SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA
AKHIR
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu: Prawidya Lestari, M.Pd.I
Disusun Oleh:
1. Aiena Rissa Fadlilatulaila (19120003)
2. Dewi Zahra (19120007)
3. Irfa’i (19120013)
4. Jodi Febriansyah (19120014)
5. M. Cholifaturrohman (19120044)
6. Nurul Komariah (19120025)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO
2020
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Fase-fase masa remaja.................................................................................. 3
B. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Masa Remaja ......................... 5
C. Perkembangan pada masa remaja ................................................................ 7
D. Perkembangan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Bekerja .............. 11
E. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja........................... 15
F. Hubungan remaja dan masyarakat ............................................................. 16
G. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup .......... 18
H. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja ................................................ 22
BAB III PENUTUP............................................................................................... 24
A. Kesimpulan................................................................................................. 24
B. Kritik dan Saran ......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam
serangkaian peride yang berurutan, mulai periode prenatal hingga usia lanjut.
Semua individu mengikuti pola perkembangan dengan pasti dan dapat
diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling
berkaitan dan tidak dapat diulang kembali. Hal-hal yang terjadi dimasa awal
perkembangan individu akan memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap
selanjutnya. Salah satu tahap yang akan dilalui oleh individu tersebut adalah masa
lanjut usia atau lansia.
Proses perkembangan manusia setelah dilahirkan secara fisiologis adalah
semakin lama menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia, maka jaringan-
jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian regenerasi dan sebagian yang lain akan
mati, dan pada usia lanjut ini akan menghadapi berbagai pwrsoalan, persoalan
pertama adalah penurunan kemampuan fisik sehingga kekuatan fisik berkurang,
aktivitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebankan
mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu mereka yang berada dalam
usia kanjut merasa bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi atau kurang dihargai.
Dalam makalah ini ada dijelaskan mengenai masa atau fase remaja awal
(pubertas) sampai remaja akhir atau menginjak dewasa akan dijelaskan meliputi
fase-fase remaja, faktor lingkungan yang memengaruhi pubertas, perkembangan
fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber, perkembangan remaja yang sekolah
dan bekerja, kedewasaan keadaan mondig dan emansipasi remaja, hubungan
remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat, dan tugas-tugas remaja.
2
B. Rmusan Masalah
1. Bagaiman fase-fase masa remaja pubertas dan adolesensi?
2. Bagaimana faktor lingkungan dalam memengaruhi pubertas?
3. Bagaimana perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber?
4. Bagaimana perkembangan remaja sekolah dengan remaja yang bekerja?
5. Bagaimana tingkat kedewasaan mondig dan emansipasi remaja?
6. Bagaimana perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan pandangan hidup?
7. Bagaimana tugas-tugas perkembangan masa remaja?
C. Tujuan
1. Memahami tentang Bagaiman fase-fase masa remaja pubertas dan adolesensi.
2. Memahami mengenai faktor lingkungan dalam memengaruhi pubertas.
3. Memahami tentang perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa
puber.
4. Mengetahui perkembangan mengenai remaja sekolan dengan remaja yang
bekerja.
5. Memahami dan mengerahui tentang tingkat kedewasaan mondig dan
emansipasi remaja.
6. Memahami tentang bagaimana perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan
pandangan hidup.
7. Memahami dan mengerti tugas-tugas perkembangan masa remaja.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fase-fase masa remaja
1. Fase Pubertas
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak
berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Root menyatakan,
“Masa puber adalah tahap dalam perkembangan, yaitu terjadinya kematangan
alat-alat seksual dan tercapainya kemampuan, yaitu reprodiksi. Tahap ini
disertai perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatik dan prespektif
psikologi”.1
Pada masa pubertas anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Biasanya dimulai pada usia 8-10 tahun dan
berakhir pada masa 15-16 tahun. Pada masa pubertas hormon seseorang akan
menjadi aktif memproduksi dua hormon yaitu (gonadotrophis atau
gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu
follice Stimulating Hormone dan Luteinizing Hormone.2
Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan
estrogen dan progesterone dan hormon pada laki-laki adalah luteinizing
hormone yang juga dinamakan interstitian-cell stimulating hormone
merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secata cepat hormon-
hormon tersebut mengubah sistem biologis seorang anak yaitu:
a. Anak perempuan menstruasi, sebagai tanda bahwa sistem reproduksinya
sudah aktif.selain itu juga ada perubahan fisik yaitu seperti payudara mulai
berkembang.
b. Anak laki-laki suara mulai membesar, otot mulai tumbuh, dan fisik lainya
yang berkaitan dengan tumbuhnya hormon testosterone.
1Rosleny Marliani, Psikologi Perkembangan,(Bandung:PustakSetia, 2015), hal.154.
2Maria Ulfah, Peran Presepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap
Kecenderugan Kenakalan Remaja, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2007), hlm. 23.
4
Ciri-ciri masa remaja :
a. Periode tumpang tindih
Masa puber dianggap masa tumpang tindih karena mencakum tahun-
tahun akhir masa anak-anak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai
anak matang secara seksual, ia dikenal sebagai “anak puber”. Setelah
matang secara seksual, ia dikenal sebagai “remaja atau reja muda”.
b. Periode yang singkat
Di banding dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam
maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat,
yaitu sekitar 2-4 th.Anak yang megalami masa puber selama dua tahun
atau kurang dianggap sebagai anak yang “cepat matang”, sedangkan yang
memerlukan 3-4 tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa
dianggap sebagai anak yang “lambat matang”. Sebagai kelompok, anak
perempuan cenderung lebih cepat matang dari pada kelompok anak laki-
laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok pada setiap kelompok.3
Masa puber yang relatif singkat dalam rentang kehidupan dapat di
bagi menjadi 3 tahap berikut :
1) Tahap pra-puber
Tahap ini bertumpang tindih dengan 1 atau 2thterakhir masa
kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber”, yaitu bukan
lagi seorang anak, tetapi bukan saja seorang remaja. Pada tahap
prapuber atau pematangan, ciri-ciri seks sekunder mulai tampak, tetapi
organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
2) Tahap puber
Tahap ini terjadi pada gari pembagi antara masa kanak-kanak
kemasa remaja. Kriteria kematangan seksual adalah muncunya haid
pada anak perempuan dan pengalaman mimpi basah pada anak laki-
3 Rosleny Marliani,M.Si., Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pustaka
Setia,2015),hlm.154.
5
laki. Selama tahab remaja ciri-ciri sekssekunder telah berkembang dan
sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
3) Tahap Adolesensi (pasca puber)
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua
masa remaja. Selama tahab ini ciri-ciri seks sekunder telah
berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara
matang.4
B. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Masa Remaja
Adapun beberapa hal yang memengaruhi masa remaja yaitu sebagai
berikut :
1. Lingkungan keluarga
Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh
anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitukebutuhan akan rasa aman,
dihargai, disayang, diterima dan kebebasan untuk menyatakan diri. Dengan
kata lain, yang sangatdibutuhkan remaja dalam perkembangan sosialnya
adalah kehidupaniklim keluarga yang kondusif. Iklim kehidupan keluarga
mengandungtiga unsur, yakni :
a. Karakteristik khas internal keluarga yang berbeda dari keluargalainnya.
b. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi perilaku individudalam
keluarga remaja itu.
c. Unsur kepemimpinan dan keteladanan kepala keluarga, sikap danharapan
individu di dalam keluarga.
Karena remaja hidup dalam suatu kelompok individu yangdi sebut
sebagai keluarga, salah satu aspek penting yang dapatmempengaruhi perilaku
remaja adalah interaksi antar anggotakeluarga. Harmonis tidaknya keluarga
akan mempengaruhiperkembangan sosila remaja yang ada dalam keluarga.5
2. Lingkungan sekolah
4Rosleny Marliani,M.Si., Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pustaka
Setia,2015),hlm.156.
5Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hal. 144.
6
Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam
proses sosialisasi dan sekaligus faktor lingkunganbaru yang sangat menantang
atau bahkan mencemaskan dirinya. Paraguru dan teman-teman sekelas
membentuk suatu sistem yangkemudian menjadi semacam lingkungan norma
bagi remaja. Adaempat tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh
anakselama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut :
a) Anak dituntut agar tidak merugika orang lain serta menghargai dan
menghormati hak orang lain.
b) Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikandiri
dengan norma-norma kelompok.
c) Anak dituntut lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial
berdasarkan asas saling memberi dan menerima.
d) Anak dituntut untuk memahami orang lain.
Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses
yang sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakinmenuntut
penguasaan respon anak.Dari sinilah sekolah merupakan salah satu
lingkungan tempat
Remaja hidup dalam kesehariannya. Sebagaimana keluarga, sekolahjuga
memiliki potensi memudahkan ataumenghambat perkembanganhubungan
sosial remaja.6 Lingkungan sekolah yang kurang positif dapat
menciptakanhambatan bagi perkembangan hubungan sosial remaja. Dan
sekolahyang kehidupan lingkungannya bagus dapat memperlancar
bahkanmemacu perkembangan hubungan sosial remaja.
3. Lingkungan masyarakat
Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam prosessosialisasinya
adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap tidakadil terhadap remaja.
Remaja dianggap anak kecil atau belum mampumenghadapi berbagai masalah
sehingga menimbulkan kekecewaanpada remaja.Remaja tengah mengarungi
perjalanan masa mencari jati diri
6M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,(Jakarta : Rineka Cipta, 1997), hal. 55.
7
sehingga faktor keteladanan dan norma-norma dalam masyarakat
jugamenjadi bagian terpenting dalam perkembangan remaja. Karena
masaremaja adalah masa untuk menentukan identitas dan menentukan
arah,tetapi masa ini bertambah sulit oleh adanya kontradiksi dalammasyarakat.
Apalagi remaja senantiasa ingin seiring sejalan dengantrend yang sedang
berkembang dalam masyarakat.
C. Perkembangan pada masa remaja
1. Perkembangan fisik dan seksual
Perubahan-peubahan fisik merupakan gejala primer dalam petumbuhan
masa remaja, berdampak terhadap perubahan-perubahan psikolgis. Pada
mulanya tanda-tanya perubahan fisik pada remaja terjadi dalam konteks
pubertas.
Dalam kontes ini kematangan reproduktif bertumbuh dengan cepat baik
laki-laki atau perempuan yang disebut percepatan pertumbuhan. Pertumbuhan
cepat pada anak perempuan terjadi 2 tahun lebih cepat dari laki-laki.
Umumnya anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan pada usia 10,5
tahun sedangkan laki-laki usia 12,5 tahun.
Perubahan Ciri-ciri seks primer pada pertumbuhan perempuan adalah
menstruasi pertama yang didahului oleh sejumlah perubahan lain, seperti
pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin,
pembesaran pinggul dan bahu dll. Sedangkang laki-laki mimpi basah pertama
yang dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon perangsan. Yang
dipengaruhi oleh kelenjar bawah otak ( pituitary glet ) hormon perangsang
pria ini merangsang testis sehingga testis menghasilkan hormon testosteron
dan endogen spermatozoa. Hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan fisik
seperti bertumbuhnya jakun, suara makin besar, mulai timbul rambutpada
wajah; ketiak; dan kemaluan.7
2. Perkembangan Sosial
7Rosley Marliani, M.Si Psikilogi Perkembangan, (Bandung:PustakSetia, 2015),
8
Dengan mulainya masa puber timbullah perubahan pada sikap sisoal,
kemunduran terhadap aktivitas kelompok, dan kecenderungan untuk
menyendiri. Pada masa puber kemajuan dan kecepatan perubahan meningkat,
kearah antisocial.
Karena prilaku antisocial pada masa tersebut. Masa puber kadang-
kadang disebut “fase negative dan veriode ketidak seimbangan” Pada masa
ini pola perkembangan social terganggu. Akan tetapi anak akan berada dalam
keadaan mendatar dalam kelajutan belajar bermasyarakat. Mendatar dalam
kejutan belajar bermasyarakat melahan mereka meluncurkan kebawah dari
titik dimana mereka hamper mendekati tingkat dewasa dan peluncuran ini
seringkali terjadi secara mendalam proses sosialisasi ini hanya merupakan
selingan, yang terasa tidak menyanagkan selama berlangsungnya tetapi
meninggalkan kesan yang sedikit kurang baik.
a. Mulainya Perilaku Antisosial
Perilaku dan sikap antisocial dimulai tidak dapat diramalkan secara
tepat karena mulai tidak dapat diramalkan secara tepat karena ada
perbedaan individual yang sedemikian menonjol pada usia permatangan
seksual. Meskipun demikian umumnya, masa puber dimulai sekitar
setahun lebih awal dikalangan anak perempuan dibandingkan dengan anak
laki-laki. Usia rata-rata dimulainya perubahan pubertas pada anak
perempuan adalah usia 11 tahun, dan pada anak laki-laki 12 tahun oleh
karena itu gejala pertama perilaku antisocial dapat diperkirakan timbul
kurang lebih pada usia ini.
b. Penyebab Perilaku Antisosial
Perilaku antisocial mungkin sampai pada suatu derajat yang sangat
besar, bergantungan pada faktor lingkungan. Karena anak mulai terlihat
lebih seperti orang dewasa tidak dalam hanya ukuran tubuh orang dewasa
tidak dalam hanya dalam ukuran tubuh tetapi juga dalam garis bentuk
tubuh para orang tua dan guru memutuskan bahwa saatnya orang tua dan
guru untuk membuang semua hal yang kekanak-kanakan dan memikul
tanggung jawab kedewasa.
9
c. Perubahan Sikp dan perilaku
Perubahan yang terjadi pada masa puber meskipun kelihatannya
merusak, merupakan bagian yang normal dari pola perkembangan social.
Banyak jenis perilaku antisocial berkurang dan menghilangkan karena
selesainya proses kematangan social, mendorong remaja muda untuk
menyesusikan diri dengan harapan social. Bahkan meskipun mereka telah
menentang teman-teman dan menjauhkan diri dari orang tua, guru dan
orang dewa lainnya selama mereka dalam fase negative perilaku mereka
kemudian sangat mengalami kemajuan sehingga biasanya mereka
dimaafkan
3. Perkembangan Bahasa
a. Ciri Bahasa Remaja
Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan
kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang
agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau
menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan diganti
degan mainan, pekerjaan diganti dengan kerjaan.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat
tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat
susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai
kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang
pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat
pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan
untuk memahaminya. Kita bisa mendengar bagaimana bahasa remaja ini
dibuat begitu singkat tetapi sangat komunikatif.
b. Peran Bahasa Remaja
Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesame
sebayanya, remaja seringkali menggunakan bahasa spesifik yang kita
kenal dengan bahasa “gaul”. Disamping bukan merupakan bahasa yang
baku, kata-kata dan istilah dari bahasa gaul ini terkadang hanya dimengerti
oleh para remaja atau mereka yang kerap menggunakannya.
10
Dengan kondisi seperti ini, wajarlah kiranya jika para siswa
sekolah jauh lebih memilih mengerjakan soal-soal pilihan ganda daripada
esai. Masalahnya jelas : mereka tidak mampu menyampaikan maksudnya
dengan baik ; dengan cukup jernih sehingga bisa dimengerti oleh orang
lain. Kalau cuma sekedar bilang "si A keren", "acara ini bagus",
"desainnya ciamik" dan sebagainya, siapa pun bisa melakukannya. Tapi
tidak ada yang mengerti maksud pembicaraannya sebenarnya. Keren
seperti apa? Mengapa ia dibilang keren? Apa yang membuatnya merasa ia
lebih keren daripada yang lain? Tidak ada secuil pun informasi!
c. Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Bahasa Remaja
Menurut Piaget, remaja memasuki tahap perkembangan kognitif
yang disebut tahap formal operasional. Piaget menyatakan bahwa tahapan
ini merupakan tahap tertinggi perkembangan kognitif manusia. Pada tahap
ini individu mulai mengembangkan kapasitas abstraksinya.
Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasa
remaja mengalami peningkatan pesat. Kosakata remaja terus mengalami
perkembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan dengan
topik-topik yang lebih kompleks. Menurut Owen remaja mulai peka
dengan kata-kata yang memiliki makna ganda. Mereka menyukai
penggunaan metaphor, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk
mengekspresikan pendapat mereka. Terkadang mereka menciptakan
ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Bahasa seperti inilah
yang kemudian banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul.
Disamping merupakan bagian dari proses perkembangan kognitif,
munculnya penggunaan bahasa gaul juga merupakan ciri dari
perkembangan psikososial remaja. Menurut Erikson remaja memasuki
tahapan psikososial yang disebut sebagai identity versus role confusion.
Hal yang dominant terjadi pada tahapan ini adalah pencarian dan
pembentukan identitas. Remaja ingin diakui sebagai individu unik yang
memiliki identitas sendiri yang terlepas dari dunia anak-anak maupun
dewasa. Penggunaan bahasa gaul ini merupakan bagian dari proses
11
perkembangan mereka sebagai identitas independensi mereka dari dunia
orang dewasa dan anak-anak.
Bahasa remaja atau yang dikenal bahasa gaul, berkembang melalui
tayangan berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Media-media
tersebut menyebarkan berbagai program remaja yang kecendrungannya
menggunakan bahasa remaja sebagai pengantarnya.
Di dalam tayangan televis, program yang ditayangkan, seperti
sinetron remaja menggunakan bahasa remaja. Melalui media ini, informasi
mengenai bhasa remaja yang ada di kota Jakarta, dapat menyebar sampai
ke pelosok-pelosok desa. Dengan perkembangan teknologi informasi yang
luas, bahasa remaja tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat
khususnya remaja di daerah perkotaan.
D. Perkembangan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Bekerja
Pada dasarnya remaja merupakan proses peralihan antara masa anak-anak
menuju masa dewasa, masing-masing remaja mempunyai karakter yang berbeda-
beda walaupun kembar sekalipun, hal tersebut bisa diakibatkan karena faktor
bawaan, juga faktor lingkungan. Perbedaan-perbedaan antar remaja atau individu
sangat bervariasi baik dari sikap, emosi, dan lain sebagainya. Selain perbedaan
tersebut, ada lagi perbedaan lain yang kaitannya dengan pendidikan, yaitu ada
remaja yang fokus pada sekolah, bekerja, dan ada pula yang fokus pada kedua-
duanya baik pada sekolah maupun pada pekerjaan, dalam tulisan ini akan dibahas
ketiga-tiganya.
1. Remaja yang fokus pada sekolah
Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah, artinya remaja ini
ingin mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, serta tekun belajar dan
berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah:
a. Faktor keluarga
Keluarga sangat berperan dalam penentuan konsistensi remaja
yang memfokuskan dirinya pada sekolah, keluarga sebagai pendorong
12
utama dalam pendidikan remaja, keluarga seharusnya memberikan
motivasi-motivasi positif agar remaja benar-benar termotivasi untuk
semangat dalam belajar. Umumnya remaja yang berasal dari keluarga
kelas menengah ke atas mayoritas bersekolah, tetapi walaupun bersekolah
tentunya ada remaja yang fokus dan ada pula yang tidak, remaja yang
berasal dari keluarga kelas kebawahpun juga bisa bersekolah dan fokus
pada pelajaran, dia berusaha mendapatkan antuan atau beasiswa agar
sekolahnya tetap bertahan.
b. Lingkungan sosial masyarakat
Lingkungan juga memberikan pengaruh yang besar, remaja yang
lingkungan sosialnya kebanyakan berpendidikan/bersekolah tentunya
sedikit banyak akan mendorong si remaja untuk ikut dengan
lingkungannya, sebaliknya jika lingkungan kebanyakan bekerja atau tidak
bersekolah tentu juga akan mempengaruhi remaja untuk tidak bersekolah.
c. Pergaulan
Karateristik usia remaja memang sangat labil, oleh karena itu orang
tua harus benar-benar memperhatikan pergaulan sehari-hari remaja, jangan
sampai terjerumus dalam pergaulan yang salah karena pergaulan juga
menentukan sikap remaja, remaja yang sering bergaul dengan remja
terdidik lainnya tentu akan terfokus dengan sekolahnya karena
pergaulannya mendukung, demikian sebaliknya apabila pergaulannya
dengan remja yang brandal, kriminaldan lain sebagainya tentu akan
memberikan pengaruh buruk.
d. Faktor intelektual
Tipe remaja yang fokus pada sekolah umumnya adalah remaja yang
kemampuan intelektualnya tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan remaja
yang intelektualnya rendah tidak fokus pada sekolah. Kedua-duanya
merupakan faktor yang bisa mempengaruhinya. anak bodoh juga ada fokus
13
pada sekolah, umumnya remaja yang seperti ini berusaha keras untuk
belajar agar keinginannya tercapai.
2. Remaja yang fokus pada bekerja
Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada bidang pekerjaan, hal ini
dipengaruhi oleh:
a. Keluarga
Umumnya remaja yang bekerja dan tidak bersekolah adalah remaja
yang kondisi ekonomi orang tuanya dibawah rata-rata, kondisi ekonomi
keluarga memaksakan remaja bekerja untuk membantu perekonomian
keluarga dan juga mungkin karena kemauan atau keinginan remaja sendiri
untuk membantu meringankan beban orang tua. Selain itu ada kalanya
kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak sehingga anak
diharuskan untuk bekerja walaupun kondisi ekonomi kelurganya di atas
rata-rata.
b. Lingkungan sosial dan pergaulan remaja
Lingkungan sosial dan pergaulan remaja memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap remaja, lingkungan dan pergaulan yang kebanyakan
atau mayoritas bekerja tentu lama kelamaan akan memepengaruhinremaja
untuk ikut dalam dunia kerja.
c. Rendahnya keinginan untuk belajar
Remaja yang keiginan belajarnya rendah pasti akan memutuskan
untuk tidak bersekolah dan memilih untuk bekerja atau yang lainnya. Jadi
dapat dik
d. Rendahnya keinginan untuk belajar
Remaja yang keiginan belajarnya rendah pasti akan memutuskan
untuk tidak bersekolah dan memilih untuk bekerja atau yang lainnya. Jadi
dapat dikatakan bahwa rendahnya keinginan untuk belajar adalah
intelegensi yang rendah pada remaja sehingga muncul anggapan bahwa
lebih baik bekerja daripada sekolah dan tidak bisa pelajaran-pelajaran yang
14
telah diajarkan di sekolah. Atau dapatdisebut lebih mementingkan fisik
daripada kecerdasan otak.
e. Adanya pandangan bahwa bekerja lebih baik daripada sekolah
Sebagian remaja berpendapat bahwa bekerja lebih baik dan lebih
menguntungkan daripada bersekolah, mereka beranggapan bahwa dengan
bekerja akan mendapatkan uang sedangkan jika bersekolah maka akan
menghabiskan banyak uang. Pemikiran yang demikian merupakan
pemikiran yang salah dan harus dihindari oleh remaja.
3. Remaja Yang Fokus Pada Sekolah Dan Pekerjaan
Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah dan pekerjaan,
sebagian wktu digunakan untuk belajar di sekolah dan sebagian waktu
digunakan untuk bekerja. Tipe remaja yang seperti ini disebut sebagai remaja
yang mandiri karena dia benar-benar pandai dalam mengatur waktu.
Kemungkinan besar faktor yang mempengaruhinya adalah:
a. Keterbatasan ekonomi keluarga
Tipe yang seperti ini umumnya adalah remaa yang berasal dari
keluarga yang ekonominya menengah ke bawah, jadi remaja ini berusaha
bekerja untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya, remaja ini sangat pandai
mengatur waktu antara waktu sekolah, waktu belajar, dan waktu bekerja.
Walaupun dengan keterbatasan ekonomi keluarga remaja ini tetap bisa
bersekolah dengan cara bekerja.
b. Intelegensi dan katerampilan/kecakapan
Intelegensi dan keterampilan atau kecakapan merupakan faktor yang
menentukan pada tipe remaja ini, tipe remaja ini mempunyai
keseimbangan antara kecerdasan dan keterampilan bekerja yang baik. Jadi
dia dapat menyeimbangkan antara kecerdasan di sekolahan dengan
keterampilan untuk bekerja.
15
c. Adanya keinginan untuk mandiri
Remaja ini tidak menginginkan ketergantungan pada orang tuanya,
dia berusaha bekerja mandiri untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya,
walaupun yang berasal dari keluarga yang kaya sekalipun adakalanya juga
yang bekerja untuk mandiri dan tetap bersekolah.
d. Sekedar mencari pengalaman
Selain mendapat pengalaman dari sekolah, remaja tipe ini juga
berkeinginan mencari pengalaman dari luar sekolah yaitu dari bekerja.
Dengan sekolah dan bekerja selain dapat meringankan beban orang tua
juga untuk mencari pengalaman yang sebanyak-banyaknya, jadi
pengalamannya bertambah luas.
E. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja
Kedewasaan memiliki dua pengertian. Pertama, dewasa secara usia, dan
kedua, dewasa secara mental. Dewasa secara usia itu sifatnya pasti, tetapi dewasa
secara mental itu pilihan dan proses. Maksudnya, belum tentu orang yang dewasa
secara usia itu akan secara otomatis membuatnya menjadi orang yang dewasa
secara mental.
Secara usia, seseorang digolongkan dewasa setelah melewati masa remaja,
kira-kira akhir usia belasan atau dimulai dari 20 tahun. Kalau memakai ukuran
akademik, usia dewasa itu dimulai paska SMA. Ada dewasa junior, yang dimulai
dari 20-35 tahun-an, dan ada dewasa senior, 35-50 tahun-an. Setelah itu, usia
seseorang masuk dalam kategori manula.Lantas, bagaimana dengan dewasa secara
mental? Usia memang ikut andil dalam menentukan kedewasaan, tetapi bukan
satu-satunya faktor. Justru yang paling menentukan di sini adalah bagaimana
proses pembelajaran itu berlangsung di dalam diri seseorang. Pembelajaran di sini
maksudnya bagaimana seseorang mengubah dirinya ke arah yang selalu lebih
baik, berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau keahliannya.
Kedewasaan Tidak Diukur dari Faktor Usia. Dewasa itu tingkat
kematangan seseorang untuk berfikir lembut dan bijak apapun kapasitas dan
16
pengetahuan yang dimilikinya dalam menerima masukan, merespek masukan,
mengatasi perbedaan, pengendalian diri saat kita mulai berfikir bagaimana tingkah
laku dan pemikiran itu bersifat positif ataupun bijak dalam menanggapi sebuah
masalah, baik masalah yang datang dari diri kita maupun dari luar diri kita.
Ketika seseorang sudah menginjak usia (17 tahun) biasanya sudah disebut
dewasa, tapi kenyataannya tidak jarang orang-orang yang telah memasuki usia itu
masih berfikiran sempit layaknya anak-anak atau remaja yang masih suka disuap.
Dewasa dalam artian yaitu mencapai usia akil baligh, bukan anak-anak atau
remaja lagi. Perkembangan manusia berawal dari bayi, anak-anak dan mulai
menuju remaja dan dewasa. kedewasaan itu tidak bisa kita prediksi, apakah dia
sudah dewasa ataupun belum, karena kedewasaan bukan dilihat dari usia,
melainkan dilihat dari sikap, tindakan maupun tingkah laku seseorang. Apakah
kedewasaan itu harus menunggu waktu dewasa, baru kita lebih bersikap dewasa,
dan apakah orang pintar itu harus menunggu waktu dewasa baru dia akan lebih
pintar. Tapi semua itu tidak bisa kita mampu mengatakan bahwa seseorang itu
sudah dewasa atau belum.
F. Hubungan remaja dan masyarakat
Seyogyanya remaja masa kini yang dunianya sudah marak gadget keren
dan canggih, harus lebih kritis dan juga kreatif dalam perbuatan dan tindakan
positif. Contoh bagaimana remaja melakukan gotong royong dilingkungan rumah
dan sekitarnya. Sikap dan cara remaja menghadapi era globalisasi menurut
psikologi yang dapat dilakukan.
Nah, selain itu masih ada contoh peran remaja dalam masyarakat lainnya
yang dapat dilakukan. Berikut ini akan kita bahas tindakan apa saja yang bisa
dilakukan seorang remaja dalam mengisi waktunya selain bermain gadget di
rumah :
1. Ikut Dalam Anggota Karang Taruna
Salah satu contoh peran remaja dalam masyarakat dapat dilakukan dengan
cara ikut berpartisipasi dalam anggota karang taruna dilingkungan
rumah.Banyak manfaat menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk
17
manfaat masyarakat dan juga dapat menjadi peserta dalam tingkat daerah jika
memiliki prestasi yang baik dan berhasil.Karang taruna merupakan lembaga
dan ajang untuk remaja saling bertukar pikiran, bergaul dan juga menyapa satu
dengan yang lainnya. Organisasi yang ada sudah lama ini memang khusus
untuk remaja yang aktif dan jga kreatif. Contoh lain peran remaja dalam
mengisi kemerdekaan.
2. Ikut Dalam Kegiatan Agama
Tentu dalam kehidupan bermasyarakat tentu ada ragam perbedaan agama
dan keyakinan diantaranya. Sebagai remaja yang aktif dan mandiri, sebaiknya
tidak berdiam diri melainkan ikut aktif menjadi dewan remaja agama. Contoh
dalam kegiatan agama banyak sekali yang bisa dilakukan, pengajian, bakti
sosial, santunan anak yatim, relawan gereja, anggota kebersihan kuil dan lain
sebagainya. Hal ini sangat baik dan juga bernilai sosial tinggi baik dimata
masyarakat juga dimata Tuhan. Peran agama dan manfaat psikologi agama
dalam kehidupan sehari hari.
3. Ikut Serta Dalam Gotong Royong
Sikap remaja yang handal dan juga kreatif yaitu mampu menjadi remaja
yang memiliki peran aktif dalam lingkungan.Contoh peran remaja dalam
masyarakat seperti mengikuti kegiatan gotong royong seperti pembersihan
sampah, membersihkan jalanan lingkungan, penggagas penghijauan dan masih
banyak lagi.Kegiatan ini tidak hanya sehat tetapi menjadi ajang
bersilahturahmi dan juga menciptakan kehidupan dilingkungan menjadi aman
dan bersih. Bentengi diri remaja kita dengan cara remaja menghindari narkoba
dan obat – obatan lain.
4. Berpartisipasi Menjadi Panitia Hari Raya Kemerdekaan
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, sepantasnya
sebagai remaja kita memiliki peran aktif dalam kegiatan ini.Salah satu yang
bisa dilakukan adalah menjadi panitia lomba, anggota upacara bendera, atau
sebagai panitia dekorasi panggung kesenian.Contoh tersebut menjadi cermin
bahwa remaja memiliki jiwa nasionalis yang tinggi terhadap bangsa dan juga
18
masyarakat sekitar. Berikut cara menghadapi anak remaja yang malas dan
kurang semangat.
5. Peduli Lingkungan Dengan Menjadi Penggiat Kebersihan
Satu lagi contoh peran remaja dalam masyarakat yang bisa kita ikuti yaitu
menjadi salah satu penggiat dalam kebersihan, penghijauan dan juga
kesehatan di lingkungan sekitar.Dengan memberikan contoh dan teladan
seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, membuat
pupuk dari sisa sampah, mengolah sampah menjadi barang kaya manfaat dan
sebagainya.Hal ini tentu akan sangat membanggakan karena rasa peduli dan
tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. Tips dan cara
memotivasi anak remaja agar menjadi lebih baik.
6. Membantu Memberikan Ide dan Aspirasi Kepada Masyarakat
Tidak hanya orangtua saja yang boleh dan dapat memberikan ide serta
aspirasinya untuk membangun lingkungan, namun peran remaja dan pemuda
juga sangat diharapkan.Banyak remaja dan pemuda sekolah tinggi dan
akhirnya berlabuh untuk membesarkan kampung halaman sendiri. Banyak
cara dan juga ide untuk menjadikan lingkungan menjadi keren, terdepan dan
menjadi lingkungan bermanfaat. Berikut konsep psikologi perkembangan
remaja akhir yang dapat dilakukan.Contoh peran remaja dalam masyarakat
diatas hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh siapapun dan
dimanapun. Semua itu kembali kepada tekad dan juga mimpi remaja yang siap
untuk memimpin masyarakat ke arahyang lebih baik. Perlu diperhatikan
bagaimana cara menghilangkan mental negatif dikalangan remaja.Tidak
melulu membangun masyarakat menjadi tanggungjawab orangtua, pemerintah
dan aparat desa. Tapi juga menjadi peran remaja yang memiliki semangat dan
motivasi kuat sangat berperan penting. Semoga penjelasan contoh peran
remaja dalam masyarakat bermanfaat.
G. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup
1. Perkembangan Moralitas
19
Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian moral, karakteristik dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja.
a. Pengertian Moral
Moral merupakan ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan
kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1950:957).
Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu
dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan
demikian, moral juga mendasari dan mengendalikan seseorang dalam
bersikap dan bertingkah laku.
Karakteristik Perkembangan Moral RemajaSalah satu tugas
perkembangan yang harus dilakukan remaja adalah mempelajari apa yang
diharapkan oleh kelompok dari masyarakatnya. Remaja diharapkan
mengganti konsep-konsep moral yang berlaku umum dan
merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai
pedoman perilakunnya. Micheal mengemukakan empat perubahan dasar
dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja, yaitu sebagai berikut:
1) Pandangan moral individu makin lama menjadi lebih abstrak.
2) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada
apa yang salah.
3) Penilaian moral yang semakin kognitif mendorong remaja untuk berani
mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang
dihadapinya.
4) Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti
bahwa penilaian moral menimbulkan ketegangan emosi.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral
remaja antara lain :
1) Lingkungan keluarga
Pada tahap ini pembentukan moral anak dipengaruhi oleh peran
orang tua.Anak yang tidak memiliki hubungan yang harmoni sdengan
20
orang tuanya pada masa kecil cenderung untuk melakukan perbuatan
yang melanggar norma sosial.
2) Lingkungan social
Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan
moral. Tingkah laku yang
terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu sendiri
yang mempunyai sanksi-sanksi sendiri untuk pelanggar norma sosial.
2. Perkembangan Sikap Pendirian
Dalam pengertian umum, sikap adalah rasa senang atau tidak senang
terhadap obyek, baik berupa oaring, binatang atau benda. Perilaku
menunjukkan tindakan seseorang dalam situasi tertentu. Sikap merupakan
suatu konsep yang mampu menjembatani keadaan psikologis seseorang
dengan sasaran prestasinya sebagai salah satu dari konsep kawasan afektif,
sikap juga bersikap abstrak dan tidak jelas karena ada didalam budi nurani
seseorang manusia. Sikap adalah suatu keadaan psikologi yang dapat
menimbulkan tingkah laku tertentu dalam situasi yang tertentu pula
dimungkinkannya kondisi psikologis dalam diri seseorang karena sikap telah
internalisasi dalam sistem nilai yang dianutnya untuk selanjutnya menjalani
menjadi tingkah laku.
Fishbein mendefenisikan sikap adalah predisposisi emosional yang
dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap
merupakan variabel laten yang mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi
perilaku. Sikap tidak identik dengan respons dalam bentuk perilaku, tidak
dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi
perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan
dalam bentuk kata-kata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari
sikapnya terhadap objek, baik berupa orang, peristiwa, atau situasi.
Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psychology menyamakan sikap
dengan pendirian. Chaptin menegaskan bahwa sumber dari sikap tersebut
bersifat kultural, familiar, dan personal. Artinya, kita cenderung beranggapan
21
bahwa sikap-sikap itu akan berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu, selaku
tempat individu dibesarkan. Jadi, ada semacam sikap kolektif (collective
attitude) yang menjadi stereotipe sikap kelompok budaya masyarakat tertentu.
Sebagian besar dari sikap itu berlangsung dari generasi ke generasi di dalam
struktur keluarga. Akan tetapi, beberapa darin tingkah laku individu juga
berkembang selaku orang dewasa berdasarkan pengalaman individu itu
sendiri. Para ahli psikologi sosial bahkan percaya bahwa sumber-sumber
penting dari sikap individu adalah propaganda dan sugesti dari penguasa-
penguasa, lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya yang secara
sengaja diprogram untuk mempengaruhi sikap dan perilaku individu.
3. Pandangan hidup
Di kehidupan Remaja masa sekarang sudah banyak perbedaan dengan
kehidupan remaja 5 tahun yang lalu. Dulu kehidupan seorang remaja, Adalah
belajar dan tidak tergantung dengan gadget, Semasa dulu saya tidak pernah
liat anak SMP bergaya membawa sebuah gadget kemana pun kecuali
Handpohone. Dulu dimana tidak ada yang namanya tempat nongkrong di
suatu supermarket, ya anda tahulah tak usah disebutkan. Dulu juga tidak ada
anak smp laki-laki maupun perempuan mengenal "rokok" . Tetapi masa
sekarang tahun 2012, kemajuan teknologi serta public place tepatnya disekitar
jakarta, telah mempengaruhi remaja masa kini. . Saya sering melihat remaja
SMP laki-laki maupun perempuan tidak ada , atau tidak punya rasa malu
menghisap rokok di tempat umum sambil kumpul-kumpul bertawa ria.
Perkembangan Zaman telah merubah segalanya sehingga budi pekerti
seharusnya lebih diperketat dalam pendidikan moral dan akhlak.Cara
menjadikan suatu pandangan hidup berguna. Setiap manusia memiliki
pandangan hidup yang berbeda. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan
hidup itu tergantung pada diri kita sendiri.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik. Cara menjadikan pandangan hidupi itu berguna adalah :
a. Mengenal : Kita harus tahu kriteria ,sifat, dan sikap kita seperti apa untuk
mewujudkan suatu keinginan terbaik
22
b. Mengerti : Kita harus sadar dan mengerti perbedaan buruk dan baik dalam
bersosialisi.
c. Mendalami : Mendalami sebuah keputusan dalam memilih dan mengerti
suatu pandangan hidup sangat berguna untuk melanjutkan pandangan
hidup yang sekarang dijalani.
Dari Tulisan diatas. Saya dapat menyimpulkan bahwa suatu pandangan
hidup itu adalah dimiliki oleh semua manusia didunia, dan suatu pandangan
hidup dapat terjadi apabila manusia itu juga dapat menyesuaikan
kehidupannya yang mereka inginkan, dan terjadi adalah pandangan hidup
setiap manusia sangat berbeda-beda. Budi pekerti juga sangat berguna untuk
mewujudkan ahlak moral generasi muda untuk menjadi lebih baik dari pada
masa sekrang yang saya lihat. cukup ironis.
H. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja 8
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik. Apabila tugas
pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan
mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-
fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas
perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase
berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.
8Khamim Zarkasih Putro, “Memahami Ciri dan Tugas Masa Remaja” , aplikasia: jurnal
aplikasi ilmu-ilmu agama. Volume 17. Nomor 1, 2017 hal : 25-32
23
William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas-
tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut:
1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas.
3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan
teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak
berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Pada anak
perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan
progesterone dan hormon pada laki-laki adalah luteinizing hormone yang juga
dinamakan interstitian-cell stimulating hormone merangsang pertumbuhan
testosterone.
1. Ciri-ciri masa remaja : Periode tumpang tindih dan Periode yang singkat.
Masa puber yang relatif singkat dalam rentang kehidupan dapat di bagi
menjadi 3 tahap berikut : Tahap pra-puber,Tahap puber dan Tahap Adolesensi
(pasca puber)
2. Perkembangan Bahasa Ciri Bahasa Remaja
Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif.
Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak
panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan
kata yang lebih pendek seperti ‘permainan diganti degan mainan, pekerjaan
diganti dengan kerjaan.
3. Remaja yang fokus pada sekolah
Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah, artinya remaja ini
ingin mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, serta tekun belajar dan
berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan,
adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
Faktor keluarga, Lingkungan sosial masyarakat, Pergaulan, Faktor intelektual
4. Remaja yang fokus pada bekerja
Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada bidang pekerjaan, hal ini
dipengaruhi oleh: Keluarga, Lingkungan sosial dan pergaulan remaja,
Rendahnya keinginan untuk belajar, Rendahnya keinginan untuk belajar.
6. Remaja Yang Fokus Pada Sekolah Dan Pekerjaan adalah Keterbatasan
25
7. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja.
Kedewasaan memiliki dua pengertian. Pertama, dewasa secara usia, dan
kedua, dewasa secara mental. Dewasa secara usia itu sifatnya pasti, tetapi
dewasa secara mental itu pilihan dan proses. Maksudnya, belum tentu orang
yang dewasa secara usia itu akan secara otomatis membuatnya menjadi orang
yang dewasa secara mental.
8. Hubungan remaja dan masyarakat
Seyogyanya remaja masa kini yang dunianya sudah marak gadget keren
dan canggih, harus lebih kritis dan juga kreatif dalam perbuatan dan tindakan
positif. Contoh bagaimana remaja melakukan gotong royong dilingkungan
rumah dan sekitarnya. Sikap dan cara remaja menghadapi era globalisasi
menurut psikologi yang dapat dilakukan.
9. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup
Perkembangan Moralitas
Moral merupakan ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan,
akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1950:957). Dalam moral
diatur segala perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membedakan antara perbuatan
yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral juga mendasari dan
mengendalikan seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku.
10.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
Lingkungan keluarga
Pada tahap ini pembentukan moral anak dipengaruhi oleh peran orang tua.
Anak yang tidak memiliki hubungan yang harmoni sdengan orang
tuanya pada masa kecil cenderung untuk melakukan perbuatan yang
melanggar norma sosial.
Lingkungan social
Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan moral. Tingkah laku
yang terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu sendiri
yang mempunyai sanksi-sanksi sendiri untuk pelanggar norma sosial.
11. Perkembangan Sikap Pendirian
26
Dalam pengertian umum, sikap adalah rasa senang atau tidak senang
terhadap obyek, baik berupa oaring, binatang atau benda. Perilaku
menunjukkan tindakan seseorang dalam situasi tertentu. Sikap merupakan
suatu konsep yang mampu menjembatani keadaan psikologis seseorang
dengan sasaran prestasinya sebagai salah satu dari konsep kawasan afektif,
Pandangan hidup
Di kehidupan Remaja masa sekarang sudah banyak perbedaan dengan
kehidupan remaja 5 tahun yang lalu. Dulu kehidupan seorang remaja, Adalah
belajar dan tidak tergantung dengan gadget, Semasa dulu saya tidak pernah
liat anak SMP bergaya membawa sebuah gadget kemana pun kecuali
Handpohone.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja William Kay, sebagaimana dikutip
Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas-tugas perkembangan masa remaja
sebagai berikut:
1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas.
3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul
dengan teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
B. Kritik dan Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas dan jika ada kesalahan maka kami butuh kririk
untuk menjadikan makalah ini lebih bail lagi
27
DAFTAR PUSTAKA
Marliani Rosleny, Psikologi Perkembangan, Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Ulfah Maria, Peran Presepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap
Kecenderugan Kenakalan Remaja, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2007.
Dalyono. M, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1997.
Marliani Rosleny, Psikilogi Perkembangan, Bandung: Pustaka Setia,2015.
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan,Jakarta:Rajawali,1984.

More Related Content

What's hot

Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Andi Humaira
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANfaiza03
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaSeptian Muna Barakati
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifIwan Wahidin
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaAghnia Rahmawati
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Pertumbuhan dan perkembangan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remajaPertumbuhan dan perkembangan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remajaFerry Fahmi
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyadina septiana
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPian Caca' Ena'
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2agus raharjo
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
 
Ppt perkembangan fisik
Ppt perkembangan fisikPpt perkembangan fisik
Ppt perkembangan fisikFirmanDzaki
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individuBudi Sanjaya Saragih
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAJuhdi Heryadi
 

What's hot (20)

Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
 
Perkembangan Remaja
Perkembangan RemajaPerkembangan Remaja
Perkembangan Remaja
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Pertumbuhan dan perkembangan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remajaPertumbuhan dan perkembangan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remaja
 
Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannya
 
Pubertas remaja
 Pubertas remaja Pubertas remaja
Pubertas remaja
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remaja
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Ppt perkembangan fisik
Ppt perkembangan fisikPpt perkembangan fisik
Ppt perkembangan fisik
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individu
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
 

Similar to PERKEMBANGAN REMAJA

Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
PPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxPPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxWulanSlanky
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfLiaDjanbie
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)syarifah irmadani
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]NurZahro4
 
Tugas Makalah Psikologi Perkembangan
Tugas Makalah Psikologi PerkembanganTugas Makalah Psikologi Perkembangan
Tugas Makalah Psikologi PerkembanganMufatikhaAzizah
 
Psikologi perkembangan Remaja
Psikologi perkembangan RemajaPsikologi perkembangan Remaja
Psikologi perkembangan RemajaRevaAldianSaputra
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020RevaAldianSaputra
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikAdriana Dwi Ismita
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganImfrids
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
 
Perkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaPerkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaholilahmitro
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAsrurMualif1
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxwillyastriana
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadianfahim alwi
 
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 

Similar to PERKEMBANGAN REMAJA (20)

Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
PPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxPPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptx
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
 
Tugas Makalah Psikologi Perkembangan
Tugas Makalah Psikologi PerkembanganTugas Makalah Psikologi Perkembangan
Tugas Makalah Psikologi Perkembangan
 
Psikologi perkembangan Remaja
Psikologi perkembangan RemajaPsikologi perkembangan Remaja
Psikologi perkembangan Remaja
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaPerkembangan masa remaja
Perkembangan masa remaja
 
Konsep dasar remaja
Konsep dasar remajaKonsep dasar remaja
Konsep dasar remaja
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

PERKEMBANGAN REMAJA

  • 1. PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas : Psikologi Perkembangan Dosen Pengampu: Prawidya Lestari, M.Pd.I Disusun Oleh: 1. Aiena Rissa Fadlilatulaila (19120003) 2. Dewi Zahra (19120007) 3. Irfa’i (19120013) 4. Jodi Febriansyah (19120014) 5. M. Cholifaturrohman (19120044) 6. Nurul Komariah (19120025) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO 2020
  • 2. 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1 DAFTAR ISI........................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2 C. Tujuan........................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 A. Fase-fase masa remaja.................................................................................. 3 B. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Masa Remaja ......................... 5 C. Perkembangan pada masa remaja ................................................................ 7 D. Perkembangan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Bekerja .............. 11 E. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja........................... 15 F. Hubungan remaja dan masyarakat ............................................................. 16 G. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup .......... 18 H. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja ................................................ 22 BAB III PENUTUP............................................................................................... 24 A. Kesimpulan................................................................................................. 24 B. Kritik dan Saran ......................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian peride yang berurutan, mulai periode prenatal hingga usia lanjut. Semua individu mengikuti pola perkembangan dengan pasti dan dapat diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak dapat diulang kembali. Hal-hal yang terjadi dimasa awal perkembangan individu akan memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap selanjutnya. Salah satu tahap yang akan dilalui oleh individu tersebut adalah masa lanjut usia atau lansia. Proses perkembangan manusia setelah dilahirkan secara fisiologis adalah semakin lama menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia, maka jaringan- jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian regenerasi dan sebagian yang lain akan mati, dan pada usia lanjut ini akan menghadapi berbagai pwrsoalan, persoalan pertama adalah penurunan kemampuan fisik sehingga kekuatan fisik berkurang, aktivitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebankan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu mereka yang berada dalam usia kanjut merasa bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi atau kurang dihargai. Dalam makalah ini ada dijelaskan mengenai masa atau fase remaja awal (pubertas) sampai remaja akhir atau menginjak dewasa akan dijelaskan meliputi fase-fase remaja, faktor lingkungan yang memengaruhi pubertas, perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber, perkembangan remaja yang sekolah dan bekerja, kedewasaan keadaan mondig dan emansipasi remaja, hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat, dan tugas-tugas remaja.
  • 4. 2 B. Rmusan Masalah 1. Bagaiman fase-fase masa remaja pubertas dan adolesensi? 2. Bagaimana faktor lingkungan dalam memengaruhi pubertas? 3. Bagaimana perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber? 4. Bagaimana perkembangan remaja sekolah dengan remaja yang bekerja? 5. Bagaimana tingkat kedewasaan mondig dan emansipasi remaja? 6. Bagaimana perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan pandangan hidup? 7. Bagaimana tugas-tugas perkembangan masa remaja? C. Tujuan 1. Memahami tentang Bagaiman fase-fase masa remaja pubertas dan adolesensi. 2. Memahami mengenai faktor lingkungan dalam memengaruhi pubertas. 3. Memahami tentang perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber. 4. Mengetahui perkembangan mengenai remaja sekolan dengan remaja yang bekerja. 5. Memahami dan mengerahui tentang tingkat kedewasaan mondig dan emansipasi remaja. 6. Memahami tentang bagaimana perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan pandangan hidup. 7. Memahami dan mengerti tugas-tugas perkembangan masa remaja.
  • 5. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Fase-fase masa remaja 1. Fase Pubertas Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Root menyatakan, “Masa puber adalah tahap dalam perkembangan, yaitu terjadinya kematangan alat-alat seksual dan tercapainya kemampuan, yaitu reprodiksi. Tahap ini disertai perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatik dan prespektif psikologi”.1 Pada masa pubertas anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Biasanya dimulai pada usia 8-10 tahun dan berakhir pada masa 15-16 tahun. Pada masa pubertas hormon seseorang akan menjadi aktif memproduksi dua hormon yaitu (gonadotrophis atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu follice Stimulating Hormone dan Luteinizing Hormone.2 Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone dan hormon pada laki-laki adalah luteinizing hormone yang juga dinamakan interstitian-cell stimulating hormone merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secata cepat hormon- hormon tersebut mengubah sistem biologis seorang anak yaitu: a. Anak perempuan menstruasi, sebagai tanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif.selain itu juga ada perubahan fisik yaitu seperti payudara mulai berkembang. b. Anak laki-laki suara mulai membesar, otot mulai tumbuh, dan fisik lainya yang berkaitan dengan tumbuhnya hormon testosterone. 1Rosleny Marliani, Psikologi Perkembangan,(Bandung:PustakSetia, 2015), hal.154. 2Maria Ulfah, Peran Presepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderugan Kenakalan Remaja, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2007), hlm. 23.
  • 6. 4 Ciri-ciri masa remaja : a. Periode tumpang tindih Masa puber dianggap masa tumpang tindih karena mencakum tahun- tahun akhir masa anak-anak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia dikenal sebagai “anak puber”. Setelah matang secara seksual, ia dikenal sebagai “remaja atau reja muda”. b. Periode yang singkat Di banding dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, yaitu sekitar 2-4 th.Anak yang megalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “cepat matang”, sedangkan yang memerlukan 3-4 tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat matang”. Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang dari pada kelompok anak laki- laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok pada setiap kelompok.3 Masa puber yang relatif singkat dalam rentang kehidupan dapat di bagi menjadi 3 tahap berikut : 1) Tahap pra-puber Tahap ini bertumpang tindih dengan 1 atau 2thterakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber”, yaitu bukan lagi seorang anak, tetapi bukan saja seorang remaja. Pada tahap prapuber atau pematangan, ciri-ciri seks sekunder mulai tampak, tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang. 2) Tahap puber Tahap ini terjadi pada gari pembagi antara masa kanak-kanak kemasa remaja. Kriteria kematangan seksual adalah muncunya haid pada anak perempuan dan pengalaman mimpi basah pada anak laki- 3 Rosleny Marliani,M.Si., Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pustaka Setia,2015),hlm.154.
  • 7. 5 laki. Selama tahab remaja ciri-ciri sekssekunder telah berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks. 3) Tahap Adolesensi (pasca puber) Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahab ini ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.4 B. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Masa Remaja Adapun beberapa hal yang memengaruhi masa remaja yaitu sebagai berikut : 1. Lingkungan keluarga Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitukebutuhan akan rasa aman, dihargai, disayang, diterima dan kebebasan untuk menyatakan diri. Dengan kata lain, yang sangatdibutuhkan remaja dalam perkembangan sosialnya adalah kehidupaniklim keluarga yang kondusif. Iklim kehidupan keluarga mengandungtiga unsur, yakni : a. Karakteristik khas internal keluarga yang berbeda dari keluargalainnya. b. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi perilaku individudalam keluarga remaja itu. c. Unsur kepemimpinan dan keteladanan kepala keluarga, sikap danharapan individu di dalam keluarga. Karena remaja hidup dalam suatu kelompok individu yangdi sebut sebagai keluarga, salah satu aspek penting yang dapatmempengaruhi perilaku remaja adalah interaksi antar anggotakeluarga. Harmonis tidaknya keluarga akan mempengaruhiperkembangan sosila remaja yang ada dalam keluarga.5 2. Lingkungan sekolah 4Rosleny Marliani,M.Si., Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pustaka Setia,2015),hlm.156. 5Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hal. 144.
  • 8. 6 Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasi dan sekaligus faktor lingkunganbaru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Paraguru dan teman-teman sekelas membentuk suatu sistem yangkemudian menjadi semacam lingkungan norma bagi remaja. Adaempat tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh anakselama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut : a) Anak dituntut agar tidak merugika orang lain serta menghargai dan menghormati hak orang lain. b) Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikandiri dengan norma-norma kelompok. c) Anak dituntut lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial berdasarkan asas saling memberi dan menerima. d) Anak dituntut untuk memahami orang lain. Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakinmenuntut penguasaan respon anak.Dari sinilah sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat Remaja hidup dalam kesehariannya. Sebagaimana keluarga, sekolahjuga memiliki potensi memudahkan ataumenghambat perkembanganhubungan sosial remaja.6 Lingkungan sekolah yang kurang positif dapat menciptakanhambatan bagi perkembangan hubungan sosial remaja. Dan sekolahyang kehidupan lingkungannya bagus dapat memperlancar bahkanmemacu perkembangan hubungan sosial remaja. 3. Lingkungan masyarakat Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam prosessosialisasinya adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap tidakadil terhadap remaja. Remaja dianggap anak kecil atau belum mampumenghadapi berbagai masalah sehingga menimbulkan kekecewaanpada remaja.Remaja tengah mengarungi perjalanan masa mencari jati diri 6M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,(Jakarta : Rineka Cipta, 1997), hal. 55.
  • 9. 7 sehingga faktor keteladanan dan norma-norma dalam masyarakat jugamenjadi bagian terpenting dalam perkembangan remaja. Karena masaremaja adalah masa untuk menentukan identitas dan menentukan arah,tetapi masa ini bertambah sulit oleh adanya kontradiksi dalammasyarakat. Apalagi remaja senantiasa ingin seiring sejalan dengantrend yang sedang berkembang dalam masyarakat. C. Perkembangan pada masa remaja 1. Perkembangan fisik dan seksual Perubahan-peubahan fisik merupakan gejala primer dalam petumbuhan masa remaja, berdampak terhadap perubahan-perubahan psikolgis. Pada mulanya tanda-tanya perubahan fisik pada remaja terjadi dalam konteks pubertas. Dalam kontes ini kematangan reproduktif bertumbuh dengan cepat baik laki-laki atau perempuan yang disebut percepatan pertumbuhan. Pertumbuhan cepat pada anak perempuan terjadi 2 tahun lebih cepat dari laki-laki. Umumnya anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan pada usia 10,5 tahun sedangkan laki-laki usia 12,5 tahun. Perubahan Ciri-ciri seks primer pada pertumbuhan perempuan adalah menstruasi pertama yang didahului oleh sejumlah perubahan lain, seperti pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul dan bahu dll. Sedangkang laki-laki mimpi basah pertama yang dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon perangsan. Yang dipengaruhi oleh kelenjar bawah otak ( pituitary glet ) hormon perangsang pria ini merangsang testis sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan endogen spermatozoa. Hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan fisik seperti bertumbuhnya jakun, suara makin besar, mulai timbul rambutpada wajah; ketiak; dan kemaluan.7 2. Perkembangan Sosial 7Rosley Marliani, M.Si Psikilogi Perkembangan, (Bandung:PustakSetia, 2015),
  • 10. 8 Dengan mulainya masa puber timbullah perubahan pada sikap sisoal, kemunduran terhadap aktivitas kelompok, dan kecenderungan untuk menyendiri. Pada masa puber kemajuan dan kecepatan perubahan meningkat, kearah antisocial. Karena prilaku antisocial pada masa tersebut. Masa puber kadang- kadang disebut “fase negative dan veriode ketidak seimbangan” Pada masa ini pola perkembangan social terganggu. Akan tetapi anak akan berada dalam keadaan mendatar dalam kelajutan belajar bermasyarakat. Mendatar dalam kejutan belajar bermasyarakat melahan mereka meluncurkan kebawah dari titik dimana mereka hamper mendekati tingkat dewasa dan peluncuran ini seringkali terjadi secara mendalam proses sosialisasi ini hanya merupakan selingan, yang terasa tidak menyanagkan selama berlangsungnya tetapi meninggalkan kesan yang sedikit kurang baik. a. Mulainya Perilaku Antisosial Perilaku dan sikap antisocial dimulai tidak dapat diramalkan secara tepat karena mulai tidak dapat diramalkan secara tepat karena ada perbedaan individual yang sedemikian menonjol pada usia permatangan seksual. Meskipun demikian umumnya, masa puber dimulai sekitar setahun lebih awal dikalangan anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Usia rata-rata dimulainya perubahan pubertas pada anak perempuan adalah usia 11 tahun, dan pada anak laki-laki 12 tahun oleh karena itu gejala pertama perilaku antisocial dapat diperkirakan timbul kurang lebih pada usia ini. b. Penyebab Perilaku Antisosial Perilaku antisocial mungkin sampai pada suatu derajat yang sangat besar, bergantungan pada faktor lingkungan. Karena anak mulai terlihat lebih seperti orang dewasa tidak dalam hanya ukuran tubuh orang dewasa tidak dalam hanya dalam ukuran tubuh tetapi juga dalam garis bentuk tubuh para orang tua dan guru memutuskan bahwa saatnya orang tua dan guru untuk membuang semua hal yang kekanak-kanakan dan memikul tanggung jawab kedewasa.
  • 11. 9 c. Perubahan Sikp dan perilaku Perubahan yang terjadi pada masa puber meskipun kelihatannya merusak, merupakan bagian yang normal dari pola perkembangan social. Banyak jenis perilaku antisocial berkurang dan menghilangkan karena selesainya proses kematangan social, mendorong remaja muda untuk menyesusikan diri dengan harapan social. Bahkan meskipun mereka telah menentang teman-teman dan menjauhkan diri dari orang tua, guru dan orang dewa lainnya selama mereka dalam fase negative perilaku mereka kemudian sangat mengalami kemajuan sehingga biasanya mereka dimaafkan 3. Perkembangan Bahasa a. Ciri Bahasa Remaja Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan diganti degan mainan, pekerjaan diganti dengan kerjaan. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. Kita bisa mendengar bagaimana bahasa remaja ini dibuat begitu singkat tetapi sangat komunikatif. b. Peran Bahasa Remaja Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesame sebayanya, remaja seringkali menggunakan bahasa spesifik yang kita kenal dengan bahasa “gaul”. Disamping bukan merupakan bahasa yang baku, kata-kata dan istilah dari bahasa gaul ini terkadang hanya dimengerti oleh para remaja atau mereka yang kerap menggunakannya.
  • 12. 10 Dengan kondisi seperti ini, wajarlah kiranya jika para siswa sekolah jauh lebih memilih mengerjakan soal-soal pilihan ganda daripada esai. Masalahnya jelas : mereka tidak mampu menyampaikan maksudnya dengan baik ; dengan cukup jernih sehingga bisa dimengerti oleh orang lain. Kalau cuma sekedar bilang "si A keren", "acara ini bagus", "desainnya ciamik" dan sebagainya, siapa pun bisa melakukannya. Tapi tidak ada yang mengerti maksud pembicaraannya sebenarnya. Keren seperti apa? Mengapa ia dibilang keren? Apa yang membuatnya merasa ia lebih keren daripada yang lain? Tidak ada secuil pun informasi! c. Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Bahasa Remaja Menurut Piaget, remaja memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut tahap formal operasional. Piaget menyatakan bahwa tahapan ini merupakan tahap tertinggi perkembangan kognitif manusia. Pada tahap ini individu mulai mengembangkan kapasitas abstraksinya. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasa remaja mengalami peningkatan pesat. Kosakata remaja terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan dengan topik-topik yang lebih kompleks. Menurut Owen remaja mulai peka dengan kata-kata yang memiliki makna ganda. Mereka menyukai penggunaan metaphor, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Terkadang mereka menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Bahasa seperti inilah yang kemudian banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul. Disamping merupakan bagian dari proses perkembangan kognitif, munculnya penggunaan bahasa gaul juga merupakan ciri dari perkembangan psikososial remaja. Menurut Erikson remaja memasuki tahapan psikososial yang disebut sebagai identity versus role confusion. Hal yang dominant terjadi pada tahapan ini adalah pencarian dan pembentukan identitas. Remaja ingin diakui sebagai individu unik yang memiliki identitas sendiri yang terlepas dari dunia anak-anak maupun dewasa. Penggunaan bahasa gaul ini merupakan bagian dari proses
  • 13. 11 perkembangan mereka sebagai identitas independensi mereka dari dunia orang dewasa dan anak-anak. Bahasa remaja atau yang dikenal bahasa gaul, berkembang melalui tayangan berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Media-media tersebut menyebarkan berbagai program remaja yang kecendrungannya menggunakan bahasa remaja sebagai pengantarnya. Di dalam tayangan televis, program yang ditayangkan, seperti sinetron remaja menggunakan bahasa remaja. Melalui media ini, informasi mengenai bhasa remaja yang ada di kota Jakarta, dapat menyebar sampai ke pelosok-pelosok desa. Dengan perkembangan teknologi informasi yang luas, bahasa remaja tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat khususnya remaja di daerah perkotaan. D. Perkembangan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Bekerja Pada dasarnya remaja merupakan proses peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa, masing-masing remaja mempunyai karakter yang berbeda- beda walaupun kembar sekalipun, hal tersebut bisa diakibatkan karena faktor bawaan, juga faktor lingkungan. Perbedaan-perbedaan antar remaja atau individu sangat bervariasi baik dari sikap, emosi, dan lain sebagainya. Selain perbedaan tersebut, ada lagi perbedaan lain yang kaitannya dengan pendidikan, yaitu ada remaja yang fokus pada sekolah, bekerja, dan ada pula yang fokus pada kedua- duanya baik pada sekolah maupun pada pekerjaan, dalam tulisan ini akan dibahas ketiga-tiganya. 1. Remaja yang fokus pada sekolah Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah, artinya remaja ini ingin mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, serta tekun belajar dan berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah: a. Faktor keluarga Keluarga sangat berperan dalam penentuan konsistensi remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah, keluarga sebagai pendorong
  • 14. 12 utama dalam pendidikan remaja, keluarga seharusnya memberikan motivasi-motivasi positif agar remaja benar-benar termotivasi untuk semangat dalam belajar. Umumnya remaja yang berasal dari keluarga kelas menengah ke atas mayoritas bersekolah, tetapi walaupun bersekolah tentunya ada remaja yang fokus dan ada pula yang tidak, remaja yang berasal dari keluarga kelas kebawahpun juga bisa bersekolah dan fokus pada pelajaran, dia berusaha mendapatkan antuan atau beasiswa agar sekolahnya tetap bertahan. b. Lingkungan sosial masyarakat Lingkungan juga memberikan pengaruh yang besar, remaja yang lingkungan sosialnya kebanyakan berpendidikan/bersekolah tentunya sedikit banyak akan mendorong si remaja untuk ikut dengan lingkungannya, sebaliknya jika lingkungan kebanyakan bekerja atau tidak bersekolah tentu juga akan mempengaruhi remaja untuk tidak bersekolah. c. Pergaulan Karateristik usia remaja memang sangat labil, oleh karena itu orang tua harus benar-benar memperhatikan pergaulan sehari-hari remaja, jangan sampai terjerumus dalam pergaulan yang salah karena pergaulan juga menentukan sikap remaja, remaja yang sering bergaul dengan remja terdidik lainnya tentu akan terfokus dengan sekolahnya karena pergaulannya mendukung, demikian sebaliknya apabila pergaulannya dengan remja yang brandal, kriminaldan lain sebagainya tentu akan memberikan pengaruh buruk. d. Faktor intelektual Tipe remaja yang fokus pada sekolah umumnya adalah remaja yang kemampuan intelektualnya tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan remaja yang intelektualnya rendah tidak fokus pada sekolah. Kedua-duanya merupakan faktor yang bisa mempengaruhinya. anak bodoh juga ada fokus
  • 15. 13 pada sekolah, umumnya remaja yang seperti ini berusaha keras untuk belajar agar keinginannya tercapai. 2. Remaja yang fokus pada bekerja Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada bidang pekerjaan, hal ini dipengaruhi oleh: a. Keluarga Umumnya remaja yang bekerja dan tidak bersekolah adalah remaja yang kondisi ekonomi orang tuanya dibawah rata-rata, kondisi ekonomi keluarga memaksakan remaja bekerja untuk membantu perekonomian keluarga dan juga mungkin karena kemauan atau keinginan remaja sendiri untuk membantu meringankan beban orang tua. Selain itu ada kalanya kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak sehingga anak diharuskan untuk bekerja walaupun kondisi ekonomi kelurganya di atas rata-rata. b. Lingkungan sosial dan pergaulan remaja Lingkungan sosial dan pergaulan remaja memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap remaja, lingkungan dan pergaulan yang kebanyakan atau mayoritas bekerja tentu lama kelamaan akan memepengaruhinremaja untuk ikut dalam dunia kerja. c. Rendahnya keinginan untuk belajar Remaja yang keiginan belajarnya rendah pasti akan memutuskan untuk tidak bersekolah dan memilih untuk bekerja atau yang lainnya. Jadi dapat dik d. Rendahnya keinginan untuk belajar Remaja yang keiginan belajarnya rendah pasti akan memutuskan untuk tidak bersekolah dan memilih untuk bekerja atau yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa rendahnya keinginan untuk belajar adalah intelegensi yang rendah pada remaja sehingga muncul anggapan bahwa lebih baik bekerja daripada sekolah dan tidak bisa pelajaran-pelajaran yang
  • 16. 14 telah diajarkan di sekolah. Atau dapatdisebut lebih mementingkan fisik daripada kecerdasan otak. e. Adanya pandangan bahwa bekerja lebih baik daripada sekolah Sebagian remaja berpendapat bahwa bekerja lebih baik dan lebih menguntungkan daripada bersekolah, mereka beranggapan bahwa dengan bekerja akan mendapatkan uang sedangkan jika bersekolah maka akan menghabiskan banyak uang. Pemikiran yang demikian merupakan pemikiran yang salah dan harus dihindari oleh remaja. 3. Remaja Yang Fokus Pada Sekolah Dan Pekerjaan Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah dan pekerjaan, sebagian wktu digunakan untuk belajar di sekolah dan sebagian waktu digunakan untuk bekerja. Tipe remaja yang seperti ini disebut sebagai remaja yang mandiri karena dia benar-benar pandai dalam mengatur waktu. Kemungkinan besar faktor yang mempengaruhinya adalah: a. Keterbatasan ekonomi keluarga Tipe yang seperti ini umumnya adalah remaa yang berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah, jadi remaja ini berusaha bekerja untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya, remaja ini sangat pandai mengatur waktu antara waktu sekolah, waktu belajar, dan waktu bekerja. Walaupun dengan keterbatasan ekonomi keluarga remaja ini tetap bisa bersekolah dengan cara bekerja. b. Intelegensi dan katerampilan/kecakapan Intelegensi dan keterampilan atau kecakapan merupakan faktor yang menentukan pada tipe remaja ini, tipe remaja ini mempunyai keseimbangan antara kecerdasan dan keterampilan bekerja yang baik. Jadi dia dapat menyeimbangkan antara kecerdasan di sekolahan dengan keterampilan untuk bekerja.
  • 17. 15 c. Adanya keinginan untuk mandiri Remaja ini tidak menginginkan ketergantungan pada orang tuanya, dia berusaha bekerja mandiri untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya, walaupun yang berasal dari keluarga yang kaya sekalipun adakalanya juga yang bekerja untuk mandiri dan tetap bersekolah. d. Sekedar mencari pengalaman Selain mendapat pengalaman dari sekolah, remaja tipe ini juga berkeinginan mencari pengalaman dari luar sekolah yaitu dari bekerja. Dengan sekolah dan bekerja selain dapat meringankan beban orang tua juga untuk mencari pengalaman yang sebanyak-banyaknya, jadi pengalamannya bertambah luas. E. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja Kedewasaan memiliki dua pengertian. Pertama, dewasa secara usia, dan kedua, dewasa secara mental. Dewasa secara usia itu sifatnya pasti, tetapi dewasa secara mental itu pilihan dan proses. Maksudnya, belum tentu orang yang dewasa secara usia itu akan secara otomatis membuatnya menjadi orang yang dewasa secara mental. Secara usia, seseorang digolongkan dewasa setelah melewati masa remaja, kira-kira akhir usia belasan atau dimulai dari 20 tahun. Kalau memakai ukuran akademik, usia dewasa itu dimulai paska SMA. Ada dewasa junior, yang dimulai dari 20-35 tahun-an, dan ada dewasa senior, 35-50 tahun-an. Setelah itu, usia seseorang masuk dalam kategori manula.Lantas, bagaimana dengan dewasa secara mental? Usia memang ikut andil dalam menentukan kedewasaan, tetapi bukan satu-satunya faktor. Justru yang paling menentukan di sini adalah bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung di dalam diri seseorang. Pembelajaran di sini maksudnya bagaimana seseorang mengubah dirinya ke arah yang selalu lebih baik, berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau keahliannya. Kedewasaan Tidak Diukur dari Faktor Usia. Dewasa itu tingkat kematangan seseorang untuk berfikir lembut dan bijak apapun kapasitas dan
  • 18. 16 pengetahuan yang dimilikinya dalam menerima masukan, merespek masukan, mengatasi perbedaan, pengendalian diri saat kita mulai berfikir bagaimana tingkah laku dan pemikiran itu bersifat positif ataupun bijak dalam menanggapi sebuah masalah, baik masalah yang datang dari diri kita maupun dari luar diri kita. Ketika seseorang sudah menginjak usia (17 tahun) biasanya sudah disebut dewasa, tapi kenyataannya tidak jarang orang-orang yang telah memasuki usia itu masih berfikiran sempit layaknya anak-anak atau remaja yang masih suka disuap. Dewasa dalam artian yaitu mencapai usia akil baligh, bukan anak-anak atau remaja lagi. Perkembangan manusia berawal dari bayi, anak-anak dan mulai menuju remaja dan dewasa. kedewasaan itu tidak bisa kita prediksi, apakah dia sudah dewasa ataupun belum, karena kedewasaan bukan dilihat dari usia, melainkan dilihat dari sikap, tindakan maupun tingkah laku seseorang. Apakah kedewasaan itu harus menunggu waktu dewasa, baru kita lebih bersikap dewasa, dan apakah orang pintar itu harus menunggu waktu dewasa baru dia akan lebih pintar. Tapi semua itu tidak bisa kita mampu mengatakan bahwa seseorang itu sudah dewasa atau belum. F. Hubungan remaja dan masyarakat Seyogyanya remaja masa kini yang dunianya sudah marak gadget keren dan canggih, harus lebih kritis dan juga kreatif dalam perbuatan dan tindakan positif. Contoh bagaimana remaja melakukan gotong royong dilingkungan rumah dan sekitarnya. Sikap dan cara remaja menghadapi era globalisasi menurut psikologi yang dapat dilakukan. Nah, selain itu masih ada contoh peran remaja dalam masyarakat lainnya yang dapat dilakukan. Berikut ini akan kita bahas tindakan apa saja yang bisa dilakukan seorang remaja dalam mengisi waktunya selain bermain gadget di rumah : 1. Ikut Dalam Anggota Karang Taruna Salah satu contoh peran remaja dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara ikut berpartisipasi dalam anggota karang taruna dilingkungan rumah.Banyak manfaat menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk
  • 19. 17 manfaat masyarakat dan juga dapat menjadi peserta dalam tingkat daerah jika memiliki prestasi yang baik dan berhasil.Karang taruna merupakan lembaga dan ajang untuk remaja saling bertukar pikiran, bergaul dan juga menyapa satu dengan yang lainnya. Organisasi yang ada sudah lama ini memang khusus untuk remaja yang aktif dan jga kreatif. Contoh lain peran remaja dalam mengisi kemerdekaan. 2. Ikut Dalam Kegiatan Agama Tentu dalam kehidupan bermasyarakat tentu ada ragam perbedaan agama dan keyakinan diantaranya. Sebagai remaja yang aktif dan mandiri, sebaiknya tidak berdiam diri melainkan ikut aktif menjadi dewan remaja agama. Contoh dalam kegiatan agama banyak sekali yang bisa dilakukan, pengajian, bakti sosial, santunan anak yatim, relawan gereja, anggota kebersihan kuil dan lain sebagainya. Hal ini sangat baik dan juga bernilai sosial tinggi baik dimata masyarakat juga dimata Tuhan. Peran agama dan manfaat psikologi agama dalam kehidupan sehari hari. 3. Ikut Serta Dalam Gotong Royong Sikap remaja yang handal dan juga kreatif yaitu mampu menjadi remaja yang memiliki peran aktif dalam lingkungan.Contoh peran remaja dalam masyarakat seperti mengikuti kegiatan gotong royong seperti pembersihan sampah, membersihkan jalanan lingkungan, penggagas penghijauan dan masih banyak lagi.Kegiatan ini tidak hanya sehat tetapi menjadi ajang bersilahturahmi dan juga menciptakan kehidupan dilingkungan menjadi aman dan bersih. Bentengi diri remaja kita dengan cara remaja menghindari narkoba dan obat – obatan lain. 4. Berpartisipasi Menjadi Panitia Hari Raya Kemerdekaan Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, sepantasnya sebagai remaja kita memiliki peran aktif dalam kegiatan ini.Salah satu yang bisa dilakukan adalah menjadi panitia lomba, anggota upacara bendera, atau sebagai panitia dekorasi panggung kesenian.Contoh tersebut menjadi cermin bahwa remaja memiliki jiwa nasionalis yang tinggi terhadap bangsa dan juga
  • 20. 18 masyarakat sekitar. Berikut cara menghadapi anak remaja yang malas dan kurang semangat. 5. Peduli Lingkungan Dengan Menjadi Penggiat Kebersihan Satu lagi contoh peran remaja dalam masyarakat yang bisa kita ikuti yaitu menjadi salah satu penggiat dalam kebersihan, penghijauan dan juga kesehatan di lingkungan sekitar.Dengan memberikan contoh dan teladan seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, membuat pupuk dari sisa sampah, mengolah sampah menjadi barang kaya manfaat dan sebagainya.Hal ini tentu akan sangat membanggakan karena rasa peduli dan tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. Tips dan cara memotivasi anak remaja agar menjadi lebih baik. 6. Membantu Memberikan Ide dan Aspirasi Kepada Masyarakat Tidak hanya orangtua saja yang boleh dan dapat memberikan ide serta aspirasinya untuk membangun lingkungan, namun peran remaja dan pemuda juga sangat diharapkan.Banyak remaja dan pemuda sekolah tinggi dan akhirnya berlabuh untuk membesarkan kampung halaman sendiri. Banyak cara dan juga ide untuk menjadikan lingkungan menjadi keren, terdepan dan menjadi lingkungan bermanfaat. Berikut konsep psikologi perkembangan remaja akhir yang dapat dilakukan.Contoh peran remaja dalam masyarakat diatas hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Semua itu kembali kepada tekad dan juga mimpi remaja yang siap untuk memimpin masyarakat ke arahyang lebih baik. Perlu diperhatikan bagaimana cara menghilangkan mental negatif dikalangan remaja.Tidak melulu membangun masyarakat menjadi tanggungjawab orangtua, pemerintah dan aparat desa. Tapi juga menjadi peran remaja yang memiliki semangat dan motivasi kuat sangat berperan penting. Semoga penjelasan contoh peran remaja dalam masyarakat bermanfaat. G. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup 1. Perkembangan Moralitas
  • 21. 19 Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian moral, karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja. a. Pengertian Moral Moral merupakan ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1950:957). Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral juga mendasari dan mengendalikan seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku. Karakteristik Perkembangan Moral RemajaSalah satu tugas perkembangan yang harus dilakukan remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dari masyarakatnya. Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman perilakunnya. Micheal mengemukakan empat perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja, yaitu sebagai berikut: 1) Pandangan moral individu makin lama menjadi lebih abstrak. 2) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. 3) Penilaian moral yang semakin kognitif mendorong remaja untuk berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya. 4) Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral menimbulkan ketegangan emosi. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja antara lain : 1) Lingkungan keluarga Pada tahap ini pembentukan moral anak dipengaruhi oleh peran orang tua.Anak yang tidak memiliki hubungan yang harmoni sdengan
  • 22. 20 orang tuanya pada masa kecil cenderung untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma sosial. 2) Lingkungan social Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi sendiri untuk pelanggar norma sosial. 2. Perkembangan Sikap Pendirian Dalam pengertian umum, sikap adalah rasa senang atau tidak senang terhadap obyek, baik berupa oaring, binatang atau benda. Perilaku menunjukkan tindakan seseorang dalam situasi tertentu. Sikap merupakan suatu konsep yang mampu menjembatani keadaan psikologis seseorang dengan sasaran prestasinya sebagai salah satu dari konsep kawasan afektif, sikap juga bersikap abstrak dan tidak jelas karena ada didalam budi nurani seseorang manusia. Sikap adalah suatu keadaan psikologi yang dapat menimbulkan tingkah laku tertentu dalam situasi yang tertentu pula dimungkinkannya kondisi psikologis dalam diri seseorang karena sikap telah internalisasi dalam sistem nilai yang dianutnya untuk selanjutnya menjalani menjadi tingkah laku. Fishbein mendefenisikan sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap merupakan variabel laten yang mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi perilaku. Sikap tidak identik dengan respons dalam bentuk perilaku, tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan dalam bentuk kata-kata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari sikapnya terhadap objek, baik berupa orang, peristiwa, atau situasi. Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psychology menyamakan sikap dengan pendirian. Chaptin menegaskan bahwa sumber dari sikap tersebut bersifat kultural, familiar, dan personal. Artinya, kita cenderung beranggapan
  • 23. 21 bahwa sikap-sikap itu akan berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu, selaku tempat individu dibesarkan. Jadi, ada semacam sikap kolektif (collective attitude) yang menjadi stereotipe sikap kelompok budaya masyarakat tertentu. Sebagian besar dari sikap itu berlangsung dari generasi ke generasi di dalam struktur keluarga. Akan tetapi, beberapa darin tingkah laku individu juga berkembang selaku orang dewasa berdasarkan pengalaman individu itu sendiri. Para ahli psikologi sosial bahkan percaya bahwa sumber-sumber penting dari sikap individu adalah propaganda dan sugesti dari penguasa- penguasa, lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya yang secara sengaja diprogram untuk mempengaruhi sikap dan perilaku individu. 3. Pandangan hidup Di kehidupan Remaja masa sekarang sudah banyak perbedaan dengan kehidupan remaja 5 tahun yang lalu. Dulu kehidupan seorang remaja, Adalah belajar dan tidak tergantung dengan gadget, Semasa dulu saya tidak pernah liat anak SMP bergaya membawa sebuah gadget kemana pun kecuali Handpohone. Dulu dimana tidak ada yang namanya tempat nongkrong di suatu supermarket, ya anda tahulah tak usah disebutkan. Dulu juga tidak ada anak smp laki-laki maupun perempuan mengenal "rokok" . Tetapi masa sekarang tahun 2012, kemajuan teknologi serta public place tepatnya disekitar jakarta, telah mempengaruhi remaja masa kini. . Saya sering melihat remaja SMP laki-laki maupun perempuan tidak ada , atau tidak punya rasa malu menghisap rokok di tempat umum sambil kumpul-kumpul bertawa ria. Perkembangan Zaman telah merubah segalanya sehingga budi pekerti seharusnya lebih diperketat dalam pendidikan moral dan akhlak.Cara menjadikan suatu pandangan hidup berguna. Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Cara menjadikan pandangan hidupi itu berguna adalah : a. Mengenal : Kita harus tahu kriteria ,sifat, dan sikap kita seperti apa untuk mewujudkan suatu keinginan terbaik
  • 24. 22 b. Mengerti : Kita harus sadar dan mengerti perbedaan buruk dan baik dalam bersosialisi. c. Mendalami : Mendalami sebuah keputusan dalam memilih dan mengerti suatu pandangan hidup sangat berguna untuk melanjutkan pandangan hidup yang sekarang dijalani. Dari Tulisan diatas. Saya dapat menyimpulkan bahwa suatu pandangan hidup itu adalah dimiliki oleh semua manusia didunia, dan suatu pandangan hidup dapat terjadi apabila manusia itu juga dapat menyesuaikan kehidupannya yang mereka inginkan, dan terjadi adalah pandangan hidup setiap manusia sangat berbeda-beda. Budi pekerti juga sangat berguna untuk mewujudkan ahlak moral generasi muda untuk menjadi lebih baik dari pada masa sekrang yang saya lihat. cukup ironis. H. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja 8 Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik. Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase- fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. 8Khamim Zarkasih Putro, “Memahami Ciri dan Tugas Masa Remaja” , aplikasia: jurnal aplikasi ilmu-ilmu agama. Volume 17. Nomor 1, 2017 hal : 25-32
  • 25. 23 William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas- tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut: 1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. 2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. 3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok. 4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya. 5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
  • 26. 24 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone dan hormon pada laki-laki adalah luteinizing hormone yang juga dinamakan interstitian-cell stimulating hormone merangsang pertumbuhan testosterone. 1. Ciri-ciri masa remaja : Periode tumpang tindih dan Periode yang singkat. Masa puber yang relatif singkat dalam rentang kehidupan dapat di bagi menjadi 3 tahap berikut : Tahap pra-puber,Tahap puber dan Tahap Adolesensi (pasca puber) 2. Perkembangan Bahasa Ciri Bahasa Remaja Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan diganti degan mainan, pekerjaan diganti dengan kerjaan. 3. Remaja yang fokus pada sekolah Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada sekolah, artinya remaja ini ingin mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, serta tekun belajar dan berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah: Faktor keluarga, Lingkungan sosial masyarakat, Pergaulan, Faktor intelektual 4. Remaja yang fokus pada bekerja Adalah remaja yang memfokuskan dirinya pada bidang pekerjaan, hal ini dipengaruhi oleh: Keluarga, Lingkungan sosial dan pergaulan remaja, Rendahnya keinginan untuk belajar, Rendahnya keinginan untuk belajar. 6. Remaja Yang Fokus Pada Sekolah Dan Pekerjaan adalah Keterbatasan
  • 27. 25 7. Kedewasaan, Keadaan mondig dan Emansipasi Remaja. Kedewasaan memiliki dua pengertian. Pertama, dewasa secara usia, dan kedua, dewasa secara mental. Dewasa secara usia itu sifatnya pasti, tetapi dewasa secara mental itu pilihan dan proses. Maksudnya, belum tentu orang yang dewasa secara usia itu akan secara otomatis membuatnya menjadi orang yang dewasa secara mental. 8. Hubungan remaja dan masyarakat Seyogyanya remaja masa kini yang dunianya sudah marak gadget keren dan canggih, harus lebih kritis dan juga kreatif dalam perbuatan dan tindakan positif. Contoh bagaimana remaja melakukan gotong royong dilingkungan rumah dan sekitarnya. Sikap dan cara remaja menghadapi era globalisasi menurut psikologi yang dapat dilakukan. 9. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, Dan Pandangan Hidup Perkembangan Moralitas Moral merupakan ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1950:957). Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral juga mendasari dan mengendalikan seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku. 10.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Lingkungan keluarga Pada tahap ini pembentukan moral anak dipengaruhi oleh peran orang tua. Anak yang tidak memiliki hubungan yang harmoni sdengan orang tuanya pada masa kecil cenderung untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma sosial. Lingkungan social Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi sendiri untuk pelanggar norma sosial. 11. Perkembangan Sikap Pendirian
  • 28. 26 Dalam pengertian umum, sikap adalah rasa senang atau tidak senang terhadap obyek, baik berupa oaring, binatang atau benda. Perilaku menunjukkan tindakan seseorang dalam situasi tertentu. Sikap merupakan suatu konsep yang mampu menjembatani keadaan psikologis seseorang dengan sasaran prestasinya sebagai salah satu dari konsep kawasan afektif, Pandangan hidup Di kehidupan Remaja masa sekarang sudah banyak perbedaan dengan kehidupan remaja 5 tahun yang lalu. Dulu kehidupan seorang remaja, Adalah belajar dan tidak tergantung dengan gadget, Semasa dulu saya tidak pernah liat anak SMP bergaya membawa sebuah gadget kemana pun kecuali Handpohone. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas-tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut: 1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. 2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. 3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok. 4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya. 5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. B. Kritik dan Saran Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas dan jika ada kesalahan maka kami butuh kririk untuk menjadikan makalah ini lebih bail lagi
  • 29. 27 DAFTAR PUSTAKA Marliani Rosleny, Psikologi Perkembangan, Bandung: Pustaka Setia, 2015. Ulfah Maria, Peran Presepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderugan Kenakalan Remaja, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2007. Dalyono. M, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1997. Marliani Rosleny, Psikilogi Perkembangan, Bandung: Pustaka Setia,2015. Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan,Jakarta:Rajawali,1984.