SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
JUDUL PENYULUHAN

: RHEMATOID ARTRITIS

TEMPAT PELAKSANAAN

: DESA LABONE, KEL LASALEPA

HARI/TNGGL

: 24 FEBRUARI 2014

WAKTU

: 20 MENIT

SASARAN

: NY. M UMUR 50 TAHUN

A.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu memahami
hal-hal yang berkaitan dengan reumatoid arthritis serta dapat mempraktekkan
senam rematik.
2.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu :
a. Mengenal reumatoid artritis
b. Mengetahui penyebab rematik
c.

Mengetahui tanda dan gejala rematik

d. Mempraktekkan senam rematik
B.

SASARAN
Ny. M dan keluarga

C.

GARIS-GARIS MATERI
a) Pengertian reumatoid artritis
b) Penyebab reumatoid artritis
c) Tanda dan gejala reumatoid artritis
d) Gerakan-gerakan senam rematik

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No.
1.

Kegiatan
Pembukaan

Penyuluh
•
Menjelaskan

2.

Isi

•

rheumatoid arttritis
Menjelaskan

Peserta
• Mendengarkan

Waktu
5 menit

• Mendengarkan

10 menit

pengertian
reumatoid arthritis
•

Menjelaskan

• Mendengarkan
Penyebab
reumatoid arthritis
•

Menjelaskan

• Mendengarkan

tanda dan gejala
reumatoid arthritis
•

Mempraktekk

• Memperhatikan,

an satu persatu

mempraktekkan

gerakan senam
3.

Penutup

rematik
• Mengajukan

• Menjawab

pertanyaan kepada

pertanyaan

keluarga seputar
materi yang telah
disampaikan
• Meminta klien

• Mempraktekkan

mempraktekkan
kembali gerakangerakan senam
rematik
• Memberikan

• Tersenyum

reward
(aplaus dan pujian)
• Membuat
kesimpulan

•

Memperhatikan
dan
mendengarkan

• Menyampaikan
salam penutup
E. METODE
1. Ceramah
2. Gerakan (praktek)
3. Tanya Jawab
F. MEDIA DAN ALAT
1.

MATERI

leaflet

• Menjawab salam

5

menit
I. DEFINISI
Rhematoid artritis adalah peradangan yang kronis sistemik, progresif dan lebih
banyak terjadi pada wanita, pada usia 25-35 tahun.
II. ETIOLOGI
Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat dibagi
dalam 3 bagian, yaitu:
1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin
dengan rhematoid faktor
2. Faktor metabolik
3. Infeksi dengan kecenderungan virus
III. TANDA DAN GEJALA
1. Tanda dan gejala setempat


Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan
gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat
berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.



Lambat laun membengkak, panas merah, lemah



Poli artritis simetris sendi perifer  Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut,
pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil
tangan, kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali
terkena juga



Artritis erosif  sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik
menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran
sinar X



Deformitas  pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi
metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih
besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi
ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan
kemampuan bergerak yang total



Rematoid nodul  merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien
dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau
sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan
padat.



Kronik  Ciri khas rematoid artritis
2. Tanda dan gejala sistemik


Lemah, demam tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksia

Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:
a) Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak, dan kekakuan.
b) Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda dan
gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari
swan-neck.
c) Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas
dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi diawali adanya
sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir
ankilosis tulang
IV. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. Memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1.

Istirahat

2.

Latihan fisik

3.

Panas

4.

Pengobatan
a.

Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat
serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml

b.

Natrium kolin dan asetamenofen  meningkatkan toleransi saluran
cerna terhadap terapi obat

c.

Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600 mg/hari
 mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing sehingga menurunkan
kebutuhan steroid yang diperlukan.
d.
e.
5.

Garam emas
Kortikosteroid
Nutrisi  diet untuk penurunan berat badan yang berlebih

Bila Rhematoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi, pembedahan
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan
indikasinya sebagai berikut:
1. Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan
fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali inflamasi.
2. Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.
3. Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan tangan.
4. Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran pada persendian.
V.

SENAM REMATIK
Rematik memang sulit disembuhkan secara total. Tetapi, pengidap penyakit yang

menyerang sendi tersebut bisa dihindarkan dari kecacatan, Kualitas hidupnya dapat
ditingkatkan. Caranya, terapi obat plus disarankan melakukan senam rematik.
Juni, fisioterapis RS PHC Surabaya, mengatakan, senam rematik merupakan jenis
senam ringan yang berfungsi mengatasi keluhan yang biasa muncul. Misalnya kekakuan
dan nyeri sendi, termasuk kelemahan dan ketegangan otot
Senam rematik dimulai dari pemanasan, stretching, inti 1, inti 2, dan diakhiri dengan
pendinginan. Gerakan inti 1 merupakan gerakan low impact yang bermanfaat
meningkatkan kerja jantung dan paru-paru. Sementara itu, gerakan inti 2 terfokus pada
terapi fleksibilitas sendi-sendi.
Pada senam tersebut, dilakukan pelenturan sendi-sendi besar maupun sendi-sendi
kecil. Misalnya sendi jari atau sendi pergelangan tangan
Gerakan senam rematik mencakup delapan komponen gerak. Yaitu, gerak menjaga
postur tubuh, peregangan otot, latihan luas gerak sendi, penguatan otot, penguatan kerja
jantung dan paru-paru, latihan keseimbangan, koordinasi, serta ketahanan otot.
Senam tersebut bisa dilakukan dengan posisi apa pun. Bisa berdiri. Tetapi, jika
sendi-sendi besar (seperti sendi panggul atau lutut) tubuh tak cukup kuat menahan berat
badan, senam bisa dilaksanakan dengan duduk maupun berdiri. Gerakan senamnya
sama. Hanya, posisi pesenam duduk atau tidur.
Bila ingin mendapatkan hasil maksimal, selain melakukan senam, seseorang bisa
membarenginya dengan jenis olahraga lain. Misalnya berenang. Olahraga air baik untuk
pengidap rematik karena menggerakkan seluruh sendi. Selain berenang, pilihan olahraga
tambahan lain adalah bersepada.
Senam rematik dilakukan rutin 3-5 kali seminggu. Durasinya 30-60 menit. Namun,
yang perlu diingat, konsultasi dulu kepada dokter sebelum melakukannya untuk
menghindari risiko cedera.
Gerakan-gerakan:
a.

Pemanasan
1)

Pemanasan 1
Berdiri tegak. Kaki rapat. Tangan kanan dibuka ke samping sejajar bahu,
dilanjutkan tangan kiri dibuka ke samping. Angkat dua tangan ke atas. Tahan dua
hitungan. Tangan dikatupkan ke samping tubuh. Lakukan dua kali.

2) Pemanasan 2
Berdiri tegak dan kaki dibuka selebar bahu. Dua tangan di pinggang. Kepala
menunduk ke depan dan ke belakang, lalu menoleh ke samping kiri dan kanan.
Lakukan 1x8 hitungan.
b. Inti
1) Inti 1
Berjalan di tempat. Dua tangan di depan dada. Telapak tangan meremas-remas
bola. Lakukan 2x8 hitungan.
2) Inti 2
Berjalan di tempat. Dua tangan di depan. Telapak tangan menggenggam bola.
Pergelangan tangan ditekuk ke bawah dan ke atas. Lakukan 2x8 hitungan.
3) Inti 3
Berjalan di tempat. Dua tangan di samping tubuh, sejajar bahu. Tangan diputar
ke dalam, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan 2x8 hitungan.
4) Inti 4
Bola dipeluk di depan dada. Punggung membungkuk. Kaki ditekuk. Tahan
sampai empat hitungan, lalu kembali ke posisi tegak dengan bola di depan dada.
Lakukan dua kali.
5) Inti 5
Bola dipegang di depan dada, lalu diangkat ke atas. Pindah bola ke samping kiri.
Kembalikan bola ke posisi tengah, lalu pindah ke posisi kanan. Kembalikan bola
ke tengah, lalu posisi di depan dada. Lakukan dua kali.
6) Inti 6
Bola dipegang di depan dada. Lalu, tangan diputar ke kanan dan ke kiri. Lakukan
2x8 hitungan.
SATUAN PEMPELAJARAN
REMATOID ARTRITIS

DISUSUN OLEH :
NAMA
: FITI
NIM
: 11.11.858
TINGKAT
: III.B

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014

More Related Content

What's hot

Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doaKelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doaMahasiswa
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas pjj_kemenkes
 
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu Raymond Setyadharma
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Yabniel Lit Jingga
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Mar Aqma
 
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 MuskuloskeletalModul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletalsandranamahen
 
1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab iiThata Ppi
 
Laporan modul 2
Laporan modul 2Laporan modul 2
Laporan modul 2Mahasiswa
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendihyoki
 
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
Bab 3  penilaian kecerderaan sukanBab 3  penilaian kecerderaan sukan
Bab 3 penilaian kecerderaan sukankhairul azlan taib
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Khairul Rizal
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Fariz Fadhly
 

What's hot (20)

Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doaKelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu
Seminar Awam: Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Genu
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awamPENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
 
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 MuskuloskeletalModul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
 
1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii
 
Laporan modul 2
Laporan modul 2Laporan modul 2
Laporan modul 2
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansia
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendi
 
Low back pain
Low back painLow back pain
Low back pain
 
Nyeri ekstremitas
Nyeri ekstremitasNyeri ekstremitas
Nyeri ekstremitas
 
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
Bab 3  penilaian kecerderaan sukanBab 3  penilaian kecerderaan sukan
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 

Similar to RA-Senam

Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidKANDA IZUL
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxAmelAmeliaPutriAriya
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptxssuserafb1be
 
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptx
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptxSeminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptx
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptxNamiraNurul1
 
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturankiranasihombing
 
Seminar awam 1
Seminar awam 1Seminar awam 1
Seminar awam 1dania21
 
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisWidya Pratiwi
 
Penyuluhan Lower.pptx
Penyuluhan Lower.pptxPenyuluhan Lower.pptx
Penyuluhan Lower.pptxabidharma1
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasialfinNugraha3
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiMuhammadMuslim30
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3RahmatHidayatHaqiqi
 

Similar to RA-Senam (20)

Sap rematik incie
Sap rematik incieSap rematik incie
Sap rematik incie
 
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritis
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritisSatuan acara penyuluhan rhematoid artritis
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritis
 
370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx
 
Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoid
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
Sprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptxSprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptx
 
Rotator cuff
Rotator cuffRotator cuff
Rotator cuff
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
 
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptx
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptxSeminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptx
Seminar Awam Rehabilitasi Pada Osteoarthritis Lutut.pptx
 
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
 
Seminar awam 1
Seminar awam 1Seminar awam 1
Seminar awam 1
 
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
 
Penyuluhan Lower.pptx
Penyuluhan Lower.pptxPenyuluhan Lower.pptx
Penyuluhan Lower.pptx
 
4. aktivitas terapi
4. aktivitas terapi4. aktivitas terapi
4. aktivitas terapi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

RA-Senam

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) JUDUL PENYULUHAN : RHEMATOID ARTRITIS TEMPAT PELAKSANAAN : DESA LABONE, KEL LASALEPA HARI/TNGGL : 24 FEBRUARI 2014 WAKTU : 20 MENIT SASARAN : NY. M UMUR 50 TAHUN A. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu memahami hal-hal yang berkaitan dengan reumatoid arthritis serta dapat mempraktekkan senam rematik. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu : a. Mengenal reumatoid artritis b. Mengetahui penyebab rematik c. Mengetahui tanda dan gejala rematik d. Mempraktekkan senam rematik B. SASARAN Ny. M dan keluarga C. GARIS-GARIS MATERI a) Pengertian reumatoid artritis b) Penyebab reumatoid artritis c) Tanda dan gejala reumatoid artritis d) Gerakan-gerakan senam rematik D. PELAKSANAAN KEGIATAN No. 1. Kegiatan Pembukaan Penyuluh • Menjelaskan 2. Isi • rheumatoid arttritis Menjelaskan Peserta • Mendengarkan Waktu 5 menit • Mendengarkan 10 menit pengertian reumatoid arthritis • Menjelaskan • Mendengarkan
  • 2. Penyebab reumatoid arthritis • Menjelaskan • Mendengarkan tanda dan gejala reumatoid arthritis • Mempraktekk • Memperhatikan, an satu persatu mempraktekkan gerakan senam 3. Penutup rematik • Mengajukan • Menjawab pertanyaan kepada pertanyaan keluarga seputar materi yang telah disampaikan • Meminta klien • Mempraktekkan mempraktekkan kembali gerakangerakan senam rematik • Memberikan • Tersenyum reward (aplaus dan pujian) • Membuat kesimpulan • Memperhatikan dan mendengarkan • Menyampaikan salam penutup E. METODE 1. Ceramah 2. Gerakan (praktek) 3. Tanya Jawab F. MEDIA DAN ALAT 1. MATERI leaflet • Menjawab salam 5 menit
  • 3. I. DEFINISI Rhematoid artritis adalah peradangan yang kronis sistemik, progresif dan lebih banyak terjadi pada wanita, pada usia 25-35 tahun. II. ETIOLOGI Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu: 1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin dengan rhematoid faktor 2. Faktor metabolik 3. Infeksi dengan kecenderungan virus III. TANDA DAN GEJALA 1. Tanda dan gejala setempat  Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.  Lambat laun membengkak, panas merah, lemah  Poli artritis simetris sendi perifer  Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena juga  Artritis erosif  sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X  Deformitas  pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan kemampuan bergerak yang total  Rematoid nodul  merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan padat.  Kronik  Ciri khas rematoid artritis
  • 4. 2. Tanda dan gejala sistemik  Lemah, demam tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksia Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu: a) Stadium sinovitis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan. b) Stadium destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda dan gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari swan-neck. c) Stadium deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang IV. PENATALAKSANAAN Tujuan utama terapi adalah: 1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan 2. Memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita. 3. Mencegah atau memperbaiki deformitas Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu: 1. Istirahat 2. Latihan fisik 3. Panas 4. Pengobatan a. Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml b. Natrium kolin dan asetamenofen  meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapi obat c. Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600 mg/hari  mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.
  • 5. d. e. 5. Garam emas Kortikosteroid Nutrisi  diet untuk penurunan berat badan yang berlebih Bila Rhematoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi, pembedahan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut: 1. Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali inflamasi. 2. Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian. 3. Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan tangan. 4. Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran pada persendian. V. SENAM REMATIK Rematik memang sulit disembuhkan secara total. Tetapi, pengidap penyakit yang menyerang sendi tersebut bisa dihindarkan dari kecacatan, Kualitas hidupnya dapat ditingkatkan. Caranya, terapi obat plus disarankan melakukan senam rematik. Juni, fisioterapis RS PHC Surabaya, mengatakan, senam rematik merupakan jenis senam ringan yang berfungsi mengatasi keluhan yang biasa muncul. Misalnya kekakuan dan nyeri sendi, termasuk kelemahan dan ketegangan otot Senam rematik dimulai dari pemanasan, stretching, inti 1, inti 2, dan diakhiri dengan pendinginan. Gerakan inti 1 merupakan gerakan low impact yang bermanfaat meningkatkan kerja jantung dan paru-paru. Sementara itu, gerakan inti 2 terfokus pada terapi fleksibilitas sendi-sendi. Pada senam tersebut, dilakukan pelenturan sendi-sendi besar maupun sendi-sendi kecil. Misalnya sendi jari atau sendi pergelangan tangan Gerakan senam rematik mencakup delapan komponen gerak. Yaitu, gerak menjaga postur tubuh, peregangan otot, latihan luas gerak sendi, penguatan otot, penguatan kerja jantung dan paru-paru, latihan keseimbangan, koordinasi, serta ketahanan otot. Senam tersebut bisa dilakukan dengan posisi apa pun. Bisa berdiri. Tetapi, jika sendi-sendi besar (seperti sendi panggul atau lutut) tubuh tak cukup kuat menahan berat badan, senam bisa dilaksanakan dengan duduk maupun berdiri. Gerakan senamnya sama. Hanya, posisi pesenam duduk atau tidur. Bila ingin mendapatkan hasil maksimal, selain melakukan senam, seseorang bisa membarenginya dengan jenis olahraga lain. Misalnya berenang. Olahraga air baik untuk pengidap rematik karena menggerakkan seluruh sendi. Selain berenang, pilihan olahraga tambahan lain adalah bersepada.
  • 6. Senam rematik dilakukan rutin 3-5 kali seminggu. Durasinya 30-60 menit. Namun, yang perlu diingat, konsultasi dulu kepada dokter sebelum melakukannya untuk menghindari risiko cedera. Gerakan-gerakan: a. Pemanasan 1) Pemanasan 1 Berdiri tegak. Kaki rapat. Tangan kanan dibuka ke samping sejajar bahu, dilanjutkan tangan kiri dibuka ke samping. Angkat dua tangan ke atas. Tahan dua hitungan. Tangan dikatupkan ke samping tubuh. Lakukan dua kali. 2) Pemanasan 2 Berdiri tegak dan kaki dibuka selebar bahu. Dua tangan di pinggang. Kepala menunduk ke depan dan ke belakang, lalu menoleh ke samping kiri dan kanan. Lakukan 1x8 hitungan. b. Inti 1) Inti 1 Berjalan di tempat. Dua tangan di depan dada. Telapak tangan meremas-remas bola. Lakukan 2x8 hitungan. 2) Inti 2 Berjalan di tempat. Dua tangan di depan. Telapak tangan menggenggam bola. Pergelangan tangan ditekuk ke bawah dan ke atas. Lakukan 2x8 hitungan. 3) Inti 3 Berjalan di tempat. Dua tangan di samping tubuh, sejajar bahu. Tangan diputar ke dalam, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan 2x8 hitungan. 4) Inti 4 Bola dipeluk di depan dada. Punggung membungkuk. Kaki ditekuk. Tahan sampai empat hitungan, lalu kembali ke posisi tegak dengan bola di depan dada. Lakukan dua kali. 5) Inti 5 Bola dipegang di depan dada, lalu diangkat ke atas. Pindah bola ke samping kiri. Kembalikan bola ke posisi tengah, lalu pindah ke posisi kanan. Kembalikan bola ke tengah, lalu posisi di depan dada. Lakukan dua kali. 6) Inti 6 Bola dipegang di depan dada. Lalu, tangan diputar ke kanan dan ke kiri. Lakukan 2x8 hitungan.
  • 7. SATUAN PEMPELAJARAN REMATOID ARTRITIS DISUSUN OLEH : NAMA : FITI NIM : 11.11.858 TINGKAT : III.B AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA