SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Tes Core Drill pada Pekerjaan Jalan Aspal
Oleh : Angga Nugraha, ST
Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : angganugraha.com
Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan membahas mengenai cara-cara pekerjaan pengetesan dengan
Core Drill (Beton Inti) pada pekerjaan perkerasan jalan campuran aspal. Tes Core
Drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara membor / melubangi
lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter 4” atau 6”. Tujuan dari
pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan lapisan jalan aspal secara langsung
dilapangan dan juga sampel hasil bor ini juga akan digunakan untuk dihitung berat isi
/ kepadatannya di laboratorium, sehingga pekerjaan perkerasan aspal ini dapat
diketahui apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan
ketebalan rencana pekerjaan awal dan memiliki kepadatan yang sesuai dengan
persyaratan dokumen kontrak atau tidak. Sehingga kualitas pekerjaan perkerasan jalan
aspal ini diharapkan dapat memiliki kualitas pekerjaan yang baik sehingga dapat tahan
lama dan tidak cepat rusak.
Apabila mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2),
Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Pekerjaan Core
Drill ini dilakukan dengan menggunakan alat mesin bor berdiamater 4” (Apabila
lapisan campuran beraspal tersebut tersusun dari campuran aspal dan agregat batu-
batuan berdiameter ≤ 1”). Sedangan alat mesin bor berdiameter 6” (Digunakan apabila
agregat-agregat penyusun campuran aspal tersebut memiliki jenis agregat paling besar
> 1”). Adapun jumlah sampel dan jarak pengeboran ini dilakukan sebanyak minimum
6 sampel / 200 m’ (dalam satu lajur). Namun biasanya, dilapangan jarak dan jumlah
pengukuran ini dapat berbeda-beda dan dilakukan secara acak sesuai dengan
persetujuan dari pihak pengawas maupun owner pekerjaan jalan tersebut.
Hal yang paling sering dilakukan adalah, apabila pekerjaan jalan beraspal tersebut
akan di tes dalam satu lajur jalan utuh, maka jarak pengetesan dilakukan per 50 m’
dengan sistem selang-seling / zigzag. Apabila hanya setengah lajur, maka dilakukan
per 100m’ tanpa selang-seling / zigzag. Seperti terlihat pada gambar 1 dan 2.
Sebetulnya pengetesan ini dapat dilakukan sebanyak-banyaknya sampai dirasa
pengukuran tersebut dapat mewakili nilai rata-rata ketebalan pekerjaan jalan beraspal
tersebut.
Adapun jarak titik-titik pengetesan pemboran tersebut harus dilakukan dengan
jarak minimum dari tepi jalan selebar 30 cm’, seperti pada gambar berikut :
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
30 cm dari tepi
30 cm dari tepi
Area yang dapat
di core drill
Area yang dapat
di core drill
Satu Lajur Penuh
Setengah Lajur
Jalan yang sudah di Aspal
Keterangan :
Gambar 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh
Sumber Gambar : digambar sendiri
50 m’
(Jarak Core Drill) 50 m’
(Jarak Core Drill)
50 m’
(Jarak Core Drill)
Titik Tes Core Drill
Jalan yang belum di Aspal
30 cm dari tepi
Area yang dapat
di core drill
Satu Lajur Penuh
Setengah Lajur
Jalan yang sudah di Aspal
Keterangan :
Gambar 2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur
Sumber Gambar : digambar sendiri
100 m’
(Jarak Core Drill)
Titik Tes Core Drill
100 m’
(Jarak Core Drill)
30 cm dari
tepi
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Adapun alat-alat yang diperlukan dalam tes core drill ini adalah :
1. Mesin Core Drill
2. Air
3. Pencapit Aspal
4. Jangka Sorong
5. Tipe-X / Marker
6. Kertas + Pulpen / alat tulis lainnya
7. Rambu Jalan
8. Campuran Aspal (campurannya harus sama sesuai dengan aspal yang di bor)
9. Alat Pemadat (Stamper)
10. Kompor + Gas
11. Foto (untuk Dokumentasi)
12. Mobil (untuk mengangkut semua alat tes)
Adapun cara-cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan area jalan yang akan di Tes (titik STA mana yang akan di tes dan
panjang serta banyaknya jumlah sampel yang akan diambil)
2. Pasang rambu jalan (yang mendandakan bahwa di titik tersebut sedang dilakukan
pengetesan, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu litas)
3. Letakkan mesin bor tepat diatas titik lokasi tes
4. Masukkan air ke mesin bor (agar saat pengeboran, mata pisau bor tidak cepat aus
dan tidak cepat rusak)
5. Nyalakan mesin bor
6. Mulai bor titik tersebut secara perlahan sampai pada titik dasar lapisan aspal
tersebut (diusahakan pengeboran ini harus tegak lurus, agar hasil yang didapat
baik dan tidak hancur)
7. Tarik mata pisau bor keatas
8. Gunakan pencapit aspal untuk mengambil lapisan aspal yang sudah di bor
9. Ukur ketebalan lapisan aspal yang sudah diangkat tersebut menggunakan jangka
sorong (ukur di 3 sisi, kemudian rata-ratakan hasilnya, maka itulah hasil tebal
lapisan aspal di titik tersebut)
10. Nyalakan kompor gas, dan kemudian panaskan serta goring campuran aspal baru
yang sudah dipersiapkan sebelumnya (campuran aspal ini digunakan untuk
menutup lubang aspal hasil bor tersebut)
11. Masukkan campuran aspal tersebut menjadi 3 lapis, perlapis ditumbuk dengan
menggunakan alat pemadat (stamper), tujuannya agar lubang hasil tambalan
tersebut kembali seperti semula, rata, dan tetap padat sehingga dapat menghindari
kerusakan pada titik tersebut di kemudian hari.
12. Dokumentasikan pengetesan di area tersebut (terutama saat pengukuran ketebalan
lapisan aspal yang dusah di bor tersebut menggunakna jangka sorong)
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
13. Beri tanda pada sampel tersebut (yang terdiri dari Nama STA, jenis lapisan aspal,
dan tanggal pengetesan)
14. Ulangi langkah 2 s/d langkah 13 pada titik berikutnya
15. Sampel-sampel tersebut disimpan, dan nanti harus dibawa ke laboratorium untuk
dilaksanakan pengetesan lanjutan pada sampel tersebut (yaitu pengukuran nilai
kepadatan lapisan aspal aktual di lapangan)
Gambar 3. Mesin bor diletakkan diatas lapisan aspal
kemudian dialiri air diatas mesin bor tersebut
Gambar 4. Proses Pemboran
Gambar 5. Pengukuran ketebalan lapisan aspal
hasil bor dengan jangka sorong
Gambar 6. Penambalan jalan bekas pengeboran
menggunakan campuran aspal baru dan dilakukan
pemadatan hingga jalan rata dan padat kembali
seperti semula
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Hasil sampel tersebut, diberikan tanda nama menggunakan tipe-x / marker,
untuk memudahkan identitas sampel tersebut dalam pengetesan lanjutan di
laboratorium yaitu untuk pengetesan uji kepadatan (density), materi ini akan dibahas
pada artikel berikutnya.
Adapun standar ketebalan lapisan aspal berdasarkan Dokumen Spesifikasi
Umum 20120 (Revisi 2) pada setiap jenis lapisan aspal adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tebal Minimum Berbagai Tipe Lapisan Campuran Beraspal
Jenis Campuran Simbol
Tebal
Minimum
(cm)
Toleransi
Ketebalan
(cm)
Tebal
Minimum
dengan
Toleransi
Hasil
pengukuran
Core Drill
(cm)
Latasir Kelas A SS-A 1,5 0,2 ≥ 1,3
Latasir Kelas B SS-B 2,0 0,2 ≥ 1,8
Lataston Lapis Aus HRS-WC 3,0 0,3 ≥ 2,7
Lapis Pondasi HRS-Base 3,5 0,3 ≥ 3,2
Laston Lapis Aus AC-WC 4,0 0,3 ≥ 3,7
Lapis Antara AC-BC 6,0 0,4 ≥ 5,6
Lapis Pondasi AC-Base 7,5 0,5 ≥ 7,0
Tipe Aspal : AC-
WC
Lokasi : STA 10+200
Tgl Tes : 12 Des 2014
Gambar 7. Contoh Penamaan Sampel pada Uji Core Drill
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Apabila hasil pengukuran tes core drill di lapangan tidak memenuhi nilai
standar ketebalan sesuai dengan tabel 1, maka titik-titik lokasi yang tidak memenuhi
syarat tersebut harus dibongkar dan di aspal ulang, atau dapat dilakukan dengan cara
dilapisi kembali sampai memiliki ketebalan minimum standar yang sudah disyaratkan
seperti pada tabel 1.
Adapun contoh penyajian data hasil pengujian core drill adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Contoh Penyajian Data Hasil Tes Core Drill
Dari contoh tabel 2, bahwa lapisan yang di tes core drill adalah lapisan AC-
WC, apabila mengacu pada tabel 1, maka tebal minimum lapisan AC-WC yang
dipasang dilapangan adalah 4 cm, sedangkan untuk tebal minimum dengan toleransi
pada setiap hasil pengukuran core drill adalah sebesar 3,7 cm. Pada tabel 2, dari 6
sampel yang di tes, untuk sampel 1,2,4,5,6 masih masuk kategori tebal minimum
dengan toleransi, sehingga status lapisan aspal yang di tes di titik tersebut masih
memenuhi syarat. Sedangan pada sampel 3, lapisan tersebut memiliki nilai dibawah
standar minimum dengan toleransi, sehingga status ketebalan lapisan di lokasi
tersebut tidak memenuhi syarat. Hal ini menyebabkan, bahwa pada titik tersebut perlu
dilakukan pembongkaran dan pelapisan aspal baru, atau dengan cara melapisi kembali
lapisan tersebut hingga memiliki ketebalan 4 cm.
No
Sampel Jenis Aspal
AC-WC
Ketebalan (cm)
Status
Lokasi Posisi
Ukuran
1
Ukuran
2
Ukuran
3
Rata-
Rata
1 STA 9+050 Kiri 3,8 3,9 3,8 3.83 Oke
2 STA 9+100 Kanan 4,1 4,0 4,0 4.03 Oke
3 STA 9+150 Kiri 3,6 3,7 3,6 3.63
Not
Oke
4 STA 9+200 Kanan 3,9 4,0 4,1 4,00 Oke
5 STA 9+250 Kiri 3,8 3,9 3,8 3,83 Oke
6 STA 9+300 Kanan 4,2 4,1 4,1 4.13 Oke

More Related Content

What's hot

Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Irene Baria
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Angga Nugraha
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portlandandika dika
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaSahno Hilhami
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
 

What's hot (20)

Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 

Similar to Tes Core Drill

laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxMuh. Aksal
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindahPratiwi2
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRShopyan Sauri
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptAyu Fatimah Zahra
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondirBunz Lynch
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfMuh. Aksal
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
PAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxPAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxBrianJP1
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalTrianz King
 
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdf
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdfRigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdf
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdfAdamTaufik2
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptxssuser74dfa6
 
Pekerjaan soil test
Pekerjaan soil testPekerjaan soil test
Pekerjaan soil testDwi Novita
 

Similar to Tes Core Drill (20)

laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Dcp laporan
Dcp laporanDcp laporan
Dcp laporan
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
 
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
PAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxPAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptx
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapal
 
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdf
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdfRigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdf
Rigid Pavement di Jalan Tol (Agus Wardhono).pdf
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
 
3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm
 
Pekerjaan soil test
Pekerjaan soil testPekerjaan soil test
Pekerjaan soil test
 

More from Angga Nugraha

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...Angga Nugraha
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Angga Nugraha
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangAngga Nugraha
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Angga Nugraha
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Angga Nugraha
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google mapsAngga Nugraha
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Angga Nugraha
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Angga Nugraha
 

More from Angga Nugraha (11)

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 

Recently uploaded (9)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 

Tes Core Drill

  • 1. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Tes Core Drill pada Pekerjaan Jalan Aspal Oleh : Angga Nugraha, ST Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : angganugraha.com Hai Salam Semangat !. Kali ini saya akan membahas mengenai cara-cara pekerjaan pengetesan dengan Core Drill (Beton Inti) pada pekerjaan perkerasan jalan campuran aspal. Tes Core Drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara membor / melubangi lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter 4” atau 6”. Tujuan dari pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan lapisan jalan aspal secara langsung dilapangan dan juga sampel hasil bor ini juga akan digunakan untuk dihitung berat isi / kepadatannya di laboratorium, sehingga pekerjaan perkerasan aspal ini dapat diketahui apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan ketebalan rencana pekerjaan awal dan memiliki kepadatan yang sesuai dengan persyaratan dokumen kontrak atau tidak. Sehingga kualitas pekerjaan perkerasan jalan aspal ini diharapkan dapat memiliki kualitas pekerjaan yang baik sehingga dapat tahan lama dan tidak cepat rusak. Apabila mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Pekerjaan Core Drill ini dilakukan dengan menggunakan alat mesin bor berdiamater 4” (Apabila lapisan campuran beraspal tersebut tersusun dari campuran aspal dan agregat batu- batuan berdiameter ≤ 1”). Sedangan alat mesin bor berdiameter 6” (Digunakan apabila agregat-agregat penyusun campuran aspal tersebut memiliki jenis agregat paling besar > 1”). Adapun jumlah sampel dan jarak pengeboran ini dilakukan sebanyak minimum 6 sampel / 200 m’ (dalam satu lajur). Namun biasanya, dilapangan jarak dan jumlah pengukuran ini dapat berbeda-beda dan dilakukan secara acak sesuai dengan persetujuan dari pihak pengawas maupun owner pekerjaan jalan tersebut. Hal yang paling sering dilakukan adalah, apabila pekerjaan jalan beraspal tersebut akan di tes dalam satu lajur jalan utuh, maka jarak pengetesan dilakukan per 50 m’ dengan sistem selang-seling / zigzag. Apabila hanya setengah lajur, maka dilakukan per 100m’ tanpa selang-seling / zigzag. Seperti terlihat pada gambar 1 dan 2. Sebetulnya pengetesan ini dapat dilakukan sebanyak-banyaknya sampai dirasa pengukuran tersebut dapat mewakili nilai rata-rata ketebalan pekerjaan jalan beraspal tersebut. Adapun jarak titik-titik pengetesan pemboran tersebut harus dilakukan dengan jarak minimum dari tepi jalan selebar 30 cm’, seperti pada gambar berikut :
  • 2. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com 30 cm dari tepi 30 cm dari tepi Area yang dapat di core drill Area yang dapat di core drill Satu Lajur Penuh Setengah Lajur Jalan yang sudah di Aspal Keterangan : Gambar 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh Sumber Gambar : digambar sendiri 50 m’ (Jarak Core Drill) 50 m’ (Jarak Core Drill) 50 m’ (Jarak Core Drill) Titik Tes Core Drill Jalan yang belum di Aspal 30 cm dari tepi Area yang dapat di core drill Satu Lajur Penuh Setengah Lajur Jalan yang sudah di Aspal Keterangan : Gambar 2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur Sumber Gambar : digambar sendiri 100 m’ (Jarak Core Drill) Titik Tes Core Drill 100 m’ (Jarak Core Drill) 30 cm dari tepi
  • 3. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Adapun alat-alat yang diperlukan dalam tes core drill ini adalah : 1. Mesin Core Drill 2. Air 3. Pencapit Aspal 4. Jangka Sorong 5. Tipe-X / Marker 6. Kertas + Pulpen / alat tulis lainnya 7. Rambu Jalan 8. Campuran Aspal (campurannya harus sama sesuai dengan aspal yang di bor) 9. Alat Pemadat (Stamper) 10. Kompor + Gas 11. Foto (untuk Dokumentasi) 12. Mobil (untuk mengangkut semua alat tes) Adapun cara-cara pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Tentukan area jalan yang akan di Tes (titik STA mana yang akan di tes dan panjang serta banyaknya jumlah sampel yang akan diambil) 2. Pasang rambu jalan (yang mendandakan bahwa di titik tersebut sedang dilakukan pengetesan, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu litas) 3. Letakkan mesin bor tepat diatas titik lokasi tes 4. Masukkan air ke mesin bor (agar saat pengeboran, mata pisau bor tidak cepat aus dan tidak cepat rusak) 5. Nyalakan mesin bor 6. Mulai bor titik tersebut secara perlahan sampai pada titik dasar lapisan aspal tersebut (diusahakan pengeboran ini harus tegak lurus, agar hasil yang didapat baik dan tidak hancur) 7. Tarik mata pisau bor keatas 8. Gunakan pencapit aspal untuk mengambil lapisan aspal yang sudah di bor 9. Ukur ketebalan lapisan aspal yang sudah diangkat tersebut menggunakan jangka sorong (ukur di 3 sisi, kemudian rata-ratakan hasilnya, maka itulah hasil tebal lapisan aspal di titik tersebut) 10. Nyalakan kompor gas, dan kemudian panaskan serta goring campuran aspal baru yang sudah dipersiapkan sebelumnya (campuran aspal ini digunakan untuk menutup lubang aspal hasil bor tersebut) 11. Masukkan campuran aspal tersebut menjadi 3 lapis, perlapis ditumbuk dengan menggunakan alat pemadat (stamper), tujuannya agar lubang hasil tambalan tersebut kembali seperti semula, rata, dan tetap padat sehingga dapat menghindari kerusakan pada titik tersebut di kemudian hari. 12. Dokumentasikan pengetesan di area tersebut (terutama saat pengukuran ketebalan lapisan aspal yang dusah di bor tersebut menggunakna jangka sorong)
  • 4. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com 13. Beri tanda pada sampel tersebut (yang terdiri dari Nama STA, jenis lapisan aspal, dan tanggal pengetesan) 14. Ulangi langkah 2 s/d langkah 13 pada titik berikutnya 15. Sampel-sampel tersebut disimpan, dan nanti harus dibawa ke laboratorium untuk dilaksanakan pengetesan lanjutan pada sampel tersebut (yaitu pengukuran nilai kepadatan lapisan aspal aktual di lapangan) Gambar 3. Mesin bor diletakkan diatas lapisan aspal kemudian dialiri air diatas mesin bor tersebut Gambar 4. Proses Pemboran Gambar 5. Pengukuran ketebalan lapisan aspal hasil bor dengan jangka sorong Gambar 6. Penambalan jalan bekas pengeboran menggunakan campuran aspal baru dan dilakukan pemadatan hingga jalan rata dan padat kembali seperti semula
  • 5. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Hasil sampel tersebut, diberikan tanda nama menggunakan tipe-x / marker, untuk memudahkan identitas sampel tersebut dalam pengetesan lanjutan di laboratorium yaitu untuk pengetesan uji kepadatan (density), materi ini akan dibahas pada artikel berikutnya. Adapun standar ketebalan lapisan aspal berdasarkan Dokumen Spesifikasi Umum 20120 (Revisi 2) pada setiap jenis lapisan aspal adalah sebagai berikut : Tabel 1. Tebal Minimum Berbagai Tipe Lapisan Campuran Beraspal Jenis Campuran Simbol Tebal Minimum (cm) Toleransi Ketebalan (cm) Tebal Minimum dengan Toleransi Hasil pengukuran Core Drill (cm) Latasir Kelas A SS-A 1,5 0,2 ≥ 1,3 Latasir Kelas B SS-B 2,0 0,2 ≥ 1,8 Lataston Lapis Aus HRS-WC 3,0 0,3 ≥ 2,7 Lapis Pondasi HRS-Base 3,5 0,3 ≥ 3,2 Laston Lapis Aus AC-WC 4,0 0,3 ≥ 3,7 Lapis Antara AC-BC 6,0 0,4 ≥ 5,6 Lapis Pondasi AC-Base 7,5 0,5 ≥ 7,0 Tipe Aspal : AC- WC Lokasi : STA 10+200 Tgl Tes : 12 Des 2014 Gambar 7. Contoh Penamaan Sampel pada Uji Core Drill
  • 6. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Apabila hasil pengukuran tes core drill di lapangan tidak memenuhi nilai standar ketebalan sesuai dengan tabel 1, maka titik-titik lokasi yang tidak memenuhi syarat tersebut harus dibongkar dan di aspal ulang, atau dapat dilakukan dengan cara dilapisi kembali sampai memiliki ketebalan minimum standar yang sudah disyaratkan seperti pada tabel 1. Adapun contoh penyajian data hasil pengujian core drill adalah sebagai berikut: Tabel 2. Contoh Penyajian Data Hasil Tes Core Drill Dari contoh tabel 2, bahwa lapisan yang di tes core drill adalah lapisan AC- WC, apabila mengacu pada tabel 1, maka tebal minimum lapisan AC-WC yang dipasang dilapangan adalah 4 cm, sedangkan untuk tebal minimum dengan toleransi pada setiap hasil pengukuran core drill adalah sebesar 3,7 cm. Pada tabel 2, dari 6 sampel yang di tes, untuk sampel 1,2,4,5,6 masih masuk kategori tebal minimum dengan toleransi, sehingga status lapisan aspal yang di tes di titik tersebut masih memenuhi syarat. Sedangan pada sampel 3, lapisan tersebut memiliki nilai dibawah standar minimum dengan toleransi, sehingga status ketebalan lapisan di lokasi tersebut tidak memenuhi syarat. Hal ini menyebabkan, bahwa pada titik tersebut perlu dilakukan pembongkaran dan pelapisan aspal baru, atau dengan cara melapisi kembali lapisan tersebut hingga memiliki ketebalan 4 cm. No Sampel Jenis Aspal AC-WC Ketebalan (cm) Status Lokasi Posisi Ukuran 1 Ukuran 2 Ukuran 3 Rata- Rata 1 STA 9+050 Kiri 3,8 3,9 3,8 3.83 Oke 2 STA 9+100 Kanan 4,1 4,0 4,0 4.03 Oke 3 STA 9+150 Kiri 3,6 3,7 3,6 3.63 Not Oke 4 STA 9+200 Kanan 3,9 4,0 4,1 4,00 Oke 5 STA 9+250 Kiri 3,8 3,9 3,8 3,83 Oke 6 STA 9+300 Kanan 4,2 4,1 4,1 4.13 Oke