SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS
MAKALAH PERKEMBANGAN ANAK
PADA MASA REMAJA

OLEH

NAMA

: RAHMAN

NIM

:

TINGKAT :

12.12.982
IIA

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr-wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karna atas berkah rahmat dan
karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Askep ini tepat pada waktunya.
Berkat bantuan dari teman-teman pula sehingga kami sangat termotivasi sekali dalam
mengerjakan tugas kami ini, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen
kami, yang telah memberi kami tugas, karena dengan adanya tugas ini, sehinnga kami
bisa menambah wawasan pengetahuaan.
Semoga saja makalah yang kami buat tentang mata kuliah KEPERAWATAN ANAK
yang berjudul ”PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA REMAJA” bisa bermanfaat
bagi teman-teman dan mempermudah proses perkuliuahan.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Manfaat.....................................................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Remaja dalam Perkembangan Manusia.....................................................
2.2 Teori-Teori Perkembangan Remaja.....................................
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa
anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri
mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak
remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada,
tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk
konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu
untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.
1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana remaja dalam perkembangan manusia?
2. Apa saja teori-teori perkembangan masa remaja?

1.3

Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui remaja dalam perkembangan manusia
2. Untuk mengetahui teori-teori perkembangan masa remaja

1.4

Manfaat

Mahasiswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam mengenai perkembangan
remaja dan teori-teorinya serta mahasiswa dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam
dirinya sendiri maupun orang disekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Remaja dalam Perkembangan Manusia
2.1.1 Konsep Pengertian Remaja
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju
masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan
dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008).
Menurut Dorland (2011), “remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan
selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun”.
Menurut Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase
remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanakkanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih
erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
2.1.2 Tahap Perkembangan Remaja
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja
akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada fase-fase ini terdapat beragam
ciri khas pada masing-masing fase.
1. 1.
Fase Praremaja
Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja
oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall seorang sarjana
psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa
perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.
Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis,
kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas,
dan memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan
dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik,
sehingga tidak kesepian (Sunaryo,2004:56).
Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan
dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.
1. 2.
Fase Remaja Awal (early adolescence)
Fase remaja awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. pada fase ini ketertarikan
pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk memuaskan
dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42) mengemukakan
bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat
melampaui tingkat masa anak-anak.
Sunaryo (2004:56) berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain:
1)

Tantangan utama adalah mengembangkan aktivitas heteroseksual.

2)

Terjadi perubahan fisiologis.

3)
Terdapat pemisahan antara hubungan erotik yang sasarannya adalah lawan jenis
dan keintiman dengan jenis kelamin yang sama.
4)
Jika erotik dan keintiman tidak dipisahkan, maka akan terjadi hubungan
homoseksual.
5)
Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan
keakraban.
6)
Tugas perkembangan yang penting adalah belajar mandiri dan melakukan
hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.
1. 3.
Fase Remaja Akhir
Fase remaja akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah
terpolakan. Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan
antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah hak,
kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara.
Sunaryo (2004:57) mengatakan bahwa tugas perkembangan fase remaja akhir
adalaheconomically, intelectually, dan emotionally self sufficient.
2.1.3 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
1. Perkembanang Biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu
meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik
itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan
tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alatalat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan
tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2006: 52).
Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan
bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulangtulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh
payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan
ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting,
menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak.
Potter & Perry (2005:535) juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan
payudara, puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh
hereditas, mulai pada paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10
tahun. Kadar estrogen yang meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai
membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara
spontan atau akibat perangsangan seksual. Vagina memanjang, dan rambut pubis dan
aksila mulai tumbuh.
Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulangtulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan
suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan
tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus
diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut
diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang
meningkat sitandai dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat dan vesikula
seminalis.
Perry&Potter (2005:690) mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik
adalah :
1. Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera
2. Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul
3. Perubahan distribusi otot dan lemak
4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan
kelenjarhypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya
pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin
utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002:94).
1. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung
antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan
logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja
terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian
diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan
lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi
juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena
informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional
formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak
dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar
abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik
ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai
berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan
secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.
Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini
menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif
remaja
1. Perkembangan Sosial
Potter&Perry (2005:535) mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa
remaja sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai
oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat.
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami
perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam
kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah
orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif,
kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat
merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell
(dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk
memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai
adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial
adelesens. Remaja arus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi
secara sosial (Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan
dan identitas moral.
2.1.4

Ciri Khas Remaja

1. 1.
Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja
dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack
Sullivan (dalam Santrock, 2003: 220) mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja
mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui
interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat
dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya
ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa
teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan
perkembangan anak dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua
orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih saying
(ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial,
keakraban, dan hubungan seksual.
Pada saat remaja, seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan mulai
membangun identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin hubungan yang
lebih dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga. Krisis identitas ini membuat
remaja mengalami rasa malu, takut, dan gelisah yang menimbulkan gangguan fungsi di
rumah dan di sekolah (Potter&Perry, 2010). Namun, dalam beberapa hal, remaja
mengalami ketegangan baik akibat tekanan kelompoknya, maupun perubahan
psikososial. Sehingga remaja cenderung melakukan tindakan yang dapat mengurangi
ketegangan tersebut, misalnya merokok dan memakai obat-obatan.
Ada beberapa beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003:
206) yaitu :
a)
Menciptakan interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia, dan
aktivitas favorit.
b)

Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian.

c)

Tingkah laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama.

d)

Menghargai diri sendiri dan orang lain.

e)
Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat, duduk
berdekatan, berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan
memberikan pujian.
Ada beberapa dampak apabila terjadi penolakan pada teman sebaya. Menurut Hurlock
(2000: 307) dampak negatif dari penolakan tersebut adalah :
a)

Akan merasa kesepian karena kebutuhan social mereka tidak terpenuhi.

b)

Anak merasa tidak bahagia dan tidak aman.

c)
Anak mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan, yang dapat
menimbulkan penyimpangan kepribadian.
d) Kurang mmemiliki pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk menjalani proses
sosialisasi.
e)
Akan merasa sangat sedih karena tidak memperoleh kegembiraan yang dimiliki
teman sebaya mereka.
f)
Sering mencoba memaksakan diri untuk memasuki kelompok dan ini akan
meningkatkan penolakan kelompok terhadap mereka semakin memperkecil peluang
mereka untuk mempelajari berbagai keterampilan sosial.
g)
Akan hidup dalam ketidakpastian tentang reaksi social terhadap mereka, dan ini
akan menyebabkan mereka cemas, takut, dan sangat peka.
h)
Sering melakukan penyesuaian diri secara berlebihan, dengan harapan akan
meningkatkan penerimaan sosial mereka.
Sementara itu, Hurlock (2000: 298) menyebutkan bahwa ada beberapa manfaat yang
diperoleh jika seorang anak dapat diterima dengan baik. Manfaat tersebut yaitu:
a)

Merasa senang dan aman.

b)

Mengembangkan konsep diri menyenangkan karena orang lain mengakui mereka.

c)
Memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai pola prilaku yang diterima
secara sosial dan keterampilan sosial yang membantu kesinambungan mereka dalam
situasi sosial.
d) Secara mental bebas untuk mengalihkan perhatian meraka ke luar dan untuk
menaruh minat pada orang atau sesuatu di luar diri mereka.
e)

Menyesuaikan diri terhadap harapan kelompok dan tidak mencemooh tradisi sosial.

1. 2.
Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik
Hubungan dengan orang tua penuh dengan konflik ketika memasuki masa remaja awal.
Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas,
perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan
sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada
orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan remaja.
Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua melihat
remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang tidak mau
menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua
cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan member lebih banyak tekanan
kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua.
Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan
orang tua dan remaja. Berikut ada beberapa strategi yang diberikan oleh Santrock, (2002:
24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba
mencapai suatu pemahaman timbale balik. 3) Mencoba melakukan corah pendapat
(brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5)
Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat
kemajuan yang telah dicapai.
1. 3.
Keingintahuan tentang seks yang tinggi
Seksualitas mengalami perubahan sejalan dengan individu yang terus tumbuh dan
berkembang (Potter&Perry,2010:30). Setiap tahap perkembangan memberikan perubahan
pada fungsi dan peran seksual dalam hubungan. Masa remaja merupakan masa di mana
individu menggali orientasi seksual primer mereka lebih banyak daripada masa
perkembangan manusia lainnya.
Remaja menghadapi banyak keputusan dan memerlukan informasi yang akurat mengenai
topik-topik seperti perubahan tubuh, aktivitas seksual, respons emosi terhadap hubungan
intim seksual, PMS, kontrasepsi, dan kehamilan (Perry&Potter, 2010:31). Informasi
faktual ini dapat datang dari rumah, sekolah, buku atau pun teman sebaya. Bahkan
informasi seperti ini pun,remaja mungkin tidak mengintergrasikan penhgetahuan ini ke
dalam gaya hidupnya. Mereka mempunyai orientasi saat ini dan rasa tidak rentan.
Karakteristik ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa kehamilan atau penyakit
tidak akan terjadi pada mereka, dan karenanya tindak kewaspadaan tidak diperlukan.
Penyuluhan kesehatan harus diberikan dalam konteks perkembangan ini (Potter&Perry,
2005:535).
1. 4.
Mudah stres
Menurut Potter&Perry (2005:476), Selye (1976) berpendapat bahwa stres adalah segala
situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons
atau melakukan tindakan.
Stres dapat menyebabkan perasaan negatif. Umumnya, seseorang dapat mengadaptasi
stres jangka panjang maupun jangka pendek sampai stres tersebut berlalu. Namun, jika
adaptasi itu gagal dilakukan, stres dapat memicu berbagai penyakit.
Remaja juga sangat rentan dengan strea. Sebab, di masa ini seseorang akan memiliki
keinginan serta kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila keinginan dan kegiatan itu
tidak berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana mestinya, remaja cenderung
menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran mereka. Sehingga remaja mudah
mengalami stres. Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau meminimalisisr stres
mereka dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman sebayanya.
2.2 Teori-Teori Perkembangan Remaja
1. a.
Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan psikologi
seseorang. Ahli teori psikoanalitik menegaskan bahwa pengalaman pada masa dini
dengan orang tua akan sangat membentuk perkembangan seseorang khususnya remaja.
Ciri-ciri tersebut dipelajari dalam teori psikoanalisa yang utama, yaitu dari Sigmund
Freud. Asmadi (2004:103) mengatakan bahwa, menurut Freud, struktur kepribadian
manusia terdiri atas aspek Das Es (The Id), Das Ich (The Ego), dan Das Ueber Ich (the
super ego).
Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego, Freud percaya bahwa dipenuhi oleh
ketegangan dan konflik. Untuk mengurangi ketegangan ini, remaja menyimpan informasi
dalam pikiran tidak sadar mereka. Ia juga mengatakan bahwa tingkah laku yang sekecil
apapun mempunyai makna khusus bila kekuatan tidak sadar di balik tingkah laku tersebut
ditampilkan.
Cara ego mengatasi konflik antara tuntutannya untuk realitas, keinginan id dan kekangan
dari superego yaitu dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense
mechanisme), artinya istilah psikoanalisa ini untuk metode yang tidak disadari ego
merusak realitas dan karena itu melindungi dirinya dari rasa cemas. Menurut Freud tahap
permulaan dari perkembangan kepribadian, sebagai berikut :
a)
Tahap oral (oral stage) adalah perkembangan yang terjadi pada usia 18 bulan
pertama, dimana kesenangan bayi berpusat di sekitar mulut.
b)
Tahap anal (anal stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 1,5 dan
3 tahun, di mana kesenangan terbesar anak meliputi anus atau fungsi pembuangan yang
berhubungan dengan anus.
c)
Tahap falik (phallic stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 3
sampai 6 tahun, kata phallus artinya penis atau alat kelamin laki-laki. Artinya kesenangan
berpusat pada alat kelamin karena anak menemukan bahwa memanipulasi diri sendiri
memberikan kesenangan.
d) Tahap latensi (latency stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 6
tahun dan pubertas, anak menekan semua minat seksual dan mengembangkan
keterampilan intelektual dan sosial.
e)
Tahap genital (genital stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi pada masa
pubertas. Pada masa ini adalah masa kebangkitan kembali dorongan seksual, sumber
kesenangan seksual yang adalah dari orang lain yang bukan keluarganya. Remaja berada
pada tahap ini.
1. b.
Teori Psikososial
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai perkembangan dari teori psikoanalisis
Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap perkembangan individu selama hidupnya
dipengaruhi oleh interaksi sosial yang menjadikan individu menjadi matang secara fisik
dan psikologis.
Menurut Erikson semakin berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat
perkembangan individu tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut :
a)
Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush) adalah tahap psikososial
Erikson yang dialami dalam tahun pertaa kehidupan. Rasa percaya tumbuh dari adanya
perasaan akan kenyamanan fisik dan rendahnya rasa ketakutan serta kecemasan tentang
masa depan.
b)
Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt) adalah
tahap perkembangan yang terjadi pada akhir masa bayi dan “toddler” (usia 1-3 tahun).
c)
Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt) adalah tahap perkembangan
yang terjadi selama masa persekolahan.
d) Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority) adalah tahap
perkembangan yang tejadi kira-kira pada usia sekolah dasar.
e)
Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion) adalah
tahap perkembangan yang dialami individu selama masa remaja. Pada masa ini individu
diharapkan pada pertanyaan siapa mereka, mereka itu sebenarnya apa, dan kemana
mereka menuju dalam kehiupannya.
f)
Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation) adalah tahap perkembangan yang
dialami individu selama masa dewasa awal. Pada masa ini individu menghadapi tugas
perkembangan untuk membentuk hubungan intim dengan orang lain.
g)
Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa tengah.
h)
Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.
1. c.
Teori Kognitif
Apabilateori psikoanalisa menekankan pada pentingnya pikiran remaja yang tidak
disadari, maka teori-teori kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori
kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dan Piaget dan teori
pemrosesan informasi.
Menurut teori Piaget, remaja secara aktif mengkontruksikan dunia kognitif mereka
sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam pikiran mereka di lingkungan. Piaget
juga menyatakan bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka dengan memasukkan
gagasan-gagasan baru, karena tambahan informasi akan mengembangkan pemahaman.
Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut :
a)
Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage), yang berlangsung dari lahir sampai kirakira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan mengenai dunia dengan
mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar) dengan
tindakan fisik dan motorik.
b)
Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah yang berlangsung kira-kira usia
2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai mempersentasikan dunia dengan kata-kata, citra,
dan gambar-gambar.
c)
Tahap operasional konkrit (concrete operational stage) adalah yang berlangsung
dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat melakukan operasi dan penalaran
logis, menggatikan pemikiran logis, menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang
penalaran dapat diaplikasikan pada contoh atau konkrit
d) Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang terjadi antara usia
11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak melebihi dunia pengalaman yang
actual dan konkrit, dan mengubah cara berpikir tentag perkembangan berpikir anak dan
remaja.

1. d.
Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial
Ahli teori ini juga akan menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan remaja
terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana warisan
biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan dalam
mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa bukalah robot yang tidak punya pikiran, yang
berespon secara mekanis pada orang lain dalam lingkungan kita. Psikolog Amerika
Bandura dan Walter Mischel adalah arsitek utama dari versi teori belajar social
kontemporer yang disebut teori belajar kognitif. Bandura percaya bahwa kita belajar
dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain. Melalui belajar observasi (modeling
atau imitasi), kita secara kognitif mempeesentasikan tingkah laku orang lain dan
kemudian mungkin mengambil tingkah laku tersebut. Model belajar dan perkembangan
yang paling mutakhir mencakup tingkah laku, manusia dan kognisi, dan lingkungan.
Pendekatan belajar social menekankan pada pentingnya penelitian empiric dalam
mempelajari perkembangan. Penelitian ini memfokuskan pada proses-proses yang
menjelaskan perekembangan faktor social dan kognitif yang mempengaruhi menjadi
manusia seperti sekarang ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanakkanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih
erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara
lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan belajar
sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja
akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik
yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial
remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Sementara
itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan
orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.
3.2 Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin
maupun psikis. Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada
remaja. Sementara itu, perawat dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja
sebagaimana peran perawat dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan remaja
senantiasa memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan
remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya.

Demikian makalah mengenai perkembangan remaja. Mohon maaf,apabila makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karenaitu,kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan.
Semoga bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan.
Bandung:Refika Aditama.
Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta:EGC.
Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2005. Fundamental Keperawatan Vol.1. Jakarta:
EGC.
Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC.

More Related Content

What's hot

Makalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikMakalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikArina Latifah
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifIwan Wahidin
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKharjunode
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganLois Tulangow
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individuBudi Sanjaya Saragih
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAJuhdi Heryadi
 
Penghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahPenghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahFea Rose
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikTohir Haliwaza
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan fase
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan faseHakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan fase
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan faseRamona Siregar
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaAghnia Rahmawati
 

What's hot (20)

Makalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikMakalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta Didik
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Makalah pp didik
Makalah pp didikMakalah pp didik
Makalah pp didik
 
Pubertas remaja
 Pubertas remaja Pubertas remaja
Pubertas remaja
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individu
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
 
Penghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahPenghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillah
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
Makalah efsi
Makalah efsiMakalah efsi
Makalah efsi
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan fase
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan faseHakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan fase
Hakikat, ciri ciri, prinsip-prinsip, dan fase
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 

Similar to Tugas1

remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfLiaDjanbie
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)syarifah irmadani
 
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...PuputPamela
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaSOLVERAGUNG
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
GEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptxGEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptxGebyNastaqim
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikEva Rahma
 
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)
 Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)PuputPamela
 
Perkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPerkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPuputPutriWulan
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Yeti Rohayati
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAsrurMualif1
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiMakalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiHasyimAbdullah1
 

Similar to Tugas1 (20)

remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
GEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptxGEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptx
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)
 Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)
 
Perkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPerkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusia
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiMakalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

Tugas1

  • 1. TUGAS MAKALAH PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA REMAJA OLEH NAMA : RAHMAN NIM : TINGKAT : 12.12.982 IIA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamuallaikum wr-wb. Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karna atas berkah rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Askep ini tepat pada waktunya. Berkat bantuan dari teman-teman pula sehingga kami sangat termotivasi sekali dalam mengerjakan tugas kami ini, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen kami, yang telah memberi kami tugas, karena dengan adanya tugas ini, sehinnga kami bisa menambah wawasan pengetahuaan. Semoga saja makalah yang kami buat tentang mata kuliah KEPERAWATAN ANAK yang berjudul ”PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA REMAJA” bisa bermanfaat bagi teman-teman dan mempermudah proses perkuliuahan. Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................ DAFTAR ISI...................................................................................................... BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 1.3 Tujuan.................................................................................................... 1.4 Manfaat..................................................................................................................... BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 Remaja dalam Perkembangan Manusia..................................................... 2.2 Teori-Teori Perkembangan Remaja..................................... BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 3.2 Saran................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik. Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana remaja dalam perkembangan manusia? 2. Apa saja teori-teori perkembangan masa remaja? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui remaja dalam perkembangan manusia 2. Untuk mengetahui teori-teori perkembangan masa remaja 1.4 Manfaat Mahasiswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam mengenai perkembangan remaja dan teori-teorinya serta mahasiswa dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam dirinya sendiri maupun orang disekitarnya.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Remaja dalam Perkembangan Manusia 2.1.1 Konsep Pengertian Remaja Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008). Menurut Dorland (2011), “remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun”. Menurut Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanakkanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. 2.1.2 Tahap Perkembangan Remaja Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase. 1. 1. Fase Praremaja Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun. Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak kesepian (Sunaryo,2004:56). Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.
  • 6. 1. 2. Fase Remaja Awal (early adolescence) Fase remaja awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. pada fase ini ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42) mengemukakan bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Sunaryo (2004:56) berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain: 1) Tantangan utama adalah mengembangkan aktivitas heteroseksual. 2) Terjadi perubahan fisiologis. 3) Terdapat pemisahan antara hubungan erotik yang sasarannya adalah lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang sama. 4) Jika erotik dan keintiman tidak dipisahkan, maka akan terjadi hubungan homoseksual. 5) Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan keakraban. 6) Tugas perkembangan yang penting adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda. 1. 3. Fase Remaja Akhir Fase remaja akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan. Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara. Sunaryo (2004:57) mengatakan bahwa tugas perkembangan fase remaja akhir adalaheconomically, intelectually, dan emotionally self sufficient. 2.1.3 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 1. Perkembanang Biologis Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alatalat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2006: 52).
  • 7. Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulangtulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak. Potter & Perry (2005:535) juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan payudara, puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh hereditas, mulai pada paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual. Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh. Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulangtulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat sitandai dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat dan vesikula seminalis. Perry&Potter (2005:690) mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik adalah : 1. Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera 2. Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul 3. Perubahan distribusi otot dan lemak 4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder. Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjarhypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002:94). 1. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi
  • 8. juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja 1. Perkembangan Sosial Potter&Perry (2005:535) mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat. Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial adelesens. Remaja arus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial (Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan dan identitas moral. 2.1.4 Ciri Khas Remaja 1. 1. Hubungan dengan Teman Sebaya Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, 2003: 220) mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui
  • 9. interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih saying (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual. Pada saat remaja, seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan mulai membangun identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin hubungan yang lebih dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga. Krisis identitas ini membuat remaja mengalami rasa malu, takut, dan gelisah yang menimbulkan gangguan fungsi di rumah dan di sekolah (Potter&Perry, 2010). Namun, dalam beberapa hal, remaja mengalami ketegangan baik akibat tekanan kelompoknya, maupun perubahan psikososial. Sehingga remaja cenderung melakukan tindakan yang dapat mengurangi ketegangan tersebut, misalnya merokok dan memakai obat-obatan. Ada beberapa beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003: 206) yaitu : a) Menciptakan interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia, dan aktivitas favorit. b) Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian. c) Tingkah laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama. d) Menghargai diri sendiri dan orang lain. e) Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat, duduk berdekatan, berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan memberikan pujian. Ada beberapa dampak apabila terjadi penolakan pada teman sebaya. Menurut Hurlock (2000: 307) dampak negatif dari penolakan tersebut adalah : a) Akan merasa kesepian karena kebutuhan social mereka tidak terpenuhi. b) Anak merasa tidak bahagia dan tidak aman. c) Anak mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan penyimpangan kepribadian.
  • 10. d) Kurang mmemiliki pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk menjalani proses sosialisasi. e) Akan merasa sangat sedih karena tidak memperoleh kegembiraan yang dimiliki teman sebaya mereka. f) Sering mencoba memaksakan diri untuk memasuki kelompok dan ini akan meningkatkan penolakan kelompok terhadap mereka semakin memperkecil peluang mereka untuk mempelajari berbagai keterampilan sosial. g) Akan hidup dalam ketidakpastian tentang reaksi social terhadap mereka, dan ini akan menyebabkan mereka cemas, takut, dan sangat peka. h) Sering melakukan penyesuaian diri secara berlebihan, dengan harapan akan meningkatkan penerimaan sosial mereka. Sementara itu, Hurlock (2000: 298) menyebutkan bahwa ada beberapa manfaat yang diperoleh jika seorang anak dapat diterima dengan baik. Manfaat tersebut yaitu: a) Merasa senang dan aman. b) Mengembangkan konsep diri menyenangkan karena orang lain mengakui mereka. c) Memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai pola prilaku yang diterima secara sosial dan keterampilan sosial yang membantu kesinambungan mereka dalam situasi sosial. d) Secara mental bebas untuk mengalihkan perhatian meraka ke luar dan untuk menaruh minat pada orang atau sesuatu di luar diri mereka. e) Menyesuaikan diri terhadap harapan kelompok dan tidak mencemooh tradisi sosial. 1. 2. Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik Hubungan dengan orang tua penuh dengan konflik ketika memasuki masa remaja awal. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan remaja. Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua
  • 11. cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan member lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua. Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan orang tua dan remaja. Berikut ada beberapa strategi yang diberikan oleh Santrock, (2002: 24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbale balik. 3) Mencoba melakukan corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. 1. 3. Keingintahuan tentang seks yang tinggi Seksualitas mengalami perubahan sejalan dengan individu yang terus tumbuh dan berkembang (Potter&Perry,2010:30). Setiap tahap perkembangan memberikan perubahan pada fungsi dan peran seksual dalam hubungan. Masa remaja merupakan masa di mana individu menggali orientasi seksual primer mereka lebih banyak daripada masa perkembangan manusia lainnya. Remaja menghadapi banyak keputusan dan memerlukan informasi yang akurat mengenai topik-topik seperti perubahan tubuh, aktivitas seksual, respons emosi terhadap hubungan intim seksual, PMS, kontrasepsi, dan kehamilan (Perry&Potter, 2010:31). Informasi faktual ini dapat datang dari rumah, sekolah, buku atau pun teman sebaya. Bahkan informasi seperti ini pun,remaja mungkin tidak mengintergrasikan penhgetahuan ini ke dalam gaya hidupnya. Mereka mempunyai orientasi saat ini dan rasa tidak rentan. Karakteristik ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa kehamilan atau penyakit tidak akan terjadi pada mereka, dan karenanya tindak kewaspadaan tidak diperlukan. Penyuluhan kesehatan harus diberikan dalam konteks perkembangan ini (Potter&Perry, 2005:535). 1. 4. Mudah stres Menurut Potter&Perry (2005:476), Selye (1976) berpendapat bahwa stres adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau melakukan tindakan. Stres dapat menyebabkan perasaan negatif. Umumnya, seseorang dapat mengadaptasi stres jangka panjang maupun jangka pendek sampai stres tersebut berlalu. Namun, jika adaptasi itu gagal dilakukan, stres dapat memicu berbagai penyakit. Remaja juga sangat rentan dengan strea. Sebab, di masa ini seseorang akan memiliki keinginan serta kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila keinginan dan kegiatan itu tidak berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana mestinya, remaja cenderung menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran mereka. Sehingga remaja mudah
  • 12. mengalami stres. Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau meminimalisisr stres mereka dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman sebayanya. 2.2 Teori-Teori Perkembangan Remaja 1. a. Teori Psikoanalisa Psikoanalisa merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan psikologi seseorang. Ahli teori psikoanalitik menegaskan bahwa pengalaman pada masa dini dengan orang tua akan sangat membentuk perkembangan seseorang khususnya remaja. Ciri-ciri tersebut dipelajari dalam teori psikoanalisa yang utama, yaitu dari Sigmund Freud. Asmadi (2004:103) mengatakan bahwa, menurut Freud, struktur kepribadian manusia terdiri atas aspek Das Es (The Id), Das Ich (The Ego), dan Das Ueber Ich (the super ego). Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego, Freud percaya bahwa dipenuhi oleh ketegangan dan konflik. Untuk mengurangi ketegangan ini, remaja menyimpan informasi dalam pikiran tidak sadar mereka. Ia juga mengatakan bahwa tingkah laku yang sekecil apapun mempunyai makna khusus bila kekuatan tidak sadar di balik tingkah laku tersebut ditampilkan. Cara ego mengatasi konflik antara tuntutannya untuk realitas, keinginan id dan kekangan dari superego yaitu dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme), artinya istilah psikoanalisa ini untuk metode yang tidak disadari ego merusak realitas dan karena itu melindungi dirinya dari rasa cemas. Menurut Freud tahap permulaan dari perkembangan kepribadian, sebagai berikut : a) Tahap oral (oral stage) adalah perkembangan yang terjadi pada usia 18 bulan pertama, dimana kesenangan bayi berpusat di sekitar mulut. b) Tahap anal (anal stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 1,5 dan 3 tahun, di mana kesenangan terbesar anak meliputi anus atau fungsi pembuangan yang berhubungan dengan anus. c) Tahap falik (phallic stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 3 sampai 6 tahun, kata phallus artinya penis atau alat kelamin laki-laki. Artinya kesenangan berpusat pada alat kelamin karena anak menemukan bahwa memanipulasi diri sendiri memberikan kesenangan. d) Tahap latensi (latency stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia 6 tahun dan pubertas, anak menekan semua minat seksual dan mengembangkan keterampilan intelektual dan sosial.
  • 13. e) Tahap genital (genital stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi pada masa pubertas. Pada masa ini adalah masa kebangkitan kembali dorongan seksual, sumber kesenangan seksual yang adalah dari orang lain yang bukan keluarganya. Remaja berada pada tahap ini. 1. b. Teori Psikososial Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai perkembangan dari teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap perkembangan individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang menjadikan individu menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut Erikson semakin berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat perkembangan individu tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut : a) Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush) adalah tahap psikososial Erikson yang dialami dalam tahun pertaa kehidupan. Rasa percaya tumbuh dari adanya perasaan akan kenyamanan fisik dan rendahnya rasa ketakutan serta kecemasan tentang masa depan. b) Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt) adalah tahap perkembangan yang terjadi pada akhir masa bayi dan “toddler” (usia 1-3 tahun). c) Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt) adalah tahap perkembangan yang terjadi selama masa persekolahan. d) Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority) adalah tahap perkembangan yang tejadi kira-kira pada usia sekolah dasar. e) Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion) adalah tahap perkembangan yang dialami individu selama masa remaja. Pada masa ini individu diharapkan pada pertanyaan siapa mereka, mereka itu sebenarnya apa, dan kemana mereka menuju dalam kehiupannya. f) Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation) adalah tahap perkembangan yang dialami individu selama masa dewasa awal. Pada masa ini individu menghadapi tugas perkembangan untuk membentuk hubungan intim dengan orang lain. g) Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) adalah tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa tengah. h) Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.
  • 14. 1. c. Teori Kognitif Apabilateori psikoanalisa menekankan pada pentingnya pikiran remaja yang tidak disadari, maka teori-teori kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dan Piaget dan teori pemrosesan informasi. Menurut teori Piaget, remaja secara aktif mengkontruksikan dunia kognitif mereka sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam pikiran mereka di lingkungan. Piaget juga menyatakan bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka dengan memasukkan gagasan-gagasan baru, karena tambahan informasi akan mengembangkan pemahaman. Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut : a) Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage), yang berlangsung dari lahir sampai kirakira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik dan motorik. b) Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah yang berlangsung kira-kira usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai mempersentasikan dunia dengan kata-kata, citra, dan gambar-gambar. c) Tahap operasional konkrit (concrete operational stage) adalah yang berlangsung dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat melakukan operasi dan penalaran logis, menggatikan pemikiran logis, menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh atau konkrit d) Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang terjadi antara usia 11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak melebihi dunia pengalaman yang actual dan konkrit, dan mengubah cara berpikir tentag perkembangan berpikir anak dan remaja. 1. d. Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial Ahli teori ini juga akan menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan remaja terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan dalam mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja. Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa bukalah robot yang tidak punya pikiran, yang berespon secara mekanis pada orang lain dalam lingkungan kita. Psikolog Amerika Bandura dan Walter Mischel adalah arsitek utama dari versi teori belajar social kontemporer yang disebut teori belajar kognitif. Bandura percaya bahwa kita belajar
  • 15. dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain. Melalui belajar observasi (modeling atau imitasi), kita secara kognitif mempeesentasikan tingkah laku orang lain dan kemudian mungkin mengambil tingkah laku tersebut. Model belajar dan perkembangan yang paling mutakhir mencakup tingkah laku, manusia dan kognisi, dan lingkungan. Pendekatan belajar social menekankan pada pentingnya penelitian empiric dalam mempelajari perkembangan. Penelitian ini memfokuskan pada proses-proses yang menjelaskan perekembangan faktor social dan kognitif yang mempengaruhi menjadi manusia seperti sekarang ini.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanakkanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres. 3.2 Saran Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis. Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja. Sementara itu, perawat dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja sebagaimana peran perawat dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan remaja senantiasa memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya. Demikian makalah mengenai perkembangan remaja. Mohon maaf,apabila makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karenaitu,kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan. Bandung:Refika Aditama. Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta:EGC. Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2005. Fundamental Keperawatan Vol.1. Jakarta: EGC. Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 2. Jakarta: Salemba Medika. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC.