Dokumen tersebut merangkum pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Beberapa poin pentingnya adalah pembelajaran berpusat pada anak, guru sebagai pelatih yang menyesuaikan cara mengajar dengan karakter peserta didik, dan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk membangun peradaban bangsa. Dokumen juga menyertakan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks budaya daerah Sulawesi.
7. Ki Hajar Dewantara adalah seorang aktivis
pergerakan kemerdekaan yang sangat peduli
dengan pendidikan. Beliau dikenal dengan
semboyan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
yang artinya di depan memberi teladan, di
tengah memberi semangat, dan di belakang
memberi dorongan "
Karena kontribusinya yang sangat
besar di bidang pendidikan, beliau
dianugrahi gelar Bapak Pendidikan
Nasional dan tanggal lahirnya yang
jatuh pada tanggal 2 Mei diperingati
sebagai Hari Pendidikan Nasional.
SEKILAS TENTANG KHD
KI HAJAR DEWANTARA
9. )
)
)
)
)
)
)
)
)
Pembelajaran yang berpusat pada anak
berarti menjadikan anak sebagai subjek
pembelajaran. Sebagai subjek, anaklah
yang aktif membangun pengetahuannya
agar mereka mampu menemukan
sendiri hubungan antara materi yang
dipelajari dengan situasi kehidupan
nyata.
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA ANAK
)
)
)
)
)
)
)
)
)
10. Guru diibaratkan sebagai seorang petani
yang menyemai berbagai macam jenis
tanaman. Tentunya, beda tanaman beda
juga cara merawatnya. Untuk itu guru
perlu mengenal peserta didiknya dengan
baik karena peserta didik memiliki
karakter, gaya belajar, dan kemampuan
yang berbeda antara satu dengan
lainnya.
Guru Ibarat Seorang Petani
11. Menurut KHD, peradaban suatu bangsa
ditentukan oleh kebudayaan yang
berkembang dalam masyarakat. Untuk
itu, pengajaran budi pekerti haruslah
menjadi poin utama dalam proses
pendidikan dan pengajaran. Diperlukan
pembiasaan budaya positif di lingkungan
keluarga dan sekolah agar kelak peserta
didik dapat menjadi generasi yang
berakhlak mulia. Guru sebagai panutan
haruslah menjadi teladan yang baik bagi
peserta didik
Budi Pekerti
12. Menurut KHD, pendidikan bertujuan untuk
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya. KHD menjelaskan bahwa dasar
pendidikan anak berhubungan dengan kodrat
alam dan kodrat zaman. Maka dari itu proses
pembelajaran yang diberikan harus bersifat
kontekstual dan disesuaikan dengan
perkembangan zaman.
Menuntun anak sesuai kodratnya
13. Dalam proses pembelajaran, guru
hendaknya memperhatikan kodrati
anak yang suka bermain. Guru dapat
memberikan permainan di awal, di
tengah, maupun di akhir
pembelajaran. Permainan dapat
menciptakan kondisi pembelajaran
yang menyenangkan sehingga
peserta didik merasa nyaman dan
bahagia dalam belajar
Bermain Sambil Belajar
14. Konsep pendidikan menurut
Ki Hajar Dewantara juga dapat kita
kontekstualkan sesuai dengan nilai
luhur budaya daerah Bugis Sulawesi
yaitu
“Sipakatau, Sipakainge’, Sipakalebbi”
15. Sipakatau artinya sifat memanusiakan manusia,
artinya sebagai manusia kita harus saling
menghormati, berbuat santun dan tidak membeda-
bedakan dalam kondisi apapun. Conto h penerapan
budaya “sipakatau” di sekolah yaitu membiasakan
murid untuk memohon izin ketika akan berbicara
atau mendahului orang lain dengan kata “Tabe”
yang berarti permisi.
16. Sipakainge' artinya sifat saling mengingatkan sesama manusia. Hal ini tidak
terlepas dari kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang
terkadang lupa. Oleh karena itu kita harus “menuntun” untuk saling
mengingatkan satu sama lain. Contoh penerapan budaya “sipakainge’” di
dalam lingkungan sekolah yaitu menuntun atau mengingatkan murid untuk
selalu berbuat baik, baik sesame teman, guru, orang tua maupun manyarakat
sekitarnya.
17. Sipakalebbi artinya sifat saling memuliakan atau
menghargai. Contoh penerapan budaya sipakalebbi di
dalam lingkungan sekolah adalah pembiasaan
mengucapkan maaf, tolong dan terima kasih.