Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi keperawatan. Profesi keperawatan memiliki tiga dimensi yaitu disiplin ilmu, etika, dan hukum. Kode etik profesi keperawatan digunakan sebagai pedoman bagi perawat dalam melaksanakan praktiknya dan menjaga integritas profesi.
2. CIRI UTAMA PROFESI
Memiliki Ilmu pengetahuan
Melalui pendidikan tinggi (minimal jenjang strata 1
profesi)
Melakukan praktik menggunakan metodologi
Melakukan pengendalian secara otonom
Memiliki Kode etik profesi
4. SOSIAL CONTACT
PROFESSIONALS COMMUNITY
Self Credentialing Privilege
Self licensing
Moral responsibility
high standard of competence
Market control Professionalism
Working condition
William H, Sulivan, Medicine under threat: Professionalism and professional
Identity, CMAJ 2000: 162 (5) : 673
5. • Terjadi kontrak sosial antara profesi dan masyarakat
• Masyarakat memberikan hak istimewa (privilage)
agar profesi melakukan:
– Credentialing : sertifikasi - registrasi
– Perizinan
Sebagai tanggung jawab moral profesi dalam mewujudkan
profesionalisme dan dilakukan mengacu pada kondisi pasar dan
dunia kerja
5
KEHIDUPAN PROFESI
6. PERAWAT SEBAGAI PROFESI:
• Menerima tanggung jawab dan mengemban
tanggung gugat terhadap pelayanan/asuhan
keperawatan yang dilakukannya
• Dalam menjalankan profesinya harus mengacu
pada standar profesi dan kode etik yang telah
diterapkan serta aspek legal
6
7. INTI PROFESI
Pelayanan pada manusia
Profesi
Keperawatan
Manusia sebagai
klien
Terdapat tanggung jawab
moral, etik, dan hak asasi
manusia
8. MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN
YANG BERMUTU DAN AMAN
Dikawal dengan
Perundang-
undangan yang
mengatur praktik
keperawatan
Standar profesi
dan praktik
Kode etik
9. Manusia sebagai klien Profesi keperawatan
Melaksanakan praktik
keperawatan sesuai
dengan ilmu keperawatan
Terdapat tanggung jawab moral,
etik, dan hak asasi manusia sebagai
pemberi pelayanan
Dibuat standar untuk dapat
dipublikasikan dalam praktik
Credentialing Pengawalan kualitas
pelayanan
Sertifikasi Registrasi Lisensi
Ijazah dan
sertifikat
STR
Bekerja
perundang-
undangan yang
mengatur
praktik
keperawatan
Kode etik
profesi Standar
profesi dan
praktik
keperawata
n
11. DISIPLIN
• Bidang studi yang memiliki objek, sistem,
dan metode tertentu
• Ilmu: kumpulan pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakan ilmu dengan pengetahuan-
pengetahuan lainnya.
11
12. ETIKA
Cabang filsafat yang membahas nilai dan norma
moral yang menentukan perilaku manusia
dalam kehidupan
Akan menuntun profesi untuk melakukan
amalan baik atau bertindak dengan tepat
sesuai norma (nilai baik) yang berlaku
13. ETIK
• Istilah yang digunakan untuk menyatakan
bagaimana seseorang harus berperilaku
dan hidup bersama orang lain.
• Berhubungan dengan pertimbangan
pembuatan keputusan benar tidaknya
suatu perbuatan.
13
14. KODE ETIK
Ditetapkan sebagai upaya mengantisipasi konflik
berkaitan dengan perkembangan
pengetahuan PROFESI, kemungkinan
pergeseran ETIKA (nilai dan norma moral)
yang diyakini dan mengarahkan
perkembangan spesialisasi/spesifikasi dalam
PROFESI
15. ETIKA PROFESI
Nilai yang digunakan sebagai tuntunan untuk
dilakukan oleh anggota profesi dalam
berhubungan dengan orang lain dalam
menjalankan keprofesiannya
15
16. HUKUM
• Himpunan petunjuk hidup yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat dan
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat
yang bersangkutan karena pelanggaran
terhadap petunjuk itu dapat menimbulkan
tindakan dari pihak pemerintah masyarakat
tersebut.
16
18. DIMENSI ETIKA
• Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik
(sebagai aturan internal profesi)
• Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi
kurang tepat atau baik-buruk
• Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis
Etik Profesi
• Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai
anggota organisasi profesi
18
19. 2. Prinsip-Prinsip Etik
a. Otonomi (Autonomy)
b. Berbuat baik (Beneficience)
c. Keadilan (Justice)
d. Tidak merugikan (Nonmaleficence)
e. Kejujuran (Veracity)
f. Menepati janji (Fidelity)
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
h. Akuntabilitas (Accountability)
19
20. BENEFICIENCE
• Memberikan yang terbaik dan paling
dimungkinkan
NON MALEFICIENCE
• Menghindari melakukan yang kurang atau
tidak baik dan tidak disukai klien
20
21. AUTONOMY
• Memberikan kebebasan untuk klien
menentukan pilihan yang paling sesuai dengan
pertimbangan informasi profesional dan
dirinya
JUSTICE
• Tidak membeda bedakan antara satu dengan
lainnya atau dari waktu kewaktu
21
22. FERACITY
Kejujuran, kebenaran yang disampaikan.
Merupakan dasar untuk membangun saling
percaya
FIDELITY
Kesetiaan terhadap komitmen sebagai profesi.
Menepati janji dan pemenuhan pengharapan
22
24. KODE ETIK KEPERAWATAN
• Pernyataan komprehensif yang merupakan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
praktek keperawatan
• Ungkapan kepedulian moral profesi
keperawatan kepada masyarakat.
• Perilaku dan sikap yang diyakini profesi untuk
diamalkan oleh setiap anggota profesi
24
25. KODE ETIK PERAWAT
• Pernyataan komprehensif yang merupakan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
praktek keperawatan
• Ungkapan kepedulian moral profesi
keperawatan kepada masyarakat.
• Perilaku dan sikap yang diyakini profesi untuk
diamalkan oleh setiap anggota profesi
25
26. FUNGSI KODE ETIK
1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
memahami dan menerima kepercayaan dan
tanggung jawab yang diberikan oleh masyarakat
kepadanya
2. Menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku
dan sebagai landasan dalam melakukan praktek
3. Mengatur hubungan perawat dengan pasien,
dengan sesama perawat, masyarakat dan dengan
profesi lain
4. Memberikan sarana pengendalian diri sebagai
profesi
5. Merupakan acuan bagi “peer review”
26
27. ELEMEN KODE ETIK PERAWAT
Perilaku perawat dalam kaitannya dengan:
• Manusia
• Praktek
• Masyarakat
• Teman sejawat
• profesi
27
28. Kode Etik Keperawatan Indonesia mengatur
tanggung jawab perawat dalam tatanan
perilaku :
– Perawat dan klien
– Perawat dan praktik
– Perawat dan masyarakat
– Perawat dan teman sejawat
– Perawat dan profesi
28
29. 1. Memahami setiap elemen kode etik dan
penjelasannya
2. Menerapkan prinsip etik dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan khususnya pada
situasi dilema etik/konflik etik
3. Mengenali prosedur penanganan kejadian
pelanggaran etik termasuk perangkat yang ada
4. Memahami sangsi terhadap pelanggaran etik
29
Terkait dengan penerapan etik profesi,
setiap perawat berkewajiban:
30. INTI PROFESIONALISME (PROFESI)
• Meletakkan kepentingan klien diatas
kepentingan pribadi,
• Menggunakan pengetahuan sebagai dasar
pengambilan keputusan bertindak dan
• Melakukan interaksi profesional dengan klien
dan sejawat lain
31. KOMPONEN PROFESIONALISME
1. Mengutamakan/ mendahulukan kepentingan
klien
2. Kejujuran/Integritas
3. Bertanggung jawab/ dapat dipercaya
4. Menghargai orang lain
5. Berbelas kasih (compassion)dan Empati
6. Komunikasi dan kolaborasi
7. Memperbaiki diri (self improvement)
8. Mawas diri ( self awareness)
32. PROFESIONAL SEBAGAI IBADAH
• Nilai penting dalam bekerja adalah melakukan
yang terbaik (ihsan) dan bersungguh sungguh
(jihad)
• Profesional yang ihsan dengan jiwa jihad
mempunyai moto: ALWAYS DELIVER THE BEST
FOR HIS EMPLOYER
• Profesional dalam kehidupan bermasyarakat:
memberikan kontribusi yang bermakna
kepada masyarakat sekitar kehidupannya
33. AKHLAK PROFESIONAL
• Seorang profesional berkeyakinan bahwa bekerja
dan berusaha adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari ibadah yang ia lakukan.
– Berniat baik(ihsan dan jihad)
– Dilakukan secara berakhlak
• Jujur
• Konsisten (dalam kebaikan)
• Menjaga kompetensi dan kreatifitas
• Bertanggung jawab
• Menjadi panutan dan asertif