Makalah ini membahas perkembangan masa dewasa dan lanjut usia, meliputi perkembangan fisik, psikologis, kognitif, dan sosial pada masa-masa tersebut. Juga dibahas mengenai karir, kesehatan, dan teori aging."
1. Perkembangan Masa Dewasa dan Lanjut Usia
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Prawidya Lestari, M.Pd
Disusun oleh :
Rosida Kusfajarini ( 2086208043 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
2. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat taufik dan hidayah –
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Perkembangan Masa
Dewasa dan Lanjut Usia “ tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,
beserta keluarga dan sahabatnya, diiringi dengan upaya meneladani akhlak beliau yang mulia.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Perkembangan Masa Dewasa dan Lanjut Usia “ bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prawidya Lestari, M.Pd , selaku dosen mata
kuliah Psikologi Perkembangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasamya mnusia merupakan individu yang berkembang. Dalam setiap tahap
perkembangannya manusia selalu dihadapkan pada masa perkembangan yng harus
dilaluinya setahap demi setahap, mulai dari bayi, anak- anak, remaja, dewasa hingga
lanjut usia. Masa yang tidak kalah menariknya dibanding dengan masa remaja yaitu masa
dewasa. Menurut Schell & Hall (dalam Tedjakmuma, 1994: 1) masa dewasa awal terbagi
menjadi tiga tahap yaitu tahap yang pertama usia 20-40 tahun, masa ini disebut masa
dewasa awal. Tabap kedua usia 40 - 60 tahun disebut masa dewasa madya, dan tahap
yang ketiga yaitu usia 60 tahun ke aas disebut masa dewasa akhir.
Masa dewasa madya merupakan sebagian rentang kehidupan yang paling sedikit
dipelajari. Tahun-tahun pertengahan dianggap sebagai ruang kosong menjemukan
diantara perubahan yang lebih dramatis masa dewasa awal dan usia tua. Fenomena yang
terjadi pada fase perkembangan dewasa madya cenderung diwarnai oleh kematian orang
tua, anak terakhir meninggalkan rumah orang tua, menjadi kakek-nenek,
mempersiapkan diri untuk pensiun dan dalam kebanyakan kasus adalah benar-benar
pensiun. Banyak orang yang berada di dalam rentang usia ini dihadapkan pada masalah
kesehatan untuk pertama kalinya (Santrock, 2013).
Bagi banyak orang, usia dewasa madya adalah suatu masa menurunnya
keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab; suatu periode dimana orang
menjadi semakin sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkurangnya jumlah
waktu yang tersisa dalam kehidupan; suatu titik ketika individu berusaha meneruskan
sesuatu yang berarti pada generasi berikutnya; dan suatu masa ketika orang mencapai
dan mempertahankan kepuasan dalam karirnya (Santrock, 2002).
Setiap individu yang menginjak masa dewasa baik itu disadari ataupun tidak disadari tentu
akan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya terutama perubahan untuk menuju suatu
kedewasaan. Salah satu tugas sebagai individu dewasa yakni individu tersebut diharapkaa
4. agar dapat hidup mandiri, oleh karena itu ketika memasuki masa ini umumnya individu
dewasa sudah mulai bekerja. Pada masa ini pula individu perlu menyesuaikan dirinya,
tidak hanya penyesuaian dalam pemilihan pekerjaan saja tetapi juga dalam hal berkeluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan fisik, psikomotorik, kognitif dan sosial masa dewasa
dan lanjut usia?
2. Bagaimana dimensi kematangan , cinta dan intimacy, perkawinan masa dewasa
dan lanjut usia?
3. Bagaimana karir, kreativitas dan pekerjaan masa dewasa dan lanjut usia?
4. Bagaimana kesehatan usia paruh baya?
5. Apa yang dimaksud dengan andropause dan menopause?
6. Bagaimana teori biologis tentang aging?
5. BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Fisik, Psikomotorik, Kognitif dan Sosial Masa Dewasa dan Lanjut
Usia
A. Perkembangan Fisik
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa
dewasa menjadi tiga bagian 1
yaitu:
1. Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun – 40
tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial,
periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21 sampai 40 tahun.
Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit
mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal motivasi untuk meraih sesuatu
yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada steriotipe yang
mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana kekuatan fisik daripada
kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
a. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
b. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada
perempuan menjadi masa kesuburan yang baik
c. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
d. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.
2. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya
yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi,
1
Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Jakarta: Erlangga.
6. dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang
baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi
dan sosial.
Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa
perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai
pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan
seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih
pendek
2. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan
perut.
3. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan
memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
5. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda
bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh
lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan
fungsi mata berkurang.
6. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas
kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
7. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah
banyak;
8. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami
Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan menopause
merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan dan dapat
menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak berguna)
peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
1. Sistem reproduksi menurun dan berhenti
2. Penampilan kewanitaan menurun
3. Ketidaknyamanan fisik
4. Berat badan bertambah
7. 5. Penonjolan pada jari
6. Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
1. Rusaknya fungsi organ seksual
2. Nafsu seksual menurun
3. Penampilan kelakian menurun
4. Gelisah akan kepribadian
5. Ketidaknyamanan fisik
6. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.
3. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan
yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan
dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut
kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan
dalam sistem saraf, dan penampilan. Banyak perubahan fungsi organ yang semakin
menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti menurunnya beberapa sistem saraf2
,
kemampuan berfikir otak. penjelasan lebih lanjut seperti dibawah ini :
1) Daya Ingat (Memori)
Penurunan kemampuan mengingat pada lansia semakin lama akan semakin menurun,
kecepatan dalam mengingat suatu kejadian sangat lambat, hal demikian setara dengan
penyakit tua yang disebut “Pikun”. Untuk mencegah terlalu banyak fungsi memori
yang melemah, bisa dilakukan dengan melatih memori dengan memperbanyak
membaca, berdzikir, dan mendengar cerita dari berbagai macam media, atau seorang
pendamping.
2) Indera Penglihatan (Mata)
Penurunan penglihatan akan semakin dirasakan pada masa lansia bahkan pada masa
sebelum lansia atau masa dewasa tidak sedikit dari seseorang mengalami rabun jauh
ataupun rabun dekat, Pada umumnya dimasa ini lansia akan menderita presbyopi atau
tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh.
3) Indra Pendengaran (Telinga)
2
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251
8. dimasa dewasa akhir ini seseorang akan kehilangan kemampuan mendengar suatu
ucapan atau bunyi dengan jelas, karena dimasa ini penurunan pertumbuhan saraf dan
organ basal, penurunan tersebut mengakibatkan matinya rumah siput yang terletak
didalam telinga.
4) Indra Peraba
Berkurangnya kepekaan yang diperoleh oleh kulit pada masa lansia, karena
perubahan yang dialami seorang lansia. Kulit menjadi semakin kasar dan mengkerut,
sehingga seorang lansia sulit membedakan benda yang ia pegang.
5) Daerah bagian kepala
Berubahnya daerah pada bagian kepala, merupakan hal yang wajar yang dialami
seorang lansia, dan perubahan demikian merupakan perubahan yang paling mudah untuk
kita dapati atau kita lihat dengan mata telanjang, perubahan daerah kepala yang terlihat
seperti : a. Rambut yang mulai memutih, b. Rambut mulai menipis, c. Pipi yang hilang
atau bisa disebut dengan kempong, d. Gigi mulai tanggal satu persatu, sehingga akan
menjadi ompong, e. kerutan yang tak bisa disembunyikan pada kulit wajah yang
mengalami kekeringan, f. dan banyak tumbuh tai lalat pada bagian kepala.3
6) Daerah Tubuh
Daerah pada tubuh seorang lansia akan nampak perubahannya, seperti : a. perubahan
pada bahu yang dulunya tegak, akan berubah menjadi membungkuk, b. tubuh yang
dulunya gagah, akan berubah menjadi lemas dan tidak bisa membawah beban yang berat,
c. berat badan bertambah, karena adanya penumpukan lemak pada bagian perut dan paha,
d. perubahan kulit pada tubuh seorang lansia sama halnya dengan kuliat pada wajah, yang
mengalami kerutan, dan kekeringan pada kulit.
7) Daerah Persendian
Persendian tangan dan kaki ini memiliki fungsi yang banyak dalam mengatur
seluruh rutinitas yang dijalaninya, karena tangan dan kaki merupakan alat atau fungsi
gerak dari anggota tubuh. menurunnya fungsi dari anggota gerak ini akan berakibat
melemahnya seorang lansia untuk melakukan banyak aktivitas dan kaki menjadi berat
untuk berjalan. Perubahan lain terjadi pada kuku tangan dan kuku kaki pada seorang
lansia, perubahan dari kedua kuku yang semakin menebal, mengeras dan mengkapur.
8) Perubahan pada kesehatan
Usia sama dengan lansia ditandai dengan menurunnya fungsi fisik secara umum dan
memburuknya kesehatan seorang lansia. Masalah kesehatan yang terjadi pada masa lansia
9. diantaranya mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot,pusing- pusing biasa, sakit
pada lambung serta insomnia.
B. Perkembangan Psikomotorik
Karakteristik perkembangan psikomotor masa dewasa3
:
1. Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy –
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan
kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka
sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang
tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan
yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang
lainnya.
2. Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativity – stagnation.
Sesuai dengan namanya masa dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak
dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya
cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat. Meskipun pengetahuan
dan kecakapan individu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala
macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya terbatas.
Untuk mengerjakan atau mencapai hal – hal tertentu ia mengalami hambatan.
3. Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity – despair.
Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah
dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu
pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki
beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu
sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus
asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena
usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali
menghantuinya.
C. Perkembangan Kognitif
Fase-fase Kognitif Masa Dewasa (K. Warner Schaie, 1977) :
1. Tahap mencari prestasi (achieving stage)
Terjadi pada masa dewasa awal
3
Ithar Sartika, “ Karakteristik perkembangan psikomotorik”,
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/03/karakteristik-perkembangan-psikomotorik_1438.html (diakses pada
24 Maret 2021, pukul 20.26).
10. Berkaitan dengan perencanaan di masa depan (karir dan perolehan pengetahuan)
2. Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
Dimulai sejak masa dewasa awal
Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk, pemenuhan kebutuhan pasangan dan
turunan
3. Tahap eksekutif (executive stage)
Terjadi pada masa dewasa madya
Individu bertanggung jawab terhadap sistem di lingkungannya terutama yang
berkaitan dengan keorganisasian/lembaga
4. Tahap reintegratif (reintegrative stage)
Terjadi pada masa dewasa akhir
Individu memfokuskan pada kegiatan yang bermakna bagi dirinya
Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa dewasa tengah,
walaupun strategi-strategi dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran tersebut.
Kekurangan yang lebih besar terjadi dalam memori jangka panjang (long term) dari
pada dalam memori jangka pendek (short term). Proses-proses seperti organisasi dan
pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya ingat.
Kemunduran yang lebih besar terjadi ketika informasi yang diperoleh bersifat baru
atau ketika informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan, dan ketika yang
digunakan adalah proses mengingat kembali (recall) dari pada proses mengenali
(recognition). Buruknya kesehatan dan sikap-sikap yang negatif berkaitan dengan
kemunduran daya ingat.
D. Perkembangan Sosial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini,
individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingah laku sosial orang
dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan-
perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik dan kognitif
yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa
kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan.
Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan
dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa
dewasa ini ditandai dengan dua gejala penting, yaitu keintiman dan generativitas.
a. Keintiman
11. Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain
dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak dapat menjalin
hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan
hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang
memasuki masa dewasa.
Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik seseorang. Orang-orang yang
mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan dan masalah, merasa lebih bahagia
dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk
berbagi (Traupmann & Hatfield, 1981 dalam Desmita, 2006).
b. Generativitas
Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan psikososial ke tujuh yang
dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas
adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide,
dan sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk
generasi mendatang. Transmisi nilai-nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya
aspek psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah
atau tidak diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami pemiskinan dan
stagnasi.
Apa yang disebut Erikson dengan generativitas pada masa setengah baya ini ialah
suatu rasa kekhawatiran mengenai bimbingan dan persiapan bagi generasi yang akan
datang. Pemeliharaan terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang-orang lain,
dalam keinginan memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkannya serta
berbagi dan membagi pengetahuan serta pengalaman dengan mereka. Nilai
pemeliharaan ini tercapai lewat kegiatan membesarkan anak, mengajar, memberi
contoh dan mengontrol.
Manusia sebagai suatu spesies memiliki kebutuhan inheren untuk mengajar, suatu
kebutuhan yang dimiliki oleh semua orang dalam setiap bidang pekerjaan. Perasaan
puas pada tahapan ini timbul dengan menolong anak menjadi dewasa, mengajarr
orang-orang dewasa lain, menyediakan bantuan yang diperlukan orang lain, serta
menyaksikan bahwa sumbangan yang mereka berikan kepada masyarakat memiliki
manfaat.Aktivitas ini merupakan penting untuk menimbulkan perasaan bahwa diri
mereka berarti.Perasaan putus asa mungkin timbul dari adanya kesadaran bahwa ia
12. merasa belum mencapai tuuan yang dicanangkan semasa muda atau kesadaran bahwa
apa yang dilakukan tidak begitu berarti.
Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden (dalam Desmita, 2006), orang
dewasa yang berusia antara 40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang-orang yang mulai
suka melauan introspeksi diri dan banya merenungkan tentang apa yang sebetulnya
sedang terjadi di dalam dirinya. Banyak di antara mereka yang berpikir untuk
“berbuat sesuatu dalam sisa waktu hidupnya”.
2. Dimensi Kematangan , Cinta Dan Intimacy, Perkawinan Masa Dewasa Dan Lanjut
Usia
Pada masa dewasa awal, perkembangan dan pembentukan sikap dapat terjadi
secara maksimum dan diharapkan dalam periode ini individu dapat mencapai tingkat
kematangan. Menurut Allport (dalam Aulia Nurpratiwi, 2010) ada enam dimensi
kematangan pada dimensi dewasa awal. Enam dimensi ini mencangkup :
1. Perluasan diri
Individu secara bertahap memperluas pemahaman mereka yang meliputi berbagai segi
atau unsur lingkungan pada awalnya keterlibatan individu terbatas dalam keluarga, tapi
dengan berjalannya waktu maka keterlibatannya berkembang dengan kelompok teman
sebaya dalam kegiatan sekolah dan sebagainya.
2. Berhubungan hangat dengan orang lain
Kapasitas intiminasi kearah ingin menyenangkan hati orang lain. Intiminasi diartikan
sebagai memahami, penerimaan dan empati terhadap orang lain.
3. Rasa aman emosional
Ada empat (4) hal penting dalam hal ini, yaitu : (1) penerimaan diri adalah kemampuan
untuk mengakui diri kita, (2) penerimaan emosi yang matang, orang menerima emosinya
sebagai bagian yang wajar, (3) toleransi terhadap frustasi adalah kapasitas untuk tetap
berfungsi meskipun dalam keadaan stres sejauhmana keyakinan kita dalam
pengungkapan diri kita itu diperhatikan, (4) percaya diri, orang yang sadar akan emosinya
sendiri tidak merasa takut diperhatikan memiliki control dalam pengungkapan diri
mereka.
4. Perspektif yang realistik
Dalam hal ini kematangan diartikan sebagai tetap berhubungan dengan realita tanpa
mengubah lingkungan untuk melihat tujuan dan kebutuhan individu.
5. Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
13. Seseorang yang memiliki beberapa keterampilan dasar, sebenarnya tidak memungkinkan
untuk memelihara kenyamanan yang penting untuk berkembangnya kematangan orang
yang memiliki kemampuan atau orang yang terampil di dirinya oleh kebutuhan untuk
menunjukkan kemampuan melalui berbagai jenis kegiatan.
6. Pengetahuan atau pemahaman diri
Menurut Allport, pengetahuan akan diri mencangkup tiga kapasitas yaitu : mengetahui
apa yang dapat dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan yang harus dilakukan.
3. Karir, Kreativitas Dan Pekerjaan Masa Dewasa Dan Lanjut Usia
Sebagian besar kemajuan karir terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa,
sekitar usia 40 hingga 45 tahun. Dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik lebih
jauh.
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang kehidupan.
Dari usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan
lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja yang terus menerus lebih umum di antara laki-
laki dari pada di antara perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah pola
kerjanya lebih tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata (middle
income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan bukan uang.
Hanya sekitar 10% dari orang Amerika Serikat yang mengalami perubahan
pekerjaan dalam paruh kehidupan. Sebagian karena mereka dipecat, lainnya karena
motivasi mereka sendiri. Dalam paruh-kehidupan, kita sering kali mengevaluasi
kemungkinan-kemungkinan kita dalam artian berapa banyak waktu yang masih dimiliki
dalam suatu pekerjaan.
Puncak kreativitas diraih di masa dewasa, seringkali di usia empat puluhan,
setelah itu menurun. Meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil
kreatif tentang hidup seseorang.
Pada masa lanjut usia atau dewasa akhir maka akan semakin banyak pula transisi
dan kehilangan yang harus dihadapi.. Transisi hidup, yang mayoritas disusun oleh
pengalaman kehilangan, meliputi masa pensiun dan perubahan keadaan finansial,
perubahan peran dan hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan fungsional dan
perubahan jaringan sosial.
Menurut Ratnawati (2017) perubahan psikososial erat kaitannya dengan
keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-masa
pensiun akan mengalami kehilangan-kehilangan sebagai berikut:
14. a) Kehilangan finansial (pedapatan berkurang).
b) Kehilangan status (jabatan/posisi, fasilitas).
c) Kehilangan teman/kenalan atau relasi
d) Kehilangan pekerjaan/kegiatan. Kehilangan ini erat kaitannya dengan
beberapa hal sebagai berikut:
(1) Merasakan atau sadar terhadap kematian, perubahan bahan cara hidup
(memasuki rumah perawatan, pergerakan lebih sempit).
(2) Kemampuan ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan. Biaya hidup
meningkat padahal penghasilan yang sulit, biaya pengobatan bertambah.
(3) Adanya penyakit kronis dan ketidakmampuan fisik.
(4) Timbul kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial.
(5) Adanya gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan kesulitan.
(6) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
(7) Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan
teman dan keluarga.
(8) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (perubahan terhadap gambaran
diri, perubahan konsep diri)
4. Kesehatan Usia Paruh Baya
Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan.
Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
(Suardiman, 2011).
5. Andropause Dan Menopause
Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, yaitu andro yang berarti pria dan
pause yang artinya penghentian. Jadi, andropause dapat diartikan sebagai berhentinya
proses fisiologis pada pria. Andropause merupakan sindrom pada pria separuh baya atau
lansia di mana terjadi penurunan kemampuan fisik, seksual dan psikologi.4
4
Anita N, Moeloek N. 2002. Aspek hormon testoteron pada pria usia lanjut (andropause), MAI.
3:81-87
15. Sindrom Andropause merupakan sindrom penurunan kemampuan fisik, seksual, dan
psikologi yang dihubungkan dengan berkurangnya hormon testosteron dalam darah,
andropause terjadi pada pria diatas usia tengah baya yang mempunyai kumpulan gejala,
tanda dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita. Berbeda dengan wanita
yang mengalami menopause, dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan
siklus haid yang akan berhenti. Pada pria penurunan produksi spermatozoa, hormon
testosteron dan hormon-hormon lainnya terjadi secara perlahan dan bertahap. Walaupun
istilah andropause secara biologik salah, tetapi istilah ini sudah populer sehingga sering
digunakan.
Pada wanita menopause, produksi ovum, produksi hormon estrogen, dan siklus haid akan
berhenti dengan cara relatif mendadak.5
Namun pada pria di atas umur tengah baya,
penurunan produksi spermatozoa, hormon testosteron, dan hormon-hormon lainnya
sedemikian perlahan. Perubahan hormon yang terjadi pada pria usia lanjut tersebut sangat
bervariasi dari satu individu ke individu yang lain dan biasanya tidak sampai
menyebabkan hipogonadisme yang berat. Andropause pada umumnya terjadi pada usia
sekitar 40-60 tahun, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
6. Teori Biologis Tentang Aging
Teori biologis dalam proses menua mengacu pada asumsi bahwa proses menua
merupakan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh selama masa hidup.
Teori ini lebih menekankan pada perubahan kondisi tingkat structural sel/ organtubuh,
termasuk didalamnya adalah pengaruh agen patologis. Fokus dari teori ini adalah
mencari determinan-determinan yang menghambat proses penurunan fungsi
organisme6
. Yang dalam konteks sistemik, dapat mempengaruhi/ memberi dampak
terhadap organ/ sistem tubuh lainnya dan berkembang sesuai dengan peningkatan usia
kronologis.
1) Teori “Genetik Clock”
Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program jam
genetik didalam nuclei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentudan jika jam
ini sudah habis putarannya maka akan menyebabkan berhentinya proses mitosis.
Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur menurut teori ini terjadi mutasi
5
Could D.C, Rechar P. 2000. The male menopause-doses it exist. BMJ. 320:858- 861
6
Aspiani, “ Ajar Asuhan Keperawatan, 2014.
16. progresif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan
fungsional sel tersebut.
2) Teori error
Menurut teori ini proses menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam
kesalahan sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut akan berakibat
kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara
perlahan.
Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh, maka terjadi beberapa perubahan
alami pada sel pada DNA dan RNA, yang merupakan substansi pembangun atau
pembentuk sel baru. Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel dimana sel-sel
Nukleus menjadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan jumlah substansi
DNA.
3) Teori Autoimun
Pada teori ini penuaan dianggap disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem
imun. Perubahan itu lebih tampak secara nyata pada Limposit –T, disamping
perubahan juga terjadi pada Limposit –B. perubahan yang terjadi meliputi penurunan
sistem immune humoral, yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua untuk
: (a) menurunkan resistansi melawan pertumbuhan tumor dan perkembanga kanker. (b)
menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif
memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen. (c) meningkatkan produksi
autoantingen, yang berdampak pada semakin meningkatnya risiko terjadinya penyakit
yang berhubungan dengan autoimmun.
4) Teori Free Radical
Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses menua terjadi akibat kurang
efektifnya fungsi kerja tubuh dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai radikal
bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat yang terbentuk dalam tubuh manusia
sehingga salah satu hasil kerja metabolisme tubuh. Walaupun secara normal ia
terbentuk dari proses metabolisme tubuh, tetapi ia dapat tebentuk akibat : (1) proses
oksigenasi lingkungan seperti pengaruh polutan, ozon, dan petisida. (2) reaksi akibat
paparan dengan radiasi. (3) sebagai reaksi berantai dengan molekul bebas lainnya.
Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam tubuh
manusia. Radikal bebas dapat berupa : superoksida (O2), radikal hidroksil,dan H2O2.
Radikal bebas sangat merusak karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan
DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh. Makin tua umur makin banyak terbentuk
17. radikal bebas sehingga proses pengerusakan harus terjadi, kerusakan organel sel makin
banyak akhirnya sel mati.
5) Teori Kolagen
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh rusak.
6) Wear Teori Biologi
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan
jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan.
18. BAB III
KESIMPULAN
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya
yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa
transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa
dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan
perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri
yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan
yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi
psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan. Banyak perubahan fungsi
organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir
Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa dewasa tengah,
walaupun strategi-strategi dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran tersebut.
Kekurangan yang lebih besar terjadi dalam memori jangka panjang (long term) dari pada
dalam memori jangka pendek (short term). Proses-proses seperti organisasi dan
pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya ingat. Kemunduran
yang lebih besar terjadi ketika informasi yang diperoleh bersifat baru atau ketika
informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan, dan ketika yang digunakan
adalah proses mengingat kembali (recall) dari pada proses mengenali (recognition).
Buruknya kesehatan dan sikap-sikap yang negatif berkaitan dengan kemunduran daya
ingat.
Sebagian besar kemajuan karir terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa,
sekitar usia 40 hingga 45 tahun. Dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik lebih
jauh.
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang kehidupan.
Dari usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan
lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja yang terus menerus lebih umum di antara laki-
19. laki dari pada di antara perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah pola
kerjanya lebih tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata (middle
income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan bukan uang.
Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan. Usia
lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
Andropause dapat diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada pria.
Andropause merupakan sindrom pada pria separuh baya atau lansia di mana terjadi
penurunan kemampuan fisik, seksual dan psikologi. Berbeda dengan wanita yang
mengalami menopause, dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus
haid yang akan berhenti.
Teori biologis dalam proses menua mengacu pada asumsi bahwa proses menua
merupakan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh selama masa hidup.
Teori ini lebih menekankan pada perubahan kondisi tingkat structural sel/ organ tubuh,
termasuk didalamnya adalah pengaruh agen patologis.
20. DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Jakarta: Erlangga.
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan .Jakarta : Kencana
Ithar Sartika, “ Karakteristik perkembangan psikomotorik”,
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/03/karakteristik-perkembangan-
psikomotorik_1438.html (diakses pada 24 Maret 2021, pukul 20.26)
Anita N, Moeloek N. 2002. Aspek hormon testoteron pada pria usia lanjut (andropause), MAI.
Could D.C, Rechar P. 2000. The male menopause-doses it exist. BMJ.