Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan epidemiologi yang mencakup prinsip-prinsipnya, frekuensi masalah kesehatan, prosedur kerja, ukuran-ukuran dan istilah yang terkait. Dibahas pula berbagai contoh perhitungan untuk mengukur masalah kesehatan masyarakat.
1. 26
HAND OUT
Mata Kuliah : Kesehatan Masyarakat
Kode Mata Kuliah : 0119212
Semester : II (Dua)
Beban/Jumlah SKS : 4 SKS (T: 2, P: 2)
Pertemuan ke : IX
Topik : Pendekatan Epidemiolgi
Sub Topik : 1. Prinsip-Prinsip Epidemiologi,
2. Frekuensi Masalah Kesehatan,
3. Prosedur Kerja,
4. Ukuran-Ukuran Epidemiologi,
5. Istilah dalam Epidemiologi.
Waktu : 2 x 50 menit
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pendekatan
epidemiologi.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu mendeskripsikan pendekatan
epidemiologi.
Indikator : Mahasiswa mampu menggambarkan tentang pendekatan
epidemiologi, meliputi: prinsip-prinsip epidemiologi,
frekuensi masalah kesehatan, prosedur kerja, ukuran-
ukuran epidemiologi, dan istilah dalam epidemiologi.
26
2. 27
Sumber pustaka :
1. Azwar, Azrul. 2011. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara.
2. Hikmawati, Isna. 2011. Buku Ajar Epidemiologi. Yogyakasrta: Nuha
Medika.
3. Mubarak, Wahit Iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Konsep dan
Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Wahyuningsih, Heni Puji, dkk. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat dalam Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
I. Pendahuluan
Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-baiknya.
Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tersebut, banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah
pelayanan masyarakat yang dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Namun sekalipun terdapat kesesuaian yang seperti ini telah
menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam praktek sehari-hari tidaklah
mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
dimaksud.
Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa
perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah
3. 28
kesehatan dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah
menemukan masalah kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.
Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini, dilakukan
berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah kesehatan di
masyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi,
penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran
di suatu masalah kesehatan masyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu
khusus yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan.
Ditinjau dari sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan
berupa penyakit amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada
hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak
sangkut pautnya dengan soal penyakit, maka pada lazimnya masalah
kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
II. Uraian Materi
Pendekatan epidemiologi :
A. PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi pada prinsipnya diharapkan dapat berperan dalam
pembangunan kesehatan masyarakat secara keseluruahan. Hal ini dapat
dilakukan melalui kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi
dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan
intervensi yang diperlukan.
4. 29
Adapun prinsip – prinsip epidemiologi adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari sekelompok manusia.
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak
dan rasio.
3. Menunjukkan pada banyaknya masalah kesehatan menurut keadaan
tertentu, diantaranya keadaan waktu, tempat, dan orang.
4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji
masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh informasi yang jelas
dari masalah tersebut.
B. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Frekuensi masalah kesehatan merupakan besarnya masalah kesehatan
yang terjadi pada sekelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk
dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada tiga
hal pokok yang harus dilakukan yakni :
1. Menemukan masalah kesehatan melalui Puskesmas dan melakukan
kunjungan rumah.
2. Melakukan survei atau observasi.
3. Studi kasus.
C. PROSEDUR KERJA EPIDEMIOLOGI
Sistem dan prosedur kerja dalam organisasi adalah unsur penting
dalam meningkatkan tata kelola organisasi yang baik, karena keteraturan
5. 30
dan pelaksanaan tugas secara sistematis mempermudah capaian kinerja
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dimana prosedur kerja
epidemiologi yaitu :
1. Tentukan adanya suatu wabah.
a. Tentukan tingkat penularan.
b. Tegakkan diagnosis.
2. Gambarkan ciri-ciri wabah.
a. Tentukan data yang diperoleh untuk menggambarkan wabah
menurut waktu, tempat dan orang.
b. Peroleh data.
c. Olah data.
d. Analisis dan interpelasi data.
3. Rumuskan hipotesis.
4. Tes hipotesis.
5. Sarankan dan tetapkan tindakan penanggulangan.
6. Siapkan dan sebarkan laporan epidemik.
7. Berikan penilaian terhadap hasil prosedur penyelidikan.
D. UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
1. Morbidity (angka kesakitan)
a. Incidence (insiden)
Gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit di dalam
kelompok penduduk yang ditemukan pada jangka waktu tertentu.
6. 31
1) Incidence rate (Angka Insiden)
Jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode waktu
tertentu dibandingkan (dibagi) dengan jumlah penduduk
(populasi) yang dimiliki resiko terhadap penyakit tersebut, dalam
persen per mil.
Contoh:
Di desa Harapan tahun 2008 terdapat jumlah penduduk
sebanyak 20.000 orang. Lingkungannya yang kumuh
menyebabkan semuanya rentan terhadap penyakit tifus dan ada
beberapa orang yang terkena penyakit tifus. Dari laporan
puskesmas terdapat penderita baru bulan Januari 50 orang, Maret
50 orang, Juni 75 orang, September 5 orang dan Desember 45
orang. Berapa angka insiden di desa tersebut?
Jawab:
= 1,1 %
2) Attack rate (angka serangan)
Attack rade atau serangan adalah jumlah kasus selama
epidemi, dibagi dengan populasi yang mempunyai resiko, dalam
persen per mil.
7. 32
Contoh:
Ketika terjadi wabah morbili dikelurahan Sukamaju Tahun 2008
terdapat 20 anak terserang morbili. Jumlah anak yang memiliki
resiko terhadap morbili adalah 2000 anak. Berapa attack rate
nya?
Jawab:
Attack rate penyakit morbili di kelurahan Sukamaju adalah:
3) Secondary Attack Rate (Angka serangan sekunder )
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
yang pernah terkena serangan pertama, dalam persen per mil.
Contoh :
Di Kelurahan Sukamaju yang penduduknya berjumlah 4000, pada
serangan pertama wabah morbili berjumlah 20 anak, maka pada
serangan kedua terdapat 10 anak terserang morbili. Berapa
secondary attack ratenya ?
Jawab:
8. 33
b. Prevalence (Prevalensi)
Prevalence (Prevalensi) adalah jumlah penderita lama dan baru
yang ditemukan pada jangka waktu yang sama di kalangan penduduk
atau masyarakat tertentu. Hal ini ada dua jenis, yakni:
1) Period Prevalence Rate (Angka prevalensi periode): jumlah
penderita lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu
tertentu dibagi jumlah rata-rata penduduk atau jumlah penduduk
pertengahan tahun tersebut, dalam persen per mil.
Contoh:
Pada periode tahun 2008 (Januari – Desember) di Kelurahan
Sukamandiri terdapat 50 penderita morbili. Pada pertengahan
tahun 2008 Period Prevalence Rate?
Jawab :
2) Point prevalence rate (Angka prevalensi titik) : Jumlah penderita
lama dan baru pada saat itu dalam persen/permil.
Contoh:
Di kecamatan Talang Kelapa terdapat kasus penyakit TBC paru.
Pada waktu dilakukan survei pada bulan Agustus terdapat
9. 34
penderita TBC paru sebanyak 40 orang, dari jumlah penduduk
40.000 orang. Berapa point prevalence rate nya?
Jawab :
2. Mortality (Angka kematian)
a. Crude Death Rate / CDR (Angka Kematian Kasar)
CDR adalah jumlah kematian penduduk pada waktu dan tempat
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
tahun) pada waktu dan tempat yang sama, dalam persen permil.
Contoh:
Di kelurahan Sukadamai tercatat angka kematian selama tahun 2012
adalah 40 orang. Penduduk kelurahan tersebut jumlahnya bulan Juli
2012 adalah 10.000 jiwa. Berapa angka kematian kasarnya (CDR)?
Jawab :
b. Infant Mortality Rate / IMR ( Angka Kematian Bayi)
IMR adalah jumlah seluruh kematian bayi umur kurang dari 1 tahun
(perinatal dan neonatal) di suatu daerah dalam waktu 1 tahun dibagi
10. 35
dengan jumlah seluruh kelahiran hidup, pada waktu dan tempat yang
sama, dalam persen /permil.
Contoh:
Di desa Sukajaya Tahun 2010 terdapat 2 bayi yang meninggal
sebelum berumur 1 tahun. Pada tahun yang sama sebanyak 200 bayi
lahir hidup. Berapa angka kematian bayi pada tahun tersebut (IMR)?
Jawab:
c. Maternal Mortality Rate / MMR (Angka Kematian Ibu / AKI)
MMR adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan,
nifas dalam 1 tahun di suatu daerah dibagi jumlah kelahiran hidup
dalam waktu yang sama, dalam persen / permil.
Contoh :
Di Desa Sukajaya terdapat kematian ibu melahirkan dan dalam masa
nifas sebanyak 2 orang. Pada tahun ini juga sebanyak 222 bayi lahir
hidup. Berapakah angka kematian ibu (IMR)?
Jawab :
11. 36
3. Fertility rate (Angka kesuburan)
a. Crude Birth Rate / CBR (Angka Kelahiran Kasar)
CBR adalah jumlah kelahiran hidup di suatu daerah dalam satu tahun
dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun pada waktu dan tempat
yang sama, dalam persen permil.
Contoh:
Di kecamatan Sukarami selama tahun 2014 terdapat kelahiran hidup
sebanyak 50 bayi. Jumlah penduduk bulan Juli di kecamatan tersebut
jumlahnya bulan Juli 2012 adalah 8.000 jiwa. Berapa CBR?
Jawab :
E. ISTILAH DALAM EPIDEMIOLOGI
Istilah Keterangan
Epidemi Wabah
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu
dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang
meningkat
Pandemi Keadaan dimana masalah kesehatan, frekuensinya
dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan
12. 37
yang amat tinggi dan penyebarannya telah mencakup
wilayah yang luas
Endemi Keadaan dimana masalah kesehatan, frekuensinya
menetap dalam waktu yang lama
Sporadik Keadaan dimana masalah kesehatan, frekuensinya
berubah menurut keadaan waktu
Communicabl
e Diseases
Penyakit Menular
Penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan sakit, dan reservoir ataupun dari benda-benda
yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia-
manusia sehat
Penyakit
Infeksi
Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit
seperti bakteri, virus, rickettsia, jamur, cacing, dsb
Infeksi Masuk dan berkembangbiaknya bibit penyakit / parasit
sampai munculnya gejala
Kontaminasi Tercemar bibit penyakit
Pengotoran permukaan tubuh atau benda-benda oleh
suatu bibit penyakit
Desinfeksi Tindakan untuk membunuh bibit penyakit yang berada
di luar tubuh manusia
Isolasi Pemisahan penderita penyakit infeksi dan orang-orang
sehat di sekitarnya untuk menghindari terjadinya
penularan
Karantina Pembatasan kebebasan seseorang yang diduga telah
mendapatkan penularan suatu penyakit karantina,
selama masa inkubasi penyakit karantina yang diduga.
Bila selama dalam pengawasan ini ia benar-benar
13. 38
menderita penyakit karantina yang diduga, ia kemudian
akan diisolasi. Bila setelah lewat masa inkubasinya, ia
tetap sehat maka ia akan dibebaskan kembali
Tindakan
Karantina
Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menolak
masuknya dan mencegah keluarnya penyakit-penyakit
karantina melalui alat-alat hubungan lalu lintas, seperti:
kapal laut, pesawat udara.
Masa inkubasi Masa tunas
Interval waktu antara kontak awal dengan bibit penyakit
sampai awal munculnya gejala
Hospes/Host Tuan rumah
Manusia atau hewan yang tempat agen patogen
berkembang dalam tubuh
Parasit Organisme (makhluk hidup) yang hidupnya menumpang
pada makhluk hidup lain dan merugikan makhluk hidup
yang ditumpanginya
Carier Pembawa penyakit
Individu yang mengandung bibit penyakit tanpa
menunjukkan gejala klinis yang jelas dan berpotensi
sebagai penularan penyakit.
Reservoir Habitat/ tempat tinggal
Habitat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme berupa manusia, hewan dan lingkungan
Transmitter/
Vektor
Hewan yang merupakan pemindah bibit penyakit
sehingga terjadi penularan
Virulensi Ukuran keganasan suatu bibit penyakit untuk
menimbulkan penyakit
14. 39
Epizootie Epidemi pada hewan
Bakteri
Patogen
Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit
III. Kesimpulan
Secara sederhana studi epidemiologi terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
deskriptif dan analitik dibedakan antara non eksperimental dan eksperimental.
Prinsip-prinsip epidemiologi yaitu mempelajari sekelompok manusia/
masyarakat untuk mengalami masalah kesehatan, menunjuk kepada
banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia
yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak dan rasio, menunjukkan
pada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan
tertentu, diantaranya keadaan waktu, tempat orang, yang mengalami masalah
kesehatan, dan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji
masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.
Frekuensi masalah kesehatan menunjuk kepada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui
frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus
dilakukan yakni: menemukan masalah kesehatan dan melakukan pengukuran
atas masalah kesehatan yang ditemukan.
Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada satu populasi
digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu proporsi, rasio dan rate.
15. 40
IV. Evaluasi
1. Salah satu prinsip epidemiologi adalah....
a. Menemukan masalah kesehatan.
b. Menunjukkan pada banyaknya masalah kesehatan menurut keadaan
tertentu, diantaranya keadaan waktu, tempat, dan orang.
c. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan.
d. Studi kasus.
JAWABAN: B
2. Cara mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat adalah....
a. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan
b. Menunjukkan pada banyaknya masalah kesehatan menurut keadaan
tertentu, diantaranya keadaan waktu, tempat, dan orang.
c. Mempelajari sekelompok manusia.
d. Banyaknya masalah kesehatan pada sekelompok manusia yang
dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak dan rasio
JAWABAN: A
3. Prosedur kerja epidemiologi yaitu...
16. 41
a. Tentukan wabah, gambarkan ciri-ciri, rumuskan hipotesis, tes hipotesis,
tetapkan penanggulangan, buat laporan epidemik, dan beri penilaian.
b. Tentukan wabah, gambarkan ciri-ciri, rumuskan hipotesis, tes hipotesis,
tetapkan penanggulangan, beri penilaian, dan buat laporan epidemik
c. Tentukan wabah, gambarkan ciri-ciri, tetapkan penanggulangan,
rumuskan hipotesis, tes hipotesis, buat laporan epidemik, dan beri
penilaian.
d. Gambarkan ciri-ciri, tentukan wabah, tetapkan penanggulangan,
rumuskan hipotesis, tes hipotesis, buat laporan epidemik, dan beri
penilaian.
JAWABAN: A
4. Tiga ukuran dalam epidemiologi adalah....
a. Insiden, prevalensi, dan rate
b. Insiden, prevalensi, dan fertility
c. Morbidity, attack rate, dan mortality
d. Morbidity, mortality, dan fertility
JAWABAN: D
5. Epidemi adalah salah satu istilah dalam epidemiologi yang artinya....
a. Pembawa penyakit
17. 42
b. Individu yang berhubungan dengan individu/ binatang yang sakit /
lingkungan yang tercemar dan dapat menyebabkan infeksi
c. Tercemar bibit penyakit
d. Penyakit yang ditemukan pada suatu daerah, dalam waktu singkat
berada dalam frekuensi yang meningkat (wabah)
JAWABAN: D