          a. Berat Total Alat
          b.   Daya Hambat yang terjadi
  antara
             roda dan permukaan Jalan
a. Berat total alat
                  adalah berat alat kosong ditamba
    dengan
                   berat muatan


  Gross Vehicle Weight      = Emty Weigh + Load
   Weight

               GVW        = EW + LW

  Berat Total Alat    = Berat Alat Kosong + Berat
   Muatan
                     = Berat Alat Kosong + Kapasitas *
                       Berat isi
b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan
    permukaan Jalan

  Daya hambat adalah daya yang terjadi antara
  roda dan permukaan jalan yang biasanya
  disebut Total Resistance ( TR ) dipengaruhi
  oleh dua faktor :

  1). Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling
          ( Rolling Resistance = RR )

  2).    Tahanan Kelandaian atau Tahanan
  Kemiringan
           ( Grade Resistence = GR )
1). Tahanan Gelinding ( Rolling Resistance =
  RR )

 Tahanan gelinding adalah daya hambat
 yang terjadi antara roda dan permukaan
 jalan. Besar atau kecilnya tahanan
 gelinding tergantung dari beberapa faktor
 antara lain :

 ◦   Jenis permukaan jalan
 ◦   Penetrasi ban
 ◦   Beban pada roda
 ◦   Kelenturan roda
 ◦   Gesekan pada bahagian dalam
   Untuk menentukan berat angka faktor
    rolling resistance permukaan jalan memang
    sulit. Bila tidak dilakukan pengujian lansung
    dilapangan. Namun sebagai pedoman
    dalam perhitungan telah ditetapkan berat
    angka faktor rolling resistance beberapa
    jenis permukaan jalan yang sering dijadikan
    patokan dalam industri pemindahan tanah
    lihat (tabel 3.1). Bila data tentang faktor
    rolling resistence suatu jenis permukaan
    jalan tidak diketahui dapat dihitung dengan
    menggunakan rumus umum berikut :
Rolling Resistence = 2 % X GVW
  Tahanan Gelinding = 20 kg/ton x GVW
        RR         = 20 kg/ton x GVW

Secara umum :

          RR = r x GVW

         RR = Rolling Resistance
          r = Faktor Rolling
 Resistance
        GVW = Berat total alat
Rolling Resistance  dalam %
                  dalam kg/ton
       RR = 3 % = 30 kg/ton
       RR = 4 % = 40 kg/ton

Penetrasi Ban
 Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya permukaan
 jalan yang dilintasi, akan mengakibatkan
 penambahan daya hambat.


Setiap Penetrasi 1 inci menimbulkan RR =15 kg/ton (
 1,5 % )
Setiap Penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton (
 0,6 % )
2). Tahanan Kelandaian ( Grade Resistence = GR )
  dan
    ( Grade Asistence = GA )

  Tahanan kelandaian adalah daya hambat yang
 terjadi atau dialami oleh setiap alat yang melewati
 lintasan yang mempunyai kemiringan ini timbul
 akibat adanya pengaruh gravitasi bumi.

  Tahanan Kelandaian ( Grade Resistance )

           GR = % k x GVW


          GR = Tahanan Kelandaian
           k = faktor Kelandaian %
          GVW = Berat total alat
Suatu kemiringan seperti dibawah ini :

                                 C

              1/10                       1


 A                                B
                     10


kelandaian = 10 %
GR = 10 % = 100 kg/ton
Tenaga yang dibutuhkan untuk alat
dapat
 bergerak :
Tenaga dibutuhkan = GVW X Total Resistance (
TR )
                = GVW X ( RR + GR + Pen.
Ban )



   Tenaga Yang dibutuhkan = Kg atau
ton
   GVW                   = Kg atau ton
   Total Resistance ( TR ) = % atau kg
/ton
Example :

 Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat
 kosong 40 ton, kapasitas muat adalah 30 m3
 dan membawa tanah berpasir dengan berat isi
 2000 kg/m3. alat ini beroperasi pada suatu
 proyek     dengan     kondisi jalan   angkut
 mempunyai Rolling Resistance ( RR = 4% ),
 serta kemiringan jalan GR = 3 %, jalan dalam
 kondisi becek dengan penetrasi sedalam 3
 cm. Berapakah tenaga yang dibutuhkan oleh
 alat tersebut untuk bergerak.
Solusi :
                    RR = 4 %
                    GR = 3 %
                    Pen = 3 cm




Tenaga yang Dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR
  )

Berat Total Alat = Berat alat Kosong + berat Muatan
         GVW = 40 ton + Berat isi x Kapasitas bak
                 = 40 ton + 2000 kg/m3 x 30 m3
                 = 40 ton + 60000 kg
                 = 100 ton
Total Resistance

Rolling Resistance ( RR )            = 4   %
Grade Resistance ( GR )              = 3   %
Penetrasi Ban = 3 x 0,6 %                  = 1,8 %

Total Resistance ( T R )             = 8,8 %
                                     = 88 kg/ton

   Jadi
          Tenaga dibutuhkan = GVW X TR
                          = 100 ton X 88 kg/ton
                          = 8800 kg
                          = 8,8 ton
Soal-soal

1. Sebuah alat berat yang memiliki berat kosong = 35
  ton dan
   mampu membawa beban seberat 25 ton diatas jalan
  dengan rolling resistance 40 kg/ton dan dengan
  tanjakan kemiringan 5 % dan 7 % berapakah total
  resisten dari kondisi di atas.

2. Sebuah Dump-Truck tipe 769 c / 450 Hp dengan
    berat
  kosong 45 ton dengan kapasitas bak 30 m3
    membawa
  material dengan berat isi 1800 kg/m3 dengan
    kondisi
  lintasan seperti gambar di bawah ini.
RR = 50                         RR = 55
                       kg/ton                          kg/ton
                     GR = 3,5 %                  D   GR = 4,5 %
                                  C
     RR = 40
      kg/ton                          RR = 45
     GR = 0 %                          kg/ton                     E
    Pen = 2 cm                        GR = 4 %

A                B


       Hitunglah tenaga yang dibutuhkan untuk masing-
       masing section.
                   A --- B
                   B --- C
                   C --- D
                   D --- E
2. Tenaga yang
Tersedia
  Tenaga yang tersedia adalah tenaga
 yang
 dapat disediakan oleh mesin alat berat
 untuk melakukan pekerjaan, dimana tenaga
 yang tersedia ini merupakan tenaga yang
 didisein untuk sebuah alat berat agar
 mampu untuk melakukan jenis pekerjaan
 tertentu atau kemampuan maksimum alat
 untuk melakukan pekerjaan.
 Jika dalam pekerjaan     “ tenaga yang
 tersedia lebih kecil dari tenaga yang
 dibutuhkan maka alat tidak akan mampu
Faktor yang mempengaruhi tenaga yang
 tersedia :

        1. Tenaga Kuda atau Hourse Power (
     HP )
        2. Kecepatan dan gigi ( Gear )

1.    Tenaga Kuda ( HP )
     adalah waktu rata-rata untuk melakukan
      pekerjaan pekerjaan dan merupakan nilai
        Tenaga Kuda ( HP ) = Tenaga tarik x
     Kecepatan bagi setiap alat. ( Spesifikasi alat
      konstan
      )
jadi Tenaga tarik atau Tenaga tersedia

                  Tenaga Kuda ( HP )
    Tenaga Tarik =
                    Kecepatan

 Tenaga tarik yang tersedia pada alat berat ada
 dua macam :
 1. Drawbar Pull ( Tenaga Tarik pada alat berat
                 beroda rantai )

 atau tenaga tarik yang biasanya digunakan oleh traktor
 untuk menarik suatu muatan di acu sebagai tarikan
 batang gandeng traktor
2.   Rimpull

      Rimpull adalah gaya traksi atau tenaga
     tarik yang disediakan oleh mesin untuk
     menggerakkan roda pada Wheel tractor (
     roda ban karet dan biasanya dinyatakan
     dalam “ Kg “

               375 x HP x Effisiensi
     Rimpull
                      Kecepatan
Rimpull    = Tenaga Tersedia (kg atau
ton)
HP         = Tenaga Kuda ( kilowatt )
Effisiensi  = eff ( 80 % -- 85 % )
Kecepatan = Km / jam
375        = angka konstanta untuk
merobah
             satuan HP dari Kw
menjadi
             Kg Km/jam

     Rimpull =   ( kg atau ton )
   ( Kw x 375         kg km/jam )
Example :
1. Sebuah dump-truck model 769 c / 450
   HP
   dengan effisiensi 85 %. Hitunglah tenaga
   tarik yang tersedia untuk masing-masing
   kecepatan berikut ini :
     No    Gigi atau Gear   Kecepatan ( km/jam)
     1           1                  11
     2           2                  14
     3           3                  21
     4           4                  28
     5           5                  37
     6           6                  51
Solusi
         Tenaga tersedia ( Rimpull )

                    375 x HP x Effisiensi
     Rimpull
                             Kecepatan


Gear 1
                     375 x 450        x 0 ,85
          Rimpull
                                11
                     13039,77        kg
                     13,04    ton
375 x 450        x 0 ,85
gear 2   Rimpull
                              14
                   10245,54        kg
                   10,245    ton

                   375 x 450            x 0 ,85
gear 3   Rimpull
                              21
                   6830,357        kg
                   6,830    ton

gear 4             375 x 450            x 0 ,85
         Rimpull
                              27
                   5312,5     kg
                   5,313 ton
Gear 5
                     375 x 450       x 0 ,85
          Rimpull
                               51
                     2812,5   kg
                     2,813 ton


Gear 6
                    375 x 450       x 0 ,85
         Rimpull
                              51
                    2812,5    kg
                    2,813 ton
Soal
1. Sebuah dump-truck model 773 B/650 HP
   dengan berat kosong 60 ton, mempunyai
   kapasitas bak 50 m3 dan membawa sirtu
   dari suatu lokasi ke lokasi lain seperti tertera
   pada gambar dibawah ini ;

   Berat isi material = 2000 kg/m3
   jarak       A – B = 1200 m
              B – C = 1000 m
              C – D = 800 m
              D – E = 900 m
RR = 50                         RR = 55
                       kg/ton                          kg/ton
                     GR = 3,5 %                  D   GR = 4,5 %
                                  C
     RR = 40
      kg/ton                          RR = 50
     GR = 0 %                          kg/ton                     E
    Pen = 3 cm                        GR = 4 %

A                B

       Hitunglah
           a. Tenaga yang dibutuhkan untuk masing-
              masing section
           b. Tenaga tersedia
           c. Kecepatan maximum tiap section
           d. Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A
           e. Total Waktu tempuh. Pergi dan pulang.
3. Tenaga Yang Dapat
Digunakan

 Tidak seluruhnya “ Tenaga yang Tersedia “
  dapat digunakan secara penuh untuk
  menggerakkan alat. Karena ada beberapa
  kondisi    kerja   yang     membatasinya.
  Keterbatasan pemanfaatan tenaga tarik inilah
  yang disebut     “ Tenaga Yang Dapat
  Digunakan “

 Tenaga yang dapat digunakan dipengaruhi
 oleh dua faktor :
           1. Faktor Traksi
           2. Ketinggian Lokasi Pekerjaan dari
              permukaan laut
   Untuk menentukan beratnya “ tenaga yang
    dapat digunakan “ dapat dihitung dengan
    persamaan berikut :



    TENAGA YANG DAPAT DI GUNAKAN
        = BERAT PADA RODA PENGGERAK X FAKTOR
          TRAKSI X FAKTOR KETINGGIAN LOKASI
1. Koefisien Traksi

   Traksi adalah daya cengkeram antara roda
   atau track dengan permukaan jalan pada
   waktu kendaraan bergerak . Cengkeraman
   inilah   yang memungkinkan roda dapat
   bergerak melewati jalan sehingga terjadi
   slip. Jadi cengkraman akan membatasi
   tenaga yang dapat digunakan.

   Berapapun beratnya tenaga yang tersedia
   untuk menggerakkan      alat , tetapi bila
   cengkraman atau traksi ( untuk menahan
   agar roda tidak slip ) kurang mencukupi.
   Maka alat tidak akan dapat berpindah
   tempat.
Koefisien Traksi

  Adalah perbandingan beratnya tenaga yang
 dapat dikerahkan pada roda penggerak
 dengan    beban yang bekerja pada roda
 penggerak tersebut sebelum terjadi slip.
 Beratnya tenaga yang dimaksud di atas
 adalah   tenaga   tarik   maksimal   yang
 digunakan sebelum terjadi slip. Sedangkan
 beban yang bekerja pada roda penggerak
 merupakan persentase dari berat seluruh
 kendaraan.
Example :
1.   Sebuah Dump-truck dengan berat total (GVW) 100
     ton ternyata slip setelah ditarik dengan tenaga 40
     ton. Berapakah faktor traksi permukaan jalan
     tersebut jika distribusi berat pada roda penggerak
     adalah 60 %.

Penyelesaian :
   Berat alat pada roda penggerak
     = 60 % x 100 ton
     = 60 ton

     Faktor Traksi
          Tenaga tarik sebelum terjadi Slip   40 ton
       =                                =         = 0,66
            Beban pada roda penggerak         60 ton
2. Sebuah Dump-Truck model 769c/450 Hp dengan
  berat   total (GVW) 60 ton, beroperasi pada jalan
  angkut yang memiliki faktor traksi 0,40 ( jalan tanah
  liat penuh bekas roda). Berdasarkan spesifikasi
  diperoleh distribusi berat pada roda penggeraknya
  66,7 %. Berapakah tenaga tarik yang dapat
  digunakan.

Penyelesaian :
 Tenaga yang dapat digunakan
     = Berat alat pada roda penggerak x Faktor Traksi
     = ( 66,7 % x 60 ton ) x 0,40
     = 16,0 ton
Tabel
                       Koefisien Faktor Traksi
                                                  Jenis Roda
N0                  Jenis Permukaan Jalan        Ban      Rantai
                                                 Karet   ( track )
1    Beton                                       0,90      0,45
2    Tanah Liat Kering                           0,55      0,90
3    Tanah Liat Basah                            0,45      0,70
4    Tanah Liat Penuh Bekas Roda Kendaraan       0,40      0,70
5    Pasir Kering                                0,20      0,30
6    Pasir Basah                                 0,40      0,50
7    Penambangan Batu                            0,65      0,55
8    Jalan Kerikil ( Gembur / Tidak Padat )      0,36      0,50
9    Tanah Padat                                 0,55      0,90
10   Tanah Gembur                                0,45      0,60
11   Batubara Timbunan                           0,45      0,60
2.   Ketinggian Lokasi Dari Permukaan laut

     Ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut
     merupakan salah satu faktor yang perlu
     dipertimbangkan dalam menentukan tenaga
     yang tersedia maupun tenaga yang dapat
     digunakan.

     Hilangnya tenaga tarik akibat ketinggian
     lokasi kerja dari permukaan laut hanya
     terjadi pada batas-batas tertentu. Secara
     umum ketinggian lokasi kerja ini akan
     berpengaruh bila melebihi angka 3000 kaki
     atau sekitar 900 m, artinya sebelum
   Besarnya pengurangan tenaga akibat
    ketinggian lokasi kerja adalah :
   Pengurangan tenaga tarik sebesar 3 %
    untuk setiap penambahan ketinggian 1000
    kaki ( setelah 3000 kaki yang pertama )
Example :
 Sebuah alat beroperasi pada ketinggian 5000
 kaki diatas permukaan laut, berapakah
 berkurangnya tenaga alat tersebut.
 Tenaga akan berkurang (5000 – 3000)/1000
 x 3%
                     (2000/1000) x 3 % = 6
 %
 Tenaga dapat digunakan = 100 % - 6 % = 94
Ketr.   + 6000 kaki berkurang (9
        %)


        + 5000 kaki berkurang (6
        %)

        + 4000 kaki berkurang (3
        %)


        + 3000 kaki
                                   Pegunungan




                 Muka Laut
Example :

 Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat
 total 90 ton, bergerak pada suatu permukaan
 jalan tanah yang cukup keras dengan rolling
 resistance 40 kg/ton. Disamping itu jalan
 angkut tersebut juga menanjak 2,5 %,
 hitunglah tenaga yang dibutuhkan dan tenaga
 yang dapat digunakan, bila faktor traksi 0,35
 dan ketinggian lokasi kerja 7500 kaki dari
 permukaan laut dengan distribusi berat pada
 roda penggerak 60 %
Solusi

Tenaga yang dibutuhkan
    = 90 ton x ( 40 kg/ton + 2,5 % )
    = 90 ton x ( 40 kg/ton + 25 kg/ton )
    = 90 ton x ( 65 kg/ton )
    = 5850 kg = 5,85 ton

Tenaga yang dapat digunakan
     = ( 90 ton x 0,60 )x 0,35 x ( 100% -
  13,5% )
     = 16,35 ton
Soal-soal
1. Sebuah wheel Tractor scraper dengan berat total 100
   ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang
   cukup keras dengan rolling resistance 60 kg/ton.
   Disamping itu alat ini juga harus mengatasi tanjakan
   dengan kemiringan 4%. Hitung tenaga yang dibutuhkan
   dan tenaga yang dapat digunakan, jika faktor traksi 0,40
   dan ketinggian lokasi dari permukaan laut 8000 kaki
   serta distribusi berat pada roda penggerak 65 %.
2. Sebuah Wheel Tractor Sraper model 651E/550 HP
   digunakan untuk memindahkan material dari lokasi A ke
   likasi E dengan potongan memanjang jalan angkut
   seperti gambar berikut ini :
                                           D            E



                     B            C
Dengan data :
         Model alat                    : 651E/550 HP
         Kapasitas muat bwol           : 70 m3
         Berat Kosonng alat            : 60 ton
         Faktor Traksi                 : A---C = 0,30 C---E = 0,50
         Distribusi berat
                   -bermuatan          : 66,7 %
                   - kosong            : 49,0 %
         Berat isi material            : 1200 kg/m3
         Effisiensi mesin              : 85 %
         Kecepatan Rata-rata
         Gear 1 = 7,93 km/jam          Gear 2 = 10,26 km/jam
         Gear 3 = 14,53 km/jam         Gear 4 = 19,38 km/jam
         Gear 5 = 31,71 km/jam         Gear 6 = 72,66 km/jam

    N0          Ruas              RR               GR          Jarak
     1          A----B          55 kg/ton         4,0 %        1000 m
     2          B----C          80 kg/ton         4,5 %        1500 m
     3          C----D          40 kg/ton         3,0 %        1800 m
     4          D----E          0 kg/ton          0   %        2000 m
Pertanyaan :
       1. Hitung tenaga yang dibutuhkan dari A ke E dan dari E
  ke A
       2. Hitung tenaga yang tersedia pada setiap tingkatan gigi
  ( gear )
       3. Hitung tenaga yang dapat digunakan dari A ke E dan
  dari
           E ke A dalam keadaan kosong.
       4. Tentukan kecepatan maksimal dari A ke E dan dari E ke
  A
       5. Tentukan Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A

More Related Content

What's hot

Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
Wahh Yudi
 

What's hot (20)

Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 

Similar to 2. analisis tenaga alat berat

Similar to 2. analisis tenaga alat berat (14)

Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
 
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
2 rigging and lifting practice 1
2 rigging and lifting practice 12 rigging and lifting practice 1
2 rigging and lifting practice 1
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 
Alat pengangkut kelompok 2
Alat pengangkut kelompok 2Alat pengangkut kelompok 2
Alat pengangkut kelompok 2
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iv a-faktor yang mempengaruhi p...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis   bab iv a-faktor yang mempengaruhi p...Alat berat dan pemindahan tanah mekanis   bab iv a-faktor yang mempengaruhi p...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iv a-faktor yang mempengaruhi p...
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
 
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
 
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptxPPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
 
01.desain stvg
01.desain stvg01.desain stvg
01.desain stvg
 

2. analisis tenaga alat berat

  • 1. III. ANALISIS TENAGA ALAT BERAT Menganalisa tenaga alat berat merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum menghitung menghitung produksi kerja alat berat terutama alat angkut seperti dump- truck dan wheel tractor scraper. Tenaga alat berat akan menentukan sanggup tidaknya sebuah alat bergerak melintasi permukaan lintasan,tenaga alat juga sangat menetukan cepat atau lambatnya waktu penyelesaian pekerjaan.
  • 2. Jadi tenaga merupakan salah satu faktor yang cukup menetukan berhasil tidaknya alat angkut dalam melaksanakan pekerjaannya, maka ada tiga tenaga yang harus dipertimbangkan dalam mengoperasikan alat berat yaitu : 1. TENAGA YANG DIBUTUHKAN ( Power Required ) 2. TENAGA YANG TERSEDIA ( Power Available) 3. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN ( Power Usable )
  • 3. 1. Tenaga Yang dibutuhkan Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan alat berat pada permukaan lintasan. Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua faktor : a. Berat Total Alat b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan permukaan Jalan
  • 4. a. Berat total alat adalah berat alat kosong ditamba dengan berat muatan Gross Vehicle Weight = Emty Weigh + Load Weight GVW = EW + LW Berat Total Alat = Berat Alat Kosong + Berat Muatan = Berat Alat Kosong + Kapasitas * Berat isi
  • 5. b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan permukaan Jalan Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan permukaan jalan yang biasanya disebut Total Resistance ( TR ) dipengaruhi oleh dua faktor : 1). Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling ( Rolling Resistance = RR ) 2). Tahanan Kelandaian atau Tahanan Kemiringan ( Grade Resistence = GR )
  • 6. 1). Tahanan Gelinding ( Rolling Resistance = RR ) Tahanan gelinding adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan. Besar atau kecilnya tahanan gelinding tergantung dari beberapa faktor antara lain : ◦ Jenis permukaan jalan ◦ Penetrasi ban ◦ Beban pada roda ◦ Kelenturan roda ◦ Gesekan pada bahagian dalam
  • 7. Untuk menentukan berat angka faktor rolling resistance permukaan jalan memang sulit. Bila tidak dilakukan pengujian lansung dilapangan. Namun sebagai pedoman dalam perhitungan telah ditetapkan berat angka faktor rolling resistance beberapa jenis permukaan jalan yang sering dijadikan patokan dalam industri pemindahan tanah lihat (tabel 3.1). Bila data tentang faktor rolling resistence suatu jenis permukaan jalan tidak diketahui dapat dihitung dengan menggunakan rumus umum berikut :
  • 8. Rolling Resistence = 2 % X GVW Tahanan Gelinding = 20 kg/ton x GVW RR = 20 kg/ton x GVW Secara umum : RR = r x GVW RR = Rolling Resistance r = Faktor Rolling Resistance GVW = Berat total alat
  • 9. Rolling Resistance dalam % dalam kg/ton RR = 3 % = 30 kg/ton RR = 4 % = 40 kg/ton Penetrasi Ban Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya permukaan jalan yang dilintasi, akan mengakibatkan penambahan daya hambat. Setiap Penetrasi 1 inci menimbulkan RR =15 kg/ton ( 1,5 % ) Setiap Penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton ( 0,6 % )
  • 10. 2). Tahanan Kelandaian ( Grade Resistence = GR ) dan ( Grade Asistence = GA ) Tahanan kelandaian adalah daya hambat yang terjadi atau dialami oleh setiap alat yang melewati lintasan yang mempunyai kemiringan ini timbul akibat adanya pengaruh gravitasi bumi. Tahanan Kelandaian ( Grade Resistance ) GR = % k x GVW GR = Tahanan Kelandaian k = faktor Kelandaian % GVW = Berat total alat
  • 11. Suatu kemiringan seperti dibawah ini : C 1/10 1 A B 10 kelandaian = 10 % GR = 10 % = 100 kg/ton
  • 12. Tenaga yang dibutuhkan untuk alat dapat bergerak : Tenaga dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR ) = GVW X ( RR + GR + Pen. Ban ) Tenaga Yang dibutuhkan = Kg atau ton GVW = Kg atau ton Total Resistance ( TR ) = % atau kg /ton
  • 13. Example : Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat kosong 40 ton, kapasitas muat adalah 30 m3 dan membawa tanah berpasir dengan berat isi 2000 kg/m3. alat ini beroperasi pada suatu proyek dengan kondisi jalan angkut mempunyai Rolling Resistance ( RR = 4% ), serta kemiringan jalan GR = 3 %, jalan dalam kondisi becek dengan penetrasi sedalam 3 cm. Berapakah tenaga yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk bergerak.
  • 14. Solusi : RR = 4 % GR = 3 % Pen = 3 cm Tenaga yang Dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR ) Berat Total Alat = Berat alat Kosong + berat Muatan GVW = 40 ton + Berat isi x Kapasitas bak = 40 ton + 2000 kg/m3 x 30 m3 = 40 ton + 60000 kg = 100 ton
  • 15. Total Resistance Rolling Resistance ( RR ) = 4 % Grade Resistance ( GR ) = 3 % Penetrasi Ban = 3 x 0,6 % = 1,8 % Total Resistance ( T R ) = 8,8 % = 88 kg/ton Jadi Tenaga dibutuhkan = GVW X TR = 100 ton X 88 kg/ton = 8800 kg = 8,8 ton
  • 16. Soal-soal 1. Sebuah alat berat yang memiliki berat kosong = 35 ton dan mampu membawa beban seberat 25 ton diatas jalan dengan rolling resistance 40 kg/ton dan dengan tanjakan kemiringan 5 % dan 7 % berapakah total resisten dari kondisi di atas. 2. Sebuah Dump-Truck tipe 769 c / 450 Hp dengan berat kosong 45 ton dengan kapasitas bak 30 m3 membawa material dengan berat isi 1800 kg/m3 dengan kondisi lintasan seperti gambar di bawah ini.
  • 17. RR = 50 RR = 55 kg/ton kg/ton GR = 3,5 % D GR = 4,5 % C RR = 40 kg/ton RR = 45 GR = 0 % kg/ton E Pen = 2 cm GR = 4 % A B Hitunglah tenaga yang dibutuhkan untuk masing- masing section. A --- B B --- C C --- D D --- E
  • 18. 2. Tenaga yang Tersedia Tenaga yang tersedia adalah tenaga yang dapat disediakan oleh mesin alat berat untuk melakukan pekerjaan, dimana tenaga yang tersedia ini merupakan tenaga yang didisein untuk sebuah alat berat agar mampu untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu atau kemampuan maksimum alat untuk melakukan pekerjaan. Jika dalam pekerjaan “ tenaga yang tersedia lebih kecil dari tenaga yang dibutuhkan maka alat tidak akan mampu
  • 19. Faktor yang mempengaruhi tenaga yang tersedia : 1. Tenaga Kuda atau Hourse Power ( HP ) 2. Kecepatan dan gigi ( Gear ) 1. Tenaga Kuda ( HP ) adalah waktu rata-rata untuk melakukan pekerjaan pekerjaan dan merupakan nilai Tenaga Kuda ( HP ) = Tenaga tarik x Kecepatan bagi setiap alat. ( Spesifikasi alat konstan )
  • 20. jadi Tenaga tarik atau Tenaga tersedia Tenaga Kuda ( HP ) Tenaga Tarik = Kecepatan Tenaga tarik yang tersedia pada alat berat ada dua macam : 1. Drawbar Pull ( Tenaga Tarik pada alat berat beroda rantai ) atau tenaga tarik yang biasanya digunakan oleh traktor untuk menarik suatu muatan di acu sebagai tarikan batang gandeng traktor
  • 21. 2. Rimpull Rimpull adalah gaya traksi atau tenaga tarik yang disediakan oleh mesin untuk menggerakkan roda pada Wheel tractor ( roda ban karet dan biasanya dinyatakan dalam “ Kg “ 375 x HP x Effisiensi Rimpull Kecepatan
  • 22. Rimpull = Tenaga Tersedia (kg atau ton) HP = Tenaga Kuda ( kilowatt ) Effisiensi = eff ( 80 % -- 85 % ) Kecepatan = Km / jam 375 = angka konstanta untuk merobah satuan HP dari Kw menjadi Kg Km/jam Rimpull = ( kg atau ton ) ( Kw x 375 kg km/jam )
  • 23. Example : 1. Sebuah dump-truck model 769 c / 450 HP dengan effisiensi 85 %. Hitunglah tenaga tarik yang tersedia untuk masing-masing kecepatan berikut ini : No Gigi atau Gear Kecepatan ( km/jam) 1 1 11 2 2 14 3 3 21 4 4 28 5 5 37 6 6 51
  • 24. Solusi Tenaga tersedia ( Rimpull ) 375 x HP x Effisiensi Rimpull Kecepatan Gear 1 375 x 450 x 0 ,85 Rimpull 11 13039,77 kg 13,04 ton
  • 25. 375 x 450 x 0 ,85 gear 2 Rimpull 14 10245,54 kg 10,245 ton 375 x 450 x 0 ,85 gear 3 Rimpull 21 6830,357 kg 6,830 ton gear 4 375 x 450 x 0 ,85 Rimpull 27 5312,5 kg 5,313 ton
  • 26. Gear 5 375 x 450 x 0 ,85 Rimpull 51 2812,5 kg 2,813 ton Gear 6 375 x 450 x 0 ,85 Rimpull 51 2812,5 kg 2,813 ton
  • 27. Soal 1. Sebuah dump-truck model 773 B/650 HP dengan berat kosong 60 ton, mempunyai kapasitas bak 50 m3 dan membawa sirtu dari suatu lokasi ke lokasi lain seperti tertera pada gambar dibawah ini ; Berat isi material = 2000 kg/m3 jarak A – B = 1200 m B – C = 1000 m C – D = 800 m D – E = 900 m
  • 28. RR = 50 RR = 55 kg/ton kg/ton GR = 3,5 % D GR = 4,5 % C RR = 40 kg/ton RR = 50 GR = 0 % kg/ton E Pen = 3 cm GR = 4 % A B Hitunglah a. Tenaga yang dibutuhkan untuk masing- masing section b. Tenaga tersedia c. Kecepatan maximum tiap section d. Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A e. Total Waktu tempuh. Pergi dan pulang.
  • 29. 3. Tenaga Yang Dapat Digunakan Tidak seluruhnya “ Tenaga yang Tersedia “ dapat digunakan secara penuh untuk menggerakkan alat. Karena ada beberapa kondisi kerja yang membatasinya. Keterbatasan pemanfaatan tenaga tarik inilah yang disebut “ Tenaga Yang Dapat Digunakan “ Tenaga yang dapat digunakan dipengaruhi oleh dua faktor : 1. Faktor Traksi 2. Ketinggian Lokasi Pekerjaan dari permukaan laut
  • 30. Untuk menentukan beratnya “ tenaga yang dapat digunakan “ dapat dihitung dengan persamaan berikut : TENAGA YANG DAPAT DI GUNAKAN = BERAT PADA RODA PENGGERAK X FAKTOR TRAKSI X FAKTOR KETINGGIAN LOKASI
  • 31. 1. Koefisien Traksi Traksi adalah daya cengkeram antara roda atau track dengan permukaan jalan pada waktu kendaraan bergerak . Cengkeraman inilah yang memungkinkan roda dapat bergerak melewati jalan sehingga terjadi slip. Jadi cengkraman akan membatasi tenaga yang dapat digunakan. Berapapun beratnya tenaga yang tersedia untuk menggerakkan alat , tetapi bila cengkraman atau traksi ( untuk menahan agar roda tidak slip ) kurang mencukupi. Maka alat tidak akan dapat berpindah tempat.
  • 32. Koefisien Traksi Adalah perbandingan beratnya tenaga yang dapat dikerahkan pada roda penggerak dengan beban yang bekerja pada roda penggerak tersebut sebelum terjadi slip. Beratnya tenaga yang dimaksud di atas adalah tenaga tarik maksimal yang digunakan sebelum terjadi slip. Sedangkan beban yang bekerja pada roda penggerak merupakan persentase dari berat seluruh kendaraan.
  • 33. Example : 1. Sebuah Dump-truck dengan berat total (GVW) 100 ton ternyata slip setelah ditarik dengan tenaga 40 ton. Berapakah faktor traksi permukaan jalan tersebut jika distribusi berat pada roda penggerak adalah 60 %. Penyelesaian : Berat alat pada roda penggerak = 60 % x 100 ton = 60 ton Faktor Traksi Tenaga tarik sebelum terjadi Slip 40 ton = = = 0,66 Beban pada roda penggerak 60 ton
  • 34. 2. Sebuah Dump-Truck model 769c/450 Hp dengan berat total (GVW) 60 ton, beroperasi pada jalan angkut yang memiliki faktor traksi 0,40 ( jalan tanah liat penuh bekas roda). Berdasarkan spesifikasi diperoleh distribusi berat pada roda penggeraknya 66,7 %. Berapakah tenaga tarik yang dapat digunakan. Penyelesaian : Tenaga yang dapat digunakan = Berat alat pada roda penggerak x Faktor Traksi = ( 66,7 % x 60 ton ) x 0,40 = 16,0 ton
  • 35. Tabel Koefisien Faktor Traksi Jenis Roda N0 Jenis Permukaan Jalan Ban Rantai Karet ( track ) 1 Beton 0,90 0,45 2 Tanah Liat Kering 0,55 0,90 3 Tanah Liat Basah 0,45 0,70 4 Tanah Liat Penuh Bekas Roda Kendaraan 0,40 0,70 5 Pasir Kering 0,20 0,30 6 Pasir Basah 0,40 0,50 7 Penambangan Batu 0,65 0,55 8 Jalan Kerikil ( Gembur / Tidak Padat ) 0,36 0,50 9 Tanah Padat 0,55 0,90 10 Tanah Gembur 0,45 0,60 11 Batubara Timbunan 0,45 0,60
  • 36. 2. Ketinggian Lokasi Dari Permukaan laut Ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tenaga yang tersedia maupun tenaga yang dapat digunakan. Hilangnya tenaga tarik akibat ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut hanya terjadi pada batas-batas tertentu. Secara umum ketinggian lokasi kerja ini akan berpengaruh bila melebihi angka 3000 kaki atau sekitar 900 m, artinya sebelum
  • 37. Besarnya pengurangan tenaga akibat ketinggian lokasi kerja adalah :  Pengurangan tenaga tarik sebesar 3 % untuk setiap penambahan ketinggian 1000 kaki ( setelah 3000 kaki yang pertama ) Example : Sebuah alat beroperasi pada ketinggian 5000 kaki diatas permukaan laut, berapakah berkurangnya tenaga alat tersebut. Tenaga akan berkurang (5000 – 3000)/1000 x 3% (2000/1000) x 3 % = 6 % Tenaga dapat digunakan = 100 % - 6 % = 94
  • 38. Ketr. + 6000 kaki berkurang (9 %) + 5000 kaki berkurang (6 %) + 4000 kaki berkurang (3 %) + 3000 kaki Pegunungan Muka Laut
  • 39. Example : Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat total 90 ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang cukup keras dengan rolling resistance 40 kg/ton. Disamping itu jalan angkut tersebut juga menanjak 2,5 %, hitunglah tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang dapat digunakan, bila faktor traksi 0,35 dan ketinggian lokasi kerja 7500 kaki dari permukaan laut dengan distribusi berat pada roda penggerak 60 %
  • 40. Solusi Tenaga yang dibutuhkan = 90 ton x ( 40 kg/ton + 2,5 % ) = 90 ton x ( 40 kg/ton + 25 kg/ton ) = 90 ton x ( 65 kg/ton ) = 5850 kg = 5,85 ton Tenaga yang dapat digunakan = ( 90 ton x 0,60 )x 0,35 x ( 100% - 13,5% ) = 16,35 ton
  • 41. Soal-soal 1. Sebuah wheel Tractor scraper dengan berat total 100 ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang cukup keras dengan rolling resistance 60 kg/ton. Disamping itu alat ini juga harus mengatasi tanjakan dengan kemiringan 4%. Hitung tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang dapat digunakan, jika faktor traksi 0,40 dan ketinggian lokasi dari permukaan laut 8000 kaki serta distribusi berat pada roda penggerak 65 %. 2. Sebuah Wheel Tractor Sraper model 651E/550 HP digunakan untuk memindahkan material dari lokasi A ke likasi E dengan potongan memanjang jalan angkut seperti gambar berikut ini : D E B C
  • 42. Dengan data : Model alat : 651E/550 HP Kapasitas muat bwol : 70 m3 Berat Kosonng alat : 60 ton Faktor Traksi : A---C = 0,30 C---E = 0,50 Distribusi berat -bermuatan : 66,7 % - kosong : 49,0 % Berat isi material : 1200 kg/m3 Effisiensi mesin : 85 % Kecepatan Rata-rata Gear 1 = 7,93 km/jam Gear 2 = 10,26 km/jam Gear 3 = 14,53 km/jam Gear 4 = 19,38 km/jam Gear 5 = 31,71 km/jam Gear 6 = 72,66 km/jam N0 Ruas RR GR Jarak 1 A----B 55 kg/ton 4,0 % 1000 m 2 B----C 80 kg/ton 4,5 % 1500 m 3 C----D 40 kg/ton 3,0 % 1800 m 4 D----E 0 kg/ton 0 % 2000 m
  • 43. Pertanyaan : 1. Hitung tenaga yang dibutuhkan dari A ke E dan dari E ke A 2. Hitung tenaga yang tersedia pada setiap tingkatan gigi ( gear ) 3. Hitung tenaga yang dapat digunakan dari A ke E dan dari E ke A dalam keadaan kosong. 4. Tentukan kecepatan maksimal dari A ke E dan dari E ke A 5. Tentukan Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A