SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ETIKA PROFESI
Dosen Pengajar :
M.Faizal Riza, S.Sos.MAB
Disusun Oleh Kelompok 8
FEBRI ARIN PUTRA 125030201111009
WILTON HENDRO JOSEP 125030207111025
MOHAMAD LUDVI R 125030200111054
ASGAF NARANDA P.P 125030207111022
Etika Administrasi D
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
Pengertian Etika Profesi
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari
kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang
tinggi.Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu
dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.Seseorang yang menekuni
suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai
makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan
sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn
profesinya.
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat
dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode Etik Profesi
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
professional
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga
diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru, ataupun calon
anggota kelompok profesi.Kode etik profesi telah menentukan standarisasi kewajiban
profesional anggota kelompok profesi.Sehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu
campur tangan untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan kewajibannya.
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar
atau yang sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu
dirumuskan secara baik, sehingga memuaskan semua pihak.
Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam normasosial, namun bila ada
kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma
hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981)
mengemukakan empat asas etis, yaitu : (1). Menghargai harkat dan martabat (2).
Peduli dan bertanggung jawab (3).Integritas dalam hubungan (4).Tanggung jawab
terhadap masyarakat.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang
telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional.Jadi ketaatan itu
terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga
profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak
dan yang rugi adalah dia sendiri.
Kode etik merupakan kode yang selalu berkembang karena akibat perkembangan
zaman, jika tidak, maka kode etik mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai
dengan tuntutan zaman.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskanMaksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi Mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan
dan yang Tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutanMaksudnya bahwa etika profesi dapat Memberikan suatu
pengetahuan Kepada masyarakat agar juga dapat memahami
Arti penting nya suatu profesi, Sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap
Para pelaksana dilapangan keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para Pelaksana profesi pada suatu instansi atau Perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri Pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
Prinsip-prinsip Etika profesi
Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-
masing profesi.Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk
suatu profesi. Di sini akan dikemukakan empat prinsip etika profesi yang paling kurang
berlaku untuk semua profesi pada umumnya. Tentu saja prinsip-prinsip ini sangat
minimal sifatnya, karena prinsip-prinsip etika pada umumnya yang paling berlaku bagi
semua orang, juga berlaku bagi kaum profesional sejauh mereka adalah manusia.
1. Pertama, prinsip tanggung jawab. Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok
bagi kaum profesional, orang yang profesional sudah dengan sendirinya berarti
orang yang bertanggung jawab. Pertama, bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaannya dan terhadap hasilnya. Maksudnya, orang yang
profesional tidak hanya diharapkan melainkan juga dari dalam dirinya sendiri
menuntut dirinya untuk bekerja sebaik mungkin dengan standar di atas rata-rata,
dengan hasil yang maksimum dan dengan moto yang terbaik.
2. Prinsip kedua adalah prinsip keadilan . Prinsip ini terutama menuntut orang yang
profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan
kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayaninya dalam
rangka profesinya demikian pula. Prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan
profesinya orang yang profesional tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap
siapapun termasuk orang yang mungkin tidak membayar jasa profesionalnya
.prinsip “siapa yang datang pertama mendapat pelayanan pertama” merupakan
perwujudan sangat konkret prinsip keadilan dalam arti yang seluas-luasnya .jadi,
orang yang profesional tidak boleh membeda-bedakan pelayanannya dan juga
kadar dan mutu pelayanannya itu jangan sampai terjadi bahwa mutu dan
itensitas pelayanannya profesional dikurangi kepada orang yang miskin hanya
karena orang miskin itu tidak membayar secara memadai.
3. Prinsip ketiga adalah prinsip otonomi. Ini lebih merupakan prinsip yang dituntut
oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan
sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya ini merupakan
kensekuensi dari hakikat profesi itu sendiri. Karena, hanya kaum profesional ahli
dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut
campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut. ini terutama ditujukan
kepada pihak pemerintah. Yaitu, bahwa pemerintah harus menghargai otonomi
profesi yang bersangkutan dan karena itu tidak boleh mencampuri urusan
pelaksanaan profesi tersebut.
4. Prinsip integritas moral. Berdasarkan hakikat dan ciri-ciri profesi di atas terlihat
jelas bahwa orang yang profesional adalah juga orang yang punya integritas
pribadi atau moral yang tinggi. Karena, ia mempunyai komitmen pribadi untuk
menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang lain
dan masyarakat. Dengan demikian, sebenarnya prinsip ini merupakan tuntutan
kaum profesional atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas
profesinya ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat
profesinya. Maka, ia sendiri akan menuntut dirinya sendiri untuk bertanggung
jawab atas profesinya serta tidak melecehkan nilai yang dijunjung tinggi dan
diperjuangkan profesinya.
DAMPAK ETIKA DALAM BISNIS
Bisnis dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas yang bertujuan menghasilkan
laba, sehingga sah-sah saja jika para pelaku bisnis berusaha memperoleh keuntungan
dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukannya. Hal tersebut menjadi tidak wajar ketika
setiap pelaku bisnis menginginkan keuntungan eksesif dengan menghalalkan segala
cara guna memperoleh laba semaksimal mungkin. Praktik bisnis yang tidak sehat akan
memberikan dampak negatif bagi para stakeholders, karena tidak
akanmenumbuhkembangkan profesionalisme bisnis dan etos kerja yang tinggi,
melainkan justru akan menggerogoti ketahanan bisnis dari dalam, sehingga menjadikan
pilar-pilar ekonomi semakin rapuh.Jika praktek bisnis yang tidah sehat sudah berlaku
umum dalam suatu negara maka akan memberikan citra negatif pada bangsanya.
Sebagai contoh adalah praktik-praktik bisnis bernuansa KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) yang pernah merajalela dan dampaknya terbukti telah menggerogoti dan
memporakporandakan negara kita.Saat ini, dalam hal KKN Indonesia menempati
ranking ketiga terparah di dunia setelah Nigeria dan Kroasia.Praktik bisnis yang penuh
dengan kecurangan telah menjadikan kapitalis-kapitalis jago kampong yang tidak
mempunyai daya saing, hanya mengandalkan berbagai fasilitas, sangat bergantung
pada derajat kedekatannya dengan penguasa, dapat bertindak sebagai tiran terhadap
karyawannya, menghamburkan kekayaan negerinya dan bahkan melarikannya ke
manca negara, tidak mempunyai etos kerja yang tinggi, dan berbagai kelemahan
lainnya yang tidak seharusnya dimiliki para pelaku bisnis profesional. Hal ini
memperlemah daya saing Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas.
Dalam pendekatan stakeholders (Atkinson dkk., 1997) dinyatakan bahwa untuk
mencapai tujuan utamanya organisasi harus mempertimbangkan tujuan
sekundernya.Tujuan sekunder organisasi merupakan tujuan utama para stakeholders.
Aspek kepaduan perludipertimbangkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi
sehingga tercipta kondisi yang memungkinkan berkembangnya pertalian dan kemitraan
usaha secara luas dalam suatu jejaring yang serasi sehingga pada akhirnya akan
tercipta suatu sistem perekonomian yang harmonis secara global. Untuk menciptakan
harmoni tersebut diperlukan etika usaha yang mengarahkan pada persaingan yang
sehat (fair competition).Semakin banyak perusahaan pesaing menyebabkan semakin
pendek daur hidup produk dan semakin kuat pula bargaining power konsumen.
Organisasi harus senantiasa dapat meningkatkan daya saing agar dapat tetap survive
atau bahkan mampu mencapai sustainable competitive advantage. Persyaratan utama
yang harus dimiliki untuk meningkatkan daya saing adalah kemampuannya untuk
menciptakan
produk berkualitas yang disertai dengan penerapan strategi bisnis yang berorientasi
pada pasar (marketbased view) atau sumberdaya (resource-based view). Hal tersebut
akan menjadikan praktik bisnis yang tanpa disertai perilaku etis tidak akan mampu
bertahan dalam jangka panjang dan mencapai keunggulan kompetitif, bahkan
kemungkinan akan menjadi sekadar pecundang karena ditinggalkan pelanggannya.
Kesimpulan
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam
kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara,
tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Sumber :
http://eta-cutez.blogspot.com/2009/12/dampak-pelanggaran-etika-dalam-bisnis.html
http://indahwardani.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-etika-profesi-etika-profesi-
dan-kode-etik-profesi/
http://prinsip-prinsipetikaprofesi.blogspot.com/
http://www.psikologizone.com/kode-etik-psikologi-download/06511283
http://andi-wb.blogspot.com/2012/05/kode-etik-profesi.html
http://zaki-math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/kode_etik_profesi.pdf

More Related Content

What's hot

6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-066701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06tegar jgap
 
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)yufendriansyah auriga
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...Rudy Harland
 
Etika profesi it
Etika profesi itEtika profesi it
Etika profesi itbryan ombuh
 
Etika profesi (etika komunikasi kantor)
Etika profesi (etika komunikasi kantor)Etika profesi (etika komunikasi kantor)
Etika profesi (etika komunikasi kantor)Amalia Novianti
 
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalPemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalNizam Zan
 

What's hot (20)

Etika profesional audit
Etika profesional   auditEtika profesional   audit
Etika profesional audit
 
Etika Sekretaris
Etika SekretarisEtika Sekretaris
Etika Sekretaris
 
etika profesi
etika profesietika profesi
etika profesi
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-066701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
 
Kode etik keguruan
Kode etik keguruanKode etik keguruan
Kode etik keguruan
 
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
 
Bahan ajar etika publik
Bahan ajar  etika publikBahan ajar  etika publik
Bahan ajar etika publik
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
B
BB
B
 
etika profesi
etika profesietika profesi
etika profesi
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
 
Bab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesionalBab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesional
 
Etika profesi it
Etika profesi itEtika profesi it
Etika profesi it
 
Etika profesi (etika komunikasi kantor)
Etika profesi (etika komunikasi kantor)Etika profesi (etika komunikasi kantor)
Etika profesi (etika komunikasi kantor)
 
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalPemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
 
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwiOrganisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
 
Makalah kode etik
Makalah kode etikMakalah kode etik
Makalah kode etik
 
monalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaamonalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaa
 
Organisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika ProfesiOrganisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika Profesi
 

Viewers also liked

Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatMakalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatSeptian Muna Barakati
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUsukrino
 
Prinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisPrinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisHaniel Trisman
 
Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaEdwin Irwanto
 

Viewers also liked (7)

Etika profesi word
Etika profesi wordEtika profesi word
Etika profesi word
 
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatMakalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
 
Pengertian etika sbg profesi
Pengertian etika sbg profesiPengertian etika sbg profesi
Pengertian etika sbg profesi
 
Eb bab 2
Eb bab 2Eb bab 2
Eb bab 2
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
 
Prinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisPrinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnis
 
Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etika
 

Similar to Etika profesi kelompok 8

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...Bobby Sirait
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisLisca Ardiwinata
 
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...Edo Fitriansyah
 
PPT_Etika_Profesi (2).pptx
PPT_Etika_Profesi (2).pptxPPT_Etika_Profesi (2).pptx
PPT_Etika_Profesi (2).pptxherdafebtriranti
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Muhammad Nur Cholish
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis Aziza Zea
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....vanset98
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02May Lim
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...Ruslan -
 

Similar to Etika profesi kelompok 8 (20)

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
 
Tugas group f kelas c
Tugas group f kelas cTugas group f kelas c
Tugas group f kelas c
 
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
PPT_Etika_Profesi (2).pptx
PPT_Etika_Profesi (2).pptxPPT_Etika_Profesi (2).pptx
PPT_Etika_Profesi (2).pptx
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
 
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwiOrganisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Merc...
 

More from matiolestari

Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasimatiolestari
 
Pendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) okPendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) okmatiolestari
 
Kel 1 biaya produksi
Kel 1 biaya produksiKel 1 biaya produksi
Kel 1 biaya produksimatiolestari
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6matiolestari
 
Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2matiolestari
 

More from matiolestari (7)

Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasi
 
Pendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) okPendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) ok
 
Kel 1 biaya produksi
Kel 1 biaya produksiKel 1 biaya produksi
Kel 1 biaya produksi
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
 
Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2
 

Etika profesi kelompok 8

  • 1. ETIKA PROFESI Dosen Pengajar : M.Faizal Riza, S.Sos.MAB Disusun Oleh Kelompok 8 FEBRI ARIN PUTRA 125030201111009 WILTON HENDRO JOSEP 125030207111025 MOHAMAD LUDVI R 125030200111054 ASGAF NARANDA P.P 125030207111022 Etika Administrasi D JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
  • 2. Pengertian Etika Profesi Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode Etik Profesi Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional
  • 3. Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru, ataupun calon anggota kelompok profesi.Kode etik profesi telah menentukan standarisasi kewajiban profesional anggota kelompok profesi.Sehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu campur tangan untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan kewajibannya. Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara baik, sehingga memuaskan semua pihak. Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam normasosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981) mengemukakan empat asas etis, yaitu : (1). Menghargai harkat dan martabat (2). Peduli dan bertanggung jawab (3).Integritas dalam hubungan (4).Tanggung jawab terhadap masyarakat. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional.Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri.
  • 4. Kode etik merupakan kode yang selalu berkembang karena akibat perkembangan zaman, jika tidak, maka kode etik mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskanMaksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi Mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang Tidak boleh dilakukan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutanMaksudnya bahwa etika profesi dapat Memberikan suatu pengetahuan Kepada masyarakat agar juga dapat memahami Arti penting nya suatu profesi, Sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap Para pelaksana dilapangan keja (kalanggan social). 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para Pelaksana profesi pada suatu instansi atau Perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri Pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. Prinsip-prinsip Etika profesi
  • 5. Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing- masing profesi.Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi. Di sini akan dikemukakan empat prinsip etika profesi yang paling kurang berlaku untuk semua profesi pada umumnya. Tentu saja prinsip-prinsip ini sangat minimal sifatnya, karena prinsip-prinsip etika pada umumnya yang paling berlaku bagi semua orang, juga berlaku bagi kaum profesional sejauh mereka adalah manusia. 1. Pertama, prinsip tanggung jawab. Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi kaum profesional, orang yang profesional sudah dengan sendirinya berarti orang yang bertanggung jawab. Pertama, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaannya dan terhadap hasilnya. Maksudnya, orang yang profesional tidak hanya diharapkan melainkan juga dari dalam dirinya sendiri menuntut dirinya untuk bekerja sebaik mungkin dengan standar di atas rata-rata, dengan hasil yang maksimum dan dengan moto yang terbaik. 2. Prinsip kedua adalah prinsip keadilan . Prinsip ini terutama menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayaninya dalam rangka profesinya demikian pula. Prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan profesinya orang yang profesional tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap siapapun termasuk orang yang mungkin tidak membayar jasa profesionalnya .prinsip “siapa yang datang pertama mendapat pelayanan pertama” merupakan perwujudan sangat konkret prinsip keadilan dalam arti yang seluas-luasnya .jadi, orang yang profesional tidak boleh membeda-bedakan pelayanannya dan juga kadar dan mutu pelayanannya itu jangan sampai terjadi bahwa mutu dan itensitas pelayanannya profesional dikurangi kepada orang yang miskin hanya karena orang miskin itu tidak membayar secara memadai.
  • 6. 3. Prinsip ketiga adalah prinsip otonomi. Ini lebih merupakan prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya ini merupakan kensekuensi dari hakikat profesi itu sendiri. Karena, hanya kaum profesional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut. ini terutama ditujukan kepada pihak pemerintah. Yaitu, bahwa pemerintah harus menghargai otonomi profesi yang bersangkutan dan karena itu tidak boleh mencampuri urusan pelaksanaan profesi tersebut. 4. Prinsip integritas moral. Berdasarkan hakikat dan ciri-ciri profesi di atas terlihat jelas bahwa orang yang profesional adalah juga orang yang punya integritas pribadi atau moral yang tinggi. Karena, ia mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat. Dengan demikian, sebenarnya prinsip ini merupakan tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas profesinya ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya. Maka, ia sendiri akan menuntut dirinya sendiri untuk bertanggung jawab atas profesinya serta tidak melecehkan nilai yang dijunjung tinggi dan diperjuangkan profesinya. DAMPAK ETIKA DALAM BISNIS Bisnis dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas yang bertujuan menghasilkan laba, sehingga sah-sah saja jika para pelaku bisnis berusaha memperoleh keuntungan dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukannya. Hal tersebut menjadi tidak wajar ketika setiap pelaku bisnis menginginkan keuntungan eksesif dengan menghalalkan segala cara guna memperoleh laba semaksimal mungkin. Praktik bisnis yang tidak sehat akan memberikan dampak negatif bagi para stakeholders, karena tidak
  • 7. akanmenumbuhkembangkan profesionalisme bisnis dan etos kerja yang tinggi, melainkan justru akan menggerogoti ketahanan bisnis dari dalam, sehingga menjadikan pilar-pilar ekonomi semakin rapuh.Jika praktek bisnis yang tidah sehat sudah berlaku umum dalam suatu negara maka akan memberikan citra negatif pada bangsanya. Sebagai contoh adalah praktik-praktik bisnis bernuansa KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang pernah merajalela dan dampaknya terbukti telah menggerogoti dan memporakporandakan negara kita.Saat ini, dalam hal KKN Indonesia menempati ranking ketiga terparah di dunia setelah Nigeria dan Kroasia.Praktik bisnis yang penuh dengan kecurangan telah menjadikan kapitalis-kapitalis jago kampong yang tidak mempunyai daya saing, hanya mengandalkan berbagai fasilitas, sangat bergantung pada derajat kedekatannya dengan penguasa, dapat bertindak sebagai tiran terhadap karyawannya, menghamburkan kekayaan negerinya dan bahkan melarikannya ke manca negara, tidak mempunyai etos kerja yang tinggi, dan berbagai kelemahan lainnya yang tidak seharusnya dimiliki para pelaku bisnis profesional. Hal ini memperlemah daya saing Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas. Dalam pendekatan stakeholders (Atkinson dkk., 1997) dinyatakan bahwa untuk mencapai tujuan utamanya organisasi harus mempertimbangkan tujuan sekundernya.Tujuan sekunder organisasi merupakan tujuan utama para stakeholders. Aspek kepaduan perludipertimbangkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi sehingga tercipta kondisi yang memungkinkan berkembangnya pertalian dan kemitraan usaha secara luas dalam suatu jejaring yang serasi sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu sistem perekonomian yang harmonis secara global. Untuk menciptakan harmoni tersebut diperlukan etika usaha yang mengarahkan pada persaingan yang sehat (fair competition).Semakin banyak perusahaan pesaing menyebabkan semakin pendek daur hidup produk dan semakin kuat pula bargaining power konsumen. Organisasi harus senantiasa dapat meningkatkan daya saing agar dapat tetap survive atau bahkan mampu mencapai sustainable competitive advantage. Persyaratan utama yang harus dimiliki untuk meningkatkan daya saing adalah kemampuannya untuk menciptakan produk berkualitas yang disertai dengan penerapan strategi bisnis yang berorientasi pada pasar (marketbased view) atau sumberdaya (resource-based view). Hal tersebut
  • 8. akan menjadikan praktik bisnis yang tanpa disertai perilaku etis tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang dan mencapai keunggulan kompetitif, bahkan kemungkinan akan menjadi sekadar pecundang karena ditinggalkan pelanggannya. Kesimpulan Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Sumber : http://eta-cutez.blogspot.com/2009/12/dampak-pelanggaran-etika-dalam-bisnis.html http://indahwardani.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-etika-profesi-etika-profesi- dan-kode-etik-profesi/ http://prinsip-prinsipetikaprofesi.blogspot.com/ http://www.psikologizone.com/kode-etik-psikologi-download/06511283 http://andi-wb.blogspot.com/2012/05/kode-etik-profesi.html http://zaki-math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/kode_etik_profesi.pdf